Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Patalogi dan Rehabilitasi Sosial
Disusun oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
2021
A. Kekerasan Terhadap Anak Dan Perempuan
Definisi Kekerasa Perempuan Dan Anak
Kasus kekerasan khususnya terhadap anak tidak pernah sepi dari pemberitaan
di media massa, baik cetak maupun elektronik Masalah kekerasan terhadap anak telah
banyak menjadi topik pembicaraan dalam forum-forum informal maupun menjadi
topik dalam pembicaraan formal dan ilmiah. Bahkan juga banyak para pakar dan
pemerhati yang telah menulis dalam jurnal maupun dalam bentuk buku, demikian
juga para peneliti yang telah melakukan penelitian terkait dengan kekerasan terhadap
anak dari sudut pandang tertentu.
ayah
ibu
anak
Dalam gambar tersebut tampak bahwa kekuasaan ayah lebih besar dari ibu,
kekuasaan ibu lebih besar dari anak, kekuasaan anak yang lebih tua lebih besar dari
anak yang le3bih kecil. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kekerasan dalam
rumahtangga yang sering terjadi adalah kekerasan oleh suami (ayah) terhadap ibu
(istri), dan kekerasan orang tua terhadap anak, ataupun kekerasan oleh anak yang
lebih tua terhadap anak yang lebih kecil.
Lantaran menjadi korban kekerasan, istri pelaku atau ibu anak-anak korban
kekerasan kabur dari rumah. Adapun anak tertua, kembali ke sekolah dalam keadaan
luka dan menangis. “Setelah mereka pulang itu, terjadi kekerasan lagi, karena mereka
pulang agak telat, dimarahin, sampai ada pemukulan, ya sama bapaknya. yang
termasuk ibunya juga ikut dipukul sama suaminya. Nah, makanya ibunya itu kabur,”
ucap Nurjanah, Senin sore, 4 November 2019. Berbekal aduan anak yang menjadi
korban kekerasan, tim lantas berkoordinasi dengan Kepolisian Cilacap. Mereka
mendatangi rumah pelaku, yang juga tempat tinggal kedua anak korban. Hari itu M
langsung dijemput di rumahnya dan diperiksa. Namun, terduga pelaku kekerasan
terhadap anak ini sempat dibebaskan lantaran tidak ada laporan resmi dari keluarga.
“Ya tidak ditahan. Karena kan tidak ada laporan,” dia menjelaskan. Warga yang
mengetahui M tak ditahan bertambah geram. Bahkan, sempat pula terjadi sedikit
kericuhan sebagai ungkapan protes. Mereka hendak mengusir M.
Kasus kekerasan ini akhirnya menemukan titik terang, tatkala anak tertua
akhirnya mau melaporkan tindak kekerasan yang dialaminya. M, akhirnya ditangkap
dan menjalani pemeriksaan marathon. “Kalau sekarang sudah tersangka,” ucap
Nurjanah, yang juga Kepala Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak Dinas
Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KB PP dan
PA) Kabupaten Cilacap ini.
Kini ibu kedua anak ini sudah berada di rumah dan bisa dimintai izin untuk
membawa anak korban kekerasan ke rumah aman. “Mungkin besok atau lusa, saya
akan ke Majenang, mengkonseling anak-anak ini lagi. Kalau perlu dibawa ke rumah
aman, akan kami bawa ke sini,” dia menjelaskan. Ada hal rumit yang terjadi dalam
kasus ini. Di satu sisi, ibu kedua anak juga merupakan korban kekerasan yang
dilakukan suaminya. Karenanya, ibu bernisial L ini patut dikonseling. Akan tetapi,
berdasar penuturan kedua anaknya, L juga berpotensi menjadi terduga pelaku
kekerasan terhadap anak. Sebab, terkadang L juga melakukan kekerasan terhadap
anak-anaknya. “Sebetulnya ibunya itu juga perlu dikonseling. Saya tanya ke
neneknya, ‘Mbah, itu Ibu Latifah itu dia kok diam saja kalau bapaknya memukuli
anaknya?’, jawabnya ‘Ya ibunya itu juga takut kepada suaminya’, begitu katanya,”
dia mengungkapkan.
Dampak
Dampak Khusus:
Hasil konseling yang dilakukan terhadap dua anak ini, kekerasan ternyata juga
dilakukan oleh ibu mereka, L, meski tak seintensif kekerasan yang dilakukan oleh
ayah mereka yang WNA. Lalu pengungsian ke rumah aman itu dilakukan karena
anak-anak korban kekerasan tersebut mengalami trauma. Dalam konseling yang
dilakukan, ditemukan fakta bahwa anak-anak tersebut juga takut dengan ibunya.
Ada hal rumit yang terjadi dalam kasus ini. Di satu sisi, ibu kedua anak juga
merupakan korban kekerasan yang dilakukan suaminya. Karenanya, ibu bernisial L
ini patut dikonseling. Akan tetapi, berdasar penuturan kedua anaknya, L juga
berpotensi menjadi terduga pelaku kekerasan terhadap anak. Sebab, terkadang L juga
melakukan kekerasan terhadap anak-anaknya.
Dampak Umum:
Sebab
Sebab Umum
Sebab Khusus
Nurjanah Indriyani mengatakan ayah korban yang juga terduga pelaku marah
lantaran dua anaknya terlambat pulang. Itu menjadi alasan dia untuk kembali
memarahi dan memukul korban. Ibu korban, L, juga menjadi sasaran amarah M. Saat
Ia juga dimarahi dan dipukul. Lantaran menjadi korban kekerasan, istri pelaku atau
ibu anak-anak korban kekerasan kabur dari rumah. Adapun anak tertua, kembali ke
sekolah dalam keadaan luka dan menangis. “Setelah mereka pulang itu, terjadi
kekerasan lagi, karena mereka pulang agak telat, dimarahin, sampai ada pemukulan,
ya sama bapaknya. yang termasuk ibunya juga ikut dipukul sama suaminya.
Pihak Terkait
Pelaku
Seorang Warga Negara Asing (WNA) Singapura, M, diduga
melakukan kekerasan terhadap anak perempuannya di Majenang, Cilacap,
Jawa Tengah.
Korban
Diketahui korban kasus ini tak hanya dua kakak beradik ini yang
menderita kekerasan. Ibu mereka, L, juga kerap mendapat perlakuan buruk
dari suaminya.( pelaku)
Masyarakat
sudah lama masyarakat setempat resah dan geram dengan perlakukan
M terhadap anak-anaknya. Akan tetapi, mereka tak bisa berbuat banyak.Warga
bahkan sudah sempat melapor tindak kekerasan terhadap anak ini ke
kepolisian. Tetapi, kepolisian pun tak bisa bertindak gegabah. Pelapor bukan
korban atau maupun keluarga yang mengetahui detail persitiwa ini.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
Citra.
Yaitu sebuah lembaga bentukan pemerintah yang fokus ke
perlindungan dan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada 25
Oktober 2019.
Sekretaris P2TP2A Citra, Nurjanah Indriyani mengatakan ayah korban
yang juga terduga pelaku marah lantaran dua anaknya terlambat pulang. Itu
menjadi alasan dia untuk kembali memarahi dan memukul korban. Ibu korban,
L, juga menjadi sasaran amarah M. Saat Ia juga dimarahi dan dipukul.
Lantaran menjadi korban kekerasan, istri pelaku atau ibu anak-anak korban
kekerasan kabur dari rumah. Adapun anak tertua, kembali ke sekolah dalam
keadaan luka dan menangis.
Polisi
Kasus ini sudah di laporkan masyarakat ke pihak polisi tetapi
kepolisian pun tak bisa bertindak gegabah. Pelapor bukan korban atau maupun
keluarga yang mengetahui detail persitiwa ini. Berbekal aduan anak yang
menjadi korban kekerasan, tim lantas berkoordinasi dengan Kepolisian
Cilacap. Mereka mendatangi rumah pelaku, yang juga tempat tinggal kedua
anak korban.
Dinas KB PP dan PA
Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
kewenangan di bidang pengendalian penduduk, penyuluhan dan
penggerakan,keluarga berencana, dan ketahanan keluarga berdasarkan prinsip
otonomi dan tugas pembantuan sesuai
KPAI
Pasal 3 KPAI mempunyai tugas: a. melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan perlindungan dan pemenuhan hak anak; b. memberikan masukan
dan usulan dalam perumusan kebijakan tentang penyelenggaraan perlindungan
anak; c. mengumpulkan data dan informasi mengenai perlindungan anak
Pemerintah
Pemerintah memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam upaya
perlindungan dan penghapusan tindak kekerasan sangat dibutuhkan perannya.
Solusi
Pelaku
Korban
Masyarakat
Polisi
Dinas KB PP dan PA
Pemerintah
KPAI
Seharusnya adanya perlindungan khusus dalam menangani kasus yang
melibatkan anak karena hal itu tidak banyak orang yang mengetahuinya.
Dapat dijelaskan bahwa korban maupun pelaku ketika berhadapan dengan
kasus kekerasan harus mendapatkan hak-haknya seperti pendampingan,
pengawasan, mendapat bantuan hukum, tidak mendapat penyiksaan oleh
negara. Maka peran KPAI dalam kasus kekerasan adalah sosialisasi,
pemantauan, pengawasan dalam perlindungan hak anak.
Pencegahan
Hubungi polisi jika dirimu melihat atau mendengar bukti kekerasan dalam
rumah tangga. Dapatkan bantuan kepada pihak berwajib untuk menyelamatkanmu
dari kekerasan perempuan. Pihak berwajib akan menindak lanjuti perkara tersebut dan
bisa saja, pelaku dihukum.
Ajari anak sejak dini bahwa merekalah yang memutuskan siapa yang akan
menyentuh mereka dan di mana. Pertimbangkan untuk mengajari mereka nama yang
tepat untuk bagian tubuh mereka mereka di usia muda sehingga mereka dapat
berkomunikasi dengan jelas tentang tubuh mereka. Ajari anak-anak bahwa itu adalah
pilihan mereka apakah mereka ingin memeluk atau mencium orang lain, bahkan
keluarga sekali pun.
• Menjadi Aktivis