Anda di halaman 1dari 1

Masalah masalah etis dalam psikoterapi

 Terapis mempunyai tanggung jawab terutama kepada klien , akan tetapi karena klien tidak
hidup dalam ruang hampa dan di pengaruhi oleh hubungan yang lainnya, terapis memiliki
tanggung jawab juga kepada keluarga klien, kepada biro tempat terapis bekerja, kepada biro
yang dirujuk, kepada masyarakat dan kepada profesinya.

 terapis bertindak sebagai pemerkuat

Patterson 1973 menekankan pentingnya hubungan terapeutik menyatakan penelitian


menunjukan bahwa terapis bertindak sebagai pemerkuat, sebab respect dan perhatiannya
memberikan pengaruh yang kuat kepada tingkah laku klien.Oleh karena itu pemberi bantuan
merasa perlu untuk mengendalikan hubungan dengan kliennya disebabkan oleh kehausan
emosionalnya dan kebutuhannya secara psikologis disuapi dan di asuh .

 Klien tidak mampu memusatkan perhatiannya secara sungguh sungguh pada kekurangan
kekurangan dan kesulitan kesulitan mereka. Ahirnya hubungan terapeutik menjadi suatu
hubungan dimana ( pemberi bantuan ) mengalami kebutuhan besar akan ( penerima
bantuan ) oleh karena itu praktek etika menuntut pemberi bantuan untuk menyadari
pentingnya keterlibatan dalam proses eksplorasi diri guna menentukan kearah mana
perbaikan dan kepribadian dirinya bisa mempengaruhi para klien.

 Pengalaman klien dan terapis pada umumnya para klien dalam taraf tertentu merasakan
penderitaan , kesakitan atau setidaknya ketidak puasan . Pada para klien terdapat ketidak
sesuaian antara diri yang mereka alami sekarang. Beberapa diantaranya mendatangi terapi
karena kesadaran ingin sembuh dari gejala atau sekumpulan gejalaSebagaimana para terapis
tidak dapat mengesampingkan nilai nilainya dari hubungan terapeutik . Dan juga dapat
mengharapkan keperluan dan juga kepribadian . Terapis yang secara etis peka adalah
mereka yang mengakui pentingnya kesadaran atas kebutuhan sendiri .

Anda mungkin juga menyukai