Anda di halaman 1dari 12

Makalah Prakarya

Wirausaha Produk Grafika

Anggota Kelompok :

1. Chefin Satya Syaffatullah

2. Khafifah Rahmawati

3. Muhammad Naufal Alnaqasyi

4. Riska Nopita Wulandari

5. Thera Zifatra Elfanni

6. Yasinta Januarsi

KELAS X-IPA 2

SMA NEGERI 1 REJANG LEBONG Thn Ajaran 2018/2019


Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat,Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Harapan Kami semoga laporan ini membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik.

Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman


kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu, saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.

Curup, februari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Cetak Tinggi ..........................................................................3
B. Sejarah Cetak Tinggi ...............................................................................3
C. Jenis-Jenis Cetak Tinggi ........................................................................4
D. Teknik Pembuatan ..................................................................................5
E. Proses Cetak Tinggi ...............................................................................5
F. Manfaat atau Fungsi Cetak Tinggi...........................................................7
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan ................................................................................................8
B. Saran...........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang
memproduksi salinan dari sebuah image dengan sangat cepat, seperti kata-
kata atau gambar-gambar (image) di atas kertas, kain, dan permukaan-
permukaan lainnya. Setiap harinya, milyaran bahan cetak diproduksi,
termasuk buku, kalender, buletin, majalah, surat kabar, poster, undangan
pernikahan, perangko, kertas dinding, dan bahan kain. Ini karena hasil
percetakan dapat dengan cepat mengomunikasikan pemikiran dan
informasi ke jutaan orang. Percetakan dianggap sebagai salah satu
penemuan yang paling penting dan berpengaruh di dalam sejarah
peradaban manusia.
Perkembangan ilmu dan teknologi semakin cepat kemajuannya,
sehingga pada saat ini industri percetakan sudah semakin komplit dan
modern. Perusahaan percetakan di Indonesia berkembang dengan pesat,
baik dalam skala besar, menengah maupun skala kecil.Perkembangan
jumlah perusahaan percetakan tersebut mengakibatkan semakin tingginya
persaingan usaha di bidang tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Cetak Tinggi
2. Sejarah
3. Jenis-Jenis
4. Teknik Pembuatan
5. Proses Cetak Tinggi
6. Manfaat atau Fungsi
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memudahkan seorang
pembaca terutama orang-orang yang ingin belajar designer dalam
mengetahui dan mengerti bagaimana proses cetak terjadi dalam alur
produksi cetak tinggi. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
mengetahui pengertian cetak dan jenis-jenis cetak tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN CETAK TINGGI


Cetak tinggi adalah ragam karya seni grafis yang pembuatannya
melalui proses pembataan cetakandari bahan yang di cuil atau dicungkil
sehingga permukaannya akan menjadi tinggi dan juga rendah (relief).
Nanti bagian yang tinggi ini akan dilumuri dengan tinta cetak dan alat rol
karet. Setelah iti dicetak lagi pada lembaran kertas sehingga nantinya akan
membentuk gambar yang sesuai dengan cetakan yang telah dibuat tadi.
Bahan yang digunakan untuk cetak tinggi ini adalah karetm hardboard,
alumunium, kayu, cat minyak, tinta, kertas karton, kertas tela. Untuk
alatnya adalah Pisau dan penggaris. Cetak tinggi. contohnya seperti pada
pembuatan stempel atau cap.
B. SEJARAH CETAK TINGGI

Pertama kali manusia menulis maka disitulah letak atau proses


perkembangan cetak terjadi. Diawali dengan perkembangan informasi
melalui secarik kertas yang berupa surat atau dokumen lainnya yang
dibubuhkan tinta diatasnya dengan bantuan bulu angsa pada saat itu.
Metode cetak mencetak ditemukan oleh Johannes Gutenberg di Mainz,
Jerman, pada tahun 1440. Penemuan tersebut sampai sekarang merupakan
salah satu penemuan karya terbesar dalam sejarah. Dengan bantuan
cetakan pengetahuan dapat disimpan di atas kertas setiap saat, untuk kapan
saja, dan dapat disampaikan kepada setiap orang dari semua generasi.
Di Asia terutama di Cina dan Korea cetak mencetak sudah dikenal
sekitar kurang lebih 1000 tahun yang lalu. Teks dan gambar diukirkan
dalam sekeping papan, tanah liat atau logam, kemudian acua atau stempel
itu ditintai, ditumpangi selembar kertas (papirus) yang kemudian ditekan
sehingga tinta dari acuan pindah ke papirus tersebut. Di Eropa percetakan
yang tertua menggunakan metode ini sekitar kurang lebih 600 tahun yang
lalu.
Gagasan Gutenberg adalah penggunaan huruf tunggal yang diukirkan
pada kayu yang kemudian berkembang pada ukiran bahan logam.
Penemuan untuk menuang huruf-huruf tunggal merupakan hal yang pokok
daripada kerja Gutenberg. Setiap huruf atau tanda-tanda harus diukurkan
di atas besi secara terbalik. Huruf tunggal ini dapat disusun menjadi kata
atau kalimat yang setelah dipakai dapat diuraikan dan disimpan pada kotak
masing-masing jenis huruf untuk kelak dipakai lagi.
Mesin cetak yang pertama dibentuk berdasarkan alat pemeras buah-
buahan. Bahan pencetaknya ditintai dengan menggunkan tampon
(sekarang rol penintaan), lembaran kertas kemudian diletakkan ke atas alat
cetak yang sudah ditintai itu; dengan menekan rata kertas itu maka
diperoleh sebuah hasil cetak.
Keahlian Gutenberg dapat memecahkan semua masalah itu dan
menciptakan yang kemudian menjadi mesin cetak yang berhasil. Alat-alat
dan mesin penemuannya tetap sama bentuknya untuk jangka waktu yang
berabad-abad. Gutenberg sadar bahwa penemuannya hanya akan berhasil
kalau ia dapat mempertahankan mutu artistik buku-buku yang ditulis
tangan.
C. JENIS-JENIS CETAK TINGGI
1. Stempel
stempel adalah alat yang permukaannya berukir gambar, tulisan atau
keduanya yang dapat menghasilkan cap. Ada hal yang perlu diperhatikan
jika stempel dibuat, yaitu ukiran pada permukaannya harus dibuat terbalik
agar dihasilkan cap sesuai keinginan. Cara seperti itu terutama berlaku
pada gambar dan tulisan yang tidak simetris. Jika ukiran gambar dan
tulisan itu simetris (misalnya huruf-huruf A, M, T, V, dan sebagainya)
maka hal itu tidak menjadi soal karena cap akan memperlihatkan gambar
dan tulisan yang sama seperti ukiran pada stempel. Jadi, itulah perbedaan
pokok antara.stempel dan cap.
Stempel umumnya dibuat dari bahan-bahan yang keras. Misalnya dari
logam atau batu semi permata. Bahan lain yang elastik misalnya karet
dapat juga digunakan. Bentuk permukaan stempel umumnya bundar atau
lonjong, tetapi ada juga yang segi empat panjang, bujur sangkar, segi
delapan, dan lain-lain.

2. Cap

Cap adalah hasil cetakan gambar, tulisan, atau keduanya pada suatu
benda. Tetapi, tidak semua yang dihasilkan dengan cara mencetak disebut
cap. Pengertian cap terbatas sebagai tanda keabsahan sebuah dokumen.

D. TEKNIK PEMBUATAN
Teknik cukil memang merupakan teknik cetak yang paling sederhana dan
relatif mudah dilakukan dibandingkan dengan teknik-teknik cetak (seni
grafis) yang lain, seperti cetak dalam atau cetak datar, karena tidak
membutuhkan peralatan studio yang lengkap.
E. PROSES CETAK TINNGI
1. Tahap awal yang harus dikerjakan adalah pembuatan rancangan
gambar, yang biasa disebut sketsa atau gambar acuan. Proses
menggambar dapat dilakukan di atas kertas transparan atau kalkir
terlebih dahulu, baru direkatkan pada plat atau acuan cetak, ataupun
langsung digambar pada plat atau acuan cetak. Teknik menggambar
dapat dilakukan secara manual, menggunakan pensil atau
dermatograph putih, atau berupa hasil print-out komputer, baru
kemudian dijiplak atau ditempelkan pada plat atau acuan cetak yang
diinginkan.
2. Setelah selesai membuat gambar acuan, dapat dilanjutkan dengan
proses cukil. Namun jika pembuatan sketsa gambar dilakukan di atas
kertas transparan atau kertas kalkir, maka kertas tersebut harus
direkatkan terlebih dahulu ke plat atau acuan cetak yang akan dicukil.
Material yang digunakan untuk mencukil adalah pisau cukil. Teknik
mencukil ini hendaknya memperhatikan arah serat papan kayu (MDF),
harap berhati-hati dikarenakan kondisi mata pisau cukilnya tajam.
Mata pisau yang tajam akan membuat bekas cukilan menjadi bersih
dan jelas. Bagian yang tidak akan dicetak atau tidak digunakan untuk
menghantarkan tinta (bagian negatif) akan dicukil dengan
menggunakan pisau cukil, sedangkan bagian yang akan dicetak (bagian
positif) akan tetap sejajar dengan permukaan plat atau acuan cetak.
3. Setelah selesai dicukil, maka plat atau acuan cetak terlihat memiliki
permukaan yang dalam seperti relief. Sebelum memulai proses cetak,
plat atau acuan cetak diberi garis batas dengan menggunakan pensil,
fungsinya agar proses cetak akurat.
4. Selanjutnya proses cetak dapat dimulai. Pertama-tama ambil tinta
secukupnya dengan alat bantu yang dinamakan kape. Letakkan tinta
tersebut di atas permukaan kaca yang berfungsi sebagai landasan untuk
mengolah tinta.
5. Kemudian ratakan tinta tersebut untuk diproses dengan menggunakan
rol karet.
6. Setelah tinta selesai diproses, pindahkan tinta tersebut pada permukaan
plat yang akan dicetak dengan bantuan rol karet. Pastikan tinta tersebut
merata ke seluruh permukaan plat atau acuan cetak.
7. Apabila tinta telah merata ke seluruh permukaan plat atau acuan cetak
yang timbul, maka proses cetak dapat mulai dikerjakan. Letakkan plat
atau acuan cetak di atas selembar kertas yang bersih yang berfungsi
sebagai alas kerja. Kemudian tempelkan kertas yang akan dicetak di
atas plat atau acuan cetak.
8. Proses cetak plat ke kertas dengan menggunakan etching machine,
hand press. Namun apabila tidak mempunyai salah satu dari alat
tersebut, ada cara yang lebih sederhana lagi yaitu digosok dengan
sendok, atau bahkan hanya diratakan dengan tangan saja. Pastikan
sendok tersebut digosok merata ke seluruh permukaan kertas, sehingga
diperoleh hasil cetak yang maksimal. Apabila kurang kurang merata,
hasil akan menjadi kurang jelas dan kurang tajam. Setelah selesai
dicetak, hasilnya dapat digantungkan sehingga cepat kering atau hanya
dengan didiamkan saja untuk sementara waktu.
9. Setelah mencetak, agar plat atau acuan cetak tersebut dapat digunakan
kembali untuk mencetak di lain waktu, segera cuci plat tersebut dengan
air dan minyak tanah untuk menghilangkan gumpalan-gumpalan tinta
yang menempel di sela-sela permukaan plat.
10. Apabila dalam proses cetak terdapat hambatan, misalnya hasil cetak
lama-lama kurang jelas dan kurang tajam, mungkin ada gumpalan tinta
yang membuat plat tersumbat. Jadi lakukan pembersihan plat terlebih
dahulu dengan air dan minyak tanah. Setelah plat tersebut kering,
proses cetak dapat dilanjutkan kembali.
F. MANFAAT ATAU FUNGSI CETAK TINGGI
1. Berguna untuk mempercepat proses percetakkan.
2. Bisa digunakan berulang kali / digunakan lagi.
3. Dapat berguna untuk logo atau lambang suatu perusahan atau produk.
4. Bisa digunakan untuk jiplat secara langsung pada suatu bahan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bahwa cetak tinggi digunakan untuk pelayanan dalam bisnis atau
digunakan hanya sekedar membuat suatu estetika di dalam percetakkan.
Dan juga bahwa cetak tinggi bisa digunakan untuk perekonomian maupun
dalam pembuatan cap untuk surat-surat yang di keluarkan oleh
perusahaan.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna
oleh karena itu kami memharapkan saran dari pembaca yang dapat
membangun sehingga kami dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik
di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://raflywijaya28.blogspot.com/2017/06/sejarah-cetak-tinggi-jumat-9-juni-2017.html

https://hurahura.wordpress.com/2011/12/28/stempel-dan-cap-fungsi-dan-sejarahnya/

https://dkv.binus.ac.id/2015/05/18/seni-cetak-tinggi-1-pengertian-seni-cetak-tinggi-
teknik-cukil/

caridokumen.com_makalah-cetak-

Anda mungkin juga menyukai