Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat,karunia dan hidayah-Nya kepada kami,sehingga kami
mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas seni Rupa. Dimana setelah
membahas topik ini, diharapkan pembaca dapat memahami segala sesuatu
mengenai isi makalah ini.

Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna serta masih
banyak terdapat kekurangan,baik mengenai isi di dalamnya maupun dari segi
pengerjaannya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan yang kami
miliki. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
inovatif demi perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca tentunya

Pasuruan 03/01/2020

Kata
Pengantar.............................................................................................................. i

Daftar
Isi...........................................................................................................................i
i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
………………………………………………………………..1
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………………..1

C.
Tujuan…………………………………………………………………………….
1

BAB II PEMBAHASAN

A.Topeng dari kertas ………………………………………………………..….2

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan……………………………………………………………….
…..20

B.Saran…………………………………………………………………………..2
0

Daftar Pustaka……………………………………………………………………
iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Pramesti (2012:12) Seni berkaitan dengan indah dan dilakukan oleh manusia.
Seperti dijelaskan oleh Sumardjo (2000:45) bahwa “ apa yang disebut seni memang merupakan suatu
wujud yang terindera. Karya seni merupakan sebuah benda atau artefak yang dapat dilihat, didengar,
atau dilihat sekaligus didengar (visual, audio, dan audio-visual), seperti lukisan, musik, dan teater.
Tetapi yang disebut seni ini berada diluar benda seni sebab seni itu berupa nilai. Apa yang disebut
indah, baik, adil, sederhana, dan bahagia itu adalah nilai. Apa yang oleh seseorang disebut indah dapat
tidak indah bagi orang lain.”
Seperti yang dikutip oleh Pramesti (2012:15).Topeng bukan hanya merupakan pergelaran
yang bersifat menghibur, melainkan juga sarat akan nilai-nilai falsafah kehidupan. Sebab, setiap tokoh
dalam cerita wayang merupakan cerminan dari sikap, watak, dan karakter manusia secara umum. Ada
yang baik dan jahat, ada kebatilan dan keburukan, ada kasih sayang, cinta, hasut, serakah, dan lain-
lain.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara membuat topeng dari kertas ?

C. Tujuan

1. Mengetahui cara membuat topeng dari kertas

BAB II

PEMBAHASAN

A. Membuat Topeng Kertas

a. Topeng dari kertas karton


Media membuat topeng bermacam-macam bisa dari kayu, tanah liat, bubur kertas atau kertas
karton. Disini kita akan mencoba membuat topeng dengan media kertas karton dengan teknik
melipat, memilin dan menggunting. Pembuatan topeng akan melatih kita untuk membuat karakter
wajah manusia ada yang lucu, galak, bengong, judes dlsb. Pengerjaannya sangat mudah hanya
memerlukan ketekunan dan kesabaran, berikut akan diuraikan cara pembuatannya:

Bahan dan Alat : 1. Kertas Karton2. Koran Bekas3. Pewarna bisa dipilih salah satu seperti: Cat
Air/ Cat Poster/ Cat untuk styroform4. Asesories seperti : benang, kain, ijuk,
renda dlsb

Alat-alat: 1. Gunting2. Cuter3. Hecter


Cara Pembuatan:

1. Buatlah sketsa dasar wajah berbentuk Oval pada sehelai kertas karton kemudian pada
sekeliling sisinya beri tanda garis titik 8 bagian.
2. Gunting, Lipat dan tekuk sketsa dasar wajah berbentuk oval kemudian di hecter satu
persatu sehingga membentuk seperti gambar wajah
3. Gunting kertas koran dengan ukuran kecil-kecil kemudian tempelkan pada bentuk dasar
wajag topeng, maksudnya agar bentuk dasar topeng dari kertas karton menjadi keras

4. Bentuk dasar topeng yang sudah selesai di tempeli guntingan kertas koran
5. Buatlah bagian-bagiab wajah topeng seperti alis, hidung, pelipis, dan mulut dengan teknik
melipat, menggunting dan menempel. Caranya sama dengan cara membuat bentuk dasar
topeng seperti gambar no.1 dan 2 hanya saja ukurannya lebih kecil. Sebelumnya ukur dulu
posisi mata, hidung dan mulut sesuai wajah kita kemudian dilubangi.
6. Setelah bagian-bagian wajah selesai ditempel pada bentuk dasar topeng tempelkan kembali
guntingan kertas koran ke seluruh bagian wajah topeng, sehingga topeng menjadi lebih
keras
7. selanjutnya wajah topeng tinggal diberi warna sesuka hati kita, dapat menggunakan cat air
untuk styroform, cat poster, cat kayu dlsb

b. Membuat Topeng dari Bubur Kertas


Membuat topeng bubur kertas perlu ketelitian. Langsung saja berikut ini akan dipaparkan
pembuatan topeng dari bubur kertas.

Bahan:

1.Bubur kertas

2.Cetakan

3.Tepung

4.Lem

5.Cat

Langkah-langkah:

Kumpulkan koran atau kertas bekas. Lalu kertas masukan ke ember di rendam dengan air. Usahkan
rendam kertas dalam waktu lama, hal ini supaya kertas dapat lembek. Ini dapat dirasa dari baunya
yang luar biasa

Buatlah cetakan topeng, semisal dari tanah tanah liat yang mudah dibentuk. Bisa dicetak di dalam
maupun di luar cetakan.

Siapkan tepung kanji dan air panas, sesuaikan dengan kebutuhan. Tiriskan kertas, lalu dicampur
semua bahan (kertas, air panas dan tepung) secara merata dan diaduk supaya tektur terlihat lembut.
Selanjutnya silahkan tempelkan pada cetakan yang telah disiapkan. Sebelum dijemur, sebaiknya
antara cetakan dan bubur kertas diberi tisu atau lainnya yang gunanya agat tidak lengket saat
mengangkat hasil cetakan.

Setelah selesai lalu di jemur. Nah...kalau sudah kering, tinggal proses pengecatan. (Saat
pengecataan: Kertas itu bersifat menyerap air. Biar menghemat cat, usahakan sebelum di cat
permukaan topeng bisa dipoles dengan lem. Dan nantinya hasilnya akan lebih mengkilap).

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Karya seni merupakan sebuah benda atau artefak yang dapat dilihat, didengar,
atau dilihat sekaligus didengar (visual, audio, dan audio-visual), seperti lukisan,
musik, dan teater. Tetapi yang disebut seni ini berada diluar benda seni sebab
seni itu berupa nilai. Apa yang disebut indah, baik, adil, sederhana, dan bahagia
itu adalah nilai. Apa yang oleh seseorang disebut indah dapat tidak indah bagi
orang lain.”

Daftar Pustaka

Cybersufi, Panji, 2011. Diunduh dari Panji-crbybersufi.blogspot.com pada hari Sabtu, 04 Januari
2014.

Iuz, 2012. Wayang Suket. Diunduh dari pesantrenonline.org pada hari Kamis, 02 Januari 2014.

Piliang, Yasraf Amira. Pos Realitas ; Realitas Kebudayaan Dalam Era Pos Metafisik. Jalasutra : Yogya,
2004.

Verys, Ivan, 2013. Pengertian Wayang Suket. Diunduh dari Lobabanyak.blogspot.com pada hari
Kamis, 02 Januari 2014.

Zuraya,Nadya, 2012 . Pertunjukan Wayang didorong Masuk Sektor Ekonomi Kreatif . Di unduh dari
www.republika.co.id pada hari Sabtu, 04 Januari 2014.
Berkarya seni patung figuratif
Berbahan dasar limbah
DI SUSUN OLEH :

Nama : Achmad Zidan Chaqiqi


No absen: 02
Kelas :IX A

Anda mungkin juga menyukai