Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA


HYBRID SELAYAR

Disusun oleh :

MOHAMMAD MASLAN

105821107220

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan kemampuan,
kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hybrid
Selayar” tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam proses penulisan makalah ini. Terima kasih kepada dosen, teman sejawat
atas dorongan, inspirasi, dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan
makalah ini. Tanpa bantuan mereka, makalah ini tidak akan terwujud.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Penulis berusaha untuk mencapai tingkat keakuratan dan keberimbangan dalam penulisan,
namun tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan atau keterbatasan dalam analisis dan
penalaran saya. Oleh karena itu, saya menerima dengan terbuka setiap kritik, masukan, atau
saran yang konstruktif untuk perbaikan di masa depan.

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi pembaca.
Penulis juga berharap makalah ini dapat memotivasi pembaca untuk terus melakukan
eksplorasi dan penelitian lebih lanjut tentang topik yang sama atau sejenisnya.

Makassar, 1 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1. Latar Belakang.............................................................................................................4
2. Rumusan Masalah........................................................................................................4
3. Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................6
1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya.................................................................................6
2. Komponen PLTS..........................................................................................................7
3. Prinsip Kerja PLTS.......................................................................................................8
4. Manfaat PLTS.............................................................................................................11
5. Kelebihan dan Kekurangan PLTS...............................................................................11
6. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hybrid Selayar......................................................12
7. Single Line Diagram PLTS On Grid 15 KWP............................................................15
BAB III..................................................................................................................................16
PENUTUP..............................................................................................................................16
1. Kesimpulan................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17
DOKUMENTASI...................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Energi ini
dapat dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas
surya, fotovoltaik surya, listrik panas surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan.

Teknologi energi surya secara umum dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni
teknologi pemanfaatan pasif dan teknologi pemanfaatan aktif. Pengelompokan ini
tergantung pada proses penyerapan, pengubahan, dan penyaluran energi surya. Contoh
pemanfaatan energi surya secara aktif adalah penggunaan panel fotovoltaik dan panel
penyerap panas. Contoh pemanfaatan energi surya secara pasif meliputi mengarahkan
bangunan ke arah matahari, memilih bangunan dengan massa termal atau kemampuan
dispersi cahaya yang baik, dan merancang ruangan dengan sirkulasi udara alami.

Pada tahun 2011, Badan Energi Internasional menyatakan bahwa "perkembangan


teknologi energi surya yang terjangkau, tidak habis, dan bersih akan memberikan
keuntungan jangka panjang yang besar. Perkembangan ini akan meningkatkan keamanan
energi negara-negara melalui pemanfaatan sumber energi yang sudah ada, tidak habis,
dan tidak tergantung pada impor, meningkatkan kesinambungan, mengurangi polusi,
mengurangi biaya mitigasi perubahan iklim, dan menjaga harga bahan bakar fosil tetap
rendah dari sebelumnya. Keuntungan-keuntungan ini berlaku global. Oleh sebab itu,
biaya insentif tambahan untuk pengembangan awal selayaknya dianggap sebagai
investasi untuk pembelajaran; inventasi ini harus digunakan secara bijak dan perlu dibagi
bersama.

2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya?
2. Apa saja komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya?
3. Bagaimana prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya?
4. Apa manfaat dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya?
5. Apa kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya?
6. Bagaimana Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hybrid Selayar beroperasi?
7. Bagaimana gambar single line diagram Pembangkit Listrik Tenaga Surya?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
2. Untuk mengetahui dan memahami komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
3. Untuk mengetahui dan memahami prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
4. Untuk mengetahui dan memahami manfaat dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
5. Untuk mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya.
6. Untuk mengetahui dan memahami Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hybrid Selayar
beroperasi.
7. Untuk mengetahui dan memahami gambar single line diagram Pembangkit Listrik
Tenaga Surya.
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi
surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik dengan energi surya dapat dilakukan
secara langsung menggunakan fotovoltaik, atau secara tidak langsung dengan pemusatan
energi surya. Fotovoltaik mengubah secara langsung energi surya menjadi energi listrik
menggunakan efek fotolistrik. Komponen utama di dalam pembangkit listrik tenaga surya
meliputi modul surya, inverter, dan baterai listrik. Sistem pembangkit listrik tenaga surya
terbagi menjadi sistem terhubung jala listrik, sistem tidak terhubung jala listrik, sistem
tersebar, sistem terpusat dan sistem hibrida. Masing-masing jenis sistem mempunyai
kondisi penerapannya tersendiri.

Pembangkit listrik tenaga surya dapat dibuat dengan beberapa jenis sistem
penerapan antara lain sistem pencatu daya satelit, pencahayaan listrik, komunikasi,
pompa air dan pendinginan. Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau
cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi surya ke satu
titik untuk menggerakan mesin kalor.
PLTS Hybrid adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang menggunakan
sistem hybrid, yaitu sistem yang terhubung ke jaringan saluran listrik dan juga memiliki
baterai untuk menyimpan cadangan energi. PLTS Hybrid dapat menghasilkan listrik dari
energi matahari dan juga dapat menggunakan sumber energi lain seperti bahan bakar fosil
atau energi angin untuk mengisi baterai saat energi matahari tidak tersedia. PLTS Hybrid
memiliki kelebihan dalam meningkatkan keandalan sistem kelistrikan dan mengurangi
penggunaan energi fosil serta menekan emisi karbon. Cara kerja PLTS Hybrid adalah
dengan mengumpulkan energi matahari melalui panel surya dan mengubahnya menjadi
listrik DC. Listrik DC kemudian diubah menjadi listrik AC melalui inverter dan
disalurkan ke jaringan listrik. Selain itu, PLTS Hybrid juga memiliki baterai yang dapat
menyimpan energi cadangan untuk digunakan saat energi matahari tidak tersedia.

2. Komponen PLTS
1. Panel Surya
Panel surya merupakan alat yang digunakan untuk mengubah energi surya
menjadi energi listrik. Dalam pembangkit listrik tenaga surya, panel surya merupakan
komponen terpenting untuk transformasi energi. Panel surya menghasilkan arus
listrik dengan jenis arus searah. Keuntungan dari panel surya adalah energi listrik
dapat disimpan di dalam baterai atau ultrakapasitor. Panel surya tersusun dari sel
surya dalam jumlah yang banyak. Spesifikasi panel surya dinyatakan sesuai dengan
kemampuannya menghasilkan daya listrik. Satuan yang digunakan adalah Watt.

Sel surya atau sel fotovoltaik adalah alat yang mengubah energi cahaya
menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dibuat pertama kali pada tahun
1880 oleh Charles Fritts. Dalam fotovoltaik, sel surya merupakan unit terkecil.
Ukuran sel surya beragam mulai dari 0,5 sampai 4 inci. Energi listrik yang dihasilkan
sel surya berbentuk arus searah. Sel surya terbuat dari bahan semikonduktor antara
lain Silikon monokristalin, Silikon polikristalin, Silikon mikrokristalin, Kadmium
telurida, Indium selenida, atau Sulfida. Sel surya termasuk tidak menghasilkan gas
rumah kaca sehingga termasuk ramah lingkungan.

2. Modul Surya

Modul surya adalah rangkaian listrik berisi sel-sel surya yang dibingkai dan
dilaminasi untuk memperoleh tegangan listrik dan daya listrik. Tegangan kerja yang
umum pada modul surya adalah 12 Volt dan 24 Volt. Daya listrik yang dihasilkan
beragam dalam rentang 10 Wp hingga 300 Wp.

Modul surya memiliki unjuk kerja yang dinilai dari hubungan antara arus
listrik terhadap tegangan listrik. Ketika hambatan listrik tidak ada di dalam modul,
maka arus listrik akan mencapai nilai maksimum di dalam rangkaian listrik. Kondisi
ini membuat arus hubung singkat karena tegangan listrik menjadi nol. Sebaliknya,
ketika hambatan listrik bernilai sangat besar maka tidak ada pengaliran arus listrik
sehingga terjadi tegangan terbuka. Tegangan maksimum dicapai selama tegangan
terbuka dan rangkaian listrik dalam keadaan terbuka pula.

3. Inverter

Sistem pembangkit listrik tenaga surya menghasilkan arus listrik dengan


jenis arus searah. Umumnya, pemakai energi listrik menggunakan arus bolak-balik.
Karenanya, arus searah diubah terlebih dahulu menjadi arus bolak-balik
menggunakan inverter agar dapat digunakan oleh pemakai energi listrik.

3. Prinsip Kerja PLTS


Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah
cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk
energi dari sumber daya alam. Sumber daya alam matahari sudah banyak digunakan
untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat
menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatasdantidak memerlukan bahan
bakar. Sehingga sistem sel surya ini dikatakan bersih dan ramah lingkungan.

Sel surya adalah dioda semikonduktor yang dapat mengubah cahaya menjadi
listrik dan merupakan komponen utama dalam sistem PLTS.

Selain terdiri atas modul-modul sel surya, komponen lain dalam sistem PLTS
adalah Balance of System (BOS) berupa inverter dan kontroller. PLTS sering dilengkapi
dengan batere sebagai penyimpan daya, sehingga PLTS dapat tetap memasok daya listrik
ketika tidak ada cahaya matahari.

Pembangkitan energi listrik pada sel surya terjadi berdasarkan efek fotolistrik,
atau disebut juga efek fotovoltaik, yaitu efek yang terjadi akibat foton dengan panjang
gelombang tertentu yang jika energinya lebih besar daripada energi ambang
semikonduktor, maka akan diserap oleh elektron sehingga elektron berpindah dari pita
valensi (N) menuju pita konduksi (P) dan meninggalkan hole pada pita valensi,
selanjutnya dua buah muatan, yaitu pasangan elektron-hole, dibangkitkan. Aliran
elektron-hole yang terjadi apabila dihubungkan ke beban listrik melalui penghantar akan
menghasilkan arus listrik.
Dalam cahaya matahari terkandung energi dalam bentuk foton. Ketika foton ini
mengenai permukaan sel surya, elektron-elektronnya akan tereksitasi dan menimbulkan
aliran listrik. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip photoelectric. Sel surya dapat tereksitasi
karena terbuat dari material semikonduktor yang mengandung unsur silikon. Silikon ini
terdiri atas dua jenis lapisan sensitif: lapisan negatif (tipe-n) dan lapisan positif (tipe-p).
Sel surya ini mudah pecah dan berkarat jika terkena air. Karena itu sel ini dibuat dalam
bentuk panel-panel ukuran tertentu yang dilapisi plastic atau kaca bening yang kedap air.
Panel ini dikenal sebagai panel surya.

Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung digunakan atau disimpan
lebih dahulu ke dalam batere. Arus listrik yang dihasilkan adalah listrik dengan arus
searah (DC) sebesar 3.5 A. Besar tegangan yang dihasilkan adalah 0.4-0.5V. Kita dapat
mendesain rangkaian panel-panel surya, secara seri atau paralel, untuk memperoleh
output tegangan dan arus yang diinginkan. Untuk memperoleh arus bolak balik (AC)
diperlukan alat tambahan yang disebut inverter.

Prinsip kerja dari panel surya adalah jika cahaya matahari mengenai panel surya,
maka elektron – elektron yang ada pada sel surya akan bergerak dari N ke P, sehingga
pada terminal keluaran dari panel surya akan menghasilkan energi listrik. Besarnya
energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya berbeda – beda tergantung dari jumlah sel
surya yang dikombinasikan didalam panel surya tersebut. Keluaran dari panel surya ini
adalah berupa listrik arus searah (DC) yang besar tegangan keluarnya tergantung dengan
jumlah sel surya yang dipasang didalam panel surya dan banyaknya sinar matahari yang
menyinari panel surya tersebut.

Keluaran dari panel surya ini sudah dapat digunakan langsung ke beban yang
memerlukan sumber tegangan DC dengan konsumsi arus yang kecil. Agar energi listrik
yang dihasilkan juga dapat digunakan pada kondisi – kondisi seperti pada malam hari
(kondisi saat panel surya tidak disinari cahaya matahari), maka keluaran dari panel surya
ini harus di hubungkan ke sebuah media penyimpanan (storage). Dalam hal ini adalah
batere. Tetapi ini tidak langsung dihubungkan begitu saja dari panel surya ke batere,
tetapi harus dihubungkan ke rangkaian Regulator, dimana didalam rangkaian tersebut
terdapat rangkaian pengisi Batere otomatis (Automatic charger).

Fungsi dari Regulator ini adalah untuk meregulasi tegangan keluaran dari panel
surya dan mengatur arus yang masuk ke Batere secara otomatis. Selain itu Regulator
berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus dari Panel Surya ke Batere secara
otomatis dan juga berfungsi untuk memutuskan aliran arus dari batere kebeban bila
terjadi hubungsingkat ataupun beban yang berlebihan. Tipe regulator yang dirancang
disini adalah tipe modifikasi atau gabungan antara seri dan paralel.

Panel Surya sebenarnya dapat langsung digunakan tanpa diberi rangkaian


regulator ataupun batere, tetapi ini tidak dilakukan karena dapat membebani kinerja dari
panel (akibat adanya beban yang berlebihan) sehingga tidak akan terjadi kerusakan yang
fatal pada panel surya tersebut. Selain itu regulator ini juga berfungsi untuk
mengamankan dari terjadinya kelebihan beban dari panel surya sehingga panel surya
tidak cepat rusak.

Hubungan batere dengan beban adalah dihubungkan paralel langsung ke beban.


Jika batere tersebut telah terisi dengan penuh. Untuk melindungi batere akibat adanya
beban yang berlebihan (over load) ataupun hubungsingkat pada beban, maka sebelum
batere dihubungkan langsung harus melewati rangkaian proteksi. Dimana fungsinya
sudah cukup jelas, yaitu untuk memproteksi ataupun melindungi batere akibat adanya
beban yang berlebihan (over load) ataupun hubungsingkat pada beban.

Jika kita menginginkan hasil keluaran listrik dari PLTS ini berupa listrik arus
bolak-balik (AC) maka PLTS yang sudah dapat mengeluarkan listrik arus searah (DC) ini
harus dihubungkan ke sebuah rangkaian elektronik / modul elektronik yang
bernamaInverter DC – AC. Dimana Inverter DC – AC. berfungsi untuk mengubah arus
listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak – balik (AC). Setelah arus listrik searah
diubah menjadi arus listrik bolak – balik, selanjutnya keluaran dari inverter ini yang telah
berupa arus bolak – balik ini dapat langsung digunakan untuk mencatu peralatan listrik
dan elektronika yang membutuhkan arus bolak-balik.

Besarnya tegangan dan daya keluaran yang dapat dihubungkan kebeban nantinya
harus sesuai dengan kemampuan inverter yang dipakai dan besarnya sistem penyimpanan
yang digunakan (besarnya ampere hour (AH) atau amper jam dari batere).
4. Manfaat PLTS
Hemat Listrik Memasang panel surya berarti memiliki sumber energi listrik
selain listrik PLN. Karena kebutuhan listrik dipenuhi oleh dua sumber, panel surya dapat
membantu mengurangi tagihan listrik bulanan dari PLN. Lazimnya, penghitungan
pemotongan biaya itu disesuaikan dengan jumlah watt listrik yang dihasilkan panel surya.
Pemotongan itu maksimal 65% dari total daya yang dihasilkan panel surya. Dalam 1 watt
listrik dari daya panel surya, pemotongan biaya PLN akan dikurangi maksimal 0,65 watt
untuk bulan selanjutnya.

Pemanfaatan Energi Terbarukan Pemasangan panel surya berkontribusi dalam


pemanfaatan dan pengelolaan energi terbarukan yang tidak akan pernah habis. Sumber
daya energi fosil, seperti minyak bumi Indonesia, diperkirakan akan habis pada 2030,
maka beralih ke energi modern menjadi langkah strategis untuk ketahanan energi
Indonesia. Selain itu, Indonesia tergolong wilayah tropis sehingga paparan sinar matahari
mudah dijangkau dan merupakan sumber energi yang amat besar.

Ramah Lingkungan Memasang panel surya berkontribusi pada pelestarian iklim


dan melawan pemanasan global. Sebab, panel surya dapat mengurangi emisi gas rumah
kaca dan ramah lingkungan.

5. Kelebihan dan Kekurangan PLTS


Kelebihan PLTS :

1. Tidak memerlukan bahan bakar, karena menggunakan sumber energi matahari


yangdapat diperoleh dimana saja secara cuma-cuma sepanjang tahun, sehingga
hampirtidak memerlukan biaya operasi.
2. Tidak memerlukan konstruksi yang berat dan menetap, sehingga dapat
dipasangdimana saja dan dapat dipindahkan bilamana dibutuhkan.
3. Dapat diterapkan secara sentralisasi (PLTS ditempatkan di suatu area dan listrik yang
dihasilkan disalurkan melalui jaringan distribusi ke tempat-tempat yang
membutuhkan) maupun desentralisasi (sistem PLTS dipasang pada setiap
rumah,dengan demikian tidak diperlukan jaringan distribusi).
4. Pada pola desentralisasi, gangguan pada satu sistem tidak akan mempengaruhisistem
yang lain dan tidak banyak energi yang terbuang pada jaringan distribusi.
5. Bersifat moduler; kapasitas listrik yang dihasilkan dapat disesuaikan
dengankebutuhan dengan cara merangkai modul secara seri dan paralel.
6. Dapat dioperasikan secara otomatis (unattendable) maupun menggunakan operator
(attendable).
7. Ramah lingkungan. Tidak menimbulkan polusi suara maupun polusi asap.
8. Tidak ada bagian yang bergerak, sehingga hampir tidak memerlukan
biayapemeliharaan, yang diperlukan hanya membersihkan modul apabila kotor
danmenambah air accu (aquades).
9. Umur pakai (life time) lebih dari 25 tahun.

Kekurangan PLTS :

1. Modul surya memiliki efisiensi konversi yang rendah dibandingkan jenispembangkit


lainnya.
2. Untuk bekerja dengan baik, modul surya harus cukup mendapatkan
penyinaranmatahari (tergantung pada musim).
3. Memerlukan area yang luas untuk pemasangan modul surya untuk mendapatkandaya
keluaran yang tinggi.
4. Harga modul surya (skala kecil) masih mahal sehingga biaya pembangkitan yang
dihasilkan juga mahal.

6. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hybrid Selayar


PLTS Hybrid Selayar adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) hybrid milik
PT PLN (Persero) di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. PLTS Hybrid Selayar
memiliki kapasitas 1,3 Mega Wattpeak (MWp) dan merupakan PLTS terbesar di Sulawesi
Selatan. PLTS Hybrid Selayar diresmikan pada tanggal 15 April 2022 dan diharapkan
dapat meningkatkan potensi obyek-obyek wisata serta mendorong kegiatan ekonomi
masyarakat karena sistem kelistrikan semakin andal. Selain itu, kehadiran PLTS ini juga
dapat mengurangi penggunaan energi fosil dan menekan emisi karbon. PLTS Hybrid
Selayar dibangun di atas lahan seluas 1,46 hektar dan telah menerima investasi sebesar
Rp39,5 miliar. Hadirnya PLTS Hybrid Selayar merupakan langkah awal dari banyak titik
yang sedang dikerjakan oleh PLN dalam pembangunan pembangkit listrik yang berbasis
pada energi terbarukan.

PT PLN (Persero) telah resmi mengoperasikan salah satu infrastruktur


Pembangkit Energi Terbarukan (EBT) di Sulawesi Selatan (Sulsel)

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid dengan kapasitas 1,3 Mega


Wattpeak (MWp) itu terletak di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Selayar.
PLTS Hybrid milik PLN tersebut dibangun di atas lahan seluas 1,46 hektare (ha) dengan
total investasi Rp 39,5 miliar.

Direktur PLN Regional Sulawesi,Maluku, Papua, dan Nusa


Tenggara, Adi Priyanto berharap hadirnya PLTS Hybrid Selayar ini menjadi trigger untuk
berinovasi dalam mengembangkan potensi sumber energi terbarukan. Seperti energi
matahari, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), geothermal, dan bentuk energi
terbarukan lainnya.

GM PT PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid menjelaskan bahwa PLTS


Hybrid Selayar turut memberikan sumbangsih dalam menurunkan emisi karbon sebesar
1.400 ton CO2 per tahun.

Pembangunan PLTS terbesar di Sulsel ini merupakan prestasi tersendiri bagi


PLN dan stakeholders yang terlibat karena masa kontruksi dapat diselesaikan dalam
waktu singkat yaitu kurang dari 6 bulan. Proses pembangunan PLTS Hybrid Selayar
ditandai dengan penandatanganan kontrak yang dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2021.
Pekerjaan proyek ini dimulai dari site preparation dan pembersihan pahan pada bulan
Mei-Juni 2021.

Kemudian dilanjutkan dengan Pekerjaan Konstruksi pada bulan Juli-November


2021. Lalu pada November-Desember 2021 dilaksanakan pekerjaan individual test dan
commissioning test. Selanjutnya PLN melakukan tahap operasi komersial pada tanggal
23 Desember 2021 setelah menyelesaikan reliability run, performance test dan uji laik
operasi.

Dengan beroperasinya PLTS Hybrid Selayar, maka total daya mampu sistem


kelistrikan Selayar adalah 11,65 Mega Watt (MW), beban puncak adalah 6,4 MW,
sehingga masih terdapat cadangan daya sebesar 5,25 MW.

Selain itu bauran EBT di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan adalah 38,8
persen dimana di atas rata-rata target nasional yaitu 23 persen di tahun 2025. Sampai
dengan April 2022, dalam wilayah kerja PLN UIW Sulselrabar terdapat 11 PLTS dengan
total kapasitas 2,5 MWp yang tersebar di beberapa pulau seperti Pulau Sabutung
Kabupaten Pangkep dan Pulau Tomia di Kabupaten Wakatobi.

Ke depannya, berdasarkan panduan RUPTL tahun 2021-2030, PLN UIW


Sulselrabar akan membangun 12 PLTS di beberapa pulau yaitu di Sulsel, Sultra & Sulbar
dengan kapasitas 17,61 MWp.
7. Single Line Diagram PLTS On Grid 15 KWP
BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan

Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi
surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik dengan energi surya dapat dilakukan
secara langsung menggunakan fotovoltaik, atau secara tidak langsung dengan pemusatan
energi surya. Fotovoltaik mengubah secara langsung energi surya menjadi energi listrik
menggunakan efek fotolistrik. Komponen utama di dalam pembangkit listrik tenaga surya
meliputi modul surya, inverter, dan baterai listrik. Sistem pembangkit listrik tenaga surya
terbagi menjadi sistem terhubung jala listrik, sistem tidak terhubung jala listrik, sistem
tersebar, sistem terpusat dan sistem hibrida. Masing-masing jenis sistem mempunyai
kondisi penerapannya tersendiri.

PLTS Hybrid Selayar adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) hybrid milik
PT PLN (Persero) di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. PLTS Hybrid Selayar
memiliki kapasitas 1,3 Mega Wattpeak (MWp) dan merupakan PLTS terbesar di Sulawesi
Selatan. PLTS Hybrid Selayar diresmikan pada tanggal 15 April 2022 dan diharapkan
dapat meningkatkan potensi obyek-obyek wisata serta mendorong kegiatan ekonomi
masyarakat karena sistem kelistrikan semakin andal. Selain itu, kehadiran PLTS ini juga
dapat mengurangi penggunaan energi fosil dan menekan emisi karbon. PLTS Hybrid
Selayar dibangun di atas lahan seluas 1,46 hektar dan telah menerima investasi sebesar
Rp39,5 miliar. Hadirnya PLTS Hybrid Selayar merupakan langkah awal dari banyak titik
yang sedang dikerjakan oleh PLN dalam pembangunan pembangkit listrik yang berbasis
pada energi terbarukan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_surya

https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_surya

https://id.wikipedia.org/wiki/Fotovoltaik

https://makassar.tribunnews.com/2022/04/16/plts-hybrid-selayar-terbesar-di-sulsel-resmi-
beroperasi-dapat-mengurangi-emisi-karbon?page=2

https://www.gurupendidikan.co.id/pembangkit-listrik-tenaga-surya/#:~:text=Selain%20terdiri
%20atas%20modul-modul%20sel%20surya%2C%20komponen%20lain,memasok%20daya
%20listrik%20ketika%20tidak%20ada%20cahaya%20matahari.

https://tirto.id/apa-saja-manfaat-panel-surya-serta-bagaimana-aturan-perizinannya-gbiZ
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai