Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PROJECT

“Pembuatan rangkaian Lampu Taman Otomatis Dengan Tenaga


Surya Menggunakan Sensor LDR ”
Dosen Pengampu : Dr.Rita Juliani,M.Si

DISUSUN OLEH :

NAMA : HANNA TASYA BR SIAHAAN


NIM : 4222640001
KELAS :PSF22A
MATA KULIAH : RANGKAIAN LISTRIK

S-1 FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (The Character Building
University) 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan Project ini sesuai dengan waktu
yang ditentukan. Laporan Project ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Rangkaian
listrik yang wajib dikerjakan oleh Mahasiswa.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Rangkaian
listrik, yaitu Ibu Dr. Rita Juliani,M.Si. atas bimbingan dan arahannya kepada saya dalam
proses pengerjaan Project sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Saya berharap semoga tugas laporan project ini mampu menambah wawasan mahasiswa
maupun pembaca. Saya tahu bahwa hasil dari laporan Project ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
demi terciptanya hasil project selanjutnya yang lebih baik lagi.

Medan,30 Mei 2023


Penulis

Hanna Tasya Br Siahaan

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................4

1.3 Tujuan..................................................................................................................................................5

BAB II TINJAUAN TEORITIS.....................................................................................................6

BAB III METODE PENELITIAN................................................................................................8

3.1 Waktu & Lokasi Percobaan..........................................................................................................8

3.2 Alat dan Bahan.................................................................................................................................8

3.3 Prosedur percobaan.........................................................................................................................9

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN.............................................................................................10

BAB V PENUTUP................................................................................................................................12

5.1 Kesimpulan........................................................................................................................................12

5.2 saran.....................................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matahari merupakan pusat tata surya yang menjadi sumber energi bagi kehidupan
manusia. Banyak pula sumber yang mengatakan bahwa salah satu factor yang membuat bumi
ini dapat ditinggali karena bumi mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup. Sinar
matahari sendiri mempunyai peran dan manfaat yang begitu penting bagi kelangsungan hidup
manusia yang di bumi.
Salah satu teknologi yang memanfaatkan sinar matahari adalah panel surya. Teknologi
panel surya terbaru yang dipakai sekarang diciptakan pada tahun 1954 oleh bell laboratories.
Beberapa peneliti dibalik penemuan ini adalah Daryl Chapin, Calvin Souther Fuller, dan
Gerald Pearson. Produknya dianggap sebagai perangkat praktis pertama yang dapat
mengubah energi matahari menjadi listrik. Namun panel surya ini dianggap sangat mahal
bagi masyarakat. Untuk memecahkan masalah tersebut pada tahun 1973, University of
Delaware menciptakan suatu banguanan panel surya pertama yang disebut Solar one.
Uniknya, bangunan tersebut tidak menggunakan panel surya, tetapi mengintegrasikan cahaya
matahari langsung kedalam atap dengan mengombinasinkannya dengan tenaga thermal.
Disampaikan oleh Haller dan Grup (2009) , mereka mengingatkan bahwa masa depan
sebuah industry ditentukan oleh kemampuan inovasi dalam hal energi konvensional, namun
terkadang inovasi dan pertumbuhan ekonomi sering tidak tumbuh secara beriringan sehingga
terjadi ketimpangan.
Teknologi lainnya yang memanfaatkan sinar matahari adalah sensor light depent resistor
(LDR). LDR atau light depent resistor adalah salah satu jenis resistor yang nilai hambatannya
diepengaruhi oleh cahaya yang diterima olehnya. Besarnya nilai hambatan pada LDR
tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri.
Dengan menggunakan dua teknologi diatas dapat memanfaatkan sinar matahri untuk
membuat suatu alat yang mampu mengendalikan nyala lampu secara otomatis sesuai dengan
intensitas cahaya yang diterimanya. Dengan kata lain, lampu akan hidup Ketika cahaya
disekitarnya redup atau memasuki waktu malam dan lampu akan mati Ketika sensor
mendetekdi intensitas cahaya yang besar atau menjelang pagi hari.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana cara pembuatan rangkaian lampu taman otomotis

4
2. Sumber tegangan apa saja yang digunakan pada lampu taman otomatis
3. Apa saja keuntungan dan kerugian menggunakan lampu taman otomatis
1.3 Tujuan
1. Mengetahui berbagai alat yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi
utama
2. Mengetahui dan memahami system dan cara kerja rangkaian lampu taman otomatis
3. Mengetahui dan memahami cara pembuatan rangkaian lampu taman otomatis

5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

Dalam merancang system ini dilakukan perancangan alat control agar sesusai dengan
perencanaan. Perangkat alat control tersebut diantaranya adalah sebuah perangkat sensor
cahaya .
1. Solar Panel
Solar panel atau photovoltaic adalah teknologi yang berfungsi untuk mengubah
radiasi sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung. Berdasarkan jenis bahan
dalam pembuatan solar panel dibagi menjadi empat jenis yaitu monokristal, polikristal,
amourphous dan compound atau gallium arsenid. Photovoltaic cell dibuat dari material
semikonduktor terutama silikon yang dilapisi oleh bahan tambahan khusus. Jika cahaya
matahari mencapai cell maka elektron akan terlepas dari atom silikon dan mengalir
membentuk sirkuit listrik sehinnga energi listrik dapat dibangkitkan. Dalam sebuah modul
surya terdiri dari banyak sel surya yang bisa disusun secara seri maupun paralel.
Sedangkan yang dimaksud dengan surya adalah sebuah elemen semikonduktor yang dapat
mengkonversi energi surya menjadi energi listrik atas dasar efek fotovoltaik. Sel surya
selalu didesain untuk mengubah cahaya menjadi energi listrik sebanyak-banyaknya dan
dapat digabung secara seri atau paralel untuk menghasilkan tegangan dan arus yang
diinginkan.
2. Relay
Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar
sehingga dengan arus listrik yang bertenggangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan relay
yang menggunakan electromagnet 5V dan 50 mA mampu menghantarkan Listrik 220 V dan
2 A.
3. Arduino UNO
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik
dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya
memiliki bahasa pemrograman sendiri. Arduino UNO merupakan sebuah board
mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai
14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input
analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah

6
ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan
untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan
sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau
menggunakan baterai untuk memulainya.
4. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem computer yang dibangun pada sebuah kjeping
(chip) tunggal. Mikrokontroler menerima masukan dari sensor LDR dan mengeluarkan
sinyal pengendalian yang mengatur apakah lampu harus menyala atau mati berdasarkan
tingkat kecerahan yang terdeteksi.
5. Sensor LDR
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai
hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai
Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai hambatannya akan menjadi
tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor)
adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi
Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap. Naik turunnya nilai Hambatan akan
sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya.
Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada
kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang. LDR
(Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika peka cahaya ini
sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika sebagai sensor pada
Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur,dan lain sebagainya. Dengan demikian LDR
juga merupakan resistor yang mempunyai koefisien temperature negative, dimana
resistansinya dipengaruhi oleh intrensitas cahaya. LDR terbuat dari Cadium Sulfida, bahan
ini dihasilkan dari serbuk keramik. Biasanya Cadium Sulfida disebut juga bahan
photoconductive, apabila konduktivitas atau resistansi dari Cadium Sulfida bervariasi
terhadap intensitas cahaya. Jika intensitas cahaya yang diterima rendah maka hambatan
juga akan tinggi yang mengakibatkan tengangan yang keluar juga akan tinggi begitu juga
sebaliknya disinilah mekanisme proses perubahan cahaya menjadi listrik terjadi.

7
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1` Waktu & Tempat percobaan
Waktu : 29 Mei 2023
Tempat : Rumah
3.2 Alat dan Bahan
• Bahan
1. Panel Surya
2. Triplek kayu
3. Transistor
4. Resistor
5. Baterai Lithium Ion
6. Sensor Ldr
7. Sensor MQ-2
8. Kertas
• Alat
1. Solder
2. Timah Solder
3. Kabel
4. Lampu
3.3 Prosedur Kerja
Sistem Keseluruhan cara kerja alat ini menggunakan system diagram blok untuk
lampu penerangan lampu taman otomatis menggunakan panel surya yang dirancang dengan
kontroler yaitu Arduino uno.

Kemudian melakukan pengujian alat untuk mengetahui kinerja dari lampu penerangan
jalan otomatis supaya didapatkan hasil yang sesuai harapan. Pengujian ini dilakukan di luar
ruangan. Uji cobanya meliputi dari melihat kinerja sistem keseluruhan, mengetahui apakah
berfungsi dengan baik ketika intensitas cahaya dan asap/kabut yang diterima oleh sensor akan
menyalakan lampu, yang di lakukan pada waktu pagi dan sore hari. Sistem mekanik lampu
penerangan jalanan otomatis dirancang menggunakan bahan triplek kayu dan kertas. Untuk
alasnya sendiri dibawahnya dialasi triplek untuk tidak goyah. Untuk tiangnya menggunakan

8
kertas yang digulung, dan diberi lampu LED sebagai penerangannya. Sensor LDR dan MQ-2
diletakan di sampingnya. Sistem penerangan jalanan otomatis ini dikontrol berdasarkan
perintah program yang telah di input ke mikrokontroller Arduino UNO. Perintah tersebut
ketika intensitas cahaya rendah maka sensor LDR akan berkerja dan menyalakan lampu. Dan
ketika ada asap/kabut yang diterima oleh sensor MQ-2 meskipun disiang hari akan membuat
lampu LEDnya akan menyala. Pada umumnya lampu akan menyala disekitar jam 17.49 dan
akan mati pada jam 05.03. Tetapi tidak pasti menyala pada jam yang sama karena akan
menyala atau mati tergantung pada intensitas cahaya yang diterima oleh sensor LDR dan nilai
resistansi dari sensor MQ-2.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

a) Hasil Percobaan

b) Pembahasan
Pembuatan Rangkaian Lampu taman otomatis dengan tenaga surya menggunakan
sensor LDR mempunyai Kelebihan dan Kekurangan diantara nya
a. Keuntungan
1. Hemat Energi, Penggunaan tenaga surya sebagai sumber energi membuat rangkaian
ini lebih hemat energi. Panel surya mengubah energi matahari menjadi energi listrik,
yang dapat digunakan untuk menghidupkan lampu taman tanpa harus mengandalkan
sumber daya listrik dari jaringan umum.
2. Ramah Lingkungan, Tenaga surya merupakan sumber energi terbarukan dan bersih.
Dengan menggunakan tenaga surya, rangkaian ini mengurangi emisi gas rumah kaca
dan dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Biaya Operasional Rendah, Setelah instalasi awal, penggunaan tenaga surya gratis
dan tidak memerlukan biaya bahan bakar atau tagihan listrik tambahan. Hal ini dapat
mengurangi biaya operasional dalam jangka panjang.
4. Otomatisasi, Rangkaian ini menggunakan sensor LDR untuk mendeteksi tingkat
kecerahan sekitar. Dengan demikian, lampu taman dapat secara otomatis menyala
saat cahaya rendah atau malam hari, dan mematikan saat cahaya cukup terang. Hal
ini memberikan kenyamanan dan kepraktisan tanpa perlu campur tangan manusia
secara manual.

10
b. Kekurangan
1. Ketergantungan pada Cahaya Matahari, Rangkaian ini sangat tergantung pada
ketersediaan cahaya matahari untuk mengisi daya panel surya. Jika cuaca buruk atau
kurangnya sinar matahari, kinerja sistem dapat terpengaruh, sehingga lampu
mungkin tidak berfungsi dengan baik atau daya baterai terbatas.
2. Keterbatasan Pencahayaan, Meskipun lampu LED atau lampu hemat energi yang
digunakan dalam rangkaian ini cukup efisien, pencahayaan yang dihasilkan mungkin
tidak sekuat lampu taman tradisional yang menggunakan daya listrik dari jaringan
umum.
3. Keandalan Baterai, Kinerja baterai dapat menjadi faktor kritis dalam rangkaian ini.
Baterai harus mampu menyimpan energi yang cukup untuk menjaga lampu taman
tetap menyala selama malam hari. Namun, umur baterai dan kemampuannya untuk
menyimpan daya mungkin dapat mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan.
4. Biaya Awal, Meskipun biaya operasional jangka panjang dapat lebih rendah, biaya
awal untuk membeli dan menginstal panel surya dan komponen lainnya mungkin
menjadi tantangan, terutama jika lingkungan taman memerlukan banyak lampu atau
luas.
5. Perawatan dan Pemeliharaan, Sistem tenaga surya ini membutuhkan perawatan yang
tepat dan pemeliharaan rutin. Panel surya harus tetap bersih dari debu dan kotoran
agar dapat berfungsi secara optimal. Baterai juga perlu dijaga agar tidak mengalami
degradasi yang signifikan.

11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pembuatan rangkaian ini merupakan solusi yang ramah lingkungan dan praktis
untuk menghidupkan lampu taman secara otomatis dengan memanfaatkan sumber energi
terbarukan. Meskipun terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan, dengan
perencanaan dan pemeliharaan yang baik, rangkaian ini dapat menjadi pilihan yang baik
untuk mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan efisiensi penggunaan lampu taman.
5.2 saran
1. Perencanaan yang Matang Sebelum memulai pembuatan rangkaian, lakukan
perencanaan yang matang. Tentukan lokasi panel surya dan sensor LDR secara strategis
untuk mendapatkan paparan sinar matahari yang optimal dan deteksi kecerahan yang
akurat.
2. Pemilihan Komponen yang Tepat Pilihlah komponen yang berkualitas baik dan sesuai
dengan kebutuhan. Pastikan panel surya memiliki daya yang cukup untuk mengisi
baterai dengan cepat dan lampu yang digunakan efisien dalam penggunaan energi.
3. Pertimbangkan Kapasitas Baterai Pilih baterai dengan kapasitas yang cukup untuk
menyimpan energi yang cukup dalam situasi dengan cahaya matahari yang terbatas atau
tidak ada. Hal ini akan memastikan lampu taman tetap menyala dengan baik selama
malam hari.
4. Perawatan dan Pemeliharaan Rutin Lakukan perawatan rutin terhadap panel surya,
sensor LDR, dan baterai. Pastikan panel surya tetap bersih agar dapat berfungsi secara
optimal, sensor LDR tidak terhalang oleh kotoran, dan baterai dalam kondisi yang baik.

12
DAFTAR PUSTAKA
Budiharto, W; Rahardi, S (2005) Teknik Reparasi Pc dan Monitor, Jakarta. PT Elex Media
Komputindo
Hikmawan, Sugik Rizky dan Suprayitno, Eko Agus. (2018). Rancang Bangun Lampu
Penerangan Jalan Umum (Pju) Menggunakan Solar Panel Berbasis Android. Jurnal
Informatika, Universitas Majalengka.
Malik, M; Juwana M, U (2009) Aneka Proyek mikrokontroler, Jakrata . PT Elex Media
Komputindo
Sendari,S ; Wirawan, I, M ; Nasrulloh, M (2020) Sensor Transunder, Malang. Ahlimedia
Press Sihombing, Donny T B dan Kasim, Surya Tarmizi. (2017). Perencanaan Sistem
Penerangan Jalan Umum Dan Taman Di Areal Kampus Usu Dengan Menggunakan
Teknologi Tenaga Surya (Aplikasi Di Areal Pendopo Dan Lapangan Parkir). Jurnal Teknik
Informatika, Universitas Majalengka.

13

Anda mungkin juga menyukai