JURUSAN FISIKA
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 1
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... 3
BAB 1 ........................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ............................................................................................... 4
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
D. Tujuan Proyek ................................................................................................ 6
E. Manfaat Proyek .............................................................................................. 6
BAB II ........................................................................................................................... 7
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 7
A. Pentingnya Pencahayaan Pada Lampu Taman ............................................... 7
B. Teknik Pencahayaan Pada Taman .................................................................. 8
C. Komponen Penyusun Rangkaian Lampu Taman Otomatis ......................... 11
1. LDR .......................................................................................................... 11
2. IC LM 358 ................................................................................................ 13
3. Relay ......................................................................................................... 15
D. Analisis Rangkaian Lampu Taman Otomatis ............................................... 19
1. Rangkaian komparator .............................................................................. 20
2. Rangkaian sakar transistor ........................................................................ 21
3. Rangkaian Lampu Taman Otomatis ......................................................... 24
BAB III ....................................................................................................................... 26
METODE PENELITIAN ............................................................................................ 26
A. Metode Penelitian ......................................................................................... 26
B. Alat Dan Bahan ............................................................................................ 27
C. Blok Diagram ............................................................................................... 28
D. Desain PCB .................................................................................................. 28
E. Desain Penerapan ......................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 32
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Taman Dengan Hiasan Lampu ..................................................................... 7
Gambar 2.Bentuk LDR (Light Dependent Resistor)................................................... 12
Gambar 3. Bentuk IC LM358 ..................................................................................... 13
Gambar 4. Diagram Pin LM358 IC Terdiri Dari 8 Pin ............................................... 14
Gambar 5. Relay Magnetic Kontaktor ........................................................................ 16
Gambar 6. Cara Kerja Saklar Internal Pada Relay ...................................................... 17
Gambar 7.Kontak Internal Pada Kontaktor ................................................................. 18
Gambar 8. Kontak Internal Pada Tripper .................................................................... 19
Gambar 9. Rangkaian Elektronika Lampu Taman Otomatis ...................................... 19
Gambar 10. Rangkaian Komparator ........................................................................... 20
Gambar 11. Rangkaian saklar transistor sederhana .................................................... 23
Gambar 12.Desain PCB .............................................................................................. 28
Gambar 13. Desain Taman .......................................................................................... 29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lampu adalah sebuah peranti yang memproduksi cahaya. Fungsi lampu
adalah sebagai penerangan pada saat malam hari atau di dalam keadaan gelap,
memberi sumber energi, memberi kehidupan sarana hiburan seperti halnya di
cafeyang sangat banyak menggunakan lampu, memberi penghasil panas, memberi
penghasil gerak dan banyak lainnya. Sebagai sarana penerangan lampu banyak
digunakan di rumah, pabrik, jalan, taman,gedung dan lain-lain. Salah satu
penerapan yang paling banyak kita jumpai adalah lampu taman.
Lampu taman merupakan alat yang digunakan untuk menerangi area taman.
Pada saat sekarang ini, masih banyak masyarakat yang menggunakan lampu taman
yang dihidupkan secara manual. Keadaan ini tidak efektif karena, untuk
menghidupkan dan mematikan lampu harus ada yang melakukannya. Contohnya,
dengan penggunaan lampu taman secara manual, akan meningkatkan tingkat
pemborosan energi listrik melebihi sebelumnya. Hal ini terjadi karena kelalaian
manusia terhadap penggunaan lampu taman yang setiap harinya lupa untuk
mematikan saklar hingga saat pagi hari, sehingga lampu akan selalu dalam
keadaan hidup (ON). Sebaliknya kemalasan manusia untuk menyalakan saklar
lampu taman akan mengakibatkan area taman menjadi gelap, kondisi ini
berpengaruh kepada keamanan dan estetika dari taman itu sendiri.
Menurut Data ASEAN Centre for Energy (ACE) tahun 2013, tercatat bahwa
Indonesia termasuk negara dengan tingkat pemborosan energi listrik paling tinggi.
Tercatat 9 kota yang dianggap paling boros dalam penggunaan listrik, seperti
Jakarta, Medan, Makasar, Bali, Batam, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, dan
Palembang. Rata-rata listrik banyak digunakan untuk keperluan industri. Di negara
lain, penggunaan energi untuk industri sudah mampu untuk ditanggulangi, hanya
20% aktivitas industrial menggunakan listrik, sedangkan sisanya telah
menggunakan energi alam (energi panas matahari, energi alam seperti gas, dan
lain-lain).
Dalam mengonsumsi energi listrik, sebenarnya Indonesia hanya mengonsumsi
0.467 toe per kapita (berbeda dengan Jepang yang mengonsumsi hingga 4.14 toe
per kapita). Meski demikian, intensitas energi Indonesia mencapai 470 toe perjuta
dollar AS PBD, jauh di atas Jepang yang hanya 92.3 toe per juta dollar AS PDB.
Akibatnya pemakaian energi Indonesia adalah 1.84, jauh di atas negara-negara
Asia seperti Jepang ,Malaysia, maupun Thailand.
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa Indonesia sangat boros dalam
pemakaian listrik. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah menggunakan
listrik seperlunya. Kondisi ideal yang kita inginkan adalah pada siang hari, lampu
taman mati karena tidak akan diperlukan untuk menerangi taman, karena secara
otomatis area taman akan mampu memanfaatkan sinar matahari, sehingga akan
menyebabkan tempat tersebut menjadi terang. Namun, waktu malam hari, lampu
taman akan berfungsi untuk memberikan cahaya disaat kondisi yang gelap, karena
intensitas cahaya sinar matahari sudah tidak dapat dimanfaatkan untuk malam hari,
maka dibutuhkan suatu penerangan melalui lampu taman.
Solusi alternative dalam memecahkan permasalahan ini adalah dengan
memanfaatkan sensor LDR. Sensor LDR berfungsi untuk mebuat lampu taman
menyala (ON) pada kondisi gelap dan mati (OFF) pada kondisi terang secara
otomatis tanpa harus menggunakan tenaga manusia, sehingga dapat menghindari
pemborosan energi listrik yang terjadi selama ini.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah di tulis,identifikasi masalah yang ditimbulkan
adalah:
1. Pemborosan penggunaan energy listrik di kalangan masyarakat
2. Penggunaan lampu taman yang tidak efektif
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang sesuai dengan identifikasi masalah adalah:
1. Apa keunggulan dari lampu taman otomatis?
2. Apa saja komponen yang digunakan untuk merangkai lampu taman otomatis?
3. Bagaimana analisis rangkaian lampu taman otomatis?
4. Bagaimana bentuk rancangan prototype dari lampu taman otomatis?
D. Tujuan Proyek
Tujuan dari proposal prototype lampu taman otomatis ini adalah:
1. Mengetahui keunggulan lampu taman otomatis
2. Mengetahui komponen yang di gunakan untuk merangkai lampu taman
otomatis
3. Mengetahui analisis rangkaian lampu taman otomatis
4. Mengetahui bentuk rancangan prototype lampu taman otomatis
E. Manfaat Proyek
Manfaat dari proposal rancangan proyek ini, adalah Menambah wawasan dan
pengetahuan tentang salah satu contoh rangkaian elektronika sederhana dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berikut ini terdapat beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dasar saat
akan melakukan penataan penerangan taman.
1. Menentukan tujuan utama penerangan untuk taman. Seperti untuk alas an
keamanan, pendukung aktifitas penghuni rumah, kenyaman, dan pendukung
akses menuju ke rumah.
2. Untuk menciptakan kesan kontras, manfaatkan fitur-fitur yang terdapat pad
ataman. Misalnya memberikan sorotan terhadap bayangan air, pada pot
dekoratif, pada pohon atau tanaman tertentu.
3. Menyembunyikan perlengkapan penerangan taman dibalik semak, tanaman.
Tujuannya agar taman tampak indah tanpa ada utilitas yang menganggu.
Selaian untk menambah estetika dari sebuah bangunan, lampu taman juga
difungsikan sebagai alsan keamanan. Area yang pada malam hari menjadi sangat
gelap menimbulkan ketidak nyamanan dalam beraktifitas. Kondisi pencahayaan
yang sangat minim membuat aktifitas di lokasi tersebut menjadi tidak dapat
berlangsung dengan baik. Orang akan merasa enggan untuk melakukan aktifitas
di sana, dan akibatnya kawasan tersebut menjadi sepi. Area yang pada pagi
hingga sore hari membuat orang merasa nyaman untuk berkegiatan berubah
menjadi sesuatu yang menyeramkan, menakutkan, mencekam, ditambah dengan
kesan daerah yang sepi yang membuat beranggapan sebagai tempat yang tidak
bersahabat untuk digunakan beraktifitas. Dengan penerangan yang cukup dan
perletakan yang baik, maka persepsi positif terhadap sebuah lokasi dapat
dibangun / dimunculkan.
1. Pencahyaan Alami
2. Pencahayaan Buatan
1. LDR
LDR atau light Dependent Resistor adalah salah satu jenis resistor yang
nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima olehnya.Besarnya
nilai hambatan pada LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang
diterima oleh LDR itu sendiri. Contoh penggunaannya adalah pada lampu
taman dan lampu di jalan yang bisa menyala di malam hari dan padam di
siang hari secara otomatis.
Resistor peka cahaya atau fotoresistor adalah komponen elektronik yang
resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang
mengenainya. Fotoresistor dapat merujuk pula pada light-dependent resistor
(LDR), atau fotokonduktor. Fotoresistor dibuat dari semikonduktor
beresistansi tinggi yang tidak dilindungi dari cahaya. Jika cahaya yang
mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh
semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup
untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan (dan
pasangan lubangnya) akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan
resistansinya.
a. Laju Recovery
b. Respon Spectral
LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap
panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan
yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga,
aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga
merupakan penghantar yang paling banyak, digunakan karena
mempunyai daya hantaryang baik .
Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas
cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan
gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebesar
1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti
kadmium sulfida. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh
menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik
meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan.
2. IC LM 358
Keterangan:
Pin-1 dan pin-8 adalah o / p dari komparator
Pin-2 dan pin-6 adalah pembalik i / id
Pin-3 dan pin-5 adalah non inverting i / id
Pin-4 adalah terminal GND
Pin-8 adalah VCC +
LM358 IC Pin Configuration
LM358 IC Pin Configuration
Fitur dari LM358 IC adalah Ini terdiri dari dua op-amp internal dan
frekuensi dikompensasi untuk gain kesatuan Gain tegangan besar adalah
100 dB Lebar pita lebar adalah 1MHz Jangkauan pasokan listrik yang
luas termasuk pasokan listrik tunggal dan ganda Rentang catu daya
tunggal adalah dari 3V ke 32V Jangkauan pasokan listrik ganda adalah
dari + atau -1.5V ke + atau -16V Penyaluran arus pasokan sangat rendah,
yaitu 500 μA 2mV tegangan rendah i / p offset Mode umum rentang
tegangan i / p terdiri dari ground.
3. Relay
Relay adalah sebuah alat yang bekerja secara otomatis mengatur atau
memasukan suatu rangkaian listrik (rangkaian trip) akibat adanya
perubahan rangkaian yang lain. Relay pada awalnya berdasarkan dari
teknik telegrafi, dimana sebuah coil di energize oleh sebuah arus lemah,
dan coil ini menarik armature untuk menutup kontak.Relay merupakan
sebuah saklar magnetik yang menggunakan medan magnet dan sebuah
kumparan untuk membuka dan menutup satu atau beberapa kontak saklar
pada saat relay dialiri arus. Pada dasarnya relay terdiri dari besi lunak yang
selanjutnya berubah menjadi magnet yang menarik atau menolak suatu
pegas sehingga kontak pun menutup atau membuka. Relay sering
digunakan pada sistem elektronika sebagai sistem antar muka antara
sistem kendali dengan peralatan yang dikendalikan.Sebuah relay yang
tipikal dari jenis ini dapat diaktifkan dalam waktu sekirar 10 ms. relay
modern ditempatkan didalam sebuah kemasan yang sepenuhnya tertutup
rapat, seperti yang diperlihatkan dibawah ini. Kebanyakan diantaranya
memiliki kontak-kontak seperti SPDT, namun terdapat juga beberapa versi
DPDT. Relay-relay yang berukuran lebih besar dapat menyambungkan
arus hingga 10 A pada tenggangan 250 v AC. Tegangan maksimal untuk
pensaklaran dari tegangan maksimum DC selalu lebih rendah, seringkali
bahkan hanya setengan dari tegangan maksimum untuk AC. Terdapat juga
relay-relay miniatur, seperti yang diperlihatkan dibawah ini yang
ditancapkan pada papan rangkaian. Gambar dibawah ini memperlihatkan
simbol-simbol yang digunakan didalam diagram-diagram untuk
memmpersentantasikan kuparan relay dankontak-kontak ganti. Panah yang
dicetak berwarna hitam mengidentifikasikan kontak normal tertutup.
Sebelum mempelajari lebih dalam mengenai Time Delay Relay
(Timer), Thermal Over Load Relay (Tripper Over Load), Relay Contactor
(Relay), dan Magnetic Contactor (Kontaktor), Sebaiknya kita mempelajari
sistem kerjanya terlebih dahulu. agar mampu memahami suatu fungsi
rangkaian kerja otomatis.
Transistor Sebagai saklar adalah salah satu fungsi dari transistor itu
sendiri. Sifat saturasi dan cut off pada transistor membuat nya memiliki
karatersistik sebagai switch electric. Ketika Transistor berada dalam
kondisi saturasi maka tegangan dari Collector akan di lewatkan ke Emitor,
Namun sebalik nya, jika Transistor berada dalam kondisi cut off maka
Tegangan tidak akan di lewatkan dari dari collector ke emitter. Pemicu
kondisi transistor berada pada kondisi saturasi maupun cut off di tentukan
oleh trigger pada kaki basis Transistor.
Sebagai contoh pada transistor NPN, kondisi saturasi ketika pada basis
ada tegangan, dan sebalik nya, jika tidak ada tegangan maka transistor
akan berada pada kondisi cut – off. Transistor jenis NPN ini berkebalikan
dengan Transistor tipe PNP. Pada PNP akan terjadi Saturasi jika tidak ada
tegangan pada basisi, atau dengan kata lain basisi di hubungkan ke GND.
Sebalik nya, kondisi cut off jika ada nya tegangan pada basis.
Karena sifat Transistor ini juga sebagai penguat maka tegangan pada
basis lebih kecil dari pada tegangan di inputkan ke collector. Sebagai
contoh penulis pribadi. untuk mengontrol relay 12 volt maka kita hanya
perlu tegangan 3.3 volt sampe 5 volt untuk men trigger pada kaki basis
nya.
Transistor juga bias kita gunakan sebagai saklar untuk LED. LED
terkadang perlu kita pasang secara parallel pada kondisi dan desain
tertentu. Misalnya kita buat pada rangkaian Running LED ( Running
Text ) yang membutuhkan LED yang banyak. Sehingga jika kita
menyalakan LED langsung dari kaki Arduino atau controller lain nya
maka LED tidak akan menyala. Untuk itu perlu di buat rangkaian
Transistor sebagai Saklar nya atau sebagai penguat Tegangan dan Arus.
Rangkaian nya dapat kita lihat di bawah ini.
Relay pada dasar nya terdiri dari lilitan dan contactor. Ketika lilitan di
aliri listrik maka lilitan akan berubah menjadi magnet. ketika berubah
menjadi magnet maka magnet ini akan menarik kontaktor, sehingga
kontaktor akan terhubung. Begitu juga sebalik nya.
Dari cara kerja transistor di atas sebenar nya Transistor tidak hanya di
aplikasi sebagai pengendali LED maupun Relay. Transistor juga pada
umum nya dapat di gunakan sebagai pengendali Motor DC, Motor
Stepper, dan beban beban DC lain nya. Pemilihan Transistor sangat
penting dalam penentu beban Transistor nya. Misalnya motor dengan
beban 15A maka kita harus memilih Transistor dengan kekuatan collector
current lebih besar dari 15A, atau mungkin di paralel kan, sehingga
Transistor lebih kuat dan Tahan. Untuk lebih jelas nya baca artikel berikut,
.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Studi Literature
Studi literatur digunakan untuk mempelajari berbagai sumber referensi
(buku dan internet) yang berkaitan dan yang mendukung perancanganmodel
sistem ini.
2. Perancangan Blok Diagram Sistem.
Perancangan blok diagram sistem bertujuan untuk mempermudah
realisasi perancangan pengontrolan lampu taman otomatis.
3. Implementasi Rangkaian Pengontrol Lampu Taman Otomatis.
Implementasi rangkaian dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut :
a. Menentukan komponen dan rangkaian sistem yang digunakan.
b. Melakukan pengujian rangkaian dari setiap blok diagram di project
board.
c. Menggabungkan setiap rangkaian blok diagram yang telah diuji dan
melakukan pengujian ulang.
d. Merangkai rangkaian di PCB setelah diuji coba dan dinyatakan berhasil.
4. Pengujian Alat.
Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan alat yang
dirancang dan dapat dilakukan dengan cara pengambilan data terhadap
parameter referensi yang telah ditentukan.
5. Analisa dan Kesimpulan
Analisadilakukan terhadap data-data yang diperoleh dari hasil
pengujiandan kemudian disimpulkan. Langkah terakhir, akan dilakukan
penulisan dalam bentuk laporan.
B. Alat Dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam rancangan prototype lampu taman otomatis ini
adalah:
1. Transistor BC548 1 buah
2. LDR 1 buah
3. Resistor 2 buah
4. Papan PCB 1 buah
5. Capasitor 1 buah
6. LED 7 buah
7. Dioda INN4004 1 buah
8. Relay 1 A 1 buah
9. Timah secukupnya
10. Kardus secukupnya
11. Triplek 40*40 cm
12. Kertas warna secukupnya
13. Rumput plastic secukupnya
14. Stik es 10 buah
15. Lem kertas dan kayu secukupnya
16. Kabel 7 buah
Alat yang digunakan adalah :
1. Solder
2. Bor
3. Tang
4. Gunting
5. Pisau
C. Blok Diagram
RANGKAIAN
KOMPARATOR
RANGKAIAN
RELAY SAKLAR
LED
NO/NC TRANSISTOR
D. Desain PCB
Pengambilan data dari rangkaian lampu taman otomatis ini pada dua
keadaan, yaitu terang dan gelap. Kondisi gelap disini, diumpamakan malam hari
sedangkan pada kondisi terang yaitu siang hari. Sensor yang digunakan untuk
mengindera cahaya yaitu sebuah LDR. Ketika kondisi terang tahanan pada LDR
akan kecil sedangkan pada kondisi gelap tahanan LDR akan besar. Kondisi inilah
yang mempengaruhi arus dalam rangkaian.
Pengambilan data pertama, yaitu pada kondisi gelap, didapatkan nilai tahanan
LDR sebesar 1183 KΩ dan nilai tegangan masukan sebesar 9 Volt. Nilai tahanan
LDR yang besar ini menyebabkan tegangan masukan pada terminal non inverting
juga besar. Apabila tegangan pada terminal non inverting ini melebihi tegangan
referensi, yaitu sebesar 4.5 Volt. Menyebabkan keluaran komparator akan saturasi
positif atau high. Akibatnya tegangan keluaran saklar transistor rendah sehingga
arus maksimum mengalir pada transistor. Selanjutnya relay NO akan terhubung
dan lampu menyala.
Pengambilan data kedua, yaitu pada kondisi terang, didaptkan nilai tahanan
LDR sebesar 0.66 KΩ dan nilai tegangan masukan adalah 9 Volt. Nilai tahanan
LDR yang kecil ini menyebabkan arus mengalir ke LDR kemudian masuk ke
terminal inveting. Nilai tegangan masukan lebih besar dari tegangan referensi,
dimana nilai tegangan referensi yaitu sebesar 4.5 V. hal ini menyebabkan
keluaran dari komparator akan saturasi negative atau rendah sebesar …….
Tegangan keluaran dari saklar transistor akan tinggi dan transistor dalam keadaan
terputus, sehingga tidak ada arus yang mengalir pada kolektor dari transistor.
Maka relay NO terputus yang menyebabkan lampu padam.
Maka dari table data terlihat bahwa pada kondisi gelap, tahanan LDR sangat
besar dan lampu menyala. Sedangkan dalam kondisi terang maka tahanan LDR
kecil yang menyebabkan lampu padam.
2. Kesimpulan