Anda di halaman 1dari 14

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Kampus UNP Air Tawar Padang 25131 Telp.(0751) 7058772 Pes 273

BAHAN AJAR (HAND OUT)


MINGGU III

Nama matakuliah : Pengantar Fisika Material


No Kode : FIS 213
Jumlah SKS : 3 SKS
Pembina matakuliah : Dra. Yenni Darvina, M.Si

A. Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) terkait KKNI

UMUM: Berfikir kritis dalam menerapkan konsep-konsep dan hukum-hukum dasar Fisika untuk
mendeskripsikan,mengaplikasikan, dan menganalisis, berbagai fenomena pada
bahan dalam matakuliah Pengantar Fisika Material yang diterapkan pada penelitian,
kehidupan dan lingkup pekerjaannya.

KHUSUS: Berfikir kritis dalam menerapkan konsep-konsep dan hukum-hukum dasar Fisika untuk
mendeskripsikan, mengaplikasikan, dan menganalisis berbagai fenomena Ikatan
kimia pada atom, ion dan molekul, ikatan primer, ikatan sekunder, jarak antar atom
dan bilangan koordinasi.

Soft skills/Karakter: Berfikir kritis, Teliti, Jujur, Mandiri, Terampil, Bertanggung jawab

B. Materi :
Ikatan Kimia
1. Atom dan molekul
2. Ikatan Primer
3. Ikatan sekunder
4. Jarak antar atom
5. Bilangan koordinasi.
BAB III
IKATAN KIMIA

A. PENDAHULUAN

Dalam semua benda padat, atom-atom saling terikat, ikatan inilah yang memberi
kekuatan dan menentukan sifat-sifat fisis seperti sifat listrik dan termal pada benda padat.
Ikatan yang kuat mengakibatkan adanya titik cair yang tinggi ,modulus elastisitas yang
tinggi, jarak antar atom yang lebih kecil dan koefisien muai yang lebih rendah.

13
B. ATOM DAN ION
Atom adalah suatu satuan dasar matteri yang terdiri atas inti atom serta elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Atom terdiri dari tiga macam partkel : proton ,
neutron, dan elektron. Model dari suatu atom dapat dibayangkan sangat kecil, inti kira –
kira 10-14m, yang dikelilingi oleh elektron sehingga diameter atom sekitar 10 -10m.
Nukleus terdiri dari proton dan neutron, nukleus mengandung hampir semua massa atom.
Massa dan muatan proton, neutron dan elektron dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1 Massa dan muatan proton, neutron dan elektron

Nama Partikel Massa (gram) Muatan (C)


Proton 1.673 X10-24 +1.602 X 10-19
Neutron 1,675 X 10-24 0
Elektron 9,109 X10-28 -1.602 X10-19

Gambar 3. 1. struktur atom

Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion yang
bermuatan negatif yang menangkap satu atau lebih elektron disebut anion. Ion bermuatan
positif yang kehilangan satu atau lebih elektron disebut kation.

Gambar 3. 2. struktur ion

Satuan massa atom (sma) adalah seperduabelas massa atom karbon 12, yaitu
isotop karbon yang paling sering ditemukan. Dalam 1 mol zat terdapat 6,022...x 1023

14
buah atom, angka ini disebut Bilangan Avogadro. Nomor atom menunjukkan jumlah
elektron yang terdapat dalam atom netral (sama dengan jumlah proton dalam inti). Massa
atom yang sering dijumpai dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Massa atom yang sering dijumpai

Susunan periodik dimana atom tersusun dengan urutan meningkat sehingga dalam
kolom vertical yang disebut kelompok,terdapat atom-atom dengan karakteristik kimia
dan listrik yang serupa. Elemen-elemen disudut kanan atas mudah menerima atau
membagikan electron,elemen-elemen ini bersifat elektro negative.

Gambar 3.3 Susunan periodic

Muatan satu elektron adalah 1,6 × 10−19 𝐶𝑜𝑢𝑙/𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑛. Elektron memiliki


karakteristik gelombang transfersal selama geraknya mengitari inti atom. Elektron pada
atom tunggal memiliki beberapa tingkat energi spesifik yang disebut orbital. Hal ini
bersesuaian dengan frekuensi gelombang transfersal pada setiap orbitnya. Sebagai contoh
adalah atom hidrogen yang biasanya menempati tingkat energy paling rendah (pada

15
tingkat ini diperlukan 13,6 eV untuk memisahkan elektron dari intinya). Hal ini dapat
dilihat pada Gambar 1.

Gambar 3.4. Tingkat energi elektron pada atom hydrogen

Molekul dapat didefinisikan sebagai kelompok atom yang terikat dengan kuat ,
dengan ikatan antar kelompok atom yang sejenis yang relatif lemah. Sebagai prototif
molekul dapat diambil, F2, diperlukan energi 160 kJ/mol (~1,65 eV/ikatan) untuk
memutuskan ikatan kovalen antara kedua atom . Sebaliknya hanya diperlukan 3kJ/mol
(0,03 eV/ikatan) untuk agitasi termal yang dapat memisahkan molekul menjadi gas
dengan cara mendidihkannya. Pada Gambar 4 dapat dilihat ikatan pada beberapa molekul
organik.

Gambar 3.5. Molekul organik kecil.

Setiap atom karbon dikelilingi oleh empat ikatan, nitrogen oleh tiga ikatan, oksigen oleh
dua ikatan, sedangkan hydrogen dan klor oleh satu ikatan. Jumlah ikatan yang terjadi
ditentukan oleh jumlah electron valensinya.

16
Panjang ikatan dan energy.
Kekuatan ikatan antar-atom dalam sebuah molekul tergantung pada jenis atom-
atom tetangga lainnya. Energi ini merupakan jumlah energi yang diperlukan untuk
mematahkan ikatan sebanyak satu mol (bilangan avogadro). Jumlah energy untuk
beberapa ikatan dapat dilihat pada Table 3.

Tabel 3. Energi dan panjang ikatan

Sudut ikatan.
Salah satu sudut ikatan (bond) yang sering dijumpai : sudut C-C-C dalam
rangkaian hidrokarbon. Besar sudut beberapa ikatan molekul dapat dilihat pada gambar
berikut ini.

Gambar 3.6. Sudut ikatan Metana CH4 adalah simetris 109,5o

Gambar 3.7. Sudut ikatan amoniak NH3 dan H2O adalah antara 109,5odan 90o

17
Gambar 3.8. Sudut ikatan Butana antara C-C-C sekitar 120o

Gambar 3.8. Sudut ikatan

Isomer. Isomer adalah variasi struktur dari molekul dengan komposisi yang sama.
Perbedaan dalam struktur mempengaruhi sifat-sifat molekul karena terjadi perubahan
dalam polaritas molekul.

Gambar 3.9. Struktur isomer

18
B. IKATAN PRIMER
Gaya tarik menarik antar atom ditentukan oleh struktur electron atomnya pada
kulit terluar. Gas mulia sulit berinteraksi dengan atom lain karena susunan electron
terluarnya terdiri dari 8 elektron yang sangat stabil karena orbitnya terisi penuh.
Kebanyakan atom akan dapat mencapai konfigurasi yang relative stabil dengan memiliki
delapan electron pada orbital terluar melalui proses berikut :
1. Menerima electron tambahan
2. Melepaskan electron
3. Membagi electron

Proses 1 menghasilkan ion negative dan proses 2 menghasilkan ion positif sehingga
ikatan antar atomnya disebut ikatan ionic. Sedangkan proses 3 menghasilkan pemakaian
bersama sepasang electron atau lebih oleh atom-atom tersebut sehingga ikatannya disebut
ikaran kovalen. Kedua ikatan ini sangat kuat sehingga disebut ikatan primer.

1. Ikatan Ionik.

Ikatan ionic adalah ikatan kimia yang terbentuk oleh muatan listrik yang dimiliki oleh
masing-masing ion oleh atom penyusunnya terdiri dari unsure logam yang bermuatan
positif dan non logam yang bermuatan negative dan membentuk struktur kristal.
Ikatan antar atom yang paling mudah dijelaskan adalah ikatan ion, yang terbentuk
oleh adanya gaya tarik menarik antara muatan positif dan negative. Muatan negative
dapat menarik semua muatan positif dan muatan positif dapat menarik semua muatan
negative. Gaya tarik menarik merata kesegala arah. Persyaratan utama dalam bahan
dengan ikatan ion ialah bahwa jumlah muatan positif harus sama dengan jumlah muatan
negative. Contoh ikatan ionic antara Na+ dengan Cl- membentuk NaCl.

Gambar 3.10. Atom Na dan atom Cl

Ikatan kovalen.
Ikatan primer lainnya yang kuat adalah ikatan kovalen, dimana electron saling
terbagi. Ikatan Kovalen terbentuk akibat pemakaian bersama elektron (elektron saling
terbagi). Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.

19
Gambar 3.11. Ikatan kovalen dari flour
(a) titik elektron atau garis ikat (b) energi orbital (skematis

Struktur intan yang sangat keras merupakan akibat dari kokohnya ikatan kovalen
yang terjadi. Kekerasan intan yang merupakan bahan alamiah yang paling keras dan yang
terdiri dari karbon merupakan bukti nyata kekuatan gaya tarik menarik dalam ikatan
kovalen. Setiap atom karbon memiliki empat electron valensi. Electron-elektron ini
terbagi antara atom-atom yang berdekatan membentuk suatu kisi tiga dimensi yang
terikat oleh pasangan kovalen. Kekuatan ikatan kovalen dalam karbon dibuktikan oleh
kekerasannya dan suhu cair yang sangat tinggi (>3000⁰ C). Hal ini dapat dilihat pada
Gambar 3.12

Gambar 3.12. Ikatan kovalen pada Intan


a. Bentuk dua dimensi. b. Bentuk 3 dimensi

2. Ikatan logam.

Ikatan logam adalah ikatan yang terjadi antar atom dalam logam. Pada logam
elektron terluar terlokalisir membentuk awan elektron yang dapat bergerak bebas
sehingga bersifat konduktor.

Gambar 3.13 Ikatan Logam

20
E. IKATAN SEKUNDER
Ikatan sekunder adalah ikatan dengan gaya interatomik yang relatif kecil. Energi
ikat biasanya dalam kisaran 10 kJ/mol. Ikatan sekunder yang lebih lemah merupakan
ikatan inter atom , dikelompokkan sebagai gaya van der Waals.

Gambar 3.14. Gaya Van der Walls

Gaya Van der Waals (Gaya tarik antara dipol-dipol)


Molekul/atom/zat akan diam tak bergerak jika energi kinetiknya = 0 (nol).
Keadaan ini disebut keadaan diam mutlak, dicapai jika benda berada pada suhu 00K
(-2730C). Molekul polar memiliki ujung-ujung yang muatannya berlawanan. Ketika
dikumpulkan, maka molekul polar akan mengatur dirinya (membentuk
formasi) sedemikian hingga ujung yang bermuatan positif akan berdekatan dengan ujung
yang bermuata negatif dari molekul lain. Tetapi tentu saja formasinya tidak statis/tetap,
kenapa? Karena sebenarnya molekul selalu bergerak dan bertumbukan/tabrakan.
Ikatan sekunder terbentuk oleh adanya gaya tarik elektrostatik antar dipole.
Dipol adalah singkatan dari di polar, yang artinya dua kutub yang memiliki kutub
positif (δ+) di satu sisi, dan kutub negatif (δ-) di sisi yang lain. Beberapa sifat lain dari
ikatan sekunder adalah:
1. Ikatan sekunder terdapat padagas mulia, yang mempunyai struktur elektron yang
stabil, dan juga diantara molekul yang strukturnya berikatan kovalen
2. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah
3. Kekuatan listrik yang dimiliki dipol lebih lemah dibanding kekuatan listrik ion.

Molekul polar.
Molekul dikatakan bersifat polar jika distribusi rapatan elektron tidak merata,
sehingga ada sisi molekul yang distribusi rapatan elektronnya lebih besar, sementara sisi
lainnya lebih rendah.
Salah satu pengaruh bentuk molekul terhadap sifat zat adalah pada kepolaran
molekul. Molekul dikatakan bersifat nonpolar jika distribusi rapatan elektron dalam
molekul tersebar secara merata. Sebaliknya, molekul dikatakan bersifat polar jika
distribusi rapatan elektron tidak merata, sehingga ada sisi molekul yang distribusi rapatan
elektronnya lebih besar, sementara sisi lainnya lebih rendah. Sisi yang rapatan
elektronnya lebih besar menjadi lebih negatif, sedangkan sisi lainnya menjadi lebih

21
positif. Dengan kata lain, molekul polar menpunyai dwikutub karena pusat muatan atau
pol positif terpisah dari muatan atau pol negatif.

Gambar 3 15. Molekul polar dan non polar

Jembatan hydrogen.
Menghubungkan suatu ikatan yang terjadi oleh adanya gaya tarik menarik antara
atom hidrogen dengan pasangan elektron bebas dalam senyawa polar.
Jenis ikatan van der was ini sesungguhnya merupakan molekul polar yang khas.
Namun merupakan gaya ikatan sekunder yang terkuat dan sering dijumpai, oleh
karenanya perlu mendapatkan perhatian khusus.

Gambar 3.16. Jembatan hydrogen dalam air

F. JARAK ANTAR-ATOM
Gaya COULOMB. Ikatan ionik akan digunakan untuk menggambarkan
keseimbangan antara gaya tarik menarik dan gaya tolak menolak dalam bahan. Gaya
COULOMB (Fc) antara dua titik muatan sebanding dengan besar kedua muatan Z₁q dan
Z₂q dan jarak antara kedua muatan tadi..
2
𝐹𝐶 = −𝑘0 (𝑍1 𝑞)(𝑍2 𝑞)⁄𝑎1−2

22
Dimana Z adalah valensi (+ atau -) dan q = 1,6x10¹8 coulomb. Konstanta k₀ tergantung
pada satuan yang digunakan ( 𝑘0 = 9 × 109 𝑉. 𝑚/𝑐 ).

Gambar 3.17. Jarak inter atomic dan energinya

Jarak kesetimbangan adala jarak dimana jumlah gaya tarik menarik Coulomb sema
dengan gaya tolak menolak elektronik. Energi potensial terendah dicapai apabila jarak o-
x’ adala jarak inter atomic, dimana pada saat itu energinya terendah (sumur energy)

Gambar 3.18. Gaya tolak menolak electron.

Gaya tolak menolak antara medan electron dua atom atau ion juga merupakan
fungsi kebalikan jarak, tetapi dengan pangkat yang lebih tinggi.

𝑛+1
𝐹𝑅 = −𝑏𝑛⁄𝑎1−2

Baik b maupun n merupakan konstanta empiris. Untuk bahan padat ionik n kira-kira sama
dengan 9. Jadi, pada jarak yang lebih besar dari jarak pemisah atom, gaya tarik menarik
lebih dominan dan pada jarak yang kecilantara atom gaya tolak menolak dominan
(gambar 2-5.2a) jarak seimbang, o-a’ didapat apabila :
𝐹𝐶 + 𝐹𝑅 = 0
Energi Ikatan. Jumlah kedua gaya tersebut menjadi dasar untuk energi ikatan. Karena
energi sama dengan gaya kali jarak, maka :
𝑎
𝐸 = ∫ (𝐹𝐶 + 𝐹𝑅 )𝑑𝑎

23
Jari jari atom dan ion. Jarak keseimbangan antara pusat dua atom yang berdekatan dapat
dianggap sama dengan jumlah jari jarinya (gambar 2-5.4).
Dalam besi, jarak rata rata antara pusat atom adalah 0,2482 nm (atau 2,482 angstrom)
pada suhu ruang. Karena kedua atom sama, jari jari atom besi adalah 0,1241nm.

Gambar 3.19 Panjang Ikatan


(a) Logam murni dengan jari-jari yang sama.
(b) Padatan ionic dengan jari-jari berbeda.

Panjang ikatan adalah jarak antara 2 atom berdekatan pada kondisi energy
minimum. Panjang ikatan sama dengan jumlah kedua jari-jari.

G. BILANGAN KOORDINASI
Bilangan koordinasi, BK, adalah bilangan yang menunjukkan jumlah tetangga
terdekat suatu atom. Bilangan koordinasi atom, tergantung pada dua faktor :
1. Kovalensi, jumlah ikatan kovalen disekitar suatu atom tergantung pada jumlah
electron valensinya.
2. Penumpukkan atom. Karena sejumlah energi bebas bila ion dengan muatan
yang berbeda saling mendekati, bahan dengan ikatan ion umumnya memiliki
bilangan koordinasi yang tinggi, yaitu mempunyai sebanyak mungkin
tetangga terdekat tanpa menimbulkan gaya tolak menolak yang kuat antara ion
dengan muatan sama.

Gambar 3.20 Bilangan koordinasi untuk ikatan ionic


(a) enam ion Oksigen mengelilingi sebua ion (O2-) Magnesium (Mg2+)
(b) Bilangan koordinasi Si4+ dengan 4 ion O2-

24
Tabel 4. Bilangan koordinasi
BilanganKoordinasi Perbandingan jari-jari Geometri koordinasi
2 0 – 0,155 Garis
3 0,155 – 0,225 Segitiga
4 0,225 – 0,414 Tetrahedron
6 0,414 – 0,732 Octahedron
8 0,732 – 1,0 Kubus
12 1,0 −
Sama dengan karbon, silicon mempunyai empat ikatan kovalen dalam keadaan
nomal. Jadi kemungkinan BK = 4 berdasarkan pembagian electron lebih besar
dibandingkan dengan alasan ukuran jari-jari.

Gambar 3.21 Perhitungan koordinasi

Gambar 3.22 Struktur untuk bilangan kordinasi 4-6

25
Evaluasi
1. Derkripsikanlah perbedaan antara atom, ion dan molekul
2. Deskripsikan perbedaan antara ikatan primer dengan sekunder, masing-masing
disertai 2 buah contoh.
3. Bagaimana hubungan antara panjang ikatan dengan energi ikat.
4. Momen dwikutub listrik turun mulai dari HF ke HCl ke HBr ke HF. Jelaskan
kenapa hal ini bisa terjadi.
5. Jelaskan perbedaan antara bilangan koordinasi pada kubus pusat muka dengan
kubus pusat badan dan cari kepadatan tumpukannya.
6. Kerjakan Soal no: 2.1-10; 2.4-2 dan 2.5-7 (W1)

Penilaian Tugas

No Nama mhs Skor penilaian Nilai


4 3 2 1
Jawaban benar Jawaban benar Jawaban kurang Jawaban tidak
dan lengkap Tapi kurang benar dan kurang benar
lengkap dan tidak lengkap
lengkap
No.Soal No.Soal No.Soal No.Soal
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3

Daftar Pustaka :
1. Van Vlack, 1992, Ilmu dan Teknologi Bahan, Jakarta: Erlangga (W1)
2. William F. Smith, 1993, Foundations of materials science and engineering,
Mcgraw-Hill,Inc, Singapore (W2)

26

Anda mungkin juga menyukai