Anda di halaman 1dari 13

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Kampus UNP Air Tawar Padang 25131 Telp.(0751) 7058772 Pes 273

BAHAN AJAR (HAND OUT)


MINGGU II

Nama matakuliah : Pengantar Fisika Material


No Kode : FIS 213
Jumlah SKS : 3 SKS
Pembina matakuliah : Dra. Yenni Darvina, M.Si

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran)


UMUM: Berfikir kritis dalam menerapkan konsep-konsep dan hukum-hukum dasar Fisika untuk
mendeskripsikan,mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi
berbagai fenomena pada bahan dalam matakuliah Pengantar Fisika Material yang
diterapkan pada penelitian, kehidupan dan lingkup pekerjaannya.

KHUSUS: Berfikir kritis dalam menerapkan konsep-konsep dan hukum-hukum dasar Fisika untuk
mendeskripsikan, mengaplikasikan, dan menganalisis berbagai fenomena sifat-sifat
bahan seperti sifat mekanik, termal,dan listrik

Soft skills/Karakter: Berfikir kritis, Teliti, Jujur, Mandiri, Terampil, Bertanggung jawab

BAB II
BEBEREPA SIFAT BAHAN

A. Pendahuluan
Setiap sarjana Fisika terutama Fisika Material perlu memiliki pengetahuan yang
memadai mengenai sifat-sifat bahan yang digunakannya. Sebagai contoh keanekaragaman
bahan yang digunakan pada peralatan elektronik seperti konduktor, isolator dan
semikonduktor memiliki sifat yang berbeda. Demikian juga keanekaragaman bahan yang
digunakan pada kendaraan bermotor seperti besi, baja, plastic, gelas, karet dan lain
sebagainya.
Dalam membuat suatu produk perancang harus memperlihatkan spesifikasi bahan-
bahan yang diperlukan seperti jenis bahan, bentuk dan ukuran serta sifat-sifat bahan yang
akan digunakan. Sifat-sifat bahan antara lain adalah sifat mekanik seperti kekuatan, sifat

1
listrik seperti konduktifitas, sifat termal seperti daya hantar panas, dan sebagainya.
Selanjutnya harus diperhatikan sifat bahan selama proses pembentukannya dan prilaku
bahan selama penggunaannya. Sebagai contoh, konduktor yang digunakan sebagai istalasi
listrik harus memiliki karakteristik arus dan tegangan tetap untuk jangka waktu yang lama.
Baja yang digunakan untuk roda gigi transmisi harus mudah dibentuk dan memiliki sifat
tangguh, dan tahan dalam pemakaian. Selain itu perkembangan desain dan ukuran produk
ditentukan oleh perkembangan teknologi bahan saat ini.
Perkembangan teknologi bahan saat ini sangat pesat sekali diantaranya adalah bahan-
bahan sintetis, komposit, dan rekayasa atomik dalam bentuk nanoteknologi. Penemuan
bahan dan devais elektronik menggunakan teknologi nano seperti IC, memori, prosesor
sangat mempengaruhi bentuk disain dan ukuran produk. Sebagai contoh adalah keberadaan
HP dengan ukuran yang kecil, multi fungsi dan memiliki kemampuan yang semakin
meningkat. Tanpa tersedianya bahan yang memiliki sifat yang sesuai dengan barang yang
akan dibuat maka produksi tidak akan jalan.
Pada pertemuan ini akan dibahas tentang sifat-sifat bahan yang berkaitan dengan sifat
mekanik seperti Tegangan, Regangan, Modulus elastisitas, kekuatan tarik, kekuatan luluh,
keuletan, perpanjangan, Ketangguhan dan kekerasan. Setelah itu akan dibahas Sifat termal
seperti Kapasitas kalor, muai panas, koefesien muai volume, daya hantar panas.
Selanjutnya dibahas tentang sifat dalam medan listrik seperti pengaruh medan listrik, dan
konstanta dielektrik pada bahan.

B. Sifat Mekanik
Sifat bahan yang berkaitan dengan pengaruh gaya yang mengenainya disebut dengan
sifat mekanik. Deformasi atau perubahan bentuk akan terjadi pada bahan bila bahan
dikenai gaya. Bila benda ditarik dengan gaya tertentu maka benda akan mengalami
regangan (strain). Regangan (e) adalah besar perubahan panjang dibandingkan dengan
panjang awalnya. Bentuk pengaruh gaya yang lain adalah tegangan (stress). Stres (s) yang
dialami benda adalah perbandingan gaya yang bekerja pada satuan luas tertentu atau beban
maksimum yang dapat dipikul benda disebut. Kekuatan (strength), adalah ukuran besarnya
gaya yang diperlukan untuk mematahkan suatu bahan. Kekuatan luluh yaitu kekuatan pada
saat terjadi deformasi plastic. Keuletan (ductility) dikaitkan dengan besar regangan
permanen sebelum perpatahan, sedangkan ketangguhan (toughness) dikaitkan dengan
jumlah energi yang diserap bahan sampai terjadi perpatahan. Selama deformasi, bahan
menyerap energy sebagai akibat adanya gaya yang bekerja selama deformasi.
Beberapa sifat mekanik pada bahan dapat dilihat pada (table 2.1).

2
Tabel 2.1. Sifat Mekanik Bahan
Sifat atau Lambang Definisi Satuan
karakteristik SI Britania
Tegangan S Gaya/Satuan luas (F/A) Pascal* psi*
(N/m²) lb f / in.2
Regangan e Fraksi deformasi (ΔL/L) --- ---
Modulus elastisitas E Tegangan/regangan Pascal psi
elastik
Kekuatan Tegangan pada waktu
gagal / patah / putus
Luluh Sy Ketahanan terhadap Pascal psi
deformasi plastic mula

Tarik Kekuatan maksimum Pascal psi


St
(berdasarkan ukuran
mula)
Keuletan Besar deformasi plastic
sampai patah
Perpanjangan ef ( L f  Lo ) / Lo § §

Susut § §
R dari A ( Ao  Af ) / Ao
penampang

Ketangguhan Energy yang diperlukan joule Ft - lb


sehingga perpatahan
Kekerasan Ketahanan terhadap Satuan
deformasi plastik Britania

Benda dapat mengalami deformasi atau perubahan bentuk atau perubahan struktur
akibat adanya gaya yang bekerja pada benda. Regangan awal yang dialami benda
berbanding lurus dengan besar tegangannya. Jika tegangan dihilangkan maka reganganpun
hilang sehingga bendapun kembali kebentuk semula atau mampu balik ( refersibel ).
Regangan yang mampu balik ini kita sebut dengan regangan elastik atau regangan linier.
Modulus elastik E (modulus young) adalah perbandingan antara tegangan s dengan
regangan mampu balik e dengan hubungan E=s/e. Satuan modulus young, E adalah paskal
(biasanya mega paskal, MPa). Satuan biritanianya adalah psi, atau pon/inci persegi. Nilai
modulus young beberapa bahan tertentu tercantum dalam lampiran C.

3
Gambar 2.1 Diagram tegangan-regangan (a) bahan tidak ulet,
tidak ada deformasi plastic,(b) bahan ulet dengan titik luluh (c)
bahan ulet tanpa titik luluh yang jelas (contoh alumenium) (d)
kurva tegangan sesungguhnya.

Ket: Tensao L Artinya :Tegangan, Deformasao artinya Regangan, along artinya


Perpanjangan, Verdadeira artinya Sesungguhnya, Conv artinya nominal. Re =kekuatan
tarik,Ru=kekuatan patah,LE=kekuatan luluh.

Pada tegangan yang lebih tinggi, disamping regangan elastik, terjadi pergeseran tetap
dari atom-atom dalam suatu bahan sehingga benda tidak bisa kembali kebentuk semula
(deformasi plastik). Regangan yang tidak mampu balik disebut dengan regangan plastik.
Regangan semacam ini diperlukan dalam proses pengerjaan bahan. Pada pemakaian
produk, kita selalu menghindarkan terjadinya deformasi plastik sehingga perhitungan
desain dilandaskan pada tegangan–regangan di daerah elastic saja (lihat Gambar 2.1 (b)
dan (c)).
Regangan elastik merupakan satu-satunya gejala deformasi dibawah kekuatan luluh,
harganya akan terus naik dengan naiknya tegangan sampai terjadi deformasi plastic.
Regangan elastic ini mampu balik, sedangkan regangan plastic tidak (ductility).
Keuletan atau besar regangan plastic sampai perpatahan, dapat dinyatakan dalam
persentasi perpanjangan (persen elongation ). Sebagaimana halnya regangan besaran ini
tidak berdimensi, (Lf-Lo)/Lo atau ∆𝐿𝑜 . Dari Gambar 2.2 ternyata bahwa deformasi plastic
pada umumnya terlokalisasi pada daerah susut. Jadi persentase perpanjangan tergantung
panjang ukur. Bila menyatakan keuletan perlu ditegaskan anjang ukuranya pula. Ukuran
keuletan berikutnya adalah susut penampang ( Ao-Af)/ Ao pada titik patah. Bahan yang
ulet biasanya mengalami penyusutan penampang yang besar sebelum patah. Perpanjangan
merupakan ukuran susut plastic. Para ahli teknik umumnya lebih suka menggunakan
penyusutan penampang oleh karena itu diperlukan panjang ukur, dan besaran ini dapat
digunakan untuk menghitung regangan sebenarnya pada titik patah. Seseorang tidak akan
mungkin menetapkan hubungan yang pasti antara perpanjangn dan susut penampang,
karena deformasi plastic biasanya terpusat. Tentu saja suatu bahan yang sangat ulet akan

4
memiliki nilai yang tingggi untuk kedua besaran tadi untuk bahan yang tidak ulet nilainya
mendekati 0 .
Kekuatan (dan kekerasan) ketahanan suatu bahan terhadap deformasi plastic dian
kekuatan luluh (sy), nilai besaran ini adalah besar gaya pada saat luluh dibagi luas
penampang. Pada baja lunak, terdapat titik luluh yang jelas . Pada bahan lainya tanpa batas
proposional yang jelas , kekuatan luluh didefinisikan sebagai tegangan yang diperlukan
untuk menghasilkan regangan plastic sebesar 0,2%(atau nilai sesuai dengan spasifik
perancang).

Gambar 2.2 Percobaan tarik (a) percobaan tarik pada benda uji yang bulat.
(b) perpanjangan dan panjang ukur .

Karena deformasi plastic akhir terputus, nilai perpanjangan tidak ada artinya bila
tidak disertai penetapan panjang ukur. Untuk penggujian rutin biasa digunakan panjang
ukur 50 mm.
Kekuatan tarik (tensile strength st) suatu bahan ditetapkan dengan membagi gaya
maksimum dengan luas penampang mula. Dimensinya sama dengan tegangan. Perlu
dicatat bahwa kekuatan tarik ditetapkan berdasarkan luas penampang mula, sedangkan
sesunggguhnya pada bahan ulet, luas penampang mengecil pada waktu beban maksimum
dilampaui.
Kekuatan adalah tegangan pada waktu patah. Baja siku yang digunakan pada menara
radio dinyatakan gagal bila lentur karena dapat menjadi penyebab runtuhnya menara
tersebut. Pada lentur dapat terjadi deformasi plastic, oleh karena itu perancang akan
mempersyaratkan agar tegangan pada tiang menara kecil dari kekuatan luluh S y untuk besi
siku.
Kawat petarik menara radio dibentuk dengan menarkinya melalui suatu cetakan
dengan mengalami perubahan plastic. Deformasi plastic ini tidak menyebabkan putusnya
kawat selama proses pembentukannya mesk imelampaui kekuatan luluh. Beban maksimum
yang dapat diterima oleh kawat tampa putus selama pemakaian menjadi criteria pada
perhitungan desain. Dengan membagi kekuatan tarik St dengan gaya maksimum ( yang
dapat ditimbulkan selama penggunaan ). Perancang dapat menghitung ukuran penampang

5
yang diperlukan untuk menghindarkan putusnya kawat. Ukuran –ukuran iniadalah ukuran
desain sebelum terjadi sesuatu deformasi plastic.

Gambar 2.3 Hubungan antara kekuatan tarik dan


bilangan kekerasan brinell.

Kekerasan didefinisikan sebagai ketahanan bahan terhadap penetrasi pada


permukaannya. Dapat diperkirakan bahwa terdapat hubungan antara kekerasan dan
kekuatna bahan, liahat Gambar 2.3 . Bilangan kekerasan brinell (BKB) adalah suatu indeks
kekerasan yang dihitung dari luas daerah yang ditimbulkan oleh penekan bulat yang besar.
Lekukan ini ditembulkan oleh bola baja karbida tungsten yang keras dengan beban standar.
Kekerasan rocwell (R ) merupakan indeks kekerasan lain yang digunakan dalam teknik dan
ada hubungannya dengan BKB. Besaran ini ditentukan dengan menghitung kedalaman
penetrasi suatu penekanan standar yang kecil dengan menggunakan bentuk penekanan dan
beban yang berbeda-beda diperoleh beberapa skala rock well. Jadi berbeda dengan
kekuatan, yang menjadi ukuran dari tegangan yang diperlukan untuk merubah bentuk atau
mematahkan bahan.
Ketangguan ini adalah suatu ukuran energy yang diperluakan untuk mamatahkan
bahan. Energy merupakan hasil kali gaya dan jarak , dinyatakan dalam joule; dan ada
hubungannya dengan luas daerah dibawah kurva tegangan –regangan. Suatu bahan ulet
dengan kekuatan yang sama dengan bahan rapuh (tidak ulet) akan memerlukan energy
perpatahan yang lebih besar dan mempunyai sifat tegangan yang lebih baik. Cara standar
charpy atau izod merupakan dua cara utuk menentukan ketangguhan. Perbedaan terletak
pada bentuk benda uji dan cara pemberian energy. Karena ketangguhan tergantung pada
geometri konsentrasi energy, kita harus merinci prosedur pengujian yang digunakan .

6
Kurva tegangga–regangan. Pembaca yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai
kurva tegangan ragangan atau istilah-istilah yang berkaitan dengannya dipersilahkan
merujuk study aids for introductory materials courses. Pada kurva tegangan-regangan
terdapat catatan terperinci dari gaya , tegangan dan regangan . disamping itu bila
siperlukan uraian menganai tegangan dan regangan sebenarnya dapat diperoleh pula. Hal
ini memang penting untuk menjabarkan perhitungan penguatan regangan dalam pelajaran
selanjutnya.

C. Sifat Termal
Salah satu sifat termal bahan adalah kapasitas kalor. Perlu dibedakan antara suhu dan
kandungan kalor suatu bahan. Suhu atau temperature adalah level aktivitas termal
sedangkan kandungan kalor adalah energy termal . Keduanya berkaitan dengan kapasitas
kalor.
Bila tidak ada perubahan isi maka kapasitas kalor sama dengan perubahan kandungan
kalor per oC. dalam table teknik seringkal tercatat panas jenis sebagai pengganti kapasitas
kalor. Panas jenis suatu bahan adalah perbandingan kapasitas panas air sama dengan 1
kal/goC (=4,184 joule / goC = 1 Btu/lb. oF) jadi kita dapat menghitung dengan satuan yang
kita pilih.
Nilai panas transformasi untuk berbagai bahan peru diketahui. Yang banyak
digunakan adalah panas peleburan dan panas penguapan yaitu kalor yang diperlukan untuk
mencairkan atau menguapkan suatu bahan . Keduanya melibatkan struktur dan perubahan
struktur atom atau molekul. Akan kita pelajari kelak bahwa perubahan-perubahan ini
mengakibatkan adanya perubahan dalam kapasitas panas atau energy termal bahan:

Gambar 2.4. Sifat termal tembaga dan besi .

7
Diskontinuitas terjadi pada 1084,5oC untuk bahan tembaga disebabkan oleh
karena terjadi pencairan. Besi mempunyai diskontiniutas pada 912 oC karena ada
penyusunan kembali dari atom-atomnya.
Sifat termal lainnya adalah muai panas. Pemuaian yang lazim dialami oleh bahan
yang dipanaskan ditimbulkan oleh peningkatan getaran termal atom-atom. Pendekatan
pertama menghasilkan hubungan pertambahan panjang. ∆𝐿/𝐿 yang sebanding dengan
naiknya suhu ∆𝑇
∆𝐿
= 𝛼𝑙 ∆𝑇
𝐿

∆𝑉
= 𝛼𝑣 ∆𝑇
𝑉

Ternyata bahwa umumnya 𝛼𝑙 (koefisie muai linear) naik sedikit dengan naiknya suhu.
Data muai panas yang tercantum pada lampiran C berlaku untuk suhu 20 oC. Koefisien
muai volum 𝛼𝑣 mempunyai hubungan yang serupa dengan 𝛼𝑙 dimana nilai 𝛼𝑣 adalah tiga
kali nilai 𝛼𝑙
Diskontinuitas koevisien muai, lihat Gambar 2.4 disebabkan oleh perubahan dalam
susunan atom bahan. Khususnya , tembaga mencair pada suhu 1084 ,5 oC. Atom besi yang
tadinya memiliki delapan atom tetangga pada suhu dibawah 912 oC berubah susunanya dan
kini memiliki dua belas atom tembaga di tas suhu tersebut. Karena perubahan susunan
akan mempengaruhi sifat-sifat teknik, susunan atom akan dibahas dalam bab-bab
berikutnya.
Daya hantar panas melalui bahan padat biasanya terjadi oleh kondisi perbedaar suhu pada
dua ujung yang berbeda. Koefisien daya hantar panas k adalah konstanta yang
menghubungkan aliran panas (heat flux) Q dengan gradient suhu, ∆𝑇/∆𝑥𝑡
𝑇 𝑇
⃗ = 𝑘 ( 2− 1 )
𝑄
𝑋2 − 𝑋1
Koefisien daya hantar panas juga tergantung pada suhu, akan tetapi berlainan dengan
koefisien muai panas , koefisien ini berkurang nilinya dengan naiknya suhu . perubahan
susunan atom yang mengiringi pencairan dan pengaturan kembali atom-atom yang terjadi.
Persamaan (1-3.3) memberikan:
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑦 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑢ℎ𝑢
=𝑘 ( )
𝑙𝑢𝑎𝑠, 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙

Jadi satuan daya hantar panas , k , adalah J/(mm2.s)/(oC/mm) atau (W/mm2)/(oC/mm).

8
D. Sifat Listrik
Logam dan semikonduktor dapat menghantarkan muatan listrik bila ditempatkan
dalam medan listrik. Daya hantar 𝜎 tergantung pada jumlah pembawa muaan n, besar
muatan q, dan mobilitas 𝜇 dari pembawa muatan. Konduktifitas adalah kebalikan dari pada
tahanan jenis 𝜌:
1
= 𝜎 = 𝑛𝑞𝜇
𝜌
Dan satuanya adalah
𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑐𝑜𝑢𝑙 𝑚/𝑠𝑒𝑐
Ohm-1m-1 =( ) (𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎) (𝑣𝑜𝑙𝑡/𝑚)
𝑚3
Pada logam dan semikonduktor, electron merupakan pembawa muatan. Muatan
setiap electron adalah 1,6 x10-19 amp.sec = 1,6 x10-19 Coulomb. Mobillitas dapat dianggap
sebagai kecepatan rata-rata atau kecepatan gerak 𝑣 pembawa muatan (m/sec), yang
ditimbulkan karena adanya medan listrik 𝜀 (volt/m).
𝑣
𝜇=
𝜀
Mobilitas sering dinyatakan dalam m2/volt. Sec.
Tahanan jenis 𝜌 adalah sifat bahan , oleh karena itu tidak bergantung pada bentuk.
Untuk bentuk uniform, dapat di hitung tahanan dari rumus:
R= 𝜌𝐿/𝐴 k

Sifat dielektrik. Isolator listrik tidak dapat menghantarkan muatan listrik, akan tetapi
mereka peka terhadap suatu medan listrik hal ini dapat dibuktikan dengan memisahkan dua
plat elektoda sejarak d dan mengadakan tegangan E diantara kedua plat tersebut. Medan
listrik 𝜀 adalah :
𝜀 = 𝐸/𝑑
Bila antara kedua plat tersebut terdapat ruang kosong maka rapat muatan Do pada tiap
plat sebanding dengan medan 𝜀. Untuk setiap volt/ m medan terdapat muaan sebesar
8,85x10-12 coulomb per meter persegi plat katoda.
Do=(8, 85x10-12C/V.m) 𝜀

Rapatan muatan sebesar ini memerlukan 55x106 elektron/m2 untuk setiap volt/m
karena electron mempunyai muatan sebesar 1,6 x10 -19 Coulomb. Bila diantara elektroda
gambr 1-1.4 ditempatkan bahan m1 maka rapat muatan dapat ditingkatkan dari D o menjadi
Dm, perbandingan antara Dm/ Do, disebut konstanta dielektrik k dari dari bahan yang di
tempatkan diantara elektroda:
K= Dm/ Do

9
Gambar 2.5. Rapat muatan dan kontanta dielektrik.

Bahan yang terdapat diantara plat kondensator meningkatkan rapat


muatan pada plat kondensator yang sebanding dengan konstanta dielektrik K.

E. Penyajian Data Sifat Bahan


1. Informasi kualitatif
Diagram skematik yng menyatakan hubungan antara berbagai besaran merupakan
saran yang sangat penting bagi penjabaran hubungann kuantitatif antara berbagai besaran
tadi. Gambar 2.6 menggambarkan hubungan antara kekuatan beton dengan jumlah air yang
ditambahkan. Air yang minimal menghasilakan beton yang terkuat, akan tetapi harus kita
ingat bahwa selalu diperlukan sejumlah air untuk mengaduk.

a. b.
Gambar 2.6: a.Skema hubungan dua variable Kuat tekan dan jumlah air
b. Skematis dari tiga variable kuat tekan dan hubunganya dengan waktu dan jumlah air

Variable lainya dapat ditampilkan secara skematis dengan menggunakan para meter
tambahan pada gambar 2.6 (a) ditambahkan variable waktu, t pada hubungan yang terdapat

10
pada gambar 2.6 a dan gambar 2.6 b menampilkan : (1). Bila ditambahkan air, maka
kekuatan bertambah dengan meningkatnya waktu. (2). Untuk waktu tertentu kekuatan
berkurang bila air yang digunakan bertambah dan (3). Nilai kekuatan tertentu dapat dicapai
dalam waktu yang lebih singkat bila air yang ditambahkan berkurang.
Gambar skematis dapat memudahkan ahli teknik untuk menentukan variable mana saja
yang perlu dikendalikan unntuk memperoleh hasil tertentu. Dengan informasi demikian
para ahli dapat memperkirakan modifikasi yang perlu dalam proses pembentukan dan
penggunaan bahan.

2. Data kuantitatif.
Data kuantitatif mengenai sifat bahan sangat diperlukan. Dari gambar 1-5.3
perancang mengetahui bahwa adukan air –semen Portland: 0,5 mengahasikan beton
dengan kuat tekan 33 MPa. Namun agar informasi lengap, para meter waktu, ukuran gregat
dan suhu perlu ditambahkan , karena setiap variabel ini mempengaruhi hubungan
kuantitatip.
Variable data. Semua data industry dan laboratorium biasanya memiliki sebaran
tertentu. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.7 yang menggamabarkan hasil pengujian
ketangguhan dari lima puluh contoh pada suhu 21 0C. penyebaran data tetap terjadi
meskipun telah diusahakan agar benda uji dan prosedur pengujiannya seragam. Variasi
dalam ketangguhan dapat ditimbulkan oleh (1) kelalaian yang tidak dapat diamati dalam
contoh baja; (2) perbedaan kecil dalam persiapan benda uji; (3) perbedaan kecil dalam
prosedur pengujian.

Gambar 2.7 Nilai kuantitatif kuat Gambar 2.8 Sebaran data Variasi nilai
tekan beton dan kadar air pengujian impak charpy dari baja SAI: 1040

11
Karena penyebaran nilai-nilai data tersebut , hasil pengujian biasanya dilaporkan
sebagi harga rata-rata atau harga median. Dalam contoh 2.8 kita catat 21 nilai kekuatan
untuk bahan polimer, harga rata-rata kekuatan adalah 20,7 MPa dan harga median adalah
20,9 MPa. Meskipun harga rata-rata X dan harga median M hampir sama, keduanya tidak
identik. Perbedaan disebabkan karana hamburan hasil uji untuk nilai kekuatan yang rendah
, lebih besar.
Nilai atau harga rata-rata dan median sebetulnya belum memuaskan perancang atau
ilmuan terapan. Karena dengan demikian belum diketahui hamburan kekuatan oleh karena
itu biasanya diberikan pula deviasi setandarnya . Deviasi standard merupakan ukuran
hamburan secar statistk.
Deviasi standar
DS =√∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 /(𝑛 − 1)
Dimana 𝑥̅ adalah harga rata-rata dan 𝑥𝑖 nilai perorangan ( untuk i sampai n) dalam
penggunaan sehari –hari, defiasi standar mempunyai arti kira-kira dua pertiga dari hasil
terletak diantara batas 1 DS dan 5 % dari dari data statistic terletak diluar ±2 DS . Ini
berlaku bila kita mempunyai cukup data untuk mengikuti kaidah distribusi normal.

3. Ketelitian perhitungan
Sifat-sifat perlu diperhitungkan secermat mungkin. Biasanya data disajikan dengan
dua, tiga atau empat angka bermakna hal ini umunya untuk data-data bahan komersil.
Dengan perhitungan kalkulator , kita belum dapat menetukan angka bermaknanya. Oleh
karena itu kebiasaan untuk memberikan data tanpa angka bermakna perlu ditinggalkan.
Sebaliknya hasil perhitungan akhir di bulatkan sampai angka bermakna terakhir.

12
Evaluasi
1. Jelaskanlah apa saja sifat-sifat fisis yang termasuk pada sifat mekanik, sifat listrik
dan sifat termal dari bahan (buat dalam bentuk tabel)
2. Jelaskan masing-masing 2 contoh aplikasi dari (a) sifat-sifat mekanik, (b) Sifat listrik
dan (c) Sifat termal bahan pada benda-benda hasil teknologi yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Cari hasil pengukuran berulang dari sebuah penelitian untuk (a) sifat mekanik (b)
Sifat listrik (c) Sifat termal. Setelah itu buat gambar cara menyajikan data kualitatif
dan kuantitatifnya. Jelaskan interpretasi data berdasarkan penyajian data kualitatif
dan kuantitatifnya.
4. Paduan tembaga mempunyai modulus elastisitas sebesar 110000 Mpa, kuat luluh
sebesar 330 Mpa dan kuat tariknya sebesar 350 Mpa. (a) Berapa tegangan
diperlukan untuk meregang batang sepanjang 3 m dengan diameter 1,5 mm. (b)
Berapa ukuran batang agar dapat menahan beban sebesar 22000 N tanpa luluh?

Penilaian Tugas
No Nama mhs Skor penilaian Nilai
4 3 2 1
Jawaban benar Jawaban benar Jawaban kurang Jawaban tidak
dan lengkap Tapi kurang benar dan kurang benar
lengkap dan tidak lengkap
lengkap
No.Soal No.Soal No.Soal No.Soal
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3

Daftar Pustaka :
1. Van Vlack, 1992, Ilmu dan Teknologi Bahan, Jakarta: Erlangga (W1)
2. William F. Smith, 1993, Foundations of materials science and engineering, Mcgraw-
Hill,Inc, Singapore (W2)

13

Anda mungkin juga menyukai