Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. La Ode Alma Arif Bahari
2. Muh Fahri Husni
3. Vivil Ramadhani
4. Teguh Surya Putra Amanu
5. Dion Suhardin
6. Adit Ardiansyah
7. Orin Saputra
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini berjudul
"Lampu Jalan Otomatis."
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengenal lampu jalan otomatis, dan
komponen-komponennya. Kami berharap makalah ini dapat menjadi sumbangan
kecil kami dalam memperkaya pemahaman sistem dan komponen lampu jalan
otomatis.
Makalah ini disusun berdasarkan riset dan analisis dari berbagai sumber
terpercaya yang relevan. Kami menyadari bahwa keterbatasan ilmu dan waktu
mengharuskan kami untuk membuat penyederhanaan makalah ini. Oleh karena itu,
kami terbuka atas kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan inspirasi dalam proses penulisan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan baru bagi pembaca yang ingin
mengenal sistem lampu otomatis.
Akhir kata, kami mengharapkan makalah ini dapat diterima dengan baik.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan untuk makalah ini, dan kami
berkomitmen untuk terus memperbaiki karya-karya kami di masa yang akan datang.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
1. Sensor ................................................................................................2
4. Lampu DC 5V ...................................................................................5
6. Breadboard.........................................................................................7
A. Kesimpulan.............................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Makalah
Makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Menjelaskan Sistem Lampu Jalan Otomatis.
2. Menjelaskan komponen-komponen Lampu Jalan Otomatis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sensor
a. Light Dependent Resistor (LDR)
2
b. Infra Red (IR)
2. Module Relay
3
dalam perangkat listrik adalah memungkinkan kendali jarak jauh atau
otomatisasi. Misalnya, dalam aplikasi rumah pintar (smart home), relay
dapat digunakan untuk mengontrol lampu, kipas angin, atau peralatan
rumah tangga lainnya. Ketika relay menerima sinyal listrik dari perangkat
kontrol, ia akan menutup atau membuka sirkuit listrik, sehingga
menghidupkan atau mematikan perangkat yang terhubung.
3. Power Supply
Power Supply, atau dalam bahasa Indonesia dikenal juga sebagai sumber
daya listrik atau pasokan daya, adalah perangkat atau sistem yang
menyediakan energi listrik untuk digunakan oleh perangkat elektronik atau
sistem lainnya. Power Supply mengubah sumber energi listrik masukan
(seperti listrik AC dari jaringan rumah atau DC dari baterai) menjadi
tegangan dan arus yang diperlukan oleh perangkat elektronik. Power Supply
memiliki fungsi utama untuk menyediakan daya listrik yang stabil dan aman
untuk komponen elektronik dalam suatu sistem. Beberapa kegunaan utama
dari Power Supply termasuk:
• Konversi Tegangan, Power Supply dapat mengubah tegangan dari
sumber listrik utama (seperti listrik dari stop kontak) menjadi tingkat
tegangan yang sesuai untuk komponen elektronik. Misalnya, mengubah
tegangan AC rumah tangga (biasanya 220V atau 110V) menjadi tingkat
yang diperlukan oleh komputer atau perangkat elektronik lainnya.
• Penyediaan Arus Stabil, Power Supply juga bertanggung jawab untuk
memastikan arus listrik yang diberikan stabil dan terlindungi dari
fluktuasi atau lonjakan tegangan yang dapat merusak komponen
elektronik.
• Perlindungan dari Gangguan Listrik, Power Supply dapat dilengkapi
dengan fitur-fitur pelindung seperti fuse atau sirkuit perlindungan yang
4
akan memutuskan aliran listrik jika terjadi gangguan serius, seperti
lonjakan tegangan atau hubung singkat.
• Regulasi Tegangan dan Arus, Power Supply sering dilengkapi dengan
mekanisme untuk mengatur atau mengendalikan tegangan dan arus
listrik sesuai dengan kebutuhan spesifik perangkat yang dihubungkan.
• Pemisahan Sirkuit, Power Supply juga dapat memisahkan sirkuit listrik
dari jaringan umum, memberikan lapisan perlindungan tambahan
terhadap gangguan atau potensi bahaya listrik.
• Penyedia Daya Backup, beberapa Power Supply memiliki kapasitas
untuk menyimpan daya cadangan dalam bentuk baterai atau kapasitor,
memungkinkan perangkat untuk terus beroperasi dalam situasi darurat
atau jika pasokan utama terputus.
• Peningkatan Efisiensi, Power Supply modern sering dirancang untuk
mencapai tingkat efisiensi tinggi dalam mengkonversi energi, sehingga
mengurangi pemborosan dan menghemat daya.
4. Lampu DC 5V
5
• Ketersediaan Tegangan
Lampu DC tersedia dalam berbagai tingkat tegangan, yang
memungkinkannya untuk digunakan dalam berbagai aplikasi, dari sistem
tenaga surya ke sistem mobil.
• Penghematan Energi
Karena efisiensinya yang tinggi, lampu DC, khususnya LED DC,
membantu menghemat energi dan mengurangi konsumsi daya, yang
penting dalam sistem yang beroperasi dengan sumber daya terbatas
seperti pada kendaraan atau sistem tenaga surya.
• Perlindungan Tegangan
Beberapa lampu DC dilengkapi dengan rangkaian perlindungan tegangan
untuk memastikan bahwa fluktuasi tegangan tidak merusak atau
mengurangi umur lampu.
5. Kabel Jumper
6
• Uji Coba dan Debugging, kabel Jumper memungkinkan teknisi atau
pengembang untuk melakukan uji coba dan debugging dengan mudah.
Mereka dapat menghubungkan komponen atau titik dalam rangkaian
untuk memeriksa apakah semuanya berfungsi sebagaimana mestinya.
• Menggunakan Modul Eksternal, kabel Jumper digunakan untuk
menghubungkan modul atau papan tambahan ke papan utama,
memperluas fungsionalitas atau kemampuan sistem.
• Membuat Prototipem kabel Jumper adalah komponen yang penting
dalam proses prototyping elektronik. Mereka memungkinkan desainer
untuk dengan cepat menciptakan dan menguji prototipe sistem sebelum
membuat versi final.
• Mengatasi Masalah Terkait Perakitan, Kadang-kadang, kesalahan dalam
perakitan atau penyolderan dapat terjadi. Kabel Jumper dapat digunakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan ulang komponen yang
mungkin tidak terhubung dengan benar.
6. Breadboard
7
• Tidak Memerlukan Soldering
Karena tidak memerlukan soldering, breadboard memungkinkan perubahan
atau modifikasi sirkuit dengan mudah dan tanpa risiko merusak komponen.
• Memisahkan Komponen
Breadboard memiliki jalur-jalur konduktif yang terpisah, memungkinkan
pengguna untuk menyambungkan komponen-komponen elektronik dengan
mudah tanpa memerlukan kawat atau solder.
• Uji Coba Komponen
Ini memungkinkan untuk menguji dan memeriksa berbagai komponen
elektronik seperti resistor, LED, transistor, dan sensor sebelum
mengintegrasikannya ke dalam rangkaian yang lebih kompleks.
• Pendidikan dan Pembelajaran
Breadboard adalah alat yang penting dalam pembelajaran elektronika. Ini
memungkinkan siswa atau hobiis untuk memahami dan mendemonstrasikan
konsep-konsep dasar dalam sirkuit elektronik tanpa perlu membangun
sirkuit permanen.
• Mempermudah Debugging
• Breadboard memungkinkan untuk melakukan uji coba dan debugging
sirkuit dengan mudah. Jika terjadi kesalahan, komponen atau koneksi dapat
diubah dengan cepat.
• Menghemat Waktu
Breadboard memungkinkan pengguna untuk membuat prototipe dengan
cepat tanpa perlu menghabiskan waktu untuk soldering dan membuat sirkuit
permanen.
• Tanpa Risiko Kehilangan Komponen
Karena tidak ada soldering yang terlibat, tidak ada risiko untuk merusak
komponen elektronik selama proses prototyping.
• Memungkinkan Eksperimen Rekayasa Terbalik
Breadboard memungkinkan untuk memeriksa dan menganalisis sirkuit yang
ada tanpa perlu membongkar atau memodifikasi komponen asli.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lampu otomatis, atau sering disebut juga dengan sensor cahaya, adalah
jenis lampu yang dilengkapi dengan sensor yang dapat mendeteksi tingkat
cahaya di sekitarnya. Ketika cahaya di sekitarnya turun di bawah ambang batas
yang ditentukan oleh sensor, lampu ini secara otomatis akan menyala.
Sebaliknya, ketika cahaya di sekitarnya mencukupi, lampu akan mati secara
otomatis.
9
DAFTAR PUSTAKA
10