Anda di halaman 1dari 69

Institut Teknologi Nasional Malang

SKRIPSI - ENERGI LISTRIK

RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER DUAL


AXIS MENGGUNAKAN FUZZY BASED UNTUK
OPTIMASI PLTS SKALA KECIL
Krisna Ardi Nugraha
NIM 1612025

Dosen Pembimbing
Awan Uji Krismanto., ST., MT., P.hD

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S-1


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Nasional Malang
Juli 2020
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER DUAL
AXIS MENGGUNAKAN FUZZY BASED UNTUK
OPTIMASI PLTS SKALA KECIL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Teknik
Pada
Program Studi Teknik Elektro S-1
Peminatan Energi Listrik
Institut Teknologi Nasional Malang

Diperiksa dan Disetujui

Dosen Pembimbing I

Awan Uji Krismanto. St., MT., P.hD

NIP. 198003012005011002

Malang, 26 Juli 2020

i
RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER DUAL
AXIS MENGGUNAKAN FUZZY BASED UNTUK
OPTIMASI PLTS SKALA KECIL

Krisna Ardi Nugraha

16.12.025
Peminata Teknik Energi Listrik, Program Studi Teknik Elektro S-1
Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang
Jl. Raya Karanglo Km.2 Malang Jawa Timur
E-mail : krisnaardi57@gmail.com

ABSTRAK

Pembangkitan listrik tenaga surya (PLTS) merupakan pembangkit


listrik alternative yang rama lingkungan yang kebanyakan saat ini
dirakit dan dipasang secara tegak lurus dengan arah sinar matahari,
dimana posisi ini kurang optimal dalam penyerapan sinar matahari.
Demi memaksimalkan penyerapan solar panel harus sejajar dengan
matahari. Untuk itu diperlukan sistem tracker agar panel surya dapat
mengikuti arah sinar matahari. Sistem dual axis solar tracker
merupakan perangkat yang mengikuti posisi matahari sepanjang
harinya untuk memanfaatkan daya outpunyat. Solar tracker
meningkatkan produksi daya output dengan menjaga panel surya
sejajar dengan matahari sehingga radiasi matahari membuat sudut 90⁰
dengan solar cell. Pada makalah ini menyajikan pelacakan matahari
sistem diimplementasikan secara real time. Sistem solar tracker ini
terdiri dari pengontrol logika fuzzy yang dimplementasikan pada
arduino uno, sensor, panel surya, motor dc dan input-output lainya.

Kata Kunci : Solar Tracker, Dual Axis, Solar Cell, Fuzzy, PLTS

ii
RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER DUAL
AXIS MENGGUNAKAN FUZZY BASED UNTUK
OPTIMASI PLTS SKALA KECIL

Krisna Ardi Nugraha

16.12.025
Peminata Teknik Energi Listrik, Program Studi Teknik Elektro S-1
Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang
Jl. Raya Karanglo Km.2 Malang Jawa Timur
E-mail : krisnaardi57@gmail.com

ABSTRAK

Pembangkitan listrik tenaga surya (PLTS) merupakan pembangkit


listrik alternative yang rama lingkungan yang kebanyakan saat ini
dirakit dan dipasang secara tegak lurus dengan arah sinar matahari,
dimana posisi ini kurang optimal dalam penyerapan sinar matahari.
Demi memaksimalkan penyerapan solar panel harus sejajar dengan
matahari. Untuk itu diperlukan sistem tracker agar panel surya dapat
mengikuti arah sinar matahari. Sistem dual axis solar tracker
merupakan perangkat yang mengikuti posisi matahari sepanjang
harinya untuk memanfaatkan daya outpunyat. Solar tracker
meningkatkan produksi daya output dengan menjaga panel surya
sejajar dengan matahari sehingga radiasi matahari membuat sudut 90⁰
dengan solar cell. Pada makalah ini menyajikan pelacakan matahari
sistem diimplementasikan secara real time. Sistem solar tracker ini
terdiri dari pengontrol logika fuzzy yang dimplementasikan pada
arduino uno, sensor, panel surya, motor dc dan input-output lainya.

Kata Kunci : Solar Tracker, Dual Axis, Solar Cell, Fuzzy, PLTS

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga kami selaku penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Skripsi ini yang berjudul “RANCANG BANGUN SOLAR
TRACKER DUAL AXIS MENGGUNAKAN FUZZY BASED
UNTUK OPTIMASI PLTS SKALA KECIL” dapat terselesaikan.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini merupakan
salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan studi dan mendapatkan
gelar Sarjana Program Studi Teknik Elektro S-1, Konsentrasi Teknik
Energi Listrik ITN Malang.
Sebagai pihak penyusun penulis menyadari tanpa adanya kemauan
dan usaha serta bantuan dari berbagai pihak,maka laporan ini tidak dapat
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu , penyusun mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dr. Ir. Kustamar, MT selaku Rektor Institut Teknologi Nasional
Malang
2. Dr. Ellysa Nursanty, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi
Industri ITN Malang.
3. Dr. Eng. I Komang Somawirata, ST., MT selaku Ketua
Program Studi Teknik Elektro S-1 ITN Malang
4. Awan Uji Krismanto, ST., MT., P.hD selaku Dosen
Pembimbing Skripsi
5. Gatot Joko Santoso dan Rini Marianti sebagai orang tua saya,
serta rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
yang telah membantu baik dari segi teknis maupun dukungan
moral dalam terselesaikanya skripsi ini.
Usaha telah kami lakukan semaksimal mungkin, namun jika ada
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan, kami mohon saran dan
kritik yang sifatnya membangun.Begitu juga sangat kami perlukan untuk
menambah kesempurnaan laporan ini dan dapat bermanfaat bagi rekan-
rekan mahasiswa pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Malang, Juli 2018
Penyusun

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ..................................................................

DAFTAR TABEL .......................................................................

DAFTAR GRAFIK .....................................................................

BAB I ............................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................. 1

1.2...Rumusan Masalah ............................................................ 2

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 2

1.4 Medotologi Pemecahan Masalah ...................................... 3

1.5 Sistematika Penulisan ....................................................... 4

(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN) ....................... 6

BAB II .......................................................................................... 7

2.1 Teori Dasar............................................................................. 7

2.2 Logika Fuzzy ................................................................... 7

2.3 Penentuan Panel Surya .......................................................... 8

2.4 Mikrokontroler Arduino Uno............................................ 9

v
2.4.1 Pemograman Arduino .............................................. 11

2.5 Battery ............................................................................. 14

2.6...Solar Charge Control ........................................................ 15

27 Driver Motor .......................................................................... 16

2.8 Sensor LDR ........................................................................... 17

2.9 Motor DC ......................................................................... 17

2.10 Kabel ............................................................................... 18

(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN) ....................... 20

BAB III ......................................................................................... 21

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT.......................... 21

3.1 Pendahuluan ..................................................................... 21

3.2 Peralatan Yang Digunakan ............................................... 21

3.2.1 Alat-Alat Yang Digunakan ...................................... 21

3.2.2 Bahan Yang Digunakan ........................................... 22

3.2.3 Komponen Yang Digunakan .................................... 22

3.3 Alur Perencanaan Pembuatan Alat ................................... 22

3.4 Flowchart Cara Kerja Solar Tracker ................................. 25

3.5 Diagram Blok Solar Tracker ............................................. 26

3.6 Perencanaan Solar Tracker ............................................... 27

3.7 Cara Kerja Dual Axis Solar Tracker ................................. 27

vi
3.8 Pemograman Arduino....................................................... 28

3.9 Perencanaan Dual Axis Solar Tracker............................... 30

(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN) ....................... 33

BAB IV ......................................................................................... 34

HASIL PERENCANAAN DAN PENGUJIAN ALAT ............... 34

4.1 Pendahuluan ..................................................................... 34

4.2 Tata Letak LDR ..................................................................... 34

4.3 Box Panel ......................................................................... 35

4.4 Motor DC ......................................................................... 36

4.5 Solar Cell ......................................................................... 36

4.6 Hasil Perencanaan dan Perancangan Solar Tracker ........... 37

4.7 Proses Pengujian Solar Tracker ........................................ 37

4.7.1 Alat Pendukung Pengujian ....................................... 37

4.7.2 Tujuan Pengujian ..................................................... 40

4.7.3 Prosedur Pengujian .................................................. 40

4.7.4 Hasil Pengujian ....................................................... 40

4.7.5 Foto Pengujian Alat ..................................................... 42

4.7.6 Grafik Hasil Pengujian Solar Tracker ...................... 44

4.7.7 Perhitungan ............................................................. 45

BAB V........................................................................................... 50

vii
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 50

5.1 Kesimpulan ...................................................................... 50

5.2 Saran ................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 52

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Solar Cell 200wp ....................................................... 9

Gambar 2.1 Mikrokontroler Arduino Uno ..................................... 10

Gambar 2.3 Bentuk Sofware Arduino ........................................... 12

Gambar 2.4 Aki Yuasa 50ZL-55D26L .......................................... 14

Gambar 2.5 Solar Charge Control ................................................. 15

Gambar 2.6 Driver Motor XY-160D ............................................. 16

Gambar 2.7 Sensor Cahaya ................................................................ 17

Gambar 2.8 Motor DC .................................................................. 18

Gambar 2.9 Kabel Jumper Male to male ....................................... 18

Gambar 2.10 Kabel Male to Female.............................................. 19

Gambar 2.11 Kabel Female to Female .......................................... 19

Gambar 3.1 Flowchart Alur Perencanaan Alat .............................. 24

Gambar 3.2 Flowchart Sistem Kerja Alat ..................................... 25

Gambar 3.3 Blok Diagram ............................................................ 26

Gambar 3.4 Perancangan Solar Tracker ........................................ 27

Gambar 3.5 Tampilan Awal Progra Arduino ................................. 28

Gambar 3.6 Bentuk Code Arduino ................................................ 29

Gambar 3.7 Bentuk Code Fuzzy ................................................... 29

Gambar 3.8 Rangkaian Arduino Uno Dengan LDR......................... 30

ix
Gambar 3.9 Rangkaian Arduino Dengan Driver Motor ................... 31

Gambar 4.1 Tata Letak Sensor LDR ................................................. 35

Gambar 4.2 Box Panel .................................................................. 35

Gambar 4.3 Penempatan Motor DC .............................................. 36

Gambar 4.4 Panel Surya Yang Digunakan .................................... 36

Gambar 4.5 Hasil Perencanaan dan Perancangan Solar Tracker .... 37

Gambar 4.6 Proses Upload Program ............................................. 38

Gambar 4.7 Kabel Upload Arduino Uno ...................................... 38

Gambar 4.8 Avo Meter ................................................................. 39

Gambar 4.9 Lux Meter Prototype.................................................. 39

Gambar 4.10 Pengujian Solar Tracker .......................................... 42

Gambar 4.11 Pengujian Motor 1 dan 2 Solar Tracker .................... 43

Gambar 4.12 Pengukuran Tegangan Output Solar Cell ................. 47

Gambar 4.13 Pengukuran Arus Solar Cell .................................... 47

Gambar 4.14 Pengukuran Intensitas Cahaya dan Radiasi .............. 48

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi Solar Cell 200wp.......................................... 9

Tabel 2.2 Spesifikasi Arduino Uno ................................................ 11

Tabel 2.3 Spesifikasi Solar Control Charge ................................... 15

Tabel 2.4 Spesifikasi Driver Motor .................................................... 16

Tabel 2.5 Spesifikasi Motor DC ......................................................... 18

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Solar Tracker ........................................ 41

Tabel 4.2 Daya Solar Cell .............................................................. 46

xi
DAFTAR GRAFIK

Tabel 4.1 Pengujian Radiasi Matahari ........................................... 44

Tabel 4.2 Pengujian Tegangan Solar Cell ...................................... 44

Tabel 4.3 Pengujian Arus Solar Cell .............................................. 45

xii
(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)

xiii
BAB 1

PENDAHULUAN

RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER DUAL


AXIS MENGGUNAKAN FUZZY BASED UNTUK
OPTIMASI PLTS SKALA KECIL

1.1 LATAR BELAKANG


Kebutuhan masyarakat Indonesia akan energi listrik saat ini
semakin tinggi. Hal ini seiring dengan pertambahan jumlah penduduk
dan juga kemajuan teknologi. Sehingga perusahaan listrik negara (PLN)
gencar mensosialisasikan program hemat listrik dari pukul 17.00 hingga
22.00. Alasan PLN melakukan ini adalah untuk efisiensi energi
terutama dalam menghadapi beban puncak pada jam tersebut. (Kodrat
Wirawan Fauzi, 2018) pembangkit listik energi baru terbarukan mulai
mengambil peran dominan dalam memenuhi kebutuhan permintaan
energi listrik dengan ini diharapkan kedepanya penggunaan sumber
daya berbahan bakar fosil semakin berkurang. (Kholiq, 2015) Energi
terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari lingkungan alami dan
tidak akan habis.Angin, sinar matahari, geothermal dan biomassa adalah
sumber energi yang dapat diperbarui. diantara berbagai jenis energi
terbarukan , energi matahari adalah yang paing efektif dan efesien untuk
menghasilkan listrik. dimana di indonesia berada di sekitar garis ekuator
sehingga setiap tahun mendapatkan sinar matahari secara penuh dengan
ini penggunaan panel surya sangat efektif digunakan di indonesia.
apalagi teknologi solar cell memiliki kelebihan seperti sumber
utamanya tidak terbatas, mudah diakses, berlimpah, tidak berpolusi,
aman, bersih. (Dafi Dzulfikara, 2016) radiasi matahari terdiri dari 3
jenis radiasi langsung, radiasi hambur, radiasi total ketika cuaca
mendung atau pada saat solar cell basah, solar cell tidak dapat
menangkap radiasi matahari yang cukup untuk menghasilkan listrik.

1
2

(M. Helmi, 2019)Sealin itu, masalah panel surya adalah memiliki


efisiensi yang rendah dalam menghasilkan daya output maksimum dari
matahari. untuk mengatasi masalah ini, banyak penelitihan telah
dilakukan untuk menikatkan efisiensi daya keluaran dengan
menggunakan sistem pelacakan surya atau solar tracker. (Suwarti, 2018)
Dengan demikian, efisiensi energi matahari dapat ditingkatkan dengan
menerapkan sistem pelacakan atau solar tracker agar mendapatkan titik
daya maksimum untuk panel surya.

1.2 PERUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok
permasalahan yang dihadapi yaitu :
1. Bagaimana merancang solar tracking system?
2. Bagaimana membuat system tracker untuk pembangkit listrik
tenaga surya 200 watt peak agar dapat bergerak mengikuti sinar
matahari ?
3. Bagaimana cara agar sensor LDR dan mikrokontroler dapat bekerja
dengan mengunakan metode fuzzy ?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang dual axis
solar tracking system yang dapat digunakan pada semua wilayah atau
area, Selain itu sistem ini diharapkan mampu membantu pemerintah
dalam upaya mengatasi masalah energi terutama dalam pencarian dan
pengoptimalan energi baru terbarukan.

1.4 BATASAN MASALAH


3

Agar dalam pengerjaan tugas akhir ini dapat lebih terarah, maka
fokus penelitian penulisan ini difokuskan pada pembahasan sebagai
berikut:
1. Solar tracking system ini berbasis mikrokontroler arduino.
2. Solar tracking system ini dibuat dalam bentuk prototype (rancang
bangun).
3. Sistem Menggunakan motor dc sebagai penggerak.
4. Solar panel yang digunakan memiliki daya output 200 WP.
5. Menggunakan sensor LDR.
6. Sistem ini mengunakan lux meter.
7. Menggunakan metode fuzzy sebagai kontrolnya.

1.5 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH


Dalam bab ini akan membahas mulai dari perencanaan dan
pembuatan keseluruhan alat mulai dari Solar sel, aktuator linear, serta
sistem control dari alat ini. Untuk menyelesaikan skripsi ini diperlukan
langkah - langkah sebagai berikut :
1. Studi literature
Mencari referensi yang memiliki hubungan dengan perencanaan
dan pembuatan.
2. Analisis Kebutuhan
Mencari informasi apa saja yang dibutukan dalam penelitihan ini.
3. Perencanaan alat
Merencanakan ukuran dan desain alat apakah sesuai yang di
harapkan.
4. Pembuatan alat
Melakukan realisasi alat yang di buatdan menyatukan komponen-
komponen secara keseluruhan
5. Pengujian alat
4

Untuk mengetahui keberhasilan dari fungsi alat yang sudah dibuat


dilakukan pengujian sistem secara keseluruhan.
6. Pengolahan data
Melakukan analisa dari data yang didapat melalui pengujian alat
sehingga dapat dibuat kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN


Untuk mendapat arah yang tepat mengenai hal hal yang akan
dibahas maka dalam skripsi ini disusun sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini dibahas dasar teori-teori yang mendukung dalam
perencanaan dan pembuatan alat ini.

BAB III : METODOLOGIPENELITIAN


Dalam bab ini dibahas mengenai perencanaan dalam pembuatan alat
yang meliputi keseluruhan sistem.

BAB IV : PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT


Berisi tentang pengujian alat dan pembahasan hasil secara keseluruhan
denganmenganalisa hasil semua pengujian.
5

BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari
perencanaan dan pembuatan skripsi, serta saran – saran guna
penyempurnaan dan pengembangan sistem.

DAFTAR PUSTAKA
6

(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar


Sistem solar tracker ini terdiri dari motor dc untuk memutar panel
surya. Sensor cahaya dipasang ditepi panel surya, sensor itu menentukan
intensitas matahari kemudian membaca sensor diberikan ke
mikrokontroler arduino. Mikrokontroler menentukan posisi matahari dan
putaran motor dc untuk menyelaraskan panel surya dengan matahari.

2.2 Logika Fuzzy


Perancangan yang dibangun pada makalah ini terkait sistem
pengontrol Logika Fuzzy. Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa model
logika Fuzzy merupakan hubungan input-output yang berisi fuzzifier,
mesin inference, defuzzifier dan sebuah basis aturan fuzzy (fuzzy rule
base).

A. Input dan Output


Untuk menjalankan pengontrolan logika fuzzy dalam suatu
program, langka pertama adalah mengidentifikasi variable output dan
input untuk fuzzy. Dalam perencanaan ini terdapat 2 set input dan
output, dimana setiap output dikendalikan oleh satu input. Setiap input
berasal dari perbedaan nilai output antara dua sensor LDR untuk
mengontrol satu output, yang merupakan rotasi moto. Oleh karena itu
setiap input akan mengontrol satu output, baik vertical atau horizontal.

B. Fuzzification
Fuzzification adalah proses mengubah nilai crisp menjadi variable
linguistic (fuzzy) yang disajikan dalam bentuk himpunan-himpunan
fuzzy dengan satu fungsi keangotaanya masing masing. Misalnya ketika
S1 mendeteksi intensitas lebih tinggi daripada S2 maka himpunan fuzzy
ditentukan negative.

7
8

C. Knowledge Base
Pengontrolan logika fuzzy terdiri dari database dan basis aturan.
Aturan control fuzzy dalam perancangan solar tracker ini disasarkan
pada proses model fuzzy, yang berarti bahwa aturan control fuzzy IF-
THEN dinuat untuk melacak maksimum intensitas cahaya matahari.
metode ini sedikit rumit daripada metode lain, tetapi menghasilkan
kenerja dan keandalan yang lebih.

D. Defuzzifikasi
Defuzzifikasi merupakan langka terakhir dalam sistem fuzzy logic
dimana tujuanya untuk mengonversikan setiap hasil dari inference
engine yang diekspresikan dalam bentuk fuzzy set kesatuan bilangan
real. Hasil konversi tersebut merupakan aksi yang diambil oleh sistem
kendali fuzzy.

2.3 Penentuan Panel Surya


Sel Surya atau Solar Cell adalah salah satu komponen atau
perangkat yang dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi
listrik dengan menggunakan prinsip efek Photovoltaic. Sel surya atau
Solar Cell adalah alat yang terdiri dari sel suryan yang mengubah
cahaya menjadi listrik. Mereka disebut surya atau Matahari atau "sol"
karena Matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat
dimanfaatkan.
Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat
diartikan sebagai "cahaya-listrik". Modul sel surya photovoltaic
merubah energi surya menjadi arus listrik DC. Komponen utama sistem
surya photovoltaic adalah modul yang merupakan unit rakitan beberapa
sel surya photovoltaic. Panel surya pada perancangan solar tracker
menggunakan panel dengan output 200WP (wattpeak) berbahan
polycrystalline.
9

Gambar 2.1 Solar Cell 200wp

Tabel 2.1 Spesifikasi Solar Cell 200wp


Spesifikasi Keterangan
Production Luminous
Max. power Voltage (Pmax) 200W
Max. power Voltage (Vmax) 36,3 V
Max. power Current (Imp) 5,51A
Open Circuit voltage (Voc) 42,8V
Short circuit voltage (Isc) 6,02A
Max. sistem Voltage 1000V DC
Max Series Fuse 15A
Dimension 1330x990x30 mm
Application Class Class A

2.4 Mikrokontroler Arduino Uno


Didalam rangkaian board arduino terdapat mikrokontroler AVR
seri ATMega 328P yang merupakan produk dari atmel. Pada IC inilah
semua program solar tracker diisikan, bahasa pemrograman arduino
merupakan bahasa C yang sudah disederhanakan syntax bahasa
pemrogramannya sehingga lebih mudah, sehingga perancangan ini dapat
berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. adapun spesifikasi data teknis
yang terdapat pada board Arduino uno R3 adalah sebagai
10

berikut.IC(integrated circuit) ini memiliki 14 input/output digital (6


output untuk PWM), 6 analog input, resonator kristal keramik 16 MHz,
Koneksi USB, soket adaptor, pin header ICSP, dan tombol reset. Hal
inilah yang dibutuhkan untuk mensupport mikrokontrol secara mudah
terhubung dengan kabel power USB atau kabel power supply adaptor
AC ke DC atau juga battery.
Arduino Uno berbeda dari semua board mikrokontrol diawal-awal
yang tidak menggunakan chip khusus driver FTDI USB-to-serial.
Sebagai penggantinya penerapan USB-to-serial adalah ATmega16U2
versi R2 (versi sebelumnya ATmega8U2). Versi Arduino Uno Rev.2
dilengkapi resistor ke 8U2 ke garis ground yang lebih mudah diberikan
ke mode DFU. Peranti ini dapat dimanfaatkan untuk
mewujudkanrangkaian elektronik dari yang sederhana hingga yang
kompleks. Pengendalian LED hingga pengontrolan robot dapat
diimplementasikan dengan menggunakan papan yang berukuran relatif
kecil ini.Bahkan, dengan penambahan komponen tertentu, peranti ini
bisa dipakai untuk pemantauan jarak jauh melalui internet, misalnya
pemantauan kondisi pasien di rumah sakit dan pengendalian alat-alat di
rumah.

Gambar 2.2 Mikrocontroler Arduino Uno


11

Tabel 2.2 Spesifikasi Arduino Uno

Spesifikasi Keterangan

Microcontroller ATmega328

Operating Voltage 5V

Input Voltage (recommended) 7-12V

Input Voltage (limits) 6-12V

Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)

Analog Input Pins 6

DC Current per I/O Pin 40 mA

DC Current for 3.3V Pin 50 mA

Flash Memory 32 KB (ATmega328)

SRAM 2 KB (ATmega328)

EEPROM 1 KB (ATmega328)

Clock Speed 16MHz

2.4.1 Pemrograman Arduino


Pada pemograman Arduino Uno R3 ini, kita akan membahas 2
bagian pemograman yaitu software Arduino dan kode dasar program
arduino
a.) Software Arduino

Sebelum pemrograman, hal yang pertama yang harus kita siapkan


yaitu software Arduino yang didalamnya menggunakan pemrograman
java. Software Arduino memiliki tiga bagian penting yaitu Compiler,
Editor program dan Uploader. Ada beberapa menu pilihan pada IDE
Arduino yang mempunyai fungsi sebagai berikut:
12

 Verify : Melihat kebenaran program dan melakukan


kompilasi kode.
 Upload : Upload kode anda ke board atau kontroler.
 Serial Monitor : Membuka serial port monitor untuk melihat
feedback atau umpan balik dari arduino.

b.) Kode Dasar Program Arduino


Pada dasarnya program Arduino memakai sebuah kode program
yang strukturnya mirip dengan Bahasa C. Berikutnya akan dijelaskan
beberapa fungsi yang digunakan pada program Arduino

Gambar 2.3 Bentuk Sofware Arduino

1. Void setup ( )artinya kode program yang pembacaannya hanya sekali


pada Arduino yang berisi kode perintah untuk menentukan fungsi pada
sebuah pin.
2. Void loop( ) artinya kode program yang pembacaannya berulang
terus-menerus oleh Arduino, yang dibaca setelah void setup hingga
Arduino reset atau dimatikan.
pinMode( ) digunakan untuk melakukan konfigurasi secara spesifik
fungsi darisebuah pin, apakah digunakan sebagai input atau sebagai
output. Contoh penggunaan function pinMode() ialah sebagai berikut.
13

pinMode(0, INPUT); //konfigurasi pin 0 Arduino sebagai pin input


pinMode(13, OUTPUT); //konfigurasi pin 13 Arduino sebagai pin
output.
4. DigitalRead( ) digunakan untuk membaca nilai pin digital yang
spesifik, apakahbernilai HIGH atau LOW. Contoh penggunaan function
digitalRead ( ) seperti berikut ini : digitalRead(0); //membaca nilai
digital dari pin 0 Arduino
5. DigitalWrite( ) digunakan untuk membaca nilai digital, selain itu
function inijuga untuk menuliskan atau memberikan nilai pada suatu pin
digital secara spesifik. function digitalWrite() memberikan nilai pin
digital yang spesifik apakah bernilai HIGH atau LOW, yang dapat
dilakukan. Contoh penggunaan function digitalWrite() seperti berikut
ini:
digitalWrite(13, HIGH); //memberikan nilai digital HIGH pada pin
13Arduino
digitalWrite(13, LOW); //memberikan nilai digital LOW pada pin
13Arduino
6. Delay( ) dimana function delay() ini digunakan untuk memberikan
waktutundaan (dalam satuan millisecond) untuk mengerjakan satu baris
program ke baris selanjutnya. Contoh penggunaan function delay()
seperti berikut ini : delay(500); /*memberikan waktu tundaan 500
millisecond, atau setaradengan 0.5 detik sebelum melanjutkan
mengerjakan perintah baris program selanjutnya, jiga diinginkan waktu
tunda 1 detik maka ditulis delay(1000) dan seterusnya */
7. AnalogRead ( ) digunakan untuk membaca nilai analog. Function
analogRead(),digunakan untuk membaca nilai analog melalui pin
analog. Untuk board Arduino Uno memiliki 6 channel analog, Arduino
Mini dan Nano 8 channel, sedangkan Arduino Mega 10 channel, dengan
resolusi 10 bit analog to digital converter. Dengan resolusi 10 bit
memungkinkan pemetaan tegangan antara 0 volt hingga 5 volt dalam
nilai integer dari 0 hingga 1023. Sehingga resolusi pembacaan nilai
14

analog ialah 5 volt dibagi 1024 unit, atau sekitar 4,9 mV per unit.
Dibutuhkan sekitar 100 microsecond untuk membaca suatu input analog,
dengan kata lain tingkat pembacaan maximum nilai analog ialah 10000
kali dalam satu detik. Contoh dari function analogread() seperti berikut
ini :
analogRead(A0); //membaca nilai analog dari pin A0 Arduino

2.5 Battery
Baterai yang biasa digunakan untuk sistem fotovoltaik yaitu baterai
lead acid SLI, lead acid low antimony dan nickel cadmium. Tetapi
karena faktor harga dan sulitnya jenis baterai lead acid low antimony
dan nickel cadmium dipasaran, maka dipilih jenis baterai atau aki cair
dengan tipe Yuasa Pafecta 50ZL-55D26L dengan output 12V/60ah .
Dalam perancangan dan pembuatan alat ini fungsi dari battery aki
ini adalah sebagai media untuk menyimpan energy listrik yang
dihasilkan dari sel surya, selain itu battery aki ini juga berfungsi sebagai
suplai daya untuk komponen komponen antara lain, Motor dc, Arduino
Uno, Sensor LDR, Driver Motor, Display alat ukur tegangan dan arus,
solar charge controller.

Gambar 2.4 Aki Yuasa 50ZL-55D26L


15

2.6 Solar Charge Controller


Perancangan dan pembuatan alat ini dibutuhkan solar charge
controller dengan tipe PWM dengan rating 10 ampere. Solar charge
controller menerapkan teknologi Pulse width modulation (PWM) untuk
mengatur fungsi pengisian baterai dan over-charging ke baterai. Beban
pada sistem solar tracker mengambil energi dari charge controller.
Selain itu charge controller ini juga dapat digunakan untuk keperluan
charging atau mengisi daya perangkat elektronik berupa smartphone,
tablet, speaker dan lain-lain dengan usb.

Gambar 2.6 Solar Charge Controller


Tabel 2.5 Sepesifikasi Solar Charge Controller

Tabel 2.3 Spesifikasi Aki

Spesifikasi Keterangan

Battery Voltage 12V 24V Auto

Max Solar input 50V(for 24V battery) 25V(for 12V battery)

Equalization 14.4V(Sealed) 14.2V(Gel) 14.6V(Flood)

Float charge 13.7V(default,adjustable)

Discharge stop 10.7V(default,adjustable)

Max Power Current 10


16

2.7 Driver Motor


Perencanaan solar tracker pada propane surya yang menggunakan
driver motor tipe XY-160D untuk memodulasi lebar pulsa yang
digunakan untuk menggerakan motor pada solar tracker ini sehingga
kecepatan motor bisa dikontrol. Driver motor ini memiliki input
tegangan 6,5-27 Volt dan arus keluaran 7A pada setiap channel, arus
puncak 50A setiap channel.

Gambar 2.6 Driver Motor XY-160D

Tabel 2.4 Spesifikasi Driver Motor


Spesifikasi Keterangan

Model XY-160D

Voltage Input 6.5V-27V

PWM Frequency 0-10KHZ

Output Current 10A

Peak Current 50A

Working Ttemprature -28⁰ To 80⁰

Product Size 55x55x16mm


17

2.8 LDR (Light Dependent Resistor)


Selanjutnya, empat sensor LDR dipasang di samping panel surya.
Sensor LDR terhubung ke analog arduino uno. Sensor ditempatkan di
empat sisi utara, selatan, timur dan barat panel surya. Dimana sensor
terhubung seri dengan variable penghambat, sensor ini mendeteksi
intensitas sinar matahari dan membandingkan nilai analog dengan
resistor 10 kΩ . konfigurasi sensor LDR adalah terletak di sirkuit
pembagi tegangan, dimana sensor diperbaiki secara seri dengan resistor.
Perbedaan tegangan muncul di setiap sensor untuk berbagi tingkatan
cahaya, dimana LDR berubah nilai resistif tergantung intensitas cahaya.

Gambar 2.7 Sensor Cahaya

2.9 Motor DC
Perancangan solar tracker pada panel surya yang menggunakan
motor dc untuk menggerakan panel surya, pada perancangan ini
digunakan motor dc dikarenakan dibutuhkan torsi yang besar untuk
memutar panel surya. Juga dikarenakan dalam penelitian ini motor servo
tidak kuat untuk memutar panel maka digunakan motor dc.
18

Gambar 2.8 Motor DC


Spesifikasi Keterangan
Maximum load 40kg
Protection East/west limit protection

V/I/W 12V/7A/12.30W

2.10 Kabel
Kabel jumper dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Male to Male

Gambar 2.9 Kabel jumper male to male


19

2. Male to Female

Gambar 2.10 Male to Female

3. Female to Female

Gambar 2.11 Female to Female


(sumber: Algorumi, Choirudin. 2018. Jenis Kabel Jumper.
https://dickysosd.blogspot.com/2018/01/jenis-kabel-jumper.html.
Diakses pada tanggal 05 desember 2018)
20

(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)


BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

3.1 Pendahuluan
Dalam bab ini akan membahas mengenai perencanaan dan
pembuatan alat, mulai dari menentukan bahan serta komponen yang
digunakan, serta tahapan-tahapan perencanaan dual axis solar tracker
pembangkit listrik tenaga surya menggunakan sensor LDR berbasis
arduino dengan mengunakan logika fuzzy, baik dalam menentukan jenis
solar cell yang digunakan serta penentuan komponen-komponen lainya
seperti motor dc dan lain sebagainya, serta menentukan jumlah LDR
yang diperlukan untuk mengerakan solar cell agar bergerak ke atas,
bawah, kanan dan kiri.

3.2 Peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan disini meliputi alat, bahan, dan
komponen yang akan dijelaskan sebagai berikut.

3.2.1 Alat-alat yang diguakan :


1. Solder
2. Obeng +
3. Obeng -
4. Tang
5. Las Listrik
6. Gerinda
7. Cutter
8. Gergaji kayu dan besi
9. Bor
10. Tespen
11. Multimeter
12. Laptop
13. Lux meter

21
22

3.2.2 Bahan yang digunakan :


1. Mur dan Baut
2. Triplek dan kayu
3. Timah
4. Kabel
5. PCB
6. Rangka besi
7. Cat
3.2.3 Komponen yang digunakan :
1. Solar sel 200Wp
2. Motor dc
3. Sensor LDR
4. Driver Motor
5. Arduino Uno R3
6. Solar Charge Controller
7. Aki atau battery
8. Kabel
9. Panel Box

3.3 Alur Perancangan dan Pembuatan alat


Masuk pada tahap perencanaan yaitu mencari solusi terhadap
permasalahn yang ditimbulkan pada tahap pengidentifikasian masalah.
Setelah itu pembuatan alat solar tracker dengan komponen yang sudah
ditentukan antara lain sensor LDR, setiap sensor diberi pembatas pipa
untuk membantu penyinaran matahari secara langsung dan untuk
mengurangi efek radiasi matahari yang dipantulkan tersebar. Sensor
LDR S1 (sisi barat) dan S2 (sisi timur) digunakan untuk mengontrol
sumbu vertical, S3 (sisi utara) dan S4 (sisi selatan) untuk mengatur
sumbu horizontal. Arduino merupakan mikrokontroler yang sempurna
untuk perencanaan ini karena dapat bekerja efisien dalam jangka waktu
yang cepat, konsumsi daya rendah, jumlah input / output dan
sebagainya. Untuk sistem input 3mpat LDR dipilih karena
kemampuanya untuk mendeteksi intensitas matahari secara akurat.
23

Driver motor dan motor dc digunakan untuk mengontrol arah dan posisi
dari solar tracker, digunakanya motor dc dikarenakan memiliki torsi
yang tiggi sehingga dapat memutar panel surya.
24

Mulai

Studi Literatur

Analisis Kebutuhan

Perancangan Alat

Pembuatan Alat

Pengujian Sistem

Tidak
Sukses

Ya

Analisis Hasil

Kesimpulan & Saran

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Alur Perancangan dan Pembuatan Alat


25

3.4 Flowchart Cara Kerja Rangkaian Solar Tracker

Mulai

Sensor LDR

Membaca Infotmasi
Sensor Cahaya

Fuzzy Logic Controller

If X > Y Membandingkan If X < Y


LDR X dan LDR Y

If X = Y

Motor Bergerak
Motor Bergerak Searah
Motor Tidak Bergerak Melawan Arah Jarum
Jarum Jam (CW)
Jam (CCW)

Tampilkan output
Tegangan, Arus, Daya
solar cell

Selesai

Gambar 3.2 Flowchart sistem kerja alat


26

3.5 Diagram Blok Dual Axis Solar Tracker


Diagram blok merupakan suatu gambaran dasar dari suatu sistem
yang akan dirancang. Dari diagram blok diatas dapat diketahui bahwa
sensor LDR berfungsi untuk mendeteksi cahaya matahari dengan nilai
terkuat, sehingga motor dc berputar yang akan menggerakan panel surya
dengan ketentuan sudut masing masing arah 45°. Mikrokontroller
Arduino UNO berfungsi untuk mengakses data dari sensor LDR yang
nantinya data tersebut dikirim ke Arduino UNO dan selajutnya
diteruskan ke driver motor untuk menggerakkan motor dc.
Mikrokontroller Arduino UNO berfungsi sebagai pusat kendali dengan
logika fuzzy yang akan menggerakan solar cell dan mengatur
keseluruhan perintah yang ada pada alat ini.

Gambar 3.3 Blok Diagram


27

3.6 Perencanaan Dual Axis Solar Tracker

Gambar 3.4 Perencanaan Solar Tracker

3.7 Cara kerja Dua axis Solar Tracker


Sistem tracker ini mengunakan beberapa komponen utama
mikrokontroler arduino uno, empat sensor LDR, driver motor dan
motor dc. Metode fuzzy diterapkan dalam sistem melalui arduino uno
tujuan digunakanya metode fuzzy ini adalah untuk meminimalkan
konsumsi daya dan memaksimalkan energi matahari. aruduino
28

mengontrol keseluruhan kinerja sistem kemudian fuzzy memberikan


kesimpulan atau keputusan untama mengenai posisi mana panel surya
hasus memutar arah rotasinya. Sensor LDR yang telah terpasang
digunakan untuk mendeteksi perubahan arah matahari , dengan itu
pelacakan cahaya matahari dapat dilakukan. Output sensor diteruskan
ke mikrokontroler arduino yang selanjutnya digunakan sebagai variable
input fuzzy logic. Kemudian fuzzy memberikan keputusan ke driver
motor untuk memutar motor dc secara horizontal maupun vertical ke
posisi panel surya agar tegak lurus dengan cahaya matahari sehingga
intensitas radiasi matahari dapat dimaksimalkan.

3.8 Pemprograman Arduino


Fungsi dari program disini antara lain yaitu, mengolah data yang
diterima oleh sensor ldr dengan metode fuzzy yang selanjutkan akan
memberikan output berupa pulsa yang digunakan untuk mengerakan
motor dc.

Gambar 3.5 Tampilan awal Program Arduino


29

Gambar 3.6 Bentuk code arduino

Gambar 3.7 Bentuk code Fuzzy


30

3.9 Perancangan Dual Axis Solar Tracker


Pada bagian ini dijelaskan secara detail penyambungan dan
pengkabelan antara arduino dengan LDR, Arduino dengan driver motor,
driver motor dengan motor dc yang merupakan komponen pembangun
pada perancangan solar tracker ini. Berikut ini adalah perancangan
antara LDR dengan arduino.

Gambar 3.8 Rangkaian Arduino uno dengan LDR

Keterangan :
1. GND LDR ke sumber ( - )
2. VCC LDR ke Sumber ( + )
3. AO masing - masing LDR masuk ke pin A0,A1,A2 dan A3
31

Dalam sistem Duak axis solar tracker ini menggunakan LDR sebagai
sensor cahaya. Dimana pada saat cahaya redup, LDR akan menjadi
konduktor yang buruk sedangkan pada saat cahaya terang, LDR akan
menjadi konduktor yang baik. Oleh karena itu LDR sering dipakai untuk
saklar otomatis cahaya yang kepekaannya dikendalikan melalui
arduino.Untuk lebih jelasnya, rangkaian bisa dilihat pada gambar diatas .

Gambar 3.8 Rangkaian Arduino dengan Driver Motor


Keterangan :
1. Pin 6 Arduino ke in1 Driver Motor.
2. Pin 7 Arduino ke in2 Driver Motor.
3. Pin 9 Arduino ke enA Driver Motor.
4. Pin 12 Arduino ke in3 Driver Motor.
5. Pin 11 Arduino ke in4 Driver Motor.
32

6. Pin 10 Arduino ke enB Driver Motor.


7. GND Driver Motor ke sumber (-)
8. 5V Driver Motor ke sumber (+)
9. Baterai ke input Driver Motor 6.5V-27V
10. Output Driver Motor 1 & 2 ke masing masing Motor DC.
33

(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)


BAB IV

HASIL PERENCANAAN DAN PENGUJIAN ALAT

4.1 Pendahuluan
Pada bab ini, membahas tentang hasil perencanaan dari pembuatan
solar tracker dual axis yang nantinya akan menjelaskan secara lebih
detail tentang spesifikasi setiap bagian-bagiannya serta pengujian yang
berupa pengukuran radiasi matahari, tegangan dan arus pada saat proses
pengecesan baterai. Sebelum melangkah lebih jauh ke pengujian solar
tracker maka hal pertama yang perlu dijelaskan yaitu alat yang
mendukung untuk pengujian dan prosedur pengujian solar tracker axis
dan nantinya ada perhitungan-perhitungan disetiap hasil data pegujian
solar tracker.
Setelah perancangan dan pembuatan alat telah selesai maka selanjutnya
akan diuji terlebih dahulu masing – masing blok rangkaian. Setelah
semua blok dari sistem telah diuji dan bekerja dengan baik maka
selanjutnya dilakukan pengujian alat secara keseluruhan.
Pengujian yang dilakukan meliputi :
1. Pengujian solar tracker posisi dinamis.
2. Pengujian Intensitas(lux) dan Radiasi w/m2.
3. Pengujian keluaran Arus dan Tegangan Solar Cell.
4. Membandingkan hasil dari percobaan yang telah dilakukan

4.2 Tata letak LDR (Light dependent Resistor)


Sensor LDR berfungsi untuk menerima cahaya, diletakan
sedemikian rupa agar solar cell mampu bergerak sesuai dengan posisi
LDR tersebut. Selain itu juga agar sensor mendapatkan nilai
perbandingan yang sama dalam menerima sinar matahari sehingga solar
cell tegak lurus atau 90⁰ dengan posisi matahari .

34
35

Gambar 4.1 Tata Letak Sensor LDR

4.3 Box Panel


Box panel ini digunakan untuk peletakan tiap-tiap komponen dari
solar tracker . Selain digunakan untuk peletakan komponen box ini juga
sebagai pelindung komponen-komponen solar tracker dari air apabila
terjadi hujan sehingga tidak merusak komponen didalamnya.

Gambar 4.2 Box Panel


36

4.4 Motor DC
Motor dc berfungsi sebagai penggerak dari solar tracker ini. Pada
solar tracker ini terdapat 2 buah motor dc yang masing-masing
mempunyai 2 fungsi yaitu, mengerakan solar cell dari timur ke barat dan
selatan ke utara.

Gambar 4.3 Motor DC

4.5 Solar Cell 200Wp

Gambar 4.4 Solar Cell 200Wp


37

4.6 Hasil Perencanaan dan Perancangan Solar Tracker

Gambar 4.5 Hasil Perancangan dan perencanaan solar tracker

4.7 Proses pengujian solar tracker


Pengujian yang berupa pengukuran radiasi matahari, tegangan dan
arus saat proses pengecasan baterai yang nantinya akan diambil data
hasil pengujian tersebut ‘

4.7.1 Alat Pendukung Pengujian Alat


Laptop digunakan untuk mengupload program yang telah dibuat ke
mikrokontroler arduino uno yang telah terpasang pada solar tracker .
38

Gambar 4.7 Proses Upload Program


Kabel upload arduino uno digunakan sebagai sarana mentransfer
program ke arduino uno.

Gambar 4.8 Kabel Upload Arduino Uno


39

Gambar 4.9 AVO Meter

Gambar 4.10 Lux Meter Prototype


40

4.7.2 Tujuan Pengujian Alat


Mengetaui apakah alat sudah sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
4.7.3 Prosedur Pengujian
Prosedur pengujian solar tracker yang dilakukan terhadap
gabungan seluruh rangkaian elektronik, Sensor ldr, Motor dc dan
mekanik alat. Untuk menguji pergerakan solar tracker membutukan
sinar matahari yang sangat kuat, agar sensor dapat bekerja secara
maksimal. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah pengujiannya.
1. Upload program fuzzy Arduino uno ke solar tracker.
2. Letakan Solar tracker di halaman terbuka agar mendapat panas yang
sempurna.
3. Pengujian pertama solar tracker diam dengan cara mematikan
program pada arduino.
4. Pengujian yang kedua yaitu solar tracker dinamis yang mengikuti
sinar matahari.
5. Ambil data yang didapatkan dari penngujian tersebut.
4.7.4 Hasil Pengujian
Hasil pengujian ini dimaksudkan untuk mengetaui hasil dari solar
cell yang menggunakan sistem tracker . Hal ini dilakukan untuk
mengetahui lebih efektif manakah untuk diaplikasikan di lingkungan
yang masih jauh dari sumber listrik.
Tabel 4.1 Intensitas dan Radiasi Matahari

DATA PENGUJIAN
KAMIS-7-MEI-2020.c
41

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Solar Tracker

Hasil Pengujian Solar Tracker


Jam V (Volt) I (Ampere)
08.00 39,7 4,21
08.30 39,5 4,11
09.00 39,2 4,31
09.30 38,9 4,33
10.00 39,1 2,06
10.30 39,3 1,7
11.00 39,1 2,42
11.30 38,5 4,33
12.00 38,6 4,31

12.30 38,5 4,33


13.00 38,5 4,31
13.30 38,8 4,11
14.00 38,7 4,21
14.30 38,7 4,11
15.00 39,2 1,35

15.30 38,5 0,46


16.00 36,5 0,38
16,30 36,5 0,41
42

4.7.5 Foto Uji Coba Alat

Gambar 4.11 Pengujian Solar Tracker


43

Gambar 4.12 Pengujian Motor 1 dan 2 Solar Tracker


44

4.7.6 Grafik Hasil Pengujian Solar Tracker

800

700

600
Intensitas (W/m2)

500

400

300

200

100

0
8 9 10 11 12 13 14 15 16
Jam

Grafik 4.1 Radiasi Matahari

40
Tegangan
39.5

39

38.5
Tegangan (V)

38

37.5

37

36.5

36
7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5 14 14.5 15 15.5 16 16.5 17
Waktu (h)

Grafik 4.3 Tegangan Solar Cell


45

5
Arus
4.5

3.5

3
Arus (I)

2.5

1.5

0.5

0
7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5 14 14.5 15 15.5 16 16.5 17
Waktu (h)

Grafik 4.3 Arus Solar Cell

4.7.7 Perhitungan

Dengan hasil pengujian, maka langka selanjutnya dilakukan


perhitungan daya serta presentase peningkatan arus dan
tegangan listrik yang dihasilkan.

 Untu Mencari daya


P=VxI
P = 38,5 x 4,33
P = 166,705

 Rugi-rugi daya panel surya


Eb = Ep - (15% x Ep)
Eb = 200 – (15% x 200)
Eb = 170 Watt/jam

 Efisiensi
���
ᶯ =
����
x100

170
=
200

= 0,85%
46

Tabel 4.2 Daya Solar Cell

Hasil Pengujian Solar Tracker


Jam V I P
08.00 39,7 4,21 167,173
08.30 39,5 4,11 162,345
09.00 39,2 4,31 168,952
09.30 38,9 4,33 168,473
10.00 39,1 2,06 80,546
10.30 39,3 1,7 66,81
11.00 39,1 2,42 94,622
11.30 38,5 4,33 166,705
12.00 38,6 4,31 166,366
12.30 38,5 4,33 166,705
13.00 38,5 4,31 165,935
13.30 38,8 4,11 159,468
14.00 38,7 4,21 162,927
14.30 38,7 4,11 159,057
15.00 39,2 1,35 52,92
15.30 38,5 0,46 17,71
16.00 36,5 0,38 13,87
16,30 36,5 0,41 14,965

Total Energi Listrik 2155,549 Wh


47

Gambar 4.12 Pengukuran Tegangan Output Solar Cell

Gambar 4.13 Pengukuran I ( arus ) Solar cell ke beban aki


48

Gambar 4.14 Pengukuran intensitas cahaya dan radiasi matahari


49

(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)


50

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian solar tracker yang telah dilakukan mendapat
nilai radiasi tertinggi 643.1 �/�2 dapat menghasilkan tegangan 38,5 V
dengan rata-rata arus 4.33 A. Jadi dengan ini dapat disimpulkan :
1. sistem tracker pada solar cell akan dapat membantu solar cell
melakukan penyerapan sinar matahari secara maximal dan lebih
efisien karena berada sejajar atau 90⁰ dengan posisi matahari.
2. Semakin tinggi radiasi matahari semakin tinggi arus yang dihasilkan
dapat dilihat dari nilai radiasi 643,61�/�2 menghasilkan arus
sebesar 4.33 A sedangkan nilai radiasi 544.59�/�2 menghasilkan
arus sebesar 4.11 A.
3. Pada nilai radiasi 643.1�/�2 solar cell menghasilkan daya sebesar
166.705 watt .
4. Total energi listrik yang dihasilkan dengan solar tracker adalah
2155,549 Wh.

5.2 Saran
Karena kapasitas panel surya yang saya gunakan hanya 200wp,
maka jika diaplikasian untuk kebutuan lingkungan atau masyarakat
kurang maksimal karena kapasitas panel surya yang terlalu kecil. Oleh
sebab itu, kedepanya penulis menyarankan menambah jumlah panel
surya tetapi tetap dalam satu kontrol agar dapat berguna untuk
lingkungan sekitar .
51

(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)


DAFTAR PUSTAKA
[1] Azwaan Zakariaha, M. F. (2015). MEDIUM SIZE DUAL-AXIS
SOLAR TRACKING SYSTEM WITH SUNLIGHT INTENSITY
COMPARISON METHOD AND FUZZY LOGIC
IMPLEMENTATION. 77:17 (2015) 145–157 , 146.
[2] By Sobuj Kumar Ray, M. A. (2012). Two Ways of Rotating
Freedom Solar Tracker by Using ADC of Microcontroller. Volume
12 Issue 4 Version 1.0 Year 2012 , 30.
[3] Dafi Dzulfikara, W. B. (2016). OPTIMALISASI
PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA
SKALA RUMAH TANGGA. VOLUME V, OKTOBER 2016 , 73.
[4] Kholiq, I. (2015). PEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF
SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN UNTUK MENDUKUNG
SUBTITUSI BBM. Vol.19 No. 2, Desember 2015 , 76.
[5] Kodrat Wirawan Fauzi, T. A. (2018). Perancangan dan Realisasi
Solar Tracking System untuk Peningkatan Efisiensi Panel Surya
Menggunakan Arduino Uno. Vol.4, No.1, Mei 2018, pp. 64~75 ,
63.
[6] M. Helmi, D. F. (2019). OPTIMALISASI RADIASI SINAR
MATAHARI TERHADAP SOLAR CELL. Volume 7, Nomor 2,
Juli 2019 , 86.
[7] Suwarti, W. B. (2018). ANALISIS PENGARUH INTENSITAS
MATAHARI, SUHU PERMUKAAN & SUDUT PENGARAH
TERHADAP KINERJA PANEL SURYA. Vol 14 No. 3 September
2018; 78 - 85 , 78.
[8] Dhomo,Dedy. Pemanfaatan Mikrokontroler Sebagai Pengendali
Solar Tracker Untuk Mendapatkan Energi Maksimal. Sistem
Pelacak Matahari Menggunakan Arduino, Universitas Narotama
Surabaya. 2007

52
[9] Hon, S. P., Kolte, M. T. and A, R. S. 2013. FPGA Based Sun
Tracking System Using Fuzzy Logic. International Journal of
Scientific and Technology Research. 2(9): 217-220
[10] Beltran, J. A., Gonzalez Rubio, J. L. S., and Garcia-Beltran, C. D.
Design, Manufacturing and Performance Test of a Solar Tracker
Made by an Embedded Control. 2007 IEEE Electronics, Robotics
and Automotive Mechanics Conference. Morelos, Mexico. Sept.
2007:IEEE. 2007. 129- 134.
[11] Azwaan Zakariaha, Mahdi Faramarzia, Jasrul Jamani Jamianb,
Mohd Amri Md Yunusa. MEDIUM SIZE DUAL-AXIS SOLAR
TRACKING SYSTEM WITH SUNLIGHT INTENSITY
COMPARISON METHOD AND FUZZY LOGIC
IMPLEMENTATION. Received 28 June 2015 Received in revised
form 1 September 2015 Accepted 15 October 2015
[12] M.A. Abella, E. Lorenzo, F. Chenlo, “Effective irradiance
estimation for PV applications”, 3rd World Conference On
Photovoltaic Energy Conversion, May 11-18, 2003 Osaka, Japan.
[13] E. Koutroulis, K. Kalaitzakis, N. C. Voulgaris, “Development of a
microcontroller-based, photovoltaic maximum power point
tracking control system”, IEEE Transactions On Power
Electronics, Vol. 16, No. 1, January 2001.
[14] M. A. Usta, Ö. Akyazı and İ. H. Altaş "Design and Performance of
Solar Tracking System with Fuzzy Logic Controller", 6th
International Advanced Technologies Symposium (IATS’11), 16-
18 May 2011, Elazığ, Turkey.
[15] J. S. Choi, D. Y. Kim, K. T. Park, C. H. Choi and D. H. Chung,
“Design of Fuzzy Controller Based on PC for Solar Tracking
System”, International Confrerence on Smart Manufacturing
Application, April, 9-11, 2008 in KINTEX, Gyeonggi-do, Korea.

53
[16] C. Rodriguez, G. A. J. Amaratunga, “Analytic solution to the
photovoltaic maximum power point problem”, IEEE Transactions
On Circuits And Systems,Vol. 54, No. 9, September 2007.
[17] A. Louchene, A. Benmakhlouf and A. Chaghi, “Solar Tracking
System with Fuzzy Reasoning Applied to Crisp Sets”, Revue des
Energies Renouvelables, Vol. 10, No 2, pp. 231 – 240, 2007.
[18] Gustavo Ozuna, Carlos Anaya. Diana Figueroa. Nun Pitalua,
“Solar Tracker of Two Degrees of Freedom for Photovoltaic Solar
Cell Using Fuzzy Logic”, Proceedings of the World Congress on
Engineering 2011 Vol II WCE 2011, July 6 - 8, 2011, London,
U.K.
[19] Stamatescu, I., G. Stamatescu, N. Arghira, I. Fagarasan, et al.
2014. Fuzzy Decision Support System for Solar Tracking
Optimization. 2014 IEEE International Conference on
Development and Application Systems (DAS). Suceava, Romania.
IEEE. 16-20.
[20] Huang, Y. J., Wu, B. C., Chen, C. Y., Chang, C. H., and Kuo, T. C.
2009. Solar Tracking Fuzzy Control System Design Using FPGA.
In Proceedings of the World Congress on Engineering (WCE ’09),
vol. 1, London, UK, July. 1-5.
[21] Chin, C. S., Neelakantan, P., Yoong, H. P., & Teo, K. T. K. 2011.
Optimisation of Fuzzy Based Maximum Power Point Tracking In
PV System For Rapidly Changing Solar Irradiance. Transaction on
Solar Energy and Planning. 2: 130-137.
[22] Hon, S. P., Kolte, M. T. and A, R. S. 2013. FPGA Based Sun
Tracking System Using Fuzzy Logic. International Journal of
Scientific and Technology Research. 2(9): 217-220.
[23] Patcharaprakiti, N., Premrudeepreechacharn, S., and
Sriuthaisiriwong, Y. 2005. Maximum Power Point Tracking Using
Adaptive Fuzzy Logic Control for Grid-Connected Photovoltaic
System. Renewable Energy. 30(11): 1771-1788.

54
[24] A. Şenpinar, M. Cebeci, Evaluation of power output for fixed and
two-axis tracking PVarrays, Applied Energy, 92, 2012, 677-685
[25] Aryuanto Soetedjo, Abraham Lomi, Yusuf Ismail Nakhoda, Awan
Uji Krismanto,” Modeling of Maximum Power Point Tracking
Controller for Solar Power System” July 2012, pp. 419 – 430.

55

Anda mungkin juga menyukai