Anda di halaman 1dari 18

Rancangan Capaian Pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)

RASIONAL:

n
ka
Tantangan yang dihadapi umat manusia kian bertambah dari waktu ke waktu. Permasalahan
yang dihadapi saat ini tidak lagi sama dengan permasalahan yang dihadapi satu dekade atau
bahkan satu abad yang lalu. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus dikembangkan untuk

as
menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi. Oleh karenanya, pola pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) perlu disesuaikan agar generasi muda dapat menjawab
dan menyelesaikan tantangan-tantangan yang dihadapi di masa yang akan datang.

lu
ar
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang
makhluk hidup dan benda mati di alam semesta serta interaksinya, dan mengkaji kehidupan
manusia sebagai individu sekaligus sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dengan
eb
lingkungannya. Secara umum, ilmu pengetahuan diartikan sebagai gabungan berbagai
pengetahuan yang disusun secara logis dan bersistem dengan memperhitungkan sebab dan
is
akibat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016). Pengetahuan ini melingkupi pengetahuan
alam dan pengetahuan sosial.
D

Pendidikan IPAS memiliki peran dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila sebagai
gambaran ideal profil peserta didik Indonesia.
k
tu

IPAS membantu peserta didik menumbuhkan keingintahuannya terhadap fenomena yang


terjadi di sekitarnya. Keingintahuan ini dapat memicu Peserta didik untuk memahami
un

bagaimana alam semesta bekerja dan berinteraksi dengan kehidupan manusia di muka bumi.
Pemahaman ini dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang
dihadapi dan menemukan solusi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
k

Prinsip-prinsip dasar metodologi ilmiah dalam pembelajaran IPAS akan melatih sikap ilmiah
(keingintahuan yang tinggi, kemampuan berpikir kritis, analitis dan kemampuan mengambil
da

kesimpulan yang tepat) yang melahirkan kebijaksanaan dalam diri peserta didik.
Ti

Sebagai negara yang kaya akan budaya dan kearifan lokal, melalui IPAS diharapkan peserta
didik menggali kekayaan kearifan lokal terkait IPAS termasuk penggunaannya dalam
memecahkan masalah.

Halaman 1

Versi 6 Maret 2021


Oleh karena itu, fokus utama yang ingin dicapai dari pembelajaran IPAS di jenjang dasar
bukanlah pada seberapa banyak konten materi yang dapat diserap oleh murid, akan tetapi
dari seberapa besar kompetensi siswa dalam memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki.

Dengan mempertimbangkan bahwa anak usia SD masih melihat segala sesuatu secara apa
adanya, utuh dan terpadu maka pembelajaran IPA dan IPS disederhanakan menjadi satu
mata pelajaran yaitu IPAS. Hal ini juga dilakukan dengan pertimbangan anak usia SD masih

n
dalam tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif, namun tidak detail.

ka
Pembelajaran di SD perlu memberikan siswa kesempatan untuk melakukan eksplorasi,

as
investigasi dan mengembangkan pemahaman terkait lingkungan di sekitar nya. Jadi
mempelajari fenomena alam serta interaksi manusia dengan alam dan antar manusia sangat
penting dilakukan di tahapan ini.

lu
TUJUAN PENDIDIKAN IPAS:

ar
Dengan mempelajari IPAS, Peserta didik mengembangkan dirinya sehingga sesuai dengan
eb
profil Pelajar Pancasila dan dapat:
1. Mengembangkan ketertarikan serta rasa ingin tahu sehingga Peserta didik terpicu
untuk mengkaji fenomena yang ada di sekitar manusia, memahami alam semesta
is
dan kaitannya dengan kehidupan manusia
D

2. Berperan aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam,


mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan bijak
3. Mengembangkan keterampilan inkuiri untuk mengidentifikasi, merumuskan hingga
k

menyelesaikan masalah melalui aksi nyata


tu

4. Mengerti siapa dirinya, memahami bagaimana lingkungan sosial dia berada,


memaknai bagaimanakah kehidupan manusia dan masyarakat berubah dari waktu
un

ke waktu.
5. Memahami persyaratan-persyaratan yang diperlukan Peserta didik untuk menjadi
anggota suatu kelompok masyarakat dan bangsa serta mengerti arti menjadi
anggota masyarakat bangsa dan dunia, sehingga dia dapat berkontribusi dalam
k

menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan dirinya dan lingkungan di


da

sekitarnya
6. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep di dalam IPAS
Ti

serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Halaman 2

Versi 6 Maret 2021


KARAKTERISTIK PENDIDIKAN IPAS
Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan juga senantiasa mengalami
perkembangan. Apa yang kita ketahui sebagai sebuah kebenaran ilmiah di masa lampau
boleh jadi mengalami pergeseran di masa kini maupun masa depan. Itu sebabnya ilmu
pengetahuan bersifat dinamis dan merupakan sebuah upaya terus menerus yang dilakukan

n
oleh manusia untuk mengungkap kebenaran dan memanfaatkannya untuk kehidupan
(Sammel, 2014).

ka
Daya dukung alam dalam memenuhi kebutuhan manusia dari waktu ke waktu juga semakin

as
berkurang. Pertambahan populasi manusia yang terjadi secara eksponensial juga memicu
banyaknya permasalahan yang dihadapi. Seringkali permasalahan yang muncul tidak dapat
diselesaikan dengan melihat dari satu sudut pandang: keilmuan alam atau dari sudut

lu
pandang ilmu sosial saja, melainkan dibutuhkan pendekatan yang lebih holistik yang
meliputi berbagai lintas disiplin ilmu (Yanitsky, 2017). Untuk memberikan pemahaman ini

ar
kepada siswa, pembelajaran ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial perlu
dipadukan menjadi satu kesatuan yang kemudian kita sebut dengan istilah IPAS.
eb
Dalam pembelajaran IPAS, ada 2 elemen utama yakni pemahaman IPAS (sains dan sosial),
keterampilan Proses,
is
D

Elemen Pertama: pemahaman IPAS (sains dan sosial)


k

Ilmu pengetahuan mengambil peran penting dalam mengembangkan teori-teori yang


tu

membantu kita memahami bagaimana dunia kita bekerja. Lebih jauh lagi, ilmu pengetahuan
telah membantu kita mengembangkan teknologi dan sistem tata kelola yang mendukung
un

terciptanya kehidupan yang lebih baik. Dengan menguasai ilmu pengetahuan kita dapat
melakukan banyak hal untuk menyelesaikan permasalahan atau menghadapi tantangan
yang ada.
k

Memiliki pemahaman IPAS merupakan bukti ketika seseorang memilih dan


da

mengintegrasikan pengetahuan ilmiah yang tepat untuk menjelaskan serta memprediksi


suatu fenomena atau fakta dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi yang
berbeda. Pengetahuan ilmiah ini berkaitan dengan fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan
Ti

model yang telah ditetapkan oleh para ilmuwan.

Halaman 3

Versi 6 Maret 2021


Elemen Kedua: Keterampilan proses
Dalam profil Pelajar Pancasila, disebutkan bahwa peserta didik Indonesia yang bernalar
kritis mampu memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif secara objektif,
membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi,
dan menyimpulkannya. Dengan memiliki keterampilan proses yang baik maka profil tersebut
dapat dicapai.

n
ka
Keterampilan proses adalah sebuah proses intensional dalam melakukan diagnosa terhadap
situasi, memformulasikan permasalahan, mengkritisi suatu eksperimen dan menemukan
perbedaan dari alternatif-alternatif yang ada, mencari opini yang dibangun berdasarkan

as
informasi yang kurang lengkap, merancang investigasi, menemukan informasi, menciptakan
model, mendebat rekan sejawat menggunakan fakta serta membentuk argumen yang

lu
koheren (Linn, Davis, & Bell 2004). Inkuiri sangat direkomendasikan sebagai bentuk
pendekatan dalam pengajaran karena hal ini terbukti membuat siswa lebih terlibat dalam

ar
pembelajaran (Anderson, 2002).
eb
Dalam pengajaran IPAS, terdapat dua pendekatan pedagogis: pendekatan deduktif dan
induktif (Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pendekatan deduktif adalah
menyajikan suatu konsep berikut logika terkait dan memberikan contoh penerapan. Dalam
is
pendekatan ini, siswa diposisikan sebagai pembelajar yang pasif (hanya menerima materi).
Sebaliknya, dalam pendekatan induktif, siswa diberikan kesempatan yang lebih leluasa
D

untuk melakukan observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing oleh guru untuk
membangun konsep berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (Rocard, et.al., 2007).
k

Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki peran penting dalam pendidikan sains (e.g.
tu

Blumenfeld et al., 1991; Linn, Pea, & Songer, 1994; National Research Council, 1996;
Rocard et al., 2007). Hal ini didasarkan pada pengakuan bahwa sains secara esensial
un

didorong oleh pertanyaan, proses yang terbuka, kerangka berpikir yang dapat
dipertanggungjawabkan, dapat diprediksi. Oleh karenanya siswa perlu mendapatkan
pengalaman personal dalam menerapkan inkuiri saintifik agar aspek fundamental IPAS ini
k

dapat membudaya dalam dirinya (Linn, Songer, & Eylon, 1996; NRC, 1996).
da

Menurut Ash (2000) dan diadopsi dari Murdoch (2015), sekurang-kurangnya ada enam
keterampilan inkuiri yang perlu dimiliki peserta didik, yaitu keterampilan:
Ti

1. Mengamati
Melakukan pengamatan terhadap sebuah fenomena dan peristiwa merupakan awal
dari proses inkuiri yang akan terus berlanjut ke tahapan-tahapan berikutnya. Pada
saat melakukan pengamatan, peserta didik memperhatikan fenomena dan peristiwa
dengan saksama, mencatat, serta membandingkan informasi yang dikumpulkan

Halaman 4

Versi 6 Maret 2021


untuk melihat persamaan dan perbedaannya. Pengamatan bisa dilakukan langsung
atau menggunakan instrumen lain seperti kuisioner, wawancara.

2. Mempertanyakan dan memprediksi


Peserta didik didorong untuk menyusun pertanyaan tentang hal-hal yang ingin
diketahui pada saat melakukan pengamatan. Pada tahap ini peserta didik juga
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan

n
dipelajari sehingga bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan hukum sebab

ka
akibat.

as
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Setelah mempertanyakan dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan dan
informasi yang dimiliki, peserta didik membuat rencana dan menyusun langkah-

lu
langkah operasional berdasarkan referensi yang benar. Peserta didik dapat
menjawab pertanyaan dan membuktikan prediksi dengan melakukan penyelidikan.

ar
Tahapan ini juga mencakup identifikasi dan inventarisasi faktor-faktor operasional
baik internal maupun eksternal di lapangan yang mendukung dan menghambat
eb
kegiatan. Berdasarkan perencanaan tersebut, peserta didik mengambil data dan
melakukan serangkaian tindakan yang dapat digunakan untuk mendapatkan
temuan-temuan.
is

4. Memproses, menganalisis data dan informasi


D

Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. Ia


menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab.
k

Selanjutnya, menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai


tu

relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan referensi rujukan, serta


menyimpulkan hasil penyelidikan.
un

5. Mengevaluasi dan refleksi


Pada tahapan ini peserta didik menilai apakah kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan tujuan yang direncanakan atau tidak. Pada akhir siklus ini, peserta didik juga
k

meninjau kembali proses belajar yang dijalani dan hal-hal yang perlu dipertahankan
da

dan/atau diperbaiki pada masa yang akan datang. Peserta didik melakukan refleksi
tentang bagaimana pengetahuan baru yang dimilikinya dapat bermanfaat bagi diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar dalam perspektif global untuk masa depan
Ti

berkelanjutan.

6. Mengomunikasikan Hasil
Peserta didik melaporkan hasil secara terstruktur melalui lisan atau tulisan,
menggunakan bagan, diagram maupun ilustrasi, serta dikreasikan ke dalam media

Halaman 5

Versi 6 Maret 2021


digital dan non-digital untuk mendukung penjelasan. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil laporan dalam
berbagai media, baik digital dan atau non digital. Pelaporan dapat dilakukan
berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Keterampilan proses tidak selalu merupakan urutan langkah, melainkan suatu siklus yang
dinamis yang dapat disesuaikan berdasarkan perkembangan dan kemampuan peserta didik.

n
ka
as
lu
ar
eb
is
D
k
tu
un
k
da
Ti

Halaman 6

Versi 6 Maret 2021


CAPAIAN FASE DASAR
(umumnya PAUD):
Di akhir fase ini Peserta didik mampu menggunakan seluruh indrawinya untuk
melakukan pengamatan sederhana dan menceritakan hasil pengamatannya baik
secara lisan maupun menggunakan suatu media (gambar/hasil karya tangan

n
lainnya), berupa deskripsi bentuk, tekstur, warna beragam benda ataupun makhluk

ka
hidup (tanaman/hewan). Selain itu Peserta didik dapat membandingkan,
mengajukan pertanyaan, mengusulkan ide, dan menceritakan pengalamannya

as
kepada orang terdekat.

CAPAIAN FASE A (umumnya kelas 1-2 SD)

lu
Di akhir Fase A, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana

ar
dengan menggunakan pancaindra, menyusun dan menjawab pertanyaan tentang
hal-hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik juga mampu
eb
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. Dengan
panduan, peserta didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan
menjawab pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada
is

disekitarnya untuk mendapatkan data. Selanjutnya peserta didik menggunakan


D

berbagai metode untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar dan tabel.


Peserta didik mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan
k

prediksi. Dengan panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan yang


berbeda dengan mengacu pada teori serta mengomunikasikan hasil penyelidikan
tu

secara verbal dan tertulis dalam format sederhana


un

Peserta didik mengoptimalkan penggunaan pancaindra untuk melakukan


pengamatan dan bertanya tentang makhluk hidup dan perubahan benda ketika
diberikan perlakuan. Peserta didik menggunakan hasil pengamatan untuk
k

menjelaskan pola sebab akibat sederhana dengan menggunakan beberapa media.


da

Peserta didik mengenali tubuh manusia, seperti pancaindra, serta cara


Ti

perawatannya. Peserta didik mengelaborasikan pemahaman tentang konsep waktu,


siang-malam dan mengenal nama-nama hari, nama bulan, kondisi cuaca dalam
keterkaitannya dengan aktivitas sehari-hari.

Halaman 7

Versi 6 Maret 2021


Peserta didik mampu mendeskripsikan identitas diri dan orang disekitarnya, peran
serta tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga/kelompok/sekolah sehingga
dapat menerima perbedaan yang ada di antara manusia. Peserta didik
mendeskripsikan diri serta keluarganya secara kronologis menggunakan media
yang dipilihnya.

n
Peserta didik dapat mendeskripsikan benda-benda di lingkungan sekitar sebagai

ka
bagian dari lingkungan alami dan buatan, mendeskripsikan lokasi diri, serta
membuat gambar denah sederhana di lingkungan rumah dan sekolah. Peserta didik
mencerminkan perilaku hidup sehat dengan turut menjaga kebersihan dan kesehatan

as
lingkungan di sekitarnya.

lu
CAPAIAN FASE B (umumnya kelas 3-4 SD)

ar
Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya.
eb
Dengan menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang
dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki sebelumnya. Peserta didik juga membuat rencana dan melakukan langkah-
is
langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan berdasarkan
D

panduan tertentu. Peserta didik menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan
mengutamakan keselamatan serta menggunakan alat bantu pengukuran untuk
mendapatkan data yang akurat.
k
tu

Peserta didik mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk
menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik juga membandingkan
un

antara hasil pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah
serta mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Peserta
didik mampu menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan.
k

Selanjutnya peserta didik mengomunikasikan hasil penyelidikan secara verbal dan


da

tertulis dalam berbagai format.


Ti

Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi sumber dan
bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan
sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta didik memanfaatkan

Halaman 8

Versi 6 Maret 2021


gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari dan mendemonstrasikan bagaimana
beragam jenis gaya memengaruhi gerak benda.

Di akhir fase ini peserta didik mampu menjalankan peran dan tanggung jawab
sebagai bagian dari anggota keluarga dan warga sekolah serta mendeskripsikan
bagaimana interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah. Peserta

n
didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi

ka
masyarakat. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan mampu
menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat ia tinggal pada peta
konvensional/digital. Peserta didik mendeskripsikan keanekaragaman hayati,

as
keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya.

lu
Peserta didik mengenal budaya, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di
provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini.

ar
Peserta didik mampu memperoleh/menciptakan sesuatu dengan alat dan bahan
eb
yang ada di sekitarnya. Peserta didik mengenali kebutuhan atau keinginannya, nilai
mata uang dan mendemonstrasikan bagaimana uang digunakan untuk mendapatkan
is
nilai manfaat yang dibutuhkan.
D

CAPAIAN FASE C (umumnya kelas 5-6 SD)


Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
k

dengan menggunakan pancaindra, mencatat hasil pengamatannya, serta mencari


tu

persamaan dan perbedaannya. Dengan panduan, peserta didik dapat mengajukan


pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi
un

tentang penyelidikan ilmiah.

Secara mandiri, peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah


k

operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan, menggunakan alat dan


da

bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan serta menggunakan alat


bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.
Ti

Peserta didik juga menyajikan data dalam bentuk tabel atau grafik serta menjelaskan
hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital.
Peserta didik diharapkan mampu membandingkan data dengan prediksi dan
menggunakannya sebagai bukti dalam menyusun penjelasan ilmiah, mengevaluasi

Halaman 9

Versi 6 Maret 2021


kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada serta merefleksikan proses
investigasi, termasuk merefleksikan validitas suatu tes.

Di akhir fase ini peserta didik mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang
ditunjang dengan argumen, bahasa, serta konvensi sains yang umum sesuai format
yang ditentukan.

n
ka
Peserta didik dapat melakukan simulasi dengan menggunakan
gambar/bagan/alat/media sederhana tentang sistem organ tubuh manusia (sistem
pernafasan, pencernaan, dan peredaran darah) yang dikaitkan dengan cara menjaga

as
kesehatan organ tubuhnya dengan benar. Peserta didik menyelidiki bagaimana
hubungan saling ketergantungan antar komponen biotik-abiotik dapat

lu
memengaruhi kestabilan suatu ekosistem di lingkungan sekitarnya.

ar
Berdasarkan pemahamannya terhadap konsep gelombang (bunyi dan cahaya)
peserta didik mendemonstrasikan bagaimana penerapannya dalam kehidupan
eb
sehari-hari. Peserta didik mendeskripsikan adanya ancaman krisis energi yang dapat
terjadi serta mengusulkan upaya-upaya individu maupun kolektif yang dapat
dilakukan untuk menghemat penggunaan energi dan serta penemuan sumber energi
is

alternatif yang dapat digunakan menggunakan sumber daya yang ada di sekitarnya.
D

Peserta didik mendemonstrasikan bagaimana sistem tata surya bekerja dan kaitannya
k

dengan gerak rotasi dan revolusi bumi. Peserta didik merefleksikan bagaimana
perubahan kondisi alam di permukaan bumi terjadi akibat faktor alam maupun
tu

perbuatan manusia, mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan terjadinya


un

permasalahan lingkungan serta memprediksi dampaknya terhadap kondisi sosial


kemasyarakatan, ekonomi.

Peserta didik mengenal budaya, sejarah, baik tokoh maupun periodisasinya di


k

Indonesia serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini. Peserta didik
da

juga dapat menceritakan kembali bagaimana perjuangan bangsa Indonesia melawan


imperialisme dan mencapai kemerdekaan. Peserta didik merefleksikan semangat
Ti

juang para pahlawan, meneladani perjuangan pahlawan yang diimplementasikan


dalam tindakan nyata di kehidupan sehari-hari.

Di akhir fase ini peserta didik menggunakan peta untuk mengetahui wilayah di
sekitarnya. Peserta didik menerapkan konsep nilai (barang, jasa, waktu) dalam

Halaman 10

Versi 6 Maret 2021


kehidupan sehari-hari. Dengan penuh kesadaran, peserta didik melakukan suatu
tindakan atau mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari berdasarkan pemahamannya terhadap kekayaan kearifan lokal yang berlaku di
wilayahnya serta nilai-nilai ilmiah dari kearifan lokal tersebut.

n
ka
as
lu
ar
eb
is
D
k
tu
un
k
da
Ti

Halaman 11

Versi 6 Maret 2021


n
RANGKUMAN CAPAIAN FASE A, B, DAN C

ka
as
Fase A (7-8 tahun) Fase B (9-10 tahun) Fase C (11-12 tahun)
Elemen

● Di akhir Fase A, peserta didik ● Peserta didik menganalisis hubungan ● Peserta didik mengidentifikasi sistem

lu
● Pemahaman mengidentifikasi dan mengajukan antara bentuk serta fungsi bagian organ makhluk hidup, adaptasi serta
Sains pertanyaan tentang apa yang ada pada tubuh pada manusia (pancaindra). lingkungan dan ekosistem yang ada di

ar
dirinya maupun kondisi di lingkungan Peserta didik dapat membuat simulasi sekitarnya. Peserta didik dapat
rumah dan sekolah serta menggunakan bagan/alat bantu melakukan simulasi dengan
mengidentifikasi permasalahan sederhana tentang siklus hidup menggunakan

eb
sederhana yang berkaitan dengan makhluk hidup. Peserta didik dapat gambar/bagan/alat/media sederhana
kehidupan sehari-hari. mengidentifikasi masalah yang tentang sistem organ tubuh manusia
berkaitan dengan pelestarian sumber (sistem pernafasan, pencernaan, dan
Peserta didik mengoptimalkan daya alam di lingkungan sekitarnya dan peredaran darah) yang dikaitkan

is

penggunaan pancaindra untuk kaitannya dengan upaya pelestarian dengan cara menjaga kesehatan organ
melakukan pengamatan dan bertanya makhluk hidup. tubuhnya dengan benar. Peserta didik

D
tentang makhluk hidup dan perubahan menyelidiki bagaimana hubungan
benda ketika diberikan perlakuan. ● Peserta didik mengidentifikasi proses saling ketergantungan antar komponen
Peserta didik menggunakan hasil perubahan wujud zat dan perubahan biotik-abiotik dapat memengaruhi
k
pengamatan untuk menjelaskan pola bentuk energi dalam kehidupan sehari- kestabilan suatu ekosistem di
tu
sebab akibat sederhana dengan hari. Peserta didik mengidentifikasi lingkungan sekitarnya.
menggunakan beberapa media. sumber dan bentuk energi serta
menjelaskan proses perubahan bentuk ● Berdasarkan pemahamannya terhadap
un

● Peserta didik mengenali tubuh energi dalam kehidupan sehari-hari konsep gelombang (bunyi dan cahaya)
manusia, seperti panca indra, serta cara (contoh: energi kalor, listrik, bunyi, peserta didik mendemonstrasikan
perawatannya. Peserta didik cahaya). Peserta didik memanfaatkan bagaimana penerapannya dalam
mengelaborasikan pemahaman tentang gejala kemagnetan dalam kehidupan kehidupan sehari-hari. Peserta didik
k

konsep waktu, siang-malam dan sehari-hari dan mendemonstrasikan mendeskripsikan adanya ancaman
mengenal nama-nama hari, nama bagaimana beragam jenis gaya krisis energi yang dapat terjadi serta
da

bulan, kondisi cuaca dalam memengaruhi gerak benda. mengusulkan upaya-upaya individu
Ti

Halaman 1

Versi 6 Maret 2021


n
ka
keterkaitannya dengan aktivitas sehari- maupun kolektif yang dapat dilakukan
hari. ● Di akhir fase ini peserta didik mampu untuk menghemat penggunaan energi
menjalankan peran dan tanggung dan serta penemuan sumber energi
● Peserta didik mampu mendeskripsikan jawab sebagai bagian dari anggota alternatif yang dapat digunakan

as
identitas diri dan orang disekitarnya, keluarga dan warga sekolah serta menggunakan sumber daya yang ada
peran serta tanggung jawabnya mendeskripsikan bagaimana interaksi di sekitarnya.
sebagai anggota sosial yang terjadi di sekitar tempat

lu
keluarga/kelompok/sekolah sehingga tinggal dan sekolah. Peserta didik ● Peserta didik mendemonstrasikan
dapat menerima perbedaan yang ada di mengidentifikasi ragam bentang alam bagaimana sistem tata surya bekerja

ar
antara manusia. Peserta didik dan keterkaitannya dengan profesi dan kaitannya dengan gerak rotasi dan
mendeskripsikan diri serta keluarganya masyarakat. Peserta didik revolusi bumi. Peserta didik
secara kronologis menggunakan media mendeskripsikan terjadinya siklus air merefleksikan bagaimana perubahan

eb
yang dipilihnya. dan mampu menunjukkan letak kondisi alam di permukaan bumi terjadi
kota/kabupaten dan provinsi tempat ia akibat faktor alam maupun perbuatan
● Peserta didik dapat mendeskripsikan tinggal pada peta konvensional/digital. manusia, mengidentifikasi pola hidup
benda-benda di lingkungan sekitar Peserta didik mendeskripsikan yang menyebabkan terjadinya

is
sebagai bagian dari lingkungan alami keanekaragaman hayati, keragaman permasalahan lingkungan serta
dan buatan, mendeskripsikan lokasi budaya, kearifan lokal dan upaya memprediksi dampaknya terhadap

D
diri, serta membuat gambar denah pelestariannya. kondisi sosial kemasyarakatan,
sederhana di lingkungan rumah dan ekonomi.
sekolah. Peserta didik mencerminkan ● Peserta didik mengenal budaya,
k
perilaku hidup sehat dengan turut sejarah (baik tokoh maupun ● Peserta didik mengenal budaya,
tu
menjaga kebersihan dan kesehatan periodisasinya) di provinsi tempat sejarah, baik tokoh maupun
lingkungan di sekitarnya. tinggalnya serta menghubungkan periodisasinya di Indonesia serta
dengan konteks kehidupan saat ini. menghubungkan dengan konteks
un

● kehidupan saat ini. Peserta didik juga


● Peserta didik mengenali kebutuhan dapat menceritakan kembali
atau keinginannya, nilai mata uang dan bagaimana perjuangan bangsa
mendemonstrasikan bagaimana uang Indonesia melawan imperialisme dan
k

digunakan untuk mendapatkan nilai mencapai kemerdekaan. Peserta didik


manfaat yang dibutuhkan.Peserta didik merefleksikan semangat juang para
da

mampu membuat hasil karya untuk pahlawan, meneladani perjuangan


Ti

Halaman 2

Versi 6 Maret 2021


n
ka
menerapkan prinsip-prinsip keinginan pahlawan yang diimplementasikan
dan kebutuhan serta kaitannya dengan dalam tindakan nyata di kehidupan
uang. sehari-hari.

as
● Di akhir fase ini peserta didik
menggunakan peta untuk mengetahui
wilayah di sekitarnya. Peserta didik

lu
menerapkan konsep nilai (barang, jasa,
waktu) dalam kehidupan sehari-hari.

ar
Dengan penuh kesadaran, peserta didik
melakukan suatu tindakan atau
mengambil suatu keputusan yang

eb
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
berdasarkan pemahamannya terhadap
kekayaan kearifan lokal yang berlaku di
wilayahnya serta nilai-nilai ilmiah dari

is
kearifan lokal tersebut.

D
Elemen Sub Elemen Fase A (7-8 tahun) Fase B (9-10 tahun) Fase C (11-12 tahun)

Keterampilan
Proses
Mengamati k
Di akhir fase A, peserta didik
mengamati fenomena dan
Di akhir fase ini, peserta didik
mengamati fenomena dan
Pada akhir fase C, peserta
didik mengamati fenomena dan
tu
peristiwa secara sederhana peristiwa secara sederhana peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan dengan menggunakan dengan menggunakan panca
un

pancaindra pancaindra dan dapat indra, mencatat hasil


mencatat hasil pengamatannya, serta mencari
pengamatannya. persamaan dan perbedaannya.

Mempertanyakan Menyusun dan menjawab Dengan menggunakan Dengan panduan, peserta didik
k

dan memprediksi pertanyaan tentang hal-hal panduan, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan
yang ingin diketahui saat mengidentifikasi pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas
da

melakukan pengamatan. yang dapat diselidiki secara hasil pengamatan dan


Ti

Halaman 3

Versi 6 Maret 2021


n
ka
Peserta didik membuat prediksi ilmiah dan membuat prediksi membuat prediksi tentang
mengenai objek dan peristiwa berdasarkan pengetahuan penyelidikan ilmiah.
di lingkungan sekitar. yang dimiliki sebelumnya.

as
Merencanakan dan Dengan panduan, peserta didik Dengan panduan, peserta didik Secara mandiri, peserta didik
melakukan berpartisipasi dalam membuat rencana dan merencanakan dan melakukan
penyelidikan penyelidikan untuk melakukan langkah-langkah langkah-langkah operasional

lu
mengeksplorasi dan menjawab operasional untuk menjawab untuk menjawab pertanyaan
pertanyaan. Melakukan pertanyaan yang diajukan. yang diajukan. Menggunakan
pengukuran dengan alat Menggunakan alat dan bahan alat dan bahan yang sesuai

ar
sederhana yang ada di yang sesuai dengan dengan mengutamakan
sekitarnya untuk mendapatkan mengutamakan keselamatan. keselamatan. Peserta didik
data. Peserta didik menggunakan menggunakan alat bantu

eb
alat bantu pengukuran untuk pengukuran untuk
mendapatkan data yang mendapatkan data yang
akurat. akurat.

is
Memproses dan Menggunakan berbagai Mengorganisasikan data dalam Menyajikan data dalam bentuk
menganalisis data metode untuk bentuk tabel dan grafik tabel atau grafik serta

D
dan informasi mengorganisasikan informasi, sederhana untuk menyajikan menjelaskan hasil pengamatan
termasuk gambar, tabel. data dan mengidentifikasi pola. dan pola atau hubungan pada
Peserta didik mendiskusikan Peserta didik membandingkan data secara digital atau non
dan membandingkan antara antara hasil pengamatan digital. Membandingkan data
k
hasil pengamatan dengan dengan prediksi dan dengan prediksi dan
tu
prediksi. memberikan alasan yang menggunakannya sebagai
bersifat ilmiah. bukti dalam menyusun
penjelasan ilmiah.
un

Mengevaluasi dan Dengan panduan, peserta didik Mengevaluasi kesimpulan Mengevaluasi kesimpulan
refleksi membandingkan hasil melalui perbandingan dengan melalui perbandingan dengan
pengamatan yang berbeda teori yang ada. Menunjukkan teori yang ada. Merefleksikan
dengan mengacu pada teori. kelebihan dan kekurangan proses investigasi, termasuk
k

proses penyelidikan. merefleksikan validitas suatu


tes.
da
Ti

Halaman 4

Versi 6 Maret 2021


n
ka
Mengomunikasikan Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil
hasil penyelidikan secara verbal dan penyelidikan secara verbal penyelidikan secara utuh yang
tertulis dalam format dan tertulis dalam berbagai ditunjang dengan argumen,
sederhana format. bahasa, serta konvensi sains

as
yang umum sesuai format yang
ditentukan.

lu
ar
eb
is
D
k
tu
un
k
da
Ti

Halaman 5

Versi 6 Maret 2021


DAFTAR PUSTAKA
Murdoch, Kath. 2015. The Power of Inquiry: Teaching and Learning with Curiosity,
Creativity, and Purpose in the Contemporary Classroom. Melbourne, Australia.
Seastar Education.

n
Pat Brunton, Linda Thornton. 2009. Science in the Early Years: Building Firm
Foundations from Birth to Five. New York. SAGE publications.

ka
Alameddine, Mira & Ahwal, Hala. (2016). Inquiry Based Teaching in Literature
Classrooms. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 232. 332-337.

as
10.1016/j.sbspro.2016.10.031.
Loxley, Peter. Et.al. (2010). Teaching Primary Science. London. Pearson Publishing.

lu
Pedaste, Margus & Mäeots, Mario & Siiman, Leo & Jong, Ton & Riesen, Siswa &
Kamp, Ellen & Manoli, Constantinos & Zacharia, Zacharias & Tsourlidaki,

ar
Eleftheria. (2015). Phases of inquiry-based learning: Definitions and the
inquiry cycle. Educational Research Review. 14.
eb
10.1016/j.edurev.2015.02.003.
Boiko, Mariia & Nastas, Dariya. (2017). Tools for inquiry-based learning in primary
school. Open educational e-environment of modern university. 43-54.
is
10.28925/2414-0325.2017.3.4354.
D

OECD (2019), PISA 2018 Results (Volume III): What School Life Means for
Students’ Lives, PISA, OECD Publishing, Paris, tersedia di
https://doi.org/10.1787/acd78851-en
k

OECD (2018), PISA for Development Assessment and Analytical Framework. OECD
tu

Publishing, Paris, tersedia di https://www.oecd.org/pisa


Gregersen, Erik. Encyclopædia Britannica. “Science”. 2020. Diakses di
un

https://www.britannica.com/science/science pada tanggal 22 November 2020


Cohen, I. Bernard (1993). The Natural Science and Social Sciences: Some Critical
and Historical Perspectives. Boston Studies in Philosophical Science v150.
k

Boiko, Mariia & Nastas, Dariya. (2017). Tools for Inquiry-Based Learning in Primary
da

School. Open Educational e-environment of Modern University. 43-54.


10.28925/2414-0325.2017.3.4354.
Ti

Tang, Xiaowei & Coffey, Janet & Levin, Daniel & Hammer, David. (2008). The
scientific method and scientific inquiry: Tension as in teaching and learning.
Computer-Supported Collaborative Learning Conference, CSCL. 374-381.
Gilbert Burgh & Kim Nichols. (2012). The Parallels Between Philosophical Inquiry
and Scientific Inquiry: Implications for science education, Educational

Halaman 1

Versi 6 Maret 2021


Philosophy and Theory, 44:10, 1045-1059, DOI: 10.1111/ j.1469-
5812.2011.00751.x
Alameddine, Mira & Ahwal, Hala. (2016). Inquiry Based Teaching in Literature
Classrooms. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 232. 332-337.
10.1016/j.sbspro.2016.10.031.
Oleg N. Yanitsky. (2017). Natural and social sciences have to merge?

n
Bernard Cohen. (1993). The Natural Sciences and The Social Sciences. Springer

ka
Science Business Media.
Alameddine, Mira & Ahwal, Hala. (2016). Inquiry Based Teaching in Literature
Classrooms. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 232. 332-337.

as
10.1016/j.sbspro.2016.10.031.

lu
ar
eb
is
D
k
tu
un
k
da
Ti

Halaman 2

Versi 6 Maret 2021

Anda mungkin juga menyukai