Disusun Oleh :
JOSEPH A BABAUBUN
P07120220062
III - B
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“BERPIKIR KREATIF”. Semoga dengan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
untuk kepentingan proses belajar.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari kesempurna, oleh karena itu segala
kritik, saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan
untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan di masa mendatang. Semoga dengan
adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu
pengetahuan.kedepannya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...........................................................................................................................5
1.3 TUJUAN................................................................................................................................6
BAB II..............................................................................................................................................7
PEMBAHASAN..............................................................................................................................7
2.1.1 BERPIKIR.......................................................................................................................7
2.1.2 KREATIF........................................................................................................................8
2.3.1 KREATIVITAS............................................................................................................13
2.3.4 INOVASI......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui proses berpikir kreatif
2. Untuk Memunculkan ide bisnis
3. Untuk mengetahui kreativitas dan inovasi beserta tipe dan jenis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.2 KREATIF
Kata “Kreatif” merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris To Create, yang
merupakan singkatan dari: Combine (menggabungkan) – penggabungan suatu hal dengan
hal lain Reverse (membalik) – membalikan beberapa bagian atau
proses Eliminate (menghilangkan)–menghilangkan beberapa bagian Alternatif
(kemungkinan) – menggunakan cara, dengan yang lain.
Twist (memutar)–memutarkan sesuatu dengan ikatan Elaborate (memerinci) – memerinci
atau menambah sesuatu. Menurut (Sternberg, dalam Afifa, 2007) seseorang yang kreatif
adalah seorang yang dapat berpikir secara sintesis artinya dapat melihat hubungan –
hubungan di mana orang lain tidak mampu melihatnya yang mempunyai kemampuan untuk
menganalisis ide idenya sendiri serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya pribadinya,
mampu menterjemahkan teori dan hal-hal yang abstrak ke dalam ide-ide praktis, sehingga
individu mampu meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya.
Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-
hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan kemampuan
yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau
menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.
Kreativitas
Penciptaan
Ide Bisnis
Strategi
Mencari
Peluang
2. Peka Terhadap Permasalahan yang Dialami Diri Sendiri / Orang Lain
Selain harus mencari permasalahan yang dialami pasar melalui riset, seringkali ide-ide
bisnis datang dengan sendirinya melalui obrolan-obrolan keseharian atau bahkan
pengalaman pribadi. Tanpa disadari, seringkali masalah-masalah yang terjadi merupakan
permasalahan yang juga dialami oleh pasar. Salah satu kesulitan mencai masalah dari pasar
langsung adalah seringkali mereka tidak menyadari masalah dan kebutuhan yang dialami.
Karena itu, anda harus bisa jeli memahami kebutuhan-kebutuhan atau masalah-masalah
yang ada di sekeliling Anda sendiri.
3. Mengkombinasikan Dengan Produk Sejenis
Sebagai seorang yang baru akan masuk ke sebuah pasar, penting untuk mempelajari
produk-produk apa saja yang sudah ada di pasaran. Tugas Anda bukan hanya sekedar
mengetahuinya saja, tetapi memahami dan menilai pada aspek mana kelebihan dan
kekurangan dari produk kompetitor tersebut.m Aspek-aspek seperti keinginan pasar
terhadap produk yang sudah ada, tetapi belum terwujud juga menjadi catatan penting yang
harus Anda miliki. Dengan informasi-informasi tersebut, Anda bisa mengkombinasikan dan
menciptakan ide bisnis baru yang inovatif sekaligus kreatif dan kompetitif.
4. Uji Ide Bisnis Anda
Menguuji akan ide yang telah Anda temukan, apakah ide Anda dapat diterima pasar dan
memecahkan masalah atau tidak.
5. Belajar Dari Trend Masyarakat
Pola konsumsi masyarakat seringkali sangat dipengaruhi oleh tren yang berkembang,
produk-produk yang sedang tren mulai bermunculan dipasar dll. Namun, tantangan disini
adalah untuk memodifikasi produk yang sedang menjadi trend dan di minati pasar. Bila
tidak melakukan modifikasi, maka produk tersebut akan sama dengan kompetitor yang lain,
dan sangat sulit memenangkan persaingan. Karena itu, cermati bidang tersebut, dan berikan
aspek-aspek produk yang inovatif dan lebih unggul dari kompetitor.
6. Berfikir Out Of The Box
Ketika orang-orang membangun bisnis berdasarkan pada apa yang sudah ada sebelumnya,
anda harus dapat mencari ide bisnis yang justru keluar dari kebiasaan tetapi tetap solutif
bagi pasar. Hilangkan batasan-batasan ide yang bersifat tradisional, kemudian ciptakan cara
Anda sendiri dalam menciptakan produk yang tetap solutif. Anda bisa mempelajari
perkembangan teknologi yang semakin canggih dan menawarkan berbagai kemudahan,
sebagai core ide bisnis yang Anda kemukakan.
2.3.1 KREATIVITAS
Freedam (1982) mengemukakan kretivitas sebagai kemampuan untuk memahami
dunia, menginterpretasikan pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru
dan asli. Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani
mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua
fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan
organisasi usaha (Suryana, 2001).
Kreatifitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian,
kemauan, kerja keras dan ketekunan. Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan, Kreatifitas
adalah ide atau gagasan dan kemampuan berpikir kreatif. Sementara itu dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan Kreatifitas ialah kemampuan untuk
mencipta daya cipta. Menurut Zimmerer (2009) kretivitas adalah kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan
menemukan peluang (thinking new thing).
Kreatifitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar,
tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic daripada algorithmic.
Rockler dalam “Innovative Teaching Strategies” mendefinisikan bahwa; Kreatifitas adalah
seseorang yang dengan sadar mendapatkan suatu perspektif baru dan sebagai hasilnya
membawa sesuatu yang baru. Kreatifitas tersebut melalui suatu proses yang sangat penting
dalam tindakan yang orisinil, yang berhubungan dengan produksi, menghasilkan sesuatu
yang unik dari seseorang di satu pihak, dan material, kejadian, atau lingkungan dari
kehidupannya dilain pihak.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Kreatifitas merupakan kemampuan
seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk
menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan
ketekunan.
2.3.4 INOVASI
Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit
adopsi lainnya. Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat
dalam pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah
inovasi segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok
masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi
tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu dikatakan atau
meledak.
Inovasi merupakan tahap awal ketika seseorang mulai melihat, dan mengamati inovasi
baru dari berbagai sumber, khususnya media massa. Pengadopsi awal biasanya merupakan
orang-orang yang rajin membaca koran dan menonton televisi, sehingga mereka bisa
menangkap inovasi baru yang ada. Jika sebuah inovasi dianggap sulit dimengerti dan sulit
diaplikasikan, maka hal itu tidak akan diadopsi dengan cepat oleh mereka, lain halnya jika
yang dianggapnya baru merupakan hal mudah, maka mereka akan lebih cepat
mengadopsinya. Beberapa jenis inovasi bahkan harus disosialisasikan melalui komunikasi
interpersonal dan kedekatan secara fisik.
Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka pemecahan
masalah dan menemukan peluang (doing new thing). Inovasi merupakan fungsi utama
dalam proses kewirausahaan. Peter Drucker (1986) mengatakan inovasi memiliki fungsi
yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik
sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan
peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.
Inovasi adalah sutu proses untuk mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat di
pasarkan. Inovasi lebih dari sekedar ide yang baik suatu gagasan murni memegang peranan
penting, dan fikiran kreatif mengembangkanya menjadi gagasaan berharga. Meskipun
demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari
spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja yang
sempurna hal yang lebih penting, Wirausahawan yang prospektif harus mempunyai
keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan. Dengan
demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang lebih
baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi.
4. Proses (Process)
Proses khas untuk operasional bisnis
9. Merek (Brand)
Representasi dari bisnis Anda
Tipe inovasi diatas merupakan hasil dari penelitian Doblin lebih dari 40 tahun kepada
2.000 perusahaan terbaik di Dunia, 10 jenis inovasi tersebut diidentifikasi oleh Doblin ke
dalam tiga kategori, yaitu konfigurasi, penawaran, dan pengalaman. Yuk mari kita bahas satu
per satu penerapannya!
A. Tipe Inovasi Nomor 1-4 : “Konfigurasi”
Menurut penelitian dari Doblin, empat tipe inovasi pertama berfokus pada konfigurasi
perusahaan dan semua pekerjaan yang terjadi di “belakang layar”. Tipe inovasi ini memang
tidak secara langsung berhubungan dengan pelanggan, namun inovasi tersebut akan
berdampak penting pada pengalaman pelanggan.
1. Model Keuntungan (Profit Model)
Model keuntungan berkaitan dengan cara suatu bisnis menghasilkan uang. Inovasi ini
berfokus pada sumber keuntungan dan apa yang dapat Anda lakukan untuk menghasilkan
lebih banyak keuntungan. Inovasi pada model keuntungan terjadi ketika perusahaan
menemukan cara baru untuk mengembangkan, menyampaikan, dan yang paling penting
menangkap nilai. Untuk ini, kita harus menganalisis kebutuhan pelanggan dan menemukan
cara baru untuk menghasilkan uang berdasarkan kebutuhan mereka yang belum terpecahkan.
Contoh inovasi model keuntungan adalah media penerbit, salah satunya seperti New York
Times. Media New York Times mengubah model keuntungan mereka yang awalnya berasal
dari iklan yang terpasang di website mereka menjadi layanan berlangganan kepada pengguna
media digital mereka. Tentu ini akan mengubah model keuntungan mereka dan akan
memengaruhi pengalaman pengguna mereka dari terganggunya iklan saat pengguna
membaca berita.
2. Jaringan (Network)
Inovasi jaringan adalah cara suatu perusahaan menangani hubungan dengan para
pemangku kepentingan dan bagaimana memanfaatkan jaringan yang ada untuk meningkatkan
hubungan kemitraan. Inovasi jaringan menggunakan pendekatan arus informasi yang berasal
dari pihak internal yang meliputi jajaran manajemen dan karyawan dengan pihak eksternal
seperti distributor dengan tujuan memperluas pasar. Dengan kata lain, inovasi jaringan adalah
hasil dari berbagi pengetahuan dan keahlian antara banyak perusahaan.
Contoh inovasi jaringan adalah Ford, produsen mobil tersebut menjadi industrialis pertama
yang mengontrol seluruh rantai pasokan, strategi ini kemudian disebut integrasi vertikal
(vertical integration). Integrasi vertikal membantu Ford mengurangi biaya dan meningkatkan
efisiensi.
3. Struktur (Structure)
Inovasi struktur berhubungan erat pada pengelolaan SDM pada setiap divisi atau
departemen dalam bisnis. Kita harus memikirkan apa yang perlu, apa yang tidak, dan apa
yang perlu ditingkatkan, dan apa yang perlu di-outsource.
Contoh inovasi struktur datang dari Google, dengan Proyek 20%-nya , di mana karyawan
dapat bekerja selama 20% waktunya, pada proyek pribadi yang juga dapat menguntungkan
perusahaan.
4. Proses (Process)
Inovasi pada proses adalah ketika proses di dalam perusahaan ditingkatkan untuk
efisiensi, baik untuk mengurangi waktu produksi atau untuk mengurangi biaya tertentu.
Contoh paling terkenal untuk inovasi pada proses adalah McDonald, pada saat itu ia menjadi
pionir dalam memproses makanan dalam hitungan hanya beberapa menit. Selain
itu, McDonald juga memiliki terobosan dengan metode pemesanan drive-thru yang akan
memberikan efisiensi bagi pihak McDonald dan pelanggannya.
Adair, John. Adair on Creativity and Innovation. 2004. London : thorogood publishing
Ltd
Doblin - 10 Typesof Innovation | Innovating Society
Drucker, Peter.F. 1986. Innovation and Etrepreneurship. London: Heinemann. Edisi
Indonesia. Jakarta : Gramedia.
Freedam, Russell. 1982. Houston : Scholastic Inc
Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, Vol. 13, No. 1, Mei 2013: 1 - 24
Khodijah, Nyayu. 2006. Psikologi Belajar. Palembang: IAIN Raden Fatah Press
Suriasumantri (ed), 1983. Psikologi Pendidikan. Diakses dari
Kuratko, Donald and Hodgetts. 1989. Entrepreneurship A Contemporary Approach.
New York : The Driden Press.
Mangunhardjono, AM. 1986. Mengembangkan kreativitas. Yogyakarta: Kanisius.
Mudjiran, Dkk. 2007.
Semiawan R. Conny. 1998. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu. Bandung: Remaja
Rosda Karya
Sunarti, Kustiah, dkk. 2001. Psikologi Perkembangan II. Makassar: FIP UNM
Suryana. 2001. Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Salemba Empat
Zimmerer, Thomas. W and Norman M. Scarborough. 2009. Essentials of
EntrepFreneurship and Small business Management. New Jersey : Prentice-Hall
10 Types of Innovation: The Art of Discovering a Breakthrough Product | Visual
Capitalist
https://www.mingseli.id/2020/08/pengertian-berpikir-menurut-para-ahli.html
https://www.trusvation.com/6-langkah-sederhana-memunculkan-ide-bisnis-yang
inovatif-dan-diminati-pasar/
https://duniapendidikan.co.id/macam-kreativitas/
https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/10-tipe-inovasi-bisnis-yang-perlu-dilakukan