Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KEWIRAUSAHAWAN

( Wa Rina, S.KM., M.KL )

Disusun Oleh :
JOSEPH A BABAUBUN
P07120220062
III - B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“BERPIKIR KREATIF”. Semoga dengan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
untuk kepentingan proses belajar.

Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari kesempurna, oleh karena itu segala
kritik, saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan
untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan di masa mendatang. Semoga dengan
adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu
pengetahuan.kedepannya.
                                                               

Langgur, 20 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................5

PENDAHULUAN...........................................................................................................................5

1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................5

1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................6

1.3 TUJUAN................................................................................................................................6

BAB II..............................................................................................................................................7

PEMBAHASAN..............................................................................................................................7

2.1 BERPIKIR KREATIF............................................................................................................7

2.1.1 BERPIKIR.......................................................................................................................7

2.1.2 KREATIF........................................................................................................................8

2.1.3 BERPIKIR KREATIF.....................................................................................................8

2.2 PENCIPTAAN IDE BISNIS.................................................................................................9

2.2.1 TAHAPAN MEMUNCULKAN IDE BISNIS...............................................................9

2.2.2 CARA MEMUNCULKAN IDE BISNIS.....................................................................11

2.3 KREATIFITAS DAN INOVASI.........................................................................................13

2.3.1 KREATIVITAS............................................................................................................13

2.3.2 TIPE KREATIVITAS...................................................................................................14

2.3.3 JENIS – JENIS KREATIVITAS..................................................................................14

2.3.4 INOVASI......................................................................................................................15

2.3.5 TIPE INOVASI.............................................................................................................16


2.3.6 JENIS – JENIS INOVASI............................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Definisi yang paling umum dari berpikir adalah berkembangnya ide dan konsep
(Bochenski, dalam Suriasumantri (ed), 1983:52) di dalam diri seseorang. Perkembangan ide
dan konsep ini berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian
informasi yang tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian.
“Berpikir” mencakup banyak aktivitas mental. Sedangkan Kreatif adalah kemampuan
seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata,
baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum
pernah ada sebelumnya dengan menekankan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan
kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan
kemampuan operasional anak kreatif.
Berpikir kreatif merupakan ungkapan (aktualisasi diri) dari keunikan individu didalam
hubungan dengan lingkungannya. Ungkapan inilah yang mencerminkan originalitas dari
individu tersebut, dari pribadi yang unik dapat diharapkan munculnya inspiirasi / ide dan
produk - produk yang inovatif serta adanya ciri – ciri seperti mampu mengarahkan diri pada
objek tertentu, mampu memberikan suatu gagasan, mampu menganalisa ide / inspirasi dan
menciptakan suatu gagasan baru dalam pemecahan masalah. (Munandar, 1999: 45)
Berpikir Kreatif, adalah cara berpikir yang memberikan perspektif baru atau menangkap
peluang baru sehingga memunculkan ide-ide baru yang belum pernah ada. Kreatif tidak
hanya demikian tetapi kreatif juga sebuah kombinasi baru yakni kumpulan gagasan baru hasil
dari gagasan-gagasan lama.menggabungkan beberapa gagasan menjadi sebuah ide baru yang
lebih baik.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Berpikir Kreatif
2. Bagaimana memunculkan ide bisnis
3. Apa itu kreativitas dan inovasi beserta tipe dan jenis

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui proses berpikir kreatif
2. Untuk Memunculkan ide bisnis
3. Untuk mengetahui kreativitas dan inovasi beserta tipe dan jenis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BERPIKIR KREATIF


2.1.1 BERPIKIR
Definisi yang paling umum dari berpikir adalah berkembangnya ide dan konsep
(Bochenski, dalam Suriasumantri (ed), 1983:52) di dalam diri seseorang. Perkembangan ide
dan konsep ini berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian
informasi yang tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian.
“Berpikir” mencakup banyak aktivitas mental. Kita berpikir saat memutuskan barang apa
yang akan kita beli di toko. Kita berpikir saat melamun sambil menunggu kuliah pengantar
psikologi dimulai. Kita berpikir saat mencoba memecahkan ujian yang diberikan di kelas.
Kita berpikir saat menulis artikel, menulis makalah, menulis surat, membaca buku, membaca
koran, merencanakan liburan, atau mengkhawatirkan suatu persahabatan yang terganggu.
 Menurut Khodijah ( 2006: 117 ) berpikir adalah sebuah representasi simbol dari
beberapa peristiwa atau item. Sedangkan menurut Drever dalam Khodijah
(2006: 117) berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang
dimulai dengan adanya masalah. Jadi berpikir adalah satu keatipan pribadi manusia
yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Berdasarkan KBBI,
berfikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan
sesuatu; menimbang-nimbang dalam ingatan.
 Menurut Gieles yang menyatakan bahwa: "Berpikir adalah berbicara dengan dirinya
sendiri dalam batin, yaitu mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis,
membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan-alasan, menarik kesimpulan, meneliti
sesuatu jalan pikiran, mencari bagaimana berbagai hal itu berhubungan satu sama
lain".
 Menurut Plato (dalam Suryabrata: 2002: 12) "Berpikir itu adalah berbicara dalam
hati". Sehubungan dengan pendapat tersebut ada pendapat (dalam Suryabrata, 2002;
12) mengatakan bahwa "Berpikir adalah aktivitas ideasional" yaitu:
1. Bahwa berpikir itu adalah aktivitas, jadi subjek yang berpikir aktif, dan
2. Bahwa aktivitas itu sifatnya ideasional, jadi bukan sensoris dan motoris, walaupun
dapat disertai oleh kedua hal itu mempergunakan abstraksi – abstraksi atau "ideas".
Berpikir merupakan suatu proses dialektis, artinya selama kita berpikir, pikiran kita
mengadakan Tanya jawab pikiran kita. Untuk dapat meletakkan hubungan-hubungan antara
pengetahuan kita dengan tepat"

2.1.2 KREATIF
Kata “Kreatif” merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris To Create, yang
merupakan singkatan dari: Combine (menggabungkan) –  penggabungan suatu hal dengan
hal lain Reverse (membalik) – membalikan beberapa bagian atau
proses Eliminate (menghilangkan)–menghilangkan beberapa bagian Alternatif
(kemungkinan) – menggunakan cara, dengan yang lain. 
Twist (memutar)–memutarkan sesuatu dengan ikatan Elaborate (memerinci) – memerinci
atau menambah sesuatu. Menurut (Sternberg, dalam Afifa, 2007) seseorang yang kreatif
adalah seorang yang dapat berpikir secara sintesis artinya dapat melihat hubungan –
hubungan di mana orang lain tidak mampu melihatnya yang mempunyai kemampuan untuk
menganalisis ide idenya sendiri serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya pribadinya,
mampu menterjemahkan teori dan hal-hal yang abstrak ke dalam ide-ide praktis, sehingga
individu mampu meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya.
Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-
hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan kemampuan
yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau
menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.

2.1.3 BERPIKIR KREATIF


Berpikir kreatif merupakan ungkapan (aktualisasi diri) dari keunikan individu didalam
hubungan dengan lingkungannya. Ungkapan inilah yang mencerminkan originalitas dari
individu tersebut, dari pribadi yang unik dapat diharapkan munculnya inspiirasi / ide dan
produk - produk yang inovatif serta adanya ciri – ciri seperti mampu mengarahkan diri pada
objek tertentu, mampu memberikan suatu gagasan, mampu menganalisa ide / inspirasi dan
menciptakan suatu gagasan baru dalam pemecahan masalah. (Munandar, 1999: 45)
Berpikir Kreatif, adalah cara berpikir yang memberikan perspektif baru atau
menangkap peluang baru sehingga memunculkan ide-ide baru yang belum pernah ada.
Kreatif tidak hanya demikian tetapi kreatif juga sebuah kombinasi baru yakni kumpulan
gagasan baru hasil dari gagasan-gagasan lama.menggabungkan beberapa gagasan menjadi
sebuah ide baru yang lebih baik.

2.2 PENCIPTAAN IDE BISNIS


Penciptaan suatu ide bisnis merupakan salah satu faktor penting dalam memulai sebuah
bisnis. Dengan telah adanya berbagai macam bisnis, para wirausaha muda harus mampu
bersaing dengan bisnis barunya. Hal ini tidaklah mudah bagi para lulusan universitas sebagai
calon wirausaha muda karena mereka harus mengembangkan kreativitas yang dimiliki. Ide
dalam konteks kewirausahaan di sini adalah gagasan dalam menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (Putri 2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penciptaan ide bisnis
merupakan penciptaan gagasan yang menciptakan suatu bisnis yang baru dan berbeda.

2.2.1 TAHAPAN MEMUNCULKAN IDE BISNIS

Kreativitas

Penciptaan

Ide Bisnis

Strategi
Mencari
Peluang

Gambar 1.1 Kerangka penciptaan ide bisnis


1. KREATIVITAS
Perlu adanya sebuah strategi untuk dapat menemukan peluang-peluang bisnis. Orang
yang memiliki kreativitas akan mencari peluang bisnis dengan strategi tertentu. Kreativitas
adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara
baru dalam melihat masalah dan peluang (Zimmerer et.al 2008). Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa kreativitas memiliki dampak yang positif terhadap strategi dalam
mencari peluang bisnis (Heinonen et.al. 2011). Seseorang yang ingin mengembangkan
kreatifitasnya dalam berwirausaha akan cenderung melakukan strategi-strategi mencari
peluang bisnis.

2. STRATEGI MENCARI PELUANG BISNIS


Peluang bisnis dapat diartikan sebagai kesempatan pasti yang bisa didapatkan
seseorang atau lebih dengan mengandalkan potensi diri yang ada serta memanfaatkan
berbagai kesempatan (Putri 2012). Strategi pencarian peluang dapat diartikan sebagai
perilaku pengusaha yang bertujuan untuk menciptakan sebuah konsep bisnis yang strategis.
Salah satu strategi dalam mencari peluang bisnis adalah knowledge acquisition. Yang
dimaksud dengan knowledge acquisition adalah pengumpulan informasi tentang pelanggan,
teknologi, produk, keuangan dan penelitian, dan menggabungkan serta mengintreprestasi
informasi tersebut menjadi sebuah pengetahun bisnis (Puhakka 2007).
Seorang wirausaha mengidentifikasi peluang bisnis untuk menciptakan dan memberikan
nilai tambah bagi para pemangku kepentingan dalam sebuah prospektif usaha. Investigasi
yang diteliti dan kepekaan terhadap kebutuhan pasar, serta kemampuan untuk melihat
penyebaran sumber daya dapat membantu seorang wirausaha untuk mulai mengembangkan
peluang bisnis. Perkembangan pencarian peluang bisnis yang berhasil, diikuti oleh
penciptaan bisnis yang berhasil (Ardichvili et.al. 2003). Seorang wirausaha harus
mengamati peluang yang berkaitan dengan mengantisipasi pesaing di pasaran, potensi-
potensi apa yang dimiliki pesaing di pasar (Putri 2012).

3. PENCIPTAAN IDE BISNIS


Penciptaan suatu ide bisnis merupakan salah satu faktor penting dalam memulai sebuah
bisnis. Dengan telah adanya berbagai macam bisnis, para wirausaha muda harus mampu
bersaing dengan bisnis barunya. Hal ini tidaklah mudah bagi para lulusan universitas
sebagai calon wirausaha muda karena mereka harus mengembangkan kreativitas yang
dimiliki. Ide dalam konteks kewirausahaan di sini adalah gagasan dalam menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda (Putri 2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penciptaan
ide bisnis merupakan penciptaan gagasan yang menciptakan suatu bisnis yang baru dan
berbeda.

2.2.2 CARA MEMUNCULKAN IDE BISNIS


Ada banyak orang yang berpikir untuk membangun sebuah bisnis. Namun, sangat
sedikit dari mereka yang ahirnya merealisasikan niat tersebut. Ada banyak hal yang
menyebabkan tidak direalisasikanya keinginan untuk membangun bisnis, bisa karena
kemauan yang tidak besar, kurang modal, merasa belum siap, dan sebagainya.
Dari sekian banyak alasan yang ada, salah ssatu alasan yang paling banyak menghambat
langkah para calon pengusaha adalah karena mereka kesulitan menemukan ide bisnis yang
cocok, prospek, serta kreatif. Ide merupakan cikal bakal sebuah bisnis. Dengan ide yang
matang, sebuah bisnis sangat potensial untuk berkembang menjadi bisnis yang besar.
Ide bisnis merupakan sesuatu yang terlihat sederhana, tetapi justru memiliki nilai yang
sangat mahal. Tanpa adanya ide bisnis yang kreatif, sebuah bisnis akan sama dengan bisnis-
bisnis lainya yang sudah ada. Banyak pengusaha yang telah menunjukan buah manis dari
ide bisnis yang kreatif dan solutif. Katakan saja perusahaan-perusahaan ojek daring, Pet
butler, ataupun perusahaan-perusahaan e-commerce yang sukses menjadi unicorn di
Indonesia.
 
Menurut Milan Kundera, sebuah bisnis pada dasarnya hanya memiliki dua fungsi, yaitu
inovasi dan pemasaran. Fungsi inovasi merupakan ide yang mendasari sebuah bisnis, untuk
kemudian dieksekusi dalam oprasional berjalanya bisnis. Setidaknya ada 7 cara untuk bisa
menemukan ide bisnis yang inovatif dan diminati pasar sebagai berikut:
1. Temukan Permasalahan Yang Dialami Pasar
Sebuah bisnis memiliki sebuah esensi penting yang sangat mendasar. Ketika seseorang
terjun ke dunia bisnis, maka sebenarnya dia sedang menawarkan solusi atas masalah yang
sedang dialami pasar. Solusi ini kemudian dikenal secara luas sebagai produk. Sehingga,
bila seseorang ingin membangun bisnis yang inovatif dan diminati pasar, maka dia tidak
boleh melupakan esensi tersebut. Anda harus melakukan riset pasar terlebih dahulu dan
menemukan permasalahan-permasalahan yang dihadapi pasar Anda. Kemudian carilah ide-
ide sekreatif mungkin untuk menciptakan produk yang inovatif serta solutif memecahkan
masalah pasar.

 2. Peka Terhadap Permasalahan yang Dialami Diri Sendiri / Orang Lain
Selain harus mencari permasalahan yang dialami pasar melalui riset, seringkali ide-ide
bisnis datang dengan sendirinya melalui obrolan-obrolan keseharian atau bahkan
pengalaman pribadi. Tanpa disadari, seringkali masalah-masalah yang terjadi merupakan
permasalahan yang juga dialami oleh pasar. Salah satu kesulitan mencai masalah dari pasar
langsung adalah seringkali mereka tidak menyadari masalah dan kebutuhan yang dialami.
Karena itu, anda harus bisa jeli memahami kebutuhan-kebutuhan atau masalah-masalah
yang ada di sekeliling Anda sendiri.
3. Mengkombinasikan Dengan Produk Sejenis
Sebagai seorang yang baru akan masuk ke sebuah pasar, penting untuk mempelajari
produk-produk apa saja yang sudah ada di pasaran. Tugas Anda bukan hanya sekedar
mengetahuinya saja, tetapi memahami dan menilai pada aspek mana kelebihan dan
kekurangan dari produk kompetitor tersebut.m Aspek-aspek seperti keinginan pasar
terhadap produk yang sudah ada, tetapi belum terwujud juga menjadi catatan penting yang
harus Anda miliki. Dengan informasi-informasi tersebut, Anda bisa mengkombinasikan dan
menciptakan ide bisnis baru yang inovatif sekaligus kreatif dan kompetitif. 
4. Uji Ide Bisnis Anda
Menguuji akan ide yang telah Anda temukan, apakah ide Anda dapat diterima pasar dan
memecahkan masalah atau tidak.
 5. Belajar Dari Trend Masyarakat
Pola konsumsi masyarakat seringkali sangat dipengaruhi oleh tren yang berkembang,
produk-produk yang sedang tren mulai bermunculan dipasar dll. Namun, tantangan disini
adalah untuk memodifikasi produk yang sedang menjadi trend dan di minati pasar. Bila
tidak melakukan modifikasi, maka produk tersebut akan sama dengan kompetitor yang lain,
dan sangat sulit memenangkan persaingan. Karena itu, cermati bidang tersebut, dan berikan
aspek-aspek produk yang inovatif dan lebih unggul dari kompetitor.
6. Berfikir Out Of The Box
Ketika orang-orang membangun bisnis berdasarkan pada apa yang sudah ada sebelumnya,
anda harus dapat mencari ide bisnis yang justru keluar dari kebiasaan tetapi tetap solutif
bagi pasar. Hilangkan batasan-batasan ide yang bersifat tradisional, kemudian ciptakan cara
Anda sendiri dalam menciptakan produk yang tetap solutif. Anda bisa mempelajari
perkembangan teknologi yang semakin canggih dan menawarkan berbagai kemudahan,
sebagai core ide bisnis yang Anda kemukakan.

2.3 KREATIFITAS DAN INOVASI


Inovasi dan kerativitas berbeda wilayah domain yang sama,teapi memiliki batasan yang
tegas. Kreatifitas merupakan langkah pertama menuju inovasi  yang terdiri atas berbagai
tahap. Kreatifitas berkaitan dengan produksi  kebaruan dan ide yang bermanfaat sedangkan
inovasi berkaitan dengan produksi  atau adopsi ide yang bermanfaat dan implementasinya.
Istilah entrepreneurship sebenarnya berasal dari kata entrepreneur, yang dapat
diterjemahkan menjadi kewirausahaan. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan
dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya tenaga
penggerak tujuan, siasat, kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.

2.3.1 KREATIVITAS
Freedam (1982) mengemukakan kretivitas sebagai kemampuan untuk memahami
dunia, menginterpretasikan pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru
dan asli. Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani
mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua
fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan
organisasi usaha (Suryana, 2001).
Kreatifitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian,
kemauan, kerja keras dan ketekunan. Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan, Kreatifitas
adalah ide atau gagasan dan kemampuan berpikir kreatif. Sementara itu dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan Kreatifitas ialah kemampuan untuk
mencipta daya cipta. Menurut Zimmerer (2009) kretivitas adalah kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan
menemukan peluang (thinking new thing).
Kreatifitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar,
tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic daripada algorithmic.
Rockler dalam “Innovative Teaching Strategies” mendefinisikan bahwa; Kreatifitas adalah
seseorang yang dengan sadar mendapatkan suatu perspektif baru dan sebagai hasilnya
membawa sesuatu yang baru. Kreatifitas tersebut melalui suatu proses yang sangat penting
dalam tindakan yang orisinil, yang berhubungan dengan produksi, menghasilkan sesuatu
yang unik dari seseorang di satu pihak, dan material, kejadian, atau lingkungan dari
kehidupannya dilain pihak.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Kreatifitas merupakan kemampuan
seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk
menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan
ketekunan.

2.3.2 TIPE KREATIVITAS


Terdapat tiga tipe kreativitas yang berbeda, yaitu:
1. Menciptakan, yaitu proses membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada.
2. Memodifikasi, dengan cara membentuk fungsi-fungsi baru dan menjadi berbeda dari
yang sudah ada.
3. Mengkombinasikan, yaitu menghubungkan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak
saling berhubungan

2.3.3 JENIS – JENIS KREATIVITAS


Ada tiga (3) kretivitas yang dapat di tinjau antara lain :
1. Kretivitas Sebagai Proses
Kreatifitas merupakan suatu proses yang menghasilakn sesuatu yang baru, apakan suatu
gagasan atau suatau objek dalam suatu bentuk atau kan susunan yang baru proses
kreativitas sebagai munculkanya ke dalam tindakan suatu prosuk baru yang tumbuh
dari keunikan indiviru di satu pihak, dan juga dari kejadian orang-orag, dan keadaan
hidup dilain pihak.
2. Kreativitas Sebagai Produk
Definisi pada dimensi produk ialah upaya yang mendifinisikan kreativitas yang
berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan leh individu baik sesuatu yang baru
attau original atau kan sebuar elaborasi atau penggabungan yang inovatif
3. Kreativitas Ditinjau Dari Segi Pribadi
Kreativitas ialah ungkapan yang unik dari seluruh pribadi sebagai hasil interaksi
individu, sikap, perasaan dan juga prilakunya. Sebagi pribadi: kreaivitas mencerminkan
keunikan individu dalam pikiran-pikiran dan juga ungkapannnya. Kreativitas muali
dengan kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru.

2.3.4 INOVASI
Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit
adopsi lainnya. Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat
dalam pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah
inovasi segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok
masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi
tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu dikatakan atau
meledak.
Inovasi merupakan tahap awal ketika seseorang mulai melihat, dan mengamati inovasi
baru dari berbagai sumber, khususnya media massa. Pengadopsi awal biasanya merupakan
orang-orang yang rajin membaca koran dan menonton televisi, sehingga mereka bisa
menangkap inovasi baru yang ada. Jika sebuah inovasi dianggap sulit dimengerti dan sulit
diaplikasikan, maka hal itu tidak akan diadopsi dengan cepat oleh mereka, lain halnya jika
yang dianggapnya baru merupakan hal mudah, maka mereka akan lebih cepat
mengadopsinya. Beberapa jenis inovasi bahkan harus disosialisasikan melalui komunikasi
interpersonal dan kedekatan secara fisik.
Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka pemecahan
masalah dan menemukan peluang (doing new thing). Inovasi merupakan fungsi utama
dalam proses kewirausahaan. Peter Drucker (1986) mengatakan inovasi memiliki fungsi
yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik
sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan
peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.
Inovasi adalah sutu proses untuk mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat di
pasarkan. Inovasi lebih dari sekedar ide yang baik suatu gagasan murni memegang peranan
penting, dan fikiran kreatif mengembangkanya menjadi gagasaan berharga. Meskipun
demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari
spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja yang
sempurna hal yang lebih penting, Wirausahawan yang prospektif harus mempunyai
keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan. Dengan
demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang lebih
baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi.

2.3.5 TIPE INOVASI


Ada 10 tipe inovasi ini didasari oleh penelitian mendalam selama bertahun-tahun yang
dilakukan oleh Doblin, sebuah perusahaan yang berfokus pada inovasi. Doblin telah
menganalisis lebih dari 2.000 inovasi bisnis sepanjang sejarah dan menemukan bahwa
sebagian besar terobosan tidak selalu berasal dari penemuan teknik atau penemuan langka
yang orisinil.
Doblin mengamati bahwa sebuah inovasi muncul dari 3 aspek, yaitu konfigurasi,
penawaran dan pengalaman. Aspek tersebut lalu dijelaskan lebih lanjut kedalam 10 tipe
inovasi. Adapun 10 tipe inovasi sebagai berikut:

Tipe Inovasi Deskripsi

1. Model Keuntungan (Profit Model)


Bagaimana Anda menghasilkan uang?

2. Jaringan (Network) Koneksi dengan orang lain untuk


menciptakan nilai
3. Struktur (Structure) Keselarasan bakat karyawan dan aset
Anda

4. Proses (Process)
Proses khas untuk operasional bisnis

5. Kinerja Produk (Product


Fitur dan fungsionalitas yang
Performance) membedakan

6. Sistem Produk (Product System)


Produk dan layanan pelengkap

7. Pelayanan (Service) Dukungan dan peningkatan yang


mengelilingi penawaran Anda

8. Saluran (Channel) Bagaimana penawaran Anda disampaikan


kepada pelanggan dan pengguna

9. Merek (Brand)
Representasi dari bisnis Anda

10. Keterlibatan Pelanggan (Costumer


Interaksi khas yang Anda dengan
Engagement) pelanggan

Tipe inovasi diatas merupakan hasil dari penelitian Doblin lebih dari 40 tahun kepada
2.000 perusahaan terbaik di Dunia, 10 jenis inovasi tersebut diidentifikasi oleh Doblin ke
dalam tiga kategori, yaitu konfigurasi, penawaran, dan pengalaman. Yuk mari kita bahas satu
per satu penerapannya!
A. Tipe Inovasi Nomor 1-4 : “Konfigurasi”
Menurut penelitian dari Doblin, empat tipe inovasi pertama berfokus pada konfigurasi
perusahaan dan semua pekerjaan yang terjadi di “belakang layar”. Tipe inovasi ini memang
tidak secara langsung berhubungan dengan pelanggan, namun inovasi tersebut akan
berdampak penting pada pengalaman pelanggan.
1. Model Keuntungan (Profit Model)
Model keuntungan berkaitan dengan cara suatu bisnis menghasilkan uang. Inovasi ini
berfokus pada sumber keuntungan dan apa yang dapat Anda lakukan untuk menghasilkan
lebih banyak keuntungan. Inovasi pada model keuntungan terjadi ketika perusahaan
menemukan cara baru untuk mengembangkan, menyampaikan, dan yang paling penting
menangkap nilai. Untuk ini, kita harus menganalisis kebutuhan pelanggan dan menemukan
cara baru untuk menghasilkan uang berdasarkan kebutuhan mereka yang belum terpecahkan.

Contoh inovasi model keuntungan adalah media penerbit, salah satunya seperti New York
Times. Media New York Times mengubah model keuntungan mereka yang awalnya berasal
dari iklan yang terpasang di website mereka menjadi layanan berlangganan kepada pengguna
media digital mereka. Tentu ini akan mengubah model keuntungan mereka dan akan
memengaruhi pengalaman pengguna mereka dari terganggunya iklan saat pengguna
membaca berita.
2. Jaringan (Network)
Inovasi jaringan adalah cara suatu perusahaan menangani hubungan dengan para
pemangku kepentingan dan bagaimana memanfaatkan jaringan yang ada untuk meningkatkan
hubungan kemitraan. Inovasi jaringan menggunakan pendekatan arus informasi yang berasal
dari pihak internal yang meliputi jajaran manajemen dan karyawan dengan pihak eksternal
seperti distributor dengan tujuan memperluas pasar. Dengan kata lain, inovasi jaringan adalah
hasil dari berbagi pengetahuan dan keahlian antara banyak perusahaan.
Contoh inovasi jaringan adalah Ford, produsen mobil tersebut menjadi industrialis pertama
yang mengontrol seluruh rantai pasokan, strategi ini kemudian disebut integrasi vertikal
(vertical integration). Integrasi vertikal membantu Ford mengurangi biaya dan meningkatkan
efisiensi.
3. Struktur (Structure)
Inovasi struktur berhubungan erat pada pengelolaan SDM pada setiap divisi atau
departemen dalam bisnis. Kita harus memikirkan apa yang perlu, apa yang tidak, dan apa
yang perlu ditingkatkan, dan apa yang perlu di-outsource.
Contoh inovasi struktur datang dari Google, dengan Proyek 20%-nya , di mana karyawan
dapat bekerja selama 20% waktunya, pada proyek pribadi yang juga dapat menguntungkan
perusahaan.
4. Proses (Process)
Inovasi pada proses adalah ketika proses di dalam perusahaan ditingkatkan untuk
efisiensi, baik untuk mengurangi waktu produksi atau untuk mengurangi biaya tertentu.
Contoh paling terkenal untuk inovasi pada proses adalah McDonald, pada saat itu ia menjadi
pionir dalam memproses makanan dalam hitungan hanya beberapa menit. Selain
itu, McDonald juga memiliki terobosan dengan metode pemesanan drive-thru yang akan
memberikan efisiensi bagi pihak McDonald dan pelanggannya.

B. Tipe Inovasi Nomor 5-6 : “Penawaran”


Menurut penelitian dari Doblin, kinerja produk dan sistem produk merupakan tipe
inovasi yang berfokus pada penawaran. Kategori ini adalah tentang apa yang dapat
ditawarkan perusahaan kepada klien, dalam hal produk, layanan, pengalaman, dan nilai. Kali
ini kita akan membahas lebih jauh mengenai tipe inovasi kinerja produk dan sistem produk.
1. Kinerja Produk (Product Performance)
Inovasi kinerja produk berfokus pada nilai dan fitur serta kualitas produk. Hal ini
dilakukan dengan mengembangkan produk baru atau dengan meningkatkan produk yang
sudah ada. Inovasi ini dapat dilihat dari bagaimana produk Anda dan kinerjanya dapat
ditingkatkan dari semua aspek, mulai dari kualitasnya, tampilannya, dan lain sebagainya.
Contoh dari penerapan inovasi pada kinerja produk adalah Gojek. Gojek selalu meningkatkan
kinerja aplikasinya agar memiliki performa yang baik untuk berbagai perangkat dan
mengubah tampilan aplikasi (user interface) agar selalu menarik dan nyaman digunakan.
2. Sistem Produk (Product System)
Mirip dengan Inovasi Kinerja Produk, Inovasi Sistem Produk adalah tentang penawaran
yang diberikan oleh Anda. Lebih tepatnya, di sepanjang produk utama, penawaran pelengkap
apa lagi yang dapat Anda tambahkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih
baik, yang akan memberi Anda keuntungan?
Contoh dari penerapan inovasi pada sistem produk adalah Apple. Apple memiliki berbagai
perangkat yang dapat saling terhubung dengan ekosistem yang dibuat oleh Apple, mulai dari
IPhone, IMac, IWatch, dan lain sebagainya, yang akan memberikan nilai tambah baru bagi
konsumen dan meningkatkan keuntungan bagi Apple.

C. Tipe Inovasi Nomor 7-10 : “Pengalaman”


Menurut penelitian dari Doblin, Keempat tipe inovasi terakhir ini berfokus pada
peningkatan pengalaman yang dirasakan secara langsung oleh pelanggan. Kategori ini
difokuskan pada pengguna – pada pengalamannya saat berinteraksi dengan produk, layanan,
dan semua aspek lain dari bisnis Anda. Kali ini kita akan membahasnya lebih lanjut.
1. Layanan (Service)
Inovasi Layanan berkaitan dengan hubungan antara pelanggan dengan bisnis Anda. Hal
tersebut berkaitan dengan seberapa baik hubungan kita dengan pelanggan, bagaimana proses
penyelesaian komplain, layanan seperti apa yang bisa meningkatkan hubungan dengan
pelanggan, dan lain sebagainya.
Contoh inovasi pada layanan adalah Amazon Prime. Amazon Prime menghadirkan layanan
pengiriman barang hanya dalam 2 jam bagi pelanggannya di area perkotaan, yang dimana
pada saat itu kompetitornya masih membutuhkan waktu berhari-hari untuk dapat sampai ke
tangan pelanggan.
2. Saluran (Channel)
Inovasi pada saluran berkaitan pada semua saluran tempat pelanggan dan calon
pelanggan kita dapat mengetahui tentang bisnis kita dan penawaran yang akan diberikan,
serta cara bisnis kita berkomunikasi dan memelihara hubungan itu.
Contoh inovasi pada saluran yaitu Nespresso, sebuah alat pembuat kopi instan kapsul untuk
rumah tangga. Mereka menciptakan Nespresso Club yang menyatukan para pelanggannya
dan memberikan berbagai keuntungan seperti, saran penyajian kopi, saran pemeliharaan alat,
penawaran menarik, dan undangan untuk berbagai acara yang diadakan Nespresso.
3. Merek (Brand)
Inovasi pada merek berhubungan dengan citra merek dari bisnis kita. Hal tersebut
berkaitan dengan persepsi pelanggan untuk dapat memprioritaskan bisnis kita daripada
kompetitor. Untuk strategi merek yang kuat, kita harus mempertimbangkan nilai perusahaan,
posisi, manfaat, dan banyak elemen lain yang saling berkaitan.
Contoh penerapan inovasi pada merek adalah Indomie. Indomie yang berhasil membangun
citra merek yang kuat sebagai mie dengan citarasa Indonesia di seluruh Indonesia hingga luar
negeri. Melalui berbagai kampanye merek, Indomie sukses membangun persepsi sebagai mie
intant terenak. Hal ini menjadikan Indomie sebagai pilihan pertama konsumen untuk
makanan mie instan di Dunia.
4. Keterlibatan Pelanggan (Costumer Engagement)
Keterlibatan pelanggan berkaitan dengan apa yang pelanggan Anda pikirkan tentang
produk atau layanan kita dan bagaimana kita dapat berinteraksi dengan mereka dengan cara
yang lebih efisien. Inovasi keterlibatan pelanggan dilakukan dengan mengidentifikasi
kebutuhan konsumen.
Contoh Inovasi Keterlibatan Pelanggan yang hebat adalah Apple. Setiap kali Apple
meluncurkan produk baru, ia berhasil mempertahankan basis pelanggan setia yang solid.
Apple juga berhasil membuat pelanggannya dengan sukarela memberikan penilaian atas
pengalaman saat menggunakan produk Apple kepada orang disekitarnya.

2.3.6 JENIS – JENIS INOVASI


Menurut Donald Kuratko, Inovasi terdiri dari empat jenis, penemuan, pengembangan,
duplikasi dan sintesis :
1. Penemuan. Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan
sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner. Ex, penemuan pesawat terbang
oleh wright bersaudara, telepon oleh alexander graham bell dll.
2. Pengembangan. Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep
seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD
oleh Ray Kroc.
3. Duplikasi. Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian
duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk
memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi
perawatan gigi oleh Dentaland.
4. Sintesis. Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru.
Proses ini meliputi engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan
dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal,
sintesis pada arloji oleh Casio.
DAFTAR PUSTAKA

Adair, John. Adair on Creativity and Innovation. 2004. London : thorogood publishing
Ltd
Doblin - 10 Typesof Innovation | Innovating Society
Drucker, Peter.F. 1986. Innovation and Etrepreneurship. London: Heinemann. Edisi
Indonesia. Jakarta : Gramedia.
Freedam, Russell. 1982. Houston : Scholastic Inc
Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, Vol. 13, No. 1, Mei 2013: 1 - 24
Khodijah, Nyayu. 2006. Psikologi Belajar. Palembang: IAIN Raden Fatah Press
Suriasumantri (ed), 1983. Psikologi Pendidikan. Diakses dari
Kuratko, Donald and Hodgetts. 1989. Entrepreneurship A Contemporary Approach.
New York : The Driden Press.
Mangunhardjono, AM. 1986. Mengembangkan kreativitas. Yogyakarta: Kanisius.
Mudjiran, Dkk. 2007.
Semiawan R. Conny. 1998. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu.  Bandung: Remaja
Rosda Karya
Sunarti, Kustiah, dkk. 2001. Psikologi Perkembangan II. Makassar: FIP UNM
Suryana. 2001. Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Salemba Empat
Zimmerer, Thomas. W and Norman M. Scarborough. 2009. Essentials of
EntrepFreneurship and Small business Management. New Jersey : Prentice-Hall
10 Types of Innovation: The Art of Discovering a Breakthrough Product | Visual
Capitalist
https://www.mingseli.id/2020/08/pengertian-berpikir-menurut-para-ahli.html
https://www.trusvation.com/6-langkah-sederhana-memunculkan-ide-bisnis-yang
inovatif-dan-diminati-pasar/
https://duniapendidikan.co.id/macam-kreativitas/
https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/10-tipe-inovasi-bisnis-yang-perlu-dilakukan

Anda mungkin juga menyukai