Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEMBANGUN SIKAP KRITIS DAN KREATIF

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

RISNA AULIA (A1M121081)


WILLIAM SYAH (A1M121087)
INTAN KARMILA (A1M121103)
MARSYA NADILA (A1M121109)
AINUN IRNA (A1M121088)
RAHMAWATI (A1M121118)
WA ODE AZIZAH (A1M121124)

JURUSAN PENDIDKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Berkat rahmat, hidayah dan
karunia-nya kepada kita semua sehingga tugas Makalah ‘’Berpikir kritis’’ ini dapat
kami selesakan. Makalah ini kami buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas
mata kuliah ‘’Keterampilan Membaca Kritis dan Kreatif’’’.
Kami harap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kami menyadari makalah ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehngga
akhirnya makalah ini dapat dikembangkan lagi lebih lanjut Amiin.

Kendari, 10 April 2022

Penulis............................
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR
ISI.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan
Masalah..........................................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi berpikir
kritis................................................................................................
B. Definisi berpikir
kreatif.............................................................................................
C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi berpikir
kritis..........................................................
D. Unsur-Unsur indikator kemampuan berpikir
kritis..............................................................
E. TahapanTahapanBerpikirKreatif....................................................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN..................................................................................................
.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemampuan berpikir merupakan salah suatu keterampilan peserta didik
yang di kembangkan di sekolah.suntrock (2011) mengemukakan pendapat bahwa
berpikir adalah memanipulasi atau mengelola dan mentransformasi informasi
dalam memori. Sedangkan berpikir kritis adalah sebagai keterampilan berpikir
yang menggunakan proses berpikir dasar, untuk menganalisis arugment
danmemunculkan wawasan terhadap tap-tiap makna dan
interprestasi,mengembangkan pola penalaran yang bersifat kohesif dan logis,
memahami asumsi yang mendasari tiap-tiap posisi, memberi model prentasi yang
dapat dipercaya, ringkasan dan meyakinkan.Menurut santrock (2011)
pemikirankritis adalah pemikiran reflektif dan produktif, serta melibatkan
evaluasi bukti.
Upaya mendorong kemampuan berpikir kreatif sebagai bekal hidup
menghadapi tuntunan, perubahan, dan pengembangan zaman lazimnya melalui
pendidikan yang berkualitas. Berpikir kreatif adalah sebuah kebiasaan dari
pikiran yang dilatih dengan memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi,
mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut pandang
yang menajubkan, dan membangkitkan ide-ide yang tidak
terduga.mengembangkan kebiasaan menghubungkan berbagai hal dengan bebas
merupakan unsur penting dari berpikir kreatif.
Suryadi dan Herman (2008) menjelaskan bahwa kemampuan berpikir
kreatif merupakan suatu proses berpikir untuk mengungkapkan hubungan-
hubungan baru, melIhat sesuatu dari sudut pandang baru, dan membentuk
kombinasi baru dari dua konsep atau lebih yang dikuasai sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Defenisi dari Berpikir Kritis !
2. Jelaskan Defenisi dari Berpikir Kreatif !
3. Sebutkan dan jelaskan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berpikir Kritis!
4. Sebutkan unsur –unsur indikator kemampuan dari berpikir kritis dan kreatif !
5. Sebutkan dan Jelaskan Tahapan- Tahapan Berpikir kreatif !

C. Tujuan
Untuk Mengetahui Defenisi dari Berpikir Kritis
1. Untuk Mengetahui dari Berpikir Kreatif
2. Agar Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berpikir Kritis
3. Untuk Mengetahui unsur –unsur indikator kemampuan dari berpikir kritis
4. Agar Mengetahui Tahapan- Tahapan Berpikir kreatif
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Berpikir kritis


Berpikir kritis merupakan perwujudan dari keterampilan berpikir tingkat
tinggi selain berpikir kreatif dan inovatif. Berpikir kritis menuntut individu untuk
menganalisis dan menilai pemikiran dengan sebuah pandangan guna
memperbaiki pemikiran yang didasarkan pada sebuah tujuan. Sementara itu
menurut Johnson5 berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas
yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil
keputusan, membujuk, menganalisa asumsi, dan melakukan penelitian.
Berpikir kritis adalah berpikir yang menggunakan akal pikirnya untuk
menyelesaikan suatu masalah dengan terlebih dahulu memahami masalah,
mengemukakan pendapat atau argumen secara jelas, dapat mendeteksi bias dari
berbagai sudaut pandang dan dapat menarik kesimpulan dari permasalahan yang
ada. Berpikir kritis sangat penting dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Berpikir kritis diperlukan untuk memecahkan masalah yang ada secara rasional
dan menentukan keputusan yang tepat dalam waktu yang singkat.
Menurut Santos dan Fabricio (2006) perkembangan pemikiran kritis
mensyaratkan suatu yang berkelanjutan dengan mempertanyakan asumsi-asumsi
yang sudah diterima, sementara menurut Schumm and Post (1997), pembaca
kritis menampilkan karakteristik berikut: a) mendasarkan penilaian mereka pada
bukti, b) menanyakan pertanyaan dan mengevaluasi ide, c) membedakan antara
pendapat dan fakta, dan d) merefleksikan ide-ide mereka.
Menurut Angelo (1995) “berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional,
kegiatan berpikir yang tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis,
mengenal permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan dan mengevaluasi”.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa berpikir kritis merupakan
suatu rangkaian tahapan untuk mencapai suatu tujuan. Berpikir kritis merupakan
bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah,
merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan membuat
keputusan ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif dalam
konteks dan tipe yang tepat.
B. Defenisi dari Berpikir Kreatif
Kreativitas dapat dikatakan juga sebagai berpikir kreatif. Seseorang dapat
berpikir secara konsisten secara terus menerus dan dapat menghasilkan sesuatu
yang bisa bermanfaat maka berarti orang tersebut sudah dapat menunjukan
kemampuannya tentang berfikir kreatif. Semua manusia diciptakan tuhan pasti
memiliki kemampuan berpikir kreatif. Untuk mengembangankan kemampuan
yang dimiliki orang tersebut harus ada campurtangan dari pihak lain.
Kemampuan yang kita miliki harus diasah atau dilatih secarah kontinu.
Kemampuan yang kita miliki tidak dilatih secara teratur akan lama kelamaan bisa
menghilang. Sedangkan menurut Weisberg (2006) mengartikan berpikir kreatif
mengacu pada proses-proses untuk menghasilkan suatu produk kreatif yang
merupakan karya baru (inovatif) yang diperoleh dari suatu aktivitas/kegiatan
yang terarah sesuai tujuan. Kegiatan yang kita perbuatkan melalui tahapan-
tahapan proses terus menghasilkan sesuatu prodak yang dapat dimanfaatkan oleh
orang banyak dapat dikatakan sebagai hasil berpikir kreatif.
Berpikir kreatif dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang
digunakan seorang untuk membangun ide atau gagasan yang baru (Ruggiero,
1998; Evans, 1991). Berpikir kreatif dalam matematika mengacu pada pengertian
berpikir kreatif secara umum. Pehkonen (1997) memandang berpikir kreatif
sebagai suatu kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen yang
didasarkan pada intuisi tetapi masih dalam kesadaran. Pada kalimat lain
Pehkonen juga mendefenisikan bahwa kreativitas tidak hanya terjadi pada
bidang-bidang tertentu, seperti seni, sastra, atau sains, melainkan juga ditemukan
dalam berbagai bidang kehidupan termasuk matematika. Berpikir kreatif
dipahami dari satu kesatuan sebagai kombinasi berpikir logis dan berpikir
divergen menghasilkan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru tersebut merupakan
salah satu indikasi dari berpikir kreatif dalam matematika.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berpikir Kritis


Beberpa faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa adalah
sebagai berikut:
1. Kondisi Fisik
Menurut Sajoto (1990: 16) kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari
komponenkomponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik
peningkatan maupun pemeliharaannya. Apabila kondisi siswa terganggu,
maka akan berpengaruh pada kemampuan berpikir siswa. Konsentrasi siswa
akan menurun dan semangat belajarnya menjadi berkurang.
2. Motivasi
Mariska, dkk (2013: 160) berpendapat bahwa motivasi merupakan
dorongan yang ada didalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan
perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan.
Menurut Juniar (2016: 60) mengatakan bahwa “In simple terms, motivation
deals with the questions of why people choose to do an activity over another,
how much energy and effort they will be putting in to do the activity and
how long they will continue to do the activity”. Yang berarti bahwa motivasi
erat kaitannya dengan alasan mengapa siswa melakukan kegiatan tersebut.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan, memotivasi siswa
dapat menumbuhkan minat belajar siswa, dengan tumbuhnya minat belajar
siswa maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah. Dengan
diberikan motivasi juga dapat mempermudah guru untuk menyampaikan
bahan pengajaran karena minat belajar siswa sudah tumbuh.
3. Kecemasan
Kecemasan merupakan keadaan emosional seseorang terhadap suatu
kemungkinan yang dapat membahayan dirinya atau orang lain. Menurut
Frued dalam Riasmini (2000) kecemasan timbul secara otomatis jika
individu menerima stimulus berlebih yang melampaui untuk menanganinya
(internal, eksternal). Reaksi terhadap kecemasan dapat bersifat; a)
konstruktif, memotivasi individu untuk belajar dan mengadakan perubahan
terutama perubahan perasaan tidak nyaman, serta terfokus pada
kelangsungan hidup; b) destruktif, menimbulkan tingkah laku maladaptif dan
disfungsi yang menyangkut kecemasan berat atau panik serta dapat
membatasi seseorang dalam berpikir.
4. Perkembangan
intelektual Tingkat perkembangan intelektual siswa berbeda antara satu
siswa dengan yang lain. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan intelektual siswa. Perkembangan intelektual juga
dipengaruhi oleh usia dari siswa itu sendiri. Menurut Piaget dalam Purwanto
(1999) semakin bertambah umur anak, semakin tampak jelas kecenderungan
dalam kematangan proses.
5. Interaksi
Rath et. al. (dalam Himawan, 2014: 42) menyatakan bahwa salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan berpikir kritis
adalah interaksi antara pengajar dan siswa. Suasana pembelajaran yang
kondusif akan meningkatkan semangat siswa dalam proses pembelajaran
sehingga siswa dapat berkonsentrasi dalam memecahkan masalah yang
diberikan.

D. unsur –unsur indikator kemampuan dari berpikir kritis


a. Menginterpretasikan, yaitu mengkategorikan dan mengklasifikasi,
b. Menganalisis, menguji dan mengidentifikasi,
c. Mengevaluasi, yaitu mempertimbangkan dan menyimpulkan,
d. Menarik kesimpulan, yaitu menyaksikan data dan menjelaskan kesimpulan,
e. Penjelasan, yaitu menuliskan hasil dan menghadirkan argument dan
f. Kemandirian, yaitu melakukan koreksi dan melakukan pengujian.

E. Tahapan – Tahapan Berpikir Kreatif


Menurut Bobbi De porter dan Mike Hernacki (2000:301) bahwa dalam
berfikir kreatif terdapat lima tahapan, yaitu sebagai berikut :
1. Persiapan Tahap ini dilakukan dengan cara mendefinsikan masalah, tujuan,
dan tantangan, istilah terkenal lainnya utuktahap ini adalah orientasi.
2. Inkubasi Tahap ini dilakukan dengan cara menerima fakta-fakta dan
mengelolanya dalam fikiran.
3. Iluminasi Tahap ini dilakukan dengan cara mendesak kepermukaan, gagasan-
gagasan bermunculan.
4. Verifikasi Tahap ini dilakukan dengan cara memastikan apakah solusi itu
benar-benar memecahkan masalah.
5. Aplikasi Tahap ini dilakukan dengan ca ara mengambil langkah-langkah
untuk menindak lanjuti solusi.

Sedangkan menurut Wallas mengemukakan empat tahapan proses berfikir


kreatif (Monty P. Satiadarma dan Fidelis E. Waruwu : 112)19
1. Persiapan(preparation)
Persiapan adalah tahap peletakan dasar. Dalam tahap ini
dilakukannpengumpulan informasi, data-data, dan bahan- bahan untuk
memecahkan masalah. Dalam tahap ini, individu mempelajari latar belakang
masalah, seluk-beluk, dan problematikanya.
2. Inkubasi (incubation)
Inkubasi adalah tahap dieraminya proses pemecaham masalah dalam
alam pra-sadar. Tahap ini berlangsung dalan tahap waktu tak menentu bisa
lama dan bisa juga hanya sebentar. Dalam tahap ini ada kemungkinan terjadi
proses pelupaan terhadap konteksnya, dan akan teringat lagi pada saat
berakhirnya tahap pengeraman dan munculnya masa berikutnya.
3. Iluminasi (ilumination)
Ilmuminasi yaitu tahap munculnya aspirasi atau gagasan- gagasan
untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk cetusan
sepontan, ide atau gagasan, pemecaham masalah, penyelesaian, cara kerja, dan
jawaban baru.
4. Verifikasi (verification)
Verifikasi adalah tahap munculnya aktivitas evaluasi terhadap gagasan
secara kritis yang sudah mulai dicocokan dengan keadaan nyata atau kondisi
kenyataan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berpikir kritis merupakan perwujudan dari keterampilan berpikir tingkat
tinggi selain berpikir kreatif dan inovatif. Berpikir kritis menuntut individu untuk
menganalisis dan menilai pemikiran dengan sebuah pandangan guna
memperbaiki pemikiran yang didasarkan pada sebuah tujuan, sedangkan Berpikir
kreatif dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang digunakan seorang
untuk membangun ide atau gagasan yang baru. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa Kondisi Fisik, motivasi ,
kecemasan,perkembangan , interaksi dan unsur –unsur indikator kemampuan dari
berpikir kritis ,Menginterpretasikan, yaitu mengkategorikan dan mengklasifikasi,
dan Menganalisis, menguji dan mengidentifikasi.
DAFTAR PUSTAKA

Fajarini, I.,2018, Berpikir Kritis dan Kreatif pada Pembelajaran Bahasa Indonesia,
JurnalProsiding Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia I
Unimed

Samura, A, O., 2019. Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis Melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah, Journal of Mathematics Education and
Science, Vol 5 .1

Mahfud, 2018. Berpikir Dalam Belajar; Membentuk Karakter Kreatif Peserta Didik,
Jurnal Al Tarbawi Al Haditsah Vol 1 No 1

Prameswari, S, W., Suharno, S., 2018, Inculcate Critical Thinking Skills In Primary
Schools, Jurnal 1 st National Seminar on Elementary Education

Anda mungkin juga menyukai