Disusun Oleh
Imal Limaliyah
(1452300101)
(piaud)
Bandung 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Dan kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak
Nihwan S.Pd., M.Pd selaku dosen pengempu dalam mata kuliah Pengembangan Kreativitas
orangtua kami yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada kami, dan kepada
rekan-rekan yang telah membantu untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,
pastinya masih ada banyak kekurangan didalam makalh yang kami buat ini. Oleh karena itu
kami meminta maaf atas kesalahan didalam makalah ini, dan kami sangat mengharapkan
saran serta kritik yang membangun agar kami dapat membuat makalah yang baik dan benar
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Brainstoming
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia merupakan pendidikan yang paling mendasar dan menempati
kedudukan sebagai golden age atau masa keemasan dan sangat strategis dalam
pengembangan sumber daya manusia, Rentang anak usia dini dar lahir sampai usia enam
tahun.
Masa usia taman kanak-kanak adalah masa dimana perkembangan fisik dan
kemampuan anak berlangsung dengan sangat cepat. Diantara perkembangan yang sangat
cepat. Dimana perkembangan yang sadang berlangsung pada diri anak PAUD/TK adalah
kekuatan untuk melakukan inovasi demi perubahan untuk menadi lebih baik. Imaginasi
adalah cara berfikir alam untuk menghasilkan perubahan, bahkan sebelum kita mulai
menyadarinya.
kejadian yang telah atau belum diketahui. Membayangkan sesuatu atau kejadian yang telah
diketahui disebut dengan imaginasi re-kreatif dan membayangkan sesuatu kejadian yang
B. Rumusan Masalah
Kreativitas?
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
A. Brainstoming
Slameto menyatakan bahwa : “Guru harus memelihara minat siswa dalam belajar,
yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu untuk berpindah dari satu aspek ke lain aspek
pelajaran dalam situasi belajar.1 guru haruslah menjadi aktor dari berlangsungnya proses
pembelajaran dimana untuk saat ini guru haruslah memberikan waktu yang lebih kepada
siswa agar siswa mampu mengeluarkan pendapatnya dan secara tidak langsung siswa tersebut
menjadi kreatif. Adapun pendapat dari Slameto diatas bahwa Metode sumbang saran
siswa melontarkan pendapat atau gagasannya dapat melatih siswa untuk dapat berpikir lebih
kreatif.
Adapun dari pernyataan diatas Win Wenger berpendapat mengenai siswa kreatif, Win
Wenger mengatakan bahwa: Setiap kali anda membiarkan gagasan anda berlalu tanpa
memberikan respon sama sekali terhadapnya, berarti anda sedang memperkuat perilaku tidak
kreatif. Setiap kali anda mengatakan kepada seseorang tentang gagasan anda itu, atau
menuliskannya dimana saja atau merespon dalam beberapa cara terhadapnya, berarti anda
telah memperkuat perilaku kreatif. Dengan memperkuat perilaku semacam itu, anda menjadi
lebih kreatif.3 Cara melontarkan pertanyaan dan menggali jawaban serta memaparkan
pendapat atau gagasan kepada orang lain seperti ini disebut dengan Brainstorming atau curah
pendapat.4
1
Slameto. Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Penerbit Rineka Cipta,2003)
Hlm.176.
2
Ibid, 176
3
Win, Wenger, Beyond Teaching & Learning, (Bandung: Penerbit Nuansa,2003) Hlm.70.
4
Yuliani Nurani. Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Universitas Terbuka,2003) Hlm. 25.
Dari pendapat di atas Brainstorming dapat diartikan bahwa suatu metode
pembelajaran yang dimana memfokuskan pada siswa, agar siswa dapat lebih aktif serta
menurut beberapa pendapat di atas mengenai Brainstorming Roestiyah N.K juga berpendapat
sebagai berikut: Roestiyah N.K menjelaskan bahwa metode Brainstorming ialah proses
pendapatnya dari pengalaman yang dia pernah lalui, dengan guru bertujuan sebagai
perangsang siswa untuk berperan aktif. Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa
Brainstorming mampu menghasilkan siswa yang lebih aktif, lebih mau menyuarakan
pendapatnya ketika proses pembelajaran yang dimana itu semua menjadikan siswa kearah
Brainstoming juga merupakan suatu strategi atau metode pemecahan masalah kreatif
yang diluncurkan oleh Alex F. Osborn pada tahun 1953. Metode yang menitik beratkan pada
karyawannya supaya dapat berfikir kreatif mencari solusi dari permasalahan yang ada pada
pendapat. Pada waktu itu, setelah iklan dari agen periklanan yang dipimpin Osborn dapat
Dalam memutuskan strategi, ia memilih cara yang berbeda dengan meminta semua
karyawannya untuk menyiapkan gagasannya yang dimiliki oleh mereka untuk kmeudian
didiskusikan hingga didapatkan keputusan yang terbaik. Osbron menampung semua gagasan
dan mendiskusikannya dengan menggunakan metode brainstoming. Lebih lanjut, gagasan ini
memiliki dasar bahwa pendapat yang ada dikumpulkan tanpa memperdulikan pendapat
tersebut muncul dari siapa yang menggeluarkan pendapat. Metode ini dapat digunakan pada
dunia bisnis maupun keuangan, kemudian berkembang seiring dengan banyaknya inovasi di
dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan juga dalam bidang pendidikan yang memerlukan
kemudian dikenal juga dengan metode curah pendapat. “Curah pendapat adalah metode
pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok yang peserta didiknya memiliki latar belakang
Metode ini dapat digunakan pada dunia bisnis maupun keuangan, kemudian
berkembang seiring dengan banyaknya inovasi didalam berbagai bidang ilmuu pengetahuan
juga dalam bidang pendidikan yang memerlukan pertukaran digagasan didalamnya. Dalam
perkembangannya metode brainstorming ini kemudian dikenal juga dengan metode curah
pendapat. “curah pendapat adalah metode pembelajaran yang dilakkan dalam kelompok yang
Namun menurut Roestiyah metode brainstorming adalah suatu metode atau mengajar
yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas. Ialah dengan melontarkan suatu masalah kekelas
oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga
mungkin masala tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula
sebagai suatu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu
yang singkat.6
Metode brainstorming adalah suatu cara mengajar yang dilakukan oleh guru didalam
kelas dengan melontarkan suatu masalah didalam kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab
atau menyatakan pendapat atau komentar sehingga masalah tersebut berkembang menjadi
masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai cara untuk mendapatkan banyak ide dari
Brainstorming sangat penting untuk proses kreatif Menurut Correl, ada lima tingkatan
5
Sudjana,D, Metode & Metode Pembelajaran Partisipatif, (Bandung: Falah Production, 2001) Hlm 86.
6
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001) Hlm 73.
1. Pertama, mengumpulkan informasi.
2. menyerap informasi.
Berdasarkan pendapat di atas bahwa untuk mencapai hasil yang baik maka perlu
difungsikan kelima teknik di atas, teknik ini diharapkan dapat membagkitkan pikiran yang
kreatif, dapat memancing timbulnya ide untuk menciptakan suasana yang menyenangkan
5. Siswa yang kurang aktif mendapatkan bantuan dari temannya yang pandai atau
dari guru.
Kelemahannya:
7
Sigit Setiawan, Nyalakan Kelasmu dengan 20 Metode Mengajar dan Aplikasinya, (Jakarta: Gramedia,
2013) Hlm 17.
1. Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dengan
baik.
saja.
5. Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu benar atau salah.
Kreativitas akan muncul pada diri anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
imajinasi dan eksplorasi. Dalam kreativitas dapat dirumuskan dengan kemampuan yang
gagasan. Proses pembelajaran ‘’guru berperan penting dalam perkembangan kreatif anak. Hal
ini karena guru pada jenjang pendidikan prasekolah akan dijadikan figur oleh anak, apa yang
Anak anak yang imajinasinya kuat dan terarah pasti lebih cerdas dibandingkan anak yang
lainnya. Imajinasi yang terasah dengan baik memungkinkan anak memiliki bahasa,
komunikasi serta sosialisasi yang kuat. Berikut metode dalam mengembangkan imajinasi
pada anak:
3. Nonton film10
8
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012) Hlm 74-45.
9
Suratno, Pengembangan kreativitas Anak Usia Dini, (Jakarta: Depdiknas, 2005), hlm 17.
Imajinasi meruakan salah satu hal yang sangat efektif dalam mengembangkan
kemampuan intelektual, sosial, bahasa, dan yang paling utama kreativitas anak. Menurt
kamus besar imajinasi merupakan daya pikir untuk membayangkan atau dengan menciptakan
imajinasi ini anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi oleh
kenyataan dan realitas sehari-hari. Salah satu mendasar anak agar dapat berkreasi adalah
dengan berimajinasi yaitu dengan kemampuan melihat gambaran dalam fikiran. Dengan
tujuan untuk mengingat kembali ingatan yang ada dimasa lalu sebagai pemungkinan yang
perannya dengan cara tertentu, memainkan peran seseorang dan menggantinya bila tidak
cocok atau dengan membayangkan suatu situasi yang tidak pernah mereka alami. Dalam
permainan drama ini anak dapat memunculkan peristiwa masa lalu dan menggabungkannya
dengan masa depan mirip sebuah novel, yang menambahkan dialog, menambahkan ruansa
baru terhadap karakternya, serta arah baru dalam alurnya. Tidak ada penulis yang lebih baik
dari seorang anak. Selain penulis cerita, anak juga dapat berperan sebagai aktor komedi,
sutradara, audiensi, lawan peran pemain lain, serta komentator terhadap peran yang telah
dibawakan oleh teman-temannya sehingga dia tau apakah mereka membawakan perannya
dengan baik atau tidak. Anak menciptakan pengetahuannya sendiri ketika dia bebas
10
Ajeng Yusriana, Kiat-kiat Menjadi Guru PAUD Yang Disukasi Anak-anak, (Jogjakarta: Diva Press,
2012) Hlm 107-111.
Selain itu juga, ada banyak benda yang dapat digunakan untuk berimajinasi anak yang
sederhana. sebagai contohnya seperti misalnya dengan sapu, sapu anak dapat
menggunakannya sesuai dengan fungsi yang sebenarnya yaitu dengan menghilangkan debu
atau kotoran, atau dapat pula digunakan seperti kuda-kudaan, sapu nenek sihir yang dapat
terbang, dan sebagainya. Demikian pula halnya dengan benda-benda lain, imajinasi akan
11
Yeni Rachmawati, Euis Kurniati. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak-
kanak. (Jakarta: Kencana. 2011) Hlm 53-55.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Brainstoming adalah suatu strategi atau metode pemecahan masalah kreatif, yaitu suatu
metode atau mengajar yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas. Ialah dengan melontarkan
suatu masalah kekelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau
Seorang anak yang memiliki imajinasinya kuat dan terarah pasti lebih cerdas dibandingkan
anak yang lainnya. Imajinasi yang terasah dengan baik memungkinkan anak memiliki bahasa,
Ajeng Yusriana, Kiat-kiat Menjadi Guru PAUD Yang Disukasi Anak-anak. Jogjakarta: Diva
Press, 2012.
Sigit Setiawan, Nyalakan Kelasmu dengan 20 Metode Mengajar dan Aplikasinya. Jakarta:
Gramedia, 2013.
Slameto. Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta,2003.
Sudjana,D, Metode & Metode Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production, 2001.
Yeni Rachmawati, Euis Kurniati. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia