Oleh:
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap
peningkatan kedisiplinan siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan desain one group
pre test and post test. Subjek penelitian ini berjumlah 8 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket
kedisiplinan siswa. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kedisiplinan siswa sebelum diberikan
perlakuan berupa layanan bimbingan kelompok berada pada kategori rendah. Sedangkan setelah diberikan
perlakuan mengalami peningkatan 16,47%. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial menggunakan uji
Wilcoxon signed rank pada taraf signifikan 𝛼 = 0,05 diperoleh P𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,027. P𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < 𝛼 (0,027 < 0,05)
dengan demikian layanan bimbingan kelompok berpengaruh terhadap peningkatan kedisiplinan siswa. Dari
hasil tersebut, disimpulkan bahwa bimbingan kelompok berpengaruh terhadap peningkatan kedisiplinan siswa
SMP Kesehatan Mandonga Kendari.
ABSTRACT
This study aims to determine the influence of group guidance services to increase student discipline. Type of
this research is preexperimental research with one group design pre test and post test. The subjects of this
study were 8 students. The data was collected using student discipline questionnaires. The results of the
descriptive analysis showed that the discipline of students before being given treatment in the form of group
guidance services was in the low category. While after being given treatment, it increased 16.47%. Based on
the results of inferential statistical analysis using the Wilcoxon signed rank test at a significant level 𝛼 = 0,05
obtained 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,027 𝑝𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < 𝛼 (0,027< 0,05) thus group guidence services are influential to increase
student discipline. From these results it was concluded that the guidance of the group was influential in
increasing the discipline of SMP Kesehatan Mandonga Kendari.
Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan yang Kedisiplinan berasal dari kata disiplin.
efektif, salah satunya adalah melalui layanan Istilah disiplin berasal dari bahasa Latin
bimbingan dan konseling di sekolah yang akan “disciplina” yang menunjukkan kepada kegiatan
membantu siswa dalam mencapai perkembangan belajar dan mengajar. Istilah tersebut sangat dekat
yang optimal. Salah satu layanan bimbingan dan dengan istilah dalam bahasa Inggris “disciple”
konseling yang dapat diterapkan dalam yang berarti mengikuti orang untuk belajar di
menigkatkan kedisiplinan siswa adalah melalui bawah pengawasan seorang pemimpin. Dalam
layanan bimbingan kelompok. kegiatan belajar tersebut bawahan dilatih untuk
Layanan bimbingan kelompok adalah salah patuh dan taat pada peraturan-peraturan yang
satu cara memberikan bantuan kepada individu dibuat oleh pemimpin. Sujiono dan Nurani (2005:
melalui kegiatan kelompok yang didalamnya 28) mengemukakan disiplin adalah tata tertib atau
terdapat aktivitas dan dinamika kelompok yang peraturan yang harus dilakukan dalam kehidupan
harus diwujudkan untuk membahas topik-topik sehari-hari untuk melatih dan watak anggota yang
umum yang berguna bagi pengembangan atau ada dalam lembaga pendidikan, sekolah militer
pemecahan masalah individu (siswa) yang menjadi atau organisasi kemasyarakatan. Disiplin yang
peserta layanan tersebut. Masalah yang menjadi dilakukan secara terus menerus akan menyebabkan
topik pembicaraan dalam layanan bimbingan siswa sekolah, akan menjadikan disiplin sebagai
kelompok, dibahas melalui suasana dinamika kebiasaan yang dapat diteladani.
kelompok secara intens dan konstruktif, diikuti Atheva (2007: 55) mengemukakan disiplin
oleh semua anggota kelompok di bawah bimbingan adalah sikap atau tingkah laku siswa yang taat
pemimpin kelompok. Dalam kegiatan layanan peraturan yang ada di sekolah dalam menjalankan
bimbingan kelompok dapat terjadi saling tukar kewajibannya dengan penuh kesadaran. Disiplin
pengalaman di antara para anggota yang dapat sangat penting bagi setiap siswa, dan membuat
berpengaruh terhadap perubahan tingkah laku siswa memiliki kecakapan mengenai cara belajar
individu (Tohirin, 2015). yang baik, juga merupkan suatu proses ke arah
Dalam pelaksanaanya, layananan bimbingan pembentukan yang baik. Selanjutnya, Tu’u (2004)
kelompok memiliki beberapa kelebihan yaitu: 1) mengemukakan bahwa disiplin sebagai upaya
bimbingan kelompok lebih bersifat efektif dan mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum
efisien, 2) bimbingan kelompok dapat yang berlaku, serta pengikutan dan ketaatan
memanfaatkan pengaruh-pengaruh seseorang atau tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran
beberapa orang individu terhadap anggota lainya, diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan
3) dalam bimbingan kelompok dapat terjadi saling keberhasilan dirinya.
tukar pengalaman di antara para anggotanya yang Dari beberapa pendapat di atas, dapat
dapat berpengaruh terhadap perubahan tingkah dipahami bahwa disiplin adalah suatu sikap
laku individu, 4) bimbingan kelompok dapat mengikuti dan menaati semua peraturan dengan
merupakan awal dari konseling individual tertib dan teratur serta dilaksanakan dengan penuh
sehingga bimbingan kelompok dapat dimanfaatkan kesadaran dan bertanggung jawab.
untuk memersiapkan individu yang akan mendapat
layanan konseling, 5) dalam bimbingan kelompok Jenis-jenis disiplin
terdapat kesempatan untuk menyegarkan watak/ Asmani (2010: 94-95) mengemukakan jenis-
pikiran. Bahwa melalui layanan bimbingan jenis disiplin siswa yaitu sebagai berikut.
kelompok diharapakan dapat meningkatkan 1. Disiplin waktu, adalah mematuhi atau menaati
kesadaran tentang kedisiplinan siswa. waktu yang telah ditetapkan sekolah,
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan tidak
penulis tertarik untuk melaksanakan sebuah menunda-nunda waktu untuk melakukan tugas
penelitian dengan judul “Pengaruh Layanan atau kewajiban sebagai siswa, sehingga hidup
Bimbingan Kelompok terhadap Peningkatan kita menjadi efektif dan efisien.
kedisiplinan Siswa SMP Kesehatan 2. Disiplin menegakkan aturan, disiplin peserta
Mandonga Kendari”. Tujuan dari penelitian ini didik dapat dipupuk dengan memberikan tata
adalah untuk mengetahui pengaruh layanan tertib yang mengatur dalam lingkungan
bimbingan kelompok terhadap peningkatan sekolah. Tata tertib disertai pengawasan akan
kedisisiplinan siswa. membuat terlaksananya peraturan dan
memberikan pengertian pada setiap
pelanggaran, yang membuat timbulnya rasa otoriter, disiplin yang lemah dan disiplin
keteraturan dan disiplin diri. Adapun tata tertib demokratis.
sekolah yang harus dipatuhi oleh peserta didik,
peserta didik wajib berpakaian sesuai dengan Ciri-ciri disiplin
ketentuan yang ditentukan sekolah, peserta Menurut Atheva (dalam Elly, 2016: 47)
didik wajib memelihara dan menjaga ketertiban orang yang disiplin memiliki ciri-ciri sebagai
serta menjunjung nama baik sekolah, selama berikut:
jam sekolah berlangsung, peserta didik dilarang 1. Selalu menaati peraturan atau tata tertib yang
meninggalkan sekolah tanpa izin, peserta didik ada.
yang tidak dapat mengikuti pelajaran harus 2. Selalu melaksanakan tugas dan kewajiban yang
dengan menunjukkan keterangan yang sah dan diterimanya dengan tepat waktu.
peserta didik dilarang membawa segala sesuatu 3. Kehidupannya tertib dan teratur.
yang dapat menggangu kegiatan belajar 4. Tidak mengulur-ulur waku dan menunda
mengajar. pekerjaan.
3. Disiplin sikap, sikap mental yang tercermin
dalam perbuatan tingkah laku perorangan atau Faktor-faktor yang memengaruhi disiplin
siswa berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap Tu’u (2004: 49-50) menyebutkan bahwa,
peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah ada beberapa faktor yang berpengaruh pada
yang berlaku. pembentukan disiplin individu yaitu sebagai
berikut:
Berbeda dengan Asmani, Hurlock (2008: 1. Teladan. Perbuatan dan tindakan kerap kali
93) terlebih dahulu membagi jenis disiplin orang besar pengarunya dibandingkan dengan kata-
tua yaitu sebagai berikut: kata, jadi keteladanan sangat penting bagi
1. Disiplin otoriter, dalam disiplin yang bersifat perilaku disiplin siswa. Dalam disiplin di
otoriter, orang tua dan pengasuh yang lain sekolah, semua insan yang ada di dalamnya
menetapkan peraturan dan memberitahukan mengembangkan kepengikutan dan ketaatan
anak bahwa ia harus mematuhi peraturan- yang lahir dari kesadaran dirinya sehingga
peraturan tersebut. Tidak ada usaha untuk terbentuk jiwa displin yang dapat menjadi
menjelaskan pada anak mengapa ia harus patuh contoh.
dan tidak diberi kesempatan untuk 2. Lingkungan berdisiplin. Seseorang dapat juga
mengemukakan pendapat tentang adil tidaknya dipengaruhi oleh lingkungan, bila berada di
peraturan-peraturan tersebut. lingkungan berdisiplin, seseorang dapat terbawa
2. Disiplin yang lemah, filsafat yang mendasari oleh lingkungan tersebut. Peraturan-peraturan
teknik disiplin ini adalah melalui akibat dari yang ditaati dan dipatuhi adalah yang berlaku
perbuatannya sendiri, anak akan belajar dalam lingkungan tersebut, dengan tujuan
bagaimana berperilaku secara sosial. Dengan menciptakan lingkungan kondusif bagi kegiatan
demikian, tidak diajarkan peraturan-peraturan, dan proses pendidikan.
ia tidak dihukum karena melakukan 3. Latihan disiplin. Disiplin dapat dicapai dan
pelanggaran dan tidak diberi hadiah bagi anak dibentuk melalui proses latihan dan kebiasaan
yang berperilaku baik. dalam mengikuti, menaati dan mematuhi
3. Disiplin demokratis, disiplin ini menekankan peraturan yang berlaku.
pada anak untuk mengetahui mengapa
peraturan yang dibuat dan memeroleh Unaradjan (2003: 27-32) menyebutkan
kesempatan mengemukakan pendapatnya terbentuknya disiplin diri sebagai tingkah laku
sendiri bila ia menganggap peraturan itu tidak yang berpola dan teratur dipengaruhi oleh dua
adil. Terdapat pemberian hukuman bagi anak faktor berikut:
yang melanggar dan pemberian hadiah bagi 1. Faktor-faktor ekstern, yang dimaksud dalam hal
yang berperilaku baik. ini adalah unsur-unsur yang berasal dari luar
pribadi yang dibina. Faktor-faktor tersebut
Berdasarkan uraian di atas dapat yaitu:
disimpulkan bahwa jenis-jenis disiplin yang dapat a. Keadaan keluarga. Keluarga sebagai tempat
dilakukan oleh siswa terdiri dari disiplin waktu, pertama dan utama dalam pembinaan pribadi
disiplin menegakkan aturan, disiplin sikap, disiplin
dan merupakan salah satu faktor yang sangat perasaan sedih, perasaan rendah diri atau
penting. Keluarga memengaruhi dan inferior.
menentukan perkembangan pribadi
seseorang di kemudian hari. Keluarga dapat Sukardi (2000: 48) mengemukakan layanan
menjadi faktor pendukung atau penghambat bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan
usaha pembinaan perilaku disiplin. yang mungkin peserta didik secara bersama-sama
b. Keadaan lingkungan sekolah. Pembinaan memeroleh berbagai bahan dari nara sumber
dan pendidikan disiplin di sekolah tertentu (terutama dari pembimbing/ konselor)
ditentukan oleh keadaan sekolah tersebut. yang berguna untuk menunjang kehidupannya
Keadaan sekolah dalam hal ini adalah ada sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar,
tidaknya sarana-sarana yang diperlukan bagi anggota keluarga dan masyarakat serta untuk
kelancaran proses belajar mengajar di pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
tempat tersebut dan termasuk dalam sarana Selanjutnya, Tohirin (2015: 164) menjelaskan
tersebut antara lain seperti gedung sekolah layanan bimbingan kelompok adalah salah satu
dengan segala perlengkapannya, pendidikan cara memberikan bantuan kepada individu melalui
atau pengajaran serta sarana-sarana kegiatan kelompok yang di dalamnya terdapat
pendidikan lainnya. aktivitas dan dinamika kelompok yang harus
c. Keadaan lingkungan masyarakat. diwujudkan untuk membahas topik-topik umum
Masyarakat sebagai suatu lingkungan yang yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan
lebih luas dari pada keluarga dan sekolah, masalah individu (siswa) yang menjadi peserta
yang juga turut menentukan berhasil layanan tersebut. Masalah yang menjadi topik
tidaknya pembinaan dan pendidikan disiplin pembicaraan dalam layanan bimbingan kelompok,
diri. Suatu keadaan tertentu dalam dibahas melalui suasana dinamika kelompok
masyarakat dapat menghambat atau secara intens dan konstruktif, diikuti oleh semua
memerlancar terbentuknya kualitas hidup anggota kelompok dibawah bimbingan pemimpin
tersebut. kelompok (konselor).
2. Faktor-faktor intern, yaitu unsur-unsur yang Nurihsan (2007: 23) mengemukakan bahwa
berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini, layanan bimbingan kelompok merupakan bantuan
keadaan fisik dan psikis pribadi tersebut terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi
memengaruhi unsur pembentukan disiplin kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa
dalam diri individu. penyampaian informasi ataupun aktivitas
a. Keadaan fisik. Individu yang sehat secara kelompok membahas masalah-masalah pendidikan,
fisik atau biologis akan dapat menunaikan pekerjaan, pribadi dan sosial. Dinamika kelompok
tugas-tugas yang ada dengan baik. Dengan erat kaitannya dengan kegiatan bimbingan.
penuh vitalis dan ketenangan, ia mampu Dinamika kelompok adalah kekuatan-kekuatan
mengatur waktu untuk mengikuti berbagai yang berinteraksi dalam kelompok pada waktu
cara atau aktifitas secara seimbang dan kelompok melakukan kegiatan-kegiatan untuk
lancar. Dalam situasi semacam ini, mencapai tujuannya. Adapun kegiatan layanan
kesadaran pribadi yang bersangkutan tidak bimbingan kelompok yang dapat menumbuh
akan terganggu sehingga ia akan menaati kembangkan dinamika kelompok yaitu pemberian
norma-norma atau peraturan yang ada secara informasi, karena layanan informasi yang
bertanggung jawab. diberikan dalam bimbingan kelompok
b. Keadaan psikis. Keadaan fisik seseorang dimaksudkan untuk memerbaiki dan
memunyai kaitan erat dengan keadaan batin mengembangkan pemahaman diri dan orang lain,
atau psikis seseorang tersebut, karena hanya sedangkan perubahan sikap merupakan tujuan
orang-orang yang normal secara psikis atau yang tidak langsung. Sehingga adanya layanan
mental yang dapat menghayati norma-norma informasi didalam kegiatan bimbingan kelompok
yang ada dalam masyarakat dan keluarga. Di mengenai perilaku disiplin.
samping itu, terdapat beberapa sifat atau Dari beberapa pendapat tersebut, dapat
sikap yang menjadi penghalang usaha disimpulkan bahwa bimbingan kelompok
pembentukan perilaku disiplin dalam diri merupakan sebuah layanan yang berupaya
individu. Seperti sifat perfeksionisme, memberikan bantuan kepada siswa dengan
memanfaatkan dinamika kelompok agar mampu
menyusun rencana dan keputusan yang tepat dalam 2. Mencurahkan segenap perasaan dalam
suasana kelompok, sehingga nantinya dapat melibatkan diri dalam kegiatan kelompok.
berguna untuk meunjang aktifitas dalan 3. Berusaha agar yang dilaksanakannya itu
kehidupannya. membantu tercapainya tujuan bersama.
4. Membantu tersusunnya aturan kelompok dan
Tujuan layanan bimbingan kelompok berusaha mematuhinya dengan baik.
Prayitno dan Amti (2015: 114), menjelaskan 5. Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut
tujuan layanan bimbingan kelompok sebagai serta dalam seluruh kegiatan kelompok.
berikut: 6. Mampu berkomunikasi secara terbuka.
1. Tujuan umum. Tujuan umum kegiatan layanan 7. Berusaha membantu anggota lain.
bimbingan kelompok adalah berkembangnya 8. Memberi kesempatan kepada anggota lain
kemampuan sosialisasi siswa, khususnya untuk juga menjalankan perannya.
kemampuan komunikasi peserta layanan. 9. Menyadari pentingnya kelompok itu.
Dalam kaitan ini, sering menjadi kenyataan
bahwa kemampuan bersosialisasi/ Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan
berkomunikasi seseorang sering terganggu bahwa bimbingan kelompok memanfaatkan
perasaan, pikiran. Persepsi wawasan dan sikap dinamika kelompok sebagai wahana dalam
yang tidak objektif, sempit dan terkungkung membimbing anggota kelompok untuk mencapai
serta tidak efektif. tujuan. Dinamika kelompok adalah kekuatan di
2. Tujuan khusus. Secara khusus, layanan dalam kelompok yang menetukan perilaku
bimbingan kelompok bertujuan untuk kelompok dan anggotanya agar tercapai tujuan
membahas topik-topik tertentu yang kelompok, dinamika kelompok mengarahkan
mengandung permasalahan aktual (hangat) dan anggota kelompok menjalin hubungan
menjadi perhatian peserta. interpersonal sehingga proses bimbingan kelompok
diharapkan dapat berjalan dengan lancar sesuai
Dinamika kelompok dengan prosedur dan sistematika yang baik.
Winkel dan Hastuti (2006: 547)
mengemukakan bahwa dinamika kelompok adalah Tahap layanan bimbingan kelompok
pengetahuan yang menggambarkan berbagai Nurihsan (2005: 18) mengemukakan tahap
kekuatan yang menunjukkan perilaku anggota dan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok sebagai
perilaku kelompok yang menyebabkan terjadinya berikut:
gerak perubahan dalam kelompok untuk mencapai 1. Langkah awal. Langkah awal ini dimulai
tujuan bersama yang telah ditetapkan. Dinamika dengan penjelasan tentang adanya layanan
kelompok merupakan sinergi dari semua faktor bimbingan kelompok bagi para siswa mulai dari
yang ada dalam suatu kelompok, artinya pengertian, tujuan dan kegunaan bimbingan
merupakan pengarahan secara serentak semua kelompok. Setelah penjelasan ini, langkah
faktor yang dapat digerakkan dalam kelompok itu. selanjutnya menghasilkan kelompok yang
Selanjutnya winkel dan Hastuti (2006: 547) langsung merencanakan waktu dan tempat
menjelaskan dinamika kelompok mengarahkan menyelenggarakan kegiatan bimbingan
anggota kelompok untuk melakukan hubungan kelompok.
interpersonal satu sama lain. Dari hubungan 2. Perencanaan kegiatan. Perencanaan kegiatan
interpersonal ini merupakan wahana bagi para bimbingan kelompok meliputi penetapan materi
anggota untuk saling berbagi pengetahuan, layanan, tujuan yang ingin dicapai, sasaran
pengalaman dan bahkan perasaan satu sama lain kegiatan, bahan atau sumber bahan untuk
sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar bimbingan kelompok, rencana penilaian serta
di dalam kelompok yang kohesif. waktu dan tempat.
Prayitno (2002: 32) menguraikan peranan 3. Pelaksanaan kegiatan. Kegiatan yang telah
yang hendaknya dimainkan oleh anggota direncanakan itu selanjutnya dilaksanakan
kelompok agar dinamika kelompok itu benar-benar melalui kegiatan sebagai berikut:
seperti yang diharapkan yakni: a. Persiapan menyeluruh yang meliputi
1. Membantu terbinanya suasana keakraban dalam persiapan fisik tempat dan kelengkapannya:
hubungan antar angota kelompok. persiapan bahan, persiapan keterampilan dan
persiapan administrasi.
Tabel 1 Tabel 3
Skor Pre Test Kedisiplinan Siswa Perbandingan Skor Pre Test dan Post Test
No Nama Skor % Kriteria Kedisiplinan Siswa
1 KR 112 53.84% Rendah
2 AA 122 58.65% Rendah
3 F 123 59.13% Rendah
4 NNF 127 60.57% Rendah
5 MI 117 56.25% Rendah
6 AMJ 121 58.17% Rendah
7 DSR 150 71.63% Tinggi
8 YAA 168 80.76% Sangat Tinggi
Jumlah 1040 499%
Rendah
Rata-rata 130 62.38%
kedisiplinan melalui layanan bimbingan kelompok kategori tinggi. Indikator yang mengalami
dengan teknik behavior pada siswa MTs peningkatan tertinggi adalah indikator keempat
Fatahillah Rejosari Semarang”. Hasil penelitian ini yaitu tidak mengulur waktu dan menunda pekerjan
juga memertegas hasil penelitian yang dilakukan dengan peningkatan 22,14%. Terjadi peningkatan
oleh Sari (2018) dengan judul “Upaya dikarenakan dalam pemberian layanan bimbingan
Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa Melalui kelompok menggunakan teknik diskusi dan tanya
Layanan Bimbingan Kelompok” yang jawab dan didukung oleh materi yang tepat serta
menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok semua anggota kelompok antusias mendengarkan
terbukti dapat meningkatkan disiplin dengan materi, mau memberikan pertayaan dan berani
tingkat kenaikan yang signifikan. menjawab pertanyaan yang diajukan oleh konseli.
Bimbingan kelompok merupakan salah satu Selanjutnya, indikator yang mengalami
metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan peningkatan terendah adalah indikator pertama
kedisiplinan siswa. Hal ini dikarenakan bimbingan yaitu taat peraturan atau tata tertib dengan
kelompok adalah untuk membantu siswa peningkatan 4,54%. Hal ini dapat dikarenakan
mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai pada waktu pengisian angket siswa yang
permasalahan yang dapat menghambat berperilaku tidak disiplin cenderung ingin terlihat
perkembangan dirinya melalui dinamika kelompok baik atau mendapat pujian dari teman-temannya
yang muncul selama proses bimbingan kelompok. untuk menutupi perilaku yang sebenarnya (Dembo,
Sukardi (2002: 48) menyatakan bahwa 2000).
layanan bimbingan kelompok merupakan layanan Dalam meningkatkan kedisiplinan siswa,
bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta guru bimbingan dan konseling dapat memberikan
didik secara bersama-sama memeroleh berbagai layanan bimbingan kelompok. Pada pelaksanaan
bahan dari narasumber tertentu (terutama dari layanan bimbingan kelompok, dinamika kelompok
pembimbing/ konselor) yang berguna untuk memiliki peranan penting dalam mengembangkan
menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu kedisiplinan siswa, dimana anggota kelompok
maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan saling berinteraksi membahas topik yang diberikan
masyarakat serta untuk pertimbangan dalam oleh pemimpin kelompok, dilanjutkan dengan
pengambilan keputusan. diskusi dan tanya jawab untuk lebih memerdalam
Setelah diberikan perlakuan (treatment) materi. Sehingga siswa mengetahui tujuan
layanan bimbingan kelompok, siswa selanjutnya diadakannya layanan bimbingan kelompok, yakni
mengisi post test yang diberikan oleh peneliti. sebagai upaya untuk meningkatkan kedisiplinan
Tujuan dari pemberian post test adalah untuk siswa serta anggota kelompok membuat komitmen
mengetahui tingkatkan keberhasilan pelaksanaan bahwa apa yang telah dibahas selama pemberian
perlakuan dan peningkatan kedisiplin an siswa layanan bimbingan kelompok dapat diterapkan
yang rendah. Berdasarkan hasil rata-rata dalam kehidupan sehari-hari.
kedisiplinan siswa setelah diberikan layanan Menurut Prayitno (2004: 3), layanan
bimbingan kelompok (post test) termasuk dalam bimbingan kelompok dapat digunakan untuk
kategori tinggi yaitu sebesar 78,85%. Hal ini mengubah dan mengembangkan sikap dan perilaku
sejalan dengan pendapat Tu’u (2004) yang yang tidak efektif menjadi lebih efektif. Melalui
mengemukakan bahwa disiplin sebagai upaya layanan bimbingan kelompok siswa dilatih untuk
mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan mampu melakukan kegiatan secara berkelompok
hukuman yang berlaku serta pengikutan dan untuk mencapai tujuan bersama. Bimbingan
kataatan tersebut terutama muncul karena adanya kelompok sebagai media dalam upaya
kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan membimbing individu yang memerlukan bantuan,
dan keberhasilan dirinya. dalam hal ini yaitu individu yang memerlukan
Peningkatan kedisiplinan siswa nampak bantuan untuk mengembangkan karakter disiplin
pada masing-masing indikator kedisiplinan. dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Berdasarkan hasil analisis, rerata indikator
kedisiplinan siswa sebelum diberikan perlakuan Kesimpulan dan saran
adalah 62,72% dan masuk dalam kategori rendah. Kesimpulan
Setelah diberikan perlakuan, rata-rata indikator Berdasarkan hasil analisis terhadap data
kedisplinan siswa mengalami peningkatan 16,16% penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa layanan
sehingga menjadi 78,89% dan masuk dalam bimbingan kelompok berpengaruh terhadap
Atheva, Abi. (2007). Perilaku Baik Sehari-hari. Sari, Aqnaa Wasi. (2008). Upaya Meningkatkan
Semarang: CV Aneka Ilmu. Perilaku Disiplin Siswa Melalui Layanan
Bimbingan Kelompok Kelas 8 Di SMPN 11
Asmani, Jamal Ma’mur. (2010). Tips Menjadi Semarang. Skripsi. Universitas Negeri
Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif. Semarang.
Yogyakarta: Diva Press.
Setyosari, Punaji. (2013). Metode Penelitian
Dembo, H Myron. (2000). The Elementary School Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Journal Volume 100, Number 5 C. The Kencana.
University of Chicago. .
Tu’u, Tulus. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku
Elly, Rosma. (2016). Hubungan Kedisiplinan dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT. Grasindo.
Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal
Universitas Syiah Kuala. Vol. 3 No.4. Tohirin. (2015). Bimbingan dan Konseling Di
Sekolah Dan Madrasah (Berbasis
Hurlock, Elizabeth B. (2008). Psikologi Integrasi). Jakarta: PT. Raja Grafindo
Perkembangan Suatu Sepanjang Rentang Persada.
Kehidupan (Edisi 5). terjemahan