Anda di halaman 1dari 11

Dosen pengampuh : Akhiruddin.,S.PD.,M.

pd
Prodi. : Pendidikan sosiologi
Mata kuliah : teori-teori sosiologi 1

Aguste comte versus pitirim Sorokin serta masala kemajuan budaya

Oleh:
Gustirani
C1D119002

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDY


PENDIDIKAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS MEGARESKY MAKASSAR
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat Hidayatnya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul aguste comte versus pitirim Sorokin
serta masala kemajuan budaya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada mata
kuliah teori-teori sosiologi 1. Selain itu, makala ini juga bertujuan menambah wawasan
tentang kemajuan budaya bagi para pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terima kasih atas Waktunya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas
makalah ini dengan penuh hati dan rasa syukur. Saya menyadari, makala yang saya tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bastem,22 Mei 2020


Penulis,
Gustirani
DAFTAR ISI

Bab 1 pendahuluan
A.latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan masalah
D. Manfaat

Bab II pembahasan

Bab III penutup


A.kesimpulan
B.saran

Daftar pustaka
Bab I
Pendahuluan

A.latar belakang
Auguste comte adalah seorang filsuf Prancis yang di kenal karena memperkenalkan bidang
ilmu sosiologi serta aliran positivisme. Melalui prinsip positivisme, comte membangun dasar
yang digunakan oleh akademis yaitu pengaplikasian metode ilmiah dan ilmu sosial sebagai
sarana dalam memperoleh kebenaran.
Auguste comte memberikan istilah “sosiologi”, dan dia sering dipandang sebagai bapak di
siplin ilmu ini. Perhatian intelektual terhadap masalah-masalah dan isu-isu yang berhubungan
dengan sosiologi yang sudah lama berkembang sebelum sosiologi sebagai suatu yang di
siplin ilmu .

B.Rumusan masalah
 Pengertian riwayat hidup comte
 Perspektif positivistis comte tentang masyarakat
 Teori kemajuan menurut comte versus Teori siklus perubahan budaya menurut
Sorokin
 Kebudayaan material dan nonmaterial

C.Tujuan masala
 Mencari tahu riwayat hidup comte
 Mencari tahu positivistis comte tentang masyarakat
 Mencari teori kemajuan menurut comte versus Teori siklus perubahan budaya
menurut Sorokin
 Apa itu kebudayaan material dan nonmaterial
D.Manfaat
 Mengembangkan pengetahuan manusia baik perseorangan maupun umat manusia
secara keseluruhan
 Dapat menjadi wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki
Bab II
PEMBAHASAN
A. Pengertian riwayat hidup comte
Paham positivistisme muncul di Prancis yang dipelopori oleh Isidore Auguste Marie
Franscois Xavier Comte, atau yang lebih dikenal dengan sebutan August comte. Ia
lahir pada tahun 1798 dikotai monpollier Selatan, ia berasal dari keluarga kelas
menengah, ia anak seorang pegawai kerajaan dan penganut agama katolik yang saleh.
Ia menikahi Caroline seorang bekas pelacur yang nampaknya dari perkawinan itu
adalah satu-satunya kesalahan besar yang ada dalam kehidupannya. Pada tahun 1814-
1817, Comte belajar di sekolah politeknik di Paris . Pada tahun 1817, dia diangkat
menjadi sekretaris Saint Simon, akan tetapi kemudian comte memisahkan diri ketika
dia menerbitkan buku “sistem politik positif” di tahun 1824. Pada tahun 1830 buku
yang berjudul “filsafat positif” diterbitkan, dan disusun dengan karangan selanjutnya
sampai pada tahun 1842M. Dari sini, kemudian comte dianggap sebagai orang yang
pertama kali memakai istilah sosiologi meski ada yang beranggapan lain, misalnya
adalah Erikson yang menyatakan bahwa yang lebih cepat menjadi sumber awal
sosiologi adalah Adam Smith atau kaum morallis Scottish pada umumnya Auguste
comte, atau nama lengkapnya Isidore Auguste Marie Franscois Xavier positivisme,
telah menampilkan ajaran yang sangat terkenal, yaitu apa yang disebut hukum 3 tahap
(law of three stages). Melalui hukum inilah ia menyatakan bahwa sejarah umat
manusia ,baik secara individual maupun secara keseluruhan, telah berkembang
menurut tiga tahap yaitu, tahap teologi atau fiktif, tahap metafisik atau abstrak, dan
tahap positif atau ilmiah atau Riel . Aguste comte, pengertian perkembangan
merupakan proses dari berlangsungnya sejarah umat manusia, diberi arti isi dan arti
yang positif dalam arti sebagai suatu gerak yang menuju ke arah tingkat yang lebih
tinggi atau lebih maju.

B. Perspektif positivistis Comte tentang masyarakat


Comte menyatakan bahwa jika kita melihat semangat positif dalam hubungannya
dengan konsepsi ilmiah maka kita akan menemukan bahwa filsafat ini dibedakan dari
metafisik teologis oleh kecenderungan yang menisbikan ide-ide yang dipandang
mutlak. Pokok pandangan comte yang demikian agak angkuh ini dipandang wajar
untuk sosiologi masa kini. Tetapi comte menyatakan bahwa tidak mungkin menunggu
semua fakta tersedia sebelum merumuskan suatu hukum teoritis.

Analisa komparatif melahirkan suatu metode yang khusus untuk gejala sosial yang
memungkinkan suatu pemahaman mengenai hukum dasar pengembangan sosial.
Tujuan comte adalah menunjukkan kesatuan ini dengan menganalisa dasar-dasar
filosofis dari semua ilmu. Menurutnya, semua ilmu itu sama seperti nampak dalam
tiga tahap pemikiran teologis, metafisik, dan positif.

A Tahap teologis
Tahap ini merupakan periode terlama dalam sejarah. Karena awal mulia
perkembangan akal Budi memakai gagasan keagamaan yang belum adanya
penguasaan atas makhluk lain. Tahap ini menjadi 3 periode yaitu:
 Periode fetisisme yaitu bentuk pemikiran masyarakat primitif kepercayaan
atau roh -roh atau bangsa halus turut hidup bersama kita.ini terlihat pada
zaman purba dimanah diadakan upacara penyembahan roh halus untuk
meminta bantuan maupun perlindungan.
 Periode politeisme yaitu periode masyarakat telah percaya akan bentuk
para penguasa bumi yakni bahwa para dewa-dewa yang terus mengontrol
semua gejala alam
 Periode monoteisme : semakin majunya pemikiran manusia, pada periode
terakhir ini muncul kepercayaan akan satu tinggi pada abad pertengahan.
B tahap metafisik

Tahap transisi dari teologi ke tahap positif.di mana segala gejala sosial terdapat
kekuatan yang dapat terungkap kan .namun Disni belum adanya versitifikasi .
Meskipun penerangan dari alam sendiri tapi belum berpangkal pada data empiris.
Jadi, bisa dikatakan masih pergeseran berpikir manusia .
C tahap positif
Di tahap ini gejala alam dijelaskan secara empiris namun tidak mutlak. Tapi
pengetahuan dapat berubah dan mengalami perbaikan seiring intelektual manusia
berdasarkan data empiris agar memperoleh hukum-hukum baru.
C. Teori kemajuan menurut comte versus Teori siklus perubahan budaya menurut
Sorokin

Pandangan comte bahwa evolusi harus dibantu oleh usaha manusia serta kepercayaan
akan perkembangan positivisme akan mengakibatkan kemajuan yang terus menerus
adalah pasti artinya sejarah akan bergerak ketujuan akhir dan tahap-tahap sejarah
sebelumnya penting karena sumbangannya terhadap tujuan akhir yang merupakan
satu masyarakat Dimana bimbingan intelektual moral yang diberikan oleh imam
sosiologi memungkinkan pemimpin politik untuk menentukan kebijaksanaan yang
menjamin orang akan hidup harmonism. Comte mengambilnya l metode kemajuan
linear.

Perbedaan pandangan antara Sorokin dengan comte yaitu comte mengusulkan suatu
model linear yang berkulminasi pada munculnya masyarakat positivis. Sedangkan
Sorokin mengembangkan model siklus perubahan sosial artinya dia yakin bahwa
tahap sejarah cenderung berulang dalam kaitannya dengan mentalitas budaya yang
dominan tanpa membayangkan suatu tahap akhir yang final. Tapi siklus ini tidak
sekedar melipat gada saja sebaliknya akan banyak variasi dalam bentuk-bentuknya
yang khusus Dimana tema budaya yang luas.

1 pandangan Sorokin mengenai integrasi dan budaya

Dalam pandangan Sorokin lebih memusatkan pada arti, nilai norma dan symbol
sebagai kunci untuk memahami sosial budaya. Juga menekan kan saling
ketergantungan antara pola-pola budaya masyarakat sebagai suatu sistem interaksi
dan kepribadian individu. Tingkat tinggi budaya interaksi saat memilik Narti logis
dan sebaliknya ,Sorokin tidka menyatakan bahwa interaksi dan berinteraksi menurut
arti ini. Sebenarnya secara eksplisit dia menyebut himpunan pada tingkat budaya dan
sosio sebagai kumpulan unsur-unsur yang tidak berinteraksi baik dalam pengertian
kasual maupun penuh arti logis kecuali berdampingan saja menurut ruang dan
waktu .dia menunjukkan bahwa hanya didunia Sosio budaya itu disusun dari
himpunan-himpunan itu saja.

Sorokin menekankan tingkat variabilitas yang tinggi di perlihatkan . tema-tema


budaya dasar mungkin terulang tetapi pergulangan itu menunjukkan pola-pola yang
berubah . Setiap tahap sejarah masyarakat memperlihatkan beberapa yang unik.

2 tipe-tipe mentalitas budaya

Tipe-tipe mentalitas budaya menurut Sorokin yaitu :

1 kebudayaan ideasional
Tipe ini memiliki dasar premis bahwa kenyataan akhir itu bersifat nonmaterial. Dan
tidak ditangkap dengan Indra. Tingkat ini dipecah dalam beberapa bagian;
A kebudayaan ideasional aksetik, mentalitas ini memperlihatkan ikatan tanggung
jawab untuk mengurangi kebutuhan material manusia supaya mudah diserap dalam
dunia trransenden.
B kebudayaan ideasional aktif, berusaha mengubah dunia material supaya selaras
dengan dunia trransenden
C kebudayaan inderawi ( sensate culture ).
3.krisis sistem indriawi abad ke-20
Prinsip batas perilaku untuk kedua mentalitas budaya yang bertentangan, tetapi
penekanan utamanya diberikan pada batas-batas adisitem indrawi. Hasil penelitian
Sorokin mengemukakan kesimpulan bahwa bagian pertama abat ke-20 menyaksikan
buntunya jalan babi adisistem indriawi yang berulang Kali mendominasi budaya barat
selama 400 tahun silam. Karena dia mengadakan penelitian mengenai pergolakan dan
Prisia Dimana dia hidup, dia melihatnya sebagai gejala yang berhubungan dengan
kehancuran budaya yang mendalam. Kehancuran ini akan berlangsung sampai
akhirnya digantikan suatu sistem ideasional yang baru ( Mungkin sudah melewati
suatu tahap campuran).
4 sebuah kritik terhadap model Sorokin
Sorokin dapat dikritik karena terlampau menekankan keadaan dalam gambaran
propesinya mengenai berakhirnya peradaban barat di masa depan. Model keseluruhan
Sosio budaya dan usaha Sorokin untuk memperoleh dukun empiris ( betapa
terbatasnya sekalipun) dalam modelnya itu, harus dilihat sebagai suatu proyek-proyek
sosiologi yang paling ambisius yang pernah dilaksanakan. Segi negatifnya adalah
bahwa analisis sejarahnya itu menggunakan model teoritis untuk melihat data,
menginterpretasi data itu dalam hubungannya dengan model itu.

D. Kebudayaan material dan nonmaterial


Aspek materialistis dari kebudayaan secara implisit ada dalam teori comte dan
Sorokin. Pandangan comte mengenai transisi dari Masyarakat militer ke industri
sudah jelas mengandung implikasi perubahan dalam kebudayaan material. Analisa
kebudayaan material harus berkisar pada artis-arti budaya yang disimbolkan dalam
bentuk-bentuk material.

1 perkembangan teknologi dan ketinggalan budaya


Orgburn memperoleh pendidikan di universitas coloumbaia dan sumbangan yang
paling terkenal adalah konsepnya tentang ketinggalan budaya ( cultural lag ) konsep
ini mengacuh pada kebiasaan-kebiasaan sosial dan pola-pola organisasi sosial yang
tertinggal di belakang ( lag behaind) perubahan-perubahan dalam kebudayaan
material dan nonmaterial. Hal ini bertentangan dengan comte dan Sorokin.
2 ketinggalan dalam kebudayaan material
Urutan perubahan kebudayaan seperti yang dihipnotiskan Orgburn yaitu menemukan
situasi-situasi Dimana kemajuan dalam kebudayaan nonmaterial lebih dahulu
daripada kebudayaan material. Urutan ini dapat berlaku untuk bidang khayalan
ilmiah, dimana impian-impian mengenai inovasi teknologis sudah ada sebelum
inovasi itu berhasil. Lebih penting lagi, cita dan nilai budaya tertentu sudah
merupakan bagian dari warisan budaya selama ribuan tahun dan masih dianggap
memilik akal Budi manusia yang sangat maju dan dapat menjadi terang sebagai cita-
cita yang harus dikembangkan. Suatu model yang meliputi situasi di mana perubahan
budaya nonmaterial kelihatannya merupakan aspek yang penting dan perubahan
material juga penting.
Bab III
Penutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan makalah dari atas, saya simpulkan bahwa makalah ini berisi tentang
riwayat hidup manusia dan masala kemajuan budaya .

Auguste comte menyatakan bahwa dalam hubungan dengan konsepsi ilmiah maka
kita akan menemukan filsafat ini dibedakan dari metafisik teologis oleh
kecenderungannya untuk menisbikan ide-ide yang dipandang mutlak.

Tujuan comte adalah menunjukkan kesatuan ini dengan menganalisa dasar-dasar


filosofis dari semua ilmu.
Ada tiga tahap yaitu
A tahap teologis yaitu periode lama dalam sejarah
B tahap metafisik yaitu tahap transisi dari teologi ke tahap positif. Dimana segala
gejala sosial terdapat kekuatan yang terungkap kan (ditemukan akal Budi).
C tahap positif yaitu gejala ala yang dijelaskan secara empiris namun tidak mutlak.

B. Saran
Demikian makalah yang saya ini disusun, semoga dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan juga bagi pembaca umumnya menyadari makalah ini jauh
dari kesempurnaan maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Daftar pustaka

Johnson.Doyle Paul. Teori sosiologi dan modern.1986,Jakarta : PT.Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai