Oleh :
Ibnu Mushowwir R. (
Herman H.
Andi Sugiono
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kata pengantar
Segala puji dan syukur Kami panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan Rahmatnyalah maka Kami Dapat
menyelesaikan Makalah Teori Sosiologi Klasik Ini.
Berikut ini penulis Sekaligus Penyusun mempersembahkan sebuah
makalah yang menampilkan biografi dan teori-teori dari dari ilmuan
Auguste Comte, yang menurut Kami dapat memberikan manfaat yang
besar bagi kita untuk mempelajari sejarah perkem,bangan sosiologi.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan
dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung
perasaan pembaca.
Dengan ini kamimempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini
sehingga dapat memberikan manfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar......x
Daftar Isi...ix
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan masalah
Tujuan
BAB II Pembahasan
BAB III Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar pustaka
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah sosiologi berasal dari ilmu filsafat (master scientiarum) yang
lahir pada saat-saat terakhir perkembangan ilmu pengetahuan
(Soekanto, 2012: 5). Oleh karena itu, sosiologi didasarkan pada
kemajuan-kemajuan yang telah dicapai ilmu pengetahuan lainnya.
Sebenarnya sosiologi telah muncul sejak ratusan, bahkan ribuan tahun
yang lalu. Namun, sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari
masyarakat baru lahir pada abad ke-18, tepatnya pada tahun 1842.
Orang yang pertama kali memperkenalkan sosiologi sebagai ilmu
adalah seorang ahli filsafat bangsa Prancis bernama Auguste Comte.
Dialah yang disebut sebagai Bapak Sosiologi, karena Dia merupakan
orang pertama yang membedakan ruang lingkup dan isi sosiologi dari
ruang
lingkup
dan
isi-isi
ilmu
sosiallainnya.
Sosiologi yang lahir pada tahun 1842 ditandai tatkala Auguste Comte
menerbitkan bukunya yang berjudul Positive-Philosophy. Banyak
pemikiran dan teori Comte yang sangat tersohor pada saat itu hingga
sekarang. Menurut Comte, sosiologi harus dibentuk berdasarkan
pengamatan atau observasi terhadap masyarakat bukan hanya sekadar
spekulasi-spekulasi perihal masyarakat. Pemikiran yang paling
termasyhur diantara pemikiran-pemikiran Pria yang dilahirkan 215
tahun lalu ini adalah
pemikirannya tentang tiga tahap perkembangan intelektual. Yaitu,
pertama tahap teologis atau fiktif, kedua tahap metafisik yang
merupakan perkembangan dari tahap pertama, dan ketiga adalah tahap
positif yang merupakan tahap terakhir dari perkembanagan manusia.
B.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
C. Tujuan
1.
2.
3.
BAB IIPEMBAHASAN
A.
B.
Social Dynamic
1)
Tahap teologis
Dimulai sebelum tahun 1300 dan menjadi ciri dunia.
Tahap ini meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia
ini dikendalikan oleh kekuatan supranatural yang dimiliki oleh para
dewa, roh atau tuhan.Pemikiran ini menjadi dasar yang mutlak untuk
menjelaskan segala fenomena yang terjadi di sekitar manusia,
sehingga terkesan irasional. Dalam tahap teologis ini terdapat
tiga kepercayaan yang dianutmasyarakat. Yang
pertama fetisysme (semuanya) dan dinamisme yang menganggap
alam semesta ini mempunyai jiwa. Kemudian animisme yang
mempercayai dunia sebagai kediaman roh-roh atau bangsa halus.
Yang kedua politeisme (memilih), sedikit lebih maju dari pada
kepercayaansebelumnya. Politeisme mengelompokkan semua
dan kejadian alam berdasarkan kesamaan-kesamaan diantara mereka.
Sehingga politeismemenyederhanakan alam semesta yang
beranekaragam. Contoh dari politeisme, dulu disetiap sawah di desa
berbeda mempunyai dewa yangberbeda. Politeisme menganggap
setiap sawah dimanapun tempatnyamempunyai dewa yang
sama, orang jawa mengatakan dewa padi yaitu yaitu dewi sri.
Yang terakhir, monoteisme yaitu kepercayaan yang
menganggap hanya ada satu Tuhan. Dalam tahap teologis kami dapat
Tahap metafisik
Tahap ini terjadi antara tahun 1300 sampai 1800. Pada tahap
ini manusia mengalami pergeseran cara berpikir. Pada tahap ini,
munculkonsep-konsep abstrak atau kekuatan abstrak selain
tuhan yakni alam. Segala kejadian di muka bumi adalah hukum alam
yang tidak dapat diubah. Contoh, pejabat negara adalah orang yang
berpendidikan dan telah mengenal ilmu pengetahuan namun ia masih
saja bergantung dan mempercayai kekuatan dukun.
3)
Tahap positivisme
Pada tahap ini semua gejala alam atau fenomena yang terjadi
dapat dijelaskan secara ilmiah berdasarkan peninjauan, pengujian
dandapat dibuktikan secara empiris. Tahap ini menjadikan ilmu
pengetahuanberkembang dan segala sesuatu menjadi lebih
rasional, sehingga tercipta dunia yang lebih baik karena
orang cenderung berhenti melakukanpencarian sebab mutlak
(Tuhan atau alam) dan lebih berkonsentrasi pada penelitian terhadap
dunia sosial dan fisik dalam upayanya menemukanhukum yang
mengaturnya. Contoh, tanaman padi subur bukan karena akibat
kehendak dewi Sri melainkan akibat dari perawatan dan pemupukan
yang baik.
b.
Social static
Fungsi social static dimaksudkan sebagai suatu studi tentang
hukum-hukum aksi dan reaksi dari berbagai bagian di dalam suatu
sistem sosial. Dalam sosial static terdapat empat doktrin, yaitu doktrin
tentang individu, keluarga, masyarakat dan negara. Mengarah pada
struktur yang ada dalam masyarakat.Diibaratkan sebagai sebuah
bangunan dan segala sesuatu yang menyusun bangunan itu.
BAB IIPENUTUP
A. Simpulan
Auguste comte masuk ke dalam lingkungan intelek berkat jasa
dari Saint-Simon yang kemudian ia mengembangkan sayapnya sendiri
sesuai dengan pemikirannya sendiri.
Beberapa sumber penting yang menjadi latar belakang yang
menentukan jalan pikiran August Comte, yaitu:
B.
Saran
Teori yang dikemukakan oleh Auguste Comte adalah hasil dari
pemikirannya yang dipengaruhi oleh berbagai keadaan dan tokoh
pemikir lainnya yang mendominasi pada saat itu. Model filsafat
positivisme Auguste Comte tampak begitu mengagungkan akal dan
panca indera manusia sebagai tolok ukur kebenaran. Padahal
kebenaran sebagai masalah pokok pengetahuan manusia
adalah bukan sepenuhnya milik manusia, akan tetapi hanya
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/August_Comte
http://philosopherscommunity.blogspot.com/2013/06/po
sitivisme-auguste-comte.html
Mustansir , Rizal, Filsafat Ilmu (Yogyakarta:Belukar),2001
Bakhtiar,Amsal. Filsafat Ilmu (Jakarta: tt.)2004