Anda di halaman 1dari 4

KEAJAIBAN DAN KEBENARAN JANJI ALLAH DIDALAM AL-QUR'AN

Pendahuluan

Dalam banyaknya kata-kata Al-Qur'an, terkandung keajaiban dan kebenaran yang tak
tergoyahkan. Sebagai kitab suci dalam agama Islam, Al-Qur'an bukan hanya sekadar teks
suci, tetapi juga sumber inspirasi dan pengetahuan yang tak ada tandingannya. Dalam esensi
keagungan ini, Al-Qur'an membawa janji-janji Allah yang memberikan makna mendalam
bagi kehidupan manusia. Janji-janji ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari janji
kehidupan setelah mati hingga janji kesembuhan dan keberanian di tengah cobaan. Dalam
esai ini, kita akan mengupas secara mendalam keajaiban dan kebenaran yang terkandung
dalam janji-janji Allah yang ditemui dalam Al-Qur'an. Melalui pemahaman yang cermat
terhadap teks suci ini, kita akan memperoleh wawasan baru mengenai makna dan implikasi
dari janji-janji ilahi yang luar biasa ini.
Salah satu aspek paling menakjubkan dari Al-Qur'an adalah janji-janji Allah yang
mengarah pada pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan manusia. Janji-janji ini
mencerminkan kebijaksanaan dan kasih sayang ilahi, memberikan harapan dan ketenangan di
tengah kesulitan. Dalam pelajaran kehidupan sehari-hari, janji-janji ini menjadi pilar
keteguhan iman dan keyakinan. Menggali ke dalam janji-janji tentang kesehatan, keberkahan,
dan kesabaran membuka jendela menuju keajaiban kehidupan manusia. Melalui penelusuran
ini, kita dapat mengidentifikasi bagaimana janji-janji ini menjadi pendorong bagi umat
Muslim untuk menjalani kehidupan dengan semangat dan kepercayaan, menghadapi cobaan
dengan penuh ketabahan dan keyakinan.
Al-Qur'an bukanlah sekadar teks yang terpisah dari realitas manusia; sebaliknya, ia
menggambarkan dan mencerminakan realitas kehidupan manusia. Dalam esai ini, kita akan
melihat bagaimana janji-janji Allah dalam Al-Qur'an menciptakan keajaiban di dalam realitas
manusia. Melalui pengamatan mendalam terhadap contoh-contoh konkrit dari kehidupan
sehari-hari, kita akan menggali bagaimana janji-janji ini tidak hanya merupakan harapan,
tetapi juga kebenaran yang hidup dalam setiap nafas manusia. Dari keajaiban kesembuhan
hingga keajaiban keberanian, Al-Qur'an mengajarkan bahwa janji-janji ilahi ini bukanlah
sekadar kata-kata kosong, melainkan pencerminan dari keajaiban dan kebenaran yang
menghiasi kehidupan manusia. Dengan melibatkan diri dalam pemahaman mendalam
terhadap janji-janji Allah ini, kita akan merasakan kehadiran keajaiban dan kebenaran yang
mengubah cara kita melihat dunia dan eksistensi manusia.
Al-Qur'an, kitab suci dalam agama Islam, merupakan sebuah karya yang dianggap oleh
umat Muslim sebagai petunjuk hidup dan pedoman moral. Di dalamnya terkandung janji-janji
Allah yang dinyatakan sebagai kebenaran mutlak. Dalam essai ini, kita akan menjelajahi
keajaiban dan kebenaran dari janji Allah yang terdapat dalam Al-Qur'an. Melalui analisis
mendalam dan kontemplasi, kita akan memahami nilai kebenaran dan keajaiban dari janji-
janji ilahi yang membentang dalam kitab suci ini.

Keajaiban Alam Semesta


Salah satu aspek paling mencengangkan dari Al-Qur'an adalah ketepatan ilmiahnya
tentang alam semesta. Pembahasan Al-Qur'an mengenai bagaimana alam semesta umumnya
terbentuk dapat ditemukan dalam berbagai ayat yang tersebar di berbagai surat. Walaupun
demikian, informasi ini hanya merupakan kerangka dasar atau acuan penting, karena Al-
Quran bukanlah sebuah karya kosmologi atau ilmu pengetahuan yang secara rinci
menjelaskan proses pembentukan alam semesta. Sebab inilah yang mengakibatkan beragam
penafsiran dari para ilmuwan dan ulama mengenai isi ayat-ayat yang dimaksud.
Dalam banyak ayat, Al-Qur'an menyebutkan fenomena alam yang pada zamannya tidak
dapat dipahami, namun sekarang telah diverifikasi oleh ilmu pengetahuan. Contohnya adalah
dalam Surah An-Nur (35)

‫الَّل ُه ُنوُر الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر ِض ۚ َم َث ُل ُنوِرِه َك ِم ْش َك اٍة ِفيَه ا ِم ْص َباٌح ۖ اْلِم ْص َباُح يِف ُز َج اَج ٍةۖ الُّز َج اَج ُة َك َأَّنَه ا‬

ۚ ‫َك ْو َك ٌب ُدِّرٌّي ُيوَقُد ِم ْن َش َج َر ٍة ُمَباَر َك ٍة َز ْيُتوَنٍة اَل َش ْر ِقَّيٍة َو اَل َغْر ِبَّيٍة َيَك اُد َز ْيُتَه ا ُيِض يُء َو َلْو ْمَل ْمَتَسْس ُه َناٌر‬
‫ٍء ِل‬ ‫ِب‬ ‫ِل‬ ‫ِل ِرِه‬ ‫ِد‬
‫ُنوٌر َعَلٰى ُنوٍر ۗ َيْه ي الَّلُه ُنو َمْن َيَش اُءۚ َو َيْض ِر ُب الَّلُه اَأْلْم َثاَل لَّناِس ۗ َو الَّلُه ُك ِّل َش ْي َع يٌم‬

Artinya : Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya
Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita
besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya)
seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu)
pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah
barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh
api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya
siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi
manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Ayat diatas membicarakan cahaya matahari dan bulan. Kebenaran ilmiah ini
menggambarkan bahwa janji-janji Allah yang terkandung dalam Al-Qur'an bukanlah sekadar
klaim tanpa dasar, melainkan keajaiban ilmiah yang diungkapkan dengan kata-kata ilahi.
Kemudian Al-Qur'an merinci keajaiban alam semesta sebagai tanda kebesaran dan
kekuasaan Allah. Salah satu contohnya adalah dalam Surah Al-Baqarah (164) yang
menyatakan, "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, serta silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal." Ayat ini menekankan
keberadaan alam semesta sebagai bukti nyata akan eksistensi dan keberadaan Allah. Manusia
diajak untuk merenungkan fenomena alam, seperti perubahan cuaca, matahari terbit dan
terbenam, serta keberagaman makhluk hidup sebagai manifestasi keajaiban ciptaan Tuhan.
Dalam Al-Qur'an, untuk merujuk pada alam semesta, frase "samawati wa al-ardhi wa
mama bainahuma" sering digunakan. Ungkapan ini diulang beberapa kali dengan berbagai
variasi ejaan, mencakup 15 huruf berbeda, dan semua versi tersebut dapat diartikan sebagai
keseluruhan alam, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Frase "samawati wa al-ardhi",
yang diartikan sebagai surga dan bumi, seperti yang dijelaskan dalam QS Al-Anbiya'/21:30,
awalnya merupakan satu entitas yang bersatu (ratqan). Kemudian, Allah memisahkan
keduanya menjadi dua bagian, salah satunya diangkat ke langit, sementara yang lain
dibiarkan di bawah dan disebut sebagai bumi. Karena adanya pemisahan antara surga dan
bumi, terciptalah ruang hampa yang disebut awang, yang diungkapkan melalui kata "wa
mama bainahuma".
Sesuai dengan pemikiran Hasbi Shiddieqy, teori penciptaan yang teratur yang diajukan
oleh ilmu pengetahuan sesuai dengan konsep yang sebenarnya dalam Al-Quran, sebagaimana
dijelaskan dalam QS. Al-Anbiya'/21:30.1 Pemahaman logis yang sesuai dengan ajaran Al-
Quran:

*4. Keajaiban Kesehatan dan Kebenaran Janji Kesembuhan*

Al-Qur'an juga memuat janji-janji tentang kesembuhan dan kesehatan. Surah Al-Isra (17:82)
menyebutkan: "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman..." Penelitian ilmiah dan medis modern terus membuktikan

1
Muhammad Zaini, “Alam Semesta Menurut Al-Qur’an”, Journal of Qur’anic2018 h. 30–46.
kebenaran dari pengobatan dan penawar yang ditemukan dalam Al-Qur'an, membawa
kesembuhan bagi banyak orang dan menyaksikan keajaiban terkait dengan janji Allah dalam
kitab suci ini.

*5. Janji Kebenaran tentang Kesabaran dan Ujian Hidup*

Keberanian, ketabahan, dan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup adalah tema yang
sering diulang dalam Al-Qur'an. Salah satu contohnya terdapat dalam Surah Al-Baqarah
(2:155): "Dan Kami akan menguji kamu dengan sesuatu ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar." Penelitian psikologi modern juga mengkonfirmasi kebenaran dari ajaran ini,
menunjukkan bahwa kesabaran membawa ketahanan mental dan kekuatan dalam menghadapi
ujian kehidupan.

*Kesimpulan*

Dalam essai ini, kita telah menggali kebenaran dan keajaiban janji Allah yang terdapat dalam
Al-Qur'an. Dari janji kehidupan setelah mati hingga janji kesembuhan dan keberanian dalam
menghadapi ujian hidup, Al-Qur'an adalah sumber kebijaksanaan dan inspirasi bagi umat
Muslim. Melalui analisis mendalam dan pemahaman yang cermat, kita dapat melihat bahwa
janji-janji ilahi ini bukanlah sekadar kata-kata, melainkan kebenaran dan keajaiban yang
dapat diukur, diverifikasi, dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
menghormati dan memahami janji-janji Allah dalam Al-Qur'an adalah langkah pertama
menuju pemahaman yang lebih dalam tentang keyakinan dan spiritualitas dalam Islam.

Anda mungkin juga menyukai