Anda di halaman 1dari 4

Musik Sebagai Sarana Therapy

27 Oktober 2011 pukul 22:45

Disarikan oleh : Mas Bambang Purnomo Sigit

Pernah bertanya-tanya kenapa Anda bisa begitu menghayati suatu musik atau lagu? Misalnya,
lagu melankolis yang Anda dengarkan ketika sedang patah hati atau lagu yang entah kenapa
bisa membuat Anda begitu bersemangat? Nah, pertanyaan itu juga menjadi minat para peneliti
yang mendalami teori emosi dalam musik. Ya, musik dapat mempunyai muatan emosi tertentu,
tapi di mana letak fungsi afektif (emosional) musik itu. Pada musik itu sendiri atau pada si
pendengarnya? Maksudnya, kita bisa bilang musik itu mengekspresikan emosi tertentu karena
properti inheren dari musik (melodi, tempo, dll) atau karena faktor personal dari kita sebagai si
pendengar?
Menurut Alf Gabrielsson, seorang ahli di bidang psikologi music, untuk memahami ekspresi
emosi dalam musik, kita perlu membedakan antara proses emotion perception danemotion
induction. Maksudnya, seorang pendengar musik dapat saja menangkap ekspresi emosi dari
sebuah musik tanpa perlu mengalami emosi itu sendiri. Proses inilah yang dimaksud dengan
emotion perception atau persepsi emosi yang terkandung dalam musik. Itu artinya ada nilai
objektif dari fungsi emosional musik, yang membuat kita sebagai pendengar dapat mengenali
musik yang bernuansa sedih, gembira, relaxing , dsb. Lebih jauh lagi, saat mendengar sebuah
musik, kita dapat mengalami emosi tertentu. Inilah proses emotion induction, di mana musik
membawa kita hanyut dalam emosi tertentu. Seseorang, karenanya, dapat dengan bebas
memberikan respon emosi terhadap musik yang didengarnya. Secara gamang, emotion
perception dimaksudkan sebagai kerja intelektual (sebatas proses persepsi kognitif) sementara
emotion induction melibatkan respon emosional (apa yang dirasakan saat mendengar musik
tertentu).
Musik merupakan seni yang melukiskan pemikiran dan perasaan manusia lewat keindahan
suara. Sebagaimana manusia menggunakan kata-kata untuk mentransfer suatu konsep, ia juga
menggunakan komposisi suara untuk mengungkapkan perasaan batinnya. Seperti halnya ragam
seni lain, musik merupakan refleksi perasaan suatu individu atau masyarakat. Musik merupakan
hasil dari cipta dan rasa manusia atas kehidupan dan dunianya. Di masa lalu, musik juga
memiliki peran yang sangat penting di mata masyarakat primitif. Mereka percaya, musik bisa
mencegah datangnya bencana atau kejadian buruk lain.
Sejarah penggunaan musik sebagai media penenang psikologi manusia telah dirintis sejak masa
filosof Yunani kuno, Plato dan Aristoteles. Di Iran dan dipelbagai literatur kuno soal musik,
pengaruh musik terhadap jiwa manusia telah dibahas secara khusus. Selama berabad-abad
yang lalum, bangsa Iran memanfaatkan terapi musik sebagai metode penyembuhan dan
menjadikannya sebagai faktor yang bisa menjaga kesehatan jiwa. Musik merupakan ragam seni
yang berpengaruh terhadap audiennya tanpa perantara konsep ataupun intepretasi. Lewat
efeknya yang ajaib, musik dapat membebaskan rasa manusia dari jeratan tekanan batin, rasa
kesepian, panik, dan berbagai gangguan mental lainnya. Karena itu, kini di berbagai negara
marak didirikan berbagai pusat-pusat penelitian maupun praktek terapi musik.
Musik, sesuai dengan susunan interval dan ritmenya memiliki refleksi khusus yang bisa
merangsang sel-sel saraf sehingga perasaan manusia bisa diperlemah, diperkuat ataupun
dialihkan. Pengaruh itu bahkan telah dibuktikan secara ilmiah di sepanjang fase kehidupan

manusia, mulai dari masa di embrio hingga masa senja. Bahkan bisa berpengaruh juga pada
jenis mahluk hidup lainnya seperti tumbuhan. Tidak hanya itu saja, musik terbukti berpengaruh
pada sistem saraf sensorik-motorik, sistem saraf sadar, dan sel saraf lain.
Biasanya, para terapis membagi tema musik ke dalam lima jenis, yaitu musik bertema trance,
melow, semangat, ceria, dan relaksasi.
Musik bertema trance adalah jenis musik yang mengandung ungkapan rasa ceria yang luar
biasa. Jenis musik semacam itu cocok untuk menyembuhkan orang yang mengalami tekanan
mental atau stress.
Musik yang berirama melow dan melankolis merupakan jenis musik yang menyayat perasaan.
Musik semacam itu bisa menurunkan asupan sejumlah komposisi kimia dalam otak. Musik
bertema melankolis dalam kondisi normal bisa mengurangi rasa sakit dan nyeri. Sementara jika
didengar di saat sedih, bisa mempermudah bagi seseorang untuk menahan rasa duka. Namun,
penggunaan musik bertema seperti itu secara berlebihan bisa menurunkan semangat dan
kebencian.
Musik bertema semangat merupakan jenis musik yang bisa membangkitkan reaksi kuat dan
cepat yang disertai dengan tanggapan fisiologis. Para komposer musik menggunakan tema
semacam itu untuk meningkatkan gerakan badan. Jenis musik ini sangat diminati kalangan
muda. Jika dimanfaatkan secara tepat, jenis musik ini bisa berdampak positif dan meningkatkan
semangat.
Jenis keempat adalah musik yang bernada ceria dengan sentuhan irama yang menenangkan.
Musik seperti ini bisa meningkatkan gairah hidup dan memunculkan perasaan positif, sehingga
bisa meningkatkan daya kerja. Jenis musik ini juga sangat bermanfaat untuk membangkitkan
semangat dan keceriaan di kalangan anak-anak ataupun remaja.
Jenis yang terakhir adalah musik relaksasi. Musik ini bernuansa lembut, monoton, dan datar.
Kelembutan musiknya itu bisa menenangkan perasaan dan emosi manusia. Musik jenis ini
dimanfaatkan untuk meningkatkan konsentrasi dan menyeimbangkan emosi.
Sejatinya ada banyak cara untuk menciptakan ketenangan batin. Sebagian orang berusaha
memperolehnya dengan mendengarkan musik, ada yang dengan membaca buku, melakukan
wisata alam, atau bahkan hanya sekedar makan dan tidur. Yang jelas, sains telah membuktikan
bahwa beberapa jenis musik bisa membantu jiwa manusia menjadi lebih tenang dan seimbang.
Beberapa jenis musik juga bahkan bisa menghapus rasa tertekan dan stress.
Adanya pengaruh positif musik terhadap fisik dan psikologis manusia itu, menjadikan musik
dimanfaatkan sebagai media penyembuhan. Tentu saja penggunaan musik harus digunakan
secara proporsional. Tidak semua jenis musik bisa didenger dalam segala kondisi bahkan
terkadang kita justru memerlukan keheningan untuk menenangkan perasaan. Bahkan suara
nyanyian burung, gemercik aliran sungai, tetesan air hujan dan gemuruh ombak bisa menjadi
musik terindah untuk menenangkan perasaan jiwa.
Sejatinya musik tidak hanya terbatas dari suara yang dihasilkan dari instrumen atau suara
manusia semata, tapi suara alam juga bisa menjadi sumber musik yang sangat menawan.
Karena itu, jangan pernah melupakan suara nyanyian alam dan dengarlah keindahan musikalnya
yang begitu natural.
Musik telah menjadi bagian hidup bahkan bagi sebagian orang musik menjadi spirit untuk
melakukan aktivitas. Musik dapat mengubah orang sedih menjadi senang dan frustasi menjadi
semangat.
Tak heran jika kebanyakan orang yang tinggal di perkotaan mengalami masalah sulit tidur, sulit
berkonsentrasi dan mengalami stress dengan lingkungan yang sangat ramai. Salah satunya

diakibatkan suara bising. Berlawanan dengan suara bising tersebut adalah musik yang dapat
memperbaiki dan mempengaruhi kesehatan mental serta harmoni tubuh. Suara yang dihasilkan
dari perpaduan alat musik ini, sejatinya dapat digunakan sebagai sarana pengobatan, yang
seringkali disebut terapi musik.
Efek yang menyembuhkan dari terapi musik tidak hanya terbatas pada kesehatan mental. Telah
dilakukan pula observasi di rumah sakit pada pasien-pasien penderita luka bakar, penyakit
jantung, diabetes dan kanker, musik juga memiliki kekuatan menyembuhkan. Sebagai pelengkap
dalam perawatan di panti rehabilitasi, terapi musik sepertinya memberi kekuatan komunikasi dan
ketrampilan fisik, begitu pula perannya dalam memperbaiki fungsi fisik maupun mental. Dalam
hal pembelajaran, berbicara dan penyelesaian masalah (problem solving), terapi musik juga
memiliki peran tersendiri.
Terapi musik dapat mengurangi kebutuhan pengobatan selama kelahiran dan melengkapi fungsi
mati rasa dalam operasi dan perawatan gigi, terutama jika yang dirawat anak-anak serta pasien
yang menjalani prosedur pembedahan. Musik juga berguna untuk mengatasi trauma pada bayi
yang lahir premature. Disamping situasi akut ini, terapi musik juga membantu menghilangkan
rasa sakit kronik.

MUSIK SEBAGAI MEDIA TERAPI


Eko Raharjo

Abstract
Banyak ahli pendidikan dan psikologi yang mengkaji tentang peran dan fungsimusik dalam hubungananya dengan
kehidupan manusia. Salah satu fungsi musik adalahsebagai media terapi. Penelitian ini mengkaji tentang peran musik
sebagai terapi yangdilakukan oleh YPAC Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan segalaaktivitas terapi
yang dilakukan yayasan tersebut dalam memanfaatkan musik sebagaimedia.Dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Teknik pengambilandata dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis digunakan
denganmengembangkan deskripsi kasus dengan mengunakan teknik reduksi data, kategorisasidan penafsiran
data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan musik terapi bagipenderita tunagrahita di Yayasan
Pembinaan Anak Cacat Semarang dilakukan dengandua cara yakni melalui terapi pelayanan khusus. Tujuan terapi
musik bagi penderitatunagrahita di YPAC Semarang adalah untuk meningkatkan daya konsentrasi
anak,mengembalikan individu yang tertutuo ke realitas, melatih persepsi, menimbulkan hargadiri, membentuk
hubungan interpersonal, meningkatkan pengenalan dan pengetahuanmusik, dan menghilangkan kelelahan serta
menciptakan suasana santai. Aktifitas musikyang dilakukan dalam proses terapi musik di YPAC Semarang mencakup
kegiatanmendengarkan musik, merespon musik dengan gerak berirama, bernyanyi, membacanotasi musik, dan
bermain alat musik.Saran dalam peneitian ini adalah : (1) Diharapkan mengembangkan lebih lanjutproses terapi musik,
khususnya dalam pengembangan pemanfaatan media, (2) bagiYPAC Semarang dan lembaga-lembaga terkait,
disarankan agar menyelenggarakanprogram pengembangan peningkatan sarana dan prasarana terapi musik yang
sesuaidengan kebutuhan penderita tunagrahita.
Kata kunci : terapi, tunagrahita, media terapi, aktivitas

Musik Sebagai Sarana Penyembuhan


by : Indospiritual

Kategori : Kesehatan

Setiap orang memiliki selera musik yang berbeda-beda. Tapi apapun jenisnya, musik bisa dijadikan obat
yang mujarab untuk meringankan berbagai penyakit dan membuat tubuh tetap sehat.
Manfaat terapi musik telah dikenal sejak zaman dulu. Musik sebagai sarana penyembuhan bahkan
diakui dalam tulisan-tulisan Pythagoras, Aristoteles dan Plato. Mereka percaya bahwa musik dapat
mempengaruhi kesejahteraan fisik, emosi, kognitif dan sosial, serta meningkatkan kualitas hidup.
Praktisi medis profesional pun telah menghubungkan musik untuk kesehatan tubuh. Sebuah studi telah
menyimpulkan bahwa mendengarkan musik memiliki efek kesehatan yang positif terhadap orang dari
segala usia.
Dilansir dari Lifemojo, berikut beberapa bagian tubuh yang bisa sehat dengan musik:
1. Menghilangkan rasa sakit
Musik memiliki kemampuan untuk mengurangi rasa sakit melalui pelepasan endorfin yang bertindak
sebagai pembunuh rasa sakit alami. Hal ini juga bisa mengalihkan perhatian dari rasa sakit dan
mendorong relaksasi.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Advanced Nursing, mendengarkan musik
sehari-hari dapat mengurangi rasa sakit kronis sebesar 21 persen.
2. Meredakan stres
Stres telah dikaitkan dengan banyak penyakit, termasuk beberapa penyakit mental yang tampaknya
hanya terjadi pada orang dengan tingkat stres yang sangat tinggi. Dari studi yang dilakukan
menunjukkan bahwa musik dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan secara signifikan.
3. Menyehatkan jantung
Mendengarkan musik yang menenangkan (seperti musik klasik, Celtic atau India) juga dapat membantu
mengurangi denyut jantung dan tekanan darah. Sebagai hasil dari tekanan darah, juga mengurangi
risiko stroke dan masalah kesehatan lainnya dari waktu ke waktu.
4. Merangsang sel otak
Penelitian telah menunjukkan bahwa musik beat cepat dapat merangsang gelombang otak untuk
beresonansi sinkron, sehingga membuat orang berkonsentrasi lebih tajam dan berpikir lebih waspada.
Di sisi lain, mendengarkan musik klasik dapat menenangkan dan meningkatkan kemampuan untuk
berkonsentrasi lebih lama.
5. Membuat tidur nyenyak
Mendengarkan musik yang lembut saat akan tidur dapat membantu orang untuk tidur lebih nyenyak.
Tidur menempatkan tubuh Anda dalam kondisi baik karena menghilangkan efek stres, depresi dan
kecemasan seseorang.
6. Membantu penyembuhan kanker
Penelitian menunjukkan musik yang menawarkan sejumlah manfaat bagi orang menghadapi kanker.
Musik dapat mengurangi kecemasan pada pasien yang menerima terapi radiasi dan juga meringankan
mual dan muntah karena kemoterapi dosis tinggi.
Sumber : detik.com

Anda mungkin juga menyukai