BAB I
DESKRIPSI
1.1 Maksud dan Tujuan
1.1.1 Maksud
Metode pengujian ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pengujian kuat
tekan kayu.
1.1.2 Tujuan
Tujuan metode pengujian ini adalah untuk memperoleh nilai kuat tekan kayu.
1.2 Ruang Lingkup
Metode pengujian ini mencakup tentang persyaratan, ketentuan, dan cara pengujian kayu,
untuk semua jenis benda uji kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering udara.
1.2.1 Pengertian
Beberapa pengertian yang berkaitan dengan metode pengujian ini :
1) kuat tekan kayu bangunan struktural adalah gaya tekan per satuan luas bidang tekan;
2) kuat tekan sejajar arah serat adalah kekuatan kayu memikul beban yang bekerja
padanya yang arah beban sejajar dengan arah serta kayu;
3) kuat tekan tegak lurus arah serat adalah kekuatan kayu memikul beban yang bekerja
padanya yang arah beban tegak lurus dengan arah serat kayu;
4) benda uji bebas cacat adalah benda uji kayu yang bebas dari mata kayu, gubal, retak,
lubang, jamur, rapuh dan tidak memuntir;
5) newton adalah satuan menurut Sistem Internasional (SI) untuk gaya ekivalen dengan
0,1 kgf dan ditulis dengan notasi N;
6) mega pascal adalah 106 pascal ekivalen dengan 10 kgf/cm2 dan ditulis dengan notasi
MPa;
7) kayu kering udara adalah kayu dengan kadar air maksimum 20%;
8) gubal adalah bagian terluar dari kayu yang berdekatan dengan kulit dan merupakan
bagian batang yang masih hidup berisi zat makanan cadangan biasanya berwarna
terang.
SNI 03-3958-1995
BAB II
PERSYARATAN PENGUJIAN
2.1 Penanggung Jawab
Hasil pengujian disyaratkan harus disyahkan oleh yang berwenang yang ditunjuk sebagai
penanggung jawab pengujian, dengan mencantumkan nama, tanda tangan, dan tanggal
pengesahan.
2.2 Laporan Pengujian
Laporan pengujian harus diberi nomor kode, tanggal pelaporan dan disyahkan oleh yang
berwenang.
2.3 Benda Uji
Benda uji harus mengikuti persyaratan sebagai berikut :
1) kelompok benda uji sama jenisnya;
2) benda uji bebas cacat;
3) setiap benda uji mempunyai identitas dengan nomor dan huruf, sehingga mencerminkan
nomor urut dan jenis kayu;
4) Jumlah benda uji yang disyaratkan tidak boleh kurang dari 5 buah untuk satu jenis kayu.
2.4 Peralatan
Peralatan yang dipakai harus dengan kalibrasi yang masih berlaku.
Untuk pengujian kuat tekan kayu diperlukan peralatan sebagai berikut :
1) mesin uji;
2) alat pengukur waktu;
3) alat ukur;
(1) roll meter;
(2) jangka sorong;
4) alat potong kayu;
5) alat penjepit baja;
6) alat ukur deformasi;
7) alat pengukur kadar air.
SNI 03-3958-1995
BAB III
KETENTUAN-KETENTUAN
3.1 Ketentuan-ketentuan dalam Pengujian Kuat Tekan Sejajar Serat
3.1.1 Benda Uji
Benda uji harus memenuhi ketentuan :
1) ukuran benda uji adalah (50 x 50 x 200) mm, seperti Gambar 1:
SNI 03-3958-1995
// =
p
( MPa)
bxh
Keterangan :
FC// = kuat tekan sejajar serat
P
= beban uji maksimum
b
= lebar benda uji
h
= tinggi benda uji
3.2 Ketentuan-ketentuan dalam Pengujian Kuat Tekan Tegak Lurus Serat
3.2.1 Benda Uji
Benda uji harus memenuhi ketentuan :
1) ukuran benda uji adalah 50 x 50 x 150 mm, seperti Gambar 2;
SNI 03-3958-1995
3.2.5 Besar Beban Uji
Besarnya beban uji harus memenuhi ketentuan, yaitu besarnya beban maksimum sampai
benda uji mengalami putus.
3.2.6 Perhitungan Kuat Tekan
Kuat tekan tegak lurus serat dan kuat tekan sejajar serat dihitung dengan beban per satuan
luar bidang tekan :
p
(MPa)
bxh
Keterangan :
fC = kuat tekan tegak lurus serat
P
= beban uji maksimum
b
= lebar benda uji
h
= tinggi benda uji
SNI 03-3958-1995
BAB IV
CARA UJI
Urutan pengujian dilakukan sebagai berikut :
1) siapkan benda uji dengan ketentuan ukuran pada Gambar 1 dan Gambar 2;
2) beri nomor atau kode pengujian, sebelum dipasang pada alat uji, ukur benda uji dengan
alat ukur jangka sorong atau rol meter; dan catat pada lembar data/formulir pengujian;
3) letakkan benda uji secara sentris terhadap alat pembebanan;
4) untuk pengujian kuat tekan sejajar serat; jalankan mesin uji dengan kecepatan menurut
pasal 3.1.4; untuk pengujian kuat tekan tegak lurus arah serta : jalankan mesin uji
dengan kecepatan menurut pasal 3.2.4;
5) lakukan pembebasan sampai beban maksimum;
6) baca dan catat data beban;
7) gambar bentuk retakan-retakan yang timbul setelah pengujian;
8) hitung kuat tekan berdasarkan ketentuan pada pasal 3.1.6;
9) cantumkan semua nilai hasil perhitungan ke dalam formulir pada Lampiran B.
SNI 03-3958-1995
BAB V
LAPORAN UJI
Hasil pengujian kayu untuk setiap benda uji harus memuat :
1) tanggal pengujian;
2) nomor identifikasi;
3) ukuran lebar dan tinggi dari benda uji dalam mm;
4) beban uji maksimum N;
5) bentuk keretakan pada benda uji setelah pengujian;
6) nilai kuat tarik kayu;
7) nama, tanda tangan penanggung jawab dan pengesahan.
stop watch
Kuat tekan
compression strength
Retak mendatar
crustme
Retak geser
shearing
Belah memanjang
splitting
Retak ujung
crosshead speed
Jenis
species
SNI 03-3958-1995
LAMPIRAN B - LAIN-LAIN
1) Contoh formulir laporan pengujian
Lembaran Data
Pengujian : Kuat tekan sejajar serat / tegak *)
Nama Pengirim
: PT. Rahayu
NO.
KODE
JENIS KAYU
b (mm)
h (mm)
BEBAN
MAKSIMUM (N)
KUAT TEKAN
(MPA)
Meranti merah
50
200
287,50
11,50
Meranti merah
50
200
285,00
11,40
Meranti merah
9,90
200
296,80
11,92
Meranti merah
49,95
200
274,45
11,00
Meranti merah
50
200
290
11,60
KUAT TEKAN
RATA-RATA
(MPA)
11,284
Ttd
Penanggung jawab :
Ir. Irawan
BENTUK
KERETAKAN
SNI 03-3958-1995
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................i
BAB I
DESKRIPSI .............................................................................................................. 1
1.1
1.1.1
Maksud............................................................................................................. 1
1.1.2
Tujuan .............................................................................................................. 1
1.2
Ruang Lingkup......................................................................................................... 1
1.2.1
BAB II
Pengertian........................................................................................................ 1
2.1
2.2
2.3
2.4
Peralatan.................................................................................................................. 2
3.1.1
Benda Uji.......................................................................................................... 3
3.1.2
Peralatan.......................................................................................................... 3
3.1.3
3.1.4
Kecepatan Pembebanan.................................................................................. 3
3.1.5
3.1.6
3.2
3.2.1
Benda Uji.......................................................................................................... 4
3.2.2
Peralatan.......................................................................................................... 4
3.2.3
3.2.4
Kecepatan Pembebanan.................................................................................. 4
3.2.5
3.2.6