Pengendalian mutu pekerjaan pada proyek pembangunan gedung kantor Kejaksaan Negeri Makassar dilakukan dengan mengawasi material dan peralatan yang digunakan dalam proyek agar mutu yang digunakan tidak melenceng dari spesifikasi teknis pekerjaan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu : 1. Melakukan trial mix design beton di batching plant sebelum dilakukan peng-orderan beton readymix untuk pengecoran. 2. Melakukan pengujian terhadap material yang digunakan seperti pengujian uji tarik dan tekuk pada besi tulangan/ wiremesh serta uji kuat tekan pada benda uji silinder beton 3. Melakukan pengujian slump test terlebih dulu sebelum pengecoran untuk menjaga workability beton 4. Melakakun pengecekan jarak antar tulangan dan merk tulangan yang terpasang di lapangan
Volume pekerjaan yang ada pada BoQ kontrak seringkali tidak sesuai dengan hasil di lapangan. Oleh karena itu, dilakukan perhitungan back up volume pekerjaan untuk mengetahui apakah volume pekerjaan tersebut lebih atau kurang. Jika ada penambahan atau pengurangan volume pekerjaan, tentu akan berdampak pada biaya yang digunakan, sehingga dibuat dokumen pekerjaan tambah-kurang yang disebut dengan Contract Change Order (CCO). Berikut perhitungan volume pekerjaan pekerjaan struktur pelat semi- basement : 1. Volume urugan tanah (t = 30 cm) Luas permukaan (A) = 537,96 m2 Volume urugan (V) =Axt = 537,96 x 0,3 = 161,39 m3
2. Volume pasir urug (t = 10 cm)
Volume pasir urug = 537,96 x 0,1 = 53,79 m3 3. Volume lantai kerja (t=0,05 m) Volume lantai kerja = 537,96 x 0,05 = 26,89 m3 4. Volume Pengecoran (t = 0,25 m) Volume pengecoran = 537,96 x 0,25 = 134,49 m3 5. Volume penulangan S10