Ket:
Y = Neraca Transaksi Berjalan
X1 = Pertumbuhan Ekonomi
X2 = Inflasi
Berdasarkan regresi data panel diatas, bagaimana pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan
Tingkat Inflasi terhadap Neraca Transaksi Berjalan di 3 negara di Asia Tenggara yakni
Indonesia, Filipina dan Myanmar?
MENENTUKAN MODEL TERBAIK
1) Uji Chow
Uji Chow digunakan untuk menentukan model mana yang terbaik antara Common Effect
Model (CEM) atau Fixed Effect Model (FEM). Model terbaik dilihat dari nilai Prob. untuk
Cros Section F. dimana jika p < 0,05 maka model yang dipilih adalah FEM dan jika p > 0,05
maka model terbaik yang dipilih adalah CEM.
Berikut hasil Uji Chow:
Dari hasil Uji Chow diatas, didapatkan hasil nilai Prob. untuk Cross Section F sebesar
0.6496. Hal ini berarti p > 0,05 dan model terbaik yang dipilih adalah Common Effect
Model (CEM).
Test Hypothesis
Cross-section Time Both
Dari hasil Uji LM diatas dapat dilihat bahwa nilai Prob. Breusch-Pagan sebesar 1.1807
lebih besar dari Alpha 0,05 sehingga hasil ini menerima hipotesis nol. Maka berdasarkan uji
LM, model yang terbaik digunakan adalah Common Effect Model (CEM).
1) Uji Normalitas
4
Series: Standardized Residuals
Sample 2010 2013
Observations 12
3
Mean 7.40e-17
Median 0.051963
2 Maximum 1.359242
Minimum -1.547722
Std. Dev. 1.097761
1 Skewness -0.109889
Kurtosis 1.293359
0 Jarque-Bera 1.480462
-2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 Probability 0.477004
Berdasarkan olah data uji normalitas residual diatas, nilai Jarque-Bera sebesar 1.480462
dengan P-value sebesar 0.477004 yang berarti P-value > alpha (0,05), maka dapat diambil
kesimpulan bahwa data yang diuji berdistribusi secara normal.
2) Uji Multikolinearitas
Hasil Uji Multikolinearitas menunjukan tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel
bebas yakni tidak melebihi 0,90 (Ghozali, 2013:83). Maka tidak terdapat multikolinearitas
antar variabel bebas.
Persamaan Regresi:
Ket:
Y = Neraca Transaksi Berjalan
X1it = Pertumbuhan Ekonomi
X2it = Inflasi
Kesimpulan:
• Konstanta sebesar 7.188780 menunjukkan bahwa apabila variabel independen
(Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi) nilainya 0 atau tidak mengalami perubahan, maka
nilai variabel Neraca Transaksi Berjalan adalah sebesar 7.188780. Ditemukan nilai Prob.
Konstanta sebesar 0,0023 < 0,05(alpha) disimpulkan Konstanta berpengaruh signifikan
terhadap Neraca Transaksi Berjalan.
• Koefisien regresi X1it (Pertumbuhan Ekonomi) sebesar -0.069883. Maknanya variabel
Neraca Transaksi Berjalan (Y) akan mengalami penurunan sebesar -0.069883 apabila
variabel Pertumbuhan Ekonomi mengalami kenaikan sebesar 1 satuan. Ditemukan nilai
Prob. Pertumbuhan Ekonomi sebesar 0,6426 > 0,05(alpha) disimpulkan Pertumbuhan
Ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap Neraca Transaksi Berjalan.
• Koefisien regresi X2it (Inflasi) sebesar -0.776688. Maknanya Neraca Transaksi Berjalan
(Y) akan mengalami penurunan sebesar -0.776688967. Apabila variabel Inflasi
mengalami kenaikan sebesar 1 satuan. Ditemukan nilai Prob. Inflasi sebesar 0,0024 <
0,05 (alpha) disimpulkan Inflasi berpengaruh signifikan terhadap Neraca Transaksi
Berjalan.