Anda di halaman 1dari 28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di perusahaan LQ 45 hyang terdaftar

dihBursa Efek Indonesiah(BEI) untuk tahun 2017-2021, sehingga didapat

sebanyak 23 perusahaan yang selalu masuk dalam periode lima tahun

tersebut. Penelitihmengumpulkan data berupa laporan keuangan

denganhmengunjungi websitehwww.idx.co.id.

B. Gambaran Umum LQ 45

Indeks LQ 45 diluncurkan perdana di Bursa Efek pada tanggal 24

Februari 1997 dan merupakan salah satu indeks yang digunakan di bursa. LQ

45 terdiri dari 45 saham dengan kapitalisasi pasar dan volume perdagangan

tertinggi., dan biasanya digunakan sebagai acuan bagi investor yang

berinvestasi pada produk ekuitas mewakili 45 emiten yang telah melalui

proses seleksi dengan likuiditas tinggi dan berbagai kriteria seleksi lainnya.

Manajer investasi biasanya akan menginvestasikan saham yang dikelola pada

saham LQ 45 untuk mengurangi risiko likuiditas dan terbuka untuk umum.

Hal inilah yang menjadi landasan dilakukan penelitian ini, karena LQ 45

dipantau oleh bursa yang mengubah komposisi saham setiap 6 bulan. Jika

terdapat saham LQ 45 yang tidak termasuk dalam klasifikasi, maka saham

tersebut akan dikeluarkan dari komposisi LQ 45 dan diganti dengan saham

yang lebih memenuhi syarat. Sebanyak 23 perusahaan telah mencatatkan

namanya pada indeks LQ 45 selama periode 2017-2021.

56
57

C. Hasil Pengolahan Data dan Pembahasana

1. Uji Statistik Deskriptif

ERM GPM ROA GCG HSM


Mean 0.780837 0.278171 0.674333 1.000252 0.926730
Median 0.768519 0.275388 0.061360 1.002579 0.967700
Maximum 1.000000 0.756301 66.91378 1.627510 1.000000
Minimum 0.435185 0.010414 0.003090 0.474016 0.454212
Std. Dev. 0.142612 0.138869 6.232541 0.207810 0.123122
Skewness -0.094062 0.884127 10.57570 0.377256 -2.849141
Kurtosis 2.131714 4.533143 112.9002 3.375512 10.51532

Jarque-Bera 3.782118 26.24516 60017.71 3.403508 426.2212


Probability 0.150912 0.000002 0.000000 0.182363 0.000000

Sum 89.79630 31.98967 77.54832 115.0289 106.5739


Sum Sq. Dev. 2.318539 2.198434 4428.280 4.923108 1.728140

Observations 115 115 115 115 115


Cross sections 23 23 23 23 23

Gambar 4.1
Uji Statistik Deskriptif
Sumber : Output E-Views 12 (Data diolah peneliti 2022)

Pada table 4.1 diatas, variabel Enterprise Risk Management (ERM)

pada 23 perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ 45 tahun 2017-2021

memiliki nilai minimum sebesar 0.435185, sedangkan nilai maksimumnya

sebesar 1.000000, nilai rata-rata sebesar 0.780837, dan nilai dari standar

deviasi sebesar 0.142612. Variabel Gross Profit Margin (GPM) pada 23

perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ 45 tahun 2017-2021 memiliki nilai

minimum sebesar 0.010414, dengan nilai maksimum 0.756301, nilai rata-

rata (mean) sebesar 0.278171, dan nilai standar deviasi sebesar 0.138869.

Variabel Return Of Asset (ROA) pada 23 perusahaan yang terdaftar di

Indeks LQ 45 Tahun 2017-2021 memiliki nilai minimum

sebanyak 0.003090, nilai maksimum sebesar 66.91378, nilai rata-rata

(mean) sebesar 0.674333, dan standar deviasi variabel sebesar 6.232541.


58

Variabel Good Corporate Governance (GCG) pada 23 perusahaan yang

terdaftar di Indeks LQ 45 Tahun 2017-2021 sebagai moderating memiliki

nilai minimum sebesar 0.474016, dengan nilai maksimum sebesar

1.627510, nilai rata-rata (mean) variabel sebesar 1.000252, dan standar

deviasi sebesar 0.207810. Untuk variabel Harga saham (HSM) pada 23

perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ 45 Tahun 2017-2021 memiliki

nilai minimum sebesar 0.454212, nilai maksimum sebesar 1.000000, nilai

rata-rata (mean) sebesar 0.926730, dan standar deviasi variabel sebesar

0.123122.

2. Uji Dua Model

a. Common Effect Model


Dependent Variable: HSM
Method: Pooled EGLS (Cross-section weights)
Date: 09/09/22 Time: 11:18
Sample: 2017 2021
Included observations: 5
Cross-sections included: 23
Total pool (balanced) observations: 115
Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ERM -0.084514 0.030636 -2.758690 0.0068


GPM -0.039394 0.027406 -1.437461 0.1534
ROA 0.000262 0.000481 0.545439 0.5865
C 1.036190 0.027736 37.35954 0.0000

Gambar 4.2
Hasil Output Common Effect Model
Sumber : Output E-Views 12 (Data diolah peneliti 2022)

Dari hasil uji Common Effect Model diatas, maka dibuat persamaan

regresi sebagai berikut :

Y = 1.036190 + (-0.084514)*ERM + (-0.039394)*GPM +

0.000262*ROA
59

Dari persamaan regresi diatas, maka didapatkan interpretasi sebagai

berikut :

(1) Nilai konstan sebesar 1.036190 menunjukkan bahwa jika

Enterprise Risk Management, Gross Profit Margin, dan Return Of

Asset dianggap konstan, maka nilai Good Corporate Governance

sebesar 1.036190.

(2) Koefisien regresi Enterprise Risk Management diperoleh sebesar -

0. 084514 menunjukkan bahwa setiap pengurangan Enterprise Risk

Management sebesar 1 maka nilai Good Corporate Governance

berkurang sebesar -0.084514.

(3) Koefisien regresi Gross Profit Margin diperoleh sebesar -0.039394

menunjukkan bahwa setiap pengurangan Gross Profit Margin

sebesar 1 maka nilai Good Corporate Governance berkurang

sebesar -0.039394.

(4) Koefisien regresi Return Of Asset diperoleh sebesar 0.000262

menunjukkan bahwa setiap penambahan Return Of Asset sebesar 1

maka nilai Good Corporate Governance bertambah sebesar

0.000262.
60

2) Fixed Effect Model


Dependent Variable: HSM
Method: Pooled EGLS (Cross-section weights)
Date: 09/09/22 Time: 11:19
Sample: 2017 2021
Included observations: 5
Cross-sections included: 23
Total pool (balanced) observations: 115
Linear estimation after one-step weighting matrix
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
ERM -0.388456 0.056050 -6.930552 0.0000
GPM 0.071117 0.020168 3.526173 0.0007
ROA 0.000439 0.000452 0.970645 0.3344
C 1.209972 0.039578 30.57217 0.0000
Fixed Effects (Cross)
ADRO--C 0.003142
AKRA--C 0.073029
ASII--C 0.163254
BBNI--C -0.002992
BBRI--C 0.021296
BBTN--C -0.012090
BMRI--C 0.024180
GGRM--C 0.101870
HMSP--C 0.137115
ICBP--C 0.008902
INCO--C 0.099729
INDF--C -0.013199
INTP--C -0.149418
JSMR--C -0.007419
KLBF--C -0.028263
MNCN--C -0.265927
PGAS--C 0.031077
PTBA--C 0.069418
PTPP--C -0.055540
SMGR--C 0.082754
TLKM--C -0.379355
UNTR--C 0.058608
WIKA--C 0.039830

Gambar 4.3
Hasil Output Fixed Effect Model
Sumber : Output E-Views 12 (Data diolah peneliti 2022)

Dari hasil uji Fixed Effect Model diatas, maka dibuat persamaan regresi

sebagai berikut :

Y = 1.209972 + (-0.388456)*ERM + 0.071117*GPM +

0.000439*ROA
61

(1) Nilai konstan sebesar 1.209972 menunjukkan bahwa jika

Enterprise Risk Management, Gross Profit Margin, dan Return Of

Asset dianggap konstan, maka nilai Good Corporate Governance

sebesar 1.209972.

(2) Koefisien regresi Enterprise Risk Management sebesar -0.388456

menunjukkan bahwa setiap pengurangan Enterprise Risk

Management sebesar 1 maka nilai Good Corporate Governance

berkurang sebesar -0.388456.

(3) Koefisien regresi Gross Profit Margin diperoleh sebesar 0.071117

menunjukkan bahwa setiap penambahan Gross Profit Margin

sebesar 1 maka nilai Good Corporate Governance bertambah

sebesar 0.071117.

(4) Koefisien regresi Return Of Asset diperoleh sebesar 0.000439

menunjukkan bahwa setiap penambahan Return Of Asset sebesar 1

maka nilai Good Corporate Governance bertambah sebesar

0.000439.
62

3) Random Effect Model

Dependent Variable: HSM


Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/09/22 Time: 11:19
Sample: 2017 2021
Included observations: 5
Cross-sections included: 23
Total pool (balanced) observations: 115
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
ERM -0.416260 0.116088 -3.585726 0.0005
GPM 0.030598 0.083458 0.366624 0.7146
ROA 0.000505 0.000894 0.564362 0.5736
C 1.242909 0.098012 12.68125 0.0000
Random Effects (Cross)
ADRO--C 0.005432
AKRA--C 0.064281
ASII--C 0.159260
BBNI--C -0.005770
BBRI--C 0.019560
BBTN--C -0.020321
BMRI--C 0.024150
GGRM--C 0.096767
HMSP--C 0.134561
ICBP--C 0.007626
INCO--C 0.093851
INDF--C -0.015665
INTP--C -0.148105
JSMR—C -0.011228
KLBF—C -0.022475
MNCN—C -0.242210
PGAS—C 0.031496
PTBA—C 0.072995
PTPP—C -0.060824
SMGR—C 0.082173
TLKM—C -0.354764
UNTR—C 0.054696
WIKA—C 0.034514

Gambar 4.4
Hasil Output Random Effect Model
Sumber : Output E-Views 12 (Data diolah peneliti 2022)

Dari hasil uji Random Effect Model diatas, maka dibuat persamaan

regresi sebagai berikut :

Y = 1.242909 + (-0.416260)*ERM + 0.030598*GPM +

0.000505*ROA
63

(1) Nilai konstan sebesar 1.242909 menunjukkan bahwa jika

Enterprise Risk Management, Gross Profit Margin, dan Return Of

Asset dianggap konstan, maka nilai Good Corporate Governance

sebesar 1.242909.

(2) Koefisien regresi jika Enterprise Risk Management diperoleh

sebesar -0.416260 menunjukkan bahwa setiap pengurangan

Enterprise Risk Management sebesar 1 maka nilai Good Corporate

Governance berkurang sebesar -0.416260.

(3) Koefisien regresi Gross Profit Margin diperoleh sebesar 0.030598

menunjukkan bahwa setiap penambahan Gross Profit Margin

sebesar 1 maka nilai Good Corporate Governance bertambah

sebesar 0.030598.

(3) Koefisien regresi Return Of Asset diperoleh sebesar 0.000505

menunjukkan bahwa setiap penambahan Return Of Asset sebesar 1

maka nilai Good Corporate Governance bertambah sebesar

0.000505.

3. Uji Model

Setelah dilakukan uji regresi data panel dengan menggunakan 3 metode

pengolahan yaitu Common Effect Model, Fixed Effect Model, dan

Random Effect Model, pengujian berikutnya yang harus dilakukan

pertama kali adalah menguji regresi model yang paling tepat untuk

digunakan diantara uji Chow, Uji Housman, dan Langrange Multiplier


64

(LM). Pengujian dilakukan untuk menguji spesifikasi model dan

kesesuaian teori-teori dengan kenyataan.

1) Uji Chow

Menurut Enen Twentegh Aprianty (2020), uji Chow yaitu perjanjian

untuk menentukan model Common Effect atau Fixed Effect yang paling

tepat dalam mengestimasi data panel. Hipotesis dalam uji chow ini

adalah :

H0 : Common Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Dengan ketentuan probability :

(1) Jika nilai probability (Prob) > 0,05, maka H 0 diterima dan model

yang dipilih adalah Common Effect

(2) Jika nilai probability (Prob) < 0,05, maka H 1 diterima dan model

yang dipilih adalah Fixed Effect

Hasil uji chow adalah sebagai berikut :

Redundant Fixed Effects Tests


Pool: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 769.699270 (22,89) 0.0000

Karena Prob value signifikan, maka model yang dipilih FIXED EFFECT

Gambar 4.5
Hasil Output Uji Chow
Sumber : Output E-Views 12 (Data diolah peneliti 2022)
65

Hasil Uji Chow diatas menunjukkan bahwa nilai Cross-section F

Probability adalah sebesar 0.0000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari

tingkat signifikasi sebesar 0,05, maka dapat disimpulkan H 0 ditolak dan

H1 diterima yang menunjukkan model yang paling tepat digunakan

adalah Fixed Effect Model dikarenakan probabilitas value signfikan.

2) Hausman Test

Menurut Enen Twentegh Aprianty (2020), uji Hausman digunakan

untuk menentukan model Random Effect atau Fixed Effect yang paling

tepat dalam mengestimasi data panel. Uji ini dikembangkan oleh

Hausman. Hipotesis dalam uji Hausman ini adalah sebagai berikut :

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Dengan ketentuan probability :

(1) Jika nilai probability (Prob) > 0,05, maka H 0 diterima dan model

yang dipilih adalah Random Effect Model.

(2) Jika nilai probability (Prob) < 0,05, maka H 1 diterima dan model

yang dipilih adalah Fixed Effect Model.

Hasil uji Hausman adalah sebagai berikut :

Correlated Random Effects - Hausman Test


Pool: Untitled
Test cross-section random effects

Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 12.232794 3 0.0066

Karena Prob value signifikan, maka model yang dipilih FIXED EFFECT

Gambar 4.6
66

Hasil Output Uji Hausman


Sumber : Output E-Views 12 (Data diolah peneliti 2022)

Hasil Uji Hausman diatas menunjukkan bahwa nilai Cross-section

random Probability adalah sebesar 0.0066 dimana nilai tersebut lebih

rendah dari tingkat signifikasi sebesar 0,05, maka dapat disimpulkan H 0

ditolak dan H1 diterima yang menunjukkan model yang paling tepat

digunakan adalah Fixed Effect Model.

3) Uji Lagrange Multiplier (LM)

Menurut Enen Twentegh Aprianty (2020), Uji Lagrange Multiplier

(LM) digunakan untuk menentukan model Random Effect atau

Common Effect yang paling tepat dalam mengestimasi data panel. Uji

ini dikembangkan oleh Breusch Pagan. Hipotesis dalam uji LM ini

adalah sebagai berikut :

H0 : Common Effect Model

H1 : Random Effect Model

Dengan ketentuan probability :

(1) Jika nilai probability (Prob) > 0,05, maka H 0 diterima dan model

yang dipilih adalah Common Effect Model.

(2) Jika nilai probability (Prob) < 0,05, maka H 1 diterima dan model

yang dipilih adalah Random Effect Model.


67

Hasil uji LM adalah sebagai berikut :

Lagrange Multiplier Tests for Random Effects


Null hypotheses: No effects
Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided
(all others) alternatives

Test Hypothesis
Cross-section Time Both

Breusch-Pagan 122.2201 1.038644 123.2588


(0.0000) (0.3081) (0.0000)

Honda 11.05532 -1.019139 7.096652


(0.0000) -- (0.0000)

King-Wu 11.05532 -1.019139 3.398782


(0.0000) -- (0.0003)

Standardized Honda 11.90434 -0.791844 4.205300


(0.0000) -- (0.0000)

Standardized King-Wu 11.90434 -0.791844 0.961340


(0.0000) -- (0.1682)

Gourierioux, et al.* -- -- 122.2201


(< 0.01)

*Mixed chi-square asymptotic critical values:


1% 7.289
5% 4.321
10% 2.952

karena BP signfikan maka model yang dipilih adalah RANDOM EFFECT

Gambar 4.7
Hasil Output Lagrange Multiplier (LM)
Sumber : Output E-Views 12 (Data diolah peneliti 2022)
68

Hasil Uji LM diatas menunjukkan bahwa nilai Breusch Pagan atau

Cross-section F Probability adalah sebesar 0.0000 dimana nilai tersebut

lebih rendah dari tingkat signifikasi sebesar 0,05, maka dapat

disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang menunjukkan model yang

paling tepat digunakan adalah Random Effect Model.

Kesimpulan yang bisa didapatkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1
Hasil Uji Model Terbaik
No Uji Estimasi Model Hasil
1 Uji Chow Fixed Effect Model
2 Uji Hausman Fixed Effect Model
3 Uji LM Random Effect Model

Dari ketiga model diatas, didapatkan model terbaik dari Uji Chow dan Uji

Hausman adalah Fixed Effect Model, serta Uji LM adalah Random Effect

Model sehingga metode terbaik yang dipilih untuk uji hipotesis adalah

metode yang paling banyak. Ketiga uji diatas mutlak didominasi oleh

Fixed Effect Model.

4. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas
69

Gambar 4.8
Hasil Output Uji Normalitas
Sumber : Output E-Views 12 (Data diolah peneliti 2022)

Untuk interpretasi hasil pada Gambar 4.8 dapat diketahui apakah

berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat dari nilai probabilitas JB

(Jarque-Bera) dengan alpha 5% (0,05). Berdasarkan Hasil Uji

Normalitas, menunjukkan bahwa histogram data menunjukkan pola

berbentuk lonceng terbalik yang mendekati bentuk kurva distribusi

normal. Dan nilai Probability Jarque-Bera menunjukkan nilai dibawah

0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebaran data penelitian tidak

berdistribusi normal. Namun hasil data tersebut tetap dapat digunakan

untuk menguji hipotesis karena jumlah data dalam penelitian lebih dari

100 data sehingga asumsi normalitas bukan sesuatu yang penting untuk

data yang lebih dari 100, data tetap diasumsikan normal. (Gujarati dan

Dawn, 2004).
70

2) Uji Multikolinearitas
Variance Inflation Factors
Date: 09/09/22 Time: 11:39
Sample: 1 115
Included observations: 115

Coefficient Uncentered Centered


Variable Variance VIF VIF

ERM 0.006678 3.535271 1.131592


GPM 0.007058 4.724473 1.134075
ROA 3.10E-06 1.014903 1.003058
GCG 0.002782 2.439757 1.001091
C 0.008688 7.302471 NA

Gambar 4.9
Hasil Output Uji Multikolinearitas
Sumber : Output E-Views 12 (Data diolah peneliti 2022)

Berdasarkan Uji Multikolinearitas dapat kita lihat bahwa Variance

Inflation Factor pada setiap variable independen penelitian

menunjukkan nilai dibawah 5. Hal ini diartikan bahwa variable

penelitian tidak terjadi kendala multikolinearitas.

3) Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey

F-statistic 1.654653 Prob. F(4,110) 0.0568


Obs*R-squared 10.12398 Prob. Chi-Square(4) 0.0584
Scaled explained SS 36.81831 Prob. Chi-Square(4) 0.0572

Heteroskedasticity Test: Glejser

F-statistic 1.427817 Prob. F(4,110) 0.0622


Obs*R-squared 18.95659 Prob. Chi-Square(4) 0.0688
Scaled explained SS 28.57995 Prob. Chi-Square(4) 0.0613

Gambar 4.10
Hasil Output Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Output E-Views 12 (Data diolah peneliti 2022)
71

Berdasarkan Uji Heteroskedastisitas pada gambar 4.10 dengan

menggunakan uji Glejser dan Uji Breusch-Pagan-Godfrey, dapat kita

lihat bahwa nilai Probability Chi-Square menunjukkan nilai di atas 0,05

yang berarti bahwa sebaran data penelitian tidak terjadi kendala

heteroskedastisitas.

4) Uji Autokorelasi

Weighted Statistics

R-squared 0.795004 Mean dependent var 5.220454


Adjusted R-squared 0.793600 S.D. dependent var 11.08702
S.E. of regression 0.045060 Sum squared resid 0.180709
F-statistic 708.9556 Durbin-Watson stat 1.614958
Prob(F-statistic) 0.000000

Gambar 4.11
Hasil Output Uji Autokorelasi
Sumber : Output E-Views 12 (Data diolah peneliti 2022)

Pada gambar 4.11 hasil uji Autokorelasi pada kedua model menunjukkan

nilai Durbin Watson dikisaran 1,500 sampai dengan 2,500, hal ini

menunjukkan bahwa variable independen penelitian dengan variable

dependen penelitian tidak menunjukkan adanya kendala Autokorelasi.

5. Uji Hipotesis

1) Uji t (Fixed Effect Model Variabel X Terhadap Y)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ERM -0.388456 0.056050 -6.930552 0.0000


GPM 0.071117 0.020168 3.526173 0.0007
ROA 0.000439 0.000452 0.970645 0.3344
C 1.209972 0.039578 30.57217 0.0000

Gambar 4.12
72

Hasil Output Uji t Fixed Effect Model Variabel X Terhadap Y


Sumber : Output E-Views 12 (Data diolah peneliti 2022)

Dalam Uji t pada gambar 4.12 diatas, apabila nilai probabilitas yang

didapat dari output E-Views lebih kecil dari nilai signifikasi 0,05, maka

terdapat pengaruh terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah

interpretasi dari Uji t Fixed Effect Model Variabel X Terhadap Y sesuai

hasil output E-Views 12 diatas :

(1) Nilai probabilitas X1 sebesar 0,0000 < nilai signifikasi 0,05 yang

berarti secara parsial Enterprise Risk Management berpengaruh

terhadap harga saham. Dengan demikian, setiap kenaikan Gross

Enterprise Risk Management maka akan terjadi kenaikan pada

harga saham.

(2) Nilai probabilitas X2 sebesar 0,0007 < nilai signifikasi 0,05 yang

berarti secara parsial Gross Profit Margin berpengaruh terhadap

harga saham. Dengan demikian, setiap kenaikan Gross Profit

Margin Over maka akan terjadi kenaikan pada harga saham.

(3) Nilai probabilitas X3 sebesar 0,3344 > nilai signifikasi 0,05 yang

berarti secara parsial Return Of Asset tidak berpengaruh terhadap

harga saham. Dengan demikian, setiap kenaikan Return Of Asset

maka tidak akan terjadi kenaikan pada harga saham.

2) Uji F (Common Effect Model)

Weighted Statistics

R-squared 0.795004 Mean dependent var 5.220454


Adjusted R-squared 0.793600 S.D. dependent var 11.08702
73

S.E. of regression 0.045060 Sum squared resid 0.180709


F-statistic 708.9556 Durbin-Watson stat 1.614958
Prob(F-statistic) 0.000000

Gambar 4.13
Hasil Output Uji F Common Effect Model

Sumber : Output E-Views 12 (Data diolah peneliti 2022)

Dalam Uji F apabila nilai probabilitas yang didapat dari output E-Views

lebih kecil dari nilai signifikasi 0,05, maka seluruh variabel memiliki

pengaruh terhdapap variabel dependen. Interpretasi dari Uji F Common

Effect Model sesuai hasil output E-Views 12 diatas adalah :

Nilai probabilitas (F-statistic) sebesar 0,000000 < nilai signifikasi 0,05

yang berarti secara simultan variabel Enterprise Risk Management,

Gross Profit Margin, Return Of Asset, dan Good Corporate

Governance berpengaruh terhadap harga saham.

3) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Weighted Statistics

R-squared 0.795004 Mean dependent var 5.220454


Adjusted R-squared 0.793600 S.D. dependent var 11.08702
S.E. of regression 0.045060 Sum squared resid 0.180709
F-statistic 708.9556 Durbin-Watson stat 1.614958
Prob(F-statistic) 0.000000
Gambar 4.14
Hasil Output Uji Koefisien Determinasi
Sumber : Output E-Views 12 (Data diolah peneliti 2022)

Menurut Dr. Anton Bawono, M.Si (2018), Koefisien determinasi (R 2)

digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana kecocokan atau

ketepatan garis regresi yang terbentuk dalam mewakili kelompok data


74

hasi pengamatan. Koefisien determinasi menggambarkan bagian dari

variasi total yang dapat diterangkan oleh model. Semakin besar nilai R 2

maka ketepatan dikatakan semakin baik. Hasil yang diperoleh dari uji

koefisien determinasi diatas adalah nilai adjusted R2 sebesar 0,793600,

artinya 79% variasi harga saham dapat dipengaruhi oleh Enterprise

Risk Management, Gross Profit Margin, Return Of Asset, dan Good

Corporate Governance. Sedangkan 21% harga saham dapat

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian.

6. Moderate Regression Analysis (MRA)

Dependent Variable: HSM


Method: Panel Least Squares
Date: 09/09/22 Time: 11:28
Sample: 2017 2021
Periods included: 5
Cross-sections included: 23
Total panel (balanced) observations: 115

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ERM -0.317649 0.144435 -2.199250 0.0300


GPM 0.291924 0.284121 2.973271 0.0002
ROA 0.030597 0.224635 0.136207 0.8919
ERM*GCG 0.120561 0.073974 2.613580 0.0018
GPM*GCG 0.290110 0.000477 2.201645 0.0042
ROA*GCG 0.030056 0.228256 0.131677 0.8955
C 1.195385 0.076537 15.61845 0.0000

R-squared 0.528927 Mean dependent var 0.926730


Adjusted R-squared 0.480534 S.D. dependent var 0.123122
75

S.E. of regression 0.118061 Akaike info criterion -1.376299


Sum squared resid 1.505337 Schwarz criterion -1.209217
Log likelihood 86.13722 Hannan-Quinn criter. -1.308481
F-statistic 8.664166 Durbin-Watson stat 1.611818
Prob(F-statistic) 0.018914

Gambar 4.15
Output Moderasi Good Corporate Governance Terhadap Variabel

X1, X2 dan X3

Dalam Moderate Regression Analysis, jika nilai probabilitas (Prob.) < 0,05

maka variabel moderasi tidak memiliki pengaruh terhadap Variabel X atau

tidak memoderasi variabel X, begitu juga sebaliknya. Berikut ini disajikan

hasil output E-Views 12 untuk dapat mengetahi pengaruh variabel

moderasi terhadap variabel X. Pengaruh variabel moderasi terhadap

variabel X1 disimbolkan dengan ERM*GCG. Nilai diatas menunjukkan

angka 0,0018 < nilai signifikasi 0,05 yang berarti Good Corporate

Governance memoderasi variabel Enterprise Risk Management. Pengaruh

variabel moderasi terhadap variabel X2 disimbolkan dengan GPM*GCG.

Nilai diatas menunjukkan angka 0,0045 < nilai signifikasi 0,05 yang

berarti Good Corporate Governance memoderasi variabel Gross Profit

Margin. Pengaruh variabel moderasi terhadap variabel X3 disimbolkan

dengan ROA*GCG. Nilai diatas menunjukkan angka 0,8955 > nilai

signifikasi 0,05 yang berarti Good Corporate Governance tidak

memoderasi variabel Return Of Asset.

D. Hasil Pembahasan Penelitian


76

Sesuai dengan hasil pengujian statistik menggunakan program E-Views

versi 12 mengenai variabel-variabel yang terkait, berikut ini disajikan hasil

pembahasan sesuai dengan penelitian terdahulu yaitu sebagai berikut :

1. Pengaruh Gross Profit Margin terhadap Harga saham

Berdasarkan hasl uji t Fixed Effect Model Variabel Gross Profit Margin

terhadap Harga saham, diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,0019 < nilai

signifikasi 0,05. Maka dapat diartikan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak

sehingga dapat disimpulkan secara parsial Gross Profit Margin

berpengaruh signifikan terhadap Harga saham. Hasil tersebut berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Laelis Neni1dan Maria Novalia

Tampubolon (2019) pada Jurnal Bisnis Administrasi Volume 8 Nomor 1 e-

ISSN: 2597-4394, p-ISSN: 2303-2537 dengan judul “Pengaruh Struktur

Modal dan Penjualan Terhadap Gross Profit Margin pada PT. Perkebunan

Nusantara III (Persero)”, dimana tidak terdapat pengaruh yang signifikan

terhadap variabel Gross Profit Margin. Namun, penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Jusmansyah (2020) pada

Jurnal Akuntansi dan Keuangan FEB Universitas Budi Luhur Volume 9,

Nomor 1, p-ISSN: 2252 714, e-ISSN: 2622-5875 dengan judul “Analisis

Pengaruh Manajemen Modal Kerja Dan Leverage Terhadap Gross Profit

Margin, dimana hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh terhadap

variabel Gross Profit Margin. Oleh karena itu hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Jusmansyah (2020)

yang menunjukkan pengaruh positif pada variabel Gross Profit Margin.


77

2. Pengaruh Enterprise Risk Management terhadap Harga saham

Berdasarkan hasl uji t Common Effect Model Variabel Enterprise Risk

Management terhadap Harga saham, diperoleh nilai probabilitas sebesar

0,0000 < nilai signifikasi 0,05. Maka dapat diartikan bahwa H 0 diterima

dan H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan secara parsial Enterprise Risk

Management berpengaruh signifikan terhadap Harga saham. Hasil

tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartono,S.E, dkk

(2019) pada Riset dan Jurnal Akuntansi Volume 3, Nomor 1, Februari

2019, e-ISSN: 2548- 9224 p-ISSN :2548-7507 dengan judul “Pengaruh

Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Current Ratio,

dan Debt to Equity Ratio, Enterprise Risk Management terhadap

Profitabilitas”, dimana Enterprise Risk Management tidak berpengaruh

terhadap Profitabilitas. Namun, penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Muhammad Faishal Kahfi, dkk (2018) pada Jurnal e-

Proceeding of Management : Volume 5, Nomor 1, Maret 2018, ISSN

2355- 9357 dengan judul “Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity,

Ratio, Total Assets Turnover, dan Return On Equity Terhadap Nilai

Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food And

Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016)”,

dimana hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh variabel

Enterprise Risk Management terhadap Nilai Perusahaan. Oleh karena itu

hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Muhammad


78

Faishal Kahfi, dkk (2018) yang menunjukkan adanya pengaruh positif

pada variabel Enterprise Risk Management.

3. Pengaruh Return Of Asset terhadap Harga saham

Berdasarkan hasl uji t Common Effect Model Variabel Return Of Asset

terhadap Harga saham, diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,5732 > nilai

signifikasi 0,05. Maka dapat diartikan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima

sehingga dapat disimpulkan secara parsial Return Of Asset tidak

berpengaruh terhadap Harga saham. Hasil tersebut sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Julianto Fernando, dkk (2021) pada Riset

& Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 1,Februari 2021 : e –ISSN : 2548-

9224 | p–ISSN : 2548-7507 dengan judul “Pengaruh Return Of Asset, Net

Profit Margin, Dividen Per Share dan Pertumbuhan Aset terhadap Harga

saham Perusahaan Manufaktur”, dimana Return Of Asset tidak

berpengaruh terhadap Harga saham. Penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Hasdi Suryadi (2017) pada Jurnal Ilmiah

Ekonomis Bisnis Volume 3, Nomor 1, ISSN : 2442-4560 dengan judul

“Analisis Pengaruh ROI, DTA, QR, TATO, PER Pada Harga saham

Perusahaan Batubara Di BEI”, dimana hasil penelitian tidak terdapat

pengaruh variabel Return Of Asset terhadap Harga saham. Oleh karena itu

hasil penelitian ini mendukung kedua penelitian yang dilakukan oleh

Julianto Fernando, dkk (2021) dan Hasdi Suryadi (2017) yang

menunjukkan tidak adanya pengaruh pada variabel Return Of Asset.


79

4. Pengaruh Gross Profit Margin, Enterprise Risk Management, dan

Return Of Asset secara simultan terhadap Harga saham

Berdasarkan hasl uji F Common Effect Nilai probabilitas (F-statistic) yang

didapatkan sebesar 0,000106 < nilai signifikasi 0,05. Maka dapat diartikan

bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga dapat disimpulkan secara

simultan Gross Profit Margin, Enterprise Risk Management, dan Return

Of Asset berpengaruh terhadap Harga saham. Hasil tersebut berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Irawati Junaeni (2017) pada Riset

dan Jurnal Akuntansi Volume 2, Nomor 1 e –ISSN : 2548-9224, p–ISSN:

2548-7507 dengan judul “Pengaruh EVA, ROA, DER dan TATO terhadap

Harga saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI yaitu DER

dan TATO tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Penelitian ini juga berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Warsani

Purnama (2018) pada Jurnal Ilmiah Skylandsea Volume 2, Nomor 1 ISSN:

2614‐5154 dengan judul “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga

saham Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia”, dimana hasil penelitian secara simultan tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara Quick Ratio (QR), Return On Asssets

(ROA), Return On Equity (ROE), Debt Equity ratio (DER) terhadap Harga

saham.. Oleh karena itu hasil penelitian ini tidak mendukung kedua

penelitian yang dilakukan oleh kedua penelitian diatas yang menunjukkan

tidak adanya pengaruh variabel terhadap Harga saham.

5. Pengaruh Good Corporate Governanceterhadap Gross Profit Margin


80

Berdasarkan hasl uji E-Views versi 12 Moderate Regression Analysis

Variabel Good Corporate Governanceterhadap Gross Profit Margin yang

dilambangkan dengan M1, diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,5037 >

nilai signifikasi 0,05 yang berarti bahwa Good Corporate

Governancememperlemah hubungan antara Gross Profit Margin dengan

Harga saham. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Eko Meiningsih Susilowat dan Endah Nawangsasi (2018) pada Jurnal

Ekonomi dan Perbankan Volume 3. Nomor 2,ISSN 2579 – 5597 dengan

judul “Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity, Price Earning Ratio,

Enterprise Risk Management Terhadap Return Saham LQ45”, dimana

terdapat pengaruh secara simultan variabel Current Ratio, Debt To Equity,

Price Earning Ratio, Enterprise Risk Management terhadap Return Saham

LQ 45. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Badzlina Balqis (2021) Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, Volume 2, Issue

5, E-ISSN 2686-4924P-ISSN 2686-5246 dengan judul “Determinasi

Earning Per Share dan Return Saham : Analisis Return On Asset, Debt To

Equity Ratio, dan Current Ratio” dimana Good Corporate

Governanceberpengaruh terhadap Return Saham. Oleh karena itu hasil

penelitian ini mendukung kedua penelitian yang dilakukan oleh Eko

Meiningsih Susilowat dan Endah Nawangsasi (2018), serta penelitian yang

dilakukan oleh Badzlina Balqis (2021) yang menunjukkan adanya

pengaruh pada variabel Debt to Equity Ratio.


81

6. Pengaruh Good Corporate Governanceterhadap Enterprise Risk

Management

Berdasarkan hasl uji E-Views versi 12 Moderate Regression Analysis

Variabel Good Corporate Governanceterhadap Enterprise Risk

Management yang dilambangkan dengan M2, diperoleh nilai probabilitas

sebesar 0,5037 > nilai signifikasi 0,05 yang berarti bahwa Good Corporate

Governancememperlemah hubungan antara Enterprise Risk Management

dengan Harga saham. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Eko Meiningsih Susilowat dan Endah Nawangsasi (2018)

pada Jurnal Ekonomi dan Perbankan Volume 3. Nomor 2,ISSN 2579 –

5597 dengan judul “Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity, Price

Earning Ratio, Enterprise Risk Management Terhadap Return Saham

LQ45”, dimana terdapat pengaruh secara simultan variabel Current Ratio,

Debt To Equity, Price Earning Ratio, Enterprise Risk Management

terhadap Return Saham LQ 45. Penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian yang dilakukan Badzlina Balqis (2021) Jurnal Ilmu Manajemen

Terapan, Volume 2, Issue 5, E-ISSN 2686-4924P-ISSN 2686-5246 dengan

judul “Determinasi Earning Per Share dan Return Saham : Analisis

Return On Asset, Debt To Equity Ratio, dan Current Ratio” dimana Good

Corporate Governanceberpengaruh terhadap Return Saham. Oleh karena

itu hasil penelitian ini mendukung kedua penelitian yang dilakukan oleh

Eko Meiningsih Susilowat dan Endah Nawangsasi (2018), serta penelitian


82

yang dilakukan oleh Badzlina Balqis (2021) yang menunjukkan adanya

pengaruh pada variabel Debt to Equity Ratio.

7. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Return Of Asset

Berdasarkan hasl uji E-Views versi 12 Moderate Regression Analysis

Variabel Good Corporate Governanceterhadap Return Of Asset yang

dilambangkan dengan M3, diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,5037 >

nilai signifikasi 0,05 yang berarti bahwa Good Corporate

Governancememperlemah hubungan antara Return Of Asset dengan

Harga saham. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Eko Meiningsih Susilowat dan Endah Nawangsasi (2018) pada Jurnal

Ekonomi dan Perbankan Volume 3. Nomor 2,ISSN 2579 – 5597 dengan

judul “Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity, Price Earning Ratio,

Enterprise Risk Management Terhadap Return Saham LQ45”, dimana

terdapat pengaruh secara simultan variabel Current Ratio, DER, PER, dan

TATO terhadap Return Saham LQ 45. Penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian yang dilakukan Badzlina Balqis (2021) Jurnal Ilmu Manajemen

Terapan, Volume 2, Issue 5, E-ISSN 2686-4924P-ISSN 2686-5246 dengan

judul “Determinasi EPS dan Return Saham : Analisis ROA, DER, dan

Current Ratio” dimana Good Corporate Governanceberpengaruh terhadap

Return Saham. Oleh karena itu hasil penelitian ini mendukung kedua

penelitian yang dilakukan oleh Eko Meiningsih Susilowat dan Endah

Nawangsasi (2018), serta penelitian yang dilakukan oleh Badzlina Balqis


83

(2021) yang menunjukkan adanya pengaruh pada variabel Debt to Equity

Ratio.

Anda mungkin juga menyukai