Anda di halaman 1dari 32

Deni Irawan

Agenda Paparan

II. III. IV.


I. ISU-ISU PEMBAHASAN
PENYAJIAN INTERPRETASI DAN DISKUSI
PENTING HASIL HASIL HASIL
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN
1. Penyajian dan pembahasan hasil
penelitian merupakan bagian terpenting
dan tak terpisahkan dari suatu Struktur
Penelitian (Bagian IV).

 Bagian ini sangat krusial menentukan


keberhasilan suatu proyek penelitian karena
menyajikan, menginterpretasikan dan
membahas hasil penelitian sesuai dengan
rumusan masalah dan tujuan penelitian,
pernyataan/hipotesis, basis teoritis dan model
penelitian, serta desain penelitian yang telah
diajukan pada bab-bab (bagian)
sebelumnya
Struktur dan Siklus Penelitian

Pernyataan, Proposisi
Rumusan Masalah Tujuan atau Hipotesis
Penelitian Penelitian

Kelayakan model dan


normalitas data Model Obyek atau Sampel
(uji validitas dan Penelitian dan Penelitian
reliabilitas, uji asumsi Alat Ukur
klasik)

Kesimpulan dan Keterbatasan dan


Penyajian dan
Implikasi Hasil Usulan untuk riset
Pembahasan Hasil
Riset selanjutanya
2. Penyajian hasil penelitian dan
pembahasannya harus relevan dan
mampu menjawab:

 Rumusan masalah dan tujuan riset yang telah diajukan

 Proposisi/hipotesis yang telah dinyatakan (H0 atau Ha)


 Relevansi hasil riset dengan basis teoritis dan hasil
riset sebelumnya, serta cerita konteks lingkungan risetnya
3. Penyajian dan pembahasan hasil penelitian harus
disesuaikan dengan pendekatan riset yang digunakan

Pendekatan
Riset

Riset Riset
Kualitatif/naturalis/non- positivism Kuantitatif/Saintifik/positivism

Riset Empiris
Studi kasus (Deskriptif dan
Action researh, riset preskriptif)
pustaka, dll
PENYAJIAN
HASIL PENELITIAN
Hasil Penelitian yang perlu disajikan
(Riset Kuantitatif)

Hasil Pengujian Hasil Statistik


Asumsi Klasik Deskriptif

Ringkasan Hasil
Penelitian: Hasil Pengujian
Hipotesis, hasil Hipotesis Sesuai
pengujian, Model
interprestasi dan Empirisnya
pembahasan
Hasil Pengujian Asumsi Klasik
• Memaparkan hasil pengujian asumsi klasik
tentang kelayakan variabel, model penelitian
dan data penelitian yang digunakan

• Asumsi klasik yang digunakan:


Uji Normalitas data
 Uji Multikolinearitas
 Uji Heteroskedastisitas
Uji Autokorelasi
Kriteria Pengujian Asumsi Klasik

Keterangan Alat Uji Kriteria Keterangan

Uji Normalitas data uji Kolmogorov- Hasil Sig. Uji Data terdistribusi
Smirnov Kolmogorov- normal
Smirnov >  = 0,05

Uji Multikolinearitas Tolerance (T), VIF Jika T > 0,1 dan VIF Tidak terjadi
< 10 multikolinearitas

Uji uji Glejser Sig.  (koefisien Tidak terjadi


Heteroskedastisitas variabel regresi) > heteroskedasitas
 = 0,05

Uji Autokorelasi uji Durbin- du<DW<4-du Model regresi


Hasil Statistik Deskriptif
1. Memaparkan gambaran nilai Minimum (Min.)
dan maksimum (Max.) dari observasi sampel
untuk Variabel Penelitian tertentu yang diuji
2. Memaparkan nilai rata-rata (Mean) dari
keseluruhan observasi untuk suatu variabel
penelitian tertentu
3. Memaparkan nilai deviasi standar (Std. Dev) dari
keseluruhan observasi untuk suatu variabel
penelitian tertentu
4. Hasil Statistik Deskriptif perlu disajikan dalam
bentuk tabel
Contoh-1
Statistik Deskriptif (N=204)
CAR = θ0 + θ1LABAit + θ2D1 + θ3D2 + θ4D3 + θ5LD + θ6AKB + ε

Variabel Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

CAR -0.11 0.04 -0.0117 0.02499 (1)

LABA -9.96 16.45 -0.0155 2.55238 (2)

D1 0.00 1.00 0.4508 0.49887

D2 0.00 1.00 0.3990 0.49096

D3 0.00 1.00 0.4974 0.50129

LD -6.61 4.81 0.1384 1.13409

AKB -18.69 19.64 -0.5602 4.21069


Penjelasan Contoh-1
(1) Nilai minimum dan maksimum dari CAR
(cummulative abnormal returns) saham dari 204
perusahaan adalah -0,01 dan 0,04 dengan nilai
rata-rata (mean) sebesar -0,0017 dan deviasi
standar sebesar 0,025

(2) Nilai minimum dan maksimum LABA dari 204


perusahaan adalah -9,96 dan 16,45 dengan nilai
mean sebesar -0,0155 dan deviasi standar
sebesar 0,025
Contoh 2
Statistik Deskriptif
VARIABEL

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Rit Awal -.00461 .00520 .0003640 .00180191
103
Pertumbuhan -.00589 .00933 .0000648 .00221764
110
Dewasa -.00262 .00475 .0006263 .00152907
103
Penurunan -.00717 .00629 .0001110 .00216474
111
Panel 418 -.00477 .00933 .0002894 .00178753

VARIABEL
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LBK Awal -28.66510 20.73006 -.2376396 5.42028556


103

Pertumbuhan -20.89820 22.18247 -.2406712 3.67065215


110

Dewasa -6.08580 25.96246 .6303278 3.56528628


103
Penurunan -10.73881 13.60861 .2903919 2.21730639
Penyajian Hasil Pengujian Hipotesis
1. Hasil pengujian hipotesis disajikan dalam Tabel,
grafik atau diagram alir

2. Menyajikan hasil pengujian terhadap kelayakan


model penelitian (Nilai F-test, Sig.F, R2, Adj.R2).
Keterangan:
Sig.F = Signifikansi model. Suatu model regresi dikatakan layak
digunakan sebagai model penelitian apabila nilai Sig.F-nya
signifikan pada level 0,01, 0,05 atau 0,1.
R2, Adj.R2 = menunjukkan seberapa besar kekuatan daya penjelas
(explanatory power) dari variabel-variabel independen terhadap
variabel dependen. Semakin bebar nilai R2, Adj.R2 maka semakin
baik model tersebut.
3. Menyajikan hasil pengujian regresi untuk
masing-masing variabel mencakup:

Keterangan terkait simbol dari model penelitian untuk


masing-masing variabel penelitian (konstanta dan
simbol variabel)

 Nilai koefisien  (arah/sign) untuk masing-masing


variabel.
 Nilai koefisien  yang positif menunjukkan variabel
independen (VI) berpengaruh positif terhadap variabel
dependen (VD).
 Sebaliknya, apabila koefisien  bernilai negatif
maka VI berpengaruh negatif terhadap VD
Nilai t menunjukkan besaran nilai t-test
statistikal dari suatu VI (magnitude).
 Nilai t tersebut biasanya kemudian dibandingkan dengan
nilai t-tabel. Apabila t-test > t-tabel, maka pengaruh VI terhadap
VD adalah signifikan pada level 0,01, 0,05 atau 0,1. Demikian
pula sebaliknya

Nilai Sig. menunjukkan tingkat signifikansi nilai t


dari suatu VI terhadap VD.
 Suatu VI dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap VD apabilai nilai Sig.-nya berada pada level 0,01, 0,05,
atau 0,1
Contoh
Ha1: Pengaruh kandungan laba (LABA), timeliness publikasi laba (D1), kualitas laba
(D3), laba ditahan (LD) dan arus kas bersih (AKB) terhadap relevansi nilai laba untuk
pasar saham
CAR = θ0 + θ1LABAit + θ2D1 + θ3D2 + θ4D3 + θ5LD + θ6AKB + ε

Variabel B t Sig.

Constant (θ0) -0.014 -3.928 0.000

LABA (θ1) 0.154 1.945 0.053 (2)

D1 (θ2) 0.067 0.818 0.414 (3)

D2 (θ3) 0.175 2.517 0.013

D3 (θ4) -0.080 -1.114 0.267

LD (θ5) -0.161 -2.311 0.022 (4)

AKB (θ6) 0.043 0.626 0.532

F-test 4.509 (1)


1. Menjawab permasalahan dan tujuan
penelitian, serta proposisi/hipotesis yang
telah diajukan

2. Menginterpretasikan hasil penelitian dari


setiap variabel dan mengintegrasikan
kesesuaiannya dengan propisisi/hipotesis
yang telah diajukan (mendukung atau tidak
mendukung hipotesis)
3. Mengaitkan kesesuaian temuan
penelitian dengan prediksi teoritis
dari suatu teori yang menjadi basis
teori riset (temuan riset mendukung atau tidak
mendukung suatu teori tertentu)

4. Mengaitkan kesesuaian hasil riset


dengan hasil-hasil riset sebelumnya
(mendukung atau tidak mendukung hasil riset siapa saja).
4. Mendiskusikan hasil riset yang
bertentangan dengan prediksi dari basis
teori yang mendasari perumusan
hipotesis atau hasil-hasil riset
sebelumnya.

Perlu dibahas secara mendalam dan logis apa saja


kemungkinan faktor-faktor penyebabnya terjadinya hasil yang
bertentangan (anomali) tersebut dan bagaimana kemungkinan
solusinya.

 Apakah ada keterbatasan dalam pengunan variabel, data,


model pengujian dan basis teoritis penelitian sehingga
menyebabkan hasil penelitian bertentangan dengan prediksi teori
atau hasil-hasil riset sebelumnya?
6. Menjelaskan implikasi lain dari hasil
penelitian terhadap basis teoritis dan
temuan-temuan sebelumnya, kebijakan
yang sudah dilakukan dan praktik yang
dijalankan.

7. Bila memang hasil penelitian dinilai sudah


akurat dan krusial , peneliti dapat
mengajukan modifikasi teori atau model
yang sudah ada atau mengajukan teori
atau model baru yang relevan disertai
dengan asumsi-asumsi dan penalaran logis
yang kuat.
Penyajian Hasil Riset Preskriptif
• Riset yang bertujuan memaparkan data-data hasil
penelitian yang telah diolah tanpa melalui pengujian
asosiasi, relasi atau kausalitas statistikal atau
ekonometrika...
• Data yang disajikan bisa hanya bersifat statistik
deskriptif (Min, Max, Mean dan Deviasi Standar)
• Hasil analisis disajikan dalam bentuk visualisasi
seperti tabel, grafik, gambar, diagram, bagan alir, dll
• Visualisasi hasil penelitian harus diinterpretasikan dan
dibahas sesuai dengan permasalahan dan tujuan
penelitian, atau proposisi.
1. Dalam penelitian empiris yang menguji atau
menganalisis pengaruh atau dampak dari variabel-
variabel tertentu yang secara teoritis diprediksikan
berpengaruh positif/negatif terhadap suatu variabel
dependen, fokus pembahasannya terutama diarahkan
pada nilai koefisien Beta () variabel, setelah itu baru
dilihat nilai signifikansinya.

 Perumusan hipotesis, pembahasan dan pengambilan kesimpulan


menerima/menolak suatu hipotesis mesti didasarkan pada arah dari
nilai koefisien  (positif atau negatif) yang dihasilkan, setelah itu
baru dikaitkan dengan tingkat signifikansinya.

Misalnya:
Ha1 Gizi yang terjamin sejak kecil berpengaruh positif terhadap indeks
prestasi siswa.
Ha2 : Gizi yang kurang terjamin sejak anak-anak masih kecil
berpengaruh negatif terhadap tingkat prestasi mahasiswa
2. Dalam penelitian empiris yang menguji atau
menganalisis pengaruh atau dampak dari variabel-
variabel tertentu yang secara regulasi/kebijakan
dan praktik diprediksikan berpengaruh
positif/negatif secara signifikan terhadap suatu
variabel dependen, fokus pembahasannya terutama
diarahkan pada nilai koefisien Beta () variabel dan
tingkat signifikansinya.
 Perumusan hipotesis, pembahasan dan pengambilan kesimpulan
menerima/menolak suatu hipotesis mesti didasarkan pada arah
dari nilai koefisien  (positif atau negatif) dan tingkat
signifikansinya.

Misalnya:
Ha1 Kenaikan dana bantuan sosial (Bansos) dan penanggulangan
kemiskinan berpengaruh positif secara signifikan menurunkan
jumlah penduduk miskin dan tingkat keparahan kemiskinan
3. Dalam menginterpretasikan hasil penelitian dan
pembahasannya, yang harus dicermati peneliti adalah arah
(sign) dari nilai koefisien  variabel (positif/negatif) dan level
signifikansinya. Suatu variabel penelitian dikatakan
berpengaruh signifikan apabila nilai p-value atau Sig.-nya
berada pada level 0,01, 0,05 atau 0,1. Apabila nilai Sig-nya
lebih besar dari level itu, maka tidak signifikan.

Salah kaprah:
1. Seringkali banyak peneliti tidak membaca besaran nilai koefisien variabel,
tapi langsung melihat nilai Sig dari variabel, sehingga kesimpulkan yang
diambil seringkali salah
2. Seringkali banyak peneliti menggunakan tolok ukur tingkat signifikansi
dengan  = 0,05 atau 5%. Akibatnya, bila tingkat signifikansi variabel di
atas 0,05, misalnya, 0,06 maka dikatakan tidak signifikan. Akibatnya,
kesimpulan salah. Harus disadari bahwa  = 0,05 merupakan level of
confidence atau tingkat keyakinan yang moderat terhadap data yang
digunakan dalam penelitian, bukan merupakan tolok ukur level signifikansi
(Sig.) variabel
4. Apabila hasil pengujian hipotesis ditolak atau
tidak didukung secara empiris, maka perlu
dicermati secara mendalam apakah terjadi
kekeliruan dalam:
 Perumusan proposisi atau hipotesis
Penggunaan basis teoritis atau grand theory
 Proses sampling dan normalitas data
 Penggunaan variabel penelitian yang tidak tepat
 Penggunaan instrumen penelitian yang tidak realiabel
 Penggunaan model penelitian, alat uji serta tolok ukur pengujian
hipotesis yang tidak tepat
 Ketidaktepatan peneliti dalam membaca dan menginterpretasikan
hasil penelitian
5. Penyajian dan pembahasan hasil
penelitian sangat tergantung pada:

 Rumusan masalah (bagaimana, apakah, apa, mengapa)

 Tujuan penelitian (menguji, menganalisis, menginvestigasi,


menemukan, menelusuri, mengamati)

 Pernyataan/hipotesis penelitian (positivism: H0 atau Ha)

 Pendekatan riset (kuantitatif atau kualitatif)

 Model penelitian dan alat analisisnya {regresi linear


(ANOVA/MANOVA), analisis faktor, diskriminan, persamaan SEM, dll}

Anda mungkin juga menyukai