Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Bahan Jalan

2.5 ANALISIS SARINGAN AGREGAT


2.5.1 Maksud
Pengujian Analisis Saringan Agregat bertujuan untuk mengetahui ukuran
butiran dan gradasi agregat dari yang kasar hingga yang halus serta untuk
keperluan desain campuran beton serta tingkat kehalusan yang dinyatakan dalam
modulus kehalusan.

2.5.2 Landasan Teori


Analisis saringan agregat adalah suatu kegiatan analisis yang digunakan
untuk menentukan persentase berat butiran agregat yang lolos dalam suatu set
saringan, Ukuran butiran yang maksimum dan agregat ditunjukan dengan
saringan terkecil dimana agregat tersebut masih bisa lolos 100%. Ukuran nominal
maksimum agregat adalah ukuran saringan yang terbesar dimana diatas saringan
tersebut terdapat sebagian agregat yang tertahan. Ukuran butiran agregat sangat
berpengaruh dalam perencanaan suatu perkerasan (Sandi, 2018).
Agregat adalah sekumpulan butiran-butiran batu pecah, kerikil, pasir atau
mineral lainnya, baik berupa hasil alam maupun hasil buatan. Gradasi menerus
adalah suatu komposisi yang menunjukkan pembagian butir yang merata mulai
dari ukuran yang terbesar sampai dengan yang terkecil. Tujuan pengujian Abrasi
adalah untuk mengetahui karakteristik dan spesifik material yang akan digunakan
dalam penelitian. Salah satu pengujian yang dilakukan adalah pengujian analisa
ayak/ saringan untuk agregat halus (Sieve Analysis) menggunakan standar
AASGTO T27-82 dan ASTM C-136-04 (Hizrian, 2017)

2.5.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada Pengujian Analisis Saringan Agregat
adalah sebagai berikut.
1. Sieve shaker;
2. saringan 3”, 2½”, 2”, 1½”, 1”, ¾”, ½”, 3/8”, No.4, No.8, No.16, No.30,
No.50, No. 100, pan dan cover;

26
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Bahan Jalan

3. timbangan;
4. dan oven;

Gambar 2.4 Peralatan Pengujian Analisis Saringan

2.5.4 Prosedur Percobaan


Prosedur percobaan pada Pengujian Analisis Saringan Agregat adalah
sebagai berikut.
1. Mengambil contoh agregat halus dan kasar masing-masing sebanyak ±1000
gram. Cara pengambilan sampel dapat dilakukan dengan mengunakan sample
splitter atau mengunakan quartering method.
2. Memasukkan contoh agregat ke dalam oven pada suhu 110˚C ± 5˚C selama
24 jam sampai berat agregat tetap.
3. Menimbang berat masing-masing saringan.
4. Menyusun saringan pada sieve shaker dengan susunan saringan yang terbesar
hingga yang terkecil dan yang paling bawah adalah pan.
5. Memasukkan agregat ke dalam saringan yang paling atas kemudian menutup
dan mengguncangkan selama 15 menit.
6. Membiarkan selama 5 menit untuk memberi kesempatan supaya debu-debu
mengendap.
7. Membuka saringan tersebut lalu menimbang berat masing-masing siringan
berikut isinya.
8. Menghitung berat masing-masing agregat yang tertahan dalam saringan.

27
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Bahan Jalan

2.5.5 Data percobaan


Data percobaan yang dilakukan pada Pengujian Analisis Saringan Agregat
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1 Data Pengujian Analisis Saringan Agregat
Berat Saringan+
Nomor Berat Saringan
Tertahan
Saringan (gram)
(gram)
3" 57,700 57,700
2½" 57,400 57,400
2" 58.000 58,000
1½” 63,700 63,700
1" 55,700 56,200
¾" 46,100 86,800
½" 55,600 10,730
⅜" 45,100 49.000
No. 4 42,500 43,200
Pan 44,200 44,300

2.5.6 Perhitungan
Perhitungan yang digunakan pada Pengujian Analisis Saringan Agregat
adalah sebagai berikut.

a. Berat tertahan saringan = ( berat saringan + tertahan )− berat saringan

=
= gram
jumlah berat tertahan sebelumnya +
b. Jumlah berat tertahan = berat tertahan

=
= 98,200 gram
jumlah berat tertahan
×100 %
c. Persentase tertahan = jumlah berat tertahan pan

28
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Bahan Jalan

0,700
= ×100%
97,600
= 0,007 %

d. Persentase lolos = 100− persentase kumulatif tertahan


= 100% – 99,898%
= 0,102 %

29
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Bahan Jalan

LABORATORIUM BAHAN JALAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Tabel 2.12 Hasil pengujian Analisis Saringan Agregat.


Berat Contoh Kering = 97,600gram
Berat Persentase
Berat Jumlah
Nomor Saringan Berat Kumulatif
Saringa Berat
Saring + Tertahan Tertaha
n Tertahan Lolos
an Tertahan (gram) n
(gram) (gram) (%)
(gram) (%)
3" 57,700 57,700 0,000 0,000 0,000 100,000

2½" 57,400 57,400 0,000 0,000 0,000 100,000

2" 58.000 58,000 0,000 0,000 0,000 100,000

1½” 63,700 63,700 0,000 0,000 0,000 100,000

1" 55,700 56,200 0,005 0,005 0,512 99,480

¾" 46,100 86,800 40,700 41,200 42,213 57,787

½" 55,600 10,730 51,700 92,900 95,184 4,816

⅜" 45,100 49.000 0,390 96,800 99,180 0,820

No. 4 42,500 43,200 0,007 97,507 99,898 0,102

Pan 44,200 44,300 0,001 97,600 100,000 0,000

30
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Bahan Jalan

2.5.7 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil perhitungan pada Pengujian Analisis Saringan
Agregat Kasar di dapat bahwa agregat yang diujikan lolos saringan 3” adalah
100,000%. agregat yang lolos saringan 21/2” adalah 100,000%, agregat yang lolos
pada saringan 2” adalah 100,000%, agregat yang lolos 11/2” adalah 100,000%,
agregat yang lolos saringan 1” adalah 99,480, agregat yang lolos saringan 3/4”
adalah 57,787, agregat yang lolos saringan 1/2” adalah 4,816, agregat yang lolos
saringan 3/8” adalah 0,820, agregat yang lolos saringan No.4 adalah 0,102. Sesuai
dengan SNI ASTM CI36:2012 (Metode Uji untuk Analisis Saringan Agregat
Halus dan Agregat kasar) menyatakan bahwa syarat penerimaan agregat, jika
perbedaan >0.3% massa awal contoh kering, hasilnya tidak boleh digunakan.
Sehingga, Pengujian Analisis Saringan Agregat Kasar memenuhi syarat
penerimaan.

31
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Bahan Jalan

32
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai