Anda di halaman 1dari 13

TS 613051 – PRAKTIK BAHAN PERKERASAN JALAN RAYA

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

MODUL 7
Pemeriksaan Indeks Kepipihan dan Kelonjongan Agregat
(SNI 03-4137-1996)

1. Dasar Teori
Menurut M. Aminsyah (2010), Agregat kasar berupa batu pecah pada umumnya
didapat dari hasil pemecahan batu-batu berukuran besar oleh alat pemecah batuan
(stone crusher). Bentuk butir yang paling banyak ditemukan yaitu berbentuk kubus
(persegi), pipih (flaky) dan lonjong (elongated). Pada penelitian ini diteliti pengaruh
bentuk butiran pipih (flakyness) dan bentuk butiran lonjong (elongated) terhadap
perkerasan lentur jalan raya. Penelitian ini menggunakan campuran Hot Rolled
Sheet Wearing Course (HRS-WC). Penelitian ini memperbandingkan campuran
standar yang sesuai dengan spesifikasi (agregat kasar dan agregat halus
menggunakan batu pecah) dengan beberapa kombinasi pemakaian agregat kasar
pipih/lonjong untuk campuran perkerasan. Hasil penelitian didapatkan persentase
penggunaan agregat kasar yang pipih/ lonjong yang aman digunakan sebagai
material adalah sebesar 43% dimana apabila melebihi nilai tersebut, maka
parameter Marshall yang didapatkan tidak sesuai dengan spesifikasi campuran
HRS-WC lagi.

British Standard Institution, BSI (1975) membagi bentuk agregat dalam enam
kategori yaitu, bulat (rounded), tidak beraturan (irregular), bersudut (angular),
pipih (flaky), lonjong (elongated), serta pipih dan lonjong (flaky and elongated).
Kategori bulat, tidak beraturan, dan bersudut utuk keperluan tertentu dikelompokan
dalam satu kategori, yaitu berdimensi seragam (equidimensional atau cuboidal).

Collist (1985) berpendapat bahwa agregat berbentuk pipih jika agregat tersebut
lebih tipis minimal 60% dari diameter rata-rata. Sedangkan agregat berbentuk
lonjong jika ukuran terpanjangnya lebih dari 180% diameter rata-rata. Diameter
rata-rata dihitung berdasarkan ukuran saringan.

MUTIARA (2411191046 Bab - Halaman


TS 613051 – PRAKTIK BAHAN PERKERASAN JALAN RAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Berdasarkan SNI 03-4137 (1996) untuk agregat pipih dan lonjong maksimal dalam
penggunaannya dibatasi yaitu 20 % :
a. Jika perbandingan antara rata-rata diameter dengan diameter terpanjang
kurang dari 0,55 maka bentuk agregat tersebut lonjong.
b. Jika perbandingan antara diameter terpendek dengan rata-rata diameter
kurang dari 0,60 maka bentuk agregat termasuk pipih.
Untuk menghitung indeks kepipihan dan kelonjongan dapat dihitung menggunakan
rumus sebagai berikut :
𝑀3𝐸
Indeks kelonjongan = 𝑀2𝐸 × 100%
𝑀3𝐹
Indeks kepipihan = 𝑀2𝐹 × 100%

Dimana :
M2E = total berat tertahan saringan uji kelonjongan
M3E = total berat sampel tertahan alat pengujian kelonjongan
M2F = total berat tertahan saringan uji kepipihan
M3F = total berat sampel yang lolos pengujian kepipihan

2. Maksud
Untuk memeriksa indeks kepipihan dan kelonjongan agregat kasar dalam
bentuk presentase bentuk pipih dan lonjong pada suatu agregat agar dapat
digunakan dalam campuran aspal.

MUTIARA (2411191046 Bab - Halaman


TS 613051 – PRAKTIK BAHAN PERKERASAN JALAN RAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

3. Peralatan
Alat – alat yang digunakan sebagai berikut :
a. Saringan ukuran ½ dan 3/8
Berfungsi untuk memisahkan agregat berdasarkan ukuran

Gambar 3.1 Saringan ½ dan 3/8


b. Satu set alat kelonjongan
Berfungsi sebagai alat uji agregat berdasarkan tingkat kelonjongan

Gambar 3.2 Satu set alat kelonjongan


c. Satu set alat kepipihan
Berfungsi sebagai alat uji agregat berdasarkan tingkat kepipihan

Gambar 3.3 Satu set alat kepipihan

MUTIARA (2411191046 Bab - Halaman


TS 613051 – PRAKTIK BAHAN PERKERASAN JALAN RAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

d. Tinmabangan Digital
Berfungsi untuk menimbang berat agregat

Gambar 3.4 Timbangan Digital


e. Wadah
Berfungsi untuk wadah agregat

Gambar 3.5 Wadah

4. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu agregat kasar tertahan saringan
½ dan 3/8 masing-masing sebanyak 2,5 kg.

Gambar 3.6 Agregat kasar saringan ½ dan 3/8 masing-masing sebanyak 2,5 kg.

MUTIARA (2411191046 Bab - Halaman


TS 613051 – PRAKTIK BAHAN PERKERASAN JALAN RAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

5. Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum yang dilalukan sebagai berikut :
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Susun kedua saringan ukuran ½ dan 3/8 lalu masukan dan ayak agregat
kasar hingga tertahan sebanyak 2,5 kg
c. Lalu ambil agregat tertahan saringa tersebut
a. Lakukan pengujian kelonjongan dengan cara memasukan agregat secara
memanjang dan melintang

e. Pilah dari setiap ukuran dari pengujian kelonjongan


f. Selanjutnya timbang berat agregat yang tertahan dari setiap alat
kelonjongan
g. Lakukan pengujian kepipihan secara memanjang
h. Pilah dari setiap agregat yang tertahan dari pengujian kepipihan
i. Lalu timbang masing-masing agregat tertahan pengujian kepipihan
j. Lakukan kedua pengukuran agregat tertahan saringan ukuran ½ dan 3/8
k. Catat kedua hasil pengujian kelonjongan dan kepipihan kedalam form lalu
lakukan perhitungan
l. Bersihkan dan rapihkan alat yang sudah digunakan.

MUTIARA (2411191046 Bab - Halaman


TS 613051 – PRAKTIK BAHAN PERKERASAN JALAN RAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

6. Pelaporan

Tabel 3.1 Pemeriksaan Indeks Kepipihan dan Kelonjongan Agregat Saringan No


1/2"
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
HASIL PEMERIKSAAN INDEKS KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN AGREGAT
Kelompok : 10 Tanggal :

Jurusan : Teknik Sipil Asisten :


KELONJONGAN (E) Saringan No. ½”
Kelonjongan
No Saringan Berat Tertahan % Tertahan Tertahan Uji Kelonjongan
1. 28,9 0,326 13,7 2,174
2. 20,1 0,926 38,94 1,248
3. 14,2 1,126 47,35 0,122
KEPIPIHAN (F) Saringan No. ½”
No Saringan Berat Tertahan % Tertahan Lolos Kepipihan
1. 14,4 0,526 23,87 1,974
2. 10,2 0,926 38,94 1,048
3. 7,2 0,526 23,87 0,522
4. 4,9 0,226 10,25 0,296
M2E = 2,378 kg
M2 = 2,378 kg
M3E = 0,122 kg
M2F = 2,204 kg
M2 = 2,204 kg
M3F = 0,296 kg
Indeks Kelonjongan (M3E/M2E) X 100% = 5,13%
Indeks Kepipihan (M3F/M2F) X 100% = 13,43%

MUTIARA (2411191046 Bab - Halaman


TS 613051 – PRAKTIK BAHAN PERKERASAN JALAN RAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Tabel 3.2 Pemeriksaan Indeks Kepipihan dan Kelonjongan Agregat Saringan No


3/8"
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
10 UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
HASIL PEMERIKSAAN INDEKS KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN AGREGAT
Kelompok : 10 Tanggal :

Jurusan : Teknik Sipil Asisten :


KELONJONGAN (E) Saringan No. 3/8”
Kelonjongan
No Saringan Berat Tertahan % Tertahan Tertahan Uji Kelonjongan
1. 28,9 - - -
2. 20,1 0,476 22,65 2,024
3. 14,2 1,626 77,35 0,398
KEPIPIHAN (F) Saringan No. 3/8”
No Saringan Berat Tertahan % Tertahan Lolos Kepipihan
1. 14,4 - - -
2. 10,2 0,426 19,56 2,074
3. 7,2 1,026 47,11 1,048
4,9 0,726 33,33 0,322
M2E = 2,102 kg
M2 = 2,102 kg
M3E = 0,398 kg
M2F = 2,178 kg
M2 = 3,178 kg
M3F = 0,322 kg
Indeks Kelonjongan (M3E/M2E) X 100% = 18,93%
Indeks Kepipihan (M3F/M2F) X 100% = 14,78%

7. Perhitungan
Perhitungan untuk pemeriksaan indeks kepipihan dan kelonjongan agregat sebagai
berikut:
a. Perhitungan Untuk Saringan 1/2”
Diketahui :

MUTIARA (2411191046 Bab - Halaman


TS 613051 – PRAKTIK BAHAN PERKERASAN JALAN RAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

M3E = 0,122 kg
M3F = 0,296 kg
1) Pengujian Kelonjongan
a) Mencari M1 Kelonjongan
M1 Kelonjongan = Total berat tertahan
M1 Kelonjongan = 0,326 + 0,926 + 1,126
M1 Kelonjongan = 2,378 kg
b) Mencari % tertahan
% Tertahan = Berat tertahan 1 / M1 kelonjongan x 100%
% Tertahan = (0,326 / 2,378) x 100%
% Tertahan = 13,7%
c) Mencari M2E
M2E = M1 kelonjongann
M2E = 2,378 kg
d) Mencari Indeks Kelonjongan
Indeks Kelonjongan = M3E / M2E x 100%
Indeks Kelonjongan = (0,122 / 2,378) x 100%
Indeks Kelonjongan = 5,13%
2) Pengujian Kepipihan
a) Mencari M1 Kepipihan
M1 Kepipihan = Total berat tertahan
M1 Kepipihan = 0,526 + 0,926 + 0,526 + 0,226
M1 Kepipihan = 2,204 kg
b) Mencari % tertahan
% Tertahan = Berat tertahan 1 / M1 Kepipihan x 100%
% Tertahan = (0,526 / 2,204) x 100%
% Tertahan = 23,87%
c) Mencari M2E
M2E = M1 Kepipihan
M2E = 2,204 kg

MUTIARA (2411191046 Bab - Halaman


TS 613051 – PRAKTIK BAHAN PERKERASAN JALAN RAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

d) Mencari Indeks Kepipihan


Indeks Kepipihan = M3E / M2E x 100%
Indeks Kepipihan = (0,296 / 2,204) x 100%
Indeks Kepipihan = 13,43%

b. Perhitungan Untuk Saringan 3/8”

Diketahui :
M3E = 0,398 kg
M3F = 0,322 kg
1 ) Pengujian Kelonjongan
a) Mencari M1 Kelonjongan
M1 Kelonjongan = Total berat tertahan
M1 Kelonjongan = 0,476 + 1,626
M1 Kelonjongan = 2,102 kg
b) Mencari % tertahan
% Tertahan = Berat tertahan 1 / M1 kelonjongan x 100%
% Tertahan = (0,476 / 2,102) x 100%
% Tertahan = 22,65%
c) Mencari M2E
M2E = M1 kelonjongann
M2E = 2,102 kg
d) Mencari Indeks Kelonjongan
Indeks Kelonjongan = M3E / M2E x 100%
Indeks Kelonjongan = (0,398 / 2,102) x 100%
Indeks Kelonjongan = 18,93%
2 ) Pengujian Kepipihan
a) Mencari M1 Kepipihan
M1 Kepipihan = Total berat tertahan
M1 Kepipihan = 0,426 + 1,026 + 0,726
M1 Kepipihan = 2,178 kg

MUTIARA (2411191046 Bab - Halaman


TS 613051 – PRAKTIK BAHAN PERKERASAN JALAN RAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

b) Mencari % tertahan
% Tertahan = Berat tertahan 1 / M1 Kepipihan x 100%
% Tertahan = (0,426 / 2,178) x 100%
% Tertahan = 19,56%
c) Mencari M2E
M2E = M1 Kepipihan
M2E = 2,178 kg
d) Mencari Indeks Kepipihan
Indeks Kepipihan = M3E / M2E x 100%
Indeks Kepipihan = (0,322 / 2,178) x 100%
Indeks Kepipihan = 14,78%

9. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini didapat nilai dari saringan no ½ untuk indeks
kelonjongan yaitu 5,13 % untuk indeks kepipihan yaitu 13,43 % dan dari saringan
no 3/8 untuk indeks kelonjongan yaitu 18,93 % untuk indeks kepipihan yaitu 14,78
%. Maka agregat tersebut layak digunakan karena memenuhi syarat yaitu kurang
dari 20%.

10. Lampiran

Gambar 3.7 Menimbang agregat kasar dengan timbangan digital

MUTIARA (2411191046 Bab - Halaman


TS 613051 – PRAKTIK BAHAN PERKERASAN JALAN RAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Gambar 3.8 Pengujian agregat dengan alat kelonjongan

Gambar 3.9 Pengujian agregat dengan alat kepipihan

MUTIARA (2411191046 Bab - Halaman


TS 613051 – PRAKTIK BAHAN PERKERASAN JALAN RAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

MUTIARA (2411191046 Bab - Halaman

Anda mungkin juga menyukai