Anda di halaman 1dari 6

ASTM C 33

CONCRETE AGGREGATE
1. Difinisi Aggregate :
 Aggregate dibagi menjadi dua :
– Aggregate halus (Fine Aggregate), < 4,75 mm
• Pasir alam
• Pasir Olahan
• Kombinasi dari Pasir alam dan Pasir Buatan
– Aggregate kasar (Coarse Aggregate), > 4,75 mm
• Batu Pecah
• Batu Koral
– Mempunyai bobot isi > 1200 kg/m3 untuk jenis
aggregate nornal.
2. Ukuran Aggregate
 Ukuran besar butir nominal maksimum
aggregate kasar harus memenuhi :
– 1/5 jarak terkecil antara bidang terkecil cetakan,
atau
– 1/3 tebal plat, atau
– ¾ jarak bersih minimum antar batang tulangan,
atau tendon pratekan, atau selongsong.
3. Syarat Mutu Aggregate
 Aggregate halus
– Modulus kehalusan (FM) : 2.3 – 3.1
– Kandungan lumpur :3%
– Zat organik dng NaOH 3% dibandingkan dng warna
standar tidak boleh lebih tua
• Jika mengandung organik dan akan digunakan, maka harus
dilakukan uji kubus mortar dan dibandingkan hasil kuat
tekannya dengan pasir bebas organik ASTM C 87, kuat tekan
tidak boleh kuran dari 95%.
– Sifat uji kekal :
• Jika dipakai Natrium sulfat maksimum hancur 10%
• Jika dipakai Magnesium sulfat bagian hancur maksimum 15%.
– Kandungan alkali (Na2O + 0.658K2O) dalam aggregate
maksimum 0.65%.
 Syarat gradasi aggregate halus :
Ukuran ayakan
Persen Lolos
(ASTM E 11)
9.5 mm (3/8 in) 100
4.75 mm (No. 4) 95 – 100
2.36 mm (No. 8) 80 – 100
1.18 mm (No. 16) 50 – 85
600 µm (No. 30) 25 – 60
300 µm (No. 50) 10 – 30
150 µm (No. 100) 2 - 10

Anda mungkin juga menyukai