Anda di halaman 1dari 14

GEMPA BUMI

DISUSUN OLEH :
IRDHAN
1922201040
TEKNIK SIPIL B
DEFINISI GEMPA BUMI

Gempa bumi adalah getara atau guncangan yang terjadi dipemukaan bumi, gempa bumi biasanya disebabkan
oleh pergerakan kerak bumi ( lempeng bumi ).
Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi tekanan yang terjadi karena pergerakan itu
sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan pengkkur richter. Gempa bumi dibagi kedalam
skala dari 1-9 berdasarkan ukurannya ( skala richter )
PENYEBAB TERJADINYA GEMPA BUMI

Secara umum, gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan
oleh lempengan yang bergerak, semakin lama itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan
dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi
akan terjadi.
Gempa bumi terjadi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut, gempa bumi yang palih
parah bisanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional.
JENIS-JENIS GEMPA BUMI
Gempa Tektonik

Gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempengan tektonik


1. Penunjaman antara kedua lempeng samudra
2. Penunjaman antara lempeng samudra dan lempengan benua
3. Tumbukan antara kedua lempengan benua saling menjauh atau saling menggelansar.
Karena tepian lempeng yang tidak rata, jika bergesekan maka, timbul friksi, friksi inilah
yang kemudian melepaskan energi goncangan.
GEMPA VULKANIK

Gempa yang disebabkan oleh pergerakan magma ke atas dalam gunung berapi, dimana
geseran pada batu-batuan menghasilkan gempa bumi. Magma yang berada pada kantong
dibawah gunung tersebut mendapat tekanan dan melepaskann energinya secara tiba-tiba
sehingga menimbulkan getaran tanah.
Gempa bumi vulkanik terjadi berdekatan dengan gunung berapi dan mempunyai bentuk
keretakan memanjang yang sama dengan gempa bumi tektonik.
GEMPA RUNTUHAN

Gempa lokal terjadi apabila suatu gua di daerah topografi karst atau di daerah pertambangan
runtuh.
JALUR GEMPA BUMI DUNIA

Sumber gempa bumi dapat dikatakan identik dengan jalur gunung api. Indonesia meupakan daerah rawan
gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik yaitu :
• Lempeng indo-australia
• Lempeng eurasia
• Lempeng pasifik
Lempeng indo-australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup kedalam lempeeng eurasia, sementara
lempeng pasifik bergerak relatif ke arah barat. Jalur pertemuan lempeng dilaut sehing apabila terjadi gempa
bumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi tsunami sehingan indonesia juga rawan tsunami.
Akibat Gempa Bumi

Akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi diantaranya adalah :


1. Dampak fisik :
Bangunan banyak yang hancur atau roboh.
Tanah longor akibat goncangan.
Jatuhnya korban jiwa.
Permukaan tanah menjadi merekat, retak dan jalan menjadi putus.
Banjir karena rusaknya tanggul.
Gempa dasar laut dapat menyebabkan tsunami, dsb.
2. Dampak sosial :
Menimbulkan kemiskinan.
Kelaparan.
Menimbulkan penyakit.
Bila pada sekala yang besar (dapat menimbulkan tsunami yang besar), bisa melumpuhkan politik, sistem ekonomi, dsb.
Cara Menghadapi Gempa Bumi

Berikut ini adalah cara atau sikap kita saat menghadapi gempa bumi, Yaitu :
1. Bila berada di dalam rumah :
Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah di bawah meja atau tempat tidur.
Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.
Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.
2. Bila berada di luar ruangan :
Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.
Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
Jauhi rak-rak dan kaca jendela.
3. Bila berada di dalam ruangan umum :
Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan sebagainya.
4. Bila sedang mengendarai kendaraan :
Segera hentikan di tempat yang terbuka.
Jangan berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
5. Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall :
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
6. Bila sedang berada di dalam lift :
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat.
Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol.
Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah.
Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Alat Pengukur Gempa Bumi

Seismograf adalah alat yang digunakan atau dipakai untuk mengukur kuat dan lemahnya suatu gempa bumi
Berdasarkan arah getaran yang diukur, seismograf dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu :
Seismograf horisontal yaitu suatu jenis seismograf yang mencatat kekuatan gempa ataupun getaran bumi
dengan arah secara horizontal (mendatar).
Seismograf vertikal yaitu jenis dari seismograf yang mencatat getaran bumi dengan arah secara vertikal.
Besaran gempa didasarkan pada amplitudo gelombang tektonik dan dicatat oleh alat Seismograf dengan
menggunakan Skala Richter.
Demikianlah artikel mengenai pengertian gempa bumi, jenis-jenis, penyebab, akibat, dan cara menghadapi
gempa bumi.
Sejarah gempa bumi besar pada
abad ke-20 dan 21
• 28 September 2018. Gempa Bumi di Sulawesi Tengah, berkekuatan 7,4 Skala Richter dengan kedalaman 10 km. Gempa bumi ini berpusat di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala dan
mengakibatkan Tsunami lokal setinggi maksimal 6 meter di Kota Palu dan pesisir Teluk Palu[2]. Gempa dan Tsunami ini mengakibatkan korban tewas sebesar 2.045 jiwa dan puluhan ribu
orang mengungsi ke dataran tinggi.[3] Gempa ini juga terasa sampai di Kota Mamuju dan di kota-kota pesisir Kalimantan Timur seperti Balikpapan, Samarinda, dan Bontang.[4]
• 5 Agustus 2018. Gempa bumi di Lombok, NTB, berkekuatan 7,0 Skala Richter dengan kedalaman 15KM. Gempa ini menelan 483 Meninggal Dunia, 417.529 jiwa mengungsi, 71.734 rumah
rusak, 671 fasilitas pendidikan rusak, 115 masjid rusak, 65 fasilitas kesehatan rusak, 6 jembatan rusak.
• 2 Maret 2016. Gempa bumi di Mentawai, berkekuatan 7,8 skala Richter. Pusat gempa berada 682 km barat daya kepulauan Mentawai dengan kedalaman 10 km.[5] Gempa ini berpotensi 
Tsunami dari Aceh hingga Lampung.[6]
• 11 April 2012. Gempa bumi di sepanjang Pulau Sumatra berskala 8.6 SR, berpotensi sampai Aceh, Sumatra Utara, Bengkulu, dan Lampung. Gempa terasa sampai India.
• 11 Maret 2011. Gempa Bumi di Jepang, 373 km dari kota Tokyo berskala 9,0 Skala Richter yang sebelumnya di revisi dari 8,8 Skala Richter, gempa ini juga menimbulkan gelombang 
tsunami di sepanjang pesisir timur Jepang
• 26 Oktober 2010. Gempa Bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga menimbulkan
tsunami.
• 27 Februari 2010. Gempa bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang tewas (data 30 Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi Samudera Pasifik yang menjangkau hingga
Selandia Baru, Australia, kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan di Pasifik dan Jepang dengan dampak ringan dan menengah.
• 12 Januari 2010. Gempa bumi Haiti dengan episenter dekat kota Léogâne 7,0 Skala Richter berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban meninggal 230.000 orang, luka-luka 300.000
orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal.
• 12 Januari 2010. Gempa bumi Haiti dengan episenter dekat kota Léogâne 7,0 Skala Richter berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban meninggal
230.000 orang, luka-luka 300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal.
• 30 September 2009. Gempa bumi Sumatra Barat merupakan gempa tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala
Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan
ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
• 12 Mei 2008. Gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter di Provinsi Sichuan, China. Menyebabkan sedikitnya 80.000 orang tewas dan jutaan warga kehilangan
tempat tinggal.
• 12 September 2007. Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter
• 6 Maret 2007. Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas [7].
• 25 Januari 1999, barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.
• 30 Mei 1998, di utara Afganistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas.
• 17 Januari 1995, di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000 nyawa.
• 30 September 1993, di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan menewaskan 1.000 orang.
• 12 Desember 1992, di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan 2.500 orang.
• 21 Juni 1990, di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000 nyawa.
• 7 Desember 1988, barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
• 19 September 1985, di Meksiko Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa.
• 16 September 1978, di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
• 4 Maret 1977, Vrancea, timur Rumania, dengan besar 7,4 SR, menelan sekitar 1.570 korban jiwa, di antaranya seorang aktor Rumania Toma Caragiu, juga
menghancurkan sebagian besar dari ibu kota Rumania, Bukares (Bucureşti).
• 28 Juli 1976, Tangshan, Tiongkok, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan 240.000 orang terbunuh.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai