DOSEN PENGAMPU :
S H A N T I WA H Y U N I S . T. , M . T.
OLEH :
Irdhan 1922201040
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
4. Memahami cara sistem pelat 2 arah Struktur Beton II
5. Memahami contoh soal
BAB 2
PEMBAHASAN
Penjelasan sistem pelat 2 arah
2) Pelat 2 arah
a) Konstruksi pelat 2 arah.Pelat dengan tulangan pokok 2 arah ini akan dijumpai jika pelat beton menahan beban yang berupa momen lentur pada bentang 2 arah.
Contoh pelat 2 arah adalah pelat yang ditumpu oleh 4 sisi yang saling sejajar.
Karena momen lentur bekerja pada 2 arah, yaitu searah dengan bentang (lx) dan bentang (ly), maka tulangan pokok juga dipasang pada 2 arah yang saling tegak
lurus(bersilangan), sehingga tidak perlu tulangan lagi. Tetapi pada pelat di daerah tumpuan hanya bekerja momen lentur 1 arah saja, sehingga untuk daerah tumpuan
ini tetap dipasang tulangan pokok dan bagi, seperti terlihat pada gambar dibawah. Bentang (ly) selalu dipilih > atau = (lx), tetapi momennya Mly selalu < atau = Mlx,
sehingga tulangan arah (lx) (momen yang besar ) dipasang di dekat tepi luar (urutan ke-1)
Pada pelat dua arah ditopang pada semua sisi tumpuan, dengan rasio panjang terhadap lebarnya nilainya kurang dari 2 (L/W < 2). Hal ini dikarenakan distribusi beban
yang terjadi menuju ke dua arah (arah x dan y). Oleh karena itu, penulangan dibutuhkan ke kedua arah sisi pelat tersebut.
Adapun sistem pelat dua arah ini ada berbagai macam jenis, yaitu sebagai berikut:
Pelat-balok Dua Arah (Two way slab with beams): Cocok diterapkan pada panjang bentangan 6 – 9 meter dengan beban hidup sebesar 2,5 – 5,5 kN/m2.
Beban yang bekerja pada pelat diteruskan ke empat sisi balok penumpu yang kemudian balok tersebut menyalurkan bebannya ke kolom.
Pelat Berusuk Dua Arah (Two way ribbed slab/waffle slab): Cocok diterapkan pada panjang bentangan 7,5 – 12 meter dan dengan beban hidup sebesar 4 –
7,5 kN/m2. Plat wafel diterapkan pada pelat yang mempunyai bentangan yang lebar dengan beban yang berat. Umumnya, ketebalan pelat ini diantara 5 sampai 10 cm.
Pelat Datar Dua Arah (Two way flat slab): Cocok diterapkan pada panjang bentangan 6 – 9 meter dan dengan beban hidup sebesar 4 – 7 kN/m2. Plat
didukung oleh kolom dan panel tanpa balok.
Pelat Lantai Dua Arah (Two Way flat plate): Cocok diterapkan pada panjang bentangan 6 – 7,5 meter dan dengan beban hidup sebesar 2,5 – 4,5 kN/m2.
Hampir sama dengan flat slab, yang menjadi pembedanya adalah flat plate tidak menggunakan panel.
Karakteristik TWO WAY SLAB:
1) Slab dua arah didukung oleh balok di keempat sisi.
2) Rasio panel bentang lebih panjang (L) dengan panel bentang lebih pendek (B) kurang dari 2 Jadi, L / B <2.
3) Penguat utama disediakan di kedua arah untuk slab dua arah.
4) Pelat dua arah didistribusikan secara merata dan akan mengurangi pembengkokan struktur.
Contoh penerapan Two Way Slab : Jenis pelat ini digunakan dalam membangun lantai gedung bertingkat dimana terdapat balok di semua sisi plat
lantai.gedung bertingkat dimana terdapat balok di semua sisi plat lantai.
Simbol gambar di atas sama dengan simbol pada gambar penulangan 1 arah.
Perlu ditegaskan : untuk pelat 2 arah, bahwa di daerah lapangan hanya ada tulangan pokok saja (baik arah lx maupun arah ly) yang saling bersilangan, di
daerah tumpuan ada tulangan pokok dan tulangan bagi .
Tebal minimum pelat tanpa balok
Tebalminimum pelat tanpa balok interior yang menghubungkan tumpuan tumpuannya dan mempunyai rasio bentang panjang terhadap bentang
pendek yang tidak lebih dari dua , harus memenuhi ketentuan table dari SNI
-120 mm
-100 mm
Tebal minimum dengan balok yang menghubungkan tumpuan pada semua sisinya harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
Pada tepi yang tidak menerus,balok tepi harus mempunyai rasio kekakuan x>0,8 atau sebagaialternatif ketebalan minimium yang ditentukan pers(2-2) atau pers,(2-3)
harus di naikkan paling 10 persen pada panel dengan tepi yang tidak menerus
Pelat yang tebalnya kurang dari pada yang ditetapkan pada point1dan 2 di atas boleh digunakan selama dapat dibuktikan dengan perhitungan bahwa lendutan yang
terjadi tidak melebihi batas lendutan yang di ijinkan pada table 9 SNI
Batas Lendutan Pelat
Tulangan Minimum
1. Luas tul pelat pada masing” arah dari system plat dua arah harus ditentukan dengan meninjau momen” pada penampang kritis,akan tetapi tidak boleh
kurang dari pada nilai pada table dibawah ini
2. Jarak tul pada penampang kritis tidak lebih dari dua kali tebal pelat kecuali untuk pelat yang beraada pada daerah rongga atau rusuk
Contoh soal:
Langkah (1) pertama perhitungan plat lantai : Tentukan properti material dan dimensinya
Untuk mutu beton dan mutu baja kita sebagai perencana sendiri yang menentukan. Dimana untuk mutu beton plat diambil sama dengan mutu beton untuk balok. Pada
contoh ini sebagai berikut: