Anda di halaman 1dari 27

Cara Menghitung Biaya Pondasi Batu untuk Rumah Tinggal

Pondasi dalam sebuah bangunan merupakan bagian terpenting, merupakan pekerjaan struktur
yang harus dekerjakan sesuai standard konstruksi. Jenis pondasi bangunan, ada pondasi batu
kali,pondasi sumuran, dan pondasi tiang pancang. Penggunaannya tergantung jenis bangunan.
Pondasi tiang pancang biasanya digunakan untuk bangunan-bangunan besar seperti bangunan
bertingkat lebih dari 2 lantai, bangunan jalan layang, dsb. Pondasi sumuran biasa digunakan
untuk bangunan dibawah 3 lantai, sedangkan pondasi batu kali biasa digunakan untuk bangunan
1 lantai.


Mungkin diantara Anda ada yang ingin mengetahui bagaimana cara menghitung biaya
pembuatan pondasi rumah tatkala Anda berniat untuk membangun sebuah rumah idaman Anda.
Dengan sedikit mengetahui hal ini, maka Anda akan merasakan manfaatnya. Untuk itu, dalam
posting kali ini saya akan mencoba untuk menyampaikan materi bagaimana cara menghitung
biaya membuat pondasi untuk rumah tinggal dengan menggunakan pondasi batu kali, atau
pondasi batu belah.

Standard campuran bahan adukan untuk pasangan pondasi batu kali yang biasa digunakan
adalah campuran : 1 semen : 6 pasir; 1 Semen : 5 Pasir; 1 Semen : 4 Pasir; dan 1 Semen : 3 Pasir.
Kualitas adukan terbaik adalah 1 semen : 3 pasir. Semakin jumlah pasirnya sedikit, kualitas
adukan semakin baik.


Dalam pekerjaan pondasi bangunan pada umumnya, termasuk bangunan rumah
tinggal..pekerjaan pondasi meliputi 4(empat) sub pekerjaan pondasi sbb :
1. pekerjaan galian tanah pondasi
2. pekerjaan lapis pasir bawah pondasi
3. pekerjaan pasangan pondasi batu kosong (aanstamping)
4. pasangan batu kali itu sendiri.
Sebelum saya lanjutkan, ada baiknya Anda perhatikan gambar pondasi rumah di atas. Untuk
dapat menghitung biaya pondasi, maka Anda harus menghitung volume keempat sub pekerjaan
pondasi di atas. Untuk dapat menhitung volume pekerjaan tersebut, tentu saja harus ada gambar
yang lengkap dengan ukurannya.

Pada gambar di atas menunjukan gambar penampang penampang : galian tanah : lebar 80 x 100
cm; pasangan lapis pasir : 80 x 5 cm; pasangan pondasi atu kosong : 80 x 20 cm; dan pasangan
pondasi sendiri (bentuk trapesium) : alas = 60 cm, atas 30 cm, dan tinggi pasangan = 75 cm.
Untuk menghitung volume pekerjaan tersebut adalah luas penampang x panjang pekerjaan.

Panjang pekerjaan maksudnya panjang galian dst. Panjangnya kita dianggap sama walaupun
sebenarnya berbeda sedikit antara panjang galian dengan pasangan. Panjang galian = panjang
pasangan = panjang urugan dan = panjang pasangan pondasi batu kosong.

Coba Anda lihat gambar denah di atas, maka panjang galian pondasi = jumlah panjang tembok =
27 m (keliling) +18 m (skat dalam) = 45 m.

Nah,sekarang ukuran kekempat pekerjaan di atas sudah diketahui,jadi tinggal menghitungnya,
sbb :
1. Volume pekerjaan galian tanah pondasi = 0,8 x 1 x 45 m = 36.00 M3
2. Volume pekerjaan lapis pasir bawah pondasi = 0,05 x 0,8 x 45 m = 1.80 M3
3. Volume pekerjaan pasangan pondasi batu kosong (aanstamping) = 0,8 x 0,2 x 45 m = 7.20
M3
4. Volume pasangan batu kali itu sendiri = ((0,6 +0,3)/2 x 0,75) x ( 45 m) = 15.18 M3
Setelah volume diketahui, maka kita sekarang kita perlu menggunakan analisa harga satuan SNI
keempat pekerjaan di atas. Berikut adalah analisa harga satuan pekerjaan konstruksi unuk
keempat pekerjaan di atas:


Cara menghitung biaya = volume x harga satuan
1. Biaya pekerjaan galian tanah pondasi = 36.00 x 15.600 = Rp. 561.600,-
2. Biaya pekerjaan lapis pasir bawah pondasi = 1.80 x 199.100 = Rp. 358.380,-
3. Biaya pekerjaan pasangan pondasi batu kosong (aanstamping) = 7.20 x 333.600 =
Rp.2.401.920,-
4. Biaya pasangan batu kali itu sendiri = 15.18 x 596.600 = Rp. 9.056.388,-
Untuk mengetahui berapa jumlah biaya dan jumlah bahan,misalnya semen, caranya volume
pasangan pondasi x volume semen di analisa : 15.18 m3 (volume pasangan batu) x 2.72 zak
(volume semen) = 41.78 zak semen. Untuk mengetahui berapa batu kali,silahkan Anda
mencoba sendiri.

RAB PONDASI RUMAH DI DALAM MANAJEMEN PROYEK
Pekerjaan Awal
1. Pengukuran
Teknik Sipil - Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk
menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah
dihitung dg satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, sehingga
perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.
2. Bowplank
Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara
membuat pagar menggunakan papan 2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat
dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling bangunan.
Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1)+(7+1+1)=17 m.
Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.
Pekerjaan Galian dan urugan
1. Galian
Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya
fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian
adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman
galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya
kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan
m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah dapat dilihat analisa pekerjaan
galian.
2. Urugan
Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi
urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada
analisa pekerjaan.
3. Mengurug kembali
Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian,
contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.
Pekerjaan Fondasi
1. Lantai Kerja
Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja
dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan batu kali kosong, atau beton dengan
campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan
m3, kebutuhan material dan upah lihat analisa pekerjaan.
2. Pasangan Fondasi
Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai
1, cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi,
dan dikalikan (lebar atas+lebar bawah dibagi 2), satuan m3.
Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas fondasi 0.3 meter
lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x 0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3.
Pekerjaan Beton
1. Sloof
Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih
jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan 2.
Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x
tinggi = satuan m3.
Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara
panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan panjang
satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan.
Misal sloof 15/20, begel d 8 15, panjang total 25 meter, jumlah begel = (25/0.15)+1=167,6 bh
= 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi
beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12
m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah
tulangan pokok dikalikan panjang total.
Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan adalah volume
beton.
2. Kolom
Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi
kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.
3. Ring balk.
Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom
Pekerjaan Dinding
1. Pasangan Bata.
Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan
cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat
dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis
pasangan bata, pasangan 1 bata atau bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran
bata 15 cm.
Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung keliling dari
dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun jendela,daun pintu,boven,
satuan m2.
2. Plesteran
Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.

3. Acian
Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti
dinding keramik dll.
4. Sponengan atau tali air
Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang dari
lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangakan bila
lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.
Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela
1. Pembuatan Kusen
Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan
m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan
lebar dari kayu, satuan m3.
Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
2. Daun Pintu.
Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, dalam
perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.
3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela
Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang,
atau perunit.
4. Pasang Daun Pintu dan Jendela
Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.

RAB PONDASI RUMAH.

Menghitung RAB pondasi mencakup:
1.Galian tana pondasi.
2.Urungan pasir bagian bawa pondasi.
3.Pemasangan pondasi.
1.Pekerjaan galian pondasi.
Pekerjaan galian tana pondasi di lakukan untuk membuat galian yang di gunakan sebagai tempat
dudukan pondasi dengan kedalaman mencapai tana keras.
Untuk rumah sederhana satu lantai memerlukan kedalaman biasa mencapai 60 Cm sampai
dengan satu meter,tetapi juga tergantung pada jenis tana dan kondisi alamnya.
Dalam perencanaan biasanya di buat lebi dalam dari pada di lapangan.
Volume galian yang di butuhakan sebesar luas penampang galian,di kalikan dengan panjang
bangunan.
Luas penampang bangunan biasanya berbeda-beda.Untuk mempermuda perhitungan,di
amsumsikan yang terluas,yaitu di tengah berbentuk terapesium.
La=((0,8+1)/2)m x 0,8 m
Keterangan:
a) 0,8+1 adalah lebar bawa dan lebar atas galian.
b) 0,8 adalah kedalaman galian
Panjang total yang akan di buat pondasi yaitu:
P=45m+34m=79m
Sehingga volume galian pondasi yaitu: La x P.
V=0,75m2 x 79m = 56,88 m2
Koofesien tenaga yang di butuhkan dalam pekerjaan galian tana pondasi dan harga satuannya
tercantum di bawa:
Koofesien Satuan Harga (Rp)
0,65 pekerja Orang --------------
0,05 mandor orang --------------

Biaya yang di butuhkan untuk pekrjaan galian pondasi adalah besarnya koofesien di kalikan
volume galian pondasi yaitu 56,88 m3 di kalikan harga satuannya.
2.Urungan pasir bawa pondsi.
Setelah galian tana pondasi selesai,di lanjutka dengan pengurungan pasir drngan ketebalan 5-
7Cm.Pengurungan ini berpumgsi untuk memudahkan pekerjaan meretakan perletakan batu
pondasi dan meratakan beban.
Dengan ketebalan 5-7 Cm(0,05 - 0,07 m) maka luasnya adalah:
La=0,05m x 0,8m=0,04m2
Panjang urungan sama dengan panjang galian yaitu 79m sehingga volume pasir urungan yang di
butuhkan adalah:
V=La x P=0,04m2 x 79m=3,16m3.
Koofesien bahan dan tenaga yang di butuhkan dalam pekerjaan urungan pasir bawa pondasi dan
harga satuannya tercantum di bawa:
Koofesien Satuan Harga
1,2 pasir m3 ---------
0,3 pekerja orang ---------
0,01 mandor orang ----------

3.Pemasangan batu pondasi.
Pekerjaan setelah pengurungan pasir bawa pondasi adalah pemasangan batu pondasi berupa
pondasi penerus yang berpungsi sebagai penahan beban untuk diteruskan ke daya dukun tana
dengan campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir sebagai perekat.
Volume pondasi di hitung dari luas penampang pondasi di kalikan dengan panjang pondasi,luas
penampang pondasi berbentuk trapesium.

V=(Lebar alas + L atas/2) x T x Panjang pondasi
Koefesien

Satuan

Harga
1,2 Batu m3 ----
1,6 semen zak ----
0,147 pasir m3 ----
Berikut ini cara menghitung volumematerial pondasi batu kali, Pondasi digunakan sebagai
penahan rumahatau bangunan sehingga konstruksi dapat berdiri kokoh di atasnya. pada saat akan
membuat pondasi kita berpikir berapa material yang akan dibutuhkan, sehingga dapat
dipersiapkan sebelumnya
misalnya pondasi batu kali dengangambar berbentuk seperti ini:

Bentuk trapesium dengan panjang total pondasi adalah 35 m lebar atas pondasi 30 cm
sedangkan lebar bawah pondasi 60 cm dan tinggi 70 cm
pertama kali kita lihat item pekerjaan yang ada pada pekerjaan pondasi tersebut yaitu:
1. Pekerjaan Bowplank
2. Pekerjaan galian tanah
3. pekerjaan urugan pasir
4. Pekerjaan pasangan pondasi batu kali 1:5
berikutnya adalah mengitung volume tiap item pekerjaan
Pekerjaan Bowplank
volumenya 35 m
kayu = 0.01 m3 x 35 = 0.35 m3
paku 0.02kg x35 = 0.7 kg dibulatkan 1 kg
Bowplank ini digunakan untuk pengukuran dan kesikuan letak pondasi agar sesuai dengan
perencanaan.
Pekerjaan galian tanah
volume galian tanah = ((0.6+0.9)/2)x0.75= 0.5625
volume total galian tanh=0.5625 x35=19.6875 m3
tidak membutuhkan material pada situasi tertentu yang mengalami kesulitan dalam melakukan
pembuangan hasil galian tanah maka diperlukan upaya khusus dalam mengatasinya seperti
merencanakan suatu area konstruksi yang memerlukan urugan tanah hal ini biasa disebut
sebagai cutting fill.
Pekerjaan urugan pasir
Volume urugan pasir = 0.60.05 = 0.09
volume total pasir= 0.09 x35 = 3.15
pasir urug = 1.05 m3 x 3.15 = 3.3075 m3
Jumlah pasir 1 truck rata-rata adalah 4m3 jadi kita bisa membeli satu truck pasir untuk pekerjaan
pondasi tersebut, namun masing-masing truck mempunyai volume yang berbeda-beda.
Pekerjaan Pasangan batu kali 1:5
Luas penampang trapesium pasangan batu kali =((0.6+0.3)/2)x0.7= 0.315 m2
volume total pasangan batu kali =0.315 x35 = 11.025 m3
batu kali = 1.2 m3 x 11.025 = 13.23 m3
Pasir = 0.54 m3 x 11.025 = 5.9535 m3
Semen = 2.68 zak x 11.025 = 29.547 zak dibulatkan 30 zak
Pekerjaan urugan tanah kembali
volume urugan tanah kembali = 19.6875 11.025 3.3075
tanah diambil dari bekas galian
jadi menurut perhitungan di atas maka volume material yang dibutuhkan adalah
pasir = 3.3075 + 5.9563 = 9.2638
batu kali = 13.23 m3
semen = 30 zak
paku = 1 kg
papan bowplank = 0.35 m3
nah setelah itu tinggal ke toko deh.. belanja tuh material untuk pelaksanaan pembangunan
pondasi batu kali.. he..

RUMUS MENGHITUNG VOLUME
PEKERJA'AN PERSIAPAN ,GALIAN, DAN URUGAN
A.Pembersihan site atau lokasi tanah

Cara Menghitung Volume : Keterangan : V = Volume pembersihan lahan

V = p x L p = Panjang lahan

= 15 m1 x 8,5 m1 L = Lebar lahan

= 127,5 m2

B.Pengukuran dan pemasangan Bouwplank
Cara menghitung volume untuk lokasi kosong :

V = (p + 2 ) x 2 + ( 1 + 2 ) x 2

= ( 15 m1 + 2 m1 ) x 2 + (8,5 m1 + 2 m1) x 2

= 55 m1

Cara menghitung volume untuk lokasi yang sekelilingnya telah terbangun :

V = (p + l ) x 2 Keterangan :

= (1,5m1 + 8,5m1) x 2 V = Volume Bouwplank

= 47 m1 p = panjang bangunan

l = lebar bangunan

C. Galian tanah pondasi

Pondasi brukuran lebar tapak 80 cm, lebar atas 30 cm,tinggi 75 cm, dan panjang 48 cm.
Cara menghitung volume pondasi bangunan adalah sbb :

VA = (a + b) x h x p
2

= (0,80 m + 1 m) x 0,75 m x 48 m1
2

= 32,4 m3
Pondasi pagar berukuran lebar 70 cm, lebar atas 30 cm,tinggi 60 cm,dan panjang 38,5 cm.
Cara menghitung volume pondasi pagar adalah sebagai berikut.

VA= (a + b) x h x p
2

= (0,80 m + 1m) x 0,75 m x 48 m1
2

= 32,4 m3
Pondasi pagar berukuran lebar tapak 70 cm, lebar atas 30 cm, tinggi 60 cm, dan panjang 38,5
cm.
cara menghitung volume pondasi pagar adalah SBB :

VB= (a + b) x h
2
= (0,70m + 0,9m) x 0,60m x 38,50
2
= 21,56 m3

Jumlah total galian tanah pondasi :

VT = VA + VB

= 32,4 m3 + 21,56 m3

= 53,96 m3

Keterangan :
Vt = Volume tanah galian total

VA = Volume Pondasi Bangunan

VB = Volume Pondasi pagar

a = lebar galian pondasi bagian bawah

b = lebar galian pondasi bagian atas

h = tinggi galian pondasi

p = panjang galian pondasi

D. Urugan pasir dan tanah
1) Urugan pasir dibawah pondasi
Cara menghitung volume urugan Pondasi
VA = h x b x p
= 0,05 m x 0,8 m x 48 m1
= 1,92 m3

Cara menhgitung Volume urugan pasir dibawah pondasi pagar :
VA = h x b x p

= 0,05 m x 0,8 m x 38,50 m1

= 1,54 m3

Jumlah total volume urugan pasir dibawah pondasi :

Vt = VA + VB Keterangan :
= 1,92 m3+ 1,54 m3

= 3,46 m3

CARA MENGHITUNG ANGGARAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH

Rencana Anggaran Biaya
Pada tulisan ini saya mencoba menyajikan mengenai cara menghitung anggaran pembuatan
rumah, dan item-item yang ada pada pembangunan rumah, adapun tujuan dari tulisan ini, untuk
membantu bagi yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan sipil, agar dapat menghitung
sendiri Biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah, sehingga sebelum memulai Pekerjaan
Pembangunan Rumah, dapat mempersiapkan Biaya yang dibutuhkan, atau dapat sebagai Harga
pembanding bila Pembangunan Rumah Tersebut akan diborongkan. saya menyadari bahwa
tulisan ini jauh dari sempurna, sehingga saya sangat membutuhkan masukan atau kritikan yang
membangun untuk kesempurnaan tulisan-tulisan berikutnya, atau bagi pembaca ada yang kurang
mengerti item-item yang saya tulis dibawah, silakan ajukan pertanyaan, kritikan atau pertanyaan
silakan isi pada kolom komentar bibawah.Sebelum melanjutkan, saya menampilkan informasi
seperti dibawah ini, mungkin ada diantara pembaca yang membutuhkan :
Ada beberapa macam item pekerjaan dalam pembangunan rumah antara lain :
I. Pekerjaan Awal
1. Pengukuran
2. Bowplank
II. Pekerjaan Galian dan Urugan
1. Galian
2. Urugan
3. Mengurug kembali
III. Pekerjaan Fondasi
1. Lantai kerja
2. Pasangan fondasi
IV. Pekerjaan Beton
1. Sloof
2. Kolom
3. Ring balk
V. Pekerjaan Dinding
1. Pasangan Bata.
2. Plesteran
3. Acian
4. Sponengan
5. Tali air
VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela
1. Pembuatan kusen pintu jendela
2. Pembuatan daun pintu
3. Pembuatan daun jendela
4. Pasang Kusen Pintu
5. Pasang Kusen Jendela
6. Pasang Daun Pintu
7. Pasang Daun Jendela
VII.Pekerjaan Rangka Atap
1. Pembuatan Kuda-kuda
2. Pembuatan Gording
3. Pembuatan Jurai
4. Pembuatan balok nok
5. Pasang kuda-kuda
6. Pasang gording
7. Pasang Balok Nok
8. Pasang Jurai
9. Pasang Papan suri
10. Pasang Usuk
11. Pasang alumunium poil
12. Pasang Reng
13. Pasang Genteng
14. Pasang Talang
15. Pasang list plank
VIII.Pekerjaan Penggantung dan pengunci
1. Rangka Plafon
2. Pasang Plafon
3. Pasang Kunci tanam
4. Pasang Grendel
5. Pasang Hak Angin
6. Pasang kaca
7. Pasang List plafon
IX. Pekerjaan Lantai dan keramik
1. Beton Lantai (1:3:6)
2. Pasang Keramik lantai ukuran 30/30
3. Pasang Keramik lantai WC ukuran 20/20
4. Pasang Keramik dinding
X. Pekerjaan Sanitasi
1. Pasang saluran air bersih PVC
2. Pasang saluran air kotor PVC 4
3. Pasang Closet
4. Pasang bak air
5. Pasang Karan Air
6. Pembuatan Septick Tank (beerput)
7. Pembuatan sumur peresapan
XI. Pekerjaan phinising
1. Cat Dinding
2. Cat Plafon
3. Cat Kusen
4. Cat Daun pintu/jendela
XII. Pekerjaan instalasi listrik
1. Titik lampu
2. Titik stop kontak
3. Titik saklar
XIII.Pekerjaan Akhir
1. Pembersihan Akhir
Cara menghitung Volume pekerjaan :
I. Pekerjaan Awal
1. Pengukuran
Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan
posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah dihitung dg
satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan
sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.

2. Bowplank
Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara
membuat pagar menggunakan papan 2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat
dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling bangunan.
Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1)+(7+1+1)=17 m.
Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.
II. Pekerjaan Galian dan urugan
1. Galian
Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya
fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian
adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman
galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya
kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan
m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah dapat dilihat analisa
pekerjaan galian.
2. Urugan
Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi
urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat
pada analisa pekerjaan.
3. Mengurug kembali
Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian,
contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.
III. Pekerjaan Fondasi
1. Lantai Kerja
Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja
dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan batu kali kosong, atau beton dengan
campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan
m3, kebutuhan material dan upah lihatanalisa pekerjaan.
2. Pasangan Fondasi
Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai
1, cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi,
dan dikalikan (lebar atas+lebar bawah dibagi 2), satuan m3.
Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas fondasi 0.3 meter
lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x 0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3.
IV. Pekerjaan Beton
1. Sloof
Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih
jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan 2.
Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x
tinggi = satuan m3.
Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara
panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan panjang
satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan.
Misal sloof 15/20, begel d 8 - 15, panjang total 25 meter, jumlah begel = (25/0.15)+1=167,6 bh =
168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton
untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m,
84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah
tulangan pokok dikalikan panjang total.
Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan adalah volume
beton.
2. Kolom
Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi
kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.
3. Ring balk.
Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom
V. Pekerjaan Dinding
1. Pasangan Bata.
Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan
cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat
dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis
pasangan bata, pasangan 1 bata atau bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran
bata 15 cm.
Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung keliling dari
dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun jendela,daun pintu,boven,
satuan m2.
2. Plesteran
Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.
3. Acian
Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti
dinding keramik dll.
4. Sponengan atau tali air
Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang dari
lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangakan bila
lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.
VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela
1. Pembuatan Kusen
Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan
m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan
lebar dari kayu, satuan m3.
Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
2. Daun Pintu.
Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, dalam
perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.
3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela
Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang,
atau perunit.
4. Pasang Daun Pintu dan Jendela
Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.

VII. Pekerjaan Rangka Atap.
1. Pembuatan Kuda-Kuda
Volume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu yang
dipakai.
Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25 meter kayu yang
digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 = 0.24 m3.untuk harga dapat dilihat
analisa pekerjaan.
2. Pembuatan Gording.
Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording, satuan
adalah m3, cara mencari volume sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.
3. Pembuatan Jurai.
Sama dengan pembuatan gording,
4. Pembuatan Balok Nok.
Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk ketiga item pekerjaan tersebut dimensi kayu
biasanya sama hanya letak saja yang membedakan nama item pekerjaan.
5. Pasang Kuda-kuda.
Yang dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda, adalah pemasangan
kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak membutuhkan material tambahan karna kuda-
kuda dipasang setelah dibuat. Biaya biasanya diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda.
Begitu juga untuk pemasangan jurai,gording,balok nok. Satuan volumenya adalah m3.
6. Pasang Papan Suri.
Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya diatas balok nok, yang berfungsi
untuk menahan kerpus, ukuran yg digunakan biasanya 2/20 dapat juga lebih kecil atau lebih
besar sesuai kebutuhan dilapangan. Satuan volumenya adalah m.
7. Pasang Usuk.
Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering digunakan adalah kayu ukuran
5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau seng tidak memakai usuk, cukup dengan gording.
Perhitungan usuk yaitu luas dengan satuan m2. kebutuhan matererial dan upah lihatanalisa
pekerjaan.
8. Pasang Alumunium poil.
Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan mencegah tampias saat
terjadi hujan yang disertai angin, bahan yang digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat
diganti dengan karpet atau seng plat. letak alumunium poil adalah diantara usuk dan reng.
Satuannya adalah m2.
9. Pasang Reng.
Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau ,tergantung jenis genteng yang
dipakai, untuk genteng beton biasanya menggunakan ukuran , perhitungan reng adalah sama
dengan menghitung usuk yaitu luas dengan satuan m2.(luas reng sama dengan luas dari usuk).
10. Pasang Genteng
Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng beton dan genteng keramik.
Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2. biasanya sama dengan luas reng maupun
usuk.
11. Pasang talang
Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton, untuk
setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda, untuk talang yang terbuat dari seng
volume nya adalah luas dengan satuan m2, talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah
panjang dengan satuan m, sedangkan untuk talang beton dapat dihitung dengan m3 ataupun m2.
12. List plank
List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan dari kayu, beton, pvc, fiber dll,
tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah terbuat dari kayu dan beton, perhitungan
volume ada yang menggunakan m,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat.
VIII. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci.
1. Rangka Plafond
Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka kayu 4/6, rangka besi
(bermacam-macam). Untuk perhitungan volume kalau menggunkan kayu biasanya dihitung luas,
sedangkan untuk besi dihitung dengan berat (kg).
2. Pasang Plafon
Plafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti, bahan kayu, eternit, asbes
plat, plywood, gibsum dll, untuk perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2.
3. Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin.
Perhitungan menggunkan satuan unit, atau buah.
4. Pasang Kaca.
Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2.
5. List plafond
Yang dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan antara plafond
dengan dinding, tujuan pemasangan list, agar terlihat rapi. Satuan volume adalah m
IX. Pekerjaan Lantai dan keramik.
1. Beton Lantai 1:3:5
Yang dimaksud dengan beton lantai, biasanya disebut floor, atau plesteran lantai, tebal beton
lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cm sampai dengan 10 cm. sebelum lantai diplester
sebaiknya diberi urugan pasir setebal 10 cm. Untuk perhitungan volume lantai beton m3, tetapi
kadang-kadang ada yang membuat m2.
2. Pasang keramik lantai utama dan wc.
Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.
3. Pasang Keramik Dinding.
Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.
X. Pekerjaan Sanitasi
1. Pasang Saluran air bersih pvc .
Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m.
2. Pasang Saluran Air kotor pvc 4
Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m.
3. Pasang Closet, kran
Perhitungan volume adalah buah atau unit.
4. Pembuatan Septick tank atau beerput.
Septick tank atau beerput adalah suatu tempat untuk menampung kotoran manusia, perbedaan
septick tank dan beerput adalah dari bentuk mdan bahan yang digunakan akan tetapi fungsinya
sama.
Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, dengan ukuran persegi panjang,
sedangkan kalau beerput bahan yang digunakan buis beton diameter 80 cm s/d 90 cm. biasanya
perhitungan volume adalah unit (lansung jadi).
5. Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan.
Saluran peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai
peresapan air dari buangan septick tank. Volume perhitungan adalah unit.
XI. Pekerjaan Phinising.
1. Pekerjaan Cat tembok, plafon, kusen, daun pintu dan jendela.
Perhitungan Volume nya adalah luas dengan satuan m2.
XII. Pekerjaan Instalasi listrik.
Pekerjaan instalasi listrik volume pekerjaan menggunakan titik, sedangkan harga sesuai dengan
ketentuan PLN.
XIII. Pemebersihan Akhir.
Yang dimaksud dengan pekerjaan pembersihan akhir, adalah pekerjaan pembersihan sisa sisa
material atau kotoran-kotoran aikibat dari pekerjaan, seperti pembersihan kamar mandi, lantai,
kusen dari debu-debu, karna volumenya tidak bisa dihitung maka menggunakan satuan LS atau
lump sum.

Anda mungkin juga menyukai