Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

SURVEI PERTAMBANGAN

“Pembuatan Mine Progress Map”

MINGGU KE-3

Dwi Larasati Melliningrum

18/425033/TK/46728

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK GEODESI

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2021
1. Judul Praktikum
Pembuatan Mine Progress Map
2. Tujuan Praktikum
Dilaksanakannya praktikum ini supaya mahasiswa melatih kemampuan dalam
menggunakan software Surpac untuk editing file string dan DTM.

3. Alat dan Bahan


Alat
1. Laptop
2. Software Surpac 6.6.2

Bahan

1. File Latihan minggu ke-3

4. Waktu Pelaksanaan

Praktikum Minggu ke-3 ini dilaksanakan pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 2 September 2021

Waktu : 13.00 – 15.30 WIB

Lokasi : Tempat tinggal masing – masing

5. Landasan Teori

Mine Progress map adalah peta yang menggambarkan kondisi terkini area
pertambangan setelah ada aktifitas stripping tanah penutup bahan tambang. Dengan peta
ini dapat diketahui dan dihitung berapa volume tanah penutup yang sudah digali dan juga
luasan area stripping, sehingga akan diketahui lebih lanjut apakah target produksi galian
tiap periode terpenuhi atau tidak. Jika target produksi tidak terpenuhi dapat dievaluasi
penyebab-penyebab kendala tersebut.
Mine progress map biasanya dilakukan pada tahap progress survey, yaitu
pekerjaan updating keadaan topografi di lokasi pit dengan cara melakukan pemetaan
topografi secara menyeluruh pada semua lokasi pit. Biasanya pick up dilakukan dalam
kurun waktu mingguan dan bulanan.

6. Langkah Kerja
A. Pembuatan DTM dari file original100.str
1. Membuat boundary yang membatasi data progress survey

Gambar 1a. Batas progress bulan Januari

Gambar 1b. Batas progress bulan Februari


2. Memotong file string batas progres bulan Januari supaya bentuknya sesuai dengan
bentuk DTM dari topografi_original

Gambar 2a. Sisa dari batas progres bulan Januari yang harus dipotong

Gambar 2b. Batas progres bulan Januari yang sudah dipotong


3. Melakukan crop/trim inside area topografi original yang berada di dalam
boundary bulan Januari 2015 dan Februari 2015

Gambar 3. Hasil clip by segments dari topografi_original.str dengan


bdy_jan_2015
4. Gabungkan data progress survey dengan data (2)

5. Buat DTM

6.
7.
8. Create kontur
9. Buat layout
7. Hasil dan Pembahasan

Gambar 6.1.1. DTM dari original100.str

Gambar 6.1.2. Kontur minor dengan interval 1m


Gambar 6.1.3. Kontur mayor dengan interval 10 m

Gambar 6.1.4. Gabungan kontur mayor dan minor


Gambar 6.1.5. Hasil trim

Gambar 6.1.6. DTM dari file string yang sudah dilakukan trim
Gambar 6.1.7. Kontur mayor dan minor baru dengan interval minor 5 m dan mayor 10 m

Gambar 6.1.8. Volume tumpukan C


Gambar 6.1.9. Volume tumpukan A

Gambar 6.2.0. Volume tumpukan B


Gambar 6.2.1. Volume tumpukan B dengan RL elevasi 102.5 m

Gambar 6.2.2. Volume tumpukan C dengan RL elevasi 102.5 m


8. Kesimpulan
a. Dikarenakan surface 1 adalah sebuah timbunan, maka dalam hasil perhitungan cut
and fill, hasil yang dilihat adalah fill volume karena fill volume merepresentasikan isi
dari sebuah timbunan.
b. Luasan area adalah 2716 m.
c. Nett Volume adalah selisih antara Fill Volume dan Cut Volume.
d. Cut Area adalah luas galian
Fill Area adalah luas timbunan
Total Area adalah luas keseluruhan (luas timbunan ditambah luas galian)
e. Boundary area adalah luas daerah yang dihitung volumenya berdasarkan batas batas
yang telah dibuat.
f. Volume tumpukan A adalah 730 m3.
g. Volume tumpukan B adalah 11082 m3.
h. Volume tumpukan B dengan RL elevasi 102.5 adalah 4269 m3.
i. Volume tumpukan C dengan RL elevasi 102.5 adalah 5140 m3.
9. Referensi

Rosida, A., Kahar, S. and Awaluddin, M., 2013. Perbandingan Ketelitian Perhitungan
Volume Galian Menggunakan Metode Cross Section Dan Aplikasi Lain (Studi
Kasus: Bendungan Pandanduri Lotim) (Doctoral dissertation, Diponegoro
University).

Anda mungkin juga menyukai