Anda di halaman 1dari 36

SMK NEGERI 1 SEYEGAN

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MODUL AJAR
VOLUME PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG
DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN

DHIAN FITRI ASMARAWATI, S.Pd.


1. Bahan Bacaan Pendidik dan Peserta Didik

Volume Pekerjaan Konstruksi Gedung


A. Menganalisis Satuan Dalam Volume Pekerjaan Konstruksi Gedung
Perhitungan volume tidak dapat dilepaskan dari sarana dasarnya
yaitu gambar, Adanya gambar denah, tampak,potongan, dan detaildapat
dihitung volume dan biaya total pembangunannya yang diwujudkan dalam
rencana anggaran biaya (RAB) atau kini disebut juga estimasi biaya
konstruksi. Perhitungan ini diperoleh dari volume/jumlah pekerjaannya
dikalikan dengan harga satuan pekerjaan.Harga satuan pekerjaan
dikeluarkan oleh pemerintah daerah (pemda) melalui kantor dinas
teknisnya.

1. Jenis-Jenis Satuan pada Volume Pekerjaan Konstruksi


Ada beberapa cara perhitungan volume setiap jenis pekerjaan
yang dibedakan dari satuannnya.
a. Satuan m3
Perhitungan volume yang mempunyai luas dan ketebalan/
penampang dan panjang menggunakan satuan m3, contohnya
pasangan batu kali, kosen,dan kuda-kuda.

b. Satuan m2
Perhitungan volume yang mempunyai luas dan ketebalan yang
relatif tipis menggunakan m2 seperti pasangan lantai, plesteran,
pengecetan, dan plafon.

c. Satuan Meter Lari


Perhitungan volume yang sifatnya dominan memanjang
mengggunakan satuan meter lari, contohnya lisplang, lisplafon,
instalasi pipa.

d. Satuan Buah
Perhitungan volume bahan-bahan satuan menggunakan satuan
ukuran buah (bh), contohnya lampu, sakelar, stop kontak, kunci,
engsel, dan keran air.

e. Satuan Unit
Perhitungan volume bahå n dari komponen yang dirakit menjadi
satu menggunakan satuan unit contohnya panel listrik dan
sanitasi kloset.

f. Satuan Ls (Lumpsum)
Volume Is (lumpsum) dihitung dari kebutuhan biaya selama 1
bulan dikalikan dengan jumlah perkiraan bulan diselesaikannya
pekerjaan tersebut. Sebagai contoh, pekerjaan air kerja dan listrik
kerja dihitung pembayaran air kerja dan listrik kerja selama 1
bulan dikalikan dengan berapa bulan pekerjaan itu diselesaikan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Contoh berikutnya: pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi harus
diuraikan apa saja peralatan yang dipakai dan berapa besar biaya
masing-masing peralatan tersebut kemudian dijumlahkan nilainya
secara keseluruhan. Contoh pekerjaan lain yang biasa
menggunakan satuan ini yaitu uitzet dan pengukuran serta
administrasi dan dokumentasi.

Tabel 1. Contoh penggunaan berbagai satuan pada material bangunan


No Nama Material Volume Satuan
1 Besi 10 105,00 kg
2 mm Papan 2,00 lembar
3 Cor Bambu 12,00 m
4 Semen 25,00 zak
5 Pasir beton 2,00 m3
6 Bata 1.500,00 buah
7 Closet duduk 1,00 buah
8 Engsel pintu 4,00 set

Tabel 2. Contoh penggunaan berbagai satuan pada jenis pekerjaan


No Nama Material Volume Satuan
1 Pekerjaan pembersihan lahan 102,85 M2
2 Pekerjaan urugan pasir 25,21 M3
3 Pekerjaan bubungan 18,00 M
4 Pekerjaan closet jongkok 1,00 Unit
5 Pekerjaan pembesian 185,00 Kg
6 Pekerjaan papan nama proyek 1,00 buah

2. Fungsi Masing-Masing Gambar


Ada berbagai gambar yang dibuat dalam perencanaan
konstruksi bangunan. Gambar-gambar ini pun juga selain digunakan
untuk pedoman pembangunan tapi juga pedoman memperkirakan
estimasi biaya konstruksinya.

a. Gambar Denah
Adanya gambạ r denah akan memudah-kan estimator menghitung
volume galian tanah, volume fondasi pasangan batu belah, volume
kolom beton, volume sloof beton, volume pasangan batu bata,
jumlah.pintu, dan jendela.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Gambar 1. Contoh gambar denah bangunan rumah tinggal

b. Gambar Tampak
Adanya gambar tampak akan memper-jelas bentuk pintu jendela,
atap, dan posisi angin-angin atau roster untuk menghitung
volume dinding yang dikurangi berbagai bukaan tersebut.

Gambar 2. Contoh gambar tampak muka dan tampak


belakang bangunan rumah tinggal

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
c. Gambar Potongan
Adanya gambar potongan dapat menampakan struktur penyusun
bangunan secara detail sehingga dapat dihitung ketinggian
bangunan dan luasan pintu.

Gambar 3. Contoh gambar potongan bangunan rumah tinggal

d. Gambar Detail
Gambar detail merupakan gambar yang pembuatannya dengan
skala vesar agar lebih memperjelas suatu bagian dari konstruksi:
Dalam pembuatan RAB, gambar detail digunakan untuk
memastikan ukuran-ukuran.

Gambar 4. Contoh gambar detail kuda-kuda bangunan


rumah tinggal

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
e. Gambar Instalasi Listrik
Gambar instalasi listrik berisi jaringan kabel-kabel listrik,
sehingga dapat digunakan menghitung jumlah lampu, jumlah dan
jenis sakelar, jumlah stop kontak, panjang kabel, dan jumlah
fitting lampu.

Gambar 5. Contoh gambar denah instalasi listrik


bangunan rumah tinggal

f. Gambar Instalasi Plumbing (Pipa Air)


Gambar instalasi plumbing berisi instalasi pemipaan air bersih, air
kotor dan air hujan maupun denah berbagai alat sanitasinya.
Adanya gambar ini dapat digunakan menghitung panjang pipa,
jumlah sambungan dan juga spesifikasi keran air yang digunakan.
Sedangkan gambar jenis sanitasi digunakan untuk
mengelompokkan jenis alat sanitasi yang digunakan.

Gambar 6. Contoh gambar denah instalasi plumbing


bangunan rumah tinggal

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
3. Fungsi Perhitungan Volume
Perhitungan volume memiliki banyak manfaat. Di antaranya
adalah sebagai berikut.
a. Memudahkan melakukan pemesanan jumlah material.
b. Memperkirakan lamanya waktu pengerjaan.
c. Menghitung estimasi biaya konstruksi.

B. Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi Gedung


1. Pekerjaan Persiapan
a. Pekerjaan Pembersihan Lahan
Lahan yang akan dibangun dibersihkan dari sampah,
kotoran dan sebagainya yang akan mengganggu jalannya
pekerjaan. Volume pekerjaan pembersihan lahan dapat dihitung
dengan menghitung luas area pekerjaan yang akan dibersihkan.
Satuannya adalah m2.

Volume = Luas Lahan …. (m2)

Contoh perhitungan :
Panjang (p) = 7,50 m
Lebar (l) = 10,00 m

Volume (V) = pxl


= 7,50 x 10,00
= 75,00 m2

Gambar 7. Denah rumah type 36

b. Pekerjaan Papan Nama Proyek


Volume pekerjaan papan nama proyek adalah jumlah
penggunaan papan informasi yang berkaitan dengan proyek
tersebut. Satuannya adalah buah.

Volume = Jumlah Papan Proyek .… (buah)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Contoh perhitungan :

Volume (V) = 2,00 buah

Gambar 8. Papan nama proyek

c. Pekerjaan Bouwplank
Bouwplank adalah sejenis pembatas yang digunakan
untuk menentukan batas area kerja pada suatu proyek
pembangunan khususnya untuk mengetahui letak pondasi. Jarak
bouwplank adalah 1 meter dari ujung pondasi terluar. Volume
bouwplank dapat dihitung dengan menghitung keliling peletakan
bouwplank. Satuannya adalah m.

Volume = Keliling/Panjang Bouwplank .… (m)

Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 7 diatas) :

Panjang (p) = 7,50 m


Lebar (l) = 10,00 m

Volume (V) = 2p + 2l
= (2 x 7,50) +
(2 x 10,00)
= 35,00 m

Gambar 9. Teknik pemasangan bouwplank

2. Pekerjaan Pondasi Batu Kali


a. Pekerjaan Galian Pondasi Batu Kali
Volume pekerjaan galian pondasi dapat dihitung dengan
menghitung luas penampang galian pondasi dikali panjang galian
pondasi. Satuannya adalah m3.

Volume = Luas penampang x panjang galian …. (m3)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 7 diatas) :

Gambar 10. Detail pondasi batu kali

Panjang Galian Pondasi:


PH  2,5  3,75  2,5  2,5  3,75  2,5  17,5
m PV  7,25  1,25  3  3  4  18,5 m
PT  PH  PV  17,5  18,5  36 m

Mencari lebar atas pondasi


t  1,05 m
perbandingan kemiringan = 1 : 5
1,05
x  0,21 m
5
lebar atas  x  a  x  0,21  1,00  0,21  1, 42 m

Penampang Galian Pondasi


a  1, 42 m
b  1,00 m
 a m
t  1,05 b  1, 42  1,00 
2
L t  1,05  1,2705 m
   
2 2
   

3
Volume (V)  Lp  1,270535  44, 47 m

b. Pekerjaan Urugan Pasir


Ketebalan urugan pasir biasanya antara 5 – 10 cm. Volume
urugan pasir dapat dihitung dengan menghitung luas penampang
urugan pasir x Panjang urugan pasir. Satuannya adalah m3.

Volume = Luas penampang x panjang urugan …. (m3)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 7 dan Gambar 10 diatas):
Panjang Urugan Pasir = Panjang Galian Pondasi:
PT  36 m

Penampang Urugan Pasir


l  1,00 m
t  0,05 m
L  lt  1,000,05  0,05 m2

Volume (V)  Lp  0,0536  1,80 m3

c. Pekerjaan Anstamping
Ketebalan anstamping (batu kosong) biasanya antara 10 –
20 cm. Volume anstamping dapat dihitung dengan menghitung
luas penampang anstamping x Panjang anstamping. Satuannya
adalah m3.

Volume = Luas penampang x panjang anstamping …. (m3)

Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 7 dan Gambar 10 diatas):


Panjang Anstamping = Panjang Galian Pondasi:
PT  36 m

Penampang Anstamping
l  1,00 m
t  0,20 m
L  lt  1,000,20  0,20 m2

Volume (V)  Lp  0,2036  7,20 m3

d. Pekerjaan Pondasi Batu Kali


Volume pekerjaan pondasi batu kali dapat dihitung
dengan menghitung luas penampang pondasi batu kali dikali
Panjang pondasi batu kali. Satuannya adalah m3.

Volume = Luas penampang x panjang pondasi …. (m3)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 7 dan Gambar 10 diatas):
Panjang Pondasi Batu Kali = Panjang Galian Pondasi:
PT  36 m

Penampang Pondasi Batu Kali


a  0,25 m
b  0,80 m
 a m
t  0,80 b  0,25  0,80 
2
L t  0,80  0, 42 m
   
2 2
   

3
Volume (V)  Lp  0, 4236  15,12 m

e. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali


Volume urugan tanah Kembali dapat dihitung berdasarkan
volume galian tanah yakni sepertiganya. Satuannya adalah m 3.

Volume = 1/3 x Volume galian pondasi …. (m3)

Contoh perhitungan (Perhatikan hasil perhitungan pekerjaan


galian tanah):

Volume Galian Tanah :


3
V  44, 4675 m

Volume Urugan Tanah Kembali :


1
3
Volume (V)   44, 4675  14,82 m
3

Elevasi lantai ± 0,00 kecuali KM/WC dan Teras yakni -0,05


maka perlu ada urugan kembali untuk masing-masing ruangan.
Perhatikan gambar 7.

Volume = Luas x Tebal urugan …. (m3)

Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 7 diatas):

Volume  pl t
Teras  1,252,250,16  0, 45 m3
Ruang Tidur 1  2,530,21  1,575 m3
KM/ WC  1,501,250,16  0,3 m3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Depan KM/ WC  1,001,250,21  0,2625 m3
Ruang Tamu  Dapur  3,75 40,21  3,15
m3 Ruang Tidur 2  2,530,21  1,575 m3
Volume (V)  7,3125 m3

3. Pekerjaan Pondasi Setempat


a. Pekerjaan Galian Pondasi Setempat
Volume pekerjaan galian pondasi setempat dapat dihitung
dengan menghitung luas penampang galian pondasi dikali
panjang galian pondasi. Satuannya adalah m3.

Volume = Luas penampang x panjang galian …. (m3)

Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 7 diatas):

Gambar 11. Detail Pondasi Setempat

Untuk 1 buah Pondasi Setempat


Panjang Galian Pondasi:
P  1,00 m

Lebar atas pondasi:


t  2,00 1,34  0,66 m
perbandingan kemiringan = 1 : 5

0,66
x  0,132 m
5
lebar atas  x  a  x  0,132  1,00  0,132  1,264 m

Penampang Galian Pondasi


a  1,26 m
b  1,00 m

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
t  0,66 m
ab  1,26  1,00 
L t  0,66  0,75 m2
   
2 2
   

Volume (V)  Lp  0,7535  26,25 m3

b. Pekerjaan Pembesian
Volume pekerjaan pembesian adalah banyaknya tulangan
besi yang digunakan. Satuannya adalah kg. Ada bagian telapak dan
tiang.

Volume = panjang besi x berat besi …. (kg)

Gambar 12. Standar panjang ukuran dalam pembesian pondasi


setempat

Gambar 13. Kait standar untuk bengkokan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Gambar 14. Kait standar untuk sengkang dan kait pengikat

Tabel 3. Berat besi dalam berbagai ukuran

Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 7 dan Gambar 11

diatas): Tul pokok  13


Tul Sengkang  10

Gambar 15. Detail pembesian pada pondasi setempat

Tiang Kolom (13) :


t  2,00  0,29  1,71 m
l  40d  400,013  0,52
m n  8 buah
V  1,71  0,528  17,84 m
12,5
V  17,84  18,58 kg
12

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Telapak Kolom (13) :
p  1,00 m
l  1,00 m
n  13  11  24 buah
V  1,001,0024  24,00 m
12,5
V  24  25 kg
12

Sengkang Kolom (10) :


p  0,06  0,15  0,30  0,15  0,30  0,06  1,02 m
1,7  0,29
n  1  8,05  8 buah
0,2
V  1,028  8,16 m
7, 4
V  8,16  5,03 kg
12

Volume (13)  18,58  25  43,58 kg


Volume (10)  5,03 kg

c. Pekerjaan Bekisting
Volume pekerjaan bekisting adalah banyaknya bekisting
yang digunakan. Satuannya adalah m2.

Volume = luas penampang bekisting …. (m2)

Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 7 dan Gambar 11 diatas):

Bekisting Telapak :
V  0,21 4  0, 42512  0,3512  2,35 m2

Bekisting Tiang :
V  0,151,70  0,292  0,301,70  0,292  1,27 m
2

Volume Total (VT)  2,351,27  3,62 m3

d. Pekerjaan Beton Pondasi Setempat


Volume pekerjaan beton pondasi adalah banyaknya beton
yang digunakan. Satuannya adalah m3.

Volume = luas penampang x panjang/tingg beton …. (m3)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 7 dan Gambar 11 diatas):

Beton Telapak :
V  0,211  0,2 m3

Beton Tiang :
V  0,150,301,70  0,29  0,06 m3

Volume Total (V T)  0,2  0,06  0,26 m3

4. Pekerjaan Beton
a. Pekerjaan Sloof 15/20
Pekerjaan sloof ini bisa digunakan di atas pondasi batu
kali apabila pondasi tersebut dimaksudkan untuk rumah atau
gedung (bangunan) tidak bertingkat dengan perlengkapan kolom
praktis pada jarak dinding kurang lebih 3 m. Untuk ukuran
lebar/tinggi sloof beton bertulang adalah > 15/20 cm. Konstruksi
sloof dari beton bertulang juga bisa dimanfaatkan sebagai balok
pengikat pada pondasi tiang. Satuan untuk pekerjaan sloof adalah
m3.

Volume Pembesian = panjang besi x berat besi …. (kg)

Volume Bekisting = luas penampang bekisting …. (m2)

Volume Beton = luas penampang x panjang/tingg beton …. (m3)

Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 7 diatas):

Pembesian
Tul. Pokok 4  13
Tul. Sengkang 8 - 200
Panjang sloof = 36 m
12,5
Berat 13 =  1,04 kg / m
12
4,74
Berat 8 =  0, 40 kg /
m 12

V Tul. Pokok  36 41,04  149,76 kg

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Panjang Sengkang  0,152  0,202  0,052  0,80 m
36
Jumlah Sengkang   1  181 buah
0,2
V Tul. Sengkang  0,801810,40  57,92 kg

Bekisting
Dimensi Sloof 15/20
V  0,20362  14,40 m2

Beton
Dimensi Sloof 15/20
3
V  0,150,2036  1,08 m

b. Pekerjaan Kolom 15/15


Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), adapun
yang dimaksud kolom adalah tiang (pilar) penyangga yang
biasanya terbuat dari beton yang bertulang besi. Sementara
menurut Sudarmoko (1996), kolom merupakan suatu struktur
tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan,
sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis
yang dapat menyebabkan runtuhnya lantai dan runtuhnya
bangunan secara total.
Struktur dalam kolom terbuat dari besi dan beton. Kedua
bahan ini memiliki sifat gabungan yang cukup baik di mana besi
merupakan material yang tahan terhadap tarikan, sedangkan beton
merupakan material yang tahan tekanan. Satuan yang digunakan
dalam pekerjaan kolom adalah m3.

Volume Pembesian = panjang besi x berat besi …. (kg)

Volume Bekisting = luas penampang bekisting …. (m2)

Volume Beton = luas penampang x panjang/tingg beton …. (m3)

Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 7 diatas):

Pembesian
Tul. Pokok 4  13
Tul. Sengkang 8 - 200
Tinggi Kolom = 3,5 m
Jumlah Kolom = 14 buah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
12,5
Berat 13 =  1,04 kg / m
12
4,74
Berat 8 =  0, 40 kg /
m 12

V Tul. Pokok  3,5 4141,04  203,84 kg

PanjangSengkang  0,154  0,052  0,70 m


3,5
Jumlah Sengkang   1  19 buah
0,2
V Tul. Sengkang  0,7019140,40  74,48 kg

Bekisting
Dimensi Kolom 15/15
V  0,15 43,514  29,40 m2

Beton
Dimensi Kolom 15/15
3
V  0,150,153,514  1,10 m

c. Pekerjaan Balok 15/20


Pekerjaan Balok Balok (Beam), merupakan elemen struktur
yang berfungsi mentransmisikan beban dari pelat menuju kolom.
Pada umumnya, balok dicor secara monolit dengan kolom dan
pelat lantai. Lalu balok juga memiliki karakteristik penulangan
pada satu sisi saja, Khususnya untuk tahanan terhadap
lentur. Satuan yang digunakan dalam pekerjaan balok adalah m3.

Volume Pembesian = panjang besi x berat besi …. (kg)

Volume Bekisting = luas penampang bekisting …. (m2)

Volume Beton = luas penampang x panjang/tingg beton …. (m3)

Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 7 diatas):

Pembesian
Tul. Pokok 4  13
Tul. Sengkang 8 - 200
Panjang Ringbalk = 36 m

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
12,5
Berat 13 =  1,04 kg / m
12
4,74
Berat 8 =  0, 40 kg /
m 12

V Tul. Pokok  36 41,04  149,76 kg

Panjang Sengkang  0,152  0,202  0,052  0,80


36
m Jumlah Sengkang   1  181 buah
0,2
V Tul. Sengkang  0,801810,40  57,92 kg

Bekisting
Dimensi Ringbalk 15/20
V  0,20362  14,40
m2

Beton
Dimensi Ringbalk 15/20
3
V  0,150,2036  1,08 m

d. Pekerjaan Plat Lantai


Plat lantai adalah struktur bangunan yang bukan berada di
atas tanah secara langsung. Artinya plat lantai merupakan lantai
yang terletak di tingkat dua, tingkat tiga, tingkat empat, dan
seterusnya. Dalam pembuatannya, struktur ini dibingkai oleh
balok beton yang kemudian ditopang kolom-kolom bangunan.
Satuan yang digunakan dalam pekerjaan plat lantai adalah m3.

Volume Pembesian = panjang besi x berat besi …. (kg)

Volume Bekisting = luas penampang bekisting …. (m2)

Volume Beton = luas penampang x panjang/tingg beton …. (m3)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Contoh perhitungan :

Gambar 16. Denah rencana plat

Tabel 4. Tipe plat dan penulangan plat

Pembesian  3 m x 3 m
Tul. Pokok  10 -150
3,00
Jumlah Tulangan =  1  21 buah
0,15
7,4
Berat 10 =  0,62 kg / m
12

V Tul. Pokok  321 40,62  156,24 kg

Bekisting
V  3,003,00  30,12 4  10, 44 m2

Beton
V  3,003,000,12  1,08 m3

5. Pekerjaan Dinding
a. Pekerjaan Dinding Bata Merah
Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang
berfungsi memisahkan dan membentuk ruangan.Teknologi
menghadirkan fungsi baru dari dinding dan menyajikan berbagai
macam jenis finishing-nya. Fungsi lain dari dinding yaitu sebagai
pendefinisi ruangan, peredam suara, melindungi bagian dalam
bangunan dari paparan sinar matahari,hujan,maupun binatang dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
sebagainya. Berdasarkan fungsinya, dinding terbagi menjadi
beberapa bagian yaitu dinding partisi, dinding pembatas, dinding
penahan dan masih banyak lagi. Satuan yang digunakan untuk
pekerjaan dinding adalah m2.

Volume = panjang dinding x tinggi dinding …. (m2)

Contoh perhitungan :

Gambar 17. Denah rumah jaga

Panjang dinding = 5 + 5 + 5 + 5 = 20,00 m


Tinggi dinding = 4,00 m
Volume dinding utuh = 20,00 x 4,00 = 80,00 m2

Volume pintu = 0,90 x 2,00 = 1,80 m2


Volume jendela = 0,80 x 0,60 x 2 = 0,96 m2

Volume dinding = 80,00 – 1,80 – 0,96 = 77,24 m2

b. Pekerjaan Plesteran
Bahan plesteran harus bersih, tidak boleh tercampur
dengan kotoran-kotoran atau bahan lain yang dapat mengurangi
kerekatan. Semua bidang yang akan diplester harus dibersihkan
dari kotoran yang melekat dan disiram dengan air. Sebelumnya
dibuat kepala plesteran (klabangan) dengan tebal yang sama
dengan ketebalan plesteran yang direncanakan. Plesteran yang
baru saja selesai tidak boleh langsung difinishing, penyelesaian
plesteran menggunakan pasta semen yang sejenis.
Plesteran harus menggunakan jalur-jalur kepala vertical
selebar ± 15 cm dengan jarak antara paling besar 1.00 cm satu
sama lain, jalur kepala ini harus benar-benar vertical dan datar.
Jalur kepala ini merupakan patokan/pedoman untuk plesteran
selanjutnya.
Volume pekerjaan plesteran dihitung 2x dari pekerjaan
dindingnya. Satuan dari pekerjaan plesteran adalah m2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Volume = volume dinding x 2 (sisi kiri dan kanan) …. (m2)

Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 16) :


Volume plesteran = 77,24 x 2 = 154,48 m2

c. Pekerjaan Acian
Pekerjaan acian adalah finishing setelah melaksanakan
pekerjaan plesteran. Volume pekerjaan acian sama dengan
volume pekerjaan plesteran. Satuan yang digunakan adalah m2.

Volume = volume plesteran …. (m2)

Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 16) :


Volume acian = 154,48 m2

d. Pekerjaan Bata Hias


Pekerjaan bata hias adalah salah satu jenis finishing
dinding berupa pemasangan bata hias. Volume pekerjaan dapat
dihitung dengan menghitung luasan yang akan dipasang bata hias.
Satuan yang digunakan adalah m2.

Volume = lebar dinding bata hias x tinggi …. (m2)

Gambar 18. Contoh Penempatan Dinding Bata Hias

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
e. Pekerjaan Plesteran Ciprat
Pekerjaan plesteran ciprat adalah salah satu jenis finishing
dinding berupa adukan yang biasa digunakan pada pekerjaan
plesteran namun tidak diratakan. Pemasangannya dengan cara
dicipratkan sehingga muncul bercak-bercak adukan di bagian
dinding. Volume pekerjaan dapat dihitung dengan menghitung
luasan yang akan dipasang plesteran ciprat. Satuan yang
digunakan adalah m2.

Volume = lebar plesteran ciprat x tinggi …. (m2)

Gambar 19. Contoh Penempatan Plesteran Ciprat

6. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela


a. Pekerjaan Kusen
Kusen adalah salah satu komponen bangunan berupa
kerangka berbahan kayu, plastik, atau aluminium. Fungsinya yaitu
sebagai tempat peletakan daun jendela ataupun pintu, kaca, serta
teralis. Selain itu, bisa juga digunakan untuk pemisah antar
ruangan dan menyekat dinding.
Standar ukuran kusen juga bermacam-macam tergantung
desainnya. Bentuknya pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan,
mulai dari pintu satu atau dua daun, jendela kaca, hingga jenis
geser.
Cara menghitung pekerjaan kusen dengan menentukan
dimensi kusen serta panjang kusen yang digunakan. Satuan yang
digunakan adalah m3.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Volume = dimensi kusen x panjang/tinggi kusen …. (m3)

Contoh perhitungan :
Panjang kusen (p) = 0,90 m
Tinggi kusen (t) = 2 x 2,05 m
Total = 5,00 m

Dimensi kusen = 0,05 x 0,10 m

Volume = 0,05 x 0,10 x 5,00


= 0,025 m3

Gambar 20. Kusen dan ukurannya

b. Pekerjaan Daun Pintu


Daun pintu adalah bagian dari pintu yang dapat dibuka
tutup. Cara menghitung pekerjaan daun pintu dengan
menentukan tebal pintu serta ukuran pintu yakni lebar dan tinggi
daun pintu. Satuan yang digunakan adalah m2.

Volume = labar x tinggi x tebal daun pintu …. (m3)

Contoh perhitungan :
lebar daun pintu (l) = 0,80 m
Tinggi daun pintu (t) = 2,00 m
Tebal daun pintu (tb) = 0,04 m

Volume = 0,80 x 2,00 x 0,04


= 0,064 m3

Gambar 21. Daun pintu dan ukurannya

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
c. Pekerjaan Bingkai Jendela
Jendela adalah bukaan pada bagian dinding yang
digunakan sebagai tempat masuknya cahaya dan udara, serta
diberikan penutup yang bisa digerakkan. Agar bagian jendela ini
dapat dibuka dan ditutup, maka perlu dipasang bingkai jendela.
Cara menghitung pekerjaan bingkai jendela dengan menentukan
dimensi bingkai dan panjang bingkai yang digunakan. Satuan yang
digunakan adalah m3.

Volume = dimensi bingkai x panjang/tinggi bingkai …. (m3)

Contoh perhitungan :

Gambar 22. Bingkai jendela dan ukurannya

Tebal bingkai (tb) = 0,05 m


Lebar bingkau (l) = 0,10 m
Panjang bingkai (p) = 2 x 0,90 m
Tinggi bingkai (t) = 2 x 1,80 m

Volume = ((2 x 0,90) + (2 x 1,80) x 0,10 x 0,05


= 0,027 m3

d. Pekerjaan Kaca Jendela


Kaca Jendela merupakan elemen yang esensial dalam
sebuah bangunan, baik komersial maupun residensial. Kita
membutuhkan sinar dan pencahayaan yang baik sebagai sumber
natural lighting di dalam suatu bangunan. Cara menghitung

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
pekerjaan kaca jendela dengan menentukan luasan dari kaca. Baik
lebar atau tinggi kaca perlu ditambahkan 1 cm jika bagian kaca
masuk kedalam bingkai jendela. Satuan yang digunakan adalah
m2.

Volume = luas kaca …. (m2)

Contoh perhitungan (Perhatikan Gambar 21 diatas)


: Lebar kaca (l) = 0,72 m
Tinggi kaca (t) = 1,62 m

Volume = 0,72 x 1,62


= 1,1664 m2

7. Pekerjaan Atap
Atap adalah bagian penutup atas suatu bangunan yang
melindungi area dalam bangunan dari cuaca atau benda lain yang
menganggu. Bagian-bagian atap terdiri dari kuda-kuda, kaso, reng,
lisplang dan penutup atap itu sendiri seperti genting.

a. Pekerjaan Kuda-Kuda
Kuda-kuda adalah bagian atap yang berfungsi sebagai
penopang dari rangka atap. Biasanya, kuda-kuda terbuat
dari balok kayu. Kunci dalam menghitung volume kuda-kuda
adalah dengan menjumlahkan setiap panjang balok kayu
kemudian dikalikan dengan luas penampang balok (dimensi
balok). Satuan yang digunakan adalah m3.

Volume = dimensi balok x panjang balok kuda-kuda …. (m3)

Contoh perhitungan :

Gambar 23. Kuda-kuda dan ukurannya

Panjang balok tarik = 6,00 m


Panjang kaki kuda-kuda= 2 x 3,50 m
Tinggi tiang gantung = 2 x 0,90 m
Balok sokong = 2 x 1,75 m
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Balok gapit = 2 x 3,00 m
Total panjang balok = 24,3 m

Dimensi balok = 0,08 x 0,12 m

Volume = 0,08 x 0,12 x 24,3


= 0,23328 m3

b. Pekerjaan Balok Tembok


Balok tembok adalah elemen penting yang ada dalam tiap
rumah atau bangunan. Balok tembok memiliki banyak fungsi yang
harus diketahui. Dalam pemasangannya, balok tembok juga harus
tepat agar mendapat kuda-kuda yang kuat, aman, dan sesuai
keinginan.
Balok tembok letaknya berada dibagian atas dinding dan
berfungsi untuk meletakan balok kasau serta menahan beban
reng dan penutup atap maupun beberapa elemen yang lain.
Balok tembok juga merupakan gording yang yang terletak
diatas dinding (tembok) luar. Balok ini berfungsi sebagai landasan
pemasangan kaso dan sebagai pengikat kaki kuda-kuda agar
berada pada posisi yang tepat.

Volume = dimensi balok x panjang balok tembok …. (m3)

Contoh perhitungan :

Gambar 24. Balok tembok

Jika diketahui panjang balok tembok adalah 12


m Jumlah balok tembok = 2,00 buah
Dimensi balok = 0,08 x 0,12 m

Volume = 0,08 x 0,12 x 12 x 2


= 0,2304 m3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
c. Pekerjaan Gording
Gording yaitu balok kayu yang terletak pada bagian atas
dari kuda-kuda. Fungsi gording sebagai penyangga komponen
atap lain serta menghubungkannya dengan kuda-kuda. Gording
dibutuhkan apabila panjang kaki kuda-kuda lebih dari 1,75 m.
Jarak antar gording maksimum adalah 1,75 m.

Volume = dimensi balok x panjang balok gording …. (m3)

Contoh perhitungan :

Gambar 25. Balok gording

Jika diketahui panjang balok gording adalah 12


m Jumlah balok gording = 4,00 buah
Dimensi balok = 0,08 x 0,12 m

Volume = 0,08 x 0,12 x 12 x 4


= 0,4608 m3

d. Pekerjaan Balok Bubungan/Balok Nok


Balok bubungan atau balok nok adalah balok kayu yang
diletakkan di bagian puncak struktur kuda-kuda untuk
menyatukan dan meratakan beban dari penutup atap rumah.

Volume = dimensi balok x panjang balok bubungan …. (m3)

Contoh perhitungan :

Jika diketahui panjang balok bubungan adalah 12


m Jumlah balok gording = 1,00 buah
Dimensi balok = 0,08 x 0,12 m

Volume = 0,08 x 0,12 x 12 x 1


= 0,1152 m3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Gambar 26. Balok bubungan

e. Pekerjaan Papan Ruiter


Papan ruiter adalah salah satu bagian dari konstruksi yang
letaknya ada di balok bubungan. Fungsinya yaitu untuk
menempatkan genteng. Ukuran papan ruiter biasanya 2/20 cm.

Volume = dimensi papan x panjang papan ruiter …. (m3)

Contoh perhitungan :

Gambar 27. Papan Ruiter

Jika diketahui panjang papan ruiter adalah 12


m Dimensi papan ruiter = 0,02 x 0,20 m

Volume = 0,02 x 0,20 x 12


= 0,048 m3

f. Pekerjaan Kaso
Kaso adalah sebuah balok yang dipasang secara melintang
pada bagian atas dari sebuah gording pada konstruksi atap.
Ukuran kaso biasanya adalah 5/7 cm. Kaso dipasang dengan jarak
50 cm.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Volume = dimensi kaso x panjang kaso x jumlah kaso …. (m3)

Contoh perhitungan :

Gambar 28. Kaso

Jika diketahui panjang bubungan adalah 12 m dan panjang kaso


adalah 5,25 m.
Dimensi kaso = 0,05 x 0,07 m
12,00
Jumlah kaso = 1 
25 0,50 buah

Volume = 0,05 x 0,07 x 5,25 x 25


= 0,459 m3

g. Pekerjaan Reng
Reng yaitu sebuah kayu melintang yang berfungsi sebagai
pengait dan menahan penutup atap yang akan digunakan, seperti
genteng dan yang lainnya. Ukuran reng biasanya 2/3 cm.

Volume = dimensi reng x panjang reng x jumlah reng …. (m3)

Contoh perhitungan :

Jika diketahui panjang reng adalah 12 m dan panjang kaso adalah


5,25 m.
Dimensi reng = 0,02 x 0,03 m
5,25
Jumlah reng = 1 buah
22
0,25

Volume = 0,02 x 0,03 x 12 x 22

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
= 0,1584 m3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Gambar 29. Reng

h. Pekerjaan Lisplang
Lisplang adalah bilah papan yang dipasang di pinggir atap
untuk mempercantik bangunan dan menyembunyikan
struktur atap. Lisplang adalah bahan yang sering digunakan pada
rumah dengan atap segitiga yang umumnya berada di daerah
beriklim tropis seperti Indonesia. Sebab, di daerah tropis curah
hujannya cukup tinggi sehingga air bisa saja terjatuh tak
sempurna ke tanah, tapi justru merembes melalui atap. Oleh
karenanya, dibuatlah lisplang agar air hujan tidak mengenai
struktur usuk dan reng atap rumah.

Volume = dimensi liplang x panjang lisplang …. (m3)

Contoh perhitungan :

Gambar 30. Lisplang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Jika diketahui panjang reng adalah 12 m.
Dimensi lisplang = 0,02 x 0,20 m

Volume = 0,02 x 0,20 x 12


= 0,048 m3

i. Pekerjaan Penutup Atap


Penutup atap memiliki fungsi untuk mencegah agar air
hujan dan sengatan sinar matahari tidak masuk ke dalam rumah.
Untuk mengetahui volume atap sangat mudah. Kita hanya perlu
mengetahui panjang sisi miring atap dan lebarnya. Satuan yang
digunakan dalam menghitung penutup atap berupa luas atap
yakni m2.

Volume = panjang sisi miring atap x lebar atap …. (m2)

Contoh perhitungan :

t
Panjang
Lebar
a

Gambar 31. Penutup atap

Dengan menggunakan rumus phitagoras, dimana a = 3,60 m dan t


= 2,50 m, maka panjang sisi miringnya adalah
Panjang (p) = (3,602 x 2,502)1/2 = 4,38 m
Lebar (l) = 6,61 m

Volume (V) = 4,38 x 6,61 = 28,9518 m2

8. Pekerjaan Plafond
Area plafon merupakan salah satu elemen penting yang harus
ada pada sebuah bangunan. Selain berfungsi sebagai pembatas antara
ruangan di bawah dengan area atap, plafon juga berperan sebagai
faktor keamanan, kenyamanan serta keindahan sebuah hunian.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
a. Pekerjaan Rangka Plafond
Hingga saat ini sudah tersedia cukup banyak jenis material
rangka plafon di pasaran, salah satunya yaitu rangka plafon kayu.
Biasanya, material kayu sebagai rangka plafon kerap diaplikasikan
pada rumah-rumah dengan konsep minimalis sederhana sampai
rumah bergaya klasik. Umumnya, kebanyakan para kontraktor
atau tukang bangunan menggunakan kayu berukuran 4/6 atau
5/7 sebagai rangka plafon.
Volume rangka plafond dapat dihitung dengan
menghitung luas daerah yang akan dipasang rangka plafond. Misal
sebuah ruangan berukuran 4 x 6 m, maka luas rangka plafond
adalah 24 m2. Satuan yang digunakan pada rangka plafond adalah
m2.

Volume = luas rangka plafond …. (m2)

b. Pekerjaan Penutup Plafond


Banyak material yang dapat digunakan sebagai penutup
plafond seperti GRC board, eternit, triplek, asbes dan masih
banyak lagi. Volume penutup plafond sama dengan volume dari
rangka plafond itu sendiri. Satuan yang digunakan adalah m 2.

Volume = volume rangka plafond …. (m2)

c. Pekerjaan List Plafond


Cara menghitung volume list plafon yakni dengan
menghitung panjang list plafond yang akan dipasang. Misal jika
terdapat ruangan berukuran 4 x 6 meter, maka panjang list
plafond sama dengan keliling dari ruangan itu yakni (2 x 4) + (2 x
6) = 20
m. Satuan yang digunakan adalah m panjang atau m lari (m1).

Volume = panjang list plafond yang terpasang (keliling)…. (m2)

9. Pekerjaan Lantai
Cara menghitung volume lantai adalah dengan menghitung
luas lantai yang akan dipasang penutup lantai. Misal jika terdapat
ruangan berukuran 4 x 6 meter, maka volumenya adalah luas dari
ruangan itu yakni 4 x 6 = 24 m2. Satuan yang digunakan adalah m2.

Volume = luas penutup lantai …. (m2)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
10. Pekerjaan Instalasi Air dan Sanitasi
Perhitungan instalasi air biasanya berupa penjumlahan
panjang total pipa dengan spesifikasi yang sama, jumlah kran air, dan
perlengkapan lainnya yang mendukung instalasi plumbing.
Perhitungan volume sanitasi biasanya hitungan per unit atau buah
dari alat-alat saniter sepertinya adanya wastafel, kloset, bathtub,
septictank dan lain sebagainya .

Volume pipa = panjang pipa …. (m)


Volume Kloset = jumlah kloset ….
(buah) Volume kran = jumlah kran ….
(buah)

11. Pekerjaan Instalasi Listrik


Perhitungan volume instalasi listrik biasanya berupa
penjumlahan titik lampu dengan watt yang sama, penjumlahan
kebutuhan kabel untuk keseluruhan dan alat-alat listrik yang ada pada
gambar denah instalasi listrik.

Volume kabel = panjang kabel …. (m)


Volume lampu = jumlah lampu …. (buah)
Volume saklar = jumlah skalar …. (buah)

12. Pekerjaan Pengecatan


Volume pekerjaan pengecatan dapat dihitung dengan
menghitung luas area yang akan dilakukan pengecatan. Satuan yang
digunakan adalah m2.

Volume = luas area yang di cat …. (m2)

3. Daftar Pustaka
Dwi Lestari, Aprilia. 2019. Estimasi Biaya Konstruksi Kelas XI. Surakarta:
Mediatama.
Ervianto, Wulfram I. 2004. Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi.
Yogyakarta : Andi.
Ibrahim, Bachtiar. 2001. Rencana dan Estimate Real of Cost. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan
Irawan, Yanto, dkk. 2012. Panduan Praktis Menghitung Biaya Membangun
Rumah. Jakarta: Kawan Pustaka.
Massaadah, Emma. 2008. Laporan Kerja Praktik Industri. Pendidikan Teknik Sipil
FPTK UPI Bandung.
Renggo SW. Menghitung Biaya Membuat Rumah. Jakarta: Griya Kreasi.
Soedrajat. 1984. Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan. Bandung: Nova.
Susanta, Gatut. 2011. Cara Cepat Menghitung Biaya Membangun Rumah. Jakarta:
Griya Kreasi.
Tamrin, AG. 2008. Buku Sekolah Elektronik “Teknik Konstruksi Bangunan
Gedung Jilid 1”. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Zainal AZ. 2002. Menghitung Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta: PT. Gramedia.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 1 Seyegan

Anda mungkin juga menyukai