Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN MEKANIKA TANAH I

Mencari Nilai C Danφ Dengan Metode “Least Square”


1.1

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata kuliah Mekanika Tanah I
Dosen pembimbing : Ir.Puji Wiranto,MT.

Di susun Oleh :

Berkat Karunia Krisman Gulo 18510048

FAKULTAS TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA

JAKARTA

2019
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan.....................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................3
2.1 Uji Triaksial (Triaksial Test)....................................................................................3
2.2 Penggambaran Garis Rembesan Secara Grafis........................................................4
BAB III PEMBAHASAN SOAL...............................................................................................5
BAB IV KESIMPULAN............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10

ii
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat, berkat, serta rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini sesuai dengan yang diharapkan. Laporan ini membahas mengenai “Nilai
Kohesi dan Permeabilitas”
Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan pada Nabi
Muhammad Saw. beserta keluarga dan seluruh umatnya yang setia terhadap ajarannya
hingga akhir zaman.
Laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab
itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Allah SWT karena telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Terimakasih kami ucapkan kepada dosen yang membimbing kami belajar dalam
mata kuliah ini.
3. Rekan-rekan kelas teknik sipil yang telah memberikan bantuan dan dukungan
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kritik dan saran akan kami terima dengan senang hati untuk menyempurnakan
laporan ini. Akhir kata dalam kesempatan ini, penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, Desember 2019

Penulis

iii
BAB I PENDAHULUAN

Untuk membuat suatu kontruksi yang baik dan kuat diperlukan adanya data-
data tanah yang lengkap dan teliti. Data-data tanah didapat dari percobaan di
laboratorium. Dari percobaan di laboratorium akan dapat diketahui kesesuaian
antara sifat-sifat fisik tanah tersebut dengan mekanismenya.
Dalam suatu perencanaan praktis kadang tidak perlu melakukan percobaan

secara keseluruhan. Oleh karena itu membutuhkan suatu pendekatan dari sifat-

sifat tanah tersebut. Untuk memperoleh suatu pendekatan tersebut perlu

diadakannya percobaan yang berulang-ulang di laboratorium, sehingga dapat

digambarkan dalam suatu bentuk grafis hubungan antara sifat-sifat tanah tersebut.

1.2 Latar Belakang

Hukum Darcy dapat digunakan untuk menghitung debit rembesan yang melalui
struktur bendungan. Dalam perencanaan sebuah bendungan, perlu diperhatikan
stabilitasnya terhadap bahaya longsoran, erosi lereng dan kehilangan air akibat
rembesan yang melalui tubuh bendungan. Beberapa cara diberikan untuk
menentukan besarnya rembesan yang melewati bendungan yang dibangun dari
tanah homogen.

1.3 Maksud dan Tujuan

Kekuatan geser tanah diperlukan untuk menghitung daya dukung tanah


(Bearing capacity), tegangan tanah terhadap dinding penahan (Earth preassure),
dan kesetabilan lereng (Slope stability). Kekuatan geser tanah terdiri dari dua
parameter yaitu :
1) Bagian yang bersifat kohesi ( C ), yang bergantung kepada macam
tanah dan kepadatanya.

1
2) Bagian yang mempunyai sifat gesek/Frictional yang sebanding
dengan tegangan efektif ( r ) yang bekerja pada dinding geser.
Kekuatan geser tanah dapat dinyatakan dengan :
s=c ' + ( p−u ) tan ∅ '
Keterangan :
S = Kekuatan geser
P = Tegangan total pada dinding geser u tegangan air porl
c ' = Kohesi tanah
∅ ' = Sudut perlawanan geser

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rembesan pada struktur bangunan, Tanah merupakan susunan butiran padat


dan pori-pori yang berhubungan satu sama lain sehingga air dapat mengalir dari
satu titik yang mempunyai energi lebih tinggi ke titik yang mempunyai energi
lebih rendah. Studi mengenai aliran air melalui pori-pori tanah diperlukan dalam
mekanika tanah karena hal ini sangat berguna dalam :
 Memperkirakan jumlah rembesan dalam tanah

 Menyelidiki masalah-masalah yang menyangkut pemompaan air

untuk kontruksi dibawah tanah

 Menganalisis kestabilan suatu bendungan tanah dan kontruksi

dinding penahan tanah yang terkena gaya rembesan.

2.1 Uji Triaksial (Triaksial Test)

Untuk menentukan kuatnya kuat geser tanah, tanah dengan kondisi kering
maupun jenuh dapat digunakan. Jika katup drainase dibiarkan terbuka (drained)
selama penerapan tekanan sel maupun tegangan deviatornya, volume air yang
mengalir ke luar dari benda uji yang jenuh selama pengujian, akan memberikan
nilai perubahan volume benda uji.
Pada uji kuat geser tanah, bila terdapat air di dalam tanah, pengaruh-
pengaruh seperti : jenis pengujian, permeabilitas, kadar air, akan sangat
menentukan nilai-nilai kohesi ( C ) dan sudut gesek dalam ( φ ). Nilai-nilai kuat
geser yang rendah terjadi pada pengujian dengan cara Unconsolidated-Undrained.

3
2.2 Penggambaran Garis Rembesan Secara Grafis

Jika bentuk dan posisi garis rembesan paling atas B1 B2 ES pada potongan
melintang bendungan diketahui, besarnya rembesan dapat dihitung. Bentuk garis
rembesan, kecuali dapat ditentukan secara analitis, dapat juga ditentukan secara
grafis atau dari pengamatan laboratorium dari sebuah model bendungan sebagai
prototype, ataupun juga, secara analogi elektris.
Bahwa garis rembesan yang melalui bendungan berbentuk kurva parabolis.
Akan tetapi, penyimpangan kurva terjadi pada daerah hulu dan hilirnya. Bentuk
parabola rembesan B B2 ERAV , disebut parabola dasar. Penggambaran secara
grafis didasarkan pada sifat khusus dari kurva parabola. Untuk, itu harus diketahui
satu titik pada parabola ( titik B ) dan posisi dari fokus F dari parabola. Menurut
A.Casagrande, letak titik B(x,z) dengan z = H, adalah pada permukaan air di hulu
bendungan dengan jarak 0,3 kali B1 D1 dihitung dari titik B1 atau B B1 = 0,3 D1 B1.

4
BAB III PEMBAHASAN SOAL

1. Untuk menentukan nilai kohesi ( C ) dan sudut gesek dalam atau sudut
gesek intern ( φ ¿ dilakukan pemeriksaan tanah dengan cara uji geser
langsung ( direct shear test ) di laboratorium yang akan dilakukan pada 3
contoh suatu jenis tanah diperoleh hasil sebagai berikut :
No percobaan Gaya normal ( Kg ) Gaya geser ( Kg )
1 42 27
2 70 34
3 99 36

Dengan diketahui diameter contoh tanah = 6 cm.


Hitung nilai C dan φ dengan metode “ Least Square “!!!

2. Gambarkan garis freatis ( parabola rembesan ) pada tubuh bendungan


dengan tampang melintang seperti pada gambar dibawah ini. Bila
diketahui data data sebagai berikut :
a. Tinggi H = 12 m
b. Tanah bahan bendungan homogen isotropis.

5
Jawab
Diket : Diameter contoh tanah = 6 cm
1 1
Luas penampang contoh ¿ π D 2= π 62=28,26 cm
4 4
42
∂1 = =1,485446
28,26
70
∂2 = =2,475744
28,26
99
∂3 = =3,503188
28,26
27
τ1= =1,06626
28,26
34
τ 2= =1,20311
28,26
36
τ3= =1,27388
28,26
Dimana Rumus : τ =C+ ∂tg φ
tgφ=m
τ 1 =C+∂ 1 tg φ 1,06626=C+1,485446 m

τ 2=C+ ∂2 tg φ 1,20311=C+2,475744 m

τ 3 =C+ ∂3 tg φ 1,27388=C +3,50318 m+ ¿

3,53325=3C +7,46437 m… .. per (1)

Kalikan = ¿
¿ 1,13691=1,06626 C+ 2,97859m
Kaliakan =¿
¿ 1,44747=1,20311C +2,97859 m
Kalikan =¿
¿ 1,62277=1,27388C +4,46263 m+¿
¿ 4,20715=3,5435 C+9,02509 m … . per ( 2 )

6
2
Jadi persamaan =1,18728=C+ 2,14517 m
3,55435
1
Persamaan ¿ 1,18108=C +2,48812 m−¿
3
0,0062=0+0,34295 m
0,0062
Maka m = =0,01807
0,34295
m = tg φ =0,01807 = tg φ
φ=arc tg−¿ 0,01807=1,0352¿
m = 0,01807 masuk ke 1,18108=C +2,48812 m
menjadi 1,18108=C + ( 2,4881 ) ( 0,01807 )
1,18108=C +0,04496
C=1,18108−0,044=0,9233=0,09 Kg/cm2

7
14,5
2 .Diketahui α =arc tg =0,64=32° 37' 9''
22,5
DE=2 ×12=24 m

A E1=0,3× 24=7,2m

d=7,2+5+ 17,5+22,5=52,2 m

p=( √ ( d 2 + H 2 )−52,2 ¿ ¿ )=0,68 m

Persamaan paarabola dasar :

z 2−4 p2
x=
4p

z
Persamaan BC =0,64 ⟶ z=0,64 x
x

x=¿ ¿

¿ 0,409 x 2−2,72 x−1,8=0

Rumus ABC

−b ± √ b2−4 ac
x 1 .2=
2a

−(−2,72)± √ (2,72)2−4.0,409 .(−1,8)


x 1 .2=
2.0,409

2,72 ± √7,39+2,94
x 1 .2=
0,81

2,72± √10,33
¿
0,81

2,72+ 3,21
¿
0,81

5,93
¿
0,81

¿ 7,32 m

8
BAB IV KESIMPULAN

Kohesi dan sudut geser dalam adalah suatu parameter mekanika tanah dan
batuan yang sangat sering dijadikan acuan dalam suatu design,  pengujian serta
analisis suatu rancangan.
Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel dalam batuan, dinyatakan
dalam satuan berat per satuan luas. Kohesi batuan akan semakin besar jika
kekuatan gesernya makin besar. Nilai kohesi (c) diperoleh dari pengujian
laboratorium yaitu pengujian kuat geser langsung (direct shear strength test) dan
pengujian triaxial (triaxial test). kohesi adalah gaya tarik-menarik antar molekul
yang sama. Salah satu aspek yang memengaruhi nilai kohesi adalah kerapatan dan
jarak antar molekul dalam suatu benda. Kohesi berbanding lurus dengan kerapatan
suatu benda, sehingga bila kerapatan semakin besar maka kohesi yg akan
didapatkan semakin besar. Dalam hal ini, benda berbentuk padat memiliki kohesi
yang paling besar dan sebaliknya pada cairan.
Sedangkan sudut geser dalam batuan secara sederhana dapat kita lihat saat
kita ambil sejumlah pasir dan kita tuang diatas permukaan, pasir tersebut akan
membentuk sudut tertentu dengan permukaan. Inilah makna fisik dari sudut geser
tanah pada kondisi tanpa tegangan pengekang.
Permeabilitas didefinisikan sebagai sifat bahan yang memungkinkan aliran
rembesan dari cairan yang berupa air atau minyak mengalir lewat
rongga pori. Pori-pori tanah saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
Sehingga air dapat mengalir dari titik yang mempunyai tinggi energi lebih tinggi
ke titik dengan energi yang lebih rendah. Untuk tanah permeabilitas dilukiskan
sebagai sifat tanah yang menggambarkan bagaimana air mengalir melalui tanah.
Di dalam tanah, sifat aliran mungkin laminer atau turbulen. Tahanan terhadap
aliran bergantung pada jenis tanah, ukuran butiran, bentuk butiran, rapat masa
serta bentuk geometri rongga pori. Temperatur juga sangat mempengaruhi tahanan
aliran (kekentalan dan tegangan permukaan).

9
      Walaupun secara teoritis, semua jenis tanah lebih atau kurang mempunyai
rongga pori, dalam praktek, istilah mudah meloloskan air (permeable) ditujukan
untuk tanah yang memang benar-benar mempunyai sifat meloloskan air.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hardiyatmo,Hari christady.2018.Mekanika Tanah 1 Edisi ke

Tujuh.Yogyakarta : Gadjah Mada University press.

http://vina-civil07unila.blogspot.com/2011/08/air-tanah-permeabilitas-dan-

rembesan.html [Diakses pada tanggal 24 Desember 2019]

11

Anda mungkin juga menyukai