Anda di halaman 1dari 9

ACCEPTANCE SAMPLING VARIABLE

Teguh Setiyadi – 21070115120057


Departemen Teknik Industri Universitas Diponegoro
Teguhsetiyadi1213@gmail.com

ABSTRAK
Acceptance Sampling atau sampling penerimaan. adalah suatu bentuk dari
inspeksi antara perusahaan dengan pemasok, antara pembuat produk dengan konsumen,
atau antar divisi dalam perusahaan. Klasifikasi dalam Acceptance Sampling pada teknik
pengambilan sampelnya, yaitu sampel tunggal, sampel ganda, dan sampel banyak.
Keunggulan dari Acceptance Sampling antara lain lebih murah, dapat meminimalkan
kerusakan dan perpindahan tangan, mengurangi kesalahan dalam inspeksi, dan dapat
memotivasi pemasok bila ada penolakan bahan baku. Sedangkan kelemahannya yaitu
adanya resiko penerimaan produk cacat atau penolakan produk baik, sedikit informasi
mengenai produk, m embutuhkan perencanaan dan pengdokumentasiaan prosedur
pengembalian sampel, dan tidak adanya jaminan mengenai sejumlah produk tertentu
yang akan memenuhi spesifikasi.
Kata kunci : Acceptance Sampling, Jenis-jenis Acceptance Sampling

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Faktor utama yang menentukan kinerja suatu perusahaan adalah kualitas barang dan
jasa yang dihasilkan. Produk dan jasa yang berkualitas adalah produk dan jasa yang sesuai
dengan apa yang diinginkan konsumennya. Semakin meningkatnya kualitas produk maka
akan semakin memperluas daerah pemasaran dan perusahaan dapat menjadi lebih
bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain dengan cara meningkatkan produktifitas dan
memperbaiki kualitas. Memperbaiki kualitas secara terus menerus merupakan sesuatu
yang penting dalam membangun masa depan bisnis yang berkelanjutan.
Salah satu cara dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan perusahaan, guna
mendapatkan produk yang sesuai standar kualitas yaitu dengan Acceptance sampling.
Acceptance sampling merupakan proses pembuatan keputusan yang berdasarkan pada
unit-unit sample dari sejumlah produk yang dihasilkan perusahaan atau yang dikirim oleh
pemasok. Acceptance Sampling dapat dilakukan untuk data atribut dan data variabel.
Acceptance Sampling untuk data atribut dilakukan apabila inspeksi mengkasifikasikan
produk sebagai produk yang baik dan produk yang cacat tanpa ada pengklasifikasian
tingkat kesalahan atau cacat produk tersebut. Dalam Acceptance Sampling untuk data
variabel, karekteristik kualitas ditunjukkan dalam setiap sampel.
Oleh karena itu , dalam Acceptance Sampling untuk data variabel dilakukan
perhitungan rata-rata sampel dan penyimpangan atau deviasi standar sampel tersebut.
Apabila rata-rata sampel berada diluar jangkauan penerimaan, maka produk tersebut akan
ditolak. Selain terbagi untuk data atribut dan data variabel, Acceptance Sampling juga
mencakup pengambilan sampel atau inspeksi dengan mengadakan pengembalian dan
perbaikan dan pengambilan sampel atau inspeksi tanpa mengadakan pengembalian dan
perbaikan. Hal ini dilakukan selama inspeksi, dan pengembalian serta perbaikan yang
dilakukan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Klasifikasi lain dalam Acceptance
Sampling adalah pada teknik pengambilan sampelnya, yaitu sampel tunggal, sampel
ganda, dan sampel banyak. Prosedur pengambilan sampel pasti merupakan sampel
tunggal. Pengambilan sampel ganda berati apabila sampel yang diambil tidak cukup
memberikan informasi, maka diambil lagi sampel yang lain. Pada pengambilan sampel
banyak, tambahan sampel dilakukan setelah sampel kedua.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan Acceptance Sampling Variable ?
b. Apa saja macam-macam dari Acceptance Sampling Variable ?
c. Bagaimana perhitungan Acceptance Sampling Variable ?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Mengetahui tentang Acceptance sampling variable.
b. Mengetahui macam-macam Acceptance sampling variable.
c. Dapat melakukan perhitungan Acceptance sampling variable.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Acceptance Sampling Variable
Acceptance Sampling Variable adalah penerimaan sampel dimana karakteristik
kualitas ditujukan dalam setiap sampel, sehingga dilakukan pula perhitungan rata-rata
sampel dan penyimpangan atau deviasi. Pengambilan dan penerimaan data variabel
didasarkan pada rata-rata dan standart deviasi, serta distribusi frekuensi. Data variabel
adalah karakteristik mutu pada skala numerik seperti tinggi, tekanan, suhu, panjang, dan
sebagainya. Ada kondisi tertentu yang membutuhkan pengambilan sampel untuk data
variabel misalnya distribusi normal. Teknik ini dilakukan jika pengujian bersifat
destruktif, high cost, dan kebutuhan akan informasi seberapa jauh penyimpangan.
.
2.2 Kelebihan dan Kekurangan

2.3 Jenis-Jenis Acceptance Sampling Variable


Presentase Ketidaksesuaian Parameter Proses
Plans that control the lot for proces Plans that control a lot or proces
fraction defective (or nonconforming). parameter (usually the mean). [procedur
[procedur 1] 2].
Dirancang untuk menentukan proporsi Dirancang untuk mengendalikan rata-
produk yang berada di luar batas rata dan penyimpangan atau standard
spesifikasi. deviasi dari distribusi produk pada
tingkat tertentu.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini Untuk menyelesaikan maslah ini dapat
dapat digunakan standard ANSI/ASQC digunakan metode acceptance control
ZI 9-1993. chart, sequential sampling for variable,
dan hypothesis testing.

2.4 ANSI/ASQC ZI.9


ANSI/ASQC ZI.9 adalah perencanaan sampel yang berdasar pada AQL yang
mengasumsikan bahwa distribusi normal dengan variabel acak. Perencanaan
pengambilan sampel ini ditunjukan dengan nilai-nilai numerik dari AQL dengan jarak
0,10 % sampai dengan 10 %. Standard ini membuat ketentuan yang meliputi 9 prosedur
yang dapat digunakan untuk mengevaluasi. Untuk metode deviasi variabilitas diketahui
standard, langkah-langkah perhitungan berikut digunakan :
- Pilih tingkat pemeriksaan yang tepat
- Tentukan nilai AQL yang akan digunakan untuk aplikasi
- Tentukan ukuran sampel untuk populasi
- Pilih sampel acak dari populasi
- Sampel uji dan merekam parameter yang diinginkan
- Tentukan mean dan standard deviasi untuk setiap populasi
- Tentukan Indeks Kualitas (Qu dan Q)
- Tentukan Pu dan Pl nilai menggunakan Qu dan Ql
- Tambahkan Pu ke Pl untuk mendapatkan ketidaksesuaian persen yang sebenarnya (%
ncf)
- Bandingkan % ncf aktual dengan % ncf yang memungkinkan untuk menentukan status
diterima / ditolak

2.5 Prosedur Penggantian Pemeriksaan


a. Normal ke Ketat
Ketika pemeriksaan normal berlaku, pemeriksaan ketat akan diadakan bila 2 dari
5 lot atau batch yang berurutan telah ditolak pada pemeriksaan normal
b. Ketat ke Normal
Ketika pemeriksaan ketat berlaku, perpindahan pemeriksaan ketat ke normal akan
terjadi atau dilakukan 5 lot atau batch diperiksa berurutan telah dipertimbangkan
dapat diterima pada pemeriksaan awal.
c. Normal ke Longgar
Ketika pemeriksaan normal berlaku, pemeriksaan longgar akan diadakan
penyediaan dimana seluruh kondisi berikut dipenuhi :
1. 10 lot atau batch yang terdahulu berada pada pemeriksaan normal, dan tidak ada
satupun yang ditolak pada pemeriksaan awal.
2. Jumlah angka yang cacat (penolakan) dalam sampel dari lot atau batch yang
terdahulu sama dengan atau kurang dari jumlah yang dapat dipakai. Jika jumlah
dua atau banyak sampling yang digunakan, seluruh pemeriksaan sampel harus
termasuk, bukan hanya sampel yang pertama saja.
3. Produksi berada pada angka yang tetap (stabil)
4. Pemeriksaan longgar yang dipertimbangkan dapat dilakukan bila memang
benar-benar dikehendaki atau diperlukan.
d. Longgar ke Normal
Perpindahan dari pemeriksan longgar ke pemeriksaan normal akan terjadi apabila:
1. Suatu lot ditolak
2. Suatu lot yang diperiksa, walaupun diterima melalui prosedur, tetapi meragukan
3. Produksi tidak kontinyu (terputus-putus)
4. Dirasakan bahwa perpindahan tersebut dikehendaki
3. Diskusi
3.1 Sampling Penerimaan Dodge-Romig
Contoh Soal 1 :
Tentukan rencana Sampling Penerimaan untuk pemeriksaan 100% pada lot N = 1500,
p‟ = 0,25%, dan LQL = 1%.
Jawab :
Diketahui : Rencana Sampling Penerimaan Dodge – Romig : ( Pemeriksaan 100% )
N = 1500
p‟ = 0,25 %
LQL = 1 %
 Untuk Sampling Tunggal :
n = 490 c=2 AOQL = 0,21 %
 Untuk Sampling Ganda :
n1 = 265 c1=0 AOQL = 0,23 %
n2 = 405 c2=3
Konsep AOQL : Rencana AOQL membatasi jumlah produk jelek tetapi tidak
memberikan jaminan pada lot individual.

Contoh Soal 2 :
Tentukan rencana Sampling Penerimaan untuk pemeriksaan 100% pada lot N = 200,
p‟ = 0,05%, dan AOQL = 3%.
Jawab :
Diketahui : Rencana Sampling Penerimaan Dodge – Romig : ( Pemeriksaan 100%)
N = 200
p‟ = 0,05 %
AOQL = 3 %
 Untuk Sampling Tunggal :
n = 12 c=0 LQL = 17 %
 Untuk Sampling Ganda :
n1 = 17 c1=0 LQL = 16 %
n2 = 9 c2=1
3.2 Military Standard
Contoh Soal MIL-STD 105E
Diketahui rencana Sampling Tunggal dengan menggunakan tabel ABC – STD
untuk
GIL II, N = 1000, AQL = 1 %, dan p = 12,5 % !
a. Tentukan rencana samplingnya (Normal, Ketat, dan Longgar)!
b. Hitung probabilitas penerimaan lot untuk kondisi inspeksi Longgar!
c. Hitung probabilitas lot inspeksi Longgar ditolak!
d. Hitung probabilitas bahwa lot inspeksi Longgar diterima tetapi pindah ke Normal!
Jawab:
Diketahui:
Sampling Tunggal dengan tabel ABC – STD :
General Inspection Level II (GIL II)
N = 1000
AQL = 1 %
p’= 12,5 %
a. Rencana Sampling Penerimaan :

b. Probabilitas penerimaan lot untuk kondisi inspeksi Longgar ( Pa ) :

c. Probabilitas lot inspeksi Longgar ditolak (Pa’) :

d. Probabilitas bahwa lot inspeksi Longgar diterima tetapi pindah ke Normal ( Pa” )
:
4. Kesimpulan
Acceptance Sampling adalah Sampling penerimaan. Acceptance Sampling digunakan
sebagai suatu bentuk dari inspeksi antara perusahaan dengan pemasok, antara pembuat
produk dengan konsumen, atau antar divisi dalam perusahaan.
Jenis-jenis Sampling Penerimaan :
a. Ditinjau dari Proses Pengambil Keputusan :
- Sampling Tunggal ( Single Acceptance Sampling )
- Sampling Ganda ( Double Acceptance Sampling )
- Sampling Jamak ( Multiple Acceptance Sampling )
b. Ditinjau dari Tingkat Pemeriksaan :
- Pemeriksaan Longgar
- Pemeriksaan Normal
- Pemeriksaan Ketat
c. Ditinjau dari Karakteristik Kualitas :
- Variabel Acceptance Sampling
- Attribute Acceptance Sampling
d. Ditinjau dari Proses Produksi :
- Lot by lot Acceptance Sampling
- Continuous Acceptance Sampling.

5. Referensi
Douglas C. Montgomery, Introduction to Statistical Quality Control, John Willey ang
Sons Inc, 1985
Eugine L. Grant, Richard S. Leaveneorth, Statistical Quality Control, McGraw Hill,
Inc, 1988
Gasperz, Vincent, Total Quality Management, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2002

Anda mungkin juga menyukai