Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Rifqi Fauzi

NIM : 3332190034
MK : PIS

Review Pertemuan 7 Frequency-Response Analysis

Respon frekuensi atau tanggapan frekuensi adalah tanggapan tunak suatu system
terhadapmasukan sinusoida. Dalam metode tanggapan frekuensi dilakukan pengubahan
frekuensi sinyalmasukan dalam suatu daerah frekuensi tertentu dan mengamati tanggapan
frekuensi keluarannya.Ada tiga metode yang bisa digunakan untuk melakukan analisis pada
kawasan frekuensi yaituDiagram Bode, Nyquist (Polar), dan Log Magnitude vs Phase Plot.
Kelebihan analisis frekuensi dengan menggunakan dua metode tersebut adalah kita
tidak perlu menentukan akar-akar persamaan karakteristik. Kelebihan lainnya adalah
pengujiantanggapan frekuensi pada uumnya sederhana menggunakan pembangkit sinyal
sinusoida danalat-alat ukur yang teliti. Pendekatan tanggapan frekuensi dapat digunakan untuk
mendesainsuatu system sedemikian rupa sehingga pengaruh noise yang tidak diinginkan dapat
diabaikandan bahwa analisis dan desain semacam ini dapt diperluas ke system kendali
nonlinier

1.1.Tanggapan Sistem Terhadap Masukan Sinusoidal


Bila diberikan suatu sistem linier time-invariant seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.1,
maka fungsi alih untuk sistem ini adalah :

Gambar 1.1 Sistem Linier Time-Invariant

Suatu input sinusoidal dinyatakan dengan : r(t) = A sin ωt diaplikasikan terhadap


sistem tersebut.Maka output yang dihasilkan biladiasumsikansistem tersebut merupakan suatu
sistemyang stabil adalah bentuk gelombangsinusoidalpula. Hanya saja pada output
kemungkinan terjadi perubahan amplitudo atau pergeseranfasa, sehingga persamaan output
bisa dituliskan sebagai : c(t) = B sin (ωt +𝜃)
1.2.Diagram Bode
Diagram bode atau diagram logaritmik merupakan suatu fungsi alih sinusoida
yangterdiri dari dua buah grafik yang terpisah. Satu merupakan diagram dari logaritma
besar fungsialih sinusoida (magnitude dan yang satunya lagi merupakan diagram sudut
fasa). Pada hasiltampilan grafik diagram bode, bentuk sinyal dari fungsi sistem ditampilkan
dalam dua buah bentuk, yaitu berdasarkan magnitud dan phase.
Jika suatu sistem memiliki fungsi alih G(s)H(s), maka tanggapan frekuensi
dapatdiperoleh dengan mensubstitusi s = j 𝜔 . Sehingga diperoleh responnya adalah
G(j 𝜔 )H(j 𝜔 ).Karena G(j 𝜔 )H(j 𝜔 ) adalah suatu bilangan kompleks, maka untuk
menggambarkannyadibutuhkan dua buah grafik yang merupakan fungsi dari𝜔, yaitu:
1. Grafik Magnitude Terhadap Frekuensi
2. Grafik Fasa Terhadap Frekuensi

Diagram Bode merupakan salah satu metode analisa dalam perancangan sistem
kendaliyang memperhatikan tanggapan frekuensi sistem yang diplot secara logaritmik.
Dari kedua buahgrafik yang diplot tersebut, yang perlu diperhatikan adalah nilai dari
Gain Margin (GM) danPhase Margin (PM). Nilai GM besarnya adalah 1/G, dengan G
adalah gain saat kurva grafik fasamemotong nilai – 180o. Nilai GM umumnya
dinyatakan dalam dB, yang dihitung dengan 20log10(GM). Sementara PM adalah nilai
fasa dalam derajat saat kurva grafik magnitude denganfrekuensi memotong nilai 0 dB
Ada 3 kondisi pada analisa kestabilan pada diagram bode ini, yaitu :
- System stabil jika magnitude/gain margin lebih kecil dari 0 dB dan sudut phase
marginlebih besar dari 180o.
- System tidak stabil jika magnitude/gain margin lebih besar dari 0 dB dan sudut
phasemargin lebih besar 180o
- System terbatas jika magnitude/margin besarnya 0 dB dan phase margin sudutnya
180o

Implementasi Frekuensi respon analisis menggunakan Franalyuzer mekanikal


konstruksi dan belitan pada transformator atau trafo menjadi subjek pembahasan. Gaya
elektromagnetik yang kuat yang dihasilkan dari kegagalan short-circuit pada sistem kelistrikan
dapat menyebabkan deformation (perubahan bentuk) pada belitan trafo dan konstruksi mekanik.
Deformasi pada konstruksi mekanik trafo menyebabkan perubahan nilai RLC dan
konsekuensinya respon dari frekuensi belitan trafo berubah. Dengan mengukur respon
frekuensi pada belitan trafo pada range frekuensi yang luas, kerusakan pada belitan dan inti
magnet pada trafo dapat didiagnosa.

Gambar 1.2 Gambar Contoh

FRA merupakan metode perbandingan, mengevaluasi kondisi trafo dengan


membandingan data yang sudah didapat dengan referensi trafo yang sama dalam kondisi yang
baik. Ada dua metode yang digunakan untuk menganalisa kondisi mekanikal pada trafo, yaitu
Sweep Frequency Response Analysis SFRA yaitu dengan menginjeksikan tegangan AC
dengan frekuensi yang dapat diatur yang dihubungkan ke tiap-tiap fase HV dan LV pada
kondisi open circuit. Metode kedua yaitu Impulse Frequency Response Analysis IFRA yaitu
dengan menginjeksikan sebuah impuls ke tiap-tiap fasa HV dan LV dengan kondisi open circuit.
Pada pembahasan ini akan membahas pada metode SFRA menggunakan FRAnalyzer Sweep
Frequency Response Analyzer

Anda mungkin juga menyukai