Anda di halaman 1dari 296

BLOG BUAT BELAJAR

Places to See
Juli 25, 2008
Analisis Lintasan Sinyal
Dalam mendisain sistem komunikasi digital wireless, sangat penting untuk memahami
karakteristik kondisi lintasan propagasi sinyal. Rugi-rugi lintasan dapat sangat besar dikarenakan
adanya pengaruh dari tinggi antena terminal yang rendah, banyaknya halangan pada kondisi
lingkungan sekitar yang banyak pepohonan atau bangunan-bangunan seperti di kota besar. Oleh
karena itu kondisi Line of Sight (LOS) sangat kecil atau jarang sekali kemungkinannya untuk
terjadi.
Propagasi Gelombang Pada Sistem Komunikasi Radio
Macam propagasi gelombang yang dipilih dipengaruhi oleh frekuensi radio (RF) dan sistem
komunikasi radio yang digunakan. Jika dilihat dari frekuensi radio yang digunakan, maka
propagasi gelombang yang umum digunakan adalah sebagai berikut.
o Gelombang permukaan, merambat relatif dekat dengan permukaan bumi jika dibandingkan
terhadap panjang gelombangnya, contohnya pada band frekuensi LF ke bawah.
o Gelombang ruang (merupakan resultante antara gelombang langsung dan gelombang pantul),
merambat relatif jauh dengan permukaan bumi jika dibandingkan terhadap panjang
gelombangnya, contohnya pada Frekuensi Radio > 1GHz, yang juga dikenal sebagai gelombang
mikro.
o Gelombang langit (merupakan gelombang ruang yang dipancarkan ke langit), contoh pada
band frekuensi HF dan pada frekuensi > 250MHz.

Propagasi Pada Gelombang Langsung


Lintasan gelombang langsung merupakan lintasan bebas pandang (Line of Sight space
propagation). Hubungan antara daya pancar dan daya terima telah diturunkan oleh Friis dalam
suatu fomula Friis Free Space Propagation Formula, sebagai berikut :

Sinyal informasi dipancarkan oleh antena pada stasiun radio. Pemancar ke udara berupa
gelombang elektromagnetik, kemudian di stasiun radio penerima diterima oleh antena penerima.
Pada pemodelan Friis semua kondisi di stasiun pemancar, stasiun penerima dan kanal radio di
udara diasumsikan berada pada kondisi ideal.
Pemodelan Friis ini digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh ruang bebas terhadap
propagasi gelombang. Mula-mula diasumsikan antena di stasiun pemancar dan stasiun penerima
berupa antena model, antena isotropis, berupa antena titik, dimana pola radiasinya berupa bola.

Gambar Sistem Transmisi Radio Ideal, pada Model Friis Transmission


Pada model sistem transmisi radio ideal di atas, rapat daya yang diterima di antenna isotropis
penerima :

Jika antena di stasiun pemancar dan stasiun penerima diganti dengan antena real, misalnya
antena dipole, antena yagi atau antena lainnya. Sedangkan saluran transmisi diasumsikan
lossless, dengan :
EIRP = PTX.GTx watt
maka rapat daya di antena penerima

Sedangkan receiver signal level, RSL adalah :


RSL = PD . Aeff
Dimana Aeff adalah luas efektif antena adalah :
Aeff = . AGeometri
Dimana AGeometri adalah luas geometri dari antena, sedangkan hubungan antara gain antena
dan luas efektif antena Aeff adalah sebagai berikut :

Sedangkan rasio antara RSL terhadap daya pancar PTx, adalah :

Dari persamaan di atas terlihat bahwa rasio tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh GTx dan GRx,
tetapi juga oleh suatu parameter

yang merupakan 1/Lfs. Jadi Lfs merupakan rugi-rugi ruang bebas yang dialami oleh pancaran
gelombang elektromagnetik, yaitu :

Propagasi Pada Gelombang Pantul

a = koefisien refleksi
1, 2 = sudut pantul gelombang
Dimana, harga koefisien refleksi tergantung dari polarisasi gelombang pantulnya.
Polarisasi Horizontal

Polarisasi Vertikal

Dimana :
c = konstanta dielektrik medium
r = permitivitas medium
= konduktivitas dielektrik medium
= panjang gelombang
1 = 2 = sudut datang / pantul gelombang
ah = koefisien pantul untuk gelombang dengan polarisasi horizontal
av = koefisien pantul untuk gelombang dengan polarisasi vertikal
h = pergeseran fasa gelombang dengan polarisasi horizontal
v = pergeseran fasa gelombang dengan polarisasi vertikal
Apabila, tinggi relatif antara MS dan BTS sangat kecil (<<) dan jarak relatif antara BTS dan MS

maksimum dengan tinggi MS sangat kecil (<<). Maka sudut datang gelombang pada bidang
pantul 1 juga sangat kecil (<<). Sehingga nilai koefisien pantul -1 (a -1).
Label: Voip CDMA
Diposkan oleh Mr X di 11:28 0 komentar Link ke posting ini

Spectrum Clearence
Teknologi CDMA berbasiskan kapasitas yang sangat tergantung sekali dengan pengaruh
interferensi, dengan kata lain bahwa kapasitas CDMA adalah interference limited (dibatasi oleh
besar interferensi yang terjadi). Sedangkan spectrum clearence merupakan topik yang sangat
penting dalam sistem CDMA. Spectrum clearence digunakan untuk mengetahui tingkat
penggunaan spektrum untuk deployment CDMA, apakah digunakan untuk sistem yang lain.
Band spektrum yang akan digunakan untuk deployment CDMA seharusnya clear dari
penggunaan sistem lain, sehingga dapat meningkatkan kapasitas. Salah satu cara untuk
mengetahui apakah band spectrum frekuensi tersebut clear dari penggunaan sistem lain maka
dilakukan Drive Test langsung dengan menggunakan spectrum analyzer.
Misalnya band spectrum CDMA2000 1x ditempatkan pada spektrum frekuensi 1900 MHz, maka
beberapa kanal tersebut akan ditempati oleh kanal CDMA. Hal ini dilakukan pada sel-sel di
daerah core dan transition zones, terutama pada daerah core. Sel-sel di dalam transition (guard)
zones dapat diidentifikasi dengan prediksi propagasi RF-nya atau pengukuran noise floor
aktualnya. Spectrum Clearing dilakukan pada coverage area tergantung dari kuat sinyal
transmisinya, tinggi BTS, keadaan daerah (pengaruh bangunan atau penghalang-penghalang
lainnya).
Area yang perlu dilakukan clear harus dikontrol interferensinya terlebih dahulu, sehingga
didapatkan level C/I yang diterima. Pengontrolan interferensi ini bisa dilakukan dengan
penggunaan directional antenna, mengatur tinggi antena dan downtilt, pengaturan power yang
tepat pada pilot dan voice kanal, atau dengan penggunaan elemen-elemen geografis (fisik)
sebagai isolasi.
1.4.1 Pengukuran Background Noise
Kapasitas dan coverage dalam sistem CDMA (IS-95 dan IS-2000) merupakan fungsi dari tingkat
background thermal dan man-made interference noise. Untuk kanal CDMA 1,23 MHz,
background thermal noise sekitar -113 dBm. Man-made interference meliputi automobile
ignition (pembakaran) noise, spurius (lancung) emission dari radio dan peralatan elektronik
lainnya.
Background man-made noise berbeda-beda dari site satu ke site lainnya, tergantung dari
banyaknya sumber interferensi dan kedekatannya terhadap sel. Sehingga untuk mengoptimalkan
operasi setiap sel site CDMA, seperti misalnya Motorola merekomendasikan bahwa pengukuran
noise floor dipertimbangkan sebagai bagian dari proses penentuan sel site sistem CDMA.
Disamping itu pengukuran noise floor dapat juga digunakan untuk pengaturan parameter noise
margin pada analisa link budget. Dann pengukuran noise floor juga direkomendasikan untuk
digunakan dalam mengenali sumber interferensi pada in-band atau out-band, sehingga dapat
dikenali sumber interferensinya dan pengaruhnya terhadap sistem CDMA untuk kemudian
diambil tindakan yang tepat.

Metode Pengukuran
Interferensi adalah hal yang random di alam, dengan perubahan amplitudo dan frekuensi
sepanjang waktu. Beberapa sumber interferensi adalah thermal noise, environment noise, dan
noise dari sistem lainnya. Sumber out of band dapat menimbulkan interferensi melalui
Intermodulasi (IM).
Untuk mengetahui besar background noise diperlukan data-data hasil pengukuran dalam suatu
periode tertentu. Analisa statistik dari data yang terkumpul dapat digunakan untuk menentukan
rata-rata dan fungsi distribusi komulatif dari noise floor rise. Fungsi distribusi komulatif
mengindikasikan sejumlah waktu background noise meningkat melampaui batas tertentu.
Gambaran fungsional pengetesan sistem
Test measurement calibration point (cal point) adalah pada jalur masuk feedline pada antena atau
port yang tidak dipakai pada multicoupler penerima. Band pass filter digunakan untuk meredam
(attenuate) sinyal-sinyal di luar band (out of band). LNA (Low Noise Amplifier) digunakan
untuk memperbaiki sistem noise figure dan menyediakan gain yang cukup untuk pengukuran
sinyal dengan level yang sangat rendah.
Step attenuator diantara amplifier digunakan untuk membatasi gain sistem, mengurangi
intermodulasi yang didapat. Kemudian keluaran dari sistem terakhir dipisah menggunakan two
way splitter. Dua keluaran yang sama dari splitter digunakan sebagai masukan untuk dua
spectrum analyzer. Spectrum analyzer 1 beroperasi dalam mode manual. Spectrum analyzer ini
dilengkapi dengan tracking generator yang digunakan untuk kalibrasi gain sistem. Dan
digunakan juga untuk membuat polt noise floor dan memeriksa sifat interferensi yang muncul di
layar. Sedangkan spectrum analyzer 2 berada di bawah kontrol komputer. Hasil pengukuran yang
didapat akan disimpan ke dalam disk untuk pemrosesan selanjutnya.
Kalibrasi sistem test
Gain system test dan noise figure harus diukur sebelum pengumpulan data dimulai. Gain dan
noise figure yang diukur digunakan untuk membuat pengaturan (adjustment) terhadap data yang
dikumpulkan selama operasi analisis data. Gain data diukur menggunakan generator tracking
yang disediakan pada spectrum analyzer 1. Noise figure sistem ditentukan dengan mengukur
noise floor terlebih dahulu menggunakan calibration point (input) yang diterminasi dengan 50
ohm, kemudian dilakukan pengukuran noise floor dengan calibration point yang dihubungkan
dengan sumber noise yang terkalibrasi. Sehingga noise figure akan dihitung dengan rumus :

Dimana :
ENR : equivalent noise ratio dari sumber noise terkalibasi (linear ratio)
Pon : pengukuran noise floor dengan sumber noise dihubungkan ke input sistem (Watt)
Poff : pengukuran noise floor input sistem diterminasi dengan 50 ohm (Watt)
NF : noise figure sistem (dB)

Prosedur Test
Jika sistem CDMA telah dideploy dalam area dimana teknologi yang lain telah ada, ada dua
metode dianjurkan. Pertama adalah melakukan clear semua co-channel dari sistem lain dalam
band sistem CDMA. Kemungkinan kedua adalah hanya melakukan clear co-channel dari selsel yag dekat dengan sel CDMA. Sebelum pengetesan noise floor dimulai maka harus
diselesaikan co-channel clearing terlebih dahulu. Karena co-channel didalam band CDMA akan
muncul sebagai interferensi dalam data yang dikumpulkan.
Setelah clearing spectrum dilakukan, tes pendahuluan dilakukan tanpa menggunaan filter untuk
mengidentifikasi channel-channel yang unclear, sinyal-sinyal out-of band dan spurious emission.
Pengetesan ini lebih baik dilakukan pada jam sibuk dengan arah forward atau reverse, hasil
pengetesan yang sudah diperoleh harus dicatat untuk dijadikan data dalam perencanaan nantinya.
Plot sistem band downlink untuk mengidentifikasi kemungkinan uncleared co-channel, sumber
eksternal pada interferensi downlink, dan untuk memverifikasi isolasi Tx-Rx dengan co-located
sel site lainnya.
Plot band uplink untuk mengidentifikasi receive isolation dengan co-located sel site lainnya dan
untuk mengidentifikasi kemungkinan sumber-sumber interferensi pada uplink. Periksa plot dari
sistem frekuensi sistem yang berdekatan (adjacent) untuk out-of band atau spurious emission dari
sistem-sistem lain dalam band-band berdekatan.2
Analisa data
Analisa data berupa analisa statistikal dari data-data yang dikumpulkan melalui proses
pengukuran gain sistem, noise figure dan bandwidth berguna untuk memberikan penilaian dari
pengaruh background interference terhadap performansi CDMA pada setiap sel site-nya. Dengan
dilakukan plot data-data tadi maka dapat ditunjukkan besar amplitudo dan frekuensi
penginterferensi sebagai fungsi waktu sehingga dapat membantu untuk mengidentifikasi sumber
penginterferensinya. Dari data itu maka bisa dilakukan sebuah tindakan atau metode untuk
mengurangi interferensi tersebut.
Label: Voip CDMA
Diposkan oleh Mr X di 11:24 2 komentar Link ke posting ini

Standar untuk W-LAN


Wireless LAN dikembangkan oleh para pionir akar rumput pada tahun 1985 ketika regulator
telekomunikasi Amerika Serikat, FCC, mengizinkan sekerat radio/frekuency spectrum untuk
keperluan eksperimental. Berbagai penelitian dilakukan di laboratorium utama untuk
membangun jaringan nirkabel yang menghubungkan berbagai macam peralatan dari komputer,
mesin kas register, dan lain-lain.
Tahun 1997 lahir standar pertama, yang masih prematur dan dikenal dengan IEEE 802.11b atau
disebut sebagai wireless fidelity (Wi-Fi). Standar untuk W-LAN ini beroperasi pada spektrum
frekuensi 2,4 GHz. Karena pola operasinya terbatas pada spot tertentu, maka layanan ini
mempunyai sebutan popular, hot spot.
W-LAN bukanlah mobile, tetapi dikembangkan untuk mendukung pengguna stasioner didalam
sebuah area yang kecil (small reach), yaitu hanya beberapa ratus meter jaraknya dari centric

access point, ini juga merupakan unsur inti pada setiap W-LAN. Akan tetapi W-LAN dapat juga
mendukung para pemakai mobile, dengan melakukan akses didaerah-daerah tertentu atau disebut
dengan hot spot. Walaupun hot spot masih ditemukan hanya pada tempat dengan konsentrasi
pemakaian tinggi, seperti hall/aula konferensi, ruang bersantai pelabuhan udara, hotel atau caf.
Namun hal ini justru memudahkan para professional yang membutuhkan dukungan konektifitas
akses internet selagi tengah berada di luar kantor. Mereka yang tidak berada dalam jangkauan
jaringan (wired maupun wireless intranet), boleh menghubungkan ke internet via publik W-LAN
dan memanfaatkan kecepatan data yang tinggi.
Satu akses point bisa menangani banyak client dengan beberapa aplikasi. Akses point
mempunyai jarak yang terbatas, yaitu 500 feet (150 m) dalam ruangan dan 1000 feet (300 m) di
luar ruangan. Pada tempat yang luas dibutuhkan lebih dari satu akses point. Posisi akses point
disesuaikan dengan lokasi, artinya melingkupi semua area dalam lokasi yang diinginkan,
sehingga hubungan client dengan jaringan tidak akan terputus. Kemampuan jaringan untuk
bergerak dari cakupan akses point satu ke lainnya disebut roaming. Ketika terjadi roaming, level
daya pancar akan berubah dan kualitas sinyal juga akan berbeda. Akan tetapi, semakin baik
performansi jaringan maka semua akibat dari psoses perpindahan itu tidak akan dirasakan oleh
client.
Teknologi Wireless Data
Kehadiran teknologi wireless ditengah perkembangan teknologi komunikasi mendapat perrhatian
besar dari para operator di dunia. Pada mulanya teknologi ini hanya bersifat elementer disamping
jaringan tembaga, tetapi karakteristik wireless yang fleksibel menjadikannya sebagai salah satu
teknologi utama yang diaplikasikan dalam jaringan telekomunikasi. Kondisi ini menciptakan
peluang besar bagi para vendor dan supplier untuk membangun industri wireless secara besarbesaran.
Penggunaan wireless LAN tidak mengurangi keuntungan yang kita peroleh dari aplikasi LAN
dengan kabel. Konektifitas tidak mempengaruhi pemasangan. Lokal Area tidak lagi diukur
dalam satuan kaki/meter tetapi mil/kilometer. Infrastruktur tidak lagi harus ditanam dibawah
tanah atau tersembunyi dibalik dinding. Infrastrukturnya kini bisa berpindah dan berubah sesuai
kecepatan pertumbuhan organisasi / perusahaan.
Standar Wireless LAN
Ketentuan-ketentuan mengenai LAN mempunyai standar yang telah diatur oleh IEEE 802.
Dimana berdasarkan tingkatan OSI terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya IEEE 802.11
yang mengatur tentang Wireless LAN. Dalam perkembangannya standar IEEE 802.11
berkembang menjadi IEEE 802.11a, IEEE 802.11b, IEEE 802.11g. Masing-masing standar
tersebut menggunakan aturan-aturan yang berbeda meskipun tidak terlalu mencolok.
Kebanyakan produk dari wireless LAN menggunakan standar IEEE 802.11b.
Band Frekuensi
Standar IEEE 802.11b beroperasi pada band frekuensi 2,4 GHz ISM (industri science dan
medical), yang mampu menyediakan 83 MHz spektrum dari semua traffic wireless yang ada.
Pada standar IEEE 802.11b, karena beroperasi pada ISM band yang juga digunakan oleh banyak
perangkat, maka akan mudah diganggu oleh peralatan yang bekerja pada frekuensi ISM, antara
lain telepon dan microwave oven.

Data rate dan jangkauan


Standar IEEE 802.11a memiliki data rate maksimum 54 Mbps yang secara substansial
dibandingkan dengan 11 Mbps pada IEEE 802.11b. Untuk komunikasi jarak jauh, kecepatan
access p[oint pada kedua standar akan menurun. Untuk data yang disalurkan optimal dan
jangkauan yang maksimum, IEEE 802.11b memiiliki skala rate pada 1; 2; 5.5; dan 11 Mbps.
Modulasi
Standar IEEE 802.11b menggunakan DS-SS (direct sequence spread spectrum) dimana skema
enkodingnya menggunakan 3 non overlapping cahnnel.
Secara umum sistem LAN nirkabel ini mempunyai dua konfigurasi, yaitu :
Konfigurasi Ad-hoc
Konfigurasi infrastruktur (client server)
Konfigurasi Wireless LAN

Gambar Konfigurasi hotspot Wireless Lan berbasis non seluler


Label: Voip CDMA
Diposkan oleh Mr X di 11:03 0 komentar Link ke posting ini

Sistem PHS (Personal Handy-Phone System)


Personal Handy-Phone System (PHS) adalah salah satu standar komunikasi cordless digital yang
termasuk sistem komunikasi PCS (Personal Communication System) dengan menggunakan
teknologi wireless. PHS didesain untuk menyediakan layanan voice dan multimedia baik untuk
indoor maupun outdoor. Konfigurasi jaringan PHS termasuk konfigurasi mikrosel dengan
diameter 100m sampai dengan 500m dan menngunakan re-use frequency agar pemakaian
bandwidth menjadi lebih hemat. Daya pancar pada sistem ini termasuk rendah dengan ukuran
handset relatif lebih kecil dan hemat daya (100 jam stand by dan 4 jam waktu bicara). Sistem
yang digunakan untuk PHS dapat melakukan interworking dengan PSTN, ISDN, dan teknologi
mobile lainnya.
PHS memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Band frekuensi : 1895,150 1917,950 MHz
Carrier spacing : 300 kHz
Metode akses : TDMA-TDD

Jumlah time slot /RF : 4 time slot tiap RF


Modulasi : /4 QPSK
Transmission rate : 384 kbps
Speech coder : 32 kbps / ADPCM
Output power (CS) : 10 mW 500 mW
Output power (PS) : 10 mW or less
Konsep PHS (Personal Handy-Phone System)
Hubungan komunikasi kepada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Pocket-sized portable terminal
Dapat digunakan didalam rumah, kantor ataupun diluar (outdoor).
Kapasitas tinggi
Kualitas suara tinggi
ISDN compatibility
Low cost portable terminals and changes
Memiliki service multimedia
Aplikasi Layanan pada PHS :
Layanan Dasar
-Public Mode
-Using signal repeater (public mode)
-PBX mode
-Home cordless mode
-Transceiver mode
Layanan tambahan
-Call forwarding
-Voice message services
-Call transfer
-Call waiting
-Three party
-Calling line identification
-DTMF sending
Layanan lain-lain
-Berdasarkan fasilitas dari handset user atau PS (Personal Station)
Konfigurasi Sistem PHS

Gambar Konfigurasi sistem PHS


Teknologi Akses Radio PHS :
-Satu standar air interface untuk seluruh aplikasi (public, office, and home)
-Kapasitas tinggi dan menggunakan frekuensi 1,9 GHz dengan bentuk mikrosel
-Dynamic Channel Allocation (DCA)
.seluruh kanal yang dialokasikan dapat digunakan dalam setiap cell
.dimungkinkan penggunaan kanal yang sama (frekuensi dan time slot) untuk panggilan yang
berbeda pada cell yang berdekatan
.performansi sistem lebih baik dibandingkan dengan fixed channel allocation (traffic capacities)
.keputusan untuk pemilihan kanal ditangani oleh handheld dan the base station control logic
-Compact PS dan CS dengan output power kecil
Konsep Kanal PHS
Physical Channel :
a. Satu time slot frame TDMA merupakan satu kanal fisik.
b. Dalam 1 carrier RF terdapat 4 kanal fisik (ch 0 3)
Logical Channel :
a. Tergantung dari jenis informasi yang ditransmisikan antara CS dan PS
b. Jenis informasinya adalah user data dan control signalling
c. Kanal logic ditumpangkan pada kanal fisik
Blok Diagram CS

Gambar Blok Diagram CS (Cell Station)


Dilihat dari besar daya pancar, CS dibagi menjadi tiga macam :
o CS 20 mW : mempunyai radius daya pancaran sampai dengan 100 m

o CS 200 mW : mempunyai radius daya pancaran sampai dengan 300 m


o CS 500 mW : mempunyai radius daya pancaran sampai dengan 500 m
Blok Diagram PS

Gambar Blok Diagram PS (Personal Station)


Label: Voip CDMA
Diposkan oleh Mr X di 10:52 0 komentar Link ke posting ini

Sistem DECT (Digital Enhanced Cordless Telecommunication)


DECT adalah sebuah standar teknologi akses radio yang dikembangkan dengan tujuan untuk
menciptakan sebuah sistem yang dapat menyediakan akses ke dalam berbagai jaringan
telekomunikasi. Standar tersebut adalah standar antarmuka udara yang menunjang
interoperabilitas antar perangkat dari berbagai pabrik. DECT merupakan teknologi akses radio
yang umum digunakan untuk telekomunikasi dengan jarak atau daerah cakupan yang pendek
antara 10 m sampai 5 km dengan kapasitas yang tinggi tergantung dari aplikasi, konfigurasi dan
lingkungannya. DECT dapat diadaptasi untuk berbagai aplikasi cordless seperti komunikasi
bergerak terbatas, WLL, Cordless PBX dan lain-lain. Sistem DECT dapat diimplementasikan
dari sistem dengan single cell multi user hingga multi cell multi user. Sebagai single cell multi
user yaitu aplikasi untuk daerah residensial, sedangkan multi cell multi user aplikasinya untuk
bisnis, publik, dan local loop. Standar DECT ditetapkan oleh ETSI, badan standar
telekomunikasi Eropa yang juga menetapkan standar ISDN di Eropa. Standar ini memiliki
beberapa kelebihan baik di pihak operator maupun pada end user, antara lain dapat dengan
mudah untuk diperluas sesuai dengan bertambahnya jumlah user, tidak memerlukan perencanaan
frekuensi, mampu melayani daerah dengan kepadatan tinggi, sekitar 10000 user per km2,
teknologi alternatif yang ekonomis untuk instalasi pada jaringan local loop, mobilitas panggilan
dimana user dapat bergerak pada coverage area dan dapat mengadakan atau menerima panggilan,
proteksi terhadap penggunaan ilegal (terdapat prosedur autentifikasi), kualitas suara yang baik.
DECT memiliki spesifikasi seperti di bawah ini :
Frekuensi : 1880 1900 MHz
Jumlah frekuensi pembawa : 10
Lebar pita per kanal RF : 1,728 MHz
Modulasi : GFSK

Metode Akses : MC-TDMA, 12 duplex slots/frame


Panjang frame : 10 milisec
Pengkodean suara : 32 kbps ADPCM
Basic duplexing : TDD (Time Division Duplex) dengan 2 slot pada RF carrier yang sama
Laju bit total : 1152 kbps
Laju bit per kanal bicara : 32 kbps B-field (trafik)
6,4 kbps A-field (control/signalling)
Daya pancar maksimum : 250 mWatt
Untuk layanan suara, DECT menggunakan teknik pengkodean Adaptive Diffential Pulse Code
Modulation dengan laju bit 32 kbps. ADPCM mampu menekan laju bit tarnsmisi menjadi
setengah dari laju bit transmisi sistem PCM dengan memodulasi selisih antara dua sinyal sampel
sinyal PCM dengan jumlah bit yang lebih sedikit. Untuk layanan data seperti ISDN, sistem
DECT akan berperan sebagai stasiun relay yang meneruskan informasi dari perangkat pelanggan
ke sentral lokal dengan laju bit transmisi yang beragam.
DECT RLL merupakan keseluruhan segmen dari jaringan PTO (Public Telecommunication
Operator) antara sentral lokal dengan NTP (Network Termination Point) di sisi pelanggan yang
memberikan layanan dengan menggunakan media radio dengan standar DECT sebagai interface
udaranya.
Secara logika, setiap sistem DECT dibangun oleh dua komponen, Fixed Part (FP) dan Portable
Part (PP). Fixed Part terdiri dari satu atau lebih Radio Fixed Part (RFP), controller, dan
perangkat pendukung lainnya. Portable Part (PP) adalah pelanggan yang dapat berbentuk
terminal/handset DECT atau sebuah Cordless Terminal Adapter (CTA) yang disambungkan
dengan terminal non-DECT, misalnya terminal ISDN atau pesawat telepon.

Gambar Konfigurasi jaringan WLL DECT


Salah satu ciri khas sistem DECT adalah tidak adanya bagian dari sistem yang menjalankan
fungsi-fungsi switching. Fungsi-fungsi switching, routing serta charging dan billing dilakukan
oleh sentral lokal atau Local Exchange. Standar DECT memungkinkan antarmuka udara diakses
oleh berbagai perangkat dari manufaktur yang berbeda. Berikut ini adalah fungsi dari masingmasing perangkat pada gambar di atas:
Local Exchange (LE) : menjalankan fungsi-fungsi switching, routing serta mengolah data-data
pelanggan termasuk didalamnya charging dan billing.
Controller : selain berfungsi untuk mengendalikan RFP, juga berfungsi sebagai penghubung
antara Jarlokar dengan LE dan sebagai antarmuka dengan terminal OA&M.
Radio Fixed Part : berfungsi sebagai base station. RFP memiliki kemampuan untuk menerima
dan memancarkan sinyal informasi dan signalling dari dan ke CTA disamping mempertahankan

hubungan radio.
Cordless Terminal Adapter : memiliki kemampuan untuk mengakses antarmuka udara DECT
dan dapat mendukung layanan ISDN.
Interface pada DECT :
-Interface antara LE dengan FP (I/F1), menghubungkan jaringan akses DECT dengan jaringan
telepon publik (PSTN). Interface ini digunakan untuk membawa informasi antara controller
dengan LE berdasarkan layanan yang diakses oleh pengguna RLL. Interface yang digunakan
pada I/F1 yaitu dapat berupa saluran analog atau saluran digital 2Mbps misalnya V.5.1 atau
V.5.2.
-Radio Interface (I/F3), interface udara yang digunakan untuk menghubungkan CTA dengan FP
menggunakan standar DECT, dan disinilah dapat ditunjukkan karakteristik utama lapisan fisik
dari sistem DECT. Interface ini digunakan untuk membawa informasi yang berhubungan dengan
call control, manajemen radio resource, manajemen mobilitas, pesan OA&M.
-Interface antara CTA dengan terminal (I/F4), digunakan untuk membawa informasi sehingga
dapat diakses sesuai dengan layanan yang digunakan. Menggunakan saluran analog 2 kawat pada
frekuensi suara (voice).
-Interface OA&M, digunakan untuk membawa informasi yang berhubungan dengan
konfiigurasi, unjuk kerja, dan manajemen sistem RLL. Untuk menghubungkan OA&M dengan
FP menggunakan koneksi TCP/IP dengan V.24.
Label: Voip CDMA
Diposkan oleh Mr X di 10:43 0 komentar Link ke posting ini

Kapasitas Sistem CDMA2000 1x


Kapasitas didefinisikan sebagai jumlah user yang bisa ditampung oleh sebuah cell site dengan
harga QoS/GOS yang memadai. Kapasitas dalam sistem CDMA2000 1x akan sangat tergantung
pada interferensi dalam sistem itu sendiri. Penambahan jumlah user dalam sistem juga akan
menambah level interferensi dalam sistem. Setiap penambahan kapasitas atau bertambahnya
interferensi akan menurunkan kualitas sinyal suara dalam batas tertentu. Sehingga bila kapasitas
ditingkatkan maka akan berpengaruh pada kualitas sinyal suara, jadi perlu diatur agar kualitas
tetap tinggi tanpa banyak mengurangi kapasitas. Dengan demikian terdapat trade off antara
kualitas dan kapasitas yang diakses. Fenomena ini disebut dengan soft capacity. Soft capacity
merupakan hal yang menguntungkan terutama untuk menghindari dropp call pada saat terjadi
handoff.
Sistem CDMA menggunakan Universal Frequency Reuse, artinya bandwidth di share untuk
semua sel sedangkan transmisinya akan dibedakan dengan suatu spreading sequence yang unik,
dan dalam perencanaannya harus dipikirkan pula mengenai Multiple Access Inteference (MAI)
yang berasal dari user dari sel-sel didekatnya. Teknik mengurangi multiple access interference
dijabarkan sebagai gain kapasitas.
Beberapa parameter yang mempengaruhi kapasitas adalah sebagai berikut :
Voice Activity
Sejak sistem CDMA menggunakan speech coding, maka MAI dapat dikurangi dengan deteksi

voice activity sepanjang variable speech transmission. Teknik ini akan mengurangi rate dari
speech coder saat periode silent/diam yang dideteksi dalam speech waveform. Voice activity juga
menjadi keuntungan bagi sistem multiple access lainnya.
Normalnya, jika kita sedang melakukan percakapan di telepon, maka dalam suatu saat hanya ada
satu orang saja yang berbicara. Fenomena ini dapat dimonitor pada sistem seluler. Oleh karena
itu pada saat periode diam, power dapat dikurangi. Sehingga daya dapat dihemat dan pengaruh
terhadap interferensi juga sedikit. Dengan begitu kapasitas sistem bisa dimaksimalkan.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, ternyata vioce activity sekitar 3/8 atau 25% saja dari
percakapan yang dilakukan. Secara teori, voice activity dapat dimasukkan dalam persamaan
Eb/No, yaitu sebagai berikut :

Dengan estimasi voice activity 3/8, maka akan dapat menaikkan kapasitas sebesar 8/3 kalinya.
Sectored Cells
Sel sectoring juga merupakan metode yang cukup efektif untuk mengurangi MAI, karena setiap
sektor menggunakan antena directional. Sektorisasi pada antena adalah pengarahan daya pancar
antena BTS pada arah tertentu. Pengarahan antena ini bergantung dari kebutuhan. Sektorisasi
dilakukan berdasarkan kepadatan trafik. Biasanya sektorisasi 60 dan 120, untuk sektorisasi 60
maka pengarahan antena menuju enam arah dan sektorisasi 120 menuju tiga arah.
Macam-macam konfigurasi sel :
o Omni directional
o Sectoring 60
o Sectoring 120

Omnidirectional adalah pemancaran sinyal ke segala arah oleh sebuah BTS pada suatu sel.
Kelebihan : mudah diplikasikan
Kekurangan : kemungkinan terjadi interferensi lebih besar
Sektorisasi
60: suatu daerah cakupan sel dibagi menjadi 6 daerah yang sama besar.
Kelebihan: kemungkinan interferensi kecil
Kekurangan: delay propagasi paling besar
120: suatu daerah cakupan sel dibagi menjadi 3 daerah yang sama besar.
Kelebihan: delay propagasi lebih kecil
Kekurangan: interferensi lebih mungkin terjadi

Handoff
Air interface pada sistem CDMA2000 1x menyediakan kemampuan untuk handoff baik untuk
voice service mapun data service, dan juga untuk service yang di-handle oleh sistem IS-95 ke
sistem IS-2000 ataupun sebaliknya dari IS-2000 ke sistem IS-95. Handoff adalah suatu peristiwa
perpindahan kanal yang digunakan MS tanpa terjadinya pemutusan hubungan dan tanpa melalui
campur tangan dari pemakai. Peristiwa handoff terjadi karena pergerakan MS keluar dari
cakupan sel asal dan masuk cakupan sel baru.
Terdapat tiga macam handoff yang diterapkan pada sistem berbasis CDMA2000 1x:
1. Soft Handoff
Merupakan handoff yang terjadi antar sel dengan frekuensi pembawa yang sama, dimana MS
memulai komunikasi dan membentuk hubungan dengan BTS yang baru terlebih dahulu sebelum
memutuskan hubungan dengan BTS asal. Hubungan akan diputuskan jika proses penyambungan
dengan BTS yang baru telah mantap untuk menghindari drop call. Metode pembentukan
hubungan (kanal) baru terlebih dahulu sebelum memutus hubungan (kanal) lama ini dikenal
dengan istilah make before break.
2. Softer Handoff
Handoff yang terjadi antar sektor dalam satu sel dengan frekuensi pembawa dan BTS ayang
sama. Handoff ini juga berbasis pada metode make before break.
3. Hard Handoff
Tipe ini menggunakan metode break before make yang berarti harus terjadi pemutusan
huubungan dengan kanal trafik lama sebelum terjadi hubungan baru. Hard handoff terjadi pada
sistem dual mode dimana sistem akses radio CDMA2000 1x diopersasikan bersama-sama
dengan sistem akses radio lainnya seperti CDMA IS-95 atau AMPS. Selain itu juga antara sektor
atau sel dengan frekuensi pembawa yang berbeda.
Label: Voip CDMA
Diposkan oleh Mr X di 10:30 0 komentar Link ke posting ini

Kontrol daya pada CDMA2000 1x


Pada sistem CDMA, karena semua user menggunakan bandwidth dan waktu yang sama, maka
terjadi interferensi antar user. Besarnya interferensi dari seorang user dibanding dengan level
daya terima pada BTS dari user tersebut, sehingga bagi user yang lebih dekat ke BTS
memberikan kontribusi interferensi yang lebih besar bagi user lainnya, akibatnya bagi user yang
paling jauh dari BTS akan menerima interferensi paling besar. Masalah ini disebut dengan nearfar problem. Untuk mengatasi near-far problem ini dilakukan kontrol daya, yakni pengendalian
level daya pancar MS oleh BTS untuk semua MS yang berbeda-beda jauhnya dari BTS
sedemikian rupa, sehingga level daya yang diterima pada BS sama besar baik yang berasal dari
MS yang lebih jauh maupun yang lebih dekat ke BTS.
Kontrol daya pada CDMA2000 1x mempunyai bit rate 800 bps dan disebut kontrol daya cepat
arah maju (fast forward link power control) untuk alokasi kontrol daya ke kanal trafik forward
yang berbeda.
Label: Voip CDMA

Diposkan oleh Mr X di 10:16 0 komentar Link ke posting ini

Sistem CDMA2000 1x
Definisi Teknik Multiple Access
Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik multiple access yang
banyak diaplikasikan untuk seluler maupun fixed wireless. Konsep dasar dari teknik multiple
access yaitu memungkinkan suatu titik dapat diakses oleh beberapa titik yang saling berjauhan
dengan tidak saling mengganggu. Teknik multiple access mempunyai arti bagaimana suatu
spektrum radio dibagi menjadi kanal-kanal dan bagaimana kanal-kanal tersebut dialokasikan
untuk pelanggan sebanyak-banyaknya dalam satu sistem.
CDMA merupakan teknologi multiple access yang membedakan satu pengguna dengan
pengguna lainnya menggunakan kode-kode khusus dalam lebar pita frekuensi yang ditentukan.
Sistem CDMA merupakan pengembangan dari dua sistem multiple access sebelumnya. CDMA
memiliki konsep multiple access yang berbeda dengan Time Division Multiple Access (TDMA)
dan Frequency Division Multiple Access (FDMA) karena sistem ini memanfaatkan kode-kode
digital yang spesifik untuk membedakan satu pengguna dengan pengguna lainnya.
CDMA memiliki beberapa keunggulan dibandingkan teknik multiple access lainnya, yaitu :
1. Memiliki pengaruh interferensi yang kecil antara sinyal yang satu dengan yang lainnya.
2. Memiliki tingkat kerahasiaan yang tinggi dimana hal ini berkaitan dengan proses acak pada
teknik ini.
Konsep Dasar Sistem Spektral Tersebar
Code Division Multiple Access adalah teknik akses jamak yang didasarkan pada sistem
komunikasi spektral tersebar, dimana masing-masing pengguna diberikan suatu kode tertentu
yang akan membedakan satu pengguna dengan pengguna lainnya. Mulanya sistem ini
dikembangkan pada kalangan militer karena kehandalannya dalam melawan derau yang tinggi,
sifat anti jamming, dan kerahasiaan data yang tinggi.
Definisi Sistem Spektral Tersebar
Secara definitif, sistem komunikasi spektral tersebar merupakan suatu teknik modulasi dimana
pengirim sinyal menduduki lebar pita frekuensi yang jauh lebih besar dari pada spektrum
minimal yang dibutuhkan untuk menyalurkan suatu informasi. Konsep ini didasarkan pada teori
C.E Shannon untuk kapasitas saluran, yaitu :
C = W log2 (1 + S/N)
Dimana : C = kapasitas kanal transmisi (bps)
W = lebar pita frekuensi transmisi (Hz)
N = daya derau (Watt)
S = daya sinyal (Watt)
Dari teori diatas terlihat bahwa untuk menyalurkan informasi yang lebih besar pada saluran bernoise dapat ditempuh dengan dua cara yaitu :
1. Dengan cara konvensional, dimana W kecil dan S/N besar.
2. Cara penyebaran spektrum, dimana W besar dan S/N kecil.
Pada sistem spektral tersebar sinyal informasi disebar pada pita frekuensi yang jauh lebih lebar
dari pada lebar pita informasinya. Penyebaran ini dilakukan oleh suatu fungsi penebar yang
bebas terhadap sinyal informasinya berupa sinyal acak semu (psedorandom) yang memiliki

karakteristik spektral mirip derau (noise), disebut pseudorandom noise (PN code).
Ada beberapa teknik modulasi yang dapat digunakan untuk menghasilkan spektrum sinyal
tersebar antara lain Direct Sequence Spread Spectrum (DS-SS) dimana sinyal pembawa
informasi dikalikan secara langsung dengan sinyal penyebar yang berkecepatan tinggi,
Frequency Hopping Spred Spectrum (FH-SS) dimana frekuensi pembawa sinyal informasi
berubah-ubah sesuai dengan deretan kode yang diberikan dan akan konstan selama periode
tertentu yang disebut T (periode chip). Time Hopping Spread Spectrum (TH-SS) dimana sinyal
pembawa informasi tidak dikirimkan secara kontinu tetapi dikirimkan dalam bentuk short burst
yang lamanya burst tergantung dari sinyal pengkodeannya, dan hybrid modulation yang
merupakan gabungan dari dua atau lebih teknik modulasi di atas yang bertujuan untuk
menggabungkan keunggulan masing-masing teknik. Teknik modulasi yang paling banyak
dipakai saat ini, termasuk pada sistem CDMA2000 1x, adalah Direct Sequence Spread
Spectrrum (DS-SS) karena realisasinya lebih sederhana dibandingkan teknik modulasi lainnya.
Pada DS-SS, sinyal pembawa didemodulasi secara langsung oleh data terkode yang merupakan
deretan data yang telah dikodekan dengan deretan kode berkecepatan tinggi yang dibangkitkan
oleh suatu Pseudo Random Generator (PRG) dan memiliki karakteristik random semu karena
dapat diprediksi dan bersifat periodik. Sinyal yang telah tersebar ini kemudian dimodulasi
dengan menggunakan teknik modulasi BPSK, QPSK, atau MSK. Pada sistem CDMA2000 1x
digunakan teknik modulasi QPSK.

Gambar Blok pemancar DS-SS


Sedangkan pada sisi penerima, DS-SS terdiri dai tiga bagian utama yaitu demodulator,
despreader dan blok sinkronisasi deret kode.

Gambar Blok Penerima DS-SS


Ketika sinkronisasi deret kode telah tercapai antara pengirim dan penerima (akuisisi dan code

trackling loop telah berjalan sempurna), maka dilakukan proses despreading sinyal DS-SS. Dan
dengan asumsi bahwa beda fasa pada frekuensi pembawa lokal antara pengirim dan penerima
dapat dihilangkan dengan carrier recovery maka sinyal informasi yang sebenarnya akan dapat
diperoleh kembali.
Label: Voip CDMA
Diposkan oleh Mr X di 10:01 0 komentar Link ke posting ini

Juli 24, 2008


Podjok Telco: Transmisi E1
Podjok Telco: Transmisi E1
Diposkan oleh Mr X di 11:00 0 komentar Link ke posting ini

Podjok Telco: VSWR


Podjok Telco: VSWR
Diposkan oleh Mr X di 10:58 0 komentar Link ke posting ini

Installing The GPS antena Feeder

Label: Voip Series Video Instalation BSSB CDMA2000


Diposkan oleh Mr X di 10:57 0 komentar Link ke posting ini

Installing Monitoring Sistem

Label: Voip Series Video Instalation BSSB CDMA2000


Diposkan oleh Mr X di 10:37 0 komentar Link ke posting ini

Installing external cable of cabinet

Label: Voip Series Video Instalation BSSB CDMA2000


Diposkan oleh Mr X di 10:00 1 komentar Link ke posting ini

Juli 23, 2008


Installing internal cable of cabinet

Label: Voip Series Video Instalation BSSB CDMA2000


Diposkan oleh Mr X di 10:25 0 komentar Link ke posting ini

Installing Cabinet

Label: Voip Series Video Instalation BSSB CDMA2000


Diposkan oleh Mr X di 09:52 0 komentar Link ke posting ini

Tutorial MapInfo - Workspace dan Query


Pendahuluan
Workspace adalah ruang kerja untuk melakukan pemanipulasiaan terhadap gambar peta dengan
datanya, hal ini diaplikasikan dalam bentuk suatu file yang dikenal yang telah dibahas pada bab
V (bentuk file table). Untuk bekerja pada file yang dimaksud, maka harus menjalankan software
SIG (MapInfo) seperti pada gambar berikut :
Selanjutnya diarahkan ke posisi Open a Workspace, jika seandainya telah tersimpan sebelumnya
suatu peta dan data dalam directory. Atau dapat diarahkan pada Open a Table untuk memilih-

milih layer-layer apa saja yang dibutuhkan untuk ditampilkan.


Pengertian Tabel
Untuk bekerja pada MapInfo umumnya harus dimulai dengan membuka tabel. Table-tabel ini
berisi unformasi yang telah disiapkan sebelumnya. Tabel yang memeiliki objek grafis dapat
ditampilkan pada Window. Window-window tersebut adalah tampilan window peta tampilan
window browser, dan tampilan window grafik.
Jika tabel yang dibuka tidak memiliki objek grafis, maka tampilan yang akan terlihat hanya
berupa window browser. Untuk memasukkannya ke dalam window peta digunakan proses
digitasi untuk selanjutnya di Geocode.
Walaupun tabel pada MapInfo terdiri atas dua atau lebih komponen file (status.tab, status.dat,
status.ma , dll.), hanya file *.tab saja yang akan dimunculkan pada box File Name dari Open
Table Dialog.
MapInfo memberikan pengontrolan tampilan tabel, dengan menggunakan Preffered View list
Box pada Tabel Open Dialog, sehingga dapat ditampilkan spesifikasi yang dibutuhkan seperti
berikut :
Automatic : MapInfo memilih tampilan yang paling efektif. Jika data dalam bentuk peta (seperti
objek grafik yang dilampirkan pada data) contoh MapInfo membuka Table pada Map Window.
Jika Map Window telah ditampilkan dan Table yang akan ditampilkan telah dipetakan, MapInfor
secara otomatis akan membuka table pada MapInfo yang dimaksud. Jika data tidak dalam bentuk
peta, MapInfo akan mencoba membuka table pada browser window . Jika table tidak dapat
dipetakan dan dibrowser, MapInfo akan membuka tabel dengan menggunakan No View Option.
Browser : MapInfo akan membuka table pada browser window tersebut.
Current Mapper : MapInfo menambahkan data pada current map window tersebut.
New Mapper : MapInfo membuka table menggunakan new Map windows.
No View : MapInfo embuka table, tapi tidak ada data yang ditampilkan.
Dapat dilihat pada gambar berikut :
Tanpa memperhatikan bentuk data, dari lima referensi pilihan tampilan hanya Automatic dan No
View akan bekerja pada table. MapInfo akan membuka table menurut spesifikasi melalui
browser, Current mapper, dan New Mapper. Jika tidak, table akan dibuka menurut aturan
berikut :
Jika Current Mapper dipilih, dan tidak ada Map Window yang ditampilkan, MapInfo akan
mencoba membuka table melalui new Map window

Jika Current Mapper atau New Mapper dipilih dan data tidak berbentuk peta, MapInfo akan
mencoba membuka table melalui Browser Window.
Jika table tidak dapat dipetakan atau dibrowser, MapInfo akan membuka table menggunakan
No View Option.
Menampilkan Informasi Data
Untuk menampilkan suatu informasi tentang lokasi pada peta kerja nantinya, maka dapat
menggunakan tombol info pada papan tombol utama, yang dapat dengan mudah menampilkan
informasi yang dibutuhkan. Klik Info pada papan tombol utama, pindahkan kursor pada titik atau
daerah yang dikehendaki pada peta kerja, sesaat kemudian akan tampil pada layar bawah
informasi yang tersedia. Jika dilakukan klik lokasi yang memiliki lebih dari satu tabel, pada
jendela info akan terdapat urutan tabel yang tersedia. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut
dari peta tabel tersebut, maka dilakukan klik pada nama tabel yang dipilih dan seluruh data pada
tabel yang dimaksud akan segera ditampilkan.
Menutup Tabel
Untuk menutup tabel-tabel yang sedang aktif, pilih perintah tutup (Close) pada menu file. Tersedi
pula dua pilihan perintah tutup, yaitu menutup seluruh tabel kerja klik perintah Close All. Layar
akan bersih kembali dan siap untuk membuat peta kerja yang baru. Perintah Close Table , yang
digunakan pada saat ditutup satu tabel yang sedang aktif dan tetap bekerja pada peta kerja
semula.
Perintah tutup tabel ini berbeda dengan perintah tutup window. Dengan menutup window sebuah
tabel tidak berarti menutup sebuah tabel. Tabel tetap disimpan pada peta kerja (directory) yang
sewaktu-waktu dapat dipanggil kembali. Menutup tabel berarti menutup tabel dari peta kerja dan
tidak diikut sertakan dalam susunan tabel kerja sementara.
Mencetak
Pada saat dianggap perlu mencetak hasil yang telah dikerjakan, perintah print pada menu file
segera mencetak tayangan yang diinginkan. Gunakan Print Setup untuk mengubah tata letak dan
kualitas hasil kerja.
Query
Query adalah kata lain untuk pertanyaan. Dalam pengertian seleksi, dapat dimiliki tabel
informasi dan menanyakan MapInfo untuk memilih susunan data dari tabel tersebut, berikut
contohnya :
Operator dapat mengetahui nama-nama kota yang ada di Indonesia
Opearator dapat mengetahui nama-nama Kodya dan lokasinya
Operator dapat mengetahui seluruh nama-nama kota yang ada di Propinsi tertentu di Indonesia

Dan informasi yang lainya.


Perintah Select
Perintah Select memberi kesempatan untuk mengubah susunan sebuah tabel. Select juga
memberi kesempatan untuk memilih data serta objek-objek dari tabel berdasarkan atributnya.
Kemudian dapat digunakan untuk memilih objek yang berada di window peta kerja atau window
browser yang memnuhi kriteri tertentu (query). Juga dapat dibuat tabel baru yang dapat dilihatlihat, peta atau grafik seperti tabel lainnya.
Contohnya dengan merumuskan pertanyaan dalam dialog Select, dapat digunakan perintah
dalam MapInfo untuk :
Mencari informasi tentang kota mana saja yang termasuk dalam Class 1
Mencari Informasi data-data kelurahan, kecamatan, kabupaten dan lain-lain
Ingin diketahui nama-nama seluruh kecamatan yang ada di salah satu kabupaten.
Apabila bekerja dengan menggunakan window browser , MapInfo menyorot data-data yang
memenuhi kriteria yang telah dipilih. Apabila diguakan window peta kerja, objek grafis dari data
yang dipilih akan disorot.
Jiak digunakan keduanya, objek grafis dan data dalam window tabel browser tersebut akan
disorot. Di setiap kasus, MapInfo secara otomatis membuat tabel sementara yang disebut
selection yang berisi hasil dari pertanyaan tersebut.
Juga dapat melihat-lihat, emmbuat peta atau membuat grafik dari tabel tersebut seperti halnya
dengan tabel-tabel lain. Tabel tersebut juag dapat disimpan sebagai tabel yang terpisah dengan
menggunakan Save Copy As.
Untuk melaksanakan Select Query, harus dibuat suatu pertanyaan. Expression adalah suatu
pertanyaan logis yang digunakan untuk menanyakan pertanyaan tersebut. Contohnya , ingin
diketahui nama-nama kota yang ada di salah satu kabupaten. Cara penulisannya adalah
Kota.obj within Kabupaten.obj And Kabupaten.Kabupaten_Name = Kod. Bandung.
MapInfo akan mencari tabel Kota untuk seluruh data agar memnuhi kondisi tesebut dan
menyimpan data dalam tabel sementara yang dapat dilihat-lihat. Juga dapat dilakukan fungsi
matematik pada tabel tersebut. Contohnya, diinginkan membuat tabel sementara dari seluruh
Nama Kabupaten yang ada di Jawa Barat. Dapat digunakan pertanyaan :
Pertama kali tentukan Select tabelnya = Map_Jabar (misal) dan tentukan field Kab_No ,
kemudian tentukan ekspresinya sebagai berikut : Kab_No >= 1
Terdapat dua cara untuk membuat ekspresi. Metode pertama yaitu, mengetik pernyataan yang
sangat sederhana, metode ini biasanya lebih cepat. Metode kedua yaitu menekan tombol Asssist
dalam dialog Select dan membuat pernyataan dengan menggunakan bantuan menu pada

Expression Dialog. Metode ini berguna khususnya, apabila ingin membuat pernyataan yang
sangat rumit.
Label: Voip GIS
Diposkan oleh Mr X di 09:49 1 komentar Link ke posting ini

Juli 22, 2008


Precautions In Conveying

Label: Voip Series Video Instalation BSSB CDMA2000


Diposkan oleh Mr X di 09:46 0 komentar Link ke posting ini

Juli 18, 2008


Unpacking for Inspection

Label: Voip Series Video Instalation BSSB CDMA2000


Diposkan oleh Mr X di 10:55 0 komentar Link ke posting ini

Engineering preparation

Label: Voip Series Video Instalation BSSB CDMA2000


Diposkan oleh Mr X di 10:13 0 komentar Link ke posting ini

Optimaliasi Jaringan Radio (Radio Network Optimisation)


Apakah pengertian optimalisasi jaringan radio :
- Meningkatkan kapasitas, kualitas dan performa infrakstruktur jaringan tersebut
Kenapa harus dilakukan Optimalisasi :
- adanya daerah yang belum terjangkau layanan jaringan tersebut
- Penurunan performa jaringan karena adanya interferensi
- Salah prediksi penyebaran pelanggan pada saat desain jaringan
- Pertumbuhan pelanggan yang tidak terduga
- sedang melakukan pelebaran atau expansi jaringan
- Sudah terbatasnya atau limit sumber frekuensi

- Permintaan Layanan pengguna mobile


Tujuan dari Optimalisasi jaringan :
1. Meningkatakan Kualitas Jaringan (Speech quality, Call succes rate, Call Setup time)
2. Meningkatkan Kemampuan Jaringan (Service area, Radio Coverage)
3. Melakukan perawatan peralatan yang berguna agar pelanggan tidak lari.
Kegunaan Optimalisasi Jaringan bagi Pelanggan :
1. Pemberdayaan sistem dan peralatan secara optimal
2. Meminimalkan biaya perbaikan
3. Mengurangi komplain dari pelanggan
4. Mengoptimalkan kepuasan pelanggan
Yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan dan kita selangkah lebih maju dibanding
para pesaing.
Hubungan perencanaan jaringan dengan optimalisasi jaringan adalah:
Melalui Perencanaan jaringan yang bagus dari awal akan mengurangi usaha optimalisasi secara
signifikan.Perencanaan jaringan yang buruk akan mengakibatkan sulitnya optimalisasi dan
perencanaan ulang jaringan.Hubungan antara kedua activitas tersebut dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :

Masalah yang sering dihadapi dalam Optimalisasi adalah


- no coverage
- interferensi
- blocking
- tidak bekerjanya handover
- kerusakn hardware dan software
Proses kerja yang terkait dari optimalisasi jaringan radio dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

.Tuning Proses (Proses Penyelarasan)


- Drive test
- Penyesuaian Parameter jaringan
.Acceptance Test (test penerimaan )
.Ongoing Optimisation
-pengulangan control kualitas dan pematangan jaringan.

Tuning

Tujuan :
- Memverifikasi konfigurasi jaringan apakah sesuai dengan perencanaan
- mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan (HW/SW) dan kesalahan instalasi
- Memastikan jaringan siap untuk dilakukan acceptance test.
Tipe Test yang dilakukan selama tuning (penyetelan/penyelarasan):
-drive test yang berkesinambungan
->melakukan test panggilan kemudian berkeliling untuk mendeteksi kekurangan coverage
kesalahan handover,interferensi dan lain-lain
-Spot Test (test titik-titik tertentu)
->melakukan pengukuran secara detail pada kasus yang spesifik pada titi-titik tertentu
agar dapat dianalisa dengan baik kesalahan yang terjadi pada titik tersebut.
Measurement Analysis
- Pengecekan instalasi antena
->tinggi, orientation, tilt pengaturan arah antena
- Pengecekan fungsi dan parameter dasar sel atau site
. BCCH, BSIC, CI, LAC
. Neighbour List, consistency
. Handover dan parameter kekuatan daya sinyal
. Call Setup pada semua timeslot dan pengecekan kualitas suara
. handover ke sector yang lain atau ke sel tetangga
- Test measurement (TEMS atau lainnya dengan GPS)
. Kekuatan sinyal serta mengecek co-channel dan adjacent interference
Change Request and Action
-SBS System Database
.mengganti atau mengubah BCCH untuk mencegah interferensi
.mengganti Margin handover
.Add Neighbour relations
-Site Hardware
.Antena tilt dan lain sebagainya
-System error
.bugs software
.sinkronisasi transmisi (ADPCM)

Acceptance Test

- Setup test scenario


.semua tujuan, kondisi, peralatan, methodology harus disiapkan
.melakukan definition test (kriteria coverage, area coverage, panggilan sukses)
.melakukan analisa test (untuk mengetahui kriteria penerimaan sinyal)
.hasil test (level sinyal, kualitas sinyal, handover, rata-rata panggilan sukses)
Ongoing Optimising
-berguna untuk meningkatkan performa jaringan setelah dilaunching dan diisi dengan pelanggan

Pre analysis (pengecekan jaringan secara umum)


-mengumpulkan informasi tentang status jaringan
-menentukan fungsi strutur jaringan (lokasi BTS/BSC, arah direction antena, layanan dan
features yang digunakan)
-menentukan konfigurasi elemen jaringan (jumlah TRX per sel, konfigurasi sektoral atau omni)
-mengunjungi site yang bermasalah jika diperlukan.
-analisa database
Customer Complaint Analysis
-menganalisa masalah yang dihadapi(apakah kualitas suara, tidak dapat melakukan panggilan
dan lain-lain)
Collect/Analyse OMC statistik
-pengukuran OMC contoh:
.penanganan traffic(kongesti pada TCH, SDCCH)
.drop call
.interferensi
.alasan handover (Uplink_QUAL,Powerbudget, jarak...)
Collect/Analyse Drive Text Measurement
-Tipe test
.continuos drive test(Trace mode)
.Spot test
.network performance test (statistikal mode)

-Tes Pengukuran
.mengumpulkan data laporan variabel-variabel MS (downlink only) seperti :
. level layanan sinyal
. BER (Rxqual)
. CI dan LAI
. Timing Advance
. Layer 3 messages
. BSICs
. level sinyal dan daya sinyal sel tetangga
IMPLEMENT CHANGES
-Perubahan yang berkaitan dengan parameter database
-Tindakan yang berkaitan dengan hardware site
Test Mobile ada beberapa jenis dan variasi metodenya.
Modenya seperti :
-Repeated call setups
-continous call
-scanning mode
.pengecekan untuk pemilikan spektrum
.pengecekan untuk BCCH dengan tanpa adanya hubungan neighbour.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 07:22 0 komentar Link ke posting ini

Juli 17, 2008


Instalation Flow

Label: Voip Series Video Instalation BSSB CDMA2000


Diposkan oleh Mr X di 11:16 0 komentar Link ke posting ini

TRAFFIK PADA CDMA


Terdapat dua skenario blocking pada base station CDMA :
- Jika terdapat banyak kanal pada base station, namun karena terdapat banyak pengguna pada
cell yang sama, penambahan level interferensi mengakibatkan interferensi berada diatas
threshold. Panggilan akan ditolak, dan hal ini disebut skenario soft blocking.
- Jika panggilan mungkin memiliki kualitas yang baik tetapi tidak terdapat kanal pada base
station. Panggilan ditolak dan hal ini disebut skenario hard blocking
Beberapa asumsi yang digunakan pada soft blocking :

1. Jumlah user M konstan


2. Kontrol daya sempurna
3. Setiap pengguna memiliki E/I yang sama
Interferensi total soft blocking :
Itotal = MEbR (1 + ) + N
dimana :
M = jumlah pengguna dalam sel
Eb = energi per bit
R = data rate base band
N = thermal noise
= loading factor
Kondisi agar tidak terjadi soft blocking adalah (Itotal MEbR (1 + ) + N)Dan
r = N / I total

Parameter-parameter yang digunakan dalam perhitungan Trafik CDMA


1. BHCA per Subscriber (Call/BH/subs)
2. Call Holding Time per Subscriber (second)
3. Average Throughput per Subscriber at Busy Hour (kbytes/BH/subs)
4. Voice Activity secara umum :voice = 0,4 dan data= 1
Penetrasi Layanan

Kebutuhan Trafik Suara


Untuk menghitung kebutuhan trafik bagi setiap pelanggan akan layanan suara digunakan rumus :

Dimana :
. BHCA = rata-rata usaha yang dilakukan oleh pelanggan untuk melakukan panggilan selama jam
sibuk (call/BH/subs)
. Call duration = rata-rata lamanya sebuah panggilan (second)
. Activity Factor = rata-rata waktu efektif yang digunakan untuk melakukan suatu pembicaraan.
Offered Traffic seluruh net user layanan suara n ( A) adalah :
A = p x Asubs
p = jumlah pengguna pada area layanan
Offered traffic voice = n kanal x 9,6 kbps/kanal
Kebutuhan Traffic Data

Offered Trafficdata =
Sehingga Total Offered Traffic CDMA
Total Offfered Traffic = Offered Trafficdata real + Offered Trafficvoice
Offered Traffic data real = Offered traffic data + (B x Offered Traffic data)
B = Blocking
Perhitungan Total Offered Traffic per Site

Dengan data rate 9,6 kbps/kanal, maka offered traffic yang dapat diakomodasi oleh satu
frekuensi pembawa dalam satu sektor adalah :
Total Offered Trafficsektor = N x Data rate (bps/sector)
Jika dalam perencanaan ini digunakan sistem antena three sectoral dengan sectot gain sebesar
2,64 , maka total offered traffic per site adalah :
Total Offered Trafficsite = Total Offered Trafficsector x 2,64 (bps/site)

Label: Voip CDMA


Diposkan oleh Mr X di 10:50 0 komentar Link ke posting ini

Juli 16, 2008


HP dan PDA dari Indonesia yang compatible untuk operator di Jepang
HP dan PDA apa saja dari Indonesia yang compatible untuk operator di Jepang. Menurut
pengalaman saya selama 2 tahun di negeri sakura tersebut operator di sana khususnya yang
GSM, ada 2 operator besar yang bisa diandalkan, yakni NTT DoCoMo dan Vodafone. Keduanya
pun sudah menjalin kerjasama dengan operator di Indonesia seperti Indosat dan
Telkomsel.Sementara perangkat ponsel dan PDA apa saja yang bisa digunakan di sana, untuk
amannya ada baiknya kita menggunakan ponsel yang memiliki 3 jaringan yakni GSM
900/1800/1900 mHz. Kalau perangkat ponsel yang kita miliki berjaringan triple band tersebut,
maka bisa dipastikan peranti itu bisa digunakan di Jepang.
Label: Voip Telekomunikasi

Diposkan oleh Mr X di 12:28 0 komentar Link ke posting ini

HP 2116 sebagai modem internet tidak bisa konek


Problem yang sering dihadapi dan kerap terjadi pada koneksi 2116 sebagai modem adalah tidak
bisa konek dan selalu muncul panggilan data berakhir pada layar HP, padahal sudah terinstall
degan baik. Untuk mengatasinya coba kita lakukan restart ulang PC atau notebook yang
digunakan.
Oh ya, satu tips untuk koneksi menggunakan ponsel ke PC, saat selesai koneksi, jangan sekalisekali mencabut begitu saja hubungan ponsel dan PC tanpa kita perintah langsung lewat PC.
Kondisinya seperti saat kita hendak melepas flash disk atau pun hardisk eksternal.Mesti ada
perintah exit atau eject. Kadang mencabut secara sembarang koneksi antar kedua perangkat akan
menimbulkan masalah saat melakukan koneksi di lain waktu.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 12:25 0 komentar Link ke posting ini

Ponsel HSDPA Terbaik


Sampai saat ini ponsel berbasis HSDPA masih tergolong mahal.Rata-rata ponsel dengan basis
3,5G itu dibandrol dengan harga di atas 3,5 jutaan.
Kalau ditanya ponsel HSDPA mana yang lebih baik, sampai saat ini, sejauh yang saya uji coba,
semua ponsel HSDPA tergolong baik. Hanya saja mesti dilihat kelengkapan fiturnya dan
disesuaikan dengan kebutuhan kita. Misalkan Anda butuh kamera dan ingin mendengarkan
musik, artinya Anda mesti mencari ponsel HSDPA yang berkamera dan berfitur pemutar musik.
Saran saya untuk Anda yang bermukim di pedalaman, ada baiknya cari informasi dulu sebelum
menggunakan ponsel HSDPA, apakah jaringan HSDPA sudah beroperasi di tempat tinggal Anda.
Sedangkan untuk koneksi dengan EDGE tidak mesti tergantung dengan sinyal 3G. Karena
EDGE masih masuk tataran teknologi generasi 2,5 alias 2,5G yang merupakan kelanjutan GPRS.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 12:20 0 komentar Link ke posting ini

Setting GPRS dan MMS jempol di Nokia 5200


Coba lakukan setting OTA lewat SMS. Kalau masih juga tidak bisa, Anda bisa melakukan setting
manual.
Berikut proses setting GPRS dan MMS Jempol di Nokia 5200 :
Setting OTA via SMS ;

Ketik SMS dengan isi : GPRS[spasi][spasi] Kirim ke 9667


Ketik SMS dengan isi : MMS[spasi][spasi] Kirin ke 9667
CARA MANUAL :
GPRS
Connection Name: XL-GPRS
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: www.xlgprs.net
Username: xlgprs
Prompt Password: No
Password: proxl
Authentication: Normal
Homepage: http://wap.lifeinhand.com
Connection Security: Off
Session Mode: Permanent
IP Address: Automatic
Proxy Server Address: 202.152.240.050
Proxy Port Number: 8080
MMS
Connection Name: XL-MMS
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: www.xlmms.net
Username: xlgprs
Prompt Password: No
Password: proxl
Authentication: Normal
Homepage: http://mmc.xl.net.id/servlets/mms
Connection Security: Off
Session Mode: Permanent
IP Address: Automatic
Proxy Server Address: 202.152.240.050
Proxy Port Number: 8080
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 12:19 0 komentar Link ke posting ini

Mengaktifkan HSDPA di LG Viewty


HSDPA merupakan teknologi generasi 3,5 yakni teknologi akses data berkecepatan tinggi setelah
3G. Untuk proses setting nya kita cukup mengirim SMS berisi 3G ke nomor 3636.
Setelah itu kita tunggu konfirmasi dari operator Telkomsel. Nah, bila di tempat Anda
mengaktifkan ponsel ada jaringan HSDPA, maka otomatis saat Anda berselancar ke dunia maya,
jaringan tersebut akan beroperasi dengan lambang 3,5 G.Sedangkan untuk operator lain, selain

Telkomsel Anda tidak perlu melakukan aktivasi seperti tadi.Sementara kalau setting GPRS
banyak parameter yang harus kita penuhi. Mengisi parameter tersebut bisa menggunakan cara
otomatis (OTA) atau cara manual.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 12:16 0 komentar Link ke posting ini

Setting Modem Nokia 6255 Pake Flexi


Terlebih dahulu kita mesti melakukan instal driverNokia 6255ke dalam PC. Setelah itu kita bisa
melakukan setting sebagai berikut :
Pada Komputer, masuk ke control panel, kemudian pilih "phone and modem option"
Setelah itu akan keluar kotak dialog yang meminta Anda untuk memasukkan data mengenai
informasi lokasi, misal Indonesia. Code pilih angka 1.
Pilih tab modems dan pilih modem yang akan Anda gunakan. Bila proses instal kabel DKU 5
berjalan benar, maka ponsel akan terdeteksi.
Selanjutnya pilih advanced, dan isikan commands sebagai berikut : at+crm=1;+cs0=33 setelah
itu klik ok.
kemudian kembali ke control panel tadi, lalu pilih network connections, dan pilih create new
connections, dan akan muncul wizard untuk pemgaturan koneksi internet.
Pilih connect to the internet, lalu next. Pilih set up my connections manually, dan next.
Pilih connect using a dial up modem, lalu next dan pilih modem yang Anda akan gunakan.
Masukkan ISP name sebagai berikut :
nomor akses : #77
user name : telkomnet@flexi
password : flexi
APN : Koneksi selesai dan klik finish.
Selamat mencoba.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 12:12 0 komentar Link ke posting ini

Setting Modem Nokia 5310 Operator Simpati


Untuk menjadikan Nokia 5310 sebagai modem, kita bisa menggunakan berbagai perantara
koneksi baik bluetooth, infrared, kabel data dan lain sebagainya. Namun apapun perantara yang
Anda gunakan tidak begitu bermasalah. Masing-masing perantara memiliki driver agar perangkat
komputer bisa membaca ponsel dan terhubung dengan mudah.
Setelah ponsel terhubung, kita bisa masuk langsung ke control panel lalu cari icon "phone and
modem options". Kemudian muncul kotak dialog yang meminta Anda untuk memasukkan data
mengenai informasi lokasi, misal Indonesia dan lainnya.

Pilih tab modems dan pilih modem yang kita gunakan. Biasanya kalau instalasi driver berjalan
baik, nama ponsel akan muncul di antara modem yang ada. Setelah memilih modem yang
diinginkan (Nokia), Anda bisa pilih tombol properties.
Pilih Advanced, lalu isikan commands seperti ini : AT+CGDCONT=1,"IP",Telkomsel" lalu klik
OK.
Kemudian klik icon network connections pada control panel. Anda bisa langsung memilih create
a new connection, lalu klik next.
Pilih connect to the Internet, lalu next.
Pilih Setup my connection manually, lalu klik next.
Pilih connect using a dial-up modem, lalu klik next.
Pilih modem yang digunakan (Nokia).
Masukkan ISP name, misal Telkomsel.
Isikan nomor akses untuk Simpati yakni *99***1#
Isikan parameter username dan password SImpati, yakni : wap dan wap123
lalu klik finish.
Anda bisa melakukan koneksi dial up dengan modem ini.
Selamat berselancar.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 12:09 0 komentar Link ke posting ini

Migrasi StarOne dan Flexi ke Pasca Bayar


Kita mesti mengunjungi Galeri Indosat dan Plaza Telkom terdekat untuk mendaftar layanan
pasca bayar. Beberapa dokumen yang mesti disiapkan antara lain foto copy KTP, kartu keluarga,
dan bila ada foto copy rekening listrik atau telepon.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 12:05 0 komentar Link ke posting ini

Kecepatan Download IM3 Tidak Stabil


Koneksi internet lewat lewat jalur ponsel tergantung dari jaringan yang ada. Memang benar
ponsel Anda sudah berbasis 3G. Namun apakah jaringan operator yang kita gunakan khususnya
layanan 3G sudah sangat bagus ditangkap? Kalau benar-benar sinyal 3G sudah diperoleh
mestinya kecepatan akses datanya akan jauh lebih cepat. Bukti bahwa koneksi 3G sudah di dapat
adalah di bagian atas tepatnya di penunjuk sinyal, tertulis 3G. Kalau yang muncul hanya G saja,
artinya akses data yang ada hanya lewat jalur GPRS. Akses data GPRS kecepatannya tergantung
dari jaringan yang diperoleh pula. Jadi bisa jadi kecepatan akses data yang kita alami memang
benar hanya sebatas 10 kbps, karena menggunakan GPRS dan bersinyal lemah pula.
Label: Voip Telekomunikasi

Diposkan oleh Mr X di 12:03 0 komentar Link ke posting ini

Siaran TV Nokia N92


Teknologi siaran TV yang ada di seri N95 bukanlah siaran TV tuner sebagaimana yang saat ini
lagi trend pada ponsel-ponsel pendatang baru asal China. Nokia N93 menggunakan teknologi
siaran TV DVB-H. Untuk siaran TV ini belum beroperasi di Indonesia. Meski dulu sempat diuji
coba, tapi akhirnya dilarang oleh pemerintah karena mengganggu siaran dari sebuah stasiun
televisi di Tanah Air. Saat ini belum keluar ijin siaran TV tersebut.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 11:56 0 komentar Link ke posting ini

Setting GPRS K610i untuk telkomsel


Coba Anda cek settingan GPRS yang ada di pengaturan web. Anda bisa melakukan setting
otomatis melalui SMS, dan juga secara manual. Berikut cara setting GPRS di Sony Ericsson
K610i :
Cara Otomatis :
Kirim SMS ke 6616
Ketik : GPRS[spasi]nomor ICCID (Integrated Circuit Card Identification) di belakang sim card
Anda
Contoh : GPRS 6210001234567890
Keterangan : Dikenakan tarif Rp 350 sekali kirim
Tunggu beberapa saat, anda akan menerima konfirmasi sms bahwa aplikasi gprs anda sedang
diproses.
Cara Manual :
- Connection Name : APN Telkomsel
- Data Bearer : GPRS
- Access Point Name : telkomsel
- Username : wap
- Prompt Password : No
- Password : wap123
- Authentication : Normal
- Gateway IP address : 10.1.89.130
- Homepage : http://wap.telkomsel.com
- Connection Security : Off
- Session Mode : Permanent
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 11:53 0 komentar Link ke posting ini

install pocket Quran untuk HP LG KG200


Cara menginstal aplikasi tersebut ke ponsel bisa menggunakan kabel data, karena ponsel ini tidak
dibekali oleh infrared dan juga bluetooth.
Anda bisa memindahkan aplikasi itu ke folder yang Anda inginkan. Anda bisa membukanya dan
langsung menginstalnya. Dalam proses instalasi akan muncul penawaran akan diinstal di
manakah aplikasi ini, memori ponsel atau memori card? Anda bisa memilih memori card.
Proses pemindahan aplikasi ini ke ponsel bisa juga dilakukan lewat card reader (memori card).
Sebagaimana layaknya flash disk, Anda bisa menyimpan aplikasi ini ke folder yang Anda
tentukan sendiri. kemudian Anda bisa membukanya di ponsel lalu menginstalnya.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 11:51 0 komentar Link ke posting ini

Setting GPRS Mentari Nokia 5200


Coba kita masuk ke menu web. Lalu ==>setting ==> Connection settings ==> edit active service
settings ==> setting name (Indosat GPRS), lalu Anda bisa mengikuti step selanjutnya seperti di
bawah ini :
Setting GPRS
Profile Name : INDOSATGPRS
Homepage URL : http://wap.klub-mentari.com
IP Address : 10.19.19.19
Bearer : GPRS
User Name : indosat
Password : indosat
APN : indosatgprs
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 11:49 0 komentar Link ke posting ini

Setting GPRS Mentari LG KG320


Caranya dengan melakukan setting OTA alias otomatis. Dengan mengirim SMS ke sebuah
nomor tertentu, ponsel Anda sudah otomatis tersetting GPRS-nya, tak perlu pengaturan manual.
Sayangnya ada beberapa tipe dan jenis ponsel yang tidak didukung oleh setting OTA tersebut,
seperti ponsel milik adik Anda LG KG 320.
Coba lakukan seting manual dengan cara :
Masuk ke menu web. Lalu ==>setting ==> Connection settings ==> edit active service settings
==> setting name (Indosat GPRS), lalu Anda bisa mengikuti step selanjutnya seperti di bawah ini
:

Setting GPRS
Profile Name : INDOSATGPRS
Homepage URL : http://wap.klub-mentari.com
IP Address : 10.19.19.19
Bearer : GPRS
User Name : indosat
Password : indosat
APN : indosatgprs
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 11:47 0 komentar Link ke posting ini

Keamanan Jaringan UMTS


Fungsi keamanan dalam jaringan UMTS lebih difokuskan terhadap suatu jaminan bahwa datadata yang ditransmisikan terbebas dari segala penyadapan dan benar-banar tiba kepada pihak
yang berhak atas data tersebut, tanpa terjadi suatu kesalahan penyampaian data. Untuk
kepentingan itu maka jaringan sistem UMTS harus benar-benar mengenali otentikasi dari setiap
pelanggannya, sehingga dengan demikian tidak akan terjadi kesalahan dalam pengiriman suatu
data. Fungsi keamanan dalam jaringan UMTS banyak mengadopsi sistem keamanan yang
diimplementasikan dalam jaringan GSM. Jaringan UMTS mempunyai cakupan layanan yang
lebih luas dibandingkan GSM dan juga memiliki struktur jaringan yang lebih kompleks maka
berbagai fungsi-fungsi keamanan yang diadopsi dari jaringan GSM tidak cukup, perlu untuk
ditambahkan fungsi-fungsi keamanan lainnya. Sebagai contoh, pada jaringan layanan UMTS
ditambahakan suatu algoritma enkripsi yang lebih kompleks dan sempurna pada interface yang
menghubungkan antara node B menuju RNC. Dengan adanya algoritma tersebut maka
kerahasiaan dari pelanggan akan lebih terjamin.
Ada empat bagian yang utama dari fungsi-fungsi keamanan yang diadopsi dari jaringan GSM
untuk diimplementasikan dalam jaringan UMTS. Keempat elemen fungsi keamanan tersebut
meliputi:
a) Otentikasi dari para pelanggan
b) Kerahasiaan identitas dari para pelenggan
c) Penggunaan subscriber identity module (SIM) yang mempunyai sifat removable dari hardware
yang dipergunakan pengguna.
d) Enkripsi dari interface radio
Sedangkan feature-feature yang ditambahakan dalam keamanan jaringan layanan UMTS adalah:
a) Fungsi keamanan yang bersifat melawan penggunaan base station yang salah beserta dengan
proses otentikasinya.
b) Penggunaan algoritma enkripsi secara khusus pada interface yang menghubungkan antara
node B dengan RNC.

c) Keamanan data pada jaringan akan dilindungi dengan mengaplikasikan tempat penyimpanan
data / data storages dan juga sewaktu mentransmisikan chippering keys dan otentikasi data
didalam sistem.
d) Adanya suatu mekanisme yang diterapkan guna keperluan dalam mengupgrade feature-feature
fungsi keamanan. Trafik jaringan inti antara sesama RNC atau MSC tidak diterapkan fungsi
pengacakan, karena sistem itu didesain dengan kapabilitas penangkapan yang hanya bisa
dilakukan oleh masing-masing pemilik jaringan yang sah, desain ini juga diterapkan dalam
mengakses call data record (CDR). Dengan demikian masingmasing switch secara otomatis akan
memiliki keamanan sendiri dalam menghadapi
akses-akses yang tidak berhak. Elemen kemanan dalam spesifikasi UMTS dibagi menjadi lima
bagian utama. Kelima bagian tersebut adalah:
a) Network access security.
Satu set feature yang menyediakan jaminan keamanan kepada pengguna dalam mengakses
layanan-layanan dengan cara memberikan proteksi kepada jalur komunikasi, yang dalam hal ini
adalah radio access link.
b) Network domain security
Satu set feature yang memberikan jaminan kepada node-node dalam suatu provider dalam
mempertukarkan sinyal-sinyal data secara aman, dengan cara melakukan proteksi terhadap pathpath komunikasi yang dipergunakan dalam jaringan tersebut.
c) User domain security
Satu set feature yang memberikan jaminan keamanan dalam melakukan akses antara mobile
station.
d) Application domain security
Satu set feature yang memberikan jaminan terhadap aplikasi dari pengguna dan dari domain
provider untuk saling mempertukarkan pesan secara aman.
e) Visibility and confidentiality of security
Satu set feature yang memberikan jaminan kepada pengguna dalam melaporkan kondisinya
apakah feature keamanan diaktifkan ataukah tidak. Spesifikasi UMTS juga memiliki feature
penjaminan kerahasiaan identitas dari pengguna yang meliputi tiga bagian utama, yaitu:
a) User identity confidentiality
IMSI dari suatu pengguna yang akan menunjukan kepada siapa suatu layanan akan dikirim
dijamin kerahasiaanya sehingga dapat menghindarkan dari segala upaya penyadapan.
b) User location confidentiality
Kehadiran atau kedatangan suatu pengguna dalam suatu area tertentu tidak dapat ditentukan oleh
para penyadap dari radio access link.
c) User untraceability
Para pengacau tidak dapat memastikan apakah layanan yang dikirim kepada suatu pengguna
benar-benar pesan yang otentik atau hanya sekedar pesan lain
yang bersifat menipu.

Label: Voip UMTS


Diposkan oleh Mr X di 11:05 0 komentar Link ke posting ini

Alokasi Kanal Frekuensi UMTS


Alokasi kanal frekuensi dari IMT2000 didasarkan pada pembagian frekuensi yang dilakukan
WARC. Alokasi band 1885 MHz - 2025 MHz dan 2110 MHz 2200 MHz dimaksudkan untuk
mengimplementasikan IMT 2000, sehingga untuk rentang frekuensi tersebut akan dihindarkan
dari pemakaian atau penggunaan layananlayanan lain.
UMTS termasuk dalam suatu sistem telekomunikasi yang sedang dikembangkan dalam kerangka
IMT-2000. Alokasi frekuensi dari UMTS sendiri dibagi manjadi dua bagian berdasarkan mode
pengoperasian metode duplex- nya, dan alokasi untuk penggunaan satelit baik pengunaan
frekuensi uplink maupun frekuensi downlink sudah tersedia meskipun mungkin belum
digunakan. Alokasi frekuensi dari UMTS adalah sebagai berikut:
a) Band frekuensi antara 1920 MHz 1980 MHz dan antara 2110 MHZ-2170 MHz digunakan
untuk UMTS dengan metode duplex FDD dengan sepasang/ paired frekuensi yang akan
digunakan untuk uplink dan downlink. Suatu operator membutuhkan antara tiga sampai empat
channel agar dapat menyediakan suatu kecepatan yang tinggi didalam suatu jaringan dengan
kapasitas yang tinggi pula. Channel-channel tersebut dapat berukuran 2x15 MHz atau 2x20
MHz. Besar dari channel spacing ditetapkan sebesar 5 MHz.
b) Band frekuensi antara 1900 MHz 1920 MHz dan antara 2010 MHz-2025 MHz digunakan
untuk UMTS dengan metode TDD. Besar dari channel spacing sebesar 5 MHz. Karena
menggunakan metode duplex TDD maka transmiter dan receiver tidak dipisahkan dengan
frekuensi, TDD menggunakan unpaired frekuensi.
c) Band frekuensi antara 1980 MHz 2010 MHz dan antara 2170 MHz-2200
MHz digunakan untuk satelit yang terdiri dari frekuensi uplink dan downlink.
Label: Voip UMTS
Diposkan oleh Mr X di 10:54 0 komentar Link ke posting ini

Quality of Service Dalam UMTS.


Dalam perencanaan suatu jaringan, perlu untuk dipertimbangkan perancangan layanan end to end
yang matang, dalam arti dimana terminal equipment yang satu dapat berhubungan dengan
terminal equipment lainnya dengan melewati beberapa pembawa layanan. Keberhasilan jaringan
UMTS dalam melayani para pengguna tergantung dari tingkat kepuasan pengguna. Parameter
yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna dalam menggunakan jaringan
adalah Quality ofService (QoS). QoS tidak ditinjau per elemen jaringan melainkan QoS ditinjau
dari sudut jaringan secara keseluruhan.
Untuk merealisasikan jaringan QoS yang handal, yang mampu melayani semua pengguna

dengan baik, maka diperlukan pembawa layanan (bearer service) yang menghubungkan setiap
terminal yang terdapat dalam suatu jaringan. Masing-masing pembawa layanan mempunyai
tanggung jawab, karakteristik, dan fungsi yang spesifik untuk memberikan pelayanan dari
sumber ke tujuan dari suatu elemen ke elemen lainnya, yang pada akhirnya nanti akan
menghubungkan semua terminal elemen-elemen yang terdapat dalam suatu jaringan. Suatu
pembawa layanan akan meliputi semua aspek dari suatu layanan, seperti misalnya kontrol dari
sinyal dan juga tranportasi.
Jaringan layanan end to end dalam UMTS didukung oleh tiga pembawa layanan, yaitu :
a) Pelayanan lokal
b) Pelayanan UMTS
c) Pelayanan eksternal
Dalam lapisan kedua arsitektur QoS pembawa layanan UMTS terbentang diantara radio bearer
(RAB) service dan core netwiork (CN) bearer service. Pembawa layanan UMTS ini melingkupi
antara mobile terminal (MT) sampai dengan core network gateway. Sedangkan RAB sendiri
melingkupi layanan antara MT dengan CN edge node, yang dapat berupa MSC atau SGSN. CN
bearer service melingkupi segmen jaringan antara CN edge node dan CN gateway node yang
dapat berupa gateway MSC (GMSC) atau gateway GSN (GGSN) yang memberikan akses
kepada jaringan eksternal. Layanan UMTS terbagi dalam empat kelas QoS. Keempat kelas
tersebut mempunyai karakteristik trafik yang berbeda. Keempat kelas layanan tersebut adalah:
a) Conversational class
Karakteristik layanan dari kelas ini adalah mempertahankan hubungan antara pihak-pihak yang
berinteraksi, sehingga aliran data dapat disampaikan ke masing-masing pihak yang
berkepentingan dalam komunikasi yang terjadi. Kelas ini memiliki toleransi delay yang cukup
kecil, yang artinya bahwa kelas ini sangat sensitif terhadap waktu. Sinyal-sinyal yang dikirimkan
dari dan ke end to end harus terbebas dari gangguan delay. Layanan ini biasanya merupakan
percakapan dari dua belah pihak atau lebih. Contoh layanan yang termasuk kelas ini adalah video
conference, suara, dan video telephony.
b) Streaming class
Kelas ini menawarkan berbagai aplikasi untuk men- download berbagai macam multimedia yang
berisi audio dan video yang disediakan secara online. Kebanyakan aliran data pada kelas ini
bersifat unidirectional, sehingga dapat diterapkan penggunaan buffer yang dapat menampung
beberapa informasi yang sering dipanggil oleh kebanyakan pengguna. Dengan adanya
penempatan buffer ini maka akan dapat mengurangi delay yang akan terjadi pada saat
pengiriman data. Contoh layanan yang ditawarkan oleh kelas ini
adalah streaming video.
c) Interactive class
Kelas ini menawarkan layanan berupa remote access applications dimana pengguna atau suatu
mesin dapat mengirimkan permintaan kepada server dan menunggu jawabannya dalam beberapa
waktu tertentu. Contoh dari layanan ini adalah web browsing, akses database.
d) Background class

Dalam kategori ini tujuan tidak mengharuskan data tiba dalam waktu yang singkat, pengguna
masih dapat mentoleransi sampai dengan beberapa waktu tertentu. Layanan ini berusaha untuk
mempertahankan suatu data sampai tiba pada tujuan yang diharapkan. Contoh dari aplikasi
layanan ini adalah email , file transfer. Setiap kelas QoS dalam layanan UMTS mempunyai
karakteristik penyampaian data yang berbeda-beda.
Sedangkan parameter-parameter QoS yang digunakan untuk menunjukkan kepuasan pengguna
jaringan adalah:
a) Availability
Jumlah total waktu suatu sistem yang tersedia bagi para pengguna. Parameter ini diukur dalam
satu kurun waktu tertentu, misalnya setahun, dan direpresentasikan dalam persentase.
b) Mean Time Between Failure (MTBF)
Waktu rata-rata sebuah peralatan akan mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya.
Karena sebuah sistem terdiri dari banyak peralatan, maka nilai MTBF juga harus diukur sebagai
MTBF total. MTBF ini kan berpengaruh terhadap biaya pemeliharaan sistem, yang selanjutnya
akan berpengaruh terhadap biaya layanan terhadap pengguna.
c) Realibility
Berkaitan erat dengan performa dari sistem dalam melayani pengguna. Sistem yang ideal harus
dapat diandalkan oleh pengguna pada setiap waktu.
d) Transaction Delay
Delay yang terjadi pada saat transfer informasi atau paket data. Delay yang terjadi harus dapat
diminimalkan dengan cara menerapkan proses routing data yang tepat.
e) Security
Meliputi keamanan dari virus, penipuan, dan penyadapan. Privasi dan rasa aman dari pengguna
dalam menggunakan jaringan harus dapat dijaga. Faktor keamanan dapat ditingkatkan dengan
penggunaan password, enkripsi data, firewall, dan software anti virus.
f) Bandwidth
Semakin besar kapasitas bandwidth yang digunakan, maka semakin pendek waktu yang
diperlukan untuk mentransfer data atau semakin banyak bit data yang dapat ditransfer untuk
setiap detiknya.
g) Information Loss
Jumlah bit data yang hilang pada waktu transmisi. Resiko Information Loss akan tinggi apabila
proses transmisi data melibatkan banyak infrastruktur sehingga proses perbaikan data menjadi
rumit
Label: Voip UMTS
Diposkan oleh Mr X di 10:24 0 komentar Link ke posting ini

Juli 15, 2008


Karakteristik Layanan UMTS
UMTS mempunyai aplikasi yang sangat luas, dimana aplikasi-aplikasi yang dimiliki UMTS
telah dikelompokkan menjadi empat kelas QoS. Layanan-layanan yang ditawarkan oleh UMTS
memiliki jenis trafik yang berbeda-beda. Ada dua macam jenis trafik dalam suatu sistem
komunikasi, yaitu:
a) Simetri
Pada trafik simetri ini laju data dari jaringan ke pengguna sama dengan laju
data dari pengguna ke jaringan. Karena besar dari laju data dari jaringan ke
pengguna maupun sebaliknya besarnya sama maka faktor asimetrik dari trafik
ini besarnya selalu bernilai 1 tidak bergantung pada besar laju data channel
uplink dan downlink.
b) Asimetri
Pada trafik asimetri ini laju data dari jaringan ke pengguna tidak sama dengan laju data dari
pengguna ke jaringan. Karena itu besar dari faktor asimetri tergantung dari laju data uplink dan
downlink. Dimana besar dari faktor asimetri dapat dihitung dengan persamaan
Faktor asimetri = Downlink Channel Data Rate - Uplink Channel Data Rate
Selain ada perbedaan dari jenis trafik, perbedaan juga terdapat pada mode switch yang
digunakan. Mode switch ini merupakan suatu cara bagaimana sebaiknya suatu data
ditransmisikan. Terdapat dua mode switch yang digunakan dalam layanan UMTS, yaitu:
a) Circuit Switching
Dalam suatu jaringan terdapat interkoneksi kumpulan dari node-node. Nodenode tersebut akan
menjadi suatu penghubung antara stasiun sumber menuju stasiun tujuan. Dalam circuit switching
sebelum data ditransmisikan, maka jalur transmisi sudah ditetapkan terlebih dahulu. Sehingga
waktu pentransmisian data dari awal hingga akhir hanya menggunakan satu jalur tetap yang
sudah ditentukan sebelumnya.
b) Packet Switching
Dalam packet switching, sebelum data ditransmisikan maka data-data tersebut akan dipecahpecah menjadi paket-paket yang berukuran kecil. Paket-paket kecil data tersebut dilengkapi
header tertentu yang menunjukkan urutan dari paket data tersebut. Sesudah dipecah paket-paket
data akan ditransmisikan melalui node-node. Petransmisian paker-paket data tidak seperti halnya
circuit switching yang hanya melewati satu jalur saja, tetapi petransmisian data tersebut melewati
beberapa jalur yang ada dan jalur yang dilewati paket-paket data itu tidak ditentukan
sebelumnya, sehingga urutan paket-paket data yang tiba di tujuan boleh jadi tidak sesuai urutan
sebenarnya. Karakteristik dari layanan-layanan UMTS dapat dikelompokkan menjadi enam
jenis layanan utama, yang akan dijabarkan berikut ini:
a) Speech (S)

Layanan ini merupakan layanan yang paling utama dalam sebuah sistem komunikasi, yaitu
merupakan layanan suara seorang pelanggan ke seorang pelanggan lain. Dalam layanan ini juga
dimungkinkan seorang pelanggan berbicara ke banyak pelanggan, yang sering dikenal dengan
nama teleconferencing. Selain itu kotak suara (voice mail) juga termasuk ke dalam karakteristik
layanan ini. Kotak suara adalah layanan pesan dalam bentuk suara yang disampaikan kepada
seorang pelanggan yang bersangkutan. Inti
dari layanan ini adalah penyampaian sinyal suara dari seorang pelanggan ke pelanggan lainnya.
b) Simple Messaging (SM)
Layanan ini merupakan layanan pengiriman pesan berupa teks dari seorang pelanggan ke
seorang atau ke banyak pelanggan lainnya. Contoh yang paling populer dari layanan ini adalah
short message service (SMS). Contoh lainnya adalah pengiriman dan penerimaan email, dimana
pesan yang berupa pesan elektronik dikirimkan ke pelanggan lainnya via internet. Aplikasi
lainnya adalah simple e-commerce, dimana mungkin terjadi transaksi pemesanan atau
pembayaran terhadap suatu produk tertentu yang dilakukan via internet.
c) Switched data (SD)
Layanan ini merupakan layanan akses dial up LAN dengan kecepatan yang rendah, termasuk
juga akses ke internet dan intranet dan juga faksimile. Inti layanan ini adalah menswitch datadata yang sederhana, tidak termasuk data multimedia dengan grafik yang tinggi yang otomatis
membutuhkan laju data yang tinggi pula
d) Medium multimedia (MMM)
Layanan ini juga merupakan layanan akses LAN dan juga akses intranet maupun internet, tetapi
dengan aplikasi multimedia, contohnya adalah shopping via internet dan e-banking yaitu
transaksi bank via internet.
e) High multimedia (HMM)
Layanan ini merupakan aplikasi layanan akses LAN, intranet, internet dengan kecepatan yang
tinggi. Layanan ini tergolong layanan multimedia dengan grafik yang tinggi, contohnya adalah
penayangan video dan audio clip.
f) High interactive multimedia (HIMM)
Layanan ini merupakan layanan transfer data dengan kecepatan tinggi dan memerlukan
hubungan yang kontinyu secara simultan. Layanan ini sangat peka terhadap delay sehingga harus
diusahakan hanya terjadi delay seminimal mungkin. Apabila delay sudah melebihi dari batas
ambang yang dapat ditoleransi maka komunikasi yang terjadi akan mengalami gangguan.
Layanan ini melibatkan data audio maupun video. Contoh aplikasi dari layanan ini adalah video
telephony dan video conferencing.
Label: Voip UMTS
Diposkan oleh Mr X di 13:21 0 komentar Link ke posting ini

Metode Duplex Dual Mode Pada UMTS

Dalam sistem transmisi pada komunikasi radio dapat diklasifikasikan ke dalam tiga macam
bentuk, yaitu simplex, half duplex, dan full duplex. Pada metode simplex, komunikasi yang
dilakukan hanya terbatas pada satu arah saja. Contoh dari metode simplex dalam sistem seluler
adalah penggunaan sistem paging, dimana MSC akan mengirimkan suatu pesan kepada seluruh
BTS yang ada didalam pengawasannya guna mencari posisi mobile station tertentu. BTS yang
tidak melayani mobile station yang dimaksud tidak akan memberikan suatu acknowledge kepada
MSC, sehingga komunikasi semacam ini hanya bersifat satu arah saja.
Metode half duplex mengijinkan suatu komunikasi dilakukan pada dua arah tetapi menggunakan
channel radio yang sama baik untuk transmisi maupun untuk penerima, sehingga pada suatu
waktu hanya satu pengguna saja yang dapat mengirimkan sinyal informasi. Dalam komunikasi
yang bersifat half duplex ada suatu pembatasan dalam melakukan komunikasi. Ketidakleluasaan
dalam komunikasi half duplex dapat dilukiskan dalam kebiasaan seperti push- to-talk dan
release- tolisten pada suatu komunikasi menggunakan handy talky.
Full duplex merupakan suatu komunikasi dua arah yang dapat dilakukan secara simultan. Agar
suatu komunikasi dua arah dapat berjalan secara simultan maka ada dua teknik yang biasa
digunakan, yaitu:
a) Frequency Division Duplex (FDD)
FDD mempunyai kemampuan untuk menyelenggarakan suatu komunikasi yang simultan antara
mobile station dengan base station. Untuk keperluan ini maka FDD menyediakan dua band
frekuensi sebagai channel yang terpisah untuk masing-masing pengguna. Satu band frekuensi
digunakan untuk melayani trafik dari base station ke mobile station yang dikenal dengan sebutan
forward band, satu band lagi digunakan unuk melayani trafik dari mobile station ke base station,
yang biasa disebut dengan reverse band. Suatu base station menggunakan dua antenna yang
terpisah, yaitu antenna untuk keperluan transmisi dan satu antenna lagi yang digunakan untuk
keperluan penerimaan sinyal. Penggunaan dua antenna yang terpisah pada base station
diperlukan untuk mengakomodasi dua channel yang terpisah. Sedangkan pada mobile station
hanya menggunakan satu antenna yang difungsikan baik untuk keperluan transmisi ataupun
untuk keperluan penerimaan sinyal. Karena hanya menggunakan sebuah antenna saja untuk
menghandle dua kepentingan yang berbeda maka pada mobile station menggunakan suatu alat
yang dinamakan duplexer. Duplexer ini diletakkan didalam mobile unit yang digunakan untuk
mengaktifkan antenna yang sama agar dapat digunakan secara simultan untuk keperluan
transmisi maupun penerimaan sinyal.
b) Time Division Duplex (TDD)
Dalam suatu komunikasi radio dimungkinkan penggunaan secara bersama suatu channel
berdasarkan pembagian yang dilakukan pada domain waktu. Atas dasar pemikiran inilah yang
membuat TDD dapat digunakan sebagai metode full duplex dalam menyelenggarakan suatu
komunikasi dua arah yang bersifat simultan. Masing-masing pengguna mempunyai dua channel
yaitu forward dan reverse yang terbentuk dari alokasi slot-slot waktu, sehingga TDD
mengijinkan dua channel tersebut terletak pada band frekuensi yang sama. Suatu slot waktu akan
dipisahkan untuk digunakan sebagai channel forward dan channel reverse seperti yang tampak
pada gambar 3.9b. Sehingga dengan demikian dua
keperluan yang berbeda yaitu transmisi dan penerimaan sinyal dapat ditangani oleh dua channel.

Sebenarnya TDD bukan merupakan full duplex secara penuh, lebih tepat jika dikatakan bahwa
TDD merupakan semi full duplex. Hal ini dikarenakan bahwa TDD tidak dapat melayani
komunikasi yang simultan pada saat waktu yang bersamaan. Syarat agar metode duplex TDD
dapat digunakan dalam suatu sistem komunikasi adalah bahwa laju data transmisi pada suatu
channel harus lebih besar dari laju data dari pengguna. Sesuai dengan standar IMT-2000, maka
UMTS menggunakan metode duplex
baik FDD maupun TDD. Metode duplex FDD dan TDD masing-masing mempunyai kelemahan
dan kelebihan tersendiri apabila diaplikasikan dalam suatu area. UMTS akan mengambil
keunggulan dari masing-masing metode duplex tersebut untuk diterapkan pada area
pelayanannya yang sesuai sehingga dengan demikian efisiensi akan didapatkan. Untuk
memberikan pelayanan terhadap suatu area secara maksimal dan efisien maka area pelayanan
dari UMTS terbagi atas sel-sel kecil dan sel-sel besar. Dimulai dari pikosel, mikrosel, makrosel
hingga sel yang bersifat global yang pelayanannya menggunakan satelit. Penggunaan dua metode
duplex tersebut didasarkan atas pembagian ruang lingkup pelayanan dari UMTS.
Metode duplex FDD sangat cocok untuk digunakan pada jaringan sel yang luas. Jaringan sel
tersebut biasanya merupakan makrosel, dimana kebanyakan dari pengguna memiliki mobilitas
yang tinggi. FDD ini dapat digunakan untuk layanan suara maupun transmisi data. FDD
menyediakan frekuensi secara individual untuk setiap pengguna sehingga meskipun suatu
pengguna bergerak dengan mobilitas yang tinggi pada saat melakukan komunikasi, hal tersebut
tidak akan menjadi masalah. Makrosel yang menggunakan FDD biasanya digunakan untuk
daerah suburban dan rural.
Sedangkan metode duplex TDD sangat cocok untuk diaplikasikan pada jaringan sel yang kecil.
Sel-sel tersebut biasanya merupakan pikosel hingga mikrosel. TDD cocok untuk digunakan pada
tingkat kepadatan yang tinggi dengan mobilitas pengguna yang rendah. TDD tidak dapat
diterapkan pada suatu pengguna yang memiliki mobilitas yang tinggi pada suatu area pelayanan
yang tergolong cukup luas, hal ini dikarenakan bahwa channel pada metode duplex TDD
menggunakan pemisahan slot-slot waktu yang berarti sangat sensitif sekali terhadap waktu. TDD
tidak dapat memberikan toleransi terhadap delay. Itulah sebabnya mengapa TDD diaplikasikan
pada suatu area pelayanan yang cukup kecil, misalnya seperti didalam gedung perkantoran.
Namun meskipun demikian TDD merupakan suatu solusi komunikasi full duplex dengan biaya
rendah dan dapat menghemat penggunaan dari frekuensi. TDD dapat menangani transmisi
layanan suara dan aplikasi data. Berdasarkan kesepakatan ETSI maka teknik radio akses pada
UMTS dioperasikan dengan menggunakan dua metode duplex yaitu FDD dan TDD. Untuk
metode duplex FDD UMTS akan menggunakan W-CDMA sedangkan untuk metode duplex
TDD akan digunakan TD-CDMA. Karena menggunakan dua metode duplex yang berbeda maka
dalam UMTS terdapat pembagian spektrum. Terdapat dua spektrum dalam UMTS, yaitu paired
spectrum dan unpaired spectrum. Paired spectrum digunakan untuk metode duplex FDD (WCDMA) sedangkan unpaired spectrum digunakan untuk metode duplex TDD (TD-CDMA).
Sepasang spektrum frekuensi yang identik yaitu sebesar 60 Mhz digunakan untuk keperluan
metode duplex FDD sedangkan spektrum lainnya yang tersisa yang masing-masing memiliki
besar 15 MHz dan 20 MHz digunakan untuk keperluan metode duplex TDD. Dengan demikian
spektrum inti dari UMTS untuk mode FDD dan TDD sebesar 155 MHz. Sedangkan untuk
spektrum minimum dari operator, UMTS Forum merekomendasikan sebesar 2X15 MHz (paired)
untuk W-CDMA dan 5 Mhz (unpaired) untuk TD-CDMA sebagai alokasi yang sesuai untuk tiap

operator. Spektrum sebesar 2X15 MHz memperbolehkan untuk membangun struktur sel dengan
hirarki yang lengkap dimana terdapat suatu permintaan trafik yang tinggi. Pada kondisi seperti
itu maka mengijinkan untuk dibentuk struktur sel campuran dimana satu makrosel dapat terdiri
dari dua mikrosel. Alokasi ini akan sangat mendukung para pengguna data dengan kecepatan
yang tinggi. Mungkin beberapa
pengguna data akan memakai seluruh carrier dengan waktu yang singkat. Sedangkan spektrum
sebesar 5 MHz dengan mode TDD banyak digunakan untuk memberikan pelayanan data pada
aplikasi indoor dengan mobilitas pengguna yang rendah.
Label: Voip UMTS
Diposkan oleh Mr X di 13:00 0 komentar Link ke posting ini

Protokol UTRAN
Struktur protokol UTRAN dibagi menjadi dua lapisan, yaitu:
a) Radio Network Layer (RNL)
b) Transport Network Layer (TNL)
Isolasi ini dimaksudkan untuk membedakan fungsi-fungsi protokol yang spesifik dalam suatu
protokol UTRAN. Didalam RNL maupun TNL masih akan terjadi lagi pembagian protokolprotokol untuk kepentingan yang lebih spesifik. Didalam protokol UTRAN menggunakan
teknologi transportasi berbasis Asynchronous Transfer Mode (ATM). Dengan berbasis pada
penggunaan ATM dalam jaringan akses, UMTS membawa perbedaan yang cukup besar jika
dibandingkan dengan paradigma circuit switching yang digunakan didalam sistem 2G.ATM
merupakan suatu interface transfer paket-paket data yang efisien. ATM
menggunakan paket-paket dengan ukuran tertentu, yang biasa disebut dengan sel. Penggunaan
ukuran dan format tertentu ini dimaksudkan agar dapat menghasikan skema yang efisien untuk
pentransmisian data pada jaringan berkecepatan tinggi.
Pada suatu lingkungan yang campuran dimana jaringan yang berbasis IP diinterkoneksikan
dengan jaringan ATM, maka untuk mengintegrasikan keduanya adalah dengan cara memetakan
paket-paket IP menjadi sel-sel ATM. Satu paket IP disegmentasikan ke sejumlah sel-sel saat
proses transmisi berlangsung dan akan
dilakukan assemble ulang frame dari sel-sel pada saat penerimaan. Dengan cara ini
maka mengijinkan penggunaan IP disepanjang ATM, maka seluruh infrastruktur IP yang ada bisa
dipergunakan disepanjang jaringan ATM. Penggunaan ATM menyebabkan diperlukannya suatu
lapisan adaptasi untuk mendukung protokolprotokol transfer informasi yang tidak berbasis pada
ATM. ATM adaptation layer (AAL) akan memisahkan informasi dari pemakai AAL menjadi
paket-paket berukuran 48 oktet untuk dapat disesuaikan menjadi sel ATM. Untuk keperluan ini
maka terjadi pengumpulan bit-bit dari serangkaian deretan bit atau dengan kata lain
mensegmentasikan frame menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Ada dua tipe informasi
yang akan disampaikan via ATM, yaitu:
a) Informasi antara mobile station dengan jaringan dimana sinyal informasi dan trafik dari
pengguna akan mengalir diantara mobile station dan access node dari core network. Node yang

dimaksud disini adalah MSC jika terjadi komunikasi yang berhubugan dengan circuit switched
domain atau SGSN jika komunikasi yang dimaksud menunjuk pada packet switched domain.
b) Pensinyalan UTRAN dimana dalam kategori ini akan membutuhkan protokolprotokol lain
yaitu Node B Application Part (NBAP) yang menghubungkan antara node B dengan RNC, Radio
Access Network Application Part (RANAP) yang menghubungkan antara RNC dengan core
network, dan Radio Network Subsystem Application Part (RNSAP) yang menghubungkan antara
RNC.
Label: Voip UMTS
Diposkan oleh Mr X di 12:55 0 komentar Link ke posting ini

Arsitektur Sistem Jaringan UMTS.


Suatu jaringan UMTS terdiri dari tiga bagian yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.
Ketiga bagian itu adalah:
a) Core Network
b) Terrestrial Radio Access Network (UTRAN)
c) User Equipment (UE)
Fungsi utama dari core network adalah untuk menyelenggarakan proses switching dan routing.
Di dalam core network terjadi berbagai proses switching dan transmisi yang ditujukan ke
berbagai pelanggan yang terletak pada jaringan UMTS. Core network juga berisi database untuk
menjalankan fungsinya sebagai manajemen jaringan.
Landasan utama dari arsitektur core network untuk UMTS berdasar pada jaringan GSM dengan
GPRS. Core network terbagi manjadi dua bagian, yaitu:
a) circuit switched domain.
b) packet switched domain.
Circuit switched terdiri dari babarapa elemen-elemen. Elemen dari circuit switched
antara lain:
a) Mobile switching center (MSC)
b) Visitor Location Register (VLR)
c) Gateway MSC
Sedangkan elemen packet switched juga terdiri dari beberapa elemen, yaitu:
a) Serving GPRS Support Node (SGSN)
b) Gateway GPRS Support Node (GGSN)
Masih terdapat beberapa elemen yang digunakan secara bersama-sama antara circuit switched
domain dan packet switched domain. Elemen tersebut adalah:
a) Equipment identity register (EIR)
b) Home Location Register (HLR)
c) Authentication Center (AUC)

Packet switched domain merupakan suatu jaringan yang baru yang ditambahkan pada sistem
GSM agar dapat menggunakan layanan GPRS. Jaringan tersebut sering disebut juga sebagai
GPRS Support node (GSN). GSN bertanggung jawab terhadap pengiriman dan routing dari
paket-paket data antara mobile station dengan eksternal packet data network (PDN).
SGSN dalam packet switched domain bertanggung jawab dalam pengiriman paket data dari dan
kepada mobile station yang berada didalam cakupan area yang dilayaninya. Termasuk juga
didalamnya proses routing, mobilitas manajemen yang meliputi manajemen lokasi serta
otentikasi dari pengguna yang berhak atas suatu paket data. Setiap lokasi yang terdaftar dalam
SGSN akan memberikan laporan, misalnya laporan mengenai VLR pada saat itu, dan juga
memberikan informasi tentang profil mobile station yang berada didalamnya, contohnya:
International Mobile Subscriber Identity (IMSI). Setiap mobile station yang ada harus
diregistrasi oleh SGSN. SGSN akan terus mendeteksi posisi dari mobile station yang berada
dalam cakupan areanya. Informasi mengenai mobile station akan ditampung ke dalam HLR.
SGSN akan senantiasa manjaga keamanan dari channel data dari mobile station pada saat mobile
station itu melintasi sel yang satu menuju ke sel lainnya. SGSN memilki level yang sama dengan
MSC hanya saja SGSN digunakan untuk switching paket-paket data ke suatu pengguna yang
berhak. Sedangkan GGSN bertindak sebagai interface menuju PDN. GGSN yang akan
melibatkan jaringan data eksternal dengan jaringan layanan UMTS. GGSN akan meneruskan
paket data yang datang dari mobile station menuju PDN. GGSN ini yang akan menyediakan
fasilitas interwoking dengan PDN eksternal. GGSN terhubung dengan SGSN via IP karena hal
itu maka GGSN akan menyediakan suatu sistem konversi protokol yang akan menghubungkan
jaringan GPRS kedalam lingkungan IP. GGSN mengkonversikan paket-paket data yang berasal
dari SGSN kedalam suatu format paket data protokol (PDP), misalnya IP atau X.25, setelah itu
mengirimkannya kepada PDN yang dimaksud. Pada sisi lainnya alamat PDP dari paket data yang
datang akan dikonversikan terlebih dahulu ke dalam format yang sesuai dan mengirimkannya
kepada mobile station yang berhak untuk menerima paket data tersebut via SGSN. GGSN akan
mengakhiri paket data di SGSN dimana SGSN yang akan berhubungan langsung dengan mobile
station yang dapat bergerak secara bebas dalam suatu area yang terlayani. Interface yang
menghubungkan antara GGSN dengan SGSN adalah interface Gn. Sedangkan interface yang
menghubungkan
GGSN dengan PDN adalah Gi. Selain core network juga terdapat UTRAN. Daerah UTRAN
terdiri dari beberapa Radio Network Subsystem (RNS). Dalam RNS sendiri terdiri dari beberapa
node B. Sejumlah node B yang terdapat pada RNS tersebut diatur oleh sebuah Remote Network
Controller (RNC). UTRAN menggunakan WCDMA sebagai air interface. UTRAN digunakan
sebagai tempat untuk mentransportasikan berbagai user traffic, yaitu suara, data, dan sinyalsinyal dari jaringan mobile yang akan ditujukan ke core network malalui interface Iu. Interface
Iu terbagi menjadi dua bagian, yaitu interface Iu-CS dan interface Iu-PS. Interface Iu-CS
digunakan untuk menghubungkan antara RNC dengan circuit switched domain, dimana circuit
switched domain ini erat hubungannya dengan transmisi sinyal suara. Sedangkan interface Iu-PS
berfungsi untuk menghubungkan RNC dengan core network packet switced domain, dimana
domain ini berhubungan dengan transmisi paket-paket data. Antara RNC yang berada dalam satu
UTRAN akan dihubungkan dengan interface Iur. Sedangkan interface Iub akan menghubungkan
antara RNC dengan node B . RNC yang terletak dalam UTRAN berfungsi untuk mengontrol
beberapa node B yang berada dibawah pengawasannya. Selain berfungsi untuk mengontrol node
B, RNC juga berfungsi sebagai perantara menuju core network. Fungsi lain RNC :

a) radio resource control


b) admission control
c) alokasi channel
d) setting power control
e) handover control
f) broadcast signalling
g) macro diversity
h) segmentation dan reassembly
i) open loop power control
j) chiphering
RNC dalam UTRAN terhubung dengan operation and maintenance (OMC) yang melakukan
berbagai fungsi dalam operasi dan pemeliharaan jaringan. Node B yang terdapat dalam UTRAN
ini berupa pembagian sel-sel dengan ukuran kecil yang bersifat access point. Dengan demikian
node B ini dapat menangani beberapa pengguna yang berada didalam jangkauan areanya. Node
B dapat diletakkan baik didalam ruangan maupun diluar ruangan. Masing-masing sel node B ini
dilayani oleh antenna tersendiri. Setiap node B sudah dialokasikan suatu frekuensi untuk
digunakan dalam area node B tersebut, dan daya transmitter masingmasing node B tersebut
dibatasi dengan tujuan agar antara node B yang satu dengan node B yang lain yang berada dalam
satu UTRAN tidak saling mengganggu. Didalam node B terjadi suatu proses modulasi dan
demodulasi. Node B merupakan micro diversity, yang artinya bahwa node B merupakan suatu
daerah yang kecil yang terbagi-bagi dari daerah yang besar, dimana tempat mobile station
tersebut terlayani. Fungsi lain dari node B ini juga sebagai error handling dan close loop power
control. Mobile station akan melakukan komunikasi dengan node B melalui interface Uu. UMTS
mobile station mempunyai tiga mode operasi, yaitu:
a) Mode PS/CS .
Pada mode ini mobile station dapat dioperasikan pada kedua domain, yaitu packet switched
domain dan circuit switch domain. Mobile station dapat beroperasi secara simultan pada kedua
domain tersebut.
b) Mode PS
Mobile station hanya dapat dioperasikan pada packet switched domain.
c) Mode CS
Mobile station hanya dapat dioperasikan pada circuit switched domain. UMTS IC card yang
digunakan pada mobile station mempunyai karakteristik fisik yang hampir sama dengan GSM
SIM card. Beberapa fungsi dan sifat UMTS IC card:
a) Support terhadap aplikasi User Service Identity Module (USIM)
b) Mengupdate secara spesifik informasi USIM
c) Fungsi keamanan
d) Otentikasi dari pengguna
e) Download berbagai aplikasi
f) Pencantuman biaya tagihan
Label: Voip UMTS
Diposkan oleh Mr X di 12:43 0 komentar Link ke posting ini

WCDMA
UMTS berbasis pada WCDMA, dimana prinsip kerja dari WCDMA adalah sinyal informasi akan
disebar dan ditransmisikan pada suatu spektrum frekuensi tertentu pada suatu waktu, jadi tidak
ada lagi alokasi frekuensi dan time slot dalam sistem WCDMA. WCDMA berbasis pada DSSS,
dimana data-data dari pengguna akan ditambahkan bit-bit spreading codes. Kode tersebut selain
berfungsi sebagai channelisasi, juga berfungsi sebagai scrambling. WCDMA mempunyai prinsip
yang sama dengan CDMA hanya saja WCDMA memiliki bandwidth yang lebih besar, yaitu 5
Mhz, 10 Mhz atau 15 Mhz sedangkan CDMA IS-95 hanya mempunyai bandwidth sebesar 1.25
Mhz.
Label: Voip UMTS
Diposkan oleh Mr X di 12:38 0 komentar Link ke posting ini

Evolusi 2G Ke 3G
Untuk dapat membangun jaringan UMTS dalam skala yang luas masih banyak aspek-aspek yang
harus diselesaikan. Ketidakmatangan dalam pembentukan spesifikasi kadang akan menghambat
proses ini, karena terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara 2G dan 3G. Evolusi dari 2G
menuju 3G melibatkan setidaknya 3 hal, yaitu :
a) Evolusi teknikal
b) Evolusi jaringan
c) Evolusi layanan
Evolusi teknikal akan menyangkut masalah bagaimana elemen dari jaringan akan dibangun
dengan teknologi yang baru. Bila elemen-elemen dalam suatu jaringan sudah diganti dengan
menggunakan teknologi yang baru, maka akan terjadi suatu evolusi jaringan dimana terjadi
perubahan fungsi secara umum dalam jaringan.
Evolusi teknikal dan jaringan dilakukan guna menciptakan suatu layanan baru yang lebih baik
dari yang sebelumnya. Dengan demikian intinya adalah adanya evolusi layanan dimana end user
akan melakukan permintaan layanan tertentu dan hal ini
dapat ditangani oleh komponen-komponen teknikal yang ada dalam jaringan tersebut. ITU
memulai proses untuk melakukan standarisasi sistem 3G dalam kerangka IMT2000 untuk
layanan komunikasi bergerak. Sedangkan di Eropa yang melakukan standarisasi terhadap 3G
adalah European Telecommunications Standard Institute (ETSI). Pada tahun 1998 dibentuk Third
Generation Partnership Project (3GPP) yang bertugas untuk merumuskan spesifikasi teknik dari
3G. 3GPP berusaha untuk bekerja secara cepat. Hasilnya 3GPP telah berhasil merumuskan empat
bagian utama dari standarisasi area UMTS. empat bagian utama itu meliputi:
a) 3GPP radio access group, yang bertanggung jawab terhadap:
Spesifikasi radio layer 1, 2 dan 3 RR.
Interface dari Iub dan Iur.
Operasi dari UTRAN dan perawatan peralatan.
Spesifikasi performa dari radio BTS.
Penyesuaian spesifikasi terhadap percobaan aspek radio pada base station.
Spesifikasi untuk performa aspek radio dari suatu sistem yang ditinjau.

b) 3GPP core network group yang bertanggung jawab atas:


Manajemen mobilitas, mengontrol koneksi sinyal antara pengguna dengan jaringan.
Pensinyalan jaringan antara masing-masing node.
Definisi dari masing-masing tugas antara core network dengan external network .
Aspek-aspek jaringan dari Iu interface dan operasi serta pemeliharaan jaringan.
c) 3GPP terminal group yang bertanggung jawab atas:
Layanan kapabilitas protokol
Messaging
Layanan end-to-end
Model atau framework untuk interface terminal dan service execution.
Penyesuaian diri terhadap spesifikasi terminal, termasuk aspek radio.
d) 3GPP service dan aspect group yang bertangung jawab atas:
Definisi dari service dan masing-masing peralatan
Pembangunan kapabilitas service dan service architecture untuk jaringan seluler, jaringan tetap/
fixed, dan aplikasi dari cordless.
Charging dan Accounting.
Manajemen dari jaringan dan aspek-aspek keamanan.
Definisi, evolusi, dan perawatan dari keseluruhan arsitektur.
Desain dari sistem UMTS akan berpengaruh terhadap pelayanan yang akan diberikan. Salah satu
hal yang paling menyulitkan adalah perbedaan yang besar dari berbagai tipe dari aplikasi, yaitu
suara, data, video, dan multimedia. Perbedaan yang dimaksud disini adalah kebutuhan akan
bandwidth., toleransi terhadap error, dan delay. Masing-masing aplikasi memiliki karakteristik
tersendiri. Efisiensi dari
manajemen suatu radio juga penting dalam jaringan seluler termasuk didalamnya layanan
UMTS. Bagian yang paling utama dari standarisasi IMT2000 adalah berusaha semaksimal
mungkin untuk dapat membuat suatu standarisasi baru dari air interface sehingga dapat
meningkatkan pemakaian frekuensi secara lebih efisien dengan demikian akan didapatkan
efektifitas. 3GPP memilih Wideband CDMA (WCDMA) untuk digunakan sebagai air interface
dalam UMTS.
UMTS akan menjadi generasi baru dibidang teknologi telekomunikasi multimedia mobile. Area
yang akan terlayani oleh UMTS akan mencakup seluruh dunia. Cakupan UMTS ini didapatkan
dari kombinasi beberapa sel, baik sel berukuran kecil yaitu pikosel yang terletak didalam
bangunan, maupun sel global yang dilayani oleh satelit. Semua sel tersebut akan memberikan
layanan UMTS kepada semua daerah. Untuk masa transisi dari GSM menuju UMTS, maka
UMTS tidak langsung mengambil alih posisi dari GSM secara seratus persen melainkan UMTS
dapat diaplikasikan bersamaan dengan GSM.
Label: Voip UMTS
Diposkan oleh Mr X di 12:27 0 komentar Link ke posting ini

Perkembangan Komunikasi Data Bergerak

Pada waktu generasi pertama diluncurkan sekitar tahun 1980 yaitu seluler yang masih berbasis
pada analog, salah satu contohnya adalah Advanced Mobile Phone Service (AMPS). Analog
seluler hanya berfungsi sebagai sistem komunikasi biasa
sama seperti halnya yang tidak memiliki fasilitas lainnya. Kedudukan dari analog seluler ini
tergusur saat sistem baru GSM muncul pada sekitar tahun 1992 yang menjadi sistem seluler
digital 2G. GSM menawarkan fasilitas yang lebih baik daripada AMPS, kejernihan suara dan
kemampuan melakukan komunikasi data menjadi salah satu fasilitas GSM yang tidak terdapat
pada sistem AMPS. Kemampuan GSM dalam transfer data sebesar 9.6 Kbps. Pada tahun 2001
kemampuan transfer data pada GSM diperbaiki dengan munculnya GPRS yang menjadi sistem
komunikasi 2.5G. GPRS menawarkan transfer data dengan kecepatan 172 Kbps. Laju data
sebesar itu masih dianggap kurang, untuk
meningkatkan suatu efektifitas kerja, maka diperlukan teknologi baru yang dapat
mengirimkan data dengan kecepatan yang tinggi. Maka dirancang suatu sistem baru
yang dikenal dengan UMTS yang memiliki laju data yang dapat mencapai 2000 Kbps.UMTS
adalah generasi ketiga/3G dari sistem komunikasi bergerak yang dikembangkan oleh
International Telecommunication Union (ITU) dalam kerangka IMT2000. Sistem 3G berusaha
untuk menyediakan suatu komunikasi global yang memiliki pelayanan yang luas, meliputi
telepon, pengiriman pesan, internet dan pengiriman data secara nirkabel.
Label: Voip UMTS
Diposkan oleh Mr X di 12:24 0 komentar Link ke posting ini

CDMA Handoff
Karena suatu telepon nirkabel yang berbasis CDMA dapat bergerak pada
waktu melakukan komunikasi melewati suatu sel ke sel lainnya, maka akan terjadi
suatu proses yang dinamakan handoff. Karakteristik sistem CDMA ini
mengijinkan suatu pengguna terkoneksikan ke dua atau lebih base station, hal ini
dapat terjadi karena sel dalam CDMA memungkinkan untuk menggunakan
frekuensi carrier yang sama. Oleh karena itu CDMA memiliki kemampuan dalam
mengadakan soft handoff. Soft handoff mengadakan suatu koneksi ke sel yang
baru sebelum hubungan dengan sel yang lama diputuskan. Dengan soft handoff ini
maka komunikasi yang dilakukan akan berjalan secara simultan tanpa ada suatu
waktu kosong. Soft handoff ini juga merupakan salah satu kelebihan yang sistem
CDMA dibandingkan sistem lainnya.
Label: Voip CDMA
Diposkan oleh Mr X di 12:20 0 komentar Link ke posting ini

Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)


Prinsip utama dari FHSS ini adalah sinyal informasi yang ditransmisikan
akan disebar secara random ke beberapa frekuensi radio. Sinyal informasi tersebut
dilompatkan ke dalam suatu spektrum frekuensi, dimana spektrum tersebut sudah

dialokasikan menjadi beberapa channel yang diperuntukkan untuk frequency


hopping signal. Lompatan sinyal informasi tersebut dapat dilakukan secara
random ataupun menurut aturan tertentu. Formasi dari lompatan tersebut diatur
berdasarkan kode tertentu, yang dinamakan chipping code. Aturan chipping code
tersebut tergantung dari para pemakai dari FHSS, artinya chipping code itu
termasuk bagian dari encrypting signal.
Suatu spektrum atau rentang frekuensi akan disekat atau dibagi menjadi
channel-channel teralokasi yang akan digunakan untuk melompatkan sinyal
informasi dalam FHSS. Pembagian channel-channel tersebut didasarkan atas
interval yang besarnya tetap, sehingga sinyal informasi akan dilompatkan dari satu
frekuensi ke frekuensi lainnya dengan interval frekuensi yang tetap. Jarak interval
tersebut dipengaruhi lebar dari spektrum yang digunakan untuk FHSS dan juga
dipengaruhi oleh besarnya suatu sinyal informasi.
Lebar dari beberapa channel yang digunakan sebagai lompatan dalam
FHSS juga akan tergantung dari besarnya bandwidth dan input sinyal informasi.
Apabila input sinyal informasi mempunyai bandwidth yang besar, maka otomatis
lebar dari masing-masing channel sebagai tempat lompatannya juga akan besar,
begitu pula sebaliknya.
Label: Voip CDMA
Diposkan oleh Mr X di 12:13 0 komentar Link ke posting ini

Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)


Prinsip dari DSSS ini adalah bahwa sinyal informasi akan diproses
bersamaan dengan bit-bit kode (spreading code), sehingga sinyal informasi asli
akan direpresentasikan dengan multiple bits yang akan ditransmisikan. Spreading
code akan menyebarkan sinyal yang ditransmisikan ke dalam band frekuensi yang
lebar. Salah satu teknik yang digunakan untuk mengkombinasikan informasi data
digital dengan spreading code adalah dengan menggunakan exclusive- OR.
Informasi data digital tersebut akan dipadukan dengan spreading code
menggunakan sistem operasi XOR. Algoritma ini bukannya satu-satunya
algoritma yang digunakan dalam DSSS.
Label: Voip CDMA
Diposkan oleh Mr X di 12:11 0 komentar Link ke posting ini

Spread Spectrum
Spread spectrum pertama kali dipublikasikan pada sekitar tahun 1940, dan
berhasil dipatenkan pada tahun 1941. Aplikasi pertama dari spread spectrum
digunakan pada tahun 1950 untuk kepentingan militer. Pseudonoise sequence
yang digunakan sebagai kode dibangkitkan oleh pseudonoise generator. Pada
masa sekarang ini spread spectrum lebih banyak digunakan untuk berbagai

aplikasi komunikasi nirkabel.


Spread spectrum akan mengubah suatu bentuk sinyal yang sempit/
narrowband signal menjadi sinyal yang lebar / wideband signal. Spread spectrum
ini bertujuan agar sinyal informasi yang ditransmisikan sulit untuk ditangkap oleh
pihak-pihak yang tidak berkepentingan. (low probability of intercept). Dengan
menerapkan spread spectrum suatu sinyal akan memiliki kemampuan anti
jamming. Anti jamming yang dimaksud disini adalah bahwa sinyal informasi yang
ditransmisikan melalui media tertentu sulit untuk ditambahi atau dikurangi isinya
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Beberapa pengguna juga dapat menggunakan bandwidth secara bersamasama
dengan interferensi yang minimal apabila sinyal informasi tersebut disebar
dalam suatu spektrum yang lebar. Interferensi adalah suatu peristiwa dimana
sinyal informasi yang satu saling mempengaruhi sinyal informasi yang lain.
Interferensi pada suatu transmisi data harus diminimalkan karena interferensi
tersebut dapat merubah isi dari sinyal informasi yang ditransmisikan.
Label: Voip CDMA
Diposkan oleh Mr X di 12:06 0 komentar Link ke posting ini

Prinsip Kerja Sistem GSM


Sebuah switch yaitu MSC akan mengontrol beberapa BSC yang akan
mengendalikan setiap aspek dari panggilan dalam sebuah individual sel. Pada saat suatu mobile
station menerima panggilan, BTS terdekat telah mengetahui
lokasinya. BTS tersebut akan membuka channel sinyal dan mengecek kartu
subcriber identifikation module (SIM) via MSC guna memastikan bahwa mobile
station selaku pemiliki kartu SIM tersebut telah disetujui oleh provider jaringan
tersebut. Setelah disetujui maka MSC akan menyambungkan panggilan mobile
tersebut dan memulai proses perhitungan waktu bicara yang dilakukan sehingga
dapat memastikan biaya yang akan dibebankan atas panggilan itu.MSC terus menerus melacak
handset pada waktu bergerak dari satu sel ke sel lainnya. Apabila terjadi perpindahan sel pada
saat menelepon, BTS akan mendeteksi perubahan tersebut dan akan memberikan peringatan ke
base station sel berikutnya. Pada saat itu juga sebuah sel akan handoff ke sel yang dituju, dan
idealnya pengguna tidak akan dapat merasakan perpindahan tersebut. MSC akan menscaning
channel kontrol dari setiap sel, guna memperkirakan kekuatan sinyal dari tiap sel dan
mempersiapkan proses handoff yang paling memungkinkan.
Label: Voip GSM
Diposkan oleh Mr X di 11:56 0 komentar Link ke posting ini

Peningkatan Kapasitas Sel


Trafik yang ditangani sel akan berbeda-beda, ada yang tinggi, adapula yang
rendah. Sel dengan kepadatan yang tinggi akan mengalami suatu overload dimana

mungkin akan terjadi proses blocking terhadap panggilan yang dilakukan sel itu.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan cara menambahkan kapasitas sel yang
mengalami overload. Penambahan kapasitas sel yang padat dapat dilakukan
dengan beberapa cara, diantaranya adalah;
a) Menambahkan channel-channel yang baru, sehingga trafik yang padat
yang tidak terlayani dapat terlayani dengan adanya channel-channel yang
baru tersebut. Penambahan channel yang baru, berarti terjadi penambahan
alokasi band frekuensi yang baru pada sel tersebut.
b) Penggunaan frekuensi borrowing, dimana frekuensi borrowing ini
diambilkan dari sel terdekat dengan trafik yang rendah. Sehingga ada
frekuensi yang tidak terpakai seluruhnya, frekuensi ini akan dipinjamkan
kepada sel dengan trafik yang padat.
c) Penggunaan cell splitting, dimana suatu sel dengan trafik yang padat dapat
dibagi menjadi beberapa sel dengan ukuran lebih kecil. Sel dengan
cakupan luas yang besar disebut makrosel akan dipecah menjadi sel kecil
yaitu mini sel. Bila trafik pada mini sel tetap masih terlalu padat maka
mini sel ini dapat dipecah lagi menjadi mikrosel. Mikrosel ini sangat
cocok untuk daerah-daerah perkantoran yang padat. Antenna yang
digunakan untuk mikrosel ini dapat diletakkan dalam sebuah gedung /
indoor. Sistem cell splitting tetap menggunakan frekuensi reuse, oleh
karena itu dibutuhkan pengaturan manajemen frekuensi agar tidak terjadi
interferensi co-channel.
d) Penggunaan cell sectoring, dimana suatu sel akan dibagi menjadi beberapa
sektor. Pembagian sektor-sektor ini dilakukan berdasarkan sudut-sudut
tertentu sesuai dengan kapasitas channel yang dibutuhkan, sudut yang biasa
digunakan adalah 60 dan 120. Masing-masing sektor tersebut memiliki
beberapa channel. Sebelum suatu sel disektoring biasanya sel tersebut
menggunakan antenna yang bersifat omnidirectional. Sedangkan sewaktu
dibagi atas beberapa sektor maka menggunakan suatu antenna yang bersifat
directional untuk setiap sektornya, sehingga suatu sinyal akan lebih
terfokus kepada pengguna.
Label: Voip GSM
Diposkan oleh Mr X di 11:48 0 komentar Link ke posting ini

Perkembangan teknologi transfer data pada jaringan GSM


GSM adalah singkatan dari "Global System for Mobile Communications". GSM merupakan satu
sistem komunikasi digital tanpa kabel yang bersifat terbuka dan internasional. GSM masih terus
dan akan tetap dikembangkan, terutama oleh anggota anggota negara yang membuatnya.
Pertama kali adanya fungsi untuk transfer data (bukan voice call) dalam jaringan GSM dilakukan
dengan menggunakan teknologi CSD (Circuit Switched Data) yang berkecepatan rendah, sekitar
9.6 kbps, lalu disusul dengan HSCSD (High Speed Circuit Switched Data) yang meningkatkan
kecepatan transfer data menjadi 14.4 kbps per-slot, karena ada 4 slot maka kecepatan maximum

nya adalah 57.6 kbps, namun kecepatan ini masih terlalu rendah karena kecepatan penggunaan
sesungguhnya tidak mencapai nilai maximum tersebut.
Teknologi CSD dan HSCSD yang menggunakan sistim "Circuit Switch" tidak bertahan lama,
bahkan banyak Operator GSM yang tidak menggunakannya dan langsung menggunakan GPRS,
contohnya adalah Operator Operator GSM di Indonesia, hal ini mungkin dikarenakan oleh dua
faktor penting, pertama yaitu pada saat permulaan munculnya GSM, data transfer tidak banyak
diminati dibanding voice call, alasan yang kedua yaitu pada mulanya tidak banyak handset
selular yang memiliki fungsi browsing, email, dan sebagainya, juga pada mulanya jarang ada
handset selular yang memiliki koneksi ke komputer untuk kepentingan transfer data.
Setelah teknik "Circuit Switch" dalam CSD dan HSCSD yang kurang digunakan ini lalu muncul
GPRS (General Packet Radio Service) yang menggunakan sistem "Packet Switch" yang lebih
cepat dan efisien dari "Circuit Switch" pada HSCSD.
GPRS dipisahkan dalam beberapa kelas kecepatan, seperti kelas 2 (2+1), 4 (3+1), 6 (3+2 / 3+2),
8 (4+1), 10 (4+1 / 3+2) dan 12 (4+1 / 3+2 / 2+3 / 1+4). Semakin tinggi kelasnya semakin cepat
transfer data nya, lalu ada pemisahan kelas kelas handset selular menurut fungsi kualitas GPRS
nya seperti "Class A" yang bisa melakukan voice call dan transfer data pada waktu yang
bersamaan, "Class B" yang bisa melalukan voice call dan transfer data pada waktu yang
bersamaan tapi transfer data akan otomatis dihentikan sementara jika ada voice call atau SMS,
"Class C" adalah yang terendah dan pengguna harus melakukan switch secara manual untuk
transfer data atau voice call dan SMS.
GPRS dapat mencapai kecepatan hingga 115kbps dan secara teori dapat mecapai kecepatan
maximum hingga 160kbps. GPRS masih berada dalam era 2G, untuk membuat jaringan Operator
menjadi 3G ada beberapa pilihan yang dapat dipilih Operator, salah satunya adalah EDGE.
EDGE adalah singkatan dari "Enhanced Data for Global Evolution", EDGE juga sering disebut
sebagai EGPRS atau "Enhanced GPRS". EDGE merupakan suatu metode peningkatan kecepatan
transfer data dari GPRS, EDGE hanya menambahkan beberapa spesifikasi baru pada protokol
GPRS, jadi EDGE berjalan seiring dengan GPRS dan tidak bisa berdiri sendiri. Bagi Operator
untuk menerapkan EDGE, pada dasarnya hanya memerlukan perubahan software dalam jaringan
Operator, investasi yang diperlukan sangat minim karena tidak perlu tambahan hardware pada
jaringan GSM yang sudah menggunakan GPRS. Aplikasi yang memakai koneksi GPRS akan
bekerja normal pada jaringan EDGE tanpa ada perubahan sama sekali.
EDGE dapat mencapai kecepatan hingga 384 kbps dan secara teori dapat mecapai kecepatan
maximum hingga 473.6kbps. Tapi mungkin kecepatan rata rata yang didapatkan berkisar antara
100 - 200 kbps, hal ini karena ketergantungan pada kualitas server Operator, banyaknya jumlah
pengguna pada saat penggunaan dan kecepatan pada handset selular pengguna.
Pada dasarnya EDGE dipilih dan digunakan oleh Operator GSM yang tidak atau belum
mendapatkan ijin sistim UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) yang termasuk
dalam golongan 3G. Banyak yang menyebutkan bahwa EDGE masih dalam generasi 2G, bahkan
sering disebut sebagai 2.5G (yang merupakan suatu metode untuk transisi menuju 3G).

Sebenarnya EDGE adalah bagian dari 3G yang dapat bekerja pada jaringan GSM yang berada
pada frekuensi 800, 850, 900, 1800 dan 1900Mhz.
EDGE merupakan sebuah upgrade untuk jaringan Operator GSM/GPRS ke 3G yang termurah
(tanpa perlu penggantian hardware jika jaringan GSM Operator tersebut sudah menggunakan
GPRS) dan tercepat (dapat diterapkan dengan cepat) dibandingi untuk menerapkan sistim baru
UMTS.
Label: Voip GSM
Diposkan oleh Mr X di 11:43 0 komentar Link ke posting ini

Pertarungan Internet Wireless Broadband di Jalur Alternatif


Kebutuhan koneksi Internet yang bersifat anytime and anywhere sudah mulai populer di
Indonesia. Ditambah dengan menjamurnya penyedia jasa telekomunikasi selular yang juga
menyediakan jasa transmisi data berkecepatan tinggi berbasis Global System for Mobile
Communication (GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA).
Pertarungan kedua teknologi selular digital kini telah terjadi. Setelah selama ini GSM dengan
teknologi transmisi data GPRSnya, menancapkan kuku-kukunya selama 10 tahun di Indonesia,
sekarang muncul kompetitor baru yang lebih menjanjiakan yaitu CDMA. Bagaimana kedia
teknologi berhadapan secara head to head? Saya pugoh hariono akan mencoba membahasnya
untuk anda.
Teknologi Wireless Broadband
Teknologi transmisi data berkecepatan tinggi yang diaplikasikan para operator telepon selular
GSM menggunakan teknologi General Packet Radio System (GPRS). Teknologi ini tidak satu
paket dengan GSM. Berbeda dengan operator telepon selular CDMA yang menyediakan layanan
transmisi suara dan data dalam satu paket. Disini kita akan membahas teknologi transmisi data
ke dua teknologi selular digital ini.
GSM dan GPRS
GSM merupakan generasi kedua dari sistem selular digital. GSM menggunakan frekuensi
gelombang pita sempit Time Division Multiple Access (TDMA) yang dikenalkan kali pertama
pada tahun 1991. Hanya dalam kurun 10 tahun, teknologi GSM telah digunakan oleh lebih
kurang 170 negara di dunia yang sebagian besar berada di kawasan Eropa dan Asia.
GSM yang memiliki kecepatan transmisi 9,6Kb/s tidak cocok digunakan sebagai transmisi data
kecepatan tinggi. Terbukti, GSM hanya dapat mengirimkan data sebesar 160 karakter dalam
Short Message Service (SMS). Maka, digandenglah GPRS, salah satu
standar komunikasi data wireless non voice. Itulah mengapa sebuah telepon selular GSM belum
tentu support GPRS. GPRS ini secara teori dapat bekerja pada kecepatan 171,2Kb/s dengan
bandwidth yang luas. GPRS inilah yang merupakan basis komunikasi data wireless berkecepatan
tinggi dari GSM. Sayang, teori kecepatan 171,2Kb/s hanya merupakan mimpi saja. Prakteknya,
GPRS hanya bisa mencapai kecepatan transmisi data maksimal 115Kb/s. Di Indonesia,

umumnya hanya berada pada kisaran 10-48Kb/s.


Ini bisa terjadi karena secara teori GPRS menggunakan 8 timeslot sekaligus dalam satu waktu
yang sama. Ini menjadikan GPRS tiga kali lebih cepat dibandingkan fixed jaringan
telekomunikasi tercepat saat ini dan sepuluh kali lebih cepat dibandingkan Circuit Switched Data
pada GSM. Tetapi dalam praktiknya, seorang single user yang menggunakan GPRS akan
mengambil semua timeslot pada GPRS tanpa ada proteksi kesalahan. Jadi, jaringan operator akan
mengizinkan semua timeslot digunakan oleh single user. Penambahan user yang memakai
timeslot secara bersamaan, hanya mendapatkan 1, 2 atau 3 timeslot dalam sekali waktu.
Akibatnya, kecepatan yang didapat jauh lebih rendah dibandingkan teorinya. Jadi semakin
banyak user GPRS, maka semakin rendah transmisi data yang didapatkan.
Berikut adalah perbandingan kecepatan data GPRS dengan beberapa transmisi data yang umum
digunakan. Perbedaan infrastruktur, jumlah user dan kualitas jaringan sangat mempengaruhi
kecepatan dari masing-masing transmisi data.Tidak semua telepon selular
memiliki kecepatan transmisi data yang sama saat uplink maupun downlink menggunakan
GPRS. Karena, dengan penggunaan multislot pada GPRS, produsen telepon selular terpaksa
membaginya ke dalam beberapa kelas berbeda, agar tidak ada pengguna GPRS yang dominan
dalam menggunakan slot saat online.
Berdasarkan susunan kelas multislot, maka pembagian kelas GPRS pada telepon selular akan
mempengaruhi kecepatan dalam melakukan transmisi data. Lalu bagaimana caranya agar kita
tahu bahwa sebuah telepon selular dapat menggunakan fasilitas antara GSM dengan GPRS
secara maksimal? Caranya mudah, anda tinggal melihat, pada kelas mana ponsel tersebut masuk,
kelas A, Kelas B atau Kelas C.
Kelas A adalah telepon selular yang dapat melakukan koneksi pada GPRS dan GSM secara
simultan. Sedangkan Kelas B merupakan jenis telepon selular yang dapat menggunakan service
GPRS dan GSM secara bersamaan. Misalnya mengirim dan menerima suara atau SMS pada saat
terkoneksi dengan GPRS, maka secara otomatis koneksi GPRS akan suspend dan aktif kembali
setelah telepon selesai menerima SMS atau panggilan. Kemudian Kelas C, telepon selular yang
dapat menggunakan voice service pada GPRS atau GSM dan user harus melakukan pergantian
service secara manual saat menggunakannya.
Masa Depan GPRS
Pengembangan teknologi GPRS membuahkan hasil dengan ditemukannya EDGE. Teknologi ini
dapat menangani tiga kali lipat kapasitas data yang dapat dilakukan oleh GPRS. Nama teknologi
ini adalah Enchanced Data for Global Evolution (EDGE). EDGE menggunakan spread spektrum
yang sama dengan GSM, yaitu frame struktur dari TDMA dengan logic channel dan carrier
bandwidth 200KHz. Selain itu, teknologi ini memiliki
kapasitas ekstra untuk transmisi suara.
EDGE secara teori dapat mencapai kecepatan hingga 473,8KB/s, tetapi pada praktiknya
kecepatan transmisi data hanya mencapai rata-rata 135KB/s. Tergantung kualitas jaringan dan
infrastruktur yang tersedia. Operator telepon selular di Indonesia yang sudah menerapkan
teknologi EDGE ini adalah Telkomsel.

CDMA
Berbeda dengan GSM, CDMA yang merupakan salah satu teknologi digital selular ini
menggunakan tehnik spread spektrum. Di mana CDMA tidak memiliki frekuensi spesifik untuk
masing-masing user. Bahkan, di tiap channel tersedia spektrum yang dapat digunakan oleh
pemakai. Pembicaraan secara individu akan di-encode dengan sebuah pseudorandom digital
sequence.
CDMA ini kali pertama digunakan dalam komunikasi oleh militer amerika pada Perang Dunia 2.
Lalu oleh Qualcomm Inc., teknologi ini dikomersialkan dan dikembangkan lagi menjadi
teknologi selular digital. Teknologi ini mulai diperkenalkan secara umum pada tahun 1995.
Dengan menggunakan spread signal yang relatif lebih besar dibandingkan
teknologi selular lainnya, CDMA dapat melakukan transmisi data dan suara secara bersamaan.
Ini sebabnya teknologi CDMA 2000 1x telah dianggap sebagian orang sebagai teknologi 3G.
Teknologi ini dikembangkan berdasarkan standar IS-95 dengan tipikal frekuensi operasi 800
MHz. Selain itu, narrowband CDMA ini didesain dengan bandwidth 1,25 MHz untuk tiap arah.
Dengan menggunakan kode digital yang unik dan lebih baik dari channel atau
frekuensi RF dalam membedakan pemanggil, CDMA secara otomatis memiliki tingkat
keamanan yang lebih baik. Tidak seperti teknologi lainnya, yang menetapkan fixed channel
terseleksi untuk mengakomodasi kondisi terburuk, CDMA secara dinamis mengoptimalkan
kapasitas panggilan dengan merespon faktor-faktor seperti rasio signal-to-noise.
Karakteristik umum CDMA sebagai berikut:
1. Memiliki kapasitas tinggi untuk mengatasi panggilan yang simultan per channel dibanding
sistem yang ada.
2. Meningkatkan call security.
3. Mereduksi noise dan interfensi lainnya.
4. Efisiensi daya yang dapat memperpanjang daya hidup batere telepon.
5. Fasilitas koordinasi seluruh frekuensi melalui beberapa base station.
6. Memungkinkan integrasi layanan suara, data dan video. Fungsi spread spektrum dan kontrol
power yang memperbesar kapasitas panggil CDMA mengakibatkan bandwidth yang cukup untuk
bermacam-macam layanan data multimedia, dan skema soft hand-off menjamin tidak hilangnya
data.
Tidak heran jika kecepatan transmisi data pada CDMA ini diklaim secara teori dapat mencapai
153KB/s, namun secara praktiknya mampu mencapai 100KB/s. Penurunan ini masih lebih baik
jika kita bandingkan dengan GPRS yang hanya mampu sampai 48KB/s.
Masa Depan CDMA
Seperti yang terjadi pada GPRS, CDMA juga mengalami evolusi teknologi. Dengan
pengembangan dari basis spread spectrum CDMA, maka ditemukanlah teknologi Evolution Data
Only (EV-DO) dan Evolution Data Video (EV-DV). Kedua teknologi transmisi data ini memiliki
kecepatan luar biasa dan meninggalkan para kompetitornya. Seperti EV-DO yang sudah
diaplikasikan Mobile 8 di Indonesia, diklaim dapat melakukan transmisi data berkecepatan tinggi

hingga 2,4MB/s. Sedangkan EV-DV memiliki transmisi data yang lebih cepat lagi, mencapai
3,1MB/s. Walau prakteknya masih sekitar 600 KB/s.
Mana Yang Lebih Baik?
Melihat data-data yang sudah disebutkan sebelumnya, tidak dapat disangkal lagi teknologi
CDMA menjadi pemenang dalam pertarungan Internet wireless broadband. Bahkan kecepatan
data transmisi dari EV-DO ini bisa membuat mati para ISP-ISP yang selama ini memberikan
pelayanan transmisi data dial-up, ADSL maupun broadband.
Beberapa keunggulan lainnya, adalah tarif yang diberikan lebih murah, karena jika tidak
download, maka tidak perlu bayar sama sekali. Kemudian terminal yang multifungsi, selain
sebagai telepon selular juga bisa sebagai modem serta dapat melakukan koneksi di mana saja dan
kapan saja dalam batas coverage area operator.
Lalu jika teknologi CDMA telah memiliki kecepatan transmisi data yang tinggi, untuk apa lagi
ada 3G? Tentu ini dua hal yang berbeda. Teknologi 3G jelas memiliki keunggulan pada carrier
spread spectrum yang dapat melakukan transmisi video dan data secara bersamaan. Selain
teknologi W-CDMA ada beberapa alternatif seperti teknologi GSM1X, CDMA 2000 1x EV-DV
dan TD-SCDMA masuk kategori ini.
CARA INTALASI INTERNET VIA GPRS DAN CDMA
Kini Anda tidak lagi repot untuk memeriksa e-mail atau browsing Internet dalam perjalanan.
Karena dengan ponsel GPRS dan CDMA anda bisa terkoneksi ke Internet. Untuk itu, pastikan
operator GSM Anda telah menyediakan GPRS dan sudah diaktifkan.
Kemudian pastikan juga ponsel Anda sudah terintegrasi modem GPRS serta sudah tersedia
koneksi kabel, infrared atau bluetooth, antara ponsel dan notebook.
Langkah 1
Sebelum mengaktifkan notebook atau PC, sambungkan kabel data dari ponsel. Kabel data ini
harus kompatibel. Nyalakan notebook atau PC, Windows akan menampilkan kotak dialog Found
New Hardware Wizard. Pilih Install from a list or specific location (advanced), lalu klik Next.
Pilih Search for the best driver in these locations. Masukkan CD driver kabel data ponsel pada
optical drive.Jika instalasi driver kabel data tidak menggunakan driver-nya sendiri, koneksi tidak
dapat terjadi.
Selanjutnya, beri tanda cek Include this location in the search: lalu klik Browse dan arahkan ke
lokasi driver kabel data berada, lalu klik Next. Selanjutnya Windows akan mulai menginstall
driver.
Kotak dialog Found New Hardware Wizard ini akan terjadi 2 sampai 4 kali instalasi. Untuk
handset GSM GPRS, termasuk instalasi modem. Anda dapat melanjutkan ke langkah 3.
Sedangkan untuk CDMA Anda dapat melanjutkan langkah ke 2.
Langkah 2
Untuk instalasi modem, awali dari Control Panel. Pilih Phone and Modem Options. Lalu pilih

tab Modems dan Add. Anda akan memasuk submenu Install New Modem. Beri cek pada Dont
detect my modem; I will select it from a list, lalu klik Next. Memasuki pilihan
manufaktur dan model modem, klik Have Disk. Lalu Browse dan pilih lokasi driver. Jika
belum ada, misalnya menggunakan Nokia 2285, Anda dapat men-downloadnya di
http://www.nokiausa.com/phones/software/2285/
Pilih file nmpCDMA2000_1X (USB).inf lalu klik Ok. Pilih Nokia CDMA2000 1X
3G Packet Data Modem. Kemudian pilih port sama dengan yang terdeteksi pada Device
Manager. Lalu klik Next. Setelah selesai instalasi pilih Finish. Kini modem CDMA sudah siap
digunakan.
Langkah 3
Setelah selesai instalasi, kini Anda membuat Dial-up Connection melalui Control Panel, dan pilih
Network Connections. Masuk pada submenu Network Connection Type, dan klik Next.
Pilih Connect to the Internet lalu Next. Pada submenu Getting Ready, pilih Set up my connection
manually dan klik Next. Isikan nama ISP operator Anda, klik Next. Lalu masukkan nomor dialup operator tersebut. Pilih Next, dan diisi username, password dan confirm password dari
operator Anda. Pilih Next dan Finish.
Label: Voip GSM
Diposkan oleh Mr X di 11:37 0 komentar Link ke posting ini

Juli 14, 2008


Solusi Kegagalan Call dari Flexi ke GSM
Untuk mengatasi dan memperkecil terjadinya kegagaln call dari Flexi ke GSM, maka
berdasarkan data dan analisa kondisi RF dan signaling maka solusi yang bisa diberikan antara
lain :
1.Solusi untuk kondisi signaling
Jika dari hasil analisa dan monitoring system didapatkan kesalahan karena faktor pensinyalan,
hal-hal yang harus dilakukan adalah :
Lihat bit informasi yang dikirim dari penyebab release dari pesan REL/RLC untuk cause value
dan location.
Cek kondisi CIC yang digunakan, informasi CIC juga bisa dilihat dari pesan ISUP yang dikirim.
Cek OPC/DPC dari pesan ISUP untuk mengetahui dari arah mana pemutusan panggilan berasal.
Lakukan perbaikan kegagalan setelah informasi tersebut didapatkan.
2.Solusi untuk kondisi RF
Kegagalan karena faktor RF yang buruk merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap
susksesnya suatu panggilan dari Flexi ke GSM. Karena dalam perjalanannya menuju MS tujuan,
sinyal yang dikirim MS (calling party) harus melewati 3 sistem yaitu Flexi, Gateway, dan GSM.
Kondisi RF yang buruk antara lain daya terima MS lemah, daya transmit MS tinggi, FFER dan

Ec/Io yang buruk. Kondisi tersebut terjadi karena adanya wilayah yang tidak tercover oleh sel
(blank spot) ataupun tidak adanya faktor dominan yang mempengaruhi MS (overlapping sel).
3.Solusi untuk mengatasi blankspot area
Blankspot area timbul karena daya pancar BTS rendah, radius sel kecil, adanya obstacle, dll.
Melakukan uptilting antena
Uptilting dilakukan untuk memperlebar radius sel sehingga blankspot area bisa terlingkupi.
Menaikkan daya pancar BTS
Dengan menaikkan daya pancar berarti akan memperluas daerah yang bisa dicakup, sehingga RF
loss tidak terjadi.
Melakukan relokasi BTS
Relokasi bisa dilakukan jika daerah yang mengalami balankspot belum bisa dicover dengan
melakukan uptilting, dan menaikan daya pancar atau karena banyaknya obstacle yang
menghalangi penerimaan daya MS.
4.Solusi untuk mengatasi overlapping area
Overlaping selain terjadi karena letak 2 BTS yang berdekatan dan memiliki coverage yang
tumpang tindih. Hal ini disebabkan karena radius sel masing-masing BTS terlalu luas akibat daya
pancar yang terlalu tinggi. Untuk menghindari adanya overlaping area maka kedua sel yang
overlap harus dipersempit coveragenya. Berdasarkan hasil perhitungan beamwidth untuk
masing-masing area yang mengalami masalah diketahui beamwidth eksisting berada di bawah
beamwidth yang seharusnya. Karena terbatasnya data maka solusi yang diberikan didasarkan
pada teori yaitu :
Downtilting Antena
Salah satu penyebab overlap adalah radius sel yang berlebihan akibat beamwidth yang terlalu
besar sehingga untuk mengatasinya dilakukan pengurangan besar beamwidthnya.
Penurunan daya pancar BTS
Daya pancar yang terlalu kuat akan mengakibatkan luas area layanan semakin lebar, sehingga
untuk mengurangi area overlaping dilakukan penurunan daya pancar.
Melakukan relokasi BTS
Relokasi bisa dilakukan jika jarak 2 sel atau lebih yang mencover terlalu dekat.
Label: Voip GSM
Diposkan oleh Mr X di 13:19 0 komentar Link ke posting ini

Analisa Kegagalan Call dari Flexi ke GSM


- Analisa Access Failure
Berdasarkan hasil drive test, faktor penyebab kegagalan tertinggi yang ada di jaringan Telkom
Flexi adalah access failures , yaitu sebesar 3,60625% (Blocks rate 0,8925%, dan Setup Failures
6,32%).
- Analisa Blocked Call
Blocked call terjadi akibat jaringan tidak mampu menyediakan sarana yang mampu mendukung
berhasilnya suatu panggilan. Blocked call rates dari hasil pengamatan selama bulan Mei-Agustus

2005 berturut-turut adalah 2%, 0.1%, 0,9%, dan 7,6% sehingga rata-ratanya 2,65%.
Blocked call yang tinggi ditemukan di daerah yang memiliki masalah dengan daya transmit RBS
(Radio Base Station) yang rendah. Hal ini disebabkan adanya pengurangan daya akibat padatnya
trafik yang masuk ke sistem.
Pada Bulan Mei 2005 blok rates tinggi terjadi pada tanggal 2-23 Mei 2005 dengan rata-rata block
rates sebesar 2,56%, periode Juli (11-16 Juli 2005) sebesar 33,79%, dan 25-31 agustus 2005
sebesar 3,86% dimana seharusnya nilai block rates maksimal yang diperbolehkan sebesar 2%.
Sebagai contoh, tingginya block rates pada bulan Juli yang terjadi di Pluit Karang Barat
disebabkan oleh bloking Abis, yaitu bloking interface antara BTS dan BSC.
- Analisa Setup Failure
Berdasarkan pengamatan jaringan terhadap call (incoming dan outgoing) yang dilakukan dari
bulan Mei sampai Agustus 2005 didapatkan nilai originating dan terminating fail jauh di atas
standar, dimana standar yang disyaratkan sebesar <=2%. Nilai rata-rata originating fails dari
Bulan Mei-Agustus sebesar 7,9575%, dan terminating failsnya sebesar 10,1325%. Indikator
penyebab terjadinya setup failure dari hasil pengamatan banyak terjadi karena :
Preamble failure dan Ack Failure
BSCAbnormalSCCPRelease
CICBusySetup
Dengan demikian penyebab terjadinya setup failures adalah faktor RF dan non-RF. Faktor RF
misalnya daya terima MS rendah, daya transmit MS tinggi, FFER tinggi, dan Ec/Io tinggi.
Sedangkan faktor non-RF antara lain kanal trafik yang diminta MS penuh sehingga panggilan
yang diminta tidak dapat terpenuhi.
- Analisa Drop Call
Tingkat kegagalan karena hilangnya panggilan setelah komunikasi tersambung tanpa ada pesan
release yang jelas disebut drop call. Persentase drop call jaringan sebesar 2.875%. Drop call
biasanya terjadi pada daerah yang kondisi RFnya kurang baik. Indikator drop call antara lain
SSHO_HCMTimerOutT4,InterBSSAbort, layer2Abort, CallConnectivityLoss,dan
SCAbnormalSCCPRelease.
Dari hasil drive test drop call terjadi pada daerah yang memiliki daya transmit MS rendah, daya
transmit MS tinggi, Forward FER tinggi, dan pilot pollution. Daerah dengan drop call tinggi
ditunjukkan dengan adanya bendera antara lain pada daerah-daerah sebagai berikut:
1.Komplek Pluit Karang Barat.
Masalah : daya terima MS rendah rata-rata sebesar -85dBm.
2.Komplek Pantai Mutiara Pluit.
Masalah : daya terima MS rendah sebesar kurang dari -90 dBm, Ec/Io jelek anta -14 sampai -16
dB, FFER jelek yang mencapai 100%, daya transmit MS tinggi di atas 10 dBm.
3.Jl.Pluit Putera dan Pluit Selatan.
Masalah : daya kirim MS tinggi sebesar di atas 10 dBm, dan daya terima MS rendah sebesar -85
sampai -90 dBm.
4.Jl.Kendang Barat Jembatan Lima dan Tanah Sereal.
Masalah : daya terima MS rendah sebesar -95 sampai -90 dBm, Ec/Io jelek sebesar -14 sampai12 dB, FFER jelek sebesar 10%, daya transmit MS tinggi sebesar 10 sampai 20 dBm.
5.Jl. Pantai Sanu , Pantai Impian Timur, Ancol.
Masalah : daya terima MS rendah hanya mencapai -105 sampai -95 dBm, Ec/Io jelek antara -16

sampai -12 dB, FFER jelek mencapai 10-100%, daya transmit MS tinggi hingga 10-99 dBm.
- Analisa Signaling
a.User Busy
Analisa Cause Value
Analisa cause value terdiri dari analisa kelas/tingkat kegagalan, dan analisa penyebab. Cause
value untuk user busy adalah 10010001, termasuk dalam kegagalan kelas normal.
Penyebab:
1.Karena MS yang dipanggil tidak bisa menerima panggilan dari user lain sebab kondisinya off
hook.
2.Jaringan tempat MS dituju dalam keadaan sibuk.
Analisa Lokasi
Berdasarkan tabel di atas location = 10000100, maka standar pengkodean yang dipakai adalah
CCIT standard, lokasi terjadi kegagalan = 0100. Kemungkinan lokasi penyebabnya antara lain :
1.RLN (Public Network Serving the Remote User).
2.RPN (Private Network Serving the Remote User)
3.U (User)
Pesan-pesan yang dikirim dari sentral originating ke sentral tujuan (destination) dalam bentuk
binary. Routing panggilan dilakukan melalui sirkit 46. Semua penyebab terputusnya jalur
pensinyalan yang menghubungkan kedua sentral dapat dilihat dari pesan REL/RLC. Darii pesan
REL diketahui bahwa DPC =8210 adalah NAT untuk MSC Flexi dan OPC=214 untuk sentral toll
JKT_3.Dengan demikian release dikirim dari sentral JKT_3 yang berarti bahwa kegagalan terjadi
dari sisi GSM. Pesan bahwa user busy dikirim dengan kode bit 10010001 yang mengindikasikan
bahwa pelanggan GSM yang dituju sedang dalam keadaan off hook sehingga panggilan dari
Flexi tidak bisa mendapatkan kanal yang diinginkan. Penyebab kegagalan ini dideteksi pada
level 2 yaitu link function. Kondisi off hook bisa terjadi karena pelanggan GSM yang dituju
sedang terlibat pembicaraan dengan pelanggan yang lain. Lokasi kegagalan terletak di MS, BTS,
dan BSC yang dituju sedang sibuk.
b.Temporary failure
Temporary failure adalah keadaan network yang akan dipakai/telah dipilih untuk diduduki
ternyata sedang dalam kondisi rusak atau ditemukan dalan kondisi tidak berfungsi.
Kerusakannya terjadi untuk waktu singkat,sehingga ada kemungkinan bila pelanggan mencoba
lagi untuk waktu yang lain panggilan akan berhasil.
Analisa Cause Value
Cause value untuk Temporary Failure adalah 10101001, termasuk dalam kegagalan kelas
resource unavailable
Penyebab: network yang telah dipakai/dipilih untuk diduduki ternyata sedang rusak/tidak
berfungsi sementara.
Analisa Lokasi
Berdasarkan location = 10000100, dapat dijelaskan bahwa lokasi terjadi kegagalan dikodekan
dengan 0100 dengan lokasi sebagai berikut :
1.U (User)
2.RPN ( Private Network serving the Remote User)
3.LN (Public Network Serving the Local User)
Pesan RLC dikirim dari OPC 8210 (Flexi) ke DPC 214 (JKT_3) dengan demikian pesan REL

sebelumnya dikirim dari GSM ke Flexi. Lokasi kerusakan yang dimaksud antara lain di MS yang
dituju, BTS dari MS yang dituju, dan BSC dari MS yang memanggil.
c.Recovery Timer on Expiry
Recovery timer on expiry adalah kondisi dimana MSC tidak bisa mendeteksi pesan pensinyalan
(misalnya ISUP signaling) melewati waktu yang disediakan (mengacu pada standard) sehingga
call setup akan direlease. Melalui hasil call tracing dapat diketahui bahwa pesan release yang
disampaikan pada saat recovery timer on expiry sebagai berikut :
Analisa Lokasi
Cause value untuk Recovery Timer on Expiry adalah 11100110, termasuk dalam kegagalan kelas
protokol error.
Penyebab: MSC tidak bisa mendeteksi pesan pensinyalan melewati batas waktu yang disediakan.
Analisa Lokasi
Berdasarkan location = 10000010, dapat dijelaskan bahwa lokasi terjadi kegagalan dikodekan
dengan 0000 dengan lokasi sebagai berikut :
1.RLN (Public Network Serving the Remote User)
2.INTL (International Network)
Pesan REL dikirim dari OPC 2071 (JKT_4) ke sentral Flexi, sirkit yang dipakai 952. indikasi
bahwa kegagalan call disebabkan oleh recovery timer on expiry oleh bit 11100110. Bit-bit
tersebut termasuk dalam kelas protocol error (unknown message). Hal ini terjadi karena
protokol-protokol yang dikirim oleh MSC Flexi tidak dapat dikenali oleh MSC GSM. Lokasi
kegagalan antara lain pada MSC GSM dan trunk yang menghubungkan Flexi dengan GSM.
Dengan demikian kegagalan dari Flexi GSM dapat digolongkan menjadi 3 kelas sesuai dengan
bit cause value, yaitu normal, resource unavailable, dan protocol error.
d.Analisa Kondisi RF
Penyebab kegagalan call dari Flexi ke GSM yang utama karena kondisi RF dan jaringan yang
kurang bagus yang mempengaruhi terjadinya access failure, drop call pada jaringan. Dari hasil
drive test rata-rata kondisi RF yang mempengaruhi adalah, daya terima MS rendah, daya
transmit MS tinggi, FFER dan Ec/Io yang jelek. Untuk melakukan analisa RF akan dilakukan
perbandingan beamwidth yang ada terhadap beamwidth yang seharusnya pada daerah-daerah
yang mengalami masalah RF. Jika frekuensi carier yang digunakan 1886,25 Hz maka
Komplek Pluit Karang Barat
Dicatu oleh BTS PKB (Pluit Karang Barat), tinggi antena BTS 37 m, sehingga Radius sel 1,282
km
Komplek Pantai Mutiara Pluit
Pantai Mutiara Pluit dicover oleh BTS PLU (Pluit Utara),dengan tinggi antena BTS 45m dan
radius sel 1.394 km.
Jl.Pluit Putera dan Pluit Selatan
Daerah ini dicover oleh BTS PLU (Pluit Utara) , BTS PLT (Pluit_STO) dengan tinggi antena
BTS 40m dan R=1.325km, dan BTS JBT (Jembatan Tiga) dengan Tinggi antena BTS 45m dan
R=1.394 km.
Jl.Kendang Barat, Jembatan Lima, dan Tanah Sereal
Dicover oleh BTS TBR (Tambora)dengan tinggi antena BTS 50m dan R=1.46 km dan BTS JMB
(Jembatan Lima) dengan Tinggi antena BTS 45m dan R=1.394 km,

Jl.Pantai Sanu, dan Pantai Timur Ancol


Pantai Ria Ancol dicover oleh BTS TMIB (Taman Impian Barat) dengan tinggi antena BTS 40m
dan R= 1,325 km
e.Analisa MS_Rx_power
Pantai Mutiara Pluit
Pada hasil drive test level daya terima MS yang rendah mengakibatkan adanya drop call dan
access failure , dimana drop call terjadi pada daerah dengan level daya terima MS sebesar -105
sampai -95 dB, sedangkan access failure -105 sampai -75 dBm. Dengan radius sel sejauh 1.394
m, seharusnya beamwidth antena (B) adalah 88,15o sedangkan kondisi eksisting tilting antena
BTS PLU memiliki beamwidth sebesar 65o . Seharusnya dengan beamwidth sebesar 65o, hanya
memiliki radius sel sejauh 96,5 m, berarti lemahnya daya sinyal yang diterima MS di daerah
tersebut dipicu oleh luas coverage yang terlalu kecil padahal ada kemungkinan MS berada di
daerah terluar dari sel .
Dengan radius sejauh 1.394 m masih ada daerah yang belum tercover dengan baik , karena jarak
terjauh BTS dengan Pantai Utara Pluit yang seharusnya dicover adalah 1.43 km. Coverage yang
sempit bisa terjadi akibat lemahnya daya pancar BTS atau banyaknya penghalang sinyal BTS ke
MS sekitarnya. Untuk daerah Pantai Mutiara Pluit, level daya terima rendah terjadi di daerah
pantai utara yang letaknya jauh dari BTS. Kondisi lain disebabkan adanya obstacle di dekat BTS
yang berupa MallPluit_IBS.
Solusinya antara lain dengan melakukan uptilting antena BTS sejauh 23,15o agar radius sel lebih
lebar, menambahkan repeater untuk menghindari lemahnya daya terima karena efek gedung
tinggi, dan melakukan relokasi BTS untuk mencover wilayah pantai utara Pluit yang sebelumnya
jauh dari BTS.
Pantai Ria Ancol
Pantai Ria Ancol dicover oleh BTS TMIB (Taman Impian Barat). Lemahnya daya terima MS
disebabkan oleh adanya bloking sinyal oleh gedung di sekitar BTS yaitu Mall Mangga2_IBS,
PsPagi Mangga2_IBS, dan ITC Mangga2_IBS. Selain kondisi beamwidth antenasebesar 65o
yang hanya mampu mencover daerah sejauh 85,7 m sedangkan radius maksimal sel yang bisa
dijangkau seharusnya 1,325 km. Berarti hanya bisa dicapai dengan tilting antena sebesar 88,27o.
Hal ini menandakan bahwa solusi yang bisa dilakukan adalah melakukan uptilting antena sebesar
23,27o.
Dari dua daerah yang mengalami daya terima MS yang lemah masalah utama karena MS daerah
cakupan yang sangat kecil dan adanya obstacle berupa gedung sehingga masih ada wilayah yang
seharusnya tercakup memperoleh sinyal yang lemah dan bahkan ada tidak mendapatkan sinyal.
Akibatnya kegagalan call (access failure,dan drop call) sering terjadi.
f.Analisa MS_Tx_Power
MS_Tx_Power bisa disebut sebagai daya pancar MS. Daya pancar yang tinggi akan
mengakibatkan terjadinya kegagalan call, karena kenaikan daya pancar MS akan
menginterferensi MS lain di sekitarnya untuk meningkatkan daya pancarnya. Dari hasil drive test
daerah yang memiliki masalah dengan MS_Tx_power adalah Pantai Mutiara Pluit, Pluit Raya
Muara Baru, Tanah Sereal, dan Pantai Ria Ancol dengan daya pancar MS rata-rata di atas 20
dBm.

Pantai Mutiara Pluit


Seperti pada analisa MS_Rx Power sebelumnya diketahui bahwa radius sel yang dimiliki sangat
kecil sehingga daya terima MS juga kecil, akibatnya MS tersebut berusaha menaikkan daya
transmit agar bisa memperoleh daya dari BTS lebih kuat.
Pluit raya Muara Baru
Lokasi terjadi MS_Tx_Power yang tinggi ada di Jl.Pluit Putera dan Pluit Selatan. Daerah ini
dicover oleh BTS PLU (Pluit Utara), BTS PLT, dan BTS JBT (Jembatan Tiga), sehingga masalah
ditimbulkan karena tidak adanya BTS yang dominan yang mencover daerah tersebut. Jarak
antara BTS PLU dengan BTS PLT 1,143 km, jarak antara BTS PLT ke BTS JBT 1,6 km, jarak
BTS PLU ke BTS JBT 2,14 km. Jika dibandingkan dengan radius sel masing-masing BTS maka
tingginya daya terima MS bisa disebabkan karena tidaka adanya faktor dominan dari BTS yang
mencover MS (terjadi overlapping sel) sehingga timbul pilot pollution. Pilot pollution adalah
kondisi yang terjadi pada MS yang tidak memiliki kode PN dominan akibat banyak PN aktual
yang mempengaruhinya. Jika dilihat dari sisi beamwidth, maka dengan beamwidth 65o untuk
masing-masing BTS akan memiliki radius sel untuk BTS PLU 96,5 m, BTS JBT 96,5 m, dan
85,7 m untuk BTS PLT. Hal ini tidak memungkinkan untuk terjadinya overlaping area, maka
solusinya adalah melakukan relokasi masing-masing BTS ke site yang baru.
Tanah Sereal
Sama halnya dengan Pluit Raya Muara Baru, Tanah sereal juga dicover oleh 2 BTS yaitu BTS
TBR (Tambora) dan JMB (Jembatan Lima). Jarak anara BTS TBR dan BTS JMB 1,2 km,
sedangkan radius sel BTS TBR 1,46 km, dan radius sel BTS JMB 1,394 km sehingga yang
terjadi adalah overlapping sel yang berlebihan.Sangat memungkinkan bahwa kenaikan daya
pancar MS disebabkan oleh faktor tidak adanya BTS dominan yang mencakup wilayah
tersebut.Solusi yang bisa dilakukan adalah melakukan relokasi salah satu BTS agar overlaping
sel tidak terjadi.
Pantai Ria Ancol
Indikasi tingginya daya pancar MS di wilayah ini dipicu oleh lemahnya daya sinyal (seperti
analisa 4.4.1) yang diterima sehingga mendorong MS meningkatkan daya pancarnya.
Dari keempat wilayah yang mengalami masalah dengan tingginya daya MS, penyebabnya antara
lain karena MS berada jauh dari BTS yang mengcover dan tidak adanya faktor BTS dominan
yang mencakup daerah tersebut.
g.Analisa Frame Error Rate (FER)
FER (Frame Error Rate) didefinisikan sebagai rata-rata kesalahn Frame, dimana nilai FER
maksimal adalah 1%. Dari hasil drive test dideteksi daerah yang mengalami FER jelek juga
terjadi pada daerah yang memiliki daya transmit MS tinggi. Pada mekanisme power control jika
FER lebih besar dari 1% maka MS akan menaikkan daya pancar sebesar 1 dB, tetapi jika FER
kurang dari 1% maka daya pancar turun 1 dB. Dengan analisa modulasi BPSK yang digunakan
pada sistem power control CDMA didapat hubungan bahwa jika FER besar maka BER juga
besar, berdasarkan tabel Q function BER yang besar diperoleh dari Eb/No yang kecil sehingga
daya bitnya juga kecil. Daya tersebut merupakan daya pancar pada BTS. Karena daya yang
dipancarkan BTS kecil akan mendorong MS yang dicover untuk meningkatkan daya pancarnya.
Daerah-daerah yang mengalami masalah FER adalah sebagai berikut :
Pantai Mutiara Pluit
Di wilayah Pantai Mutiara Pluit juga mengalami malami masalah daya terima MS rendah, dan

daya transmit MS yang tinggi. Berdasarkan analisa sebelumnya, kenaikan daya pancar
disebabkan karena FER yang diterima dari BTS juga tinggi. Karena FER tinggi maka daya yang
diterima MS dari BTS rendah akibatnya MS berusaha meningkatkan daya pancarnya agar bisa
melakukan komunikasi dengan baik.
Pluit raya Muara Baru
Masalah sebelumnya dari Pluit Raya Muara Baru adalah tingginya daya transmit MS akibat
adanya pilot pollution dari 3 BTS yang ada di sekitar MS. Pilot pollution mengakibatkan FER
naik.
Tanah Sereal
Tanah Sereal juga mengalami masalah seperti Pluit Raya Muara Baru, dimana adanya overlaping
sel mengakibatkan adanya pilot pollution pada MS sekitarnya. Sehingga mengakibatkan naiknya
FER yang dikirim oleh BTS.
Pantai Ria Ancol
Masalah yang terjadi di Pantai Ria ancol adalah rendahnya daya terima MS dan tingginya daya
transmit MS. Daya transmit MS yang tinggi bisa disebabkan karena FER yang tinggi yang
dikirim oleh BTS.
h. Analisa Ec/Io
Ec/Io adalah perbandingan energi chip tiap chip sinyal pilot dengan total energi. Hasil drive test
menunjukkan bahwa daerah yang memiliki masalah dengan daya transmit MS tinggi , daya MS
terima rendah , kualitas FFER (Forward Frame Error Rate) jelek juga memiliki Ec/Io yang
rendah sehingga drop call dan setup failure terjadi. Daerah yang memiliki masalah Ec/Io adalah
Pantai Mutiara Pluit dan Pantai Ria Ancol.
i.Analisa Kegagalan call Flexi ke GSM
Dari data dan hasil analisa di atas diketahui bahwa penyebab kegagalan call dari Flexi ke GSM
disebabkan oleh remote congestion (0.04%), network bloking (0.06%), system fault (0.27%),
ISUP fault (1.59%), terminating busy (1.7%), terminating error (5.43%), dan originating release
(33,96%). Jenis-jenis kegagalan tersebut terjadi karena faktor kondisi RF , kondisi jaringan , dan
perilaku user saat melakukan call. Kondisi RF bisa disebabkan karena keadaan teknis antena
BTS maupun perencanaan yang kurang baik. Kondisi RF yang kurang baik akan mengakibatkan
adanya redaman terhadap daya pancar BTS akibatnya radius sel maksimum yang bisa dicover
menjadi lebih kecil sehingga timbul masalah daya terima MS rendah, daya pancar MS tinggi,
FFER naik, dan Ec/Io juga naik. Perencanaan yang kurang baik juga akn mengakibatkan adanya
overlaping dan blankspot area. Semua faktor tersebut yang mengakibatkan terjadinya kegagalan
call yaitu access failure, drop call, handoff failure, dan signaling failure.
Label: Voip GSM
Diposkan oleh Mr X di 13:12 0 komentar Link ke posting ini

Data Performansi Jaringan


Nilai redaman maksimum sel yang diperbolehkan disebut juga sebagai Maximum allowable Path
Loss (MAPL), yang dihitung dari data teknis link arah revese maupun arah forward.
a.MAPL arah forward.

MAPL arah forward diperlukan untuk menentukan nilai maksimum redaman propagasi yang
disyaratkan agar BTS masih dapat melayani keperluan komunikasi seluruh MS
cakupannya,didapatkan :
,sehingga MAPL = 36 dBm + 16,5 dBi-3 dB +0 dBi 9 dB (- 121,16 dBm) 6,2dB = 155,46
dBm
b.MAPL arah reverse
Sedangkan data teknis untuk arah reverse ( pada lampiran B) digunakan untuk menghitung
radius sel yang bisa dicover oleh BTS.MAPL untuk arah reverse dimodelkan dengan persamaan
berikut ini :
dimana Sensitivitas Antena Receiver adalah
sehingga MAPL = 23 dBm 0 dB + 0 dBi + 16,5 dB 3 dB (-121,18 dBm) 0dB 0 dB 2
dB 7 dB 0 dB 9,33 dB == 139,35 dBm
Untuk perhitungan selanjutnya, MAPL yang dipakai adalah MAPL yang paling kecil nilainya.
Karena dengan redaman yang kecil akan dihasilkan radius sel yang lebih luas. Dengan demikian
MAPL untuk kasus ini adalah 139,35 dBm.
Hasil drive test didapatkan sebagai berikut:
- Mobile Station (MS) receive power
Dari hasil drive test daerah yang MS-nya memiliki daya terima rendah akan mengakibatkan drop
call dan access failure (originating fails dan terminating fails). Drop call ditandai dengan bendera
merah dengan daya terima MS -105 sampai -75 dBm. 3 drop call di daerah Pantai Mutiara Pluit
(1 drop call dengan daya -105 sampai-95 dBm, 1 drop call dengan daya -95 sampai -90 dBm, 1
drop call dengan daya -85 sampai -75 dBm), 1 drop call di antara l.Pluit Putera dan Pluit Selatan
dengan daya -95 sampai -90 dBm, 1 drop call di antara Jembatan Lima dan Tambora dengan
daya sebesar -95 sampai -90 dBm. Sedangkan access failure ditandai dengan pin merah pada
daerah-daerah yang memiliki daya MS terima rendah. Dari hasil drive test, access failure lebih
banyak terjadi dibandingkan dengan drop call. Hampir di semua range daya terdapat access
failure, hal ini mengindikasikan bahwa selain faktor daya terima MS ada faktor lain yang
mengakibatkan access failure. Dengan demikian, daerah yang mengalami drop call dan access
failure adalah daerah PA2(Pantai Mutiara Pluit) dan PA7 (Pantai Ria Ancol) yang ditandai
dengan kotak merah.
- Frame Error Rate (FER)
FER (Frame Error Rate) merupakan rata-rata kesalahan frame dalam satu detik. Nilai FER
maksimum yang disyaratkan adalah 1%, jika suatu coverage memiliki FER lebih dari 1% akan
mengakibatkan adanya drop call. Daerah-daerah yang memiliki masalah FER antara lain
PA2(Pantai Mutiara Pluit), PA3 (Pluit Raya Mutiara Batu), PA6 (Tanah Sereal), dan PA7 (Pantai
Raya Ancol).
- Ec/Io
Ec/Io juga menjadi salah satu penyebab terjadinya drop call. Dari hasil drive test , drop call
terjadi pada wilayah dengan Ec/Io dibawah -10 dB. Daerah yang mengalami drop call akibat
nilai Ec/Io yang jelek antara lain komplek Pantai Mutiara Pluit, Jl. Pluit Putera, dan daerah
Jembatan Lima.

Dari hasil pengecekan kondisi RF, diperoleh sebagai berikut: Jumlah call yang masuk ke jaringan
(BTS-BSC-MSC) disebut sebagai call attempt, sedangkan jumlah call yang berhasil dilayani
disebut sebagai call seizures. Tidak semua call yang masuk ke jaringan akan berhasil
mendapatkan kanal trafik. Jumlah call yang tidak berhasil mendapatkan kanal (gagal dalam
pengaksesan) disebut mengalami access failures. Access failures dapat terjadi karena MS gagal
mendapatkan kanal (blocked call) atau MS berhasil mengakses kanal tetapi gagal sebelum
panggilan tersambung (setup failures). Blocked call tidak terjadi karena adanya RF loss tetapi
karena kondisi trafik jaringan, sedangkan setup failures terjadi karena RF loss(rata-rata 2,775%),
originating call failures (7,975%) , terminating cal failures (10,1325%), dan non RF loss
(5,815%). Dari data tersebut diketahui bahwa kegagalan call paling banyak terjadi karena access
failure (Blocks rate 0,8925%, Setup Failures 6,32%) dan drop call sebesar 2,875%.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 13:08 0 komentar Link ke posting ini

Konfigurasi dan Spesifikasi MSC Telkom Flexi di Jakarta.


Jaringan Telkom Flexi Jakarta terdiri dari 3 MSC yaitu MSC KBB (Kebayoran Baru) ,MSC SLP
(Slipi), MSC KT (Kota). MSC KBB terdiri dari 5 BSC yaitu BSC KBB1, BSC KBB2, BSC JT1,
BSC JT 2, dan BSC BOO. MSC SLP terdiri dari 4 BSC yaitu BSC SLP1, BSC SLP 2, BSC KT2,
dan BSC TAN. Sedangkan MSC Kota yang dijadikan studi kasus dalam pelaksanaan penelitian
ini hanya memiliki satu BSC yaitu BSC Meulaboh-Aceh.
MSC yang dipakai Flexi adalah SDX-MSC II Samsung dengan kapasitas maksimum
menampung 500.000 pelanggan dengan BHCA sebesar 1.250.000, trafik call yang bisa
ditampung sebesar 38.500 Erlang, maka besar trafik setiap pelanggan adalah 77 mE. Sedangkan
rata-rata holding time per pelanggan dalam satu jam adalah 1,848 menit. Holding time adalah
waktu yang dibutuhkan pelanggan dalam melakukan panggilan.
Untuk MSC KBB yang memiliki 5 buah BSC, berarti kapasitas maksimum untuk 1 buah BSC
adalah 100.000 pelanggan dengan besar trafik 7.700 Erlang. Untuk MSC SLP yang memiliki 4
BSC berarti jumlah pelanggan maksimum yang bisa ditampung adalah 125.000 pelanggan
dengan besar trafik total 9.625 Erlang.
Label: Voip CDMA
Diposkan oleh Mr X di 13:06 0 komentar Link ke posting ini

Jenis-jenis kegagalan panggilan (Call Failure)


Yang termasuk kegagalan call, antara lain:
a.Access Failure
Access failure adalah kegagalan panggilan akibat gagal mengakses kanal. Yang termasuk dalam
access failure adalah setup failure dan blocked call. Setup failure adalah kegagalan akses yang

terjadi setelah kanal yang diminta berhasil teralokasi tetapi gagal sebelum panggilan tersambung.
Sedangkan blocked call adalah kegagalan akses karena gagal mendapatkan kanal yang diminta.
b.Drop Call
Drop call adalah kegagalan panggilan yang terjadi setelah panggilan berhasil dilakukan namun
berakhir tanpa pemutusan secara normal. Dropcall ini terjadi setelah bisa akses ke BTS, sudah
dapat kanal dan sudah berhasil melakukan hubungan tapi putus secara tiba-tiba tanpa ada
pemutusan secara normal dari user( up normal terminating).
c.Signaling Failure
Signaling failure atau kegagalan pensinyalan terjadi akibat kesalahan saat interkoneksi dengan
jaringan lain, misal GSM.
Label: Voip GSM
Diposkan oleh Mr X di 13:05 0 komentar Link ke posting ini

Konsep Dasar Jaringan GSM


GSM adalah sistem komunikasi seluler berbasis TDMA (Time Division Multiple Access) yang
bekerja pada frekunsi 890-915 Hz untuk arah Downlink (BTS ke MS) dan 935-960 Hz untuk
arah Uplink (MS ke BTS). Dengan jumlah time slot dalam 1 frame sebanyak 8 buah, dengan
durasi setiap satu time slot 0,577 ms maka dalam 1 frame durasi yang dimiliki 4,615 ms.
Label: Voip GSM
Diposkan oleh Mr X di 13:03 0 komentar Link ke posting ini

Juli 12, 2008


Membuat File exe

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 10:36 0 komentar Link ke posting ini

Menambah Control Pada Project

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 10:22 0 komentar Link ke posting ini

Tutorial Mapinfo-Data Sumber


Pendahuluan
Dari definisi-definisi SIG yang telah diuraikan, maka dapat diuraikan lebih lanjut menjadi
subsistem / perangkat SIG sebagai berikut :
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari
berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggungjawab dalam mengkonversi atau

mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh
SIG.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik
dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, peta dll.
3. Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data
sedemikian rupa sehinga udah dipanggil, diupgrade, dan di-edit.
4. Data Manipulation & Analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu,
subsistem ini juga melakukan nipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang
diharapkan.
Jika subsistem subsistem SIG diatas diperjelas berdasarkan uraian jenis masukan , proses, dan
jenis keluaran yang ada didalamnya,
Dengan terbentuknya basis data beserta komponen-komponen analisa yang diambil dari layerlayer yang telah dibentuk, maka aplikasi dan keluaran yang diinginkan dapat disesuaikan dengan
konsep basis data pertama dibuat. Hal ini untuk menentukan data sumber yang akan digunakan
sebagai representasi peta.
Jika dilihat dari data yang manunjang keberhasilan SIG, maka perlu kiranya mengenal beberapa
bentuk data untuk menentukan kualitas dari data yang akan diperoleh berikutnya. Hal ini dapat
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
Data spasial, yaitu data yang berhubungan dengan ruang.
Bentuk-bentuk data spasial dibagi dalam empat kelompok yang mempunyai format masingmasing sesuai dengan bentuk data digital yang dapat digunakan dalam pembentukan SIG.
Keempat data spasial tersebut antara lain:
Titik posisi dengan format : sepasang koordinat (x,y) dengan tanpa mempunyai dimensi panjang
dan luas (area)
Garis dengan format : kumpulan pasangan-pasangan koordinat yang mempunyai titik awal dan
titik akhir , serta mempunyai dimensi panjang tapi tidak mempunyai luas
Area (poligon) dengan format : kumpulan pasangan-pasangan koordinat yang mempunyai titik
awal dan titik akhir yang sama, serta mempunyai dimensi panjang dan luas.
Permukaan (surface) dengan format : area dengan besara (X,Y,Z) serta mempunyai dimensi luas,
panjang dan ketinggian.

Data deskriptif, yaitu data baik numerik, tabulasi dan deskripsi yang mempunyai hubungan
dengan data spasialnya.
Sedang bentuk-bentuk data diskriptif dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yang
mempunyai format tertentu :
Formulir dan daftar dalam bentuk list dengan format : kode, alphabetik, kode alfanumerik dan
angka-angka.
Laporan lengkap dengan format : kata, kalimat dan keterangan lainnya.
Keterangan gambar (grafis) dengan format : kata, angka, keterangan petunjuk liputan area,
keterangan simbol.
Data Digital untuk SIG
Untuk mendapatkan data digital yang akan digunakan sebagai masukan SIG, maka dapat
dikategorikan menjadi enam macam sebagi data sumber SIG.
1. CAD sistem, umumnya memasukkan data grafis seperti peta, gambar-gambar konstruksi dan
yang sejenis lainnya yang dibuat dengan bantuan komputer dalam hal konstruksinya.
2. Digital dan scanning dengan alat digitasi maupun scanner, data grafis yang berupa peta, data
spasial maupun gambar-gambar konstruksi di digit atau di scan dan kemudian di masukkan
dalam bentuk vektor data.
3. Sistem inderaja, data satelit, foto udara dimasukkan dengan melalui image processing dan
akan menghasilkan data citra dalam bentuk raster dan data SIG yang berupa grid sel. Setelah
melalaui proses stereo matching (jika citranya memenuhi syarat), maka data DEM maupun DTM
kemungkinan akan diperoleh.
4. DBMS sistem, pembuatan basis data dengan adanyadata-data tabulr danpembentukan basis
dataseai denga hirarki, hubungan alamat file yang bersangkutan terutama dengan data spasialnya.
5. Sistem pengolah kata (word), pemasukan data-data berupa teks, dokumen, bibliografi.
6. Video serta laser sistem, adanya teknologi CCD dan laser digital, sehingga semua data yang
terlihat mata dapat di rekam dengan teknologi video digital.
Semua data-data tersebut diatas adalah data yang telah dikonversikan ke dalam bentuk digital
dan yang setiap saat dapat digunakan sebagai data masukan untuk membentuk suatu sistem
informasi geografi.
Diatas telah disebutkan secara umum, dasar dan poko-pokok serta komponen-komponen SIG
yang dianggap penting untuk diketahui agar pembangunan SIG dapat direncankan sebaiknya.
Selanjutnya aspek-aspek spasial yang bagaimana sebaiknya digunakan serta formatnya.
Aspek Spasial

Peta sebagai produk yang mempunyai hubungan geografi yang sangat jelas antara unsurunsurnya telah banyak diketahui. Komponen peta itu, yaitu : data spasial seperti yang telah
disebutkan terdahulu adalah titik, garis, area dan adanya ketinggian sebagai komponen
permukaan.
Peta itu sendiri menyimpan data dan menyajikan data sekaligus, tapi jika peta sebagai data
spasial digunakan untuk SIG, antara menyimpan data dan menyajikan data adalah dua hal yang
sangat berbeda.
Dalam SIG, data spasial disimpan dengan detail yang sangat tinggi ketelitiannya dan akan
disajikan tidak seperti peta apa yang disimpan dan itu yang disajikan. Namun akan disajikan
sesuai dengan tingkat kebutuhannya, sehingga tingkat detail maupun skalanya sangat bervariasi.
Seperti dalam peta, ketiga komponen spasial (titik, garis, area) pada data digital untuk SIG
mempunyai karakteristik yang mencakup:
Posisi geografisnya
Posisi geografi dari suatu unsur haruslah bersifat unik, setiap unsur spasial di bumi (titik, garis,
area) hanya kana merujuk pada data lokasi yang dimilikinya saja. Dalam hal ini apa yang disebut
koordinat proyeksi maupun koordinat geografi. Untuk proses pembentukan SIG sistem koordinat
adalah yang paling menentukan ketepatan hubungan tiap-tiap unsur spasialnya.
Tiap data SIG memerlukan data yang referensi geografi yang sama dan ini perlu, karena semua
data yang lain harus terletak pada suatu sistem yang sama.
Atributnya
Untuk menerangkan apa saja yang ditunjukkan oelh data spasialnya, pemberian keterangan
atribut untuk masing-masing unsur spasial tersebut dipandang perlu. Dengan adanya atribut
spasialnya, unsur-unsur yang disajikan tersebut dapat dikenali dan dapat memberikan kejelasan
fungsi dan sifatnya.
Hubungan Spasial masing-masing Unsur
Hubungan antara masing-masing unsur spasial perlu, jika pelaksanaan analisa suatu fenomena
dilaksanakan. Dengan mengetahui lokasi geografi dari masing-masing unsur-unsur pada cakupan
area tertentu. Pemilihan keputusan untuk suatu tujuan dapat terlaksana dengan baik dengan
mempertimbangkan efek-efek yang timbul akibat perubahan satu unsur tetangganya.
Waktu
Jika analisa suatu kasus yang memerlukan data yang selalu berbeda saat kejadiannya. Waktu
terjadinya adalah merupakan suatu besaran yang sangat menetukan. Jadi dengan adanya data
yang mempunyai kejadian waktu yang selalu berbeda, perubahan serta arah perubahan dapat

diprediksi sedini mungkin.


Tentu dengan adanya keempat komponen ini, dan jika digunakan seluruhnya maka akan terjadi
keadaan yang sangat kompleks. Dengan pemilihan unsur-unsur yang sesuai dengan analisa yang
diinginkan ke komleksitasan SIG yang akan dibuat dapat disederhanakan tanpa mengurangi
tujuan utamanya.
Pengkodean Data dan Pemrosesan Input
Data masukan untuk SIG pada umumnya memerlukan berbagai format, termasuk data grafik,
informasi non-spasial. Data masukan ini meliputi semua aspek transformasi data, sering data
yang dibutuhkan di peroleh secara manual atau secara digit sebelum diberi kode.
Selama pengumpulan data sedapat mungkin diperoleh informasi yang relevan untuk setiap tipe
data sejauh mungkin dapat diketahui, tingkat ketepatan, kebenaran dan karakteristik
keruangannya. Berbagai variasi dari cara pemrosesan awal, sebagai berikut :
Konversi format
Penyusunan kembali dan generalisasi data
Seleksi kesalahan dan pengeditan
Penggabungan titik menjadi garis dan garis menjadi poligon
Penyusunan batas
Rektifikasi dan registrasi
Konversi meliputi dua hal berbeda, permasalahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian :
Konversi diantar data yang berbeda struktur
Konversi diantara media data yang berbeda
Dalam penyusunan SIG, setiap tipe data atau tema dapat diartikan sebagai suatu lapisan data
keruangan. Kemungkinan terdapat tiga tipe yang harus diberi kode yaitu : titik, garis dan area.
Tiap data keruangan, objek keruangan harus dapat diberi kode. Ada dua macam teknik, pertama
merupakan generalisasi dan penyimpanan dalam bentuk sel sebagai identifikasi lokasi dalam
struktur jaring-jaring (raster), yang kedua menggunakan koordinat sebagai posis untuk setiap
objek yang diidentifikasi (vektor).
Label: Voip GIS
Diposkan oleh Mr X di 10:17 0 komentar Link ke posting ini

Juli 10, 2008


Menambah dan menghilangkan file pada project

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 12:12 0 komentar Link ke posting ini

Bluetooth
Bluetooth adalah teknologi link nirkabel gelombang mikro, laju tinggi dan daya rendah,
yang dirancang untuk menghubungkan dengan mudah telefon, laptop, PDA(Personal Digital
Assistance),
dan peralatan portable lain. Tidak seperti Infrared, Bluetooth tidak memerlukan perletakan dalam
garis
pandang (line of sight) dari unit yang terhubung. Teknologi ini menggunakan modifikasi yang
ada pada teknik
WLAN dan yang menarik adalah ukuran yang kecil dan harganya yang murah. Bila pirantipiranti Bluetooth yang

telah diaktifkan didekatkan maka mereka segera mentransfer informasi alamat dan membentuk
jaringan kecil satu sama lain tanpa melibatkan pengguna.
Fitur teknologi Bluetooth adalah sebagai berikut :
- Bekerja pada bidang ISM 2,56 GHz, yang tersedia secara global (tidak perlu lisensi)
- Menggunakan FHSS (Frequency Hop Spread Spectrum).
- Dapat mendukung hingga delapan piranti dalam jaringan kecil yang disebut "piconet"
- Transmisi omnidirectional ( ke segala arah ), non- line-of-sight lewat dinding.
- Jangkauan 10 m hingga 100 m.
- Daya 1 mW
- Jangkauan diperluas dengan menggunakan penguat daya eksternal (100 m).
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 10:49 0 komentar Link ke posting ini

IrDA
IrDA adalah organisasi internasional yang membuat dan mempromosikan standar interkoneksi
data inframerah yang berinteroperasi (interoperable) dan murah. IrDA memiliki sehimpunan
protokol
yang mencakup semua lapisan transfer data, dan memiliki beberapa manajemen jaringan dan
desain interoperabilitas. Protokol IrDA memiliki IrDA DATA sebagai wahana pengiriman data
dan IrDA CONTROL untuk mengirimkan informasi kendali. Umumnya IrDA digunakan untuk
memberikan
teknologi konektivitas nirkabel untuk piranti yang biasa menggunakan kabel untuk konektivitas.
IrDA adalah standar transmisi
data ad hoc titik ke titik dengan sudut sempit (konis 30 derajat) yang dirancang untuk bekerja
pada
jarak dari nol hingga satu meter dan pada laju 9600 bps hingga 16 Mbps. Fitur IrDA adalah
sebagai berikut:
- Jarak jangkauan dari kontak hingga paling sedikit satu meter, dan dapat diperpanjang hingga
dua meter.
- Komunikasi dua arah (bidireksional) adalah basis semua spesifikasi.
- Transmisi data dari 9600 bps dengan laju primer 115 kbps dan laju maksimum 4 Mbps.
- Paket data dilindungi dengan menggunakan cycliic Redundancy Check (CRC). CRC-16 untuk
laju hingga 1,152 Mbps, dan CRC-32 pada laju 4 Mbps.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 10:40 0 komentar Link ke posting ini

Juli 08, 2008


Membuat dan menyimpan project

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 10:54 0 komentar Link ke posting ini

bekerja dengan project 3

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 10:46 0 komentar Link ke posting ini

bekerja dengan project 2

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 10:32 0 komentar Link ke posting ini

Juli 07, 2008


Bekerja dengan project1

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 10:49 0 komentar Link ke posting ini

GEOPROSESSING
GeoProsessing merupakan fasilitas yang paling sering digunakan
dalam mengolah data spasial. Melalui GeoProsessing kita dapat
membuat data baru melalui manipulasi theme pada view. Dalam
banyak kasus, manipulasi data grafis pada view dan analisis data
atributnya pada tabel mampu menghasilkan informasi baru yang
bermanfaat.
Modul GeoProsessing tidak dapat diakses langsung dari menu
ArcView, karena GeoProsessing merupakan Extention. Oleh sebab
itu, agar kita dapat memanfaatkan fasilitas ini kita harus mengaktifkannya

terlebih dahulu. Dari menu File pilih Extentions.


Kotak di bawah ini akan muncul.
Pada pilihan Available Extentions, aktifkan modul Goprocessing
dengan mengklik kotak cek yang ada di depannya. Agar modul ini
tetap disertakan ketika kita memulai ArcView, aktifkan kotak cek
Make Default. Apabila modul geoprocessing telah aktif, maka
menu View akan bertambah pada baris paling bawah, yaitu
GeoProcessing Wizard. Menu ini selanjutkan akan digunakan
dalam proses GeoProsessing.

5.1 Memotong Theme Berdasarkan Theme yang lain


Fasilitas ini biasanya digunakan untuk memotong theme menjadi
bagian/daerah yang lebih kecil sesuai dengan keperluan. Misalnya
kita mempunyai peta kemiringan lereng daerah Kecamatan Kuta
Selatan, sedangkan kita hanya memerlukan peta kemiringan
lereng hanya untuk daerah penelitian yang hanya sebagian dari
Kecamatan Kuta Selatan. Maka dalam hal ini kita dapat memotong
(clip) peta kemiringan Kuta Selatan tersebut hanya sebatas daerah
penelitian. Perhatikan gambar di bawah ini.

Untuk memotong peta lereng seluas daerah penelilian, ikutilah


langkah-langkah berikut.
1. Aktifkan peta yang akan dipotong (Ler_ks.shp) dan peta
pemotong (Batas_ks.shp) pada view yang sama seperti pada
gambar di atas.
2. Pilih GeoProcessing Wizard dari menu View. Kotak dialog

berikut akan tampil.

3. Plilh Clip one theme based on another kemudian klik Next. Kotak
dialog selanjutnya akan tampil.

4. Pada daftar pilihan Select input theme to clip, pilih theme yang
akan dipotong dalam hal ini Ler_ks.shp. Sedangkan pada daftar
pilihan Select a polygon overlay theme, pilih poligon pemotong
(Batas_ks.shp). Standarnya ArcView akan menyimpan
hasilnya pada folder Temp. Apabila Anda ingin menyimpan
pada tempat yang berbeda klik tombol Open File dan tentukan lokasinya.
Klik Finish jika pengaturan telah selesai. Tampilan
theme seteleh dilakukan clipping adalah sebagai berikut.

Catatan
Data atribut hasil proses clipping mempunyai struktur yang
sama dengan theme yang dipotong.
Anda dapat menggunakan sebagian theme yang dipotong atau
theme pemotong dalam proses GeoProsessing, dengan
memilih objek tertentu saja pada theme tersebut. Kemudian,
pada kotak dialog GeoProsessing langkah 2 isikan kotak
5.2 Interseksi Dua Theme
Pada proses clipping di atas, ArcView hanya mengambil batas
terluar theme pemotong yang selanjutnya dipakai sebagai batas
terluar theme yang dipotong, tanpa menyertakan informasi tabular
yang terdapat pada theme pemotong pada hasil clipping.
Sementara interseksi dua theme mempunyai prosedur yang
hampir sama. Akan tetapi pada theme hasil interseksi, kedua
informasi atribut disertakan pada tabel.
Kebanyakan pengguna ArcView menggunakan fasilitas interseksi
dua theme ini untuk overlay dua peta atau lebih dengan batas
daerah yang sama. Apabila Anda akan melakukan overlay tiga
peta atau lebih, Anda harus melakukan proses ini lebih dari satu
kali, karena dalam waktu yang bersamaan atau dalam satu proses,
ArcView hanya dapat melakukan overlay dua peta.
Pada contoh di bawah ini, kita akan melakukan overlay dua peta,
yaitu peta kemiringan lereng (Ler_ks.shp) dan peta curah hujan
(Hujan_ks.shp) untuk menentukan daerah yang rawan terhadap
erosi, dengan asumsi bahwa semakin tinggi tingkat kemiringan
lereng dan curah hujan suatu daerah maka bahaya erosi akan
semakin tinggi. Kemiringan lereng pada daerah contoh dibagi
menjadi enam kelas dengan nilai skor 1 sampai 6. Sementara
Curah hujan dibedakan menjadi 3 kelas dengan nilai skor 1 sampai
3. Tampilan peta kemiringan lereng dan peta curah hujan pada
view adalah seperti gambar berikut.

Sementara tampilan data atribut kedua theme tersebut sebelum


dilakukan overlay tampak seperti gambar di bawah ini.

Kelas lereng berkisar dari 1 sampai 6, sedangkan kelas hujan dari


1 sampai 3. Kriteria yang digunakan untuk menilai bahaya erosi
adalah dengan formula berikut:
Total Skor = (2 * Skor lereng )+ (Skor Hujan)
Hasil perhitungan total skor kemudian dicocokan dengan Tabel 5.1
untuk menentukan kriteria tingkat bahaya erosi.

Ikutilah langkah-langkah berikut untuk melakukan overlay dengan


kriteria di atas.
1. Buka kedua peta atau theme yang akan digunakan untuk overlay
pada view yang sama seperti pada Gambar 5.6.
2. Dari menu View pilih GeoProcessing Wizard. Pada kotak
GeoProcessing, pilih Intersect two theme seperti gambar berikut
ini.

3. Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya. Pada kotak


dialog langkah ke-2, pilihlah theme yang akan digunakan
sebagai input pada daftar pilihan Select input theme to intersect
dan theme yang dipakai untuk overlay pada Select an overlay

theme. Apabila batas luar theme yang dioverlay berbeda,


maka hasil dari proses ini akan mengikuti batas luar theme
yang dipilih pada Select an overlay theme. Akan tetapi pada
contoh ini, kedua theme yang digunakan dalam overlay mempunyai
batas luar yang sama sehingga Anda bebas menentukan
salah satau theme yang akan digunakan sebagai theme
input dan theme overlay. Tentukan lokasi di mana hasilnya
akan disimpan. Kalau tidak, ArcView akan menyimpan pada
folder Temp.

4. Klik Finish, hasilnya seperti gambar di bawah ini.

Selanjutnya, dilakukan pengolahan data atribut pada tabel hasil


interseksi untuk menjumlahkan skor kedua theme tersebut dan
membuat kriteria bahaya erosi. Prosedurnya sebagai berikut.
1. Aktifkan tabel hasil proses interseksi, dalam contoh di atas
Attribute of ltsct1.shp.

2. Tambahkan 2 field, masing-masing dengan nama tot_skor,


tipe numerik, lebar 3, desimal 0 dan Kt_erosi, tipe string, lebar
10. Pembahasan detail tentang menambah field lihat Bab
Mengelola Tabel.
3. Tandai field tot_skor, kemudian dari menu Field pilih
Calculate. Lengkapi kotak dialog Field Calculator berikut.

4. Lengkapi field Kt_erosi dengan kriteria seperti pada Tabel 5.1.


Pertama gunakan perintah Table Query untuk memilih
record yang mempunyai nilai < 5.

5. Setelah diklik New Set, maka semua record yang mempunyai


total skor kurang dari 5 akan terpilih. Gunakan menu Field
Calculate untuk mengisi kriteria "Rendah" hanya pada field
yang telah terpilih.

6. Ulangi prosedur nomor 4 dan 5 masing-masing untuk mengisi


kriteria "Sedang" dan "Tinggi". Gunakan ekspresi ( [Tot_skor]
>= 5 ) and ( [Tot_skor] <= 8 ) untuk memilih record yang
mempunyai kriteria "Sedang", dan ( [Tot_skor] > 8 ) untuk
menandai record yang memiliki kriteria "Tinggi".
7. Jika semua kriteria telah dilengkapi, tampilan data Attribute of
ltsct1.shp dan petanya berturut-turut akan tampak seperti pada
gambar di bawah ini.

Catatan
Dalam teori, sebenarnya perhitungan tingkat bahaya erosi tidak
sesederhana seperti contoh di atas. Akan tetapi, di sini hanya
digunakan sebagai contoh untuk memudahkan pemahaman

interseksi 2 theme, karena perhitungan erosi yang sebenarnya


menggunakan prosedur yang panjang.
Tip
Untuk melakukan prosedur nomor 4 dan 5 secara berulang-ulang,
Anda tidak perlu menutup kotak dialog Query saat mengambil
menu Calculate sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien.
5.3 Union Dua Theme
Union dua theme mempunyai prosedur yang sama dengan
interseksi dua theme. Hanya saja, hasil dari interseksi dua theme
menampilkan theme yang berinterseksi. Sementara hasil union
dua theme menghasilkan gabungan dari kedua theme tersebut
walaupun theme tidak berinterseksi. Perhatikan Gambar 5.16.
Jika Anda melakukan overlay dua theme pada daerah yang sama,
penggunaan union dua theme pada theme yang mempunyai batas
luar yang tidak persis sama, sering menyebabkan adanya poligon
sliver, yaitu poligon bukan hasil overlay melainkan adanya batas
luar theme yang berbeda pada daerah yang sama. Hal ini akan
mengganggu hasil overlay. Lihatlah contoh pada Gambar 5.17.

Untuk itu penggunaan interseksi dua theme merupakan salah satu


cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan poligon sliver.
Penggunaan interseksi dua theme akan memberikan hasil yang
sama dengan union dua theme apabila batas luar kedua theme
persis sama.

Dengan menyuraikan perbedaan dan persamaan interseksi dua


theme dan union dua theme, di sini kita tidak akan membahas
union dua theme lebih jauh karena menggunakan prosedur yang
sama dengan interseksi dua theme.
5.4 Menggabungkan Obyek Berdasarkan Data Atribut
Jika kita perhatikan kembali Gambar 5.15 hasil interseksi peta
lereng dan peta hujan untuk memperoleh peta bahaya erosi terlihat
ada sedikit kejanggalan, yaitu kelas bahaya erosi yang sama yang
terletak bersebelahan dibatasi oleh garis pemisah. Hal ini
menyebabkan tampilan peta menjadi kurang baik. Oleh sebab itu,
kita perlu menghilangkan garis pemisah kelas yang sama dengan
menggabungkan objek atau kelas yang sama (Dissolve)
berdasarkan kesamaan nilai atributnya dalam hal ini nama kelas
bahaya erosi, yaitu rendah, sedang, dan tinggi.
Proses dissolve ini juga akan membuat ringkasan terhadap kelas
tingkat bahaya erosi. Sebelum proses tersebut dilakukan,
sebaiknya tabel Attribute of ltsct1.shp kita tambahkan 1 field
dengan nama Luas_ha untuk menyimpan informasi luas pada
masing-masing kelas. Untuk melakukan hal tersebut, gunakan
prosedur berikut.
1. Aktifkan tabel Attribute of ltsct1.shp, tambahkan 1 field dengan
nama Luas_ha, tipe numerik, lebar 10, desimal 2.
2. Gunakan menu Field Calculate untuk menghitung luas
masing-masing record seperti pada gambar di bawah ini.

3. Aktifkan view dan theme hasil interseksi seperti Gambar 5.15,


dari menu View pilih GeoProcessing Wizard. Di kotak dialog
GeoProcessing pilih Dissolve feactures based on an attribute.

4. Klik Next. Pada daftar Select theme to dissolve pilih ltsct1.shp,


sedangkan pada daftar Select an attribute to dissolve pilihlah
Kt_erosi. Tentukan pula di mana hasilnya akan disimpan pada
Specify the output file.

5. Klik Next ke langkah berikutnya. Kemudian pilih field tam- bahan


yang akan disertakan dalam hasil dissolve ini. Untuk mendapatkan
informasi luas masing-masing kelas bahaya erosi,
pilihlah Luas_ha by Sum.

6. Klik Finish. Perbandingan tampilan theme sebelum dan setelah


dilakukan proses Dissolve dapat dilihat pada gambar berikut.

Sementara data atributnya menampilkan jumlah poligon theme


dan luas masing-masing kelas seperti gambar di bawah ini.

5.5 Menggabungkan Beberapa Theme


Jika kita mempunyai beberapa theme yang dibuat atau diproses
secara sendiri-sendiri, kita dapat menggabungkan theme-theme
tersebut menjadi satu kesatuan theme. Pada proses interseksi dan
union dua theme, field-field data atribut dari kedua theme akan
digabungkan pada tabel hasil. Sedangkan pada proses penggabungan
beberapa theme, terjadi penggabungan record pada
data atribut hasil.
Di bawah ini, kita akan menggabungkan tiga theme, yaitu
Kecamatan Kuta Utara (Kec_ku.shp), Kecamatan Kuta
(Kec_kuta.shp), dan Kecamatan Kuta Selatan (Kec_ks.shp).
Secara terpisah, ketiga theme tersebut tampak seperti pada
Gambar 5.24.
Prosedur penggabungan beberapa theme adalah:
1. Buka ketiga theme yang akan digabungkan pada view.
2. Ambil menu View GeoProcessing Wizard. Pilih Merge

themes together.

3. Klik Next, kemudian pada langkah 2 pilih ketiga theme yang


akan digabung pada kotak Select at least two theme to merge.
ArcView akan menggunakan salah satu struktur tabel untuk
tabel hasil. Tentukan theme yang struktur tabelnya akan
digunakan pada pilihan Use fields from. Tentukan pula nama
dan lokasi folder tempat penyimpanan hasil penggabungan
theme tersebut pada Specify the output file.

4. Klik Finish. Hasilnya akan terlihat seperti pada gambar berikut.

Jumlah record atributnya pada tabel hasil penggabungan


merupakan penjumlahan ketiga record atribut theme yang
digabung.
Catatan
Field-field pada hasil penggabungan diambil dari theme yang
ditentukan pada Use fields from. Field yang berbeda pada theme
selain yang ditentukan pada pilihan Use fields from akan tidak
digunakan.
5.6 Menggabungkan Data Attribute Melalui Lokasi Objek
Prosedur ini sama dengan join spasial. Untuk memberikan
gambaran tentang proses penggabungan data atribut berdasarkan

lokasi objek, perhatikan Gambar 5.28.

Label: Voip GIS


Diposkan oleh Mr X di 09:56 1 komentar Link ke posting ini

ARSITEKTUR IPV6
ARSITEKTUR IPV6
Header IPv6 didesain mempunyai lebih sedikit field dibandingkan dengan IPv4,
panjang header yang selalu tetap, dan fragmentasi yang terbatas pada paket IPv6 yang
terbatas akan membuat router menjadi lebih cepat dalam memproses paket IPv6.

Header IPv6 mempunyai panjang yang tetap sebesar 40 bytes. Fields dalam
header IPv6 dijelaskan sebagai berikut:
Field Version digunakan untuk menandai versi dari IP yang digunakan. Dalam IPv6
field ini berisi angka 6. Panjang field ini 4 bit.
Field Traffic Class untuk menandai kelas atau prioritas dari paket IPv6. Ukuran field ini
8 bit.
Field Flow Label untuk menandai bahwa paket tersebut dimiliki oleh urutan spesifik
tertentu dari paket IPv6 antra asal dan tujuan. Field ini digunakan untuk aplikasi tertentu
seperti aplikasi data real-time.
Field Payload Length untuk menandai panjang dari payload.
Field Next Header menandai tambahan header pertama jika ada atau jenis protokol pada
lapisan atas PDU (Protokol Data Unit).
Field Externsion Header digunakan untuk tambahan fungsionalitas yang dibutuhkan
seperti security dan sebagainya.
Field Hop Limit untuk menandai maksimum hop yang dapat digunakan oleh IPv6
dalam lalu lintas internet.
Field Source Address digunakan untuk menyimpan alamat IPv6 dari host asal. Ukuran
field ini 128 bit.
Field Destination Adddress digunakan untuk menyimpan alamat IPv6 dari host tujuan.
Ukuran field ini 128 bit.
Dengan menggunakan formula:
MTU = Payload + Transport Layer + Network Layer + Datalink Layer (1)
Maka perbandingan antara overhead IPv6 dengan IPv4 dapat dilihat pada table berikut ini
:

Penulisan Alamat IPv6


Yang menarik dari IPv6 adalah penjang alamat sebesar 128 bit. Notasi alamat
IPv6 ditulis dalam hexadesimal yang dipisahkan dengan karakter :. Contohnya sebagai
berikut:
3ffe:0501:008:1234:0260:97ff:fe40:efab
ff02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0001
Angka nol didepan dapat diabaikan sehingga penulisan menjadi:
3ffe:501:8:1234:260:97ff:fe40:efab
fe02:0:0:0:0:0:0:1
Angka nol yang berurutan dapat digantikan dengan karakter ::, sehingga penulisan
menjadi:

fe02::1
Contoh lain dari penulisan alamat pada IPV6:
F10A:B000:0000:1201:9812:7341:2312:0AC1.Untuk lingkungan gabungan Ipv4 dengan
Ipv6, alamat dapat didefinisikan dalam format x:x:x:x:x:x:d.d.d.d. Dimana terdapat 6
bagian bilangan hexadesimal sepanjang 16 bit (x) yang dipisahkan oleh :, dan 4 bagian
bilangan desimal sepanjang 8 bit (d) yang dipisahkan oleh .. Istilah yang diberikan
untuk jenis alamat ini yaitu IPv4-Compatible IPv6 Address.
Contoh: 0:0:0:0:0:0:27.23.113. Ketika lingkungan IPv4 sama sekali tidak mendukung
IPv6, format penulisan alamat menjadi agak berbeda. Alamat IPv4 direpresentasikan
dalam bentuk lain yang disebut IPv4-Mapped IPv6 address. Contoh:
0:0:0:0:0:FFFF:27.23.113.1.Untuk membedakan tipe alamat yang satu dengan yang lain,
perhatikan saja leading bits in the address atau bit-bit awal pada setiap alamat. Dalam
istilah teknis, disebut Format Prefix atau FP. Selain itu diperkenalkan pula struktur
bertingkat agar pengelolaan routing menjadi mudah. Pada CIDR (Classless Interdomain
Routing) tabel routing diperkecil dengan menggabungkan jadi satu informasi routing dari
sebuah organisasi.
Address IPv6 dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
Unicast Address (one-to-one) digunakan untuk komunikasi satu lawan satu, dengan
menunjuk satu host.
Pada Unicast address ini terdiri dari :
Global, address yang digunakan misalnya untuk address provider atau address
geografis.
Link Local Address adalah address yang dipakai di dalam satu link saja. Yang
dimaksud link di sini adalah jaringan lokal yang saling tersambung pada satu
level. Address ini dibuat secara otomatis oleh host yang belum mendapat address
global, terdiri dari 10+n bit prefix yang dimulai dengan "FE80" dan field
sepanjang 118-n bit yang menunjukkan nomor host. Link Local Address
digunakan pada pemberian IP address secara otomatis.
Site-local, address yang setara dengan private address, yang dipakai terbatas di
dalam site saja. Address ini dapat diberikan bebas, asal unik di dalam site
tersebut, namun tidak bisa mengirimkan packet dengan tujuan alamat ini di luar
dari site tersebut.
Compatible.
Pada gambar di bawah dijelaskan mengenai cara kerja pengiriman packet pada
Unicast Address :

Multicast (one-to-many) yang digunakan untuk komunikasi 1 lawan banyak dengan


menunjuk host dari group. Multicast Address ini pada IPv4 didefinisikan sebagai
kelas D, sedangkan pada IPv6 ruang yang 8 bit pertamanya di mulai dengan "FF"
disediakan untuk multicast Address. Ruang ini kemudian dibagi-bagi lagi untuk
menentukan range berlakunya. Kemudian Blockcast address pada IPv4 yang address
bagian hostnya didefinisikan sebagai "1", pada IPv6 sudah termasuk di dalam
multicast Address ini. Blockcast address untuk komunikasi dalam segmen yang sama
yang dipisahkan oleh gateway, sama halnya dengan multicast address dipilah
berdasarkan range tujuan.

Anycast Address, yang menunjuk host dari group, tetapi packet yang dikirim hanya
pada satu host saja.Pada address jenis ini, sebuah address diberikan pada beberapa
host, untuk mendifinisikan kumpulan node. Jika ada packet yang dikirim ke address
ini, maka router akan mengirim packet tersebut ke host terdekat yang memiliki
Anycast address sama. Dengan kata lain pemilik packet menyerahkan pada router
tujuan yang paling "cocok" bagi pengiriman packet tersebut. Pemakaian Anycast

Address ini misalnya terhadap beberapa server yang memberikan layanan seperti
DNS (Domain Name Server). Dengan memberikan Anycast Address yang sama pada
server-server tersebut, jika ada packet yang dikirim oleh client ke address ini, maka
router akan memilih server yang terdekat dan mengirimkan packet tersebut ke server
tersebut. Sehingga, beban terhadap server dapat terdistribusi secara merata. Bagi
Anycast Address ini tidak disediakan ruang khusus. Jika terhadap beberapa host
diberikan sebuah address yang sama, maka address tersebut dianggap sebagai
Anycast Address.

Reserved, digunakan untuk keperluan dimasa yang akan datang.


Struktur Packet pada IPv6
Dalam pendesignan header packet ini, diupayakan agar cost/nilai pemrosesan
header menjadi kecil untuk mendukung komunikasi data yang lebih real time. Misalnya,
address awal dan akhir menjadi dibutuhkan pada setiap packet. Sedangkan pada header
IPv4 ketika packet dipecah-pecah, ada field untuk menyimpan urutan antar packet.
Namun field tersebut tidak terpakai ketika packet tidak dipecah-pecah. Header pada Ipv6
terdiri dari dua jenis, yang pertama, yaitu field yang dibutuhkan oleh setiap packet
disebut header dasar, sedangkan yang kedua yaitu field yang tidak selalu diperlukan pada
packet disebut header ekstensi, dan header ini didifinisikan terpisah dari header dasar.
Header dasar selalu ada pada setiap packet, sedangkan header tambahan hanya jika
diperlukan diselipkan antara header dasar dengan data. Header tambahan, saat ini
didefinisikan selain bagi penggunaan ketika packet dipecah, juga didefinisikan bagi
fungsi sekuriti dan lain-lain. Header tambahan ini, diletakkan setelah header dasar, jika
dibutuhkan beberapa header maka header ini akan disambungkan berantai dimulai dari
header dasar dan berakhir pada data. Router hanya perlu memproses header yang terkecil
yang diperlukan saja, sehingga waktu pemrosesan menjadi lebih cepat. Hasil dari
perbaikan ini, meskipun ukuran header dasar membesar dari 20 bytes menjadi 40 bytes
namun jumlah field berkurang dari 12 menjadi 8 buah saja.

IPv6 Transition (IPv4 IPv6)


Untuk mengatasi kendala perbedaan antara IPv4 dan IPv6 serta menjamin
terselenggaranya komunikasi antara pengguna IPv4 dan pengguna IPv6, maka dibuat
suatu metode Hosts dual stack serta Networks Tunneling pada hardware jaringan,
misalnya router dan server.

Jadi setiap router menerima suatu packet, maka router akan memilah packet
tersebut untuk menentukan protokol yang digunakan, kemudian router tersebut akan
meneruskan ke layer diatasnya.
Autoconfiguration Address
Salah satu fitur menarik dari IPv6 adalah fitur autoconfiguration.
Ada dua macam teknik autoconfiguration untuk IPv6. Teknik tersebut adalah:
Stateless address autoconfiguration
Statefull address autoconfiguration
Pada stateless, tidak diperlukan server khusus, router yang akan meng-advertise informasi
tentang subnet yang bersangkutan kepada host, lalu host setelah menerima informasi dari
router host tersebut mengkonfigurasi alamat IPv6 pada dirinya sendiri. Pada statefull,
diperlukan server DHCP IPv6 untuk mengalokasikan sejumlah alamat IPv6 kepada host.
Stateless autoconfiguration ini lebih mudah digunakan dan sangat baik diterapkan untuk
telepon seluler dan home applicances.
Mekanisme Transisi
Ada beberapa mekanisme transisi dari IPv4 ke IPv6. Berdasarkan draft IETF draftietfv6ops-mech-v2-00.txt Mekanisme tersebut adalah:
Dual IP layer

Tunneling
Dual IP layer adalah sebuah cara dimana host dan router secara lengkap mendukung
protokol IPv4 dan IPv6. Tunneling adalah sebuah cara melakukan koneksi point-to-point
dimana paket IPv6 ditumpangkan dalam header paket IPv4 melalui infrastruktur routing
IPv4. Pada praktiknya kedua hal tersebut bisa dilakukan secara bersama atau masingmasing
tergantung situasi setempat. Contohnya jaringan ITB ke internet telah mendukung
IPv6 maka server atau host yang ada di ITB cukup menjalankan teknik Dual IP Layer
saja. Contoh lain adalah bisa sebuah universitas belum mempunyai jaringan yang
mendukung IPv6 ke internet maka universitas tersebut harus melakukan tunneling dahulu
ke penyedia jaringan IPv6, baru kemudian menjalankan teknik Dual IP Layer.
Beberapa teknik yang biasa digunakan untuk tunneling adalah 6over4 dan 6to4.

Keunggulan IPV6
Otomatisasi berbagai setting / Stateless-less auto-configuration (plug&play)
Address pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut
pada host. Memang saat ini hal di atas bisa dilakukan secara otomatis dengan
menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada
IPv4 merupakan fungsi tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting
secara otomatis disediakan secara standar dan merupakan defaultnya. Pada setting
otomatis ini terdapat 2 cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis
stateless dan statefull.
Setting otomatis stateless, pada cara ini tidak perlu menyediakan server untuk
pengelolaan dan pembagian IP address, hanya mensetting router saja dimana host
yang telah tersambung di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut
memperoleh prefix dari address dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah

pattern bit yang diperoleh dari informasi yang unik terhadap host, lalu membuat
IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai IP address dari host
tersebut. Pada informasi unik bagi host ini, digunakan antara lain address MAC
dari jaringan interface. Pada setting otomatis stateless ini dibalik kemudahan
pengelolaan, pada Ethernet atau FDDI karena perlu memberikan paling sedikit 48
bit (sebesar address MAC) terhadap satu jaringan, memiliki kelemahan yaitu
efisiensi penggunaan address yang buruk.
Setting otomatis statefull adalah cara pengelolaan secara ketat dalam hal range IP
address yang diberikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan
keadaan IP address, dimana cara ini hampir mirip dengan cara DHCP pada IPv4.
Pada saat melakukan setting secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara
router, server dan host adalah ICMP (Internet Control Message Protocol) yang
telah diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini, termasuk pula IGMP (Internet Group
management Protocol) yang dipakai pada multicast pada IPv4.
Keamanan (IP layer privacy and authentication)
Saat ini metode dengan menggunakan S-HTTP(Secure HTTP) untuk pengiriman
nomor kartu kredit, ataupun data pribadi dengan mengenkripsinya, atau mengenkripsi email
dengan PGP (Pretty Good Privacy) telah dipakai secara umum. Akan tetapi cara di
atas adalah securiti yang ditawarkan oleh aplikasi. Dengan kata lain bila ingin memakai
fungsi tersebut maka kita harus memakai aplikasi tersebut. Jika membutuhkan sekuriti
pada komunikasi tanpa tergantung pada aplikasi tertentu maka diperlukan fungsi sekuriti
pada layer TCP atau IP, karena IPv4 tidak mendukung fungsi sekuriti ini kecuali
dipasang suatu aplikasi khusus agar bisa mendukung sekuriti. Dan IPv6 mendukung
komunikasi terenkripsi maupun Authentication pada layer IP. Dengan memiliki fungsi
sekuriti pada IP itu sendiri, maka dapat dilakukan hal seperti packet yang dikirim dari
host tertentu seluruhnya dienkripsi. Pada IPv6 untuk Authentication dan komunikasi
terenkripsi memakai header yang diperluas yang disebut AH (Authentication Header) dan
payload yang dienkripsi yang disebut ESP (Encapsulating Security Payload). Pada
komunikasi yang memerlukan enkripsi kedua atau salah satu header tersebut
ditambahkan.
Fungsi sekuriti yang dipakai pada layer aplikasi, misalnya pada S-HTTP dipakai SSL
sebagai metode encripsi, sedangkan pada PGP memakai IDEA sebagai metode
encripsinya. Sedangkan manajemen kunci memakai cara tertentu pula. Sebaliknya, pada
IPv6 tidak ditetapkan cara tertentu dalam metode encripsi dan manajemen kunci.
Sehingga menjadi fleksibel dapat memakai metode manapun. Hal ini dikenal sebagai SA
(Security Association). Fungsi Sekuriti pada IPv6 selain pemakaian pada komunikasi
terenkripsi antar sepasang host, dapat pula melakukan komunikasi terenkripsi antar
jaringan dengan cara mengenkripsi packet oleh gateway dari 2 jaringan yang melakukan
komunikasi tersebut.
Perbaikan utama lain dari IPv6 adalah:
Streamlined header format and flow identification
Expanded addressing capability
More efficient mobility options
Improved support for options/extensions,
Kegunaan perbaikan tersebut dimaksudkan agar dapat merespon pertumbuhan Internet,
meningkatkan reliability, maupun kemudahan pemakaian.

Label: Voip Internet


Diposkan oleh Mr X di 09:41 0 komentar Link ke posting ini

ISDN2
ISDN (Integrated Services Digital Network) merupakan layanan komunikasi
telepon digital sekaligus pengiriman data. Layanan ini ditawarkan oleh Telkom dengan
nama "Pasopati". ISDN memungkinkan pengiriman suara, data, teks, grafik, musik,
gambar bergerak dan lainnya melalui jaringan telepon digital. Ini berarti pengguna ISDN
dapat menggunakan layanan ini untuk melakukan panggilan telepon atau juga mengirim
data antar LAN.
Standar-standar untuk ISDN telah ditetapkan oleh ITU-T (dulunya CCITT).
yang dirancang th 1980-1984 didefinisikan sebagai berikut: ISDN adalah jaringan digital
yang melayani komunikasi secara terintegrasi semua bentuk informasi/data (suara,
gambar fac signal, data).
Dari definisi diatas maka perlu disiapkan suatu interface yang universal agar
semua jenis informasi bisa menggunakannya. System ini conventional, untuk ISDN
computer akan langsung ke saluran ISDN (Digital komunikasi).
Salah satu standar yang berkaitan dengan ISDN, menyatakan tentang prinsipprinsip
ISDN dari sudut pandang ITU-T, poin-poinnya adalah sebagai berikut:
1 Bentuk utama konsep ISDN adalah mendukung bermacam-macam aplikasi suara dan
non suara pada jaringan yang sama. Elemen kunci integrasi layanan untuk ISDN
adalah ketetapan jangkauan layanan menggunakan sederet jenis-jenis koneksi yang
terbatas serta aturn interface pemakai-jaringan yang multiguna.
2 ISDN mendukung beberapa aplikasi meliputi koneksi switched dan non-switched.
Koneksi switched yang ada didalam ISDN mencakup koneksi circuit-switched dan
packet-switched.
3 Sejauh dapat dipraktekkan, layanan-layanan baru yang dapat ditampilkan didalam
ISDN dapat di sesuaikan satu sama lain dengan koneksi digital switched-64 kbit/s.
4 Sebuah ISDN akan membuat kecerdasan yang dimaksudkan untuk menyediakan
bentuk-bentuk layanan, pemeliharaan dan fungsi-fungsi manajemen jaringan.
Kecerdasan ini tidak cukup memadai untuk beberapa layanan baru yang harus di
tambah, baik dengan kecerdasan tambahan didalam jaringan maupun dengan
kecerdasan yang sesuai dengan terminal pemakai.
5 Struktur protokol berlapis dapat dipergunakan untuk spesifikasi akses terhadap ISDN.
Akses dari pemakai ke sumber daya ISDN bervariasi tergantung pada layanan yang
diperlukan serta status penerapan ISDN nasional.
6 Diakui bahwa ISDN diimplementasikan dengan berbagai macam konfigurasi yang
sesuai dengan kondisi negara tertentu.
Prinsip Dasar ISDN
Prinsip dasar ISDN adalah melayani komunikasi digital secara terpadu. Untuk
itu ia harus dapat:
Melayani Voice dan Non Voice Application

Prinsip ini mendukung tujuan ISDN dan merupakan suatu cara untuk mencapai
tujuan tersebut. ISDN mendukung berbagai jenis layanan yang berkaitan dengan
komunikasi suara (panggilan telepon) dan komunikasi non-suara (pertukaran data
digital). Layanan-layanan ini ditampilkan sesuai dengan standar (rekomendasi ITUT) yang menetapkan beberapa interface dalam jumlah kecil dan fasilitas-fasilitas
transmisi data.
Jadi semua sisten komunikasi yang ada harus di konfersikan ke bentuk digital.
Melayani Switch & Non Switch Application
ISDN mendukung circuit-switching dan packet-switching. Selain itu ISDN juga
mendukung layanan non-switched dalam bentuk jalur yang disediakan untuk
maksud itu.
ISDN harus mampu membedakan jaringan Switch dan Non Switch.
Mampu Membawa Informasi Kecepatan Tinggi (64 KBPS)
ISDN menampilkan koneksi circuit-switching dan packet-switching pada 64 kbps.
Ini merupakan pembangunan blok ISDN yang mendasar. Rate ini dipilih karena,
pada saat itu, rate ini merupakan rate standar untuk suara digital, dan oleh sebab itu
dimasukkan ke dalam upaya pengembangan Integrated Digital Network (IDN).
Meskipun rate data ini sangat berguna, namun sayangnya terbatas bila harus
bergantung pada rate data itu saja. Pengembangan selanjutnya dalam hal ISDN
memungkinkan fleksibilitas yang lebih luas lagi.
Jadi ISDN akan melayani jaringan Switch ataupun Paket Switch dengan kecepatan
64 KBPS.
Intelligent di dalam Jaringan
ISDN diharapkan mampu menyediakan layanan yang canggih melampaui setup
panggilan circuit-switched yang sederhana.
Jadi ISDN akan dapat melakukan hubungan yang switch untuk connection atau
connectionless.
Konsep Layering
Protocol-protocol bagi pemakai untuk mengakses ISDN melampirkan arsitektur
berlapis dan dapat dipetakan menjadi model OSI. Dalam hal ini terdapat sejumlak
keuntungan sebagai berikut:
Standar-standar ISDN yang dikembangkan untuk aplikasi-aplikasi yang
berkaitan dengan OSI dapat dipergunakan oleh ISDN. Contohnya adalah
X.25 level 3 untuk mengakses layanan-layanan packet-switcheng dalam
ISDN.
Standar-standar baru yang berkaitan dengan ISDN yang didasarkan atas
standar-standar yang telah ada, mengurangi biaya penerapan barunya.
Contoh pada LAPD, yang didasarkan pada LAPB.
Standar standar dapat dikembangkan dan diimplementasikan secara terpisah
untuk berbagi lapisan dan berbagi fungsi didalam lapisan tersebut. Ini
memungkinkan dilakukannya penerapan layanan-layanan ISDN secara
bertahap dan tepat untuk basis provider atau konsumen tertentu.
ISDN akan mengikuti konsep layering seperti pada ISO sehingga mudah
berintegrasi.
Flexible

Mudah melakukan adaptasi.


Macam-macam konfigurasi
Lebih dari satu konfigurasi fisik yang bisa dipergunakan untuk
mengimplementasikan ISDN. Ini memungkinkan adanya perbedaan dalam kebijakan
nasional (sumber tunggal versus persaingan), dalam hal status teknologi, serta dalam hal
kebutuhan dan peralatan dasar konsumen.
Evolusi ISDN
ISDN merupakan evolusi dari:
System Telephone
ISDN didasarkan pada konsep-konsep untuk IDN telepon dan
kemungkinan semakin berkembang dengan menggabungkan fungsi-fungsi
dengan bentuk-bentuk jaringan, termasuk diantaranya pada jaringanjaringan
yang tersedia lainnya, seperti circuit-switching dan packetswitching
untuk data agar menampilkan layanan baik layanan yang telah
ada sebelumnya maupun layanan-layanan baru.
Dari sistem yang sederhana (kabel) sampai sistem satelit (paket network)
Menerapkan konsep komunikasi digital sehingga sebelum ini terjadi ISDN
sebagai transisi awal
Pada tahap awal evolusi ISDN, beberapa aturan pemakai jaringan
sementara harus dipakai di beberapa negara tertentu untuk memudahkan
penetrasi awal kemampuan layanan digital. Aturan-aturan ini berkaitan
dengan perbedaan negara-negara yang bisa memenuhi rekomendasi ISeries
secara keseluruhan maupun sebagian saja. Bagaimanapun juga,
maksudnya adalah mereka tidak secara spesifik termasuk di dalam ISeries.
Menghubungkan system transmisi analog dengan system transmisi digital
Transisi dari jaringan yang sudah ada menjadi ISDN yang komprehensif
memrlukan periode waktu yang panjang selama satu dekade atau lebih.
Sepanjang dekade ini harus dikembangkan aturan tertentu untuk jaringan
layanan pada ISDN serta layanan pada jaringan-jaringan lainnya.
Pada evolusi terhadap ISDN, konektivitas ujung-ke-ujung digital bisa
diperoleh melalui bangunan dan peralatan yang dipergunakan pada
jaringan yang telah ada, seperti transmisi digital; Time-Division Multiplex
Switching dan/atau Space-Division multipex switching Rekomendasi yang
relevean yang sudah ada sebelumnya untuk elemen-elemen pokok ISDN
ini dimuat dalam serial rekomendasi CCITT dan CCIR yang sesuai.
Transmisi 64 KBPS masih lambat untuk system digital.
Perkembangan ISDN juga tercangkup pada koneksi switched tahap
berikutnya pada rate bit yang lebih tinggi namun kurang dari 64 kbit/s.
Jadi ISDN merupakan hasil evolusi analog menuju era digital.
A. User Interface
Secara umum hubungan ISDN dapat dilihat seperti gambar di bawah ini:

Gambar di atas adalah gambaran konseptual mengenai ISDN dari sudut


pandang pemakai atau konsumen. Pemakai memiliki akses ke ISDN melalui
interface lokal ke pipa digital dari rate bit tertentu. Pipa dari ukuran yang
berlainan tersebut tersedia untuk berbagai macam keperluan. Sebagai contoh,
konsumen perumahan hanya memerlukan kapasitas secukupnya untuk telepon dan
terminal videotext saja. Sedangkan kantor pasti menginginkan terhubung ke ISDN
melalui PBX digital di tempat dan memerlukan pipa yang berkapasitas lebih
besar.
Pada titik waktu tertentu, pipa yang menuju tempat pemakai memiliki
kapasitas yang sudah tertentu, namun lalu lintas pada pipa bisa berubah-ubah
sehingga kapasitasnya terbatas, jadi, pemakai bisa mengakses layanan-layanan
packet-switching dan circuit-switching sama seperti layanan lainnya, pada
gabungan jenis-jenis sinyal dan rate bit yang dinamis. Untuk menyediakan
layanan-layanan ini, ISDN memerlukan sinyal kontrol yang agak rumit untuk
menginstruksikan bagaimana caranya untuk menyortir data time-multiplexed
sekaligus menyediakan layanan-layanan yang diperlukan. Sinyal kontrol ini juga
dimultiplexingkan pada pipa digital yang sama.
Di sini jelas user memakai jaringan ISDN dengan menggunakan
customer ISDN interface.
Jadi ISDN merupakan salah satu alternative bagi user untuk transmisi
data, fac, data, control, dan lain sebagainya.

Tujuan ISDN
ISDN melibatkan pemerintah negara, perusahaan-perusahaan
komunikasi dan pengelolaan data, organisasi-organisasi standar, dan lain-lain.
Tujuan-tujuan tertentunya, pada umumnya, terbagi menjadi beberapa kelompok

yang berbeda.
ISDN dibuat dengan tujuan adalah:
Standarisasi, yaitu semua akses komunikasi disamakan. Intinya adalah
adanya standar ISDN yang menjadi dasar untuk dilakukannya akses
universal serta pengembangan peralatan dengan biaya efektif.
Transparan, yaitu user dapat membuat aplikasi sehingga tidak menjadi
halangan untuk ditransmisikan ke mana saja sebab ISDN akan transparan.
Layanan yang tersedia adalah layanan transmisi transparan. Ini
memungkinkan bagi pemakai mengembangkan aplikasi dan protokol
dengan keyakinan bahwa mereka tidak akan terpengaruh oleh ISDN yang
mendasari.
Bisa menggunakan saluran biasa ataupun dedicated, sehingga jalur
transmisi akan dapat dipakai untuk segala system.
Tarif disatukan. Harga layanan ISDN harus didasarkan pada biaya, dan
tidak didasarkan pada jenis data yng dibawa. Satu jenis layanan tidak bisa
mensubsidi yang lain.
Perpindahan mudah dari satu system ke lainnya. Konversi ISDN dilakukan
secara bertahap, dan jaringan harus berdekatan dengan perangkat dan
layanan yang telah ada. Jadi interface ISDN bisa berkembang dari
interface yang ada dan menyediakan jalur migrasi untuk pemakai.
Pemisahan fungsi-fungsi kompetitif, sangatlah mungkin memisahkan
fungsi-fungsi yang tersedia yang ditampilkan secara kompetitif terhadap
fungsi-fungsi yang secara fundamental menjadi bagian dari ISDN.
Dibanyak negara, satu entitas tunggal yang dimiliki pemerintah mampu
menyediakan seluruh layanan. Beberapa negara berharap (bila Amerika
Serikat, memerlukan) agar layanan-layanan tertentu ditawarkan secara
kompetitif (misalnya, videotext, electronic mail).
Layanan leased dan switched, ISDN menyediakan layanan ujung-ke-ujung
didedicated sekalugus layanan switched. Ini memungkinkan bagi pemakai
mengoptimalkan implementasi teknik-teknik switching dan routing.
Support Multiplex. Sebagai tambahan bagi tersedianya dukungan
berkapasitas rendah untuk pemakai individu, dukungan multiplexed harus
tersedia untuk mengakomodasikan PBX yang dimiliki pemakai dan
perangkat jaringan lokal.
Tentunya, terdapat tujuan-tujuan lain yang dapat disebut. Tujuan-tujuan
yang dipaparkan diatas adalah tujuan-tujuan yang dirasa paling penting dan paling
banyak diperlukan serta dapat membantu menentukan karakter ISDN.
Keuntungan ISDN
Dengan ISDN maka total komunikasi dapat diterapkan sehingga
perpindahan informasi dari satu pada lainnya tidak menjadi halangan.
Keunggulan ISDN:
- Pelanggan dapat menggunakan saluran ISDN untuk telepon dan
data.
- Kecepatan melebihi modem analog 56 Kbps, tanpa penurunan
kualitas.

- Tidak membutuhkan pengkabelan baru, dapat menggunakan kabel


telepon yang sudah ada untuk diimigrasikan ke ISDN.
- Koneksi full digital.
- Instalasi yang relatif cepat oleh Telkom (apabila sudah tercakup
dalam wilayah yang memiliki jaringan ISDN).
- Pengguna dapat mematikan koneksi sewaktu-waktu untuk
menghemat biaya pulsa ISDN Telkom.
Kekurangan ISDN:
- Layanan ini tidak terdapat disemua wilayah.
- Penggunaan ISDN yang kontinyu menjadikan lebih mahal dari koneksi
leased biasa.
Pelayanan ISDN
Meskipun ini merupakan definisi yang sangat umum, istilah layanan
memiliki arti yang sangat khusus dalam ITU-T, artinya sesuatu yang berbeda dari
pemakaian istilah dalam konteks OSI. Menurut ITU-T, layanan standar memiliki
karakteristik sebagai berikut:
- Lengkap, dijamin kompatibel dari ujung-ke-ujung.
- Terminal memenuhi standar ITU-T, termasuk prosedurnya.
- Terdaftar sebagai pelanggan layanan dalam direktori internasional.
- Menghitung dan menetapkan biaya per aturan-aturan.
ISDN dapat melayani jaringan:
Tujuan utama seluruh layanan ini untuk memastikan telekomunikasi internasional
bermutu tinggi bagi pemakai, dengan tanpa mempertimbangkan pembuatan
peralatan terminal dan jenis-jenis jaringan yang dipergunakan secara nasional
untuk mendukung layanan.
Struktur ISDN
Struktur data ISDN dibentuk karena beberapa channel yang terhubung
menjadi satu dan terintegrasi menjadi satu system.
Pipa digital antar kantor pusat dan pemakai ISDN dipergunakan untuk
membawa data digital. Kapasitas dari pipa, dan juga jumlah channel pembawanya
berbeda-beda antara pemakai satu dengan pemakai lainnya. Struktur transmisi
untuk link accsess terdiri dari beberapa tipe berikut:
B channel : 64 Kbps
D channel : 16 or 64 Kbps
H channel : 384 (H0), 1536 (H11), and 1920 (H12) Kbps
B Channel adalah channel pemakai dasar, dipakai untuk Jaringan Circuit
Switch, Paket Switch dan Semi Permanen. Yang dapat digunakan untuk
membawa data digital, PCM-encoded digital voice, atau campuran lau lintas pada
rate yang lebih rendah, termasuk data digital dan suara digital yang dikodekan
pada bagian dari 64 kbps. Dalam hal lalu lintas campuran, seluruh lalu lintas
harus ditujukan pada ujung yang sama.

Ada empat jenis koneksi yang bisa disusun pada channel B:


1) Circuit switched
Ini serupa dengan layanan digital switched yang tersedia saat ini.
Pemakai yang menempatkan panggilannya dan koneksi circuit-switched
detetapkan dengan pemakai jaringan lainnya. Satu hal yang menarik adalah
dimana dialog panggilan yang dibangun tidak ditetapkan disepanjang channel B
melainkan pada channel D.
2) Packet switched
Pemakai terhubung ke sebuah simpul packet-switching, dan data
dipindahkan kepemakai lain melalui X.25.
3) Frame mode
Pemakai terhubung ke simpul frame relay, dan data dipindahkan ke
pemakai lain melalui LAPF.
4) Semipermanen
Ini merupakan koneksi ke pemakai lain yang disusun sesuai aturannya
dan tidak memerlukan protokol penetapan panggilan. Serupa leased line.
D Channel memiliki dua tujuan. Pertama, membawa informasi pensinyalan
untuk mengontrol panggilan circut-switched pada channel B yang terkait pada interface
pamakai. Selain itu, channel D bisa dipergunakan sebagai packet-switching atau
hubungan jarak jauh berkecepatan rendah (100 bps) pada saat tidak ada informasi
pensinyalan yang menunggu. Dipakai untuk membawa Signaling Information, Low
Speed Packet Switching dan Telemetri.
H Channel merupakan kombinasi dari B dan D Channel sehingga membawa
informasi dengan kecepatan tinggi. Pemakai dapat menggunakan channel tertentu seperti
trunk berkecepatan tinggi atau membagi-bagi channel sesuai dengan skema TDM yang
dimiliki. Contoh aplikasinya meliputi faksimili cepat, video, data berkecepatan tinggi,
audio bermutu tinggi, serta aliran-aliran informasi multipel pada rate data yang lebih
rendah.
Channel ini dapat dijadikan 1 group transmisi:
~ Basic Group 192 Kbps (B+B+D) Channel
~ Primary Service 1544 (23B+1D)/ 2048 (30B+1D) Mbps
~ Higher Accsess Arangement
Dapat dipakai oleh protocol:
o Circuit Switching
o Packet Switching
o Protokol lainnya pada physical layer menurut OSI
AKSES PEMAKAI
Adalah krisis untuk mendefinisikan kebutuhan akses pemakai ISDN, sebuah
pengertian tentang sebuah konfigurasi yang terantisipasi untuk peralatan pemakai dan
interface standar yang dibutuhkan. Langkah pertama adalah dengan mengelompokkan
fungsi-fungsi yang mungkin diperlukan para user.
Pengelompokan ini antara lain menggunakan teknik:
Function Grouping, yaitu menetapkan susunan peralatan fisik atau kombinasi

peralatan. Aturan-turan terbatas tertentu dari perangkat fisik atau kombinasikombinasi


perangkat.
Reference Points, yaitu point-point terkonsep yang dipakai untuk membagi
kelompok dari fungsi. Titik konseptual yang dipergunakan umtuk memisahkan
kelompok-kelompok fungsi.
Hubungan dalam ISDN
Tersedia 4 jenis pelayanan untuk komunikasi end-to end, yaitu:
Sel-sel circuit Switched melalui sebuah sluran B
Konfigurasi jaringan dan protokol melibatkan channel B dan channel D.
Channel B dipergunakan untuk perpindahan data pemakai yang transparan. Pemakai yang
sedang berkomunikasi bisa menggunakan protocol-protocol yang mereka inginkan untuk
komunikasi dari ujung-ke-ujung. Sedangkan channel D dipergunakan untuk
memindahkan informasi kontrol antara pemakai dan jaringan untuk penetapan panggilan
dan penghentian serta akses ke fasilitas-fasilitas jaringan.
Koneksi Semipermanen melalui sebuah saluran B
Koneksi semi permanen di antara titik-titik yang disepakati tersedia untuk
periode waktu yang tak terbatas setelah langganan, untuk perioda waktu yang telah
ditentukan, atau untuk perioda waktu yang disepakati dalam sehari, seminggu, atau
interval-interval lainnya. Sama halnya dengan koneksi circuit-switched, hanya Lapisan 1
saja yang secara fungsional disediakan oleh interface jaringan. Protokolo kontrol
panggilan tidak diperlukan karena koneksinya sudah ada.
Panggilan Packet-Switched melalui sebuah saluran B
ISDN harus mengijinkan pemakai mengakses layanan-layanan packet-switched
untuk lalu lintas data (misalnya, interaktif) yang ditampilkan dengan sangat baik sekali
oleh packet-switching. Ada dua kemungkinan implementasi layanan-layanan ini: salah
satu kemampuan packet-switching dilengkapi dengan satu jaringan terpisah, disebut juga
dengan Packet-switched Public Data Network (PSPDN), atau kemampuan packetswitching
yang diintegrasikan kedalam ISDN. Pada kasus yang lebih awal, layanan
tersedia disepanjang cahnnel B atau channel D.
Panggilan Packet-Switched melalui sebuah saluran D
Bila layanan packet-switching tersedia secara internal untuk ISDN, layanan
tersebut juga nisa diakses pada channel D. Untuk akses channel D, ISDN menyediakan
koneksi semipermanen ke simpul packet-switching di dalam ISDN. Pemakai
menggunakan protocol level 3X.25 seperti yang telah dilakukan dalam hal panggilan
virtual channel B. Di sini, protocol level 3 dibawa oleh frame-frame LAPD. Karena
channel D juga dipergunakan untuk persinyalan kontrol, dipergunakan beberapa cara
untuk membedakan antara lalu lintas packet X.25 dengan lalu lintas kontrol ISDN. Ini
bisa dilakukan lewat skema pengalamatan lapisan jalur.
BROADBAND ISDN
Yaitu sesuatu yang mampu menggunakan aspek-aspek broadband yang
diperbesar dari ISDN. Broadband sendiri artinya adalah sebuah pelayanan atau system
yang membutuhkan saluran-saluran transmisi yang mampu mendukung penilaian yang
lebih tinggi dari pada penilaian semula. Dengan kemampuan Broadband ISDN ini,
pelyanan-pelayanan, khususnya dalam bentuk pelayanan video, membutuhkan tingkat
pembesaran data video yang dikirim melalui ISDN dapat di hasilkan.

Disini dibutuhkan sepenuhnya transmisi digital untuk menjalankan Broadband


ISDN.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 09:34 0 komentar Link ke posting ini

Cellular Technology
Perkembangan teknologi informasi, terkait teknologi telekomunikasi, telah
menjadi fenomena masa kini. Berbagai jenis dan macam produk teknologi
telekomunikasi terlahir dan mewarnai keseharian, untuk mendukung globalisasi dan
konsep 'dunia tanpa batas'. Basic idea kelahiran teknologi ini sebetulnya sangat
sederhana, yaitu : menghubungkan manusia antar seantero dunia. Upaya tersebut
memang sudah lama menjadi basic idea dunia teknologi informasi, namun di jaman
sekarang, strategi pemasaran menjadi inti dari segala kegiatan yang mencuat dalam
perkembangan IT. Alasan pemasaran menjadi pertimbangan utama, dalam hampir setiap
kegiatan berbasis IT.
Jika pada masa sebelumnya, penggunaan telepon selular merupakan kemudahan
yang hanya dapat dinikmati golongan atas saja, maka kini ia sudah bisa dinikmati oleh
golongan menengah bahkan golongan ekonomi rendah. Jika dulu telepon seluler hanya
berperan sebagai media komunikasi mouth to mouth (dari mulut ke mulut), namun kini
berbagai fitur bisa dinikmati via telepon seluler. Orang bisa mengirimkan pesan text,
gambar, bahkan mengakses internet, yang dulu cuma bisa dilakukan saat menghadapi
layar monitor komputer.
Perkembangan sistem telekomunikasi di Indonesia telah berkembang sangat pesat
dalam beberapa tahun kebelakang. Sarana komunikasi yang berupa telepon rumah (fixed
line), telepon selular (mobile phone), dan internet telah berkembang sedemikian rupa
dengan sangat cepat. Bahkan dalam perkembangannya, telekomunikasi dua arah
langsung yang semula hanya berupa audio saja, kini telah berkembang menjadi audio
sekaligus video tercakup dalam dua arah percakapan jarak jauh. Teleconference dan
video streaming internet menjadi contoh dari generasi terbaru sistem telekomunikasi
global termasuk di Indonesia.
Perubahan kecenderungan atau trend yang berkembang di masyarakat sekarang
adalah kearah kesadaran akan pentingnya komunikasi jarak jauh, pentingnya mencari dan
mendapatkan informasi tentang kejadian atau berita yang terjadi di seluruh dunia, dan
bahkan pentingnya informasi mengenai kerabat dekat yang perlu dengan segera
diketahui. Masyarakat mulai sadar akan perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi yang semakin canggih dan semakin memudahkan kebutuhan mereka dalam hal
informasi dan terutama proses komunikasi dua arah atau bahkan komunikasi multi arah.
Dalam kaitannya dengan perkembangan ini, sangat jelas terlihat betapa
berkembangnya sistem telepon seluler yang ada di Indonesia. Jelas terlihat beberapa
tahun kebelakang sekitar awal tahun 90-an, pengguna telepon seluler sangat sedikit

jumlahnya dan telepon seluler adalah sebuah benda yang cukup mewah pada zaman itu.
Kini telfon seluler sudah menjamur dimana-mana. Hampir semua kalangan masyarakat
kini memiliki telepon seluler. Mulai dari kalangan atas sampai kalangan menengah
kebawah. Mulai dari bos perusahaan besar sampai supir angkot dan bahkan penjual sayur
pun serta merta telah menjadikan telepon seluler sebagai sarana efektif untuk
berkomunikasi.
Apa yang menyebabkan sistem telekomunikasi terutama sistem telepon seluler ini
begitu cepat berkembang di Indonesia? Apakah karena kemampuan atau daya beli
masyarakat semakin meningkat? Ataukah semata-mata karena sudah tingginya kesadaran
masyarakat akan teknologi komunikasi? Dua hal yang menjadi pertanyaan di atas cukup
memberikan gambaran secara luas dari apa yang terjadi pada masyarakat kita dalam
menyikapi perkembangan sistem telekomunikasi di Indonesia. Pergeseran kebutuhan
telepon seluler menjadi kebutuhan primer bagi sebagian masyarakat Indonesia, cukup
memberi bukti konkrit bahwa daya beli masyarakat telah meningkat. Meningkatnya daya
beli ini dapat juga disebabkan karena semakin banyaknya produk-produk telepon seluler
yang berasal dari puluhan merk yang dijual bebas di Indonesia. Banyaknya pilihan ini
menyebabkan harga turun dan masyarakat mampu mendapatkan telepon selular dengan
harga yang relatif murah. Hal lain yang menyebabkan pesatnya perkembangan ini adalah
karena bangkitnya kesadaran masyarakat akan pentingnya komunikasi dua arah atau
multi arah, juaga akan pentingnya penyampaian arus informasi secara cepat, tepat,
terarah, dan dalam jumlah yang sangat banyak. Perubahan ini telah menjadikan
masyarakat Indonesia menjadi lebih cerdas, lebih cepat tanggap terhadap informasi, dan
lebih kritis menghadapi perubahan arus informasi yang tiada berhenti mengalir.
Sejarah Teknologi mobile
Di Indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah
mulai membuka kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara
kompetisi penuh. Bisa diperhatikan, bagaimana ketika teknologi GSM (global system for
mobile) dating dan menggantikan teknologi seluler generasi pertama yang sudah masuk
sebelumnya ke Indonesia seperti NMT (nordic mobile telephone) dan AMPS (advance
mobile phone system).
Ketika di tahun 1980-an, teknologi Global System for Mobile Communication
(GSM) datang ke Indonesia, maka para operator pemakai teknologi AMPS (Advanced
Mobile Phone System) menghilang. Lalu, muncul Satelindo sebagai pemenang, yang
kemudian disusul oleh Telkomsel. Dan pada akhirnya teknologi GSM lebih unggul dan
perkembang bak jamur di musin hujan, ini dikarenakan kapasitas jaringan lebih tinggi,
karena efisiensi di spektrum frekuensi dari pada teknologi NMT dan AMPS. Sekarang,
dalam kurun waktu hampir satu dekade, teknologi GSM telah menguasai pasar dengan
jumlah pelanggan lebih dari jumlah pelanggan telepon tetap.
Di Indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah
mulai membuka kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara
kompetisi penuh. Bisa diperhatikan, bagaimana ketika teknologi GSM (global system for

mobile) dating dan menggantikan teknologi seluler generasi pertama yang sudah masuk
sebelumnya ke Indonesia seperti NMT (nordic mobile telephone) dan AMPS (advance
mobile phone system).
Ketika di tahun 1980-an, teknologi Global System for Mobile Communication
(GSM) datang ke Indonesia, maka para operator pemakai teknologi AMPS (Advanced
Mobile Phone System) menghilang. Lalu, muncul Satelindo sebagai pemenang, yang
kemudian disusul oleh Telkomsel.
Dan pada akhirnya teknologi GSM lebih unggul dan perkembang bak jamur di
musin hujan, ini dikarenakan kapasitas jaringan lebih tinggi, karena efisiensi di spektrum
frekuensi dari pada teknologi NMT dan AMPS.
Sekarang, dalam kurun waktu hampir satu dekade, teknologi GSM telah menguasai pasar
dengan jumlah pelanggan lebih dari jumlah pelanggan telepon tetap. amun, sampai saat
ini telepon seluler masih merupakan barang mewah, tidak semua lapisan masyarakat bisa
menikmatinya. Tarifnya masih sangat tinggi dibandingkan dengan telepon tetap PSTN
(public switched telephone network), baik untuk komunikasi lokal maupun SLJJ
(sambungan langsung jarak jauh), ada yang mencapai Rp 4.500 per menit flat rate untuk
komunikasi SLJJ.
Sedangkan teknologi CDMA pengenalan CDMA sudah dimulai sejak tiga tahun
lalu ketika Komselindo memperkenalkan CDMA-One. Hanya saja dengan berbagai
alasan pengembangannya kurang sukses. Saat ini, PT Telkom kembali memperkenalkan
CDMA, tapi tidak lewat jalur "bisnis selular" langsung, melainkan menggunakan CDMA
untuk fix phone dengan produk dagang bernama Telkomflexi.
Saat ini dengan TelkomFlexi, PT. Telkom menawarkan teknologi yang lebih baik dari
teknologi GSM sebelumnya dan dengan harga yang lebih murah. Sebenarnya kenapa tarif
yang ditawarkan
oleh teknologi ini lebih murah karena Telkomflexi berbasis pada teknologi Wirelless
Local-Code Division Multiple Access (WLL-CDMA) tidak saja karena fleksibilitas sebuah fix
phone,
tapi yang paling utama adalah struktur tarif yang katanya jauh lebih murah karena tidak
dibebankan biaya airtimenya.
Aplikasi teknologi
Ada beberapa teknologi tanpa kabel untuk teknologi selular ini, diantaranya adalah
CDMA (Code Division Multiple Access), menggunakan teknologi spread-spectrum
untuk mengedarkan sinyal informasi yang melalui bandwith yang lebar (1,25 MHz).
Teknologi ini asalnya dibuat untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang
unik, lebih baik daripada channel atau frekuensi RF
AMPS (Advanced Mobil Phone Service) merupakan teknologi analog yang
menggunakan FDMA (Frequency Division Multiple Access) untuk membagi-bagi

bandwith radio yang tersedia ke pada sejumlah channel diskrit yang tetap. Dengan
AMPS, bandwith 1,25 MHz yang diberikan untuk penggunaan selular dibagi menjadi
channel dengan lebar 30 KHz, masing-masing hanya dapat melayani satu subscriber pada
satu waktu. Satu subscriber mengakses sebuah channel maka tidak satupun subscriber
lainnya dapat mengakses channel tersebut sampai panggilan pertama itu berhenti atau
handed-off ke base station lainnya.
TDMA (Time Division Multiple Data), merupakan sebuah teknologi digital, sama
halnya yaitu dengan membagi-bagi spektrum yang tersedia kepada sejumlah channel diskrit yang
tetap, meskipun masing-masing channel merepresentasikan time slot yang tetap daripada
band frekunesi yang tetap. Sebagai contoh yang mengimplementasikan teknologi TDMA
adalah GSM,yang membagi carriers berlebar 2300 KHz menjadi delapan time-division channel.
GSM
(global sistem for mobile) adalah teknologi yang berbasis TDMA
UMTS (Universal Mobile Telecomunication Access) merupakan salah sistem generasi
ketiga yang dikembangkan di Eropa. dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith
sebesar 2 Mbits/s. Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi
permintaan pemakai dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan dapat melayani area
yang seluas mungkin, jika tidak ada cell UMTS pada suatu daerah dapat di route-kan
melalui satelit. Frekeunsi radio yang dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz
dan 2110-2200 MHz. Pita tersebut akan digunakan oleh cell yang kecil (pico cell)
sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada UMTS.
Dari aspek teknologi baik GSM maupun CDMA merupakan standar teknologi seluler
digital, hanya bedanya GSM dikembangkan oleh Negara-negara eropa dan bersifat open
source, sedangkan CDMA dari kubu Amerika dan Jepang. Yang perlu diperhatikan
bahwa teknologi GSM dan CDMA berasal dari jalur yang berbeda, sehingga
perkembangan ke generasi 2,5G dan 3G berikutnya akan berbeda terus. Teknologi
CDMA didesain tidak peka terhadap interfensi, dan sejumlah pelanggan dalam satu sel
dapat mengakses pita spectrum frekuensi secara bersama
karena mempergunakan teknik pengkodean tertentu.
Ponsel CDMA ada dua jenis tanpa kartu sehingga nomer panggilnya harus
deprogram oleh petugas operatoryang bersangkutan, dan satu lagi ponsel CDMA yang
dilengkapi dengan RUIM (Removal User Identification Module) atau dalam istilah GSM
dikenal dengan SIM Card. Ada sejumlah kelebihan yang ditawarkan CDMA. misalnya,
komunikasi selular tidak lagi rawan radiasi, tidak lagi seperti suara robot, tidak terputus-putus.

sistem CDMA dinilai lebih advance dibanding sistem selular digital yang sudah
ada FSN mampu memberikan suara alami yang lebih sempurna dibandingkan dengan
sistem selular digital yang sudah ada. serta power output yang sangat rendah yakni 0,2
watt (bandingkan dengan system GSM) yang menggunakan 1,5 - 3 watt, menjadikan
batere sistem CDMA lebih tahan lama.
Feature teknologi CDMA
Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interferensi. Di samping itu,
sejumlah pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spektrum frekuensi secara
bersamaan karena mempergunakan teknik pengkodean yang tidak bisa dilakukan pada
teknologi GSM.
Kapasitas yang lebih tinggi untuk mengatasi lebih banyak panggilan yang simultan per
channel dibanding sistem yang ada. Sistem CDMA menawarkan peningkatan kapasitas
melebihi system AMPS analog sebaik teknologi selular digital lainnya. CDMA
menghasilkan sebuah skema spreadspectrum yang secara acak menyediakan bandwith
1.250 KHz yang tersedia untuk masingmasing pemanggil 9600 bps bit rate.
Meningkatkan call security. Keamanan menjadi sifat dari pendekatan spread
spectrum CDMA, dan kenytaannya teknologi ini pertama dibangun untuk menyediakan
komunikasi yang aman bagi militer.
Mereduksi derau dan interferensi lainnya.
CDMA menaikkan rasio signal-to-noise, karena lebarnya bandwith yang tersedia untuk
pesan. Efisinsi daya dengan cara memperpanjang daya hidup baterai telepon
Salah satu karakteristik CDMAadalah kontrol power sebuah usaha untuk memperbesar
kapasitas panggilan dengan memepertahankan kekonstanan level daya yang diterima dari
pemanggil bergerak pada base station.
Fasilitas kordinasi seluruh frekuensi melalui base-station base station.
Sistem CDMA menyediakan soft hand-off dari satu base-station ke lainnya sebagai
sebuah roaming telepon bergrak dari sel ke sel,melakukan soft handoff mengingat semua
sistim menggunakanfrekuensi yang sama.
Fungsi spread-spectrum dan power-control yang memperbesar kapasitas panggil CDMA
mengakibatkan bandwith yang cukup untuk bermacam-macam layanan data multimedia,
dan skema soft hand-off menjamin tidak hilangnya data.
- Meningkatkan kualitas suara
- Memperbaiki karakteristik cakupan yang dapat menurunkan jumlah sel.

- Meningkatkan privacy dan security.


- Menyederhanakan perencanaan sistim
- Memerlukan daya pancar yang lebih rendah, sehingga waktu bicara ponseldapat
lebih lama.
- Mengurangi interferensi pada sistim lain
- Lebih tahan terhadap multipath.
- Dapat dioperasikan bersamaan dengan teknologi lain (misal AMPS).
Teknologi masa depan CDMA
Wideband CDMA dan Broadband CDMA sebagai WLL (Wireless Local Loap)
sengai teknologi andalan masa depan dari CDMA, didesain untuk menyediakan layanan
fixed dan mobiile yang dikoneksikan dengan PSTN dari layanan POTS (Plain Old
Telephone Service) ke features features selanjutnya seperti ISDN dan bandwidth on
demand. Service-service akan termasuk voice, high speed fax, data dan multimedia,
termasuk juga video. Teknologi ini memungkinkan aplikasi ISDN ke desktop fixed
wiireless dan mobile wireless. Keuntungan utama dari solus Broadband CDMA adalah
flexibilitas. Sistem CDMA menyediakan untuk aplikasi komunikasi pada skala besar dan
kecil dengan cost efektif yang diperhitungkan. Untuk bisnis selanjutnya dapat
menyediakan service voice dan ISDN data, seperti fax, email dan high speed internet
access.
Ketika sistem Broadband CDMA dapat ditambah dengan mudah dan cepat ke jaringan
existing tanpa delay dan gangguan daripada instalasi kabel telepon. Koneksi ke jaringan
LAN untuk email dan sharing resources sperti printer dan mesin fax dapat dikonfigurasi
dengan mudah.
Perbedaan mendasar teknologi GSM dan CDMA
Perbedaan mendasar dari teknologi CDMA adalah sistem modulasinya. Modulasi
CDMA merupakan kombinasi FDMA (Frekuensi Division Multiple Access) dan TDMA
(Time Division Multiple Access). Pada teknologi FDMA, 1 kanal frekuensi melayani 1
sirkuit pada satu waktu, sedangkan pada TDMA, 1 kanal frekuensi dipakai oleh beberapa
pengguna dengan cara slot waktu yang berbeda.
Pada CDMA beberapa pengguna bisa dilayani pada waktu bersamaan dan
frekuensi yang sama, dimana pembedaan satu dengan lainnya ada pada sistem codingnya,
sehingga penggunaan
spektrum frekuensinya teknologi CDMA sangat efisien. Kelebihan yang ditawarkan
CDMA antara lain kualitas suara dan data, harga atau tarif yang lebih murah, investasi
yang lebih kecil, dan keamanan dalam berkomunikasi (tidak mudah disadap).
Teknologi GSM dengan GPRS nya akan terlibas dengan content pada CDMA
karena keterbatasan akan lebar data dan aplikasi multimedia pada teknologi GSM.
Kelebihan teknologi berbasis GSM diindonesia adalah coverage yanga luas dan roaming
jelajah yang sangat luas baik dalam negeri bahkan seluruh dunia, sedangkan CDMA
dengan telkomflexi masih sangat terbatas.
Evolusi Teknologi Selular / Generasi Selular
Teknologi telekomunikasi, merunut masa perkembangannya telah melewati tiga

generasi (1G, 2G, 3G).


Generasi Pertama (1G)
Generasi pertama melahirkan teknologi AMPS, yaitu teknologi yang dikenal
menggunakan sistem analog. Teknik atau sistem yang digunakan adalah sistem FDMA
(frequency division multiple access). Contoh yang menggunakan sistem ini adalah pada
NMT (nordic mobile telephone) dan AMPS (american mobile phone system). Generasi
pertama ini dianggap sebagai cikal bakal perkembangan sistem telepon seluler dunia.
Teknologi telekomunikasi AMPS yang dikenal sebagai teknologi 1G ini masih memiliki
banyak keterbatasan, seperti : kapasitas traffic yang kecil, server berkemampuan minim
untuk menampung banyak pelanggan, dan penggunaan spektrum frekwensi yang banyak,
dan hanya bisa melayani komunikasi mouth to mouth, atau voice with voice saja.
Teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System) dikembangkan oleh Bell Labs
sekitar tahun 1970an dan dikomesialkan di Amerika Serikat tahun 1983 menggunakan
frekuensi 800 MHz. Kemudian tahun 1980an muncul C-450 yang dikembangkan di
Afrika Selatan, yang hampir sama dengan C-Netz, yang ditemukan di Jerman dan Austria
dan kini dikenal sebagai Motorphone yang dioperasikan oleh Vodacom SA.
Kemudian muncul N-AMPS (Narrowband Advanced Mobile Phone System) yang
dikembangkan oleh Motorola sebagai teknologi yang menjembatani antara teknologi
analog dan digital. Kapasitasnya tiga kali lebih besar dibandingkan AMPS yang
beroperasi pada 800 MHz. Menyusul NMT450 (Nordic Mobile Telephones/450) yang
dikembangkan oleh Ericsson dan Nokia yang beroperasi pada 450 MHz dan
menggunakan FDD FDMA.
Disusul oleh NMT-F versi Perancis dari NMT900. Di Jepang, munculnya HICAP, yang
dikembangkan NTT (Nippon Telegraph and Telephone). Termasuk TACS (Total Access
Communications System) yang dikembangkan Motorola yang hampir sama dengan
AMPS.
Kini, APMS mengalami kemunduran, kurang populer dan mulai digantikan CDMA.
Tidak ada yang salah dalam AMPS, seperti juga NMT (Nordic mobile telephone)
yang merupakan seluler pertama di dunia, kecuali bahwa keduanya sudah ketinggalan.
Baik AMPS maupun NMT masih memakai cara analog dalam mentransmisikan suara,
sementara GSM dan CDMA menggunakan digital yang lebih bermutu. NMT dan AMPS
digolongkan orang sebagai seluler generasi pertama, sementara GSM, CDMA dan PDC
(personal digital communication) dari Jepang, menjadi seluler generasi kedua.
Generasi Kedua (2G)
Melanjutkan kejayaan era 1G, teknologi telekomunikasi bergerak menuju era
berikutnya, yang kental dicirikan dengan digitalisasi teknologi. Era digitalisasi yang
dikodifikasi sebagai era 2G ini membuat komunikasi tidak hanya bisa dilakukan secara
verbal, atau voice with voice saja. Dalam era 2G, pengguna telepon seluler mengenal
fasilitas 'short message system' (SMS), yang mampu mengirimkan pesan text, dengan laju
kecepatan maksimal 9600 bps (bit per second). Kapasitas traffic yang besar, kemampuan
server menampung banyak pelanggan, membuat pengguna teknologi telekomunikasi
canggih di era 2G ini semakin banyak dan plural.
Pada generasi ini dimulailah produksi dan pemasaran secara besar-besaran dari

produk-produk telepon seluler generasi ke dua ini. Contoh dari sistem 2G ini adalah
sistem GSM/TDMA(time division multiple access) dan sistem CDMA (code division
multiple access). CDMA 95 A adalah sistem CDMA yang termasuk pada sistem CDMA
generasi ke dua. Setelah debutnya selama 10 tahun, selanjutnya adalah apa yang disebut
sebagai generasi 2,5G (two and a half generation). Pada generasi ini dimulailah sarana
wireless net services dimana pada perkembangan dari jalur GSM akan menghasilkan
sistem GPRS dan sistem EDGE. Sementara dari jalur CDMA, akan menghasilkan sistem
CDMA 95 B dan akan dilanjutkan dengan sistem CDMA 1X
GSM berkembang mengambil jalur GPRS (General Packet Radio Services),
EDGE (Enhanced Data Rates for Global/GSM Evolution), UMTS (Universal Mobile
Telephone Standard) dan HSDPA (High-speed Downlink Packet Access). Sedang AMPS
bergerak dari jalur CDMA (Code Division Multiple Access), yang merupakan
pengembangan Narrowband-CDMA (N-CDMA), kemudian CDMA2000-1XEV
(Evolution - 300 Kbps) dan CDMA2000-1XEV-DO (Data Only 300 Kbps).
Meski begitu banyak teknologi seluler digital yang berkembang dan
menggunakan nama yang berbeda-beda, namun pacuan persaingan global yang secara
signifikan muncul adalah antara GSM (Global System for Mobile Communications) yang
berkembang di negara-negara Eropa dan Asia dengan AMPS yang banyak digunakan di
Amerika Serikat, sebagian di Korea. Sedang Jepang memiliki standarisasi tersendiri,
yakni PDC (Personal Digital Celluler) dan PHS (Personal Handy System) yang
dioperasikan di wilayah Jepang.
Generasi Ketiga (3G)
Teknologi-teknologi seluler yang termasuk generasi ketiga ini sejarahnya
berkembang sendiri-sendiri sebelum akhirnya menyatu menjadi dua standar utama yang
mengacu kepada IMT-2000 yang merupakan ketetapan ITU-T (Badan Uni
Telekomunikasi Internasional yang mengurusi standardisasi telekomunikasi).
Dua standar teknologi ini diusung oleh dua partnership organization yang
beranggotakan badan-badan standardisasi regional, yaitu (1) The Third Generation
Partnership Project (3GPP) dan (2) The Third Generation Partnership Project 2 (3GPP2).
3GPP terbentuk akhir tahun 1998 dengan anggota-anggotanya adalah badan standardisasi
dari Jepang (ARIB dan TTC), China (CCSA), Eropa (ETSI), Amerika Serikat (ATIS),
dan Korea (TTA). Partnership ini dibentuk dengan tujuan membentuk standar spesifikasi
teknis untuk evolusi teknologi GSM (2G) ke 3G (yang kita kenal sebagai teknologi
UMTS). Dari 3GPP inilah keluar berbagai teknologi "antara" yang secara jujur membuat
kita pusing dengan penamaan 3G, seperti teknologi GPRS dan EDGE (enhanced data
rates for GSM evolution).
Pada masa sekarang ini keluarlah berbagai penamaan seperti 2,5G dan 2,75G
yang sebenarnya adalah penamaan untuk GPRS (2,5G) dan EDGE (2,75G). Di Indonesia
sementara ini pengikut perkembangan teknologi dari faham/aliran 3GPP adalah semua
existing GSM operator seperti XL, Indosat, dan Telkomsel.
Adapun 3GPP2 terbentuk sebagai saudara muda dari 3GPP beranggotakan badanbadan
standardisasi dari Jepang (ARIB dan TTC), China (CCSA), Amerika Serikat
(TIA), dan Korea (TTA). Kerja sama ini lahir karena kekurangpuasan atas kecepatan
perkembangan dari 3GPP. Perkembangan yang lumayan pelan di standardisasi 3GPP

partnership bisa dimaklumi karena tugas berat dari partnership ini untuk selalu
menemukan atau membuat jembatan penghubung dari GSM sekarang ini ke standar 3G
yang dibuat.
Sedangkan 3GPP2 secara murni mengembangkan standar teknologinya tanpa
melihat apa yang sekarang sudah ada dan dimiliki oleh GSM teknologi. 3GPP2
partnership mengembangkan standar mereka yang sekarang kita kenal sebagai standar
CDMA 2000, yang di Indonesia dianut/diikuti oleh para penyelenggara jasa layanan
telekomunikasi (baik yang mengaku mobile cellular maupun yang mengaku fixed
wireless telephone) seperti Esia, StarOne, Mobile-8, dan TelkomFlexi.
Walaupun di luar Indonesia 3GPP2 tidak banyak membuat kepusingan, ternyata
di Indonesia perkembangan CDMA 2000 ini lumayan cukup membuat pusing orang yang
ingin mencoba mengerti. Pada saat sekarang ini teknologi berbasis CDMA 2000 terlihat
paling tidak ada di tiga tempat. Pertama sebagai teknologi fixed wireless telephone,
kedua sebagai teknologi belum 3G (lihat Mobile-8), dan ketiga sebagai teknologi 3G
yang mungkin akan diadopsi oleh CAC, WIN, maupun Natrindo sebagai pemegang
lisensi dan frekuensi 3G di Indonesia.
CDMA 2000, terutama CDMA 2000 1xEVDO, tidak kalah canggih dibandingkan
dengan EDGE dari GSM. Dan kembali lagi kita harus jujur, susah bagi kita membedakan
antara operator bukan 3G dan operator 3G kalau teknologi yang digunakan sudah dari
dua jenis teknologi ini. Fakta yang lebih menarik lagi ternyata operator 3G terbesar di
Jepang (Au dari KDDI) ternyata menggunakan teknologi CDMA 2000 1xEVDO.
Sedangkan Vodafone Jepang yang jelas-jelas menggunakan teknologi 3G, WCDMA,
hanya bisa bermain sebagai pemain paling bontot di bawah FOMA, layanan 3G dari NTT
DoCoMo (berbasiskan turunan dari WCDMA) yang berada di posisi kedua.
Pada awal abad 21 teknologi komunikasi wireless sudah memasuki generasi ke
tiga. Dimana teknologi komunikasi saat tersebut harus memenuhi persyaratan diantaranya
service yang bersifat global dan portabel, mendukung untuk layanan pita lebar
(multimedia) baik untuk mobile maupun WLL (Wireless Local Loop), Wireless BOD
(Bandwidth on Demand) sampai rate 2 Mbps, interworking dengan sistem eksisting,
performansi yang cukup baik terhadap problema propagasi (multi environment) dan harus
memiliki efisiensi spektrum yang tinggi.
Menurut standar baik dari Eropa, Jepang maupun USA maka teknologi di atas
dikenal dengan istilah IMT-2000 atau UMTS (Universal Mobile Telecommunications
System). Di sisi air interfacenya teknologi akses yang dipakai bisa berupa : W-CDMA,
TD-CDMA atau Wideband cdmaone tergantung dari kebijaksanaan negara masingmasing.
Khusus yang akan dibahas pada tulisan ini adalah W-CDMA. Adapun
pertimbangan yang diambil penulis adalah karena terdapat kecenderungan untuk
memakai W-CDMA baik di Jepang, Eropa atau Amerika. Di samping itu kemungkinan
besar Indonesia juga akan mengadop teknologi W-CDMA untuk generasi ke-3nya.
Roadmap Menuju W-CDMA
Kebutuhan akses informasi yang cepat akan terus berkembang. Hal tersebut
dipengaruhi dengan adanya kebutuhan fleksibilitas dan produktifitas yang lebih tinggi
dan kebutuhan mengurangi "dead" time.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut setidaknya lebih akan terpenuhi dengan
munculnya sistem komunikasi generasi ke-3. Hal ini dapat kita lihat karena dengan

persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk memasuki ke generasi tersebut.


Persyaratan yang dimaksud dapat diterangkan seperti di bawah ini :
Layanan-layanan komunikasi dengan data rate yang tinggi dan transmisi data
asimetric
Mendukung untuk service baik packet maupun circuit switched, seperti Internet
(IP) trafik dan video conference
Mekanisme charging yang baru, data volume vs time
Kapasitas jaringan yang lebih besar dengan efisiensi spektrum
Mendukung untuk koneksi yang besar dan simultan, contoh user dapat
mengebrowse Internet dan menerima fax atau panggilan telpon
Mempunyai kapabilitas interworking dengan sistem eksisting
Portabilitas layanan secara global
Sebelum menuju ke generasi di atas maka telah ada generasi sebelumnya yaitu
generasi ke-1 dan generasi ke-2. Generasi ke-1 ditandai dengan teknologi analog
sedangkan teknologi ke-2 yang ditandai dengan teknologi digital dengan kecepatan
rendah.
Perkembangan menuju sistem komunikasi wireless generasi ke-3 (UMTS/IMT2000) dapat diterangkan seperti gambar di bawah ini :
Telepon mobile yang akan datang sekarang sedang dirumuskan oleh badan
standarisasi global oleh authorities dan industri. Di Eropa ETSI sedang bekerja untuk
UMTS yang akan menjadi International Telecommunication Unit (IMT-2000). WCDMA
adalah salah satu kandidat utama untuk standar UMTS atau IMT-2000.
Teknologi Wideband CDMA
Standar teknologi CDMA, dilihat dari spread signalnya relative lebih besar dari
teknologi selular lainnya, pengurangan problem propagasi (multipath dan fading).
Dikenal dua standar untuk aplikasi dengan metode akses CDMA. Standar yang dimaksud
adalah IS-95 dan poprietary.
Wideband CDMA mengambil konsep ini lebih lanjut oleh pengurangan
multipath-fading, penawaran kapasitas dalam tiap cell dan kualitas suara yang lebih baik.
Bandwidth yang luas juga membuat mungkin features ke depan termasuk ISDN dan
bandwidth on demand. Bandwidth yang ditawarkan bersifat variatif dari mulai 1,26 MHz,
5 MHz, 10 MHz bahkan sampai 20 MHz. Wideband CDMA dengan wireless mempunyai
potensi untuk menyediakan "transparan" local loop dengan fungsi penuh seperti wireline.
Wideband CDMA sebagai WLL didesain untuk menyediakan layanan fixed dan
mobiile yang dikoneksikan dengan PSTN dari layanan POTS (Plain Old Telephone
Service) ke features-features selanjutnya seperti ISDN dan bandwidth on demand.
Service-service akan termasuk voice, high speed fax, data dan multimedia, termasuk juga
video. Teknologi ini memungkinkan aplikasi ISDN ke desktop fixed wiireless dan mobile
wireless.
Peluncuran layanan-layanan wideband multimedia akan menambah performansi
dibanding dengan standar wireless yang ada sekarang. W-CDMA sangat mendukung baik
untuk komunikasi packet dan circuit switched seperti browsing Internet.
Dari awalnya, W-CDMA didesain untuk layanan data kecepatan tinggi seperti internet
base packet data menawarkan sampai 2 Mbps dalam lingkungan kantor dan sampai 384
Kbps di outdoor atau lingkungan yang bergerak.

Secara rinci hubungan antara besarnya carrier spacing dengan dengan bit rate maksimum
yang dapat dicapai adalah sebagai berikut :
CARRIER SPACING (MHz) MAKSIMUM BIT RATE
1,26 13 kbps(~ 64 kbps)
5 64 kbps ~ 384 kbps
20 266 kbps ~ 2 Mbps
Sedangkan spesifikasi dari W-CDMA dapat dilihat seperti keterangan di bawah ini :
Spesifikasi Teknis W-CDMA
TYPE SPESIFIKASI JENIS / NILAI
Radio Access DS-CDMA / FDD
Carrier spacing 1,26 / 5 / 10 / 20 MHz
Chip rate 4,096 Mcps (1,024 / 8,192 / 16,384 Mcps)
Modulation Data-QPSK, Spreading QPSK
Detection (Reverse & Forward link) Pilot Symbol Aided Coherent RAKE
TCH rate Sampai 384 kbps (sampai 2 Mbps)
Variable rate TCH Variable Spreading Factor Multi code
Transmission for High rate TCH
Frame length 10 ms
Voice codec G.729 CS-ACELP
Inter BS Synchronous Asynchronous
Signaling Protoccol Layered Protocol
Multiple Protocol Control Entities
B-ISDN based Call Control
Services Voice, Packet data
Unrestricted information transmission
Spektrum yang baru telah dialokasikan pada band frekuensi 2 GHz untuk sistem
komunikasi wireless generasi ke-3. Sebagai gambaran spektrum frekuensi yang
rencananya akan diperuntukkan di Eropa dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :
Keuntungan W-CDMA
Konsep W-CDMA yang baru beroperasi dengan besar kanal radio 5MHz adalah
sedang dikembangkan dengan menggunakan potensi keuntungan dari CDMA. Sistem
yang baru ini mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan sistem narrowband
CDMA generasi ke-2 sekarang.
Fitur teknologi W-CDMA adalah sbb:
Kapasitas lebih tinggi dan penambahan coverage : sampai 8 kali lebih tinggi trafik
per carrier dibandingkan dengan carrier narrowband CDMA
Variabel dan kecepatan data yang tinggi, sampai 384 kbit/s pada wide area dan 2
Mbit/s pada lokal area
Service packet dan circuit switched
Layanan multiple simultan pada tiap mobile terminal
Mendukung untuk Hierarchical Cell Structures (HCS) pada metode handoff yang

baru diantara carrier CDMA


Fitur-fitur di atas dapat dijelaskan seperti berikut :
Menambah kapasitas dan coverage
Ada beberapa faktor yang menambah kapasita dan coverage:
Sistem W-CDMA menggunakan 4 kali channel lebih besar dibanding dengan
channel narrowband CDMA, kapasitas bertambah 4 kalinya. Dengan bandwidth lebih
lebar memperbaiki efek frekuensi diversity dan oleh karena itu mengurangi efek fading
Demodulasi koheren pada uplink memperbaiki coverage
W-CDMA menggunakan demodulasi pada uplink. Hal itu akan memberi 2-3 dB gain
demodulasi dan memperbaiki coverage.
Memperbaiki power control
Pengurangan efek fading pada channel yang besar, akurasi power kontrol akan
diperbaiki. Power konrol pada up dan link, yang melawan efek fading dan mengurangi
rata-rata level power, akan menambah kapasitas.
W-CDMA, variabel dan high speed data rates
Air interface W-CDMA mendukung baik untuk low maupun high bit rates.
Kecepatan samapai 384 Kbit/s untuk full mobility dan 2 Mbit/s untuk lokal area.
Mendukung kepada pemakai untuk komunikasi yang berbagai macam dari voice sampai
multimedia.
Variabel data rates dapat dicapai dengan penggunaan variabel orthogonal spreading codes
dan adaptasi dari output power.
W-CDMA menawarkan layanan untuk packet dan circuit swithed
Layanan berbentuk packet menawarkan kemungkinan selalu "on-line" dengan
aplikasi host tanpa menduduki kanal secara dedicated. Service packet memungkinkan
pemakai membayar hanya jumlah data yang ditransmisikan dan bukan waktu koneksinya.
Paket data service adalah penting untuk membangun aplikasi yang cost efektif untuk
remote LAN dan wireless internet akses.
Layanan high speed circuit switched dibutuhkan untuk aplikasi komunikasi real time
seperti video conference.
W-CDMA mendukung layanan secara multiple simultan
Tiap terminal W-CDMA dapat menggunakan beberapa layanan secara simultan.
Bagi pemakai akan mempercepat hubungan ke corporate LAN dan pada waktu yang
sama dapat menerima Voice call, yang berarti tidak ada nada sibuk ketika line diduduki
untuk data call.
Kelebihan lain adalah :
Mendukung untuk Adaptive Antenna Arrays (AAA)
Teknik ini adalah untuk mengoptimalkan antena pattern pada mobile station. Hal
ini akan memungkinkan penggunaan spektrum yang efektif dan akan menambah jumlah
kapasitas.

Tidak memerlukan GPS untuk sinkronisasi di sisi base stations


W-CDMA mempunyai internal sistem untuk sinkronisasi pada base station,
sehingga tidak membutuhkan eksternal sinkronisasi seperti GPS (Global Positioning
System).
Hal ini mempunyai masalah jika implementasi base station dilakukan pada daerah rawan
covergae satelit GPS seperti shoping center atau di subways suatu gedung.
Mendukung untuk Hierarchical Cell Structures (HCS)
W-CDMA mendukung HCS denganmemperkenalkan metode handoff diantara
carrier CDMA yang diberi nama Mobile Assisted Inter-Frequency Hand-off (MAIFHO)
Mendukung untuk deteksi multi user.
Deteksi multi user akan membatasi interferensi pada suatu cell dan memperbaiki
kapasitas.
Kemungkinan di Indonesia
Penggunaan seluler W-CDMA sudah memasuki generasi ke tiga atau dikenal IMT
2000 (International mobile telecommunications system). Teknologi ini akan memasuki
pasar sekitar tahun 2000.
Sistem ini berbeda dengan sistem CDMA pita sempit (narrow band) dan sedang
dikembangkam di Indonesia oleh PT Komselindo yang kini sebagai operator AMPS
(Advance Mobile Phone System). Ia juga berbeda dengan D-AMPS (Digital-AMPS)
yang distandarkan pada IS-136. Tetapi DAMPS atau GSM akan dengan mudah migrasi
ke W-CDMA.
CDMA pita lebar sedang dicoba pada frekuensi 2 GHz, ia bisa menyediakan layanan
internet yang di PT TELKOM disebut dengan PASOPATI dan multimedia .
Percobaan-percobaan yang sudah dilakukan, antara lain oleh NTT DoCoMo dari
Jepang yang akan segera menerapkan teknologi W-CDMA (Wideband code division
multiple access) pada tahun 2000 di gelombang 5 MHz.
Yang menjadi pesaing utama dari W-CDMA adalah teknologi TD-CDMA (Time
Diivision-Code Division Multiple Access atau CDMA2000.
Pada pertemuan penyelenggara seluler dan administrator se-Asia Pasifik di forum
Asia Pasific Interest Group (APIG), GSM MoU ketujuh belum sepakat terhadap pilihan
Wide Band atau Broadband CDMA yang akan menjadi trend teknologi seluler GSM
generasi ke tiga pada abad 21 mendatang. Kendati begitu Indonesia merekomendasi WCDMA
sebagai pilihan ketimbang TD-CDMA yang dianggap futuristic. Jepang melalui
NTT DoCoMo turut terlibat bersama Ericsson dan Nokia dalam pengembangan sistem
W-CDMA.
Khusus untuk Indonesia yang telah memiliki berbagai infrastruktur seluler seperti
AMPS, NMT, DECT, PHS, GSM dan CDMA perlu berhati-hati dalam menyikapi
teknologi baru ini. Adapun kemungkinan / skenarionya dapat sebagai berikut :
Menggunakan evolusi dari jaringan eksisting, cirinya :
Mengembangkan dari sistem seluler generasi ke dua eksisting
Sama operator
Penggunaan band frekuensi yang sama
Menyediakan service mobile multimedia sampai 384 Kbps
Kapasitas seluler sedang mengalami pertumbuhan

Mengadop langsung terhadap teknologi W-CDMA, cirinya :


Penggunaan spektrum yang baru (IMT-2000 spektrum)
Standar global
Partabilitas secara global
Kemungkinan operator lama atau baru
Dari kedua skenario di atas perlu diperhatkan berbagai aspek diantaranya adalah
pembagian frekuensi. Karena jika kurang berhati-hati maka peluncuran IMT-2000 dapat
merupakan bumerang baik dari segi performansinya maupun terhadap operator eksisting.
Generasi ketiga berupa CDMA pita lebar yang dibahas di atas bukan merupakan
generasi seluler yang terakhir. Generasi berikut akan muncul pada dasawarsa pertama
abad 21, yang akan lebih canggih dalam menyediakan layanan, dibanding generasi
sebelumnya. Yang jelas siklus tiap generasi semakin pendek yang selain menguntungkan
pengguna seluler sekaligus juga merugikannya. Keuntungannya, pelanggan bisa
mendapatkan apa saja layanan yang diinginkannya, tetapi ruginya barang yang digunakan
akan berusia pendek. Kerugiannya lagi jika frekuensi dan operator yang ditunjuk berbeda
dengan yang sebelumnya.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 09:29 0 komentar Link ke posting ini

Juli 06, 2008


Mengenal Menu

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 10:43 0 komentar Link ke posting ini

Juli 05, 2008


Mengenal tab index

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 11:48 0 komentar Link ke posting ini

Packet Switching System (X.25, Frame relay, ATM)


Teknologi yang digunakan dalam WAN
Circuit Switching
Packet Switching
Perbedaannya dalam node / simpul yang melakukan switching jalur ke jalur lainnya
Circuit Switching
Dilakukan pembentukan jalur komunikasi (sirkit/circuit) sebelum informasi
dikirimkan (call setup).

Setelah call setup, jaringan transparan terhadap pengguna, tidak ada processing delay
di node, yang ada hanya delay propagasi.
Saluran komunikasi (sirkit) digunakan secara dedicated selama panggilan
berlangsung (even when channel is idle).
Sumber dan tujuan harus mengirim dan menerima pada laju data yang sama.
Setelah panggilan diputuskan, link dapat digunakan oleh panggilan yang lain.
Efisien untuk trafik yang memerlukan delay dan jitter yang rendah serta prosentase
idle yang rendah (misal voice).
Tidak efisien untuk bursty data.
Pembebanan (charges) biasanya berdasarkan waktu koneksi dan jarak.
Digunakan pada PSTN
Contoh Sirkit Switching
1. Multirate circuit switching
Untuk menanggulangi ketidakfleksibelan (penggunaan hanya satu bit rate) pada
circuit switching.
Menggunakan format TDM yang sama seperti pada circuit switching murni
dengan laju kanal dasar yang tetap, namun satu koneksi dapat menggunakan
lebih dari satu kanal dasar.
Kelemahan : tidak fleksibel dan ketidakmampuan menangani bursty source
secara efisien
2. Fast circuit switching
Mengembangkan konsep circuit switching untuk menangani source yang
fluktuatif dan bursty.
Resources dialokasikan jika akan ada informasi yang akan dikirimkan lalu
dilepaskan kembali bila informasi telah selesai dikirimkan.
Pada saat call setup, user meminta koneksi dengan bandwidth yang diperlukan.
Kelemahan : kerumitan perencanaan dan pengendalian
3. Packet Switching
Setiap blok data disebut message (mis: file ASCII, file postcript, sebuah halaman
web, file audio dsb).
Pada packet switching, message dipotong-potong ke dalam paket-paket oleh
sumber sebelum dikirimkan ke jaringan.
Di jaringan, paket-paket tersebut akan melalui link komunikasi dan switch.
Pada input setiap link, paket disimpan lalu diteruskan (stored-and-forwarded).
Dalam setiap switch terdapat buffers (tempat untuk mengantri).
Delay antrian bersifat variable dan tergantung pada kondisi jaringan.
Tidak ada penggunaan sirkit yang dedicated
Datagram Packet Switching
Setiap paket yang berasal dari suatu message yang sama diperlakukan sebagai
entitas yang self-contained (tidak ada hubungan dengan paket yang lain).
Paket-paket datagram dikirimkan ke jaringan tanpa ada jaminan bahwa paket
sampai dengan terurut.
Untuk menanggulangi hal ini, pada penerima harus ada perangkat yang dapat
mengurutkan paket.
Datagram tidak menggunakan acknowledgments.
Pengarahan aliran datagram menuju penerima, dilakukan secara on the fly dengan

mempertimbangkan jalur yang harus ditempuh setiap paket.


PROTOKOL X.25
Standar internasional untuk akses jaringan dengan penyakelaran paket (packet switching)
yang pertama muncul adalah X.25, yang direkomendasikan oleh CCITT (sekarang ITUT)
pada tahun 1976. Frame Relay yang muncul setelah X.25 ternyata jauh lebih efektif
daripada X.25, karena X.25 kerjanya menjadi lambat karena adanya koreksi dan deteksi
kesalahan. Frame Relay memiliki sedikit perbedaan, ia mendefinisikan secara berulang
header-nya pada bagian awal dari frame seperti terlihat pada Gambar 1d, sehingga
dihasilkan header frame normal 2-byte. Header Frame Relay dapat juga diperluas
menjadi 3-byte atau 4-byte untuk menambah ruang alamat total yang disediakan. Dalam
gambar-gambar yang mengilustrasikan jaringan-jaringan Frame Relay, piranti-piranti
pengguna ditunjukkan sebagai pengarah-pengarah LAN, karena hal tersebut merupakan
aplikasi Frame Relay yang berlaku secara umum. Tentu saja mereka dapat juga
merupakan jembatan-jembatan LAN, Host atau front-end processor atau piranti lainnya
dengan sebuah antarmuka Frame Relay.
Header Frame Relay terdiri dari deretan angka sepuluh bit, DLCI (Data Link Connection
Identifier) merupakan nomor rangkaian virtual Frame Relay yang berkaitan dengan arah
tujuan frame tersebut. Dalam hal hubungan antar kerja LAN-WAN, DLCI ini akan
menunjukkan port-port yang merupakan LAN pada sisi tujuan yang akan dicapai. Adanya
DLCI tersebut memungkinkan data mencapai simpul (node) Frame Relay yang akan
dikirimi melalui jaringan dengan menempuh proses tiga langkah yang sederhana yakni:
Memeriksa integritas dari frame-nya dengan menggunakan FCS (Frame Check
Sequence). Jika melalui pemeriksaan ini diketahui adanya suatu kesalahan, frame
tersebut akan dibuang.
Mencari DLCI dalam suatu tabel. Jika DLCI tersebut tidak didefinisikan untuk
link (hubungan) yang dimaksud, frame akan dibuang.
Mengirim ulang (disebut mrelay) frame tersebut menuju tujuannya dengan
mengirimnya ke luar, ke port atau trunk (jalur) yang telah dispesifikasikan dalam
daftar tabelnya.
Dengan demikian, simpul Frame Relay tidak melakukan banyak langkah pemrosesan
sebagaimana halnya dalam protokol-protokol yang mempunyai keistimewaan penuh
seperti X.25.
Membandingkan kesederhanaan Frame Relay dengan pemrosesan pada X.25 yang
lebih kompleks. Demi praktisnya gambar tersebut mencerminkan jalur dari suatu paket
data yang sudah valid. Deskripsi yang menunjukkan pemrosesan langkah-langkah untuk
error recovery (pemulihan akibat adanya kesalahan) dan frame non-informasi untuk X.25
akan jauh lebih rumit. Rangkaian-rangkaian pada Frame Relay merupakan rangkaian
Virtual Circuit (VC). VC ini diatur sejak awal secara administratif baik oleh operator
jaringan melalui sistem manajemen jaringan ( disebut PVC (permanent virtual circuit),
maupun melalui suatu basis call-by-call dalam aliran data normal dengan menggunakan
suatu perintah dari pengguna jaringannya (disebut SVC (switched virtual circuit). Untuk
X.25, metode normal penciptaan panggilan (call set-up) adalah dengan SVC. Karena VC
pada Frame Relay pada umumnya menentukan atau mendefinisikan suatu hubungan
antara dua LAN. Sebuah VC baru tentu dibutuhkan jika akan memasang sebuah LAN
yang baru ke jaringan tersebut, yang dapat di-set-up melalui PVC atau SVC.
FORMAT PAKET X.25

Untuk virtual circuit yang menggunakan nomor urut 15 bit, header dimulai oleh
oktet identifikasi protokol dengan pola 00110000
Header selalu berisi nomor virtual circuit 12 bit:
Nomor grup 4 bit
Nomor kanal 8 bit
P(S) adalah nomor urut paket, P adalah nomor urut ACK, bit Q tidak
didefinisikan dalam standar X25 (cadangan)
Data/informasi kontrol dikirimkan dengan format khusus; digunakan untuk
pembangunan, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan virtual circuit
Sebagai contoh, paket Call Request meliputi field tambahan:
Panjang alamat DTE sumber (4 bit)
Panjang alamat DTE tujuan (4 bit)
Alamat-alamat DTE (variabel) alamat lengkap DTE sumber dan tujuan
Fasilitas lain
terdiri atas kode fasilitas 8-bit dan kode parameter 8-bit
FRAME RELAY
Pada bagian ini akan dibahas pengetahuan tambahan tentang Frame Relay, serta
perkembangannya sampai saat ini yang nampaknya agak spektakuler, yakni
kemampuannya untuk menangani lalu lintas komunikasi suara (telepon), serta
berantarkerja (interworking) dengan jaringan ATM (mode transfer asinkron), suatu hal
yang tidak terbayangkan sebelumnya.
Cara Kerja Frame Relay
Frame Relay merupakan suatu layanan data paket yang memungkinkan beberapa
pengguna menggunakan satu jalur transmisi pada waktu yang bersamaan. Untuk lalu
lintas komunikasi yang padat, Frame Relay jauh lebih efisien daripada sirkit sewa (leased
line) yang disediakan khusus untuk satu pelanggan (dedicated), yang umumnya hanya
terpakai 10% sampai 20% dari kapasitas lebar pita (bandwidth)-nya. Dalam teknik
telekomunikasi, penyakelaran paket (packet switching) dikembangkan untuk memenuhi
komunikasi data yang sifatnya cepat dan akurat. Sebuah paket dapat digambarkan seperti
sebuah amplop atau sampul surat tercatat, mempunyai alamat tujuan, alamat pengirim
atau alamat kembali jika kiriman tidak sampai dan tentu saja isi pesannya atau beritanya
sebagai hal yang pokok.
Dalam paket yang berisi data elektronik, masih dilengkapi dengan deteksi
kesalahan, ada pula konfirmasi dari si penerima dalam bentuk kode yang dikirim kembali
ke pengirim, apakah paket dapat diterima secara utuh. Pada paket data ini ada istilah
frame (bingkai) yakni yang menyatakan batas bingkai sebuah paket. Batas frame ditandai
dengan flag. Demikianlah sehingga data dibawa sepanjang jalur komunikasi dalam
bentuk frame-frame. Struktur dasar sebuah frame adalah seperti terlihat pada :

GFI = General Format Identifier


LCN = Logical Channel Number
LGN = Logical Channel Group
Number
PKT TYPE ID = packet type
identification
FCS = Frame check sequence
DLCI = data link connection Indentifier
C/R = Command/response field bit
(application specific-not modified by network)
FECN = Forward Explicit Congestion
notification
BECN = Backward Explicit Congestion
notification
DE = Discard Eligibility Indicator
EA = Address Extension
(allow indication of 3 or 4 byte header)
Gambar 1. (a) Struktur dasar frame, (b) Field informasi pada X.25
(c) Struktur frame pada Frame Relay, dan (d) Format header pada Frame Relay
Gambar 1a dan Gambar 1b menyatakan uraian isi information field pada paket X.25.
Gambar 1c dan Gambar 1d masing masing menyatakan struktur frame dan header (kepala
paket) pada Frame Relay. Header merupakan data tambahan pada informasi yang
dikirimkan, berisi tanda pengenal pengirim maupun penerima serta tanda-tanda lain yang
diperlukan untuk menjamin penyampaian yang benar dari seluruh informasinya (lihat
Gambar 1b dan Gambar 1d).
ARSITEKTUR FRAME RELAY
Inti dari FRS adalah packet yang dikirimkan, disebut juga frame. Masing-masing
frame memiliki header fix dan payload yang besarnya variabel. Limited error control
pada frame relay(error detection link-by-link, error recovery end-to-end, no flow
control). Flag Data link connection identifier (DLCI) (6 bits) C/R & EA (2 bits) DLCI
extension (4 bits) Congestion information bits ( 3 bits) EA (1 bit) Payload (262 - 8000
bytes) Frame Check Sequnce Flag.
Tidak seperti paket LAN, frame ini tidak mengandung alamta sumber atau tujuan.
Ini karena sumber dan tujuan dispesifikasikan untuk koneksi saat waktu instalasi (untuk

PVC) atau selama call setup (untuk SVC). Dalam kedua kasus, hasilnya adalah DLCI
yang mengidentifikasikan VC yang diasosiasikan dengan koneksi. Frame Check
Sequence dihitung ketika frame dibuat, dan diinjeksikan ke network interface. FCS ini di
cek setiap hop di jaringan FRS dan jika dideteksi kesalahan maka Frame tersebut
dibuang. Inti dari FRS adalah packet yang dikirimkan, disebut juga frame. Masingmasing
frame memiliki header fix dan payload yang besarnya variabel.

Penjelasan arsitektur frame dari kiri ke kanan :


Flag Mengindikasikan awal frame. Flag yang mempunyai form yang sama dengan
flag ini yang terletak di akhir frame menunjukkan akhir dari frame.
Data Link Connection Identifier (DLCI), 10 bit field (dipisah menjadi 6 dan 4 bit)
mengidentifikasikan Virtual Circuit (VC) pada tersebut.
Command/Response flag (C/R), digunakan untuk kendali aliran local transport.
Dua Extension Address (EA) yang terpisah yang digunakan untuk expansi DLCI
di dalam jaringan carrier.
Congestion Information Bits (CIB), sekumpulan flag diset oleh jaringan, ketika
terjadi congestion pada jaringan ketika frame sedang dalam perjalanan.
Payload. Sekumpulan data yang besarnya variabel (besar maksimum ditentukan
oleh penyedia jaringan).
Frame Check Sequence (FCS), Bit reduncant untuk mencek validasi Frame,
ketika sedang dalam perjalanan.
Interkoneksi LAN menggunakan Frame Relay Service
FRS memiliki banyak kegunaan untuk teknologi interkoneksi LAN. Pertama,
keuntungan tradisional dari packet switching pada FRS, koneksi fisik jaringan tunggal
memotong pembiayaan hardware dan jalur, bandwidth on-demand mensupport pola
traffic yang bursty, dan proses charges hanya terjadi saat proses transfer data. Kedua,
Frame informasi yang besarnya variabel dapat mengakomodasi berbagai jenis embedded
paket LAN, seperti tampak pada gambar di bawah. Ini merupakan keuntungan dari FRS
yang bisa digunakan sebagai bridges atau router.
Keuntungan lainnya ialah FRS tidak sensitif terhadap jarak, sehingga cocok untuk
koneksi metropolitan. Sepanjang semua node termasuk ke dalam satu cloud, tidak ada
inter-exchange carriers dimasukkan ke dalam biaya jalur dan biayanya murni tergantung
pada bandwidth. Pertimbangan primer pemesanan FRS adalah payload maksimum dan
harga CIR/CBS. Harus diyakinkan bahwa maksimum payload yang disupport dapat
mengakomodasi paket terbesar pada jaringan LAN yang ingin dikoneksikan.
CIR harus dipilih dengan harga yang sudah ditoleransi dengan suatu margin
tertentu, setelah dilakukan pengukuran kecepatan traffic koneksi. Jadi, jika rata-rata
aliran traffic 220 kbps, CIR bisa dipiih 256 kbps yang akan mencegah penolakan karena
congestion traffic yang biasanya melebihi harga rata-rata ini. CBS bisa dipilih untuk

harga konservatif, jika dilakukan pengukuran yang menghasilkan burst maksimum 900
kilo bits pada dua hingga tiga detik interval, harga CBS bisa dipilih 1000 kilo bits yang
akan meyakinkan bahwa perubahan traffic tidak menimbulkan congestion pada traffic.
Servis transport lokal - channel yang menghubungkan interface jaringan dengan FRS
switch - harus dipilih yang bisa memenuhi perpindahan carrier lokal (local exchange
carrier). Link digital harus cukup kapasitasnya untuk menangani maksimum traffic.
Layanan PASOPATI yang pernah ditawarkan oleh penyedia jasa telekomunikasi
di Indonesia beberapa waktu yang lalu ternyata kurang mendapat tanggapan dari
pengguna jasa di Indonesia. ISDN berbasis 64 kbps ini (sering disebut sebagai N-ISDN)
ternyata hanya dapat memberikan servis berupa (digital) telepon, data, telemetry, (digital)
faksimile dan multimedia secara terbatas.
ATM ( Asynchronuous Transfer Mode )
Asynchronuous Transfer Mode (ATM) merupakan model transfer yang digunakan
dalam implementasi B-ISDN yang telah distandardisasikan melalui CCITT (ITU) series
I. Transfer adalah istilah yang digunakan oleh ITU-T untuk menjelaskan suatu teknik
yang digunakan dalam suatu network telekomunikasi yang meliputi aspek=aspek yang
terkait dengan switching, multiplexing, dan transmisi. Pada ATM seluruh informasi yang
akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell.
Ukuran cell pada ATM adalah 53 octet (1 octet =8 bits) yang terdiri dari :
48 octet untuk filed informasi, dan
5 octet untuk heaDER.
Asynchronuous Transfer Mode (ATM) suatu evolusi menuju jaringan B-ISDN
Overview
Karakteristik ATM
- Tidak ada error control dan flow control link-by-link
- Connection oriented
- Fungsi header dikurangi : hanya identifikasi virtual circuit untuk keperluan ruting
dan keperluan maintenance
- Panjang field informasi relatif pendek
Standar ATM
Saat ini ada dua badan menangani standardisasi ATM yaitu:
CCITT/ITU-T dan ATM Forum. ITU-T lebih berkonsentrasi pada standardisasi ATM
untuk public B-ISDN network. Definisi ATM secara detail telah difinalisasi oleh ITU-T
SGXVIII. ITU-T telah menerbitkan beberapa rekomendasi yang terkait dengan ATM
sebagai berikut:
Pada tahun 1991, sejumlah vendor CPE (Customer Premises Equipment), vendor Public
Equipment, Operator Telekomunikasi, dan pemakai ATM membentuk ATM Forum yang
bertujuan untuk mempercepat pengembangan dan implementasi produk-produk dan
services ATM di lingkungan private. ATM Forum lebih berkonsentrasi dalam
menentukan spesifikasi ATM CPE dan ATM Private Switching yang antara lain telah
berhasil menerbitkan :
Private User-Network Interface : antara ATM User dengan Private ATM Switch
Public User-Network Interface : antara ATM User dengan Public ATM Switch.
Selain itu, ATM Forum juga memproses spesifikasi ATM di area operasi,

signalling, NNI, kontrol kongesti, managemen trafik, aplikasi dan Adaptation Layer yang
baru. Pada sistem telekomunikasi modern, model OSI telah digunakan untuk menjelaskan
organisasi dari seluruh fungsi-fungsi komunikasi dengan pendekatan layer (layer
approach). Fungsi fungsi dari layer dan hubungan layer satu dengan lainnya dijelaskan
dalam suatu Ptotocol Reference Model (PRM). ATM layer digunakan untuk melakukan
fungsi multiplexing dan switching / routing ATM Adaptation Layer (AAL), yang
bertanggung jawab untuk melakukan adaptasi informasi service dari layer yang lebih
tinggi ke ATM stream.
Layer-layer tersebut kemudian dibagi lagi menjadi sublayer-sublayer. Setiap
sublayer melakukan sejumlah fungsi-fungsi yang akan dijelaskan pada bagian berikut
ini. Cell-cell tersebut ditempatkan dalam sistem transmisi dengan mengacu pada metode
mapping yang telah distandardisasi. Sebagai tambahan, ATM Forum juga menambahkan
FDDI (Fiber Distributed Data Interface) sebagai option untuk user-network interface.
Melakukan suatu mekanisme yang memungkinkan receiver untuk memulihkan kembali
(recover) batas batas cell (cell boundaries).
Membangkitkan HEC Sequence yang dilakukan pada arah kirim. HEC Sequence
disisipkan dalam salah satu field pada header ATM cell. Pada sisi terima, nilai HEC
dihitung kembali dan dibandingkan dengan nilai yang diterima, jika memungkinkan
maka error pada header akan dapat dikoreksi. Melakukan mekanisme pada arah kirim
dengan menyisipkan idle cell untuk mengadaptasi rate dari ATM cell ke kapasitas
payload dari sistem transmisi. Pada arah terima fungsi cell rate decoupling akan
menghilangkan seluruh idle cell yang ada sehingga hanya assigned cell dan unassigned
cell saja yang diteruskan ke ATM layer.
Kualitas Pelayanan (QoS) Jaringan ATM
Diperlukan kualitas pelayanan pada jaringan Asynchronous Transfer Mode
selanjutnya disebut ATM karena ATM dapat digunakan untuk menanganiberbagai
macam pelayanan (multi service) sehingga ATM merupakantransfer mode yang
direncanakan akan digunakan sebagai transfer modepada jaringan masa depan. Jaringan
ATM adalah jaringan Packet-switching karena konsep ATM miripdengan konsep yang
digunakan packet-switching yaitu transfer informasidilakukan dalam format sel
(informasi yang akan dikirim dibagi menjadipotongan-potongan dengan ukuran tertentu)
yang sifatnya connection-oriented artinya sebelum transfer informasi dilakukan harus
dibangunhubungan terlebih dahulu atau definisikan sebagai protokol yang
berfungsisebagai interface (baca antarmuka) untuk menghubungkan komputer
dengankomputer lainnya, membuat tiap komputer yang terintegrasi di dalamnyadapat
bercakap-cakap atau bertukar informasi dengan kecepatan tinggi(sampai dengan
155Mbps).
Menurut De Prycker, cara kerja ATM dalam mentransfer informasi dari
satupemakai ke pemakai lainnya terbagi atas tiga tahap, yaitu; tahap virtualconnection
set-up, tahap transfer informasi, dan tahap virtual connectionrelease. Proses pembentukan
hubungan bergantung arsitektur jaringan ATMyang digunakan. Pada tahap virtual
connection set-up dilakukan pemeriksaan apakahresources (kapasitas saluran/bandwidth
berupa virtual channel connectionatau virtual path connection VCC/VPC) yang
dibutuhkan tersedia, jikaresources tersedia maka dialokasikan resources sebesar yang

dibutuhkan.
Pada tahap transfer informasi dilakukan informasi berupa sel-sel dengan ukuran
yang konstan melalui hubungan logika yang telah dibangun pada tahap sebelumnya.
Setiap sel memiliki memiliki header yang menunjukkanhubungan logika mana yang
dituju virtual channel identifier/virtual pathidentifier (VCI/VPI). Transfer sel-sel akan
melalui sejumlah switching node,pada switching node tersebut terdapat tabel translasi
yang akanmenggantikan nilai VCI/VPI lama menjadi nilai yang baru. Dengan
prosestranslasi ini sebenarnya telah dilakukan pula proses routing. Apabila transfer
informasi telah selesai dilakukan maka akan dilakukan tahapvirtual connection release.
Pada tahap ini dilakukan penghilangan nilaiVCI/VPI (sehingga nilai VCI/VPI bisa
digunakan untuk transfer informasi yanglain) yang berarti hubungan logika yang telah
dibangun dan digunakan sebelumnya dapat dibubarkan.
Parameter kualitas pelayanan pada jaringan ATM yaitu:
Control Call dan Transfer Informasi.
Reassembly delay adalah delay yang diperlukan untuk membentuk data aplikasi
dari sel-sel ATM pada node tujuan.
1. Sejak diperkenalkannya X.25 sebagai teknologi packet switching yang pertama, telah
terjadi banyak evolusi pada konsep sistem untuk jaringan yang berbasis packet
switching.
2. Alasan yang mendasari perubahan konsep tersbut adalah kebutuhan fleksibilitas yang
lebih tinggi, kebutuhan untuk mengirimkan layanan selain data (terutama high bit rate
service) dan kemajuan teknologi yang memungkinkan pengembangan sistem yang
lebih cepat, berkualitas tinggi serta lebih rumit tetapi dengan biaya yang lebih murah.
3. Ide dasar dari perubahan konsep tersebut di atas adalah adanya fakta beberapa fungsi
yang tidak perlu dilakukan berulangkali di dalam jaringan bila suatu layanan masih
dapat dijamin walaupun fungsi-fungsi tersebut hanya diimplementasikan pada
boundary-of-network.
4. Ide dasar ini dapat diterapkan pada dua fungsi yang ditawarkan jaringan yaitu :
information (semantic) transparency, dan time transparency Information (semantic)
transparency.
5. Information transparency adalah fungsi yang menjamin pengiriman bit-bit data agar
sampai dengan benar di penerima
Time transparency
Time transparency adalah fungsi yang menjamin pengiriman informasi untuk sampai pada
waktunya.
X.25 dan frame relay sulit digunakan untuk mengirimkan informasi yang real time.
ATM mampu mengirimkan informasi real time karena delay dan jitter pada jaringan dapat
dikurangi seminimal mungkin
Teknik yang digunakan pada jaringan telekomunikasi yang meliputi aspek transmisi,
multiplexing, dan switching.
Dengan demikian, rangkuman dari pengertian prinsip kerja Frame Relay adalah;
Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat
DLCI, yang mendeskripsikan tujuan frame-nya. Jika jaringan mempunyai

masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang disebabkan oleh kesalahan
jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan membuang frame tersebut.
Frame Relay membutuhkan jaringan dengan laju kesalahan yang rendah (low
error rate) untuk mencapai kinerja yang baik. Jaringannya tidak mempunyai
kemampuan untuk mengoreksi kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada
protokol-protokol pada lapisan yang lebih tinggi di dalam piranti-piranti
pengguna yang memiliki kecerdasan untuk memulihkannya dengan
mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang.
Pemulihan kesalahan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun
itu otomatis dan andal, adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut penundaan
pemrosesan dan lebarpita. Maka mau tidak mau jaringannya harus
meminimumkan terjadinya pembuangan frame.
Keuntungan ATM adalah bandwidth yang lebih tinggi dan statistical multiplexing dari
paket-paket kecil dengan bandwidth terjamin dan latency dan jitter minimal. Tidak
seperti ISDN, range bandwidth pada ATM cukup untuk seluruh aplikasi telemedicine,
termasuk MPEG-2 video stream. Transfer citra yang besar yaitu 250 Mb akan
memerlukan 1,6 detik pada kecepatan 155 Mbps tanpa kompresi dan mengabaikan
network overhead. Dengan kompresi 20:1 dan mengabaikan waktu kompresi dan
dekompresi citra, transfer ini akan memerlukan waktu 0,08 detik pada kecepatan 155
Mbps. Sebagai tambahan, karena ATM connection yang memakai physical link secara
bersama (sharing) secara logika terpisah, ekses trafik dari satu connection tidak akan
mempengaruhi connection lain termasuk connection dengan sumber dan tujuan yang
sama.
ATM juga menawarkan bandwidth on demand yang memungkinkan sebuah
connection mengirimkan bandwidth yang lebih lebar hanya jika diperlukan. Kerugian
menggunakan ATM untuk telemedicine adalah biaya yang tinggi dan sulit didapatkannya
peralatan ATM dan saluran telekomunikasi yang diperlukan khususnya untuk rural area.
Kedua hal ini mulai dapat diatasi dengan meningkatnya jumlah peralatan ATM dan
saluran transmisi yang diharapkan meningkat kualitasnya di masa depan. Biaya juga
diharapkan menurun dengan meningkatnya pasar ATM. Persyaratan networking untuk
telemedicine bergantung pada aplikasi yang digunakan. Dalam sebagian besar kasus,
telemedicine tidak terbatas pada teleconferencing. ISDN dapat digunakan pada low-end
application, tetapi BRI ISDN tidak mendukung kebutuhan bandwidth untuk aplikasi
telemedicine yang luas yang memerlukan multimedia bitstream yang simultan khususnya
diagnostic-quality, full motion video. Banyak aplikasi telemedicine yang memerlukan
bandwidth yang lebih besar dan kualitas yang terjamin, hal ini dipenuhi oleh ATM.
Label: Voip Internet
Diposkan oleh Mr X di 11:31 0 komentar Link ke posting ini

Broadband
Teknologi broadband secara umum didefinisikan sebagai jaringan atau servis
Internet yang memiliki kecepatan transfer yang tinggi karena lebar jalur data yang besar.

Meskipun jalur data yang disediakan untuk penggunanya sangat lebar, teknologi
broadband biasanya membagi jalur lebar tersebut dengan pengguna sekitarnya. Namun
jika tidak ada yang menggunakan, pengguna akan menggunakan sepenuhnya jalur lebar
tersebut.
Teknologi broadband atau pita lebar merupakan salah satu teknologi media
transmisi yang mendukung banyak frekuensi, mulai dari frekuensi suara hingga video.
Teknologi ini bisa membawa banyak sinyal dengan membagi kapasitasnya (yang sangat
besar) dalam beberapa kanal bandwidth. Setiap kanal beroperasi pada frekuensi yang
spesifik. Secara sederhana, istilah teknologi broadband digunakan untuk menggambarkan
sebuah koneksi berkecepatan 500 Kbps atau lebih. Tetapi FCC mendefenisikan
broadband dengan kecepatan minimal 200 Kbps. Ada dua jenis jalur lebar yang umum,
yaitu DSL dan kabel modem, yang mampu mentransfer 512 Kbps atau lebih, kira-kira 9
kali lebih cepat dari modem yang menggunakan kabel telepon standar. Saat ini, teknologi
broadband wireless merupakan tujuan utama dari evolusi teknologi telekomunikasi.
Apa yang ditawarkan oleh layanan broadband? Tentunya akses data multimedia
berkecepatan tinggi berupa layanan gambar, audio, dan video, termasuk video streaming,
video downloading, video telephony, dan video messaging. Melalui perangkat yang
mendukung teknologi tersebut, pengguna juga bisa mengakses hiburan mobile TV dan
mengunduh musik, serta melakukan komunikasi real-time menggunakan teknologi fixedmobile,
seperti webcam melalui ponsel.
Broadband adalah koneksi kecepatan tinggi yang memungkinkan akses Internet
secara cepat dan selalu terkoneksi atau always on. Kalau dirunut ke belakang, sejarah
broadband bergerak mulai dari ditemukannya kabel serat optik pada tahun 1950, dimana
sebelumnya kebutuhan komunikasi data belum dibutuhkan dalam kecepatan tinggi. Baru
pada 1990an muncul kebutuhan yang besar terhadap transfer data kecepatan tinggi dan
era broadband mulai. Saat itu, andalannya lebih pada kabel serat optik.
Tahun 1999, perkembangan transfer data kapasitas besar dan kecepatan tinggi mulai
banyak digunakan, utamanya dengan maraknya layanan TV kabel yang membutuhkan
kabel modem. Saat itu, tak kurang dari 1,5 juta pelanggan TV kabel semakin
menyemarakkan era baru, broadband.
Namun, karena kabel serat optik ini cukup mahal, maka perkembangan broadband
boleh dikatakan relatif lambat, dan penggunanya pun terbatas. Belakangan, meski TV
kabel sudah banyak pelanggannya, perkembangannya lebih banyak dipicu oleh
munculnya teknologi ADSL (asymmetric digital subscriber line). ADSL sanggup
melewatkan jutaan bit informasi dalam hitungan detik pada jaringan telepon biasa.
ADSL broadband bekerja pada dua kecepatan, menerima dan mengirim data,
sehingga sangat cocok digunakan untuk browsing dan mengirim atau menerima e-mail.
Kecepatan pengiriman datanya, lebih lambat dibandingkan menerima data. ADSL standar
menerima data atau informasi pada kecepatan 2 Mbps (35 kali lebih cepat dari modem
standar) dan mengirim data pada kecepatan 256 Kbps (lima kali lebih cepat). Namun,
umumnya rentang kapasitas broadband antara 256 Kbps dan 10 Mbps.
Selain ADSL, ada SHDSL Broadband (symmetric high bit rate DSL), yang mampu
mengirim dan menerima data pada kecepatan yang sama, yakni hingga 2 Mbps.
Karenanya, SHDSL ini sangat cocok digunakan untuk berbagai bisnis yang
membutuhkan data dalam jumlah besar dan kecepatan tinggi, misalnya mengirim dan
menerima e-mail dengan lampiran yang besar, file audio dan video.

Broadband semakin menunjukkan perkembangan pesat. Hingga akhir 2004 jumlah


pelanggannya telah mencapai 140 juta dan pertumbuhannya sangat cepat. Riset Yankee
Group memperkirakan bahwa pada 2008 mendatang akan terdapat 325 juta pelanggan.
Karenanya, broadband boleh dibilang merupakan teknologi yang perkembangannya
paling cepat dalam sejarah. Kalau telepon bergerak (mobile phone) membutuhkan waktu
5,5 tahun untuk bertumbuh dari 10 juta ke 100 juta pengguna di seluruh dunia, maka
broadband mencapainya hanya dalam waktu 3,5 tahun.
Pertumbuhan cepat tersebut sebagian besar dipicu oleh perkembangan yang terjadi
di kawasan Asia Pasifik, terutama Jepang dan Korea Selatan. Dengan jumlah penduduk
mencapai 48,6 juta jiwa, dimana 10 juta penduduknya bermukim di Seoul, pada 2004
pengguna Internet Korea telah mencapai 35,7 juta. Pada saat yang sama, dari jumlah itu,
84 persennya (30 juta) merupakan pelanggan broadband, baik menggunakan DSL
maupun cable modem. Tahun 2008, Korea menargetkan untuk mencapai 100%
pelanggan broadband.
Di sisi lain, meski dapat menggunakan bermacam-macam teknologi, namun
operator tak dapat menyediakan semua jenis teknologi itu, dan sebaliknya tak ada satu
teknologi untuk semua keperluan layanan broadband. Berbagai variasi pilihan dan aspek
bisnis yang didasarkan pada perkembangan kebutuhan, sehingga dapat memberikan hasil
yang optimal, baik dalam layanan maupun perolehan bisnis, perlu menjadi pertimbangan
strategis ke depan.
Perkembangan ke depan, tampaknya tak lagi terjebak dalam mempertentangkan
antara DSL vs cable modem atau fixed-line vs wireless. Meski perkembangan nirkabel
menuju layanan 3G atau 4G juga tak kalah serunya. Saat ini ke depan, tampaknya akan
ada banyak pilihan, mulai dari sambungan kabel hingga nirkabel, mulai dari ADSL,
ADSL2+, VDSL, VDSL2, Ethernet, hingga Wi-Fi, 802.16 (WiMAX), dan FTTH (fibertothe-home) atau FTTB (fiber-to-the-building). Nantinya, juga akan berkembang
MBWA (mobile broadband wireless access).
Pendekatan campuran, yang memadukan beberapa kapabilitas, oleh John Giametto,
Presiden Nortel Networks Asia, disebut sebagai ultrabroadband. Ini merupakan
pendekatan yang logis untuk melayani beragam kebutuhan terhadap broadband.
Ultrabroadband merujuk pada berbagai kombinasi kebutuhan penyedia layanan.
Untuk negara seperti Indonesia dan Thailand, membangun kabel bukan saja sulit,
tetapi juga mahal, alternatif nirkabel menjadi lebih logis. Ini dibuktikan dengan upaya
Telkom menggelar layanan ADSL dengan brand TelkomLink Multi Media Access
(MMA). Belakangan Telkom juga muncul dengan produk Speedy.
Contoh lainnya, India. Di negeri Bollywood ini, terdapat 40 juta sambungan telepon
dan sekitar 4 juta komputer. Dengan pasar di mana setiap rumah yang memiliki telepon
hanya sepersepuluhnya memiliki PC, maka sebaiknya tidak mengembangkan akses
Internet berkecepatan tinggi, melainkan langsung mengembangkan layanan video, karena
hampir setiap rumah pasti memiliki TV.
Karenanya, perkembangan broadband mestinya mendukung apa yang disebut valueadded
broadband, yang mampu memberi pengalaman baru yang mudah semudah
menghidupkan TV, apapun perangkat yang digunakan. Namun, tantangannya tak berhenti
disana, karena untuk menyediakan layanan seperti itu, yang berarti membutuhkan
teknologi multi akses, diperlukan tingkat interoperabilitas yang tinggi, sehingga
memudahkan dalam pengelolaan jaringan dan pelanggan. Tantangan lainnya adalah

bagaimana operator dapat bekerjasama dengan sejumlah penyedia konten untuk semakin
memperkaya layanan dan kontennya.
Tantangan untuk menyediakan layanan broadband berbasis pelanggan, dengan
begitu, harus terus diupayakan. Andalannya, saat ini, tentunya tak hanya pada jaringan
kabel, melainkan juga nirkabel. Namun, ke depan ini setidaknya ada beberapa teknologi
yang prospektif untuk itu, yang dianggap sebagai langkah selanjutnya dari perkembangan
teknologi broadband, antara lain: Metro Ethernet, VDSL/ADSL 2+, FTTH, IP Wireless,
CDMA-1x EV-DO dan WiMAX.
METRO ETHERNET
Metro Ethernet menjanjikan biaya modal dan operasi yang lebih kecil,
interoperabilitas multi-vendor, diferensiasi layanan dan memberikan fleksibilitas.
Kalangan operator di Asia, seperti Korea, Hong Kong, China daratan, Singapura dan
Australia memanfaatkan metro Ethernet sebagai teknologi akses yang menghubungkan
ke MPLS (multi protocol label switching) backbone .
Forum Metro Ethernet telah mendefinisikan enam jenis layanan untuk para
penyedia metro Ethernet, antara lain: Ethernet Private Line, Ethernet Relay, Ethernet
Multipoint Services (virtual private LAN service), dan akses Ethernet ke MPLS VPN.
Jangkauan Ethernet menjadi lebih luas dengan telah dibangunnya jaringan
internasional yang mampu menghubungkan antar jaringan Ethernet mandiri (interautonomous
international Ethernet network) oleh Hutchison Global Communications
(Hong Kong) dan KT Corporation (Korea Selatan). Pengembangannya menggunakan
VPLS (virtual private LAN service), teknologi alternatif dari IP-VPN (internet protocol
virtual private network). Seperti IP-VPN, VPLS berjalan di atas jaringan IP/MPLS yang
dirancang untuk berintegrasi dengan jaringan pelanggan dan operator.
Saat ini, tak hanya operator yang antusias dengan metro Ethernet, organisasi seperti
bank maupun universitas juga banyak menggunakan metro Ethernet guna membangun
metro WAN (wide area network) untuk keperluan internal.
IP WIRELESS
Harapan pelanggan terhadap broadband, tampaknya tak mampu dipenuhi oleh
sistem 3G yang ada saat ini. Kecepatannya kalah dibandingkan DSL atau kabel modem.
Ada Wi-Fi (Wireless Fidelity), meski kecepatannya tinggi, namun jangkauannya kecil
dan cocok digunakan untuk lingkungan terbatas, seperti hotspot atau rumah.
Kalangan industri tampaknya menoleh ke sistem nirkabel berbasis IP, yang sering
juga disebut sebagai 3.5G, 4G atau, real 3G (pendukungnya, antara lain:
ArrayComm, Flarion Technologies, IP Wireless dan Navini Networks). Real 3G tidak
diperoleh dari jaringan suara bergerak yang dioptimalkan untuk data, melainkan dari allIP WAN (wide area networks), yang dapat diakses oleh berbagai perangkat, baik modem
PC, laptop PC card dan PDA dalam kecepatan megabit.
Umumnya sistem IP nirkabel menggunakan teknologi TDD, yang dapat digunakan
dalam spektrum terpisah, sehingga kanal downlink dan uplink dapat berjalan dalam
frekuensi yang sama, sehingga efisien dalam penggunaan spektrum dan murah.
Teknologi ini telah digunakan secara komersial oleh ArrayComm. Melalui iBurst
bekerjasama dengan Personal Broadband Australia (PBA) telah dikembangkan layanan
wholesale transport service di Sydney. Nextel di Amerika meluncurkan layanan

komersial FLASH-OFDM pertama tahun ini. Sementara sejumlah penyedia layanan Asia
termasuk Vodafone KK, Telstra, KT Corp., SK Telecom dan Hanaro Telecom, tengah
melakukan uji coba.
Time dotCom dari Malaysia menerapkan broadband nirkabel dari Navini di
kawasan lembah Klang dengan tujuan membangun layanan 3G, Wi-Fi hotspots dan
fixed-line broadband sekaligus.
Teknologi IP wireless yang sedang hangat belakangan ini adalah 802.16a WiMAX
(worldwide interoperability for microwave access). WiMAX sangat potensial
memperluas jangkauan Wi-Fi, karena kemampuan transfer data yang jauh lebih cepat dan
berkapasitas besar, yakni mencapai 80Mbps dalam jarak radius 30 mil.
WiMAX bukan akan menjadi satu-satunya backbone komunikasi berbasis
broadband, karenanya, nantinya berbagai perangkat nirkabel akan dapat memanfaatkan
keduanya, baik WiMAX maupun Wi-Fi. WiMAX juga merupakan upaya standarisasi
antara IP berbasis 802.16 dan WMAN (wireless metropolitan network) broadband
berbasis ETSI HiperMAN (high-performance radio metropolitan area network).

Di Asia, negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, China, India, Malaysia dan
Indonesia menunjukkan ketertarikannya pada WiMAX ini, terutama karena kemampuan
broadband-nya yang efisien dan mencakup area yang lebih luas.
Yang menarik, tak seperti komunikasi generasi kedua (2G) dan ketiga (3G),
WiMAX (4G) ini dapat diintegrasikan dengan jejaring kabel Ethernet. Ini semakin
memungkinkan pedesaan di pedalaman dapat terhubung menggunakan jejaring kabel
Ethernet menggunakan telepon IP (VoIP- voice over internet protocol ). Komunikasi data
paket berbasis IP dapat juga dioptimalkan oleh WiMAX.
FTTH
Saat ini, ADSL dan kabel modem tampak mendominasi lanskap broadband, namun
kini semakin banyak juga yang menggunakan apa yang disebut fiber-to-the-home
(FTTH), atau fiber-to-the-premises (FTTP), yang mampu mengatasi keterbatasan kabel
biasa. FTTH meski potensial, namun beberapa tahun yang lalu masih belum kompetitif,
karena harganya relatif mahal.
Tetapi beberapa pasar, seperti di Jepang, Korea Selatan, Swedia dan Italia kini
memiliki penetrasi FTTH yang cukup kuat, terutama karena meningkatnya kebutuhan
masyarakat terhadap broadband di negara tersebut.
Pelanggan FTTH di Jepang awal 2003 lalu telah mencapai lebih dari 233.000 dan
akhir Maret 2004, jumlahnya meningkat menjadi 1,1 juta, sementara pelanggan
broadband-nya mencapai 15 juta. Namun, pertambahan pelanggan setiap bulannya

mencapai 100.000, sementara pelanggan DSL dari tahun ke tahun terus menurun. Banyak
pelanggan DSL yang berpindah ke FTTH.
Sementara NTT East dan NTT West, yang saat ini mendominasi pasar FTTH
Jepang meningkatkan basis pelanggan mereka dari 705.000 akhir Januari menjadi dua
juta akhir April 2005. Hal itu dimungkinkan, karena NTT membangun jaringan baru,
yakni passive optical network (PON).
Di sisi lain, FTTH bukan tanpa saingan. Jaringan kabel yang ada sekarang inipun
kabarnya dapat ditingkatkan kemampuannya untuk mendukung Ethernet dan VDSL
berkapasitas 50 Mbps, yang sedikit lebih tinggi dari kecepatan FTTH. Jika hal ini
terealisasi, maka FTTH jelas akan menghadapi persaingan yang berat dari jaringan kabel
tembaga.
VDSL/ADSL2+
ADSL berkemampuan 1,5 Mbps tampaknya akan kadaluarsa. Soalnya, jaringan ini
tak lagi mampu menghantarkan kanal video berkualitas broadcast. Menurut analis
Yankee Group, video stream MPEG-2 setidaknya membutuhkan kapasitas 2 Mbps; sinyal
berkualitas DVD membutuhkan 4 hingga 5 Mbps; dan HDTV (high definition television)
membutuhkan sekitar 9 Mbps.
Hal itu akan diisi oleh VDSL (very high speed DSL), yang mampu menghantarkan
antara 13 Mbps dan 50 Mbps, tergantung jaraknya terhadap DSLAM (digital subscriber
line access multiplexer). Layanan ini banyak diminta di Jepang, Korea Selatan dan Hong
Kong.
VDSL, yang banyak diterapkan di gedung-gedung dan blok apartemen, juga dapat
bekerja pada jaringan metro Ethernet dan FTTH. Metro Ethernet membutuhkan DSL
pada 10 Mbps untuk menjangkau jaringan pelanggan, sementara FTTH membutuhkannya
untuk menjembatani perkabelan di gedung-gedung.
Ke depan, teknologi DSL akan terus berkembang menuju ADSL2+ dan ADSL2.
Keduanya menawarkan beberapa keunggulan, antara lain fleksibilitas daya, adaptasi yang
lebih terbuka, dan meningkatkan interoperabilitasnya. ADSL2+ memiliki frekuensi trafik
antara 1,1 MHz dan 2,2 MHz, dan bekerja antara 15 Mbps dan 25 Mbps dengan jarak
hingga 6,000 kaki dari DSLAM.
CDMA2000 1x EV-DO
CDMA (code division multiple access) merupakan teknologi 3G yang kini mulai
banyak digunakan, utamanya di Korea Selatan, Jepang, Amerika dan China . Namun,
sebenarnya CDMA juga melayani sistem 450-MHz dan WLL (wireless local loop), yang
masing-masing sistem dapat ditingkatkan ke CDMA 1x dan EV-DO.
Kalangan vendor dan operator mulai melirik EV-DO dan memandangnya sebagai
pesaing 802.11 (Wi-Fi), 802.16 (WiMAX) dan 802.20 MBWA (mobile broadband
wireless access), baik dalam jangkauan, efisiensi dan biaya. Bagi mereka yang telah
menerapkan CDMA diperkirakan tak terlalu sulit meningkatkan ke EV-DO untuk
digunakan sebagai akses broadband last-mile sebagaimana DSL yang berbasis biaya per
bit.
EV-DO diperkirakan akan mengambil layanan Wi-Fi sebagai solusi anywhere
access hampir sama dengan IP wireless. Kalangan operator EV-DO, seperti SK
Telecom, KDDI dan Verizon telah menawarkan layanan akses data menggunakan EVDO

PC cards. Aplikasi potensial dari EV-DO ini, antara lain untuk digunakan sebagai
Wi-Fi hotspot, karena kecepatan akses datanya cukup besar, yakni 3,1 Mbps
(downstream) dan 1,8 Mbps (uplink). Selain itu, juga dapat digunakan untuk VoIP.
Selain itu, ada juga HSDPA (high-speed data packet access), yang merupakan
langkah evolusioner dari W-CDMA dan, yang kurang lebih, setara dengan EV-DO. WCDMA
menjanjikan kecepatan akses data maskimum teoritis hingga 10 Mbps.
Di samping itu, perkembangan broadband ke depan juga akan didorong oleh
teknologi nirkabel, yang saat ini pelayanannya mulai bergerak dari GPRS (general packet
radio services), menuju EDGE (enhanced data rates for global/GSM evolution) dan,
nantinya, WiNMAX dan mobile WiMAX. Ke depan, WiMAX pun tampaknya akan
bersaing ketat dengan standar lainnya, yakni FLASH-OFDM.
Label: Voip Internet
Diposkan oleh Mr X di 11:20 0 komentar Link ke posting ini

INTERNET
Sejarah
Sejarah Jaringan Komputer Global/Dunia atau Internet dimulai pada 1969 ketika
Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency
(DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya
menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik.
Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari
10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling
berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia
ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah, sehingga
langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai
lambang penting yang menunjukan "at" atau "pada".
Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar
Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama
yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet.
Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn
mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran
International Network. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas
Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris
berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern.
Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET
membentuk sebuah jaringan atau network.
Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups
pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan
dengan meluncurkan telpon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelpon sambil
berhubungan dengan video link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka

dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan.


Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan IP yang
kini kita kenal semua.
Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan
Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris,
Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun
1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS. Komputer
yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih.
Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat
menjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus
memperkenalkan IRC. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan
kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini
membentuk sebuah jaringan.
Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee
menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer
dengan komputer lainnya, yang membentuk jaringan itu.
Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web. Tahun 1992, komputer
yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di
tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah).
Tahun 1994, situs dunia maya telah tumbuh menjadi 3.000 alamat halaman, dan
untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di situs. Dunia langsung
berubah. Di tahun yang sama Yahoo! Didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran
Netscape Navigator 1.0. Selain itu, Pizza Hut tercatat sebagai pionir yang menerima
order pizza online.
Setahun kemudian internet sudah menjadi jalur di mana suara, gambar, bisa
streaming sekaligus. Tahun 1996 transaksi perdagangan di internet sudah mencapai satu
milyar dollar AS.
Tahun 1997 situs internet sudah melewati 1,2 juta. Nama domain business.com
mencapai rekor penjualan 150.000 dollar AS.
Tahun 1998, situs internet tumbuh menjadi 4,2 juta, dan nama domain yang
terdaftar sudah melewati angka dua juta.
Tahun 1999 nama domain business.com terjual kembali 7,5 juta dollar AS. Tahun
2000 situs internet sudah melewati 21,1 juta. Luar biasa bukan
Indonesia sendiri baru bisa menikmati layanan Internet komersial pada sekitar
tahun 1994. Sebelumnya, beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia telah
terlebih dahulu tersambung dengan jaringan internet melalui gateway yang
menghubungkan universitas dengan network di luar negeri.
Apa Itu Internet
Lalu apakah internet itu ? Secara sederhana bisa disebut bahwa internet adalah
jaringan atau network komputer terbesar di muka bumi. Tanpa memandang arsitekturnya,
semua komputer bisa saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang sama
yang disebut Transmission Control Protocol / Internet Protocol ( TCP/ IP ). Mungkin sulit
dipahami bahwa tidak ada perorangan, grup atau organisasi apapun yang
menyelenggarakan jaringan global ini, atau lebih tepat dapat dikatakan bahwa tidak ada

pusat manajemen internet.


Internet tidak dimiliki oleh siapapun baik perorangan, kelompok, pemerintahan
maupun dunia usaha. Internet adalah jaringan terbuka yang akan menerima siapapun
yang mengakses ke jaringannya. Kalaupun ada organisasi yang berkaitan dengan internet
adalah organisasi pemandu internet, seperti Internet Society (ISOC), Internet Architecture
Board ( IAB ) atau Internet Engineering Task Force (IETF).
Pada saat ini perkembangan jaringan internet nyaris tak terhitung dan tak
terbendung dan memang tidak bisa dibendung. Jumlah website (dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan sebagai bilik informasi atau situs) pun meledak. Sebagai gambaran, ada
sebuah search engine ( mesin pencari ) yang mampu mencari informasi dari dua milyar
tujuh puluh tiga juta lebih halaman website dan itu dilakukan dalam hitungan mili detik.
Ada empat fasilitas utama di internet, yaitu : website, (situs), e-mail (surat
elektronik ), search engine dan chatting ( dialog interaktif ). Dalam kenyatannya
pengguna dan penggunaannya semakin beragam. Dari perbankan, perdagangan,
pemerintahan, surat menyurat ( e-mail ), surat kabar, majalah, mencari / menjual barang,
game, radio siaran, televisi, download lagu, telepon (voip), sampai pornografi,
paranormal semua ada di internet.
Bayangkan apabila Anda dapat mengirim surat ke seluruh ujung dunia dalam
hitungan detik dengan biaya kurang dari lima ribu Rupiah. (Semoga PT Pos Indonesia
tidak bangkrut). Bayangkan juga anda dapat berdialog langsung secara tertulis dengan
orang-orang dari 6 benua dan 3 samudera.
Cara Terhubung
Koneksi Dial-Up
Koneksi Kabel
Jaringan Frekuensi Radio
WLAN
VSAT
Cellular
Fasilitas Layanan Pada Internet
Electronic Mail (E-mail)
File Tranfer Protocol (FTP)
Tele Networking (TelNet)
Users Network (UseNet)
Webbrowser / World Wide Web (WWW)
Internet Relay Chat (IRC)
Internet Phone/Conference
WAIS Server
Gopher
Mailing List
Masalah Keamanan
Menyadap saluran public (port scanning).
Web spoofing. Untuk mengambil password dan user id yang diketikan si pengguna
yang ceroboh. Dan kemudian menggunakannya untuk kepentingan si pelaku.
Sniffing. Konsep pengambilan data dalam suatu jaringan, dengan mengambil data
yang ada di jaringan tersebut. Dan di simpan di suatu database. Menangkap data
username dan password

Penyebaran virus
Mengatasi Masalah Keamanan
Internet Firewall
Kriptografi
SSL (Secure Socket Layer)
Label: Voip Internet
Diposkan oleh Mr X di 11:17 0 komentar Link ke posting ini

Wireless LAN
SEJARAH WIRELESS LAN
Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang
WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji
WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps.
Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya
tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, Federal Communication Commission (FCC)
menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz,
2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga
pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun
1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread
spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan
data rate >1 Mbps.

STANDAR WIRELESS LAN


Pada dasarnya WLAN memiliki dua konfigurasi, pertama ad hoc yaitu
penggunaan WLAN pada suatu tempat bersifat sementara dan dibangun tanpa
infrastruktur, contohnya dikelas, ruang rapat, ruang seminar, dll. Kedua konfigurasi
infrastruktur yaitu penggunaan WLAN pada suatu tempat bersifat permanen dan
memiliki infrastruktur, contohnya di kantor, pabrik dll. Untuk membangun WLAN
diperlukan banyak elemen yang termasuk ke dalam perangkat keras, perangkat lunak,
standarisasi dan pengukuran dan analisis kelayakan (misalnya untuk menentukan posisi

antena base station/BS).


Dengan adanya berbagai merek perangkat keras dan lunak, maka diperlukan suatu
standar, di mana perangkat-perangkat yang berbeda merek dapat difungsikan pada
perangkat merek lain. Standar-standar WLAN adalah IEEE 802.11, WINForum dan
HIPERLAN.
Wireless Information Network Forum (WINForum) dilahirkan oleh Apple
Computer dan bertujuan untuk mencapai pita Personal Communication Service (PCS)
yang tidak terlisensi untuk aplikasi data dan suara dan mengembangkan spectrum
etiquette (spektrum yang menawarkan peraturan-peraturan yang sangat minim dan akses
yang adil). High Performance Radio Local Area Network (HIPERLAN) dilahirkan oleh
European Telekommunications Standards Institute (ETSI) yang memfokuskan diri pada
pita 5.12-5.30 GHz dan 17.1-17.3 GHz. IEEE 802.11 dilahirkan oleh Institute Electrical
and Electronics Engineer (IEEE) dan berfokus pada pita ISM dan memanfaatkan teknik
spread spectrum (SS) yaitu Direct Sequence (DS) dan Frequency Hopping (FH), standar
ini adalah yang paling banyak dipakai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada WLAN adalah :
1. Data rate tinggi (>1 Mbps), daya rendah dan harga murah.
2. Metode akses yaitu metode membagi kanal kepada banyak pemakai dengan
aturan-aturan tertentu.
3. Media transmisi yang merupakan faktor penting pada keterbatasan data rate
dan memiliki teknik tersendiri, di mana bila teknik yang berhubungan dengan
media transmisi (seperti teknik propagasi dalam ruangan, teknik modulasi dll)
dapat diperhitungkan dengan baik maka akan dihasilkan sistem WLAN yang
tangguh.
4. Topologi yaitu cara dan pola yang digunakan dalam menghubungkan semua
terminal.
Lapisan Fisik dan Topologi
WLAN menggunakan standar protokol Open System Interconnection (OSI) [8].
OSI memiliki tujuh lapisan di mana lapisan pertama adalah lapisan fisik. Lapisan pertama
ini mengatur segala hal yang berhubungan dengan media transmisi termasuk di dalamnya
spesifikasi besarnya frekuensi, redaman, besarnya tegangan dan daya, interface, media
penghubung antar-terminal dll. Media transmisi data yang digunakan oleh WLAN adalah
IR atau RF.
Infrared (IR)
Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, contoh paling umum pemakaian
IR adalah remote control (untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat, harganya murah,
lebih bersifat directional, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki
fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. Pengirim dan
penerima IR menggunakan Light Emitting Diode (LED) dan Photo Sensitive Diode
(PSD). WLAN menggunakan IR sebagai media transmisi karena IR dapat menawarkan
data rate tinggi (100-an Mbps), konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. WLAN
dengan IR memiliki tiga macam teknik, yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused IR
(DFIR) dan Quasi Diffused IR (QDIR).

1. DFIR Teknik ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan . Keunggulannya


adalah tidak memerlukan Line Of Sight (LOS) antara pengirim dan penerima dan
menciptakan portabelitas terminal. Kelemahannya adalah membutuhkan daya yang
tinggi, data rate dibatasi oleh multipath, berbahaya untuk mata telanjang dan resiko
interferensi pada keadaan simultan adalah tinggi.
2. DBIR Teknik ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah radiasinya harus diatur .
Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah, data rate tinggi dan tidak ada
multipath. Kelemahannya adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus
LOS.
3. QDIR Setiap terminal berkomunikasi dengan pemantul, sehingga pola radiasi harus
terarah. QDIR terletak antara DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari
DFIR dan jangkaunnya lebih jauh dari DBIR).
Radio Frequency (RF) Penggunaan RF tidak asing lagi bagi kita, contoh
penggunaannya adalah pada stasiun radio, stasiun TV, telepon cordless dll. RF selalu
dihadapi oleh masalah spektrum yang terbatas, sehingga harus dipertimbangkan cara
memanfaatkan spektrum secara efisien. WLAN menggunakan RF sebagai media
transmisi karena jangkauannya jauh, dapat menembus tembok, mendukung teknik
handoff, mendukung mobilitas yang tinggi, meng-cover daerah jauh lebih baik dari IR
dan dapat digunakan di luar ruangan. WLAN, di sini, menggunakan pita ISM (Tabel 1)
dan memanfaatkan teknik spread spectrum (DS atau FH).
1. DS adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi secara langsung dengan
kode-kode tertentu (deretan kode Pseudonoise/PN dengan satuan chip).
2. FH adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi dengan frekuensi yang
loncat-loncat (tidak konstan). Frekuensi yang berubah-ubah ini dipilih oleh kodekode
tertentu (PN).
Media transmisi RF (Radio Frequency) termasuk elemen yang sangat penting. Media
RF menentukan banyak hal diantaranya teknik transmisi, hasil pengukuran untuk
perencanaan dan analisa kelayakan dll. Dan hal-hal yang telah ditentukan oleh media RF
di atas dapat membantu perencanaan sistem WLAN yang unggul.

WLAN dengan RF memiki beberapa topologi sebagai berikut :


Tersentralisasi Nama lainnya adalah star network atau hub based. Topologi ini
terdiri dari server dan beberapa terminal pengguna di mana komunikasi antara
terminal harus melalui server terlebih dahulu. Keunggulannya adalah daerah cakupan
luas, transmisi relatif efisien dan desain terminal pengguna cukup sederhana karena
kerumitan ada pada server. Kelemahannya adalah delay-nya besar dan jika server
rusak maka jaringan tidak dapat bekerja.
Terdistribusi Dapat disebut peer to peer di mana semua terminal dapat
berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan pengontrol (servers). Di Topologi
ini dapat mendukung operasi mobile dan merupakan solusi ideal untuk jaringan ad
hoc. Keunggulannya jika salah satu terminal rusak maka jaringan tetap berfungsi,
delay-nya kecil dan kompleksitas perencanaan cukup minim. Kelemahannya adalah
tidak memiliki unit pengontrol jaringan (kontrol daya, akses dan timing).
Jaringan selular Jaringan ini cocok untuk melayani daerah dengan cakupan luas dan
operasi mobile. Keunggulannya adalah dapat menggabungkan keunggulan dan
menghapus kelemahan dari ke dua topologi di atas. Kelemahannya adalah memiliki
kompleksitas perencanaan yang tinggi.
Media wireless yang tidak kasat mata menawarkan cukup banyak keuntungan bagi
penggunanya. Berikut ini adalah beberapa keuntungannya:
Meningkatkan Produktivitas Jaringan WLAN sangat mudah untuk
diimplementasikan, dapat meneruskan informasi tanpa seutas kabel pun, sangat
fleksibel karena bisa diimplementasikan hampir di semua lokasi dan kapan saja, dan
pengguna pun tidak terikat di satu tempat saja. Para penggunanya tentu dapat
melakukan pekerjaan dengan lebih mudah, akibatnya pekerjaan menjadi lebih cepat

dilakukan. Berdasarkan faktor inilah, wireless LAN tentunya dapat secara tidak
langsung meningkatkan produktivitas kerja dari para penggunanya.
Cepat dan sederhana implementasinya Implementasi jaringan WLAN terbilang
mudah dan sederhana. Mudah karena hanya perlu memiliki sebuah perangkat
penerima dan pemancar untuk membangun sebuah jaringan wireless.
Fleksibel Media wireless LAN dapat menghubungkan Anda dengan jaringan pada
tempat-tempat yang tidak bisa diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas media
wireless ini benar-benar tinggi karena Anda bisa memasang dan menggunakannya di
mana saja dan kapan saja, misalnya di pesta taman, di ruangan meeting darurat, dan
banyak lagi.
Dapat mengurangi biaya investasi Wireless LAN sangat cocok bagi Anda yang
ingin menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk membangun sebuah jaringan
komunikasi data. Tanpa kabel berarti juga tanpa biaya, termasuk biaya kabelnya
sendiri, biaya penarikan, biaya perawatan, dan masih banyak lagi.
Skalabilitas
Dengan menggunakan media wireless LAN, ekspansi jaringan dan konfigurasi ulang
terhadap sebuah jaringan tidak akan rumit untuk dilakukan seperti halnya dengan
jaringan kabel. Di sinilah nilai skalabilitas jaringan WLAN cukup terasa.
WiFi ( Wireless Fidelity)
Istilah WI-FI diciptakan oleh sebuah organisasi bernama WI-FI alliance yang
bekerja menguji dan memberikan sertifikasi untuk perangkat-perangkat WLAN.
Teknologi WLAN (menggunakan standar radio 802.11 yang sekarang umum disebut
dengan WiFi) telah menjadi teknologi inventori yang handal. Sekarang kondisinya
meluas.
Perangkat wireless diuji berdasaarkan interoperabilitasnya dengan perangkatperangkat
wireless lain yang menggunakan standar yang sama. Setelah diuji dan lulus,
sebuah perangkat akan diberi sertifikasi WI-FI certified. Artinya perangkat ini bisa
bekerja dengan baik dengan perangkat-perangkat wireless lain yang juga bersertifikasi
ini. WI-FI sudah banyak digunakan di berbagai sektor seperti bisnis, akademis,
perumahan, dan banyak lagi. Teknologi WiFi ini dapat juga digunakan untuk kegiatan
memindahkan inventori secara cepat, memobilisasi para floor manager dan meningkatkan
kepuasaan pelanggan.
Standarisasi Wifi
802.11a
Standard 802.11a, adalah model awal yang dibuat untuk umum. Mengunakan kecepatan
54Mbps dan dapat mentranfer data double dari tipe g dengan kemampuan bandwidth
72Mbps atau 108Mbps. Sayangnya sistem ini tidak terlalu standard, karena masing
masing vendor atau pabrikan memberikan standard tersendiri. 802.11a mengunakan
frekuensi tinggi pada 5Ghz sebenarnya sangat baik untuk kemampuan tranfer data besar.
Tetapi 802.11a memiliki kendala pada harga , komponen lebih mahal ketika perangkat ini
dibuat untuk publik dan jaraknya dengan frekuensi 5GHz konon lebih sulit menembus
ruang untuk kantor. Pemilihan 5Ghz cukup beralasan, karena membuat pancaran signal
frekuensi 802.11a jauh dari gangguan seperti oven microwave atau cordless phone pada
2GHz, tetapi frekuensi tinggi juga memberikan dampak pada daya jangkau relatif lebih

pendek
802.11b
Sempat menjadi dominasi pemakaian tipe b. Standard 802.11b mengunakan frekuensi
2.4GHz. Standard ini sempat diterima oleh pemakai didunia dan masih bertahan sampai
saat ini. Tetapi sistem b bekerja pada band yang cukup kacau, seperti gangguan pada
Cordless dan frekuensi Microwave dapat saling menganggu bagi daya jangkaunya.
Standard 802.11b hanya memiliki kemampuan tranmisi standard dengan 11Mbps atau
rata rata 5MBbit/s yang dirasakan lambat, mendouble (turbo mode) kemampuan wireless
selain lebih mahal tetapi tetap tidak mampu menandingi kemampuan tipe a dan g.
802.11g
Standard yang cukup kompatibel dengan tipe 802.11b dan memiliki kombinasi
kemampuan tipe a dan b. Mengunakan frekuensi 2.4GHz mampu mentransmisi 54Mbps
bahkan dapat mencapai 108Mbps bila terdapat inisial G atau turbo. Untuk hardware
pendukung, 802.11g paling banyak dibuat oleh vendor. Secara teoritis mampu mentranfer
data kurang lebih 20Mbit/s atau 4 kali lebih baik dari tipe b dan sedikit lebih lambat dari
tipe a.Karena mengunakan c.
Access Point
Access point atau yang lebih sering disebut dengan istilah AP merupakan sebuah
perangkat penghubung antara jaringan wire dengan wireless. Maksudnya sebuah AP akan
bertugas mengubah data yang lalu lalang di media kabel menjadi sinyal-sinyal radio yang
dapat ditangkap oleh perangkat wireless. AP akan menjadi gerbang bagi jaringan wireless
untuk dapat berkomunikasi dengan dunia luar maupun dengan antarsesama perangkat
wireless di dalamnya.
Biasanya pada perangkat AP terdapat satu atau lebih interface untuk media kabel.
Interface media kabel tadi akan dibridging oleh AP tersebut ke dalam bentuk sinyalsinyal
radio, sehingga perangkat wireless dengan kabel tadi dapat terkoneksi. Access
point sangat dibutuhkan jika Anda ingin membuat sebuah infrastruktur jaringan wireless.
Dengan menggunakan AP, maka sebuah jaringan komunikasi akan terbentuk tidak hanya
dua atau tiga perangkat saja yang dapat berkomunikasi tetapi cukup banyak yang dapat
saling berbicara dengan perantara sinyal radio ini.
Pengaplikasian AP yang banyak dilakukan saat ini adalah melakukan
pembagian bandwidth Internet dari link Internet ADSL atau Kabel, sehingga dapat
digunakan oleh banyak orang. Namun jika Anda ingin membangun koneksi hanya
dengan sebuah perangkat wireless lainnya, AP tidaklah mutlak diperlukan. Anda dapat
mengoperasikan perangkat wireless Anda dalam mode peer-to-peer atau yang lebih
dikenal dengan istilah mode Ad-Hoc. Tetapi, kekurangan dari komunikasi mode Ad-Hoc
ini Anda tidak dapat membangun jaringan wireless yang luas karena memang sifatnya
yang Point-to-Point.
Sistem WLAN, terlepas dari keterbatasan perangkat AP, dapat melayani
pengguna dalam jumlah yang tidak terbatas. Para penggunanya dapat menambahkan
APAP baru jika memang jumlah pengguna yang akan dilayaninya semakin membengkak.
Dengan memasang banyak AP, maka banyak sekali keuntungan yang didapat. Anda bisa
memanjakan pengguna jaringan wireless dengan bandwidth yang lega, pengguna juga
dapat bebas berkeliaran di manapun mereka suka karena area coverage-nya sudah pasti

lebih luas, dan jumlah pengguna yang dapat dilayani oleh jaringan ini juga lebih
banyak.Jadi sebenarnya sistem WLAN tidak pernah memberikan batasan berapa banyak
yang dapat terkoneksi ke sebuah jaringan wireless. Semua tergantung pada kemampuan
dan fasilitas perangkatnya.
Sistem Keamanan WLAN
Untuk itu, ada beberapa teknik yang dapat Anda gunakan untuk lebih mempersulit
para pengganggu untuk mengacau jaringan wireless Anda. Metode tersebut adalah WEP,
WPA, dan 802.1x.
WEP, Teknik pengaman jaringan wireless yang satu ini merupakan kepanjangan dari
Wired Equivalent Privacy. WEP menggunakan sistem enkripsi untuk memproteksi
pengguna WLAN dalam level yang paling dasar. WEP memungkinkan administrator
jaringan wireless membuat encription key yang akan digunakan untuk mengenkripsi
data sebelum dikirimkan melalui jalan udara. Encription key ini biasanya dibuat dari
64 bit key awal dan dipadukan dengan algoritma enkripsi RC4. Ketika fasilitas WEP
diaktifkan, maka semua perangkat wireless (AP dan client) yang ada di jaringan harus
dikonfigurasi dengan menggunakan key yang sama. Hak akses dari seseorang atau
sebuah perangkat akan ditolak jika key yang dimasukkan tidak sama.
WI-FI Protected Access atau disingkat dengan istilah WPA, merupakan teknik
pengaman jaringan wireless LAN yang diklaim lebih canggih dari WEP. Dengan
disertai teknik enkripsi yang lebih advanced dan tambahan pengaman berupa
otentikasi dari penggunanya, maka WPA akan jauh lebih hebat mengamankan Anda
pengguna WLAN.
802.1x, Teknik pengaman yang satu ini akan mengharuskan semua pengguna jaringan
wireless untuk melakukan proses otentikasi terlebih dahulu sebelum dapat bergabung
dalam jaringan. Sistem otentikasinya dapat dilakukan dengan banyak cara, namun
sistem otentikasi menggunakan pertukaran key secara dinamik. Sistem pertukaran key
secara dinamik ini dapat dibuat dengan menggunakan Extensible Authentication
Protocol (EAP).
Tentang WiMAX
Hasil kajian Visant Strategies belum lama ini menunjukkan bahwa pasar 802.16/
WiMAX ( Worldwide Interoperability for Microwave Access ) akan mencapai USD 1
miliar pada 2008. Ke depan, meski tak sepenuhnya akan menggantikan jejaring kabel,
pengadopsian jejaring nirkabel ini akan semakin banyak dilakukan. Perkiraan nilai pasar
ini, mungkin saja akan berubah cepat, terutama bila penerapannya diterima luas di
seluruh dunia.
Sejak dikembangkannya perangkat-perangkat berbasis nirkabel 802.11b, yang dikenal
sebagai Wi-Fi ( wireless fidelity ), yang penerapannya untuk publik disebut HotSpot,
tingkat pengadopsian teknologi nirkabel ini bukan saja lebih luas, kecepatan transfer
datanya pun semakin meningkat. Karenanya, banyak perangkat-perangkat yang berbasis
802.11b (11 MB pada 2,4 GHz) digantikan dengan yang lebih cepat, seperti 802.11g (54
MB pada 2,4 GHz) dan, untuk beberapa hal tertentu, oleh 802.11a (54 MB pada 5 GHz),
yang semuanya berada dalam jangkauan komunikasi nirkabel lokal (LAN, local area
network ).

Perkembangan lanjutannya, sebagaimana dinyatakan Sean Maloney, executive vice


president of Intel's Communications group , adalah WiMAX, yang dapat menjangkau
radius area 30 mil, yang cocok digunakan baik untuk area perkotaan maupun pedesaan.
WiMAX bukan akan menjadi satu-satunya backbone komunikasi berbasis broadband ,
karenanya, nantinya, berbagai perangkat nirkabel akan dapat memanfaatkan keduanya,
baik WiMAX maupun Wi-Fi.
Dengan begitu, WiMAX sebenarnya merupakan versi perpanjangan dari Wi-Fi, yang
umumnya lebih banyak digunakan untuk di dalam ruangan ( indoor ), meski untuk
outdoor -nya juga dimungkinkan, tetapi biayanya lebih besar. Kapasitas dan
kecepatannya jelas lebih besar dengan cakupan yang lebih luas. Untuk area seluas
Jabotabek ini, perkiraannya cukup dipasangi 5 sampai 7 BTS dan itu sudah mencakup
area komunikasi nirkabel broadband yang bisa melayani berbagai layanan yang selama
ini dijangkau jejaring kabel, Dede Rusnandar, Marketing Director, IM2 .
WiMAX, meski disebut sebagai berstandar 802.16, kenyataan tak hanya itu. Menurut
Dean Chang, Director of Product Management , Aperto Networks dan anggota forum
WiMAX (www.wimaxforum.org), " WiMAX juga merupakan upaya standarisasi antara
IP berbasis 802.16 dan WMAN ( Wireless Metropolitan Network ) broadband berbasis
ETSI High-Performance Radio Metropolitan Area Network (HiperMAN) dan dan
kelompok industri yang bekerja mencapai tujuan itu. Dengan begitu, perangkat-perangkat
yang berstandar WiMAX dapat digunakan baik berbasis HiperMAN (Eropa) dan
802.16."
WiMAX sendiri, sebenarnya memiliki beberapa standar, antara lain: 802.16a, sebagai
langkah lanjutan dari Wi-Fi, untuk akses nirkabel broadband , baik tetap maupun
bergerak, dalam wide area network (WAN). Standar ini juga diharapkan akan berperan
besar pada alses outdoor dan jejaring privat. Sedang, untuk mendukung mobilitas yang
lebih luas digunakan standar WiMAX 802.16e.
Saat ini, forum WiMAX, yang digagas oleh Nokia dan Ensemble Communications Inc.,
telah didukung oleh lebih dari 180 perusahaan, antara lain Fujitsu, BT, Intel, Pacific
Century Cyberworks (PCCW), China Mobile Telecom, France Telecom, Alcatel, Telenor
dan Qwest.
Gambar 1: 802.16/HiperMAN - Broadband Wireless Access in the Last Mile (Alvarion)

Ini menunjukkan bahwa WiMAX mendapat perhatian yang sangat besar dari kalangan
perusahaan atau operator yang tertarik untuk mengembangkan komunikasi nirkabel
broadband kecepatan tinggi yang terkategori generasi keempat (4G). Di Asia, Negaranegara
seperti Jepang, Korea Selatan, China, India, Malaysia dan Indonesia menunjukkan
ketertarikannya pada WiMAX ini, terutama karena kemampuan broadband -nya, yang
efisien dan mencakup area yang lebih luas.
Yang menarik, tak seperti komunikasi generasi kedua (2G) dan ketiga (3G), WiMAX
(4G) ini dapat diintegrasikan dengan jejaring kabel Ethernet. Ini semakin memungkinkan
pedesaan di pedalaman dapat terhubung menggunakan jejaring kabel Ethernet
menggunakan telepon IP (VoIP). Komunikasi data paket berbasis IP (Protokol Internet)
dapat dioptimalkan oleh WiMAX.
Meskipun standar WiMAX tak memasukkan dukungan penuh terhadap perangkat
bergerak (karena tak ditujukan untuk mematikan 3G, seperti PDA ( personal digital
assistant ) dan ponsel, namun kehadirannya sangat revolusioner, yang boleh dikata akan
mengancam duopoli cable modem/DSL ( Digital Subscriber Line ). Dengan WiMax,
nantinya, selain jangkauan layanannya yang lebih luas dan menutup blankspot, juga
koneksi akan tersedia di mana saja ( always on ).
Namun, jika standar 802.16e disahkan, maka WiMAX berarti juga mendukung
penggunaan perangkat bergerak (selain komunikasi nirkabel tetap). Sedang standar yang
sepenuhnya mendukung perangkat bergerak adalah 802.20. Diperkirakan pada tahun
2006 mendatang ini laptop berbasis WiMAX sudah akan ada di pasar. Penggunaan lain
dari jejaring WiMAX ini, tampaknya potensial juga untuk penerapan perusahaanperusahaan
besar, yang memiliki puluhan kantor cabang atau juga pemerintahan
(eGovernment).
Menurut John Muleta, chief of the Wireless Telecommunications Bureau , apa yang
sesungguhnya dijanjikan WiMAX adalah untuk menjawab mimpi-mimpi para pengguna
komputer dan operator. Tak ada lagi kabel, tak ada serat optik, sama sekali tak ada lagi
kabel alias nirkabel!. Diperkirakan, WiMAX akan dilanggani oleh tak kurang dari 150
sampi 200 juta pelanggan tahun 2010 mendatang. Dan, ketika jejaring WiMAX ini
terpasang, maka biaya pemasangan dan operasinya pun 41 persen lebih rendah dibanding

jejaring kabel atau DSL yang ada saat ini.


Meskipun dalam waktu dekat ini, belum akan tersedia di rumah atau di kantor Anda, dan
roaming belum akan terjadi hingga tahun 2007 mendatang, namun akses Internet sudah
dapat dilayani dalam kapasitas broadband nirkabel, sehingga memungkinkan Anda
browsing Internet sambil mengendarai mobil, di kereta api atau di mana saja. Artinya,
benar-benar mendukung mobilitas Anda, karena aksesnya tersedia di mana-mana.

Harapannya, kalau dalam layanan komunikasi suara berbasis nirkabel dapat mengurangi
40% biayanya dibandingkan layanan berbasis kabel, dengan WiMAX nilai ekonomis
yang sama akan terjadi dalam layanan komunikasi data. META Group memperkirakan
bahwa WiMAX akan membuktikan suatu keuntungan ekonomis bagi kalangan penyedia
layanan, setidaknya dalam empat kunci penting. Yakni, mengurangi belanja modal (
capex ) hingga di bawah USD 240 per pelanggan tahun 2001; mengurangi biaya
operasional ( opex ) hingga 41% dibandingkan koneksi kabel pada periode yang sama;
mengurangi keluhan pelanggan melalui peningkatan kepuasan pelanggan; dan memiliki
layanan yang sangat terdiferensiasi.
Penerapan WiMAX akan melewati tiga fase. Pertama, penggunaan teknologi WiMAX
berbasis spesifikasi IEEE 802.16d dengan menggunakan antena luar untuk melayani
pelanggan yang dikenal di suatu lokasi tertentu. Fase kedua, pengembangan antena luar,
meningkatkan peran teknologi WiMAX melalui penerapan di lokasi si pelanggan.
Fase ketiga, meluncurkan spesifikasi IEEE 802.16e, dimana perangkat keras WiMAX Certified tersedia sebagai solusi portabel untuk para pengguna yang akan melakukan
roaming antar wilayah layanan (komunikasi data, suara dan video) yang akan
menghubungkan layanan Wi-Fi yang ada sekarang ini.
Menurut Edward Rerisi, Director of Research, Allied Business Intelligence , bahwa,
"Dari sudut pandang operator, memberikan mereka standar nirkabel broadband dan biaya
pembelian perangkat yang lebih murah. Standar baru ini diharapkan akan mendorong
nilai kompetitif, biaya yang murah dan pangsa pasar yang besar. Juga menguntungkan
para vendor karena banyak yang membeli perangkat dan para konsumen pun dapat
menikmati akses kapasitas besar yang cepat sekitar 75 Mbps baik uplink maupun
downlink .
Di sisi lain, Craig Mathias, seorang analis dari FarPoint Group , menyatakan bahwa
WiMAX memiliki dua penggerak: pertama, berbiaya lebih rendah untuk koneksi nirkabel
antar titik ke titik yang bersifat tetap dan interoperabilitas. Lebih dari itu, karena
teknologi microwave sudah lama tersedia, jadi ia tak sensitif terhadap harga. Meskipun

ada pro kontra, namun WiMAX akan segera tersedia.


Apakah berbagai pengembangan yang berbasis broadband ini akan saling mematikan?
Sean Maloney, executive vice president of Intel's Communications group, bahwa baik
Wi-Fi, WiMAX, WCDMA, maupun 3G, tak akan saling mematikan, melainkan di antara
teknologi ini akan saling tumpang tindih.
Label: Voip Internet
Diposkan oleh Mr X di 10:45 0 komentar Link ke posting ini

Juli 04, 2008


Mengenal Fasilitas Fokus

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 12:20 0 komentar Link ke posting ini

Menggunakan control slider dan Progres Bar

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 11:32 0 komentar Link ke posting ini

Menggunakan Control Drive Files

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 11:01 0 komentar Link ke posting ini

Buku Pemrograman

Belajar ActionScript Flash MX 2004 tidak sesulit mempelajari bahasa pemrograman lain. Jika
sudah mengenal
dan memahami ActionScript, Anda tidak mungkin bisa lepas darinya karena pekerjaan menjadi
lebih cepat,
mudah, dan menyenangkan.
Buku ini berisi 123 tip dan trik yang akan menunjukkan kepada Anda bahwa membuat suatu
animasi atau
permainan yang menarik di Flash hanya membutuhkan scripting yang sangat mudah dan
sederhana.
Kreativitas yang dihasilkan juga tanpa batas dengan wawasan dan kemampuan programming
yang disediakan
oleh Flash MX 2004.
Belum sempurna rasanya belajar Flash MX 2004 tanpa mencicipi nikmat dan lezatnya
ActionScript.

Borland Delphi merupakan program aplikasi database yang berbasis Object Pascal dari Borland.
Selain itu,
Delphi juga memberikan fasilitas pembuatan aplikasi visual. Delphi merupakan pilihan dalam
pembuatan
aplikasi visual karena memberikan produktifitas yang tinggi. Delphi 7 memberikan fasilitas
untuk dua
platform, yaitu untuk platform Windows dan Linux. Delphi untuk Linux sebelumnya dikemas
dalam sebuah
aplikasi terpisah yang bernama Kylix, tetapi Delphi 7 menyatukannya dalam sebuah aplikasi.
Library untuk
Windows disebut VCL dan library untuk Linux disebut CLX.
Buku 36 Jam Belajar Komputer Delphi 7 ini dibuat agar Anda dapat mempelajari, memahami,
mencoba dan
melatih penggunaan fasilitas-fasilitas Delphi 7 secara mudah dan cepat sesuai dengan kebutuhan.
Dalam
penulisan buku ini penulis berusaha memberikan materi dan contoh yang sederhana dan dapat
diaplikasikan.
Tidaklah mungkin membahas semua fasilitas Delphi 7 dalam buku ini, tetapi penulis membahas
hal-hal pokok
sehingga setelah menyelesaikan buku ini, pembaca dapat dengan mudah mengembangkannya.

Visual Basic adalah bahasa pemrograman berbasis visual (windows), program ini sangat diminati
di
seluruh dunia bagi para pengguna jasa komputer, disamping bahasanya yang mudah dan fiturfiturnya
yang familiar. Dalam buku ini ada ratusan source code terbaru dan terbaik dari Bahasa
Pemrograman
Visual Basic, sehingga akan menambah referensi dan perbendaharaan kode program para
pembaca.
Dan kode program dalam buku ini adalah kode program yang tidak terdapat pada buku-buku
materi
visual basic yang dijual sekarang ini.
Kelebihan buku ini adalah menyajikan kode-kode program terbaru dari pemrograman Visual
Basic
yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Dan setiap kode program disertai dengan
langahlangkah,
cara penggunaan, dan hal-hal yang harus dipersiapkan untuk mengimplementasikan kode
program ini. Dan untuk menguji keberhasilan suatu program, penulis menyertakan program yang
sudah jadi beserta source code dari kode program ini dalam CD yang disertakan pada buku.

Struktur data merupakan salah satu ilmu fundamental untuk mempelajari pemrograman.
Mahasiswa TI
dan orang yang mempelajari TI pasti pernah mempelajarinya, terutama di masa-masa awal
perkenalan
dengan dunia pemrograman.
Seperti buku struktur data lainnya, buku ini akan menjelaskan poin-poin utama dalam struktur
data
seperti pointer, linked list, stack, queue, tree, sorting, dan lain-lain. Akan tetapi buku ini ditulis
dengan
lebih berani dan tampil beda dari buku struktur data lainnya.

Membangun suatu sistem akuisisi besaran analog mutlak memerlukan perangkat lunak
(software) yang
khusus agar sesuai kebutuhan analisis. Saat ini sudah banyak perangkat lunak untuk
menganalisis sinyal-sinyal
hasil pengukuran (software) yang dijual. Melalui buku ini, penulis mencoba membangun sebuah
perangkat
lunak (software) yang dapat Anda gunakan untuk keperluan akuisisi data.
Sistem akuisisi data yang dibangun berbasis pada database dengan pernyataan Local SQL. Data
masukan
dapat diatur agar berasal dari antarmuka ADC, ditampilkan secara online dalam bentuk grafik
dengan
komponen TChart, dan juga dalam bentuk teks. Data tersebut dapat disimpan dalam suatu file
database,
dicari nilai statistiknya, dan dicetak. Dengan mengganti sumber data, sistem akuisisi data ini juga
dapat
diterapkan dalam bidang lain, misalnya ekonomi.
Buku ini juga menyertakan topik-topik tambahan yang berhubungan dengan akuisisi data secara
grafis dengan
komponen TChart, TDBChart, atau Timage, dan membuat file setup suatu aplikasi.

Sistem Informasi Akuntansi - General Ledger dalam buku ini merupakan aplikasi siap pakai
yang dibuat
dengan bahasa pemrograman PowerBuilder dan database SQL Server 2000. Dengan hanya
memasukkan
data jurnal, semua laporan keuangan seperti rugi-laba, perubahan modal, dan neraca dapat
dicetak kapan
saja. Aplikasi ini juga dapat mencetak daftar perkiraan, jurnal, buku besar dan neraca saldo
(percobaan).
Buku ini memberikan penjelasan dan langkah-langkah praktis bagi Anda yang ingin mengetahui
teknik
pemrograman aplikasi General Legder dengan PowerBuilder 9.0 (teknik inherit) dan/atau
database SQL
Server 2000, dan juga bagi Anda yang hanya ingin memakai aplikasi General Ledger tanpa ingin
mengetahui
cara pembuatan database dan aplikasinya.
Dilengkapi dengan CD berisi source code, aplikasi lengkap siap pakai, dan file-file pendukung
sehingga
memudahkan Anda mengikuti semua materi yang dibahas dalam buku.

Selain membahas topik multiaplikasi, dalam buku ini Anda juga akan menemukan topik
disconnected fashion
recordset, alasan agar kita meninggalkan kontrol ADO DC, serta F1 Online Help. Sebagai
kelanjutan dari
buku Pemrograman Client-Server Menggunakan SQL Server 2000 dan Visual Basic 6, buku ini
juga
membahas topik pembuatan laporan menggunakan Data Report dan Crystal Reports versi 10.
Pada bagian akhir akan dibahas mengenai topik konversi aplikasi ke dalam bentuk multiaplikasi

multiproject, serta contoh Aplikasi Program Penjualan Barang, yang merupakan upgrading dari
aplikasi yang
sama yang disertakan pada buku sebelumnya.
Sebagai pelengkap, disertai pula dengan CD berisi contoh program dan Aplikasi Program
Penjualan Barang
dari buku sebelumnya baik itu dalam VB6, VB.NET/ASP.NET aplikasi Web, dan VB.NET,

Buku ini akan mengajarkan Anda bagaimana membuat aplikasi dengan bahasa pemrograman
Delphi dan
database Microsoft SQL Server. Pembuatan program dalam buku ini dimulai dari tahap awal
seperti
menentukan teknologi Data Access dan jenis database yang digunakan. Juga disinggung tahapan
desain
aplikasi, dimulai dari pembuatan DFD (Data Flow Diagram) hingga DSD (Data Structure
Diagram) sehingga
pembaca dapat mengetahui pentingnya desain sistem dalam perancangan aplikasi.
Dalam buku ini juga diberikan contoh kasus sehingga pembaca dapat langsung mencoba
menerapkan apa
yang diajarkan. Tak kalah pentingnya, buku ini juga membahas pembuatan fasilitas help suatu
aplikasi dan cara
membuat paket distribusi untuk aplikasi yang telah dibuat.

Buku ini berisi pembahasan mengenai pengembangan aplikasi database Client-Server dengan
Visual
Basic 6.0, Microsoft Access, dan Crystal Report pada jaringan komputer. Di sini Anda akan
dipandu
untuk mencoba membuat aplikasi database Client-Server pada jaringan komputer. Visual Basic
6.0
adalah salah satu bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk pengembangan aplikasi
ClientServer, sedangkan Microsoft Access adalah database yang dikhususkan untuk aplikasi database
berskala kecil sampai menengah, tapi juga dapat digunakan sebagai database pada jaringan
komputer
dan bertindak sebagai database server walaupun tidak seandal database server yang sebenarnya
seperti SQL Server atau Oracle.
Buku ini lebih banyak menekankan pada cara mengakses dan berinteraksi dengan data yang
terdapat
pada komputer server. Pembahasan dimulai dari pembuatan database Microsoft Access pada
server,
membuat sharing direktori database pada komputer server, dan membuat mapping ke direktori
database pada komputer server, dan pembuatan koneksi, baik menggunakan ODBC Connection
String, Connection String, berbagai driver ODBC seperti File DSN, System DSN, maupun User
DSN.
Pembuatan contoh operasi-operasi data menggunakan perintah SQL seperti SQL Insert, SQL
Update,
SQL Delete, dan SQL Select langsung pada program aplikasi Visual Basic 6.0. Selain itu, juga

dibahas
beberapa koneksi dari Crystal Report ke database Microsoft Access yang terdapat pada komputer
server.

Pembahasan dalam buku ini diawali dengan pemahaman konsep teknologi .NET dan dilanjutkan
dengan
contoh pembuatan program serta beberapa hal baru pada VB.NET dan Class. Selanjutnya,
penjelasan
ADO.NET sebagai metode pengaksesan sumber data serta contoh pembuatan Laporan RecordSet
Bertingkat akan membantu Anda melewati salah satu tahap yang penting dalam penulisan
aplikasi program
VB.NET. Pembahasan diakhiri dengan contoh Aplikasi Program Penjualan Barang yang tidak
hanya
memperlihatkan keandalan VB.NET, tetapi juga memberi kesempatan Anda untuk melihat
perbedaan aplikasi
VB 6 yang telah dikonversi menjadi aplikasi VB.NET.
Buku ini disertai CD pendamping berisi contoh program dan Aplikasi Program Penjualan Barang

dalam VB 6,
VB.NET/ASP.NET (aplikasi Web), dan VB.NET.
Label: Voip Buku Pemrograman
Diposkan oleh Mr X di 10:36 1 komentar Link ke posting ini

Dasar Sistem Transmisi


2.1 Dasar Sistem Transmisi
Sistem transmisi merupakan usaha untuk mengirimkan suatu bentuk
informasi dari suatu tempat yang merupakan sumber ke tempat lain yang menjadi
tujuan. Pada gambar 2.1 terlihat dalam perjalanan dari suatu sumber ke tujuan,
sinyal akan mengalami berbagai perlakuan dari media transmisi yang dilalui.
Perancangan sistem transmisi ditujukan untuk menjaga kualitas informasi
yang dikandung agar sebisa mungkin informasi yang dikirimkan dapat diperoleh
kembali tanpa mengurangi kualitas informasi.

2.1.1 Daya Sinyal


Daya sinyal merupakan ukuran kekuatan sinyal yang dinyatakan oleh
suatu satuan. Satuan yang biasa digunakan untuk menyatakan daya sinyal adalah
Watt. Dalam perjalanannya melalui suatu media transmisi sinyal akan mengalami
penguatan atau pelemahan, dikatakan mengalami penguatan bila melalui suatu
perangkat yang menghasilkan suatu penguatan atau gain, dan mengalami
pelemahan bila melalui suatu media transmisi yang bersifat meredam.
Untuk memudahkan dalam perhitungan digunakan satuan yang bersifat
logaritmit yaitu decibel (dB) yang menyatakan perbandingan antara dua bilangan
yang mempunyai satuan yang sama (gambar 2.2).

Media yang memperkuat sinyal akan menghasilkan gain positif sedangkan


media yang memperlemah sinyal mempunyai gain negatif. Satuan lain sering
digunakan adalah dBW yang menyatakan perbandingan daya dalam dB relatif
terhadap 1 watt
P dBW = 10 log (P / 1 watt)
PdBmW = 10 log (P / 1 mW)
Dimana : 1 watt = 1000 miliwatt dan 1 dBW= 30 dBmW
2.1.2 Figur Derau
Semua media transmisi baik pasif ataupun aktif akan menghasilkan dan
menimbulkan noise atau derau terhadap sinyal yang melaluinya. Noise figure
merupakan ukuran derau yang dihasilkan oleh suatu perangkat relatif terhadap
perangkat yang bersifat ideal (tanpa derau). Juga menyatakan banyaknya
penurunan SNR (Signal Noise Ratio) yang dihasilkan oleh suatu perangkat.

SNR (Signal to Noise Ratio) didefinsisikan sebagai perbandingan daya


sinyal terhadap daya derau pada suatu titik.
[S/N]dB = Daya sinyaldBW Daya deraudBW
2.1.3 EIRP
EIRP (Effective Isotrophic Radiated Power) digunakan untuk
menggambarkan unjuk kerja suatu perangkat transmisi. Secara umum sistem

transmisi terdiri dari tiga elemen dasar, yaitu pemancar yang menghasilkan sinyal
keluaran, antena sebagai pemancar sinyal dan saluran transmisi untuk
menyalurkan sinyal dari pemancar ke antena (gambar 2.3)

EIRPdBW = Pt + Gant - Lt
Pt = daya RF keluaran pemancar (dBW)
Gant = Gain antena (dB)
Lt = Loss saluran transmisi (dB)
2.2 Sistem Propagasi
2.2.1 Redaman Ruang Bebas
Redaman ruang bebas (Free Space Loss) didefinisikan sebagai redaman
yang dihasilkan oleh suatu media transmisi, berupa ruang bebas, sebagai akibat
dari penyebaran energi sinyal yang dipancarkan.

Ldb = 32,44 + 20 log D + log f


L = Redaman ruang bebas (dB)
D = Jarak antara pemancar dan penerima (km)
F = Frekuensi (MHz)
Dari persamaan diatas terlihat bahwa redaman akan meningkat 6 dB bila

frekuensi yang digunakan dua kali lebih tinggi. Begitu pula jarak yang ditempuh
dua kali lebih jauh maka redaman juga meningkat 6 dB.
2.2.2 Faktor Kelengkungan Bumi
Gelombang radio yang menjalar melalui lapisan atmosfir menempuh jalur
yang tidak benar-benar lurus. Gelombang radio akan dibelokkan atau dipantulkan
karena pengaruh kerapatan dari media yang berupa lapisan atmosfir.
Dalam perancangan sistem transmisi faktor kelengkungan bumi harus
diperhatikan untuk menentukan ketinggian antena. Pembiasan yang disebabkan
oleh lapisan atmosfir dapat menyebabkan pancaran sinyal dibelokkan baik
mendekati atau menjauhi bumi.
Koreksi akibat faktor kelengkungan bumi dinyatakan persamaan :

r = jari-jari efektif bumi


ro = jari-jari bumi sebenarnya
d1 = jarak pemancar ke penghalang
d2 = jarak penerima ke penghalang
Jika nilai K lebih dari satu maka pancaran sinyal dibelokkan mendekati
bumi, hal ini berlaku pada link radio jarak pendek. Bila nilai K bernilai kurang
dari satu maka pancaran sinyal dibelokkan menjauhi bumi. Bila hal ini terjadi
maka tinggi antena harus dinaikan.
Nilai K yang sering dipakai dalam perhitungan praktis adalah 4/3 atau
1,33. Nilai ini didasarkan pada kenyataan bahwa lapisan atmosfir menipis dengan
meningkatnya ketinggian dari permukaan bumi sehingga gelombang pancaran
akan dibelokkan ke arah media yang lebih rapat atau indeks biasnya lebih tinggi.
2.2.3 Zona Fresnel
Faktor lain yang harus diperhatikan dalam perancangan sistem transmisi
adalah zona fresnel yang didasarkan pada teori bahwa gelombang elektromagnetik
yang menjalar melalui ruang bebas akan mengalami pantulan sedemikian rupa
sehingga akibat pergeseran fasa sinyal pantulan akan menghasilkan sinyal result
yang saling menguatkan atau saling melemahkan.
Untuk menentukan zona fresnel digunakan persamaan :

F = frekuensi (GHz)
d1 = jarak pemancar ke penghalang
d2 = jarak penerima ke penghalang
D = jarak pemancar ke penerima
Nilai optimum clearance adalah 0,6 dari jari-jari zona fresnel pertama
2.2.4 Pemudaran (Fading)
Akibat dari karakteristik media transmisi yang menyebabkan terjadinya
pembiasan, pantulan, penyebaran atau sebab lainnya sinyal terima bervariasi.
Fenomena ini disebut dengan fading yang secara umum terdiri dari dua tipe fading
yaitu multipath fading dan power fading.
Multipath Fading
Multipath fading disebabkan karena penggabungan sinyal langsung
dengan sinyal pantulan yang menghasilkan sinyal jumlah yang saling
melemahkan. Pantulan bisa berasal dari permukaan bumi atau lapisan atmosfir.
Karakteristik pantulan dari lapisan atmosfir sangat dipengaruhi oleh suhu dan
cuaca. Sedangkan pantulan dari permukaan bumi dipengaruhi oleh profil bumi
dan benda-benda yang ada diatasnya.
Power Fading
Dengan berlalunya waktu maka kekuatan sinyal pancaran akan berubah
pula, disebut juga dengan power fading. Perubahan ini bisa disebabkan karena
perubahan profil bumi misalnya tumbuhnya pohon yang semakin tinggi, banyak
gedung-gedung baru dibangun. Kondisi dari perangkat yang digunakan pun
berubah, misalnya terjadinya oksidasi atau intrusi gas dan air ke dalam perangkat
yang digunakan sehingga menurunkan performasi dari perangkat.
Interferensi
Spektrum frekuensi yang tersedia sangat terbatas oleh sebab itu
penggunaanya harus diatur sedemikian rupa sehingga jangan sampai terjadi
interferensi antara berbagai perangkat sistem transmisi.
Interferensi adalah terjadinya tumpang tindih antara dua sinyal atau lebih
akibat keberadaannya pada spektrum frekuensi, waktu dan tempat yang
bersamaan. Sinyal yang berinterferensi biasanya akan saling menganggu antara
satu dengan yang lainnya.
Untuk menghindari interferensi disamping dilakukan dengan pengaturan
atau regulasi penggunaannya juga harus diperhatikan perencanaan frekuensi
dalam suatu implementasi sistem transmisi.

2.3 Sistem Akses Jamak


Sistem radio pada awalnya dirancang untuk memancarkan dan menerima
sinyal pada sebuah kanal frekuensi tunggal dan biasanya bersifat broadcast
sehingga siapa saja bisa menerima sinyal. Sistem radio kemudian berkembang
untuk meningkatkan kapasitas kanal dimana satu kanal tidak hanya berisi satu
informasi sehingga kanal akan berfungsi sebagai trunk.
Berberapa metoda akses jamak antara lain FDMA (Frequency Division
Multiple Acces), TDMA (Time Division Multiple Acces), TDD (Time Division
Duplex) dan CDMA (Code Division Multiple Acces).
2.3.1 FDMA (Frequency Divison Multiple Acces)
Pada FDMA penggunaan kanal didasarkan pada pembagian penggunaan
frekuensi. FDMA dominan digunakan pada transmisi sistem analog,
karakteristiknya adalah sebagai berikut :
Terminal harus selalu menyesuaikan frekuensi yang digunakannya dengan
salah satu kanal yang tersedia secara otomatis.
Sistem pancaran bersifat kontinyu dengan 100% duty cycle.
Pemancaran sinyal dan penerimaan sinyal dilakukan secara bersamaan yang
berarti diperlukan suatu perangkat duplekser pada kedua sisi terminal.
Untuk efiesiensi frekuensi maka biasanya satu kanal mempunyai bandwith
yang sangat kecil.
FDMA adalah sistem SCPC (Single Channel Per Circuit) sehingga biaya
pembanguan infrakstrukturnya sangat tinggi dibandingkan dengan sistem
akses jamak yang lain.
FDMA pada umumnya analog sehingga tidak fleksibel dalam hal
pengembangan untuk memberikan layanan baru.
2.3.2 TDMA (Time Division Multiple Acces)
TDMA mempunyai arsitektur yang lebih rumit, sebuah frekuensi
pembawa dibagi-bagi dalam beberapa time slot. Sebuah time slot adalah sebuah
kanal yang pemilihannya bersifat tetap dalam arti kanal tersebut bersifat
dedicatted ataupun berdasarkan demand.
Beberapa karakteristik TDMA antara lain:
Satu sinyal carrier terdiri dari beberapa circuit atau kanal
Penggunaan frekuensi tidak berpindah-pindah seperti FDMA
transmisi tidak dilakukan secara kontinyu karena sinyal yang dipancarkan
berbentuk burst.
TDMA membutuhkan bandwith yang lebih lebar dibanding FDMA
TDMA berisi sinyal digital yang sehingga membutuhkan format tertentu
(header dan sinkronisasi).
Karena satu sinyal pembawa bisa berisi lebih dari satu kanal maka biaya
pembangunan infrastrukturnya bisa lebih murah.
TDMA sangat fleksibel dalam hal menkofigurasi ulang sistem karena biasanya
dikontrol oleh perangkat lunak.
2.3.3 TDD (Time Divison Duplex)

TDD merupakan varian dari TDMA dimana hanya digunakan satu


frekuensi saja untuk memancarkan dan menerima sinyal. Sebuah frekuensi
tunggal dibagi-bagi sedemikian rupa dan kedua unit (pemancar dan penerima)
melakukan sinkronisasi untuk menggunakan time slot tersebut.
Sekilas TDD terlibat sangat efisiensi karena hanya memerlukan satu
frekuensi untuk berkomunikasi, tapi dilain pihak TDD mempunyai arsitektur yang
tidak fleksibel karena pada sistem yang besar memungkinkan terjadinya masalah
interferensi yang kompleks.
2.3.4 CDMA (Code Division Multiple Acces)
Pada CDMA sinyal dari semua kanal dipancarkan pada frekuensi dan
waktu yang bersamaan. Untuk membedakan antara kanal satu dengan lainnya
masing-masing kanal tersebut menggunakan kode-kode tertentu yang hanya akan
dimengerti oleh tujuannya.
Secara umum CDMA terdiri dari dua macam FHSS (Frequency Hopping
Spread Spectrum) dan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Pada FHSS
masing-masing kanal menggunakan frekuensi yang selalu berubah-ubah dengan
pola tertentu yang harus berlainan dengan pola lompatan frekuensi dari kanal lain.
Sedangkan pada DSSS sinyal infromasi yang berbemntuk digital di
dimodulasikan dengan sinyal digital pula yang mempunyai pola periodik sehingga
menimbulkan pola sebaran pada spektrum frekuensi yang harus berlainan pula
dengan pola sebaran dari kanal agar bisa dikenali oleh penerimanya.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 10:26 3 komentar Link ke posting ini

Jaringan Lokal Akses Tembaga, Jarlokar, Jarlokaf


2.1 Jaringan Lokal Akses Tembaga
Jaringan lokal akses tembaga ( JARLOKAT ) merupakan jaringan akses
dari sentral ke pelanggan dengan menggunakan tembaga sebagai media aksesnya.
Konfigurasi dasar jarlokat ditunjukkan seperti pada Gambar 2.1, dimulai dari RPU
( Rangka Pembagi Utama ) sampai dengan KTB ( Kotak Terminal Batas ) pada
pesawat pelanggan.

Keterangan :
STO : Sentral Telepon Otomat

RPU : Rangka Pembagi Utama


KP : Kotak Pembagi
KTB : Kotak Terminal Batas
Pswt : Pesawat telepon
2.2 Struktur jaringan
Berdasarkan cara pencatuan saluran dari sentral ke pesawat pelanggan,
jaringan kabel lokal dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan catu
langsung, jaringan catu tak langsung, dan jaringan catu kombinasi.
2.2.1 Jaringan catu langsung
Pada jaringan catu langsung ini, pesawat pelanggan dicatu dari KP terdekat
yang langsung dihubungkan dengan RPU tanpa melalui RK seperti pada
Gambar 2.2.

Jadi, pada jaringan ini, semua pasangan urat kabel dari KP tersambung secara
tetap ( permanen ) ke RPU. Jaringan model ini, biasanya dipakai untuk
wilayah :
-Kota kecil yang masih menggunakan sentral manual dengan jumlah
pelanggan telepon sedikit.
-Pada kota besar, sistem ini untuk mencatu daerah sekitar sentral
telepon ( radius sampai dengan 500 meter ).
-Untuk daerah terkonsentrasi yang mempunyai kebutuhan telepon
cukup tinggi dan komplek yang tidak memungkinkan dipasang RK.
Di STO Simpanglima dengan jumlah pelanggan 24.650 sst menggunakan
jaringan catu langsung dan jaringan catu tak langsung. Penggunaan jaringan catu
langsung digunakan pada wilayah sekitar STO Simpanglima dengan alasan jarak
antara STO Simpanglima dengan daerah catu langsung kurang lebih 500 meter.
Daerah catu langsung meliputi daerah jalan Sriwijaya untuk arah utara, ke arah
selatan meliputi daerah jalan Tri Lomba Juang, ke arah barat meliputi daerah jalan
Pandanaran, dan ke arah timur meliputi daerah jalan Pahlawan. Untuk
penggunaan daerah catu langsung lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran
2.2.2 Jaringan catu tak langsung
Jaringan catu tak langsung adalah jaringan kabel lokal dimana pesawat
pelanggan dicatu dari KP terdekat yang dihubungkan terlebih dahulu ke RK, baru

kemudian dihubungkan ke RPU.


Dalam hal ini, RK berfungsi sebagai titik sambung antara kabel primer dan
kabel sekunder. Pemakaian jaringan catu tak langsung seperti terdapat pada
Gambar 2.3 di bawah ini.

Keterangan :
STO : Sentral Telepon Otomat
RPU : Rangka Pembagi Utama
RK : Rumah Kabel
KP : Kotak Pembagi
Pswt : Pesawat Telepon
Pemakaian jaringan catu tak langsung ini juga dipakai pada kota kota sedang
dan besar yang digunakan untuk mencatu daerah yang pelanggannya tersebar dan
jauh . Jaringan catu tak langsung juga digunakan di STO Simpanglima yaitu di
daerah sekitar Simpanglima yang merupakan kawasan perkantoran.
2.2.3 Jaringan catu kombinasi
Jaringan catu kombinasi adalah jaringan lokal di mana pesawat pelanggan
dicatu melalui dua cara, yakni sebagian dengan catu langsung, dan sebagian lagi
dengan catu tak langsung.

Keterangan :
STO : Sentral Telepon Otomat
RPU : Rangka Pembagi Utama
KP : Kotak Pembagi
RK : Rumah Kabel

Pswt : Pesawat
Pemakaian jaringan catu kombinasi digunakan hampir pada semua kota
sedang dan besar, karena letak sentral telepon biasanya di pusat kota atau pusat
kepadatan penduduk, sedang lokasi pelanggan menyebar mulai dari yang dekat
dengan sentral telepon, dan banyak juga yang berada jauh dari letak sentral
tersebut. Pemakaian jaringan catu kombinasi seperti pada Gambar 2.4 di bawah
ini.
2.3. RPU ( Rangka Pembagi Utama )
Merupakan suatu ruangan yang letaknya dibawah sentral telepon ( untuk
gedung STO bertingkat ) atau pada ruangan di depan / disamping ruang sentral
telepon (untuk gedung STO tidak bertingkat). Pada kantor telepon kecil ( manual )
biasanya berupa papan lemari perkawatan, dan pada kantor telepon sedang / besar
sudah berupa kerangka besi vertikal dan horisontal ( terminal blok vertikal dan
terminal blok horisontal ).
a. Terminal Blok Vertikal
Dipasang pada RPU di sisi pelanggan, tempat diterminasikan kabel primer.
Terminal blok vertikal mempunyai berbagai kapasitas :
- Terminal blok dengan kapasitas 25 pasang urat kabel
- Terminal blok dengan kapasitas 50 pasang urat kabel
- Terminal blok dengan kapasitas 100 pasang urat kabel
Dengan menggunakan jumper wire, terminal blok vertikal dihubungkan dengan
terminal blok horisontal.
b.Terminal blok horisontal
Seluruh kabel yang datang dari sentral diterminasikan pada terminal blok
horisontal. Terminal blok horisontal ini dipasang pada RPU disisi sentral dan
mempunyai kapasitas 100 pasang urat kabel dengan jenis tekan sisip. Jenis yang
digunakan adalah type K 71.
Terminal blok vertikal yang digunakan pada STO Simpanglima adalah terminal
blok dengan kapasitas 100 pasang urat kabel, demikian juga dengan terminal blok
horisontal sebanyak 100 pasang urat kabel.
Dibawah RPU, terdapat ruang bawah tanah yang umumnya disebut cable
chamber, didalam ruang tersebut dipasang rangka besi guna menambatkan kabel
kabel primer dari luar sebelum terdistribusi ke RPU. RPU berfungsi sebagai
tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel dari sentral, dan sebagai
tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan.
Di dalam ruangan RPU terdapat peralatan yang dinamakan meja ukur yang
digunakan untuk mengukur kondisi pesawat telepon pelanggan termasuk saluran
(saluran luar dan saluran dalam) dan pesawat teleponnya, karena letaknya
demikian , maka fungsi meja ukur adalah :

1. Mengukur kondisi saluran baik ke arah luar meupun ke arah dalam, sebagai
contoh :
- Mengukur saluran a terhadap kemungkinan adanya tegangan asing
- Mengukur isolasi saluran a terhadap saluran b dan sebagainya
2. Mengukur dan mengetes kondisi pesawat telepon pelanggan, sebagai contoh
diantaranya untuk mengetahui mutu mikrophone dan telepon set tersebut
2.4 RK ( Rumah Kabel )
RK merupakan salah satu bagian yang penting dalam suatu jaringan kebel
telepon antara sentral dengan pesawat pelanggan yang biasanya dipasang di tepi
jalan, trotoar, dan pada tempat yang tidak mengganggu lalu lintas dan aman. RK
terbuat dari beton ( type lama , sekarang tidak dipakai lagi ), dan ada juga yang
terbuat dari besi / fiber glass. RK mempunyai fungsi sebagai tempat
penyambungan antara kabel primer dengan kabel sekunder, tempat melaksanakan
pengetesan untuk melokalisir gangguan, dan tempat melaksanakan penjumperan
antara terminal blok disisi primer dengan terminal blok disisi sekunder.
Kapasitas RK paling kecil 800 pasang, dengan arti jumlah pasangan primer
dengan pasangan sekunder yang dapat diterminasikan adalah 800 pasang,
sedangkan kapasitas RK paling besar 2400 pasang (dimensi RK dengan kapasitas
2400 pasang sama dengan kapasitas 1600 pasang). Pada umumnya, perbandingan
antara kapasitas kabel primer dan kabel sekunder adalah 2 : 3.
2.5 KP / DP ( Kotak Pembagi / Distribution Point )
KP merupakan unit terminal kabel tempat penyambungan antara kabel
sekunder dengan kabel distribusi (penanggal) yang mempunyai fungsi sebagai
tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan kabel distribusi, dan sebagai
tempat pengetesan untuk melokalisir gangguan.
Gambar 2.5 merupakan gambar jaringan kabel sekunder dan saluran distribusi

Keterangan :
RK : Rumah Kabel
KP : Kotak Pembagi
Pswt : Pesawat telepon
KP ada berbagai macam jenis, antara lain, Kotak Pembagi Tiang ( KPT ),
Kotak Pembagi Dinding ( KPD ), Tabung Pembagi / Terminal Post ( TP ).

1. Kotak Pembagi Tiang ( KPT )


Mempunyai kapasitas 10 pasang yang kecil dan 20 pasang yang besar.
Digunakan untuk mencatu pelanggan yang terpencar dengan menggunakan
saluran penanggal.
2. Kotak Pembagi Dinding ( KPD )
Dipasang pada dinding sebelah luar, biasanya digunakan untuk mencatu
pertokoan/rumah yang letaknya berdampingan secara teratur. Dapat juga dipasang
pada dinding sebelah dalam / biasanya digunakan untuk mencatu tiap tingkat pada
gedung bertingkat/komplek industri, kampus, perkantoran. DP jenis ini
mempunyai kapasitas lebih besar dibanding DP atas tiang dan biasanya kapasitas
paling kecil 60 pasang dan paling besar 400 pasang.
3. Tabung Pembagi / Terminal Post ( TP )
Adalah kotak pembagi yang dipasang di atas permukaan tanah/pelataran.
Digunakan untuk mencatu pelanggan pada daerah permukaan yang sudah mapan
seperti perumahan pada real estate.
Pada STO Simpanglima menggunakan kotak pembagi tiang dengan
kapasitas 10 20 saluran. Umumnya, dari 10 saluran, diambil 1 sebagai saluran
cadangan dan dari 20 saluran diambil 2 sebagai saluran cadangan. Saluran
cadangan ini berfungsi sebagai pengganti apabila dalam 1 KP tersebut ada saluran
yang mengalami kerusakan atau sedang dalam perbaikan. Untuk lebih lengkapnya
jumlah KP beserta kapasitasnya dapat dilihat pada lampiran.
2.6 KTB ( Kotak Terminal Batas )
KTB merupakan tempat penyambungan antara kabel penanggal / distribusi
dengan kabel instalasi dalam rumah ( indoor cable ) yang mempunyai fungsi
sebagai pembatas antara IKR pada rumah pelanggan dengan saluran penanggal
pada jaringan kabel., tempat terminasi awal IKR pada rumah pelanggan, tempat
terminasi akhir saluran penanggal dari jaringan kabel telepon local, tempat
penyambungan antara IKR pada rumah pelanggan dengan saluran penanggal dari
jaringan local, dan tempat pemeriksaan ada tidaknya dial tone (nada pilih).
KTB biasanya dipasang pada dinding rumah pelanggan dengan ketinggian kurang
lebih 170 cm dari atas tanah.
KTB mempunyai dua bagian, yaitu sisi TELKOM dan sisi pelanggan.
1. Sisi Telkom
Batasan sepenuhnya tanggung jawab TELKOM terhadap kondisi instalasi
kabel. Pada sisi TELKOM terdapat terminal urat kabel yang berfungsi untuk
menterminasikan kabel saluran penanggal, IKR, kabel yang terhubung ke utas
konektor pada sisi pelanggan, dan kabel yang terhubung ke soket pada sisi
pelanggan. Sisi Telkom dilengkapi dengan pintu yang hanya dapat dibuka dengan
alat khusus /dirancang dengan menggunakan segel.
2. Sisi Pelanggan

Sisi pelanggan adalah batasan pelanggan diijinkan memelihara, memeriksa, dan


memperbaiki IKR. Dalam kondisi normal (operasi), maka penyambungan saluran
pananggal dengan IKR dilakukan dengan memasukkan utas konektor ke dalam
outlet pasangannya di sisi pelanggan. Pelanggan telepon dapat memeriksa ada
tidaknya nada pilih dari sentral telepon dengan cara memasukkan utas konektor
dari pesawat telepon langsung ke outlet yang ada pada sisi pelanggan.
2.7 IKR ( Instalasi Kabel Rumah )
IKR merupakan instalasi kabel yang digunakan dalam rumah yang meliputi
kabel indoor, soket, dan pesawat telepon.
a. Kabel Indoor
Kabel berisolasi dan berselubung PVC dengan warna abu-abu /hitam yang
berfungsi untuk menghubungkan antara KTB dengan roset pesawat telepon.
b.Soket
Merupakan terminal penyambungan antara instalasi kabel dalam rumah
(indoor cable) dengan perangkat terminal (misal pesawat telepon) sehingga
memudahkan menyambung dan memutuskan hubungnan antara terminal ke
instalasi kabel rumah.
c. Pesawat telepon
Merupakan media untuk berkomunikasi sebagai akhir dari jaringan kabel akses
tembaga.
2.8 Jenis-jenis kabel
2.8.1 Kabel Primer
Kabel primer adalah kabel yang fungsinya menghubungkan RPU suatu
sentral telepon ke RK dan DP / KP pada daerah catuan langsung seperti terdapat
pada Gambar 2.8

Keterangan :
STO : Sentral Telepon Otomat
RPU : Rangka Pembagi Utama
RK : Rumah Kabel
KP : Kotak Pembagi
Kabel primer mempunyai kapasitas maksimal 2400 pasang dengan diameter
0,4 mm dan 0,6 mm. Untuk STO kapasitas besar kabel primer ditanam langsung
atau dipasang melalui pelanggan yang dicor beton (sistem duct)

2.8.2 Kabel Sekunder


Kabel sekunder adalah kabel yang menghubungkan RK dengan DP/KP.
Kabel sekunder mempunyai kapasitas maksimal 200 pasang dengan diameter urat
kabel bervariasi antara 0,4 s/d 0,8 mm seperti yang terdapat Gambar 2.9.

Kabel sekunder dipasang dengan cara ditanam langsung atau atas tanah
( kabel udara ).
2.8.3 Kabel Distribusi ( Penanggal )
Kabel distribusi adalah kabel distribusi pelanggan (penanggal) yang
fungsinya menghubungkan DP/KP ke tambatan akhir pada rumah pelanggan.
Kabel yang digunakan adalah kabel penanggal. Kabel penanggal ada dua jenis,
yaitu kabel dengan pengua dan tanpa penguat.
2.8.4 KTTL ( Kabel Tanah Tanam Langsung )
Kabel tanah tanam langsung adalah kabel tembaga dengan kapasitas 200
pair dengan penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm, berisolasi polyethene atau
polyethene busa kulit, berisi petrojely, memakai elektris pita aluminium,
berperisai pita baja, dan berselubung polyethene. Gambar 2.10 merupakan gambar
kabel tanah tanam langsung.

2.8.5 Kabel Duct


Kabel duct adalah kabel tembaga yang dimasukkan dalam pipa. Kabel
tembaga mempunyai kapasitas 200 pair-1600 pair dengan penghantar tembaga
berdiameter 0,6 mm berisolasi polyethene busa kulit, berisi petrojely, memakai
pelindung elektris pita aluminium dan berselubung polyethene. Gambar 2.11
adalah gambar kabel duct.

2.8.6 Kabel Udara


Kabel udara adalah kabel yang konstruksinya dibuat khusus untuk dipasang
di atas tanah. Gambar 2.11 merupakan gambar kabel udara.

2.8.7 Indoor Cable


Kabel telepon dalam rumah (indoor cable) berisolasi dan berselubung PVC
mempunyai kapasitas 2 s/d 100 pair penghantar dari tembaga lunak dengan
diameter 0,6 mm. Gambar 2.12 merupakan gambar indoor cable.

Pada berbagai jenis kabel diatas, tiap-tiap kabel mempunyai beberapa


lapisan. Fungsi masing-masing lapisan tersebut adalah :
a) Urat kabel dengan isolasi PE / PVC
Berfungsi sebagai penghantar yang menyambungkan terminal dengan
sentral.
b) Isolasi Polyethyline ( PE ) atau Poly Vinyl Chloride ( PVC ) berwarna
Berfungsi sebagai pembungkus dan isolator antar penghantar. Kode warna
dalam perhitungan urat kabel.
c) Pita pelilit atau pengikat kode warna
Berfungsi untuk mempermudahkan perhitungan urat kabel dan mengikat
kabel agar sama.
d) Pembungkus inti kabel
Berfungsi untuk membalut inti kabel supaya bulat, padat, sebagai bantalan
antara urat kabel dengan lapisan alminium, dan sebagai pencegah lelehnya
isolasi penghantar pada saat pembuatan kulit kabel.

e) Aluminium Foil
Berfungsi sebagai pelindung elektris terhadap induksi tegangan asing dari
luar.
f) Kulit Dalam ( PE hitam )
Berfungsi sebagai pelindung kemungkinan masuknya air dan sebagai
bantalan antara lapisan armouring dengan lapisan alminium.
g) Armouring Baja
Berfungsi sebagai pelindung mekanis terhadap benturan benda tajam / keras,
dan sebagai pelindung elektris terhadap indksi tegangan asing.
h) Kulit luar kabel ( PE hitam )
Berfungs sebagai pelindung kemungkinan masuknya air dan sebagai
bantalan pada waktu penarikan.
i) Kawat Telanjang Tembaga ( Cu )
Berfungsi sebagai penghubung ke tanah atau ground.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 10:14 0 komentar Link ke posting ini

Juli 03, 2008


Kebijakan menyikapi tarif telepon murah
Operator telekomunikasi saat ini berlomba-lomba menerapkan tarif yang konon katanya super
murah. Bahkan ada yang menerapkan tarif "Sepuaaasnyaaa". Saking berlomba-lombanya, promo
yang baru keluar sebulan, bisa langsung diganti dengan promo lainnya dari operator yang
sama.Whatever lah.
Promo sukses besar. Pelanggan meningkat. Namun, hal yang semestinya disadari juga adalah
meningkatnya trafik komunikasi, terutama pada jam-jam yang mengenakan tarif murah.
Meningkatnya trafik dapat menyebabkan kanal komunikasi menjadi penuh sesak -apalagi jika
digunakan menelpon berlama-lama- sehingga beberapa konsumen tidak lagi dapat
menggunakannya alias panggilan gagal. Sambungan telepon juga sering putus di menit-menit
tertentu. Qos (Quality of Service) merosot tajam.
Akibatnya banyak pelanggan mengeluh dan menyatakan kalo operator tidak memberikan
layanan yang memuaskan. He... wake up men!!! that is yours....
Sebenarnya hal ini bukan 100% kesalahan operator yang tidak dapat memberikan layanan yang
memuaskan. Konsumen memiliki andil besar dalam hal ini.
Pada dasarnya, kapasitas kanal komunikasi itu terbatas. Pada GSM setiap kanal/frekuesi yang
digunakan di bagi menjadi 8 timeslot, yang berarti setiap kanal dapat digunakan "secara
bersamaan" oleh 8 pengguna. GSM 900Mhz memiliki 124 kanal, dimana setiap BTS umumnya
memiliki 3 buah antena 3 sektor. Kalo setiap orang pada nelpon 10 menit aja, yang laen harus
nunggu selama itu juga. Jadi hitung sendiri berapa orang yang bisa nelpon secara bersamaan.

Wajarkan susah nelpon malem-malem kalo pake IM3 atau Bebas??


Makanya, gunakanlah pulsa anda seperlunya aja, ga usah lama-lama buat kuping panas.
Diposkan oleh Mr X di 12:40 0 komentar Link ke posting ini

PERBANDINGAN WIRELESS,WiFi dan WIMAX


Dewasa ini pengunaan internet sebagai media untuk mendapatkan atau bertukar informasi secara
cepat, mudah, murah bahkan gratis, internet telah menjadi salah satu kebutuhan pokok beberapa
orang. Hal ini terlihat dari jumlah penguna internet dari waktu ke waktu kian terus bertambah
bak jamur yang tumbuh di musim hujan. Baik untuk keperluan pendidikan, untuk bisnis, untuk
komunikasi ataupun hanya sekedar untuk having fun seperti halnya untuk chating , brosing2,
main friendster, main game online atau bahkan sebagai arena pemuas nafsu belaka dan aneka
hiburan lainya ditawarkan di internet. Namun sekarang ini tarip bagi penguna internet dirasakan
masih sangat mahal untuk kalangan ekonomi kelas menengah ke bawah.
pengenalan wireless dan mengapa teknologi ini perlu dikembangkan ?
Wireless internet merupakan koneksi internet yang menggunakan frekuensi
radio dan bekerja pada kecepatan tinggi yaitu 1154 Mbps, jauh lebih cepat daripada layanan
internet melalui telepon yang hanya kecepatan maksimum 56 Kbps (milik telkom).
Pemakaian wireless internet memungkinkan akses internet selama 24 jam dengan biaya sangat
murah karena wireless internet tidak akan dikenakan pulsa , sehingga pemakai hanya dikenakan
biaya pembayaran kepada Internet Service Provider (ISP) saja.
Sebagai upaya untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat agar masyarakat secara
mandiri dapat lebih maju dalam berbagai hal, tentunya terobosan baru seperti wireless internet
ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan dukungan dari kalangan perguruan
tinggi dan pusatpusat informasi,dll sehingga seluruh masyarakat dapat menikmati informasi
secara lebih murah.
Layanan Akses Wireless
Sejalan dengan perkembangan teknologi, akses Internet semakin terjangkau dan mudah. Saat ini
semakin banyak media komunikasi yang bisa diterapkan. Salah satunya adalah dengan
menggunakan teknologi wireless atau media nirkabel sebagai tulang punggung jalur komunikasi.
Wireless Broadband
Paket layanan Wireless Broadband adalah salah satu dari beberapa layanan yang dapat
memenuhi seluruh kebutuhan akses Internet Corporate dengan total koneksi tak terbatas.
Layanan Wireless Broadband mempergunakan Radio Link untuk menghubungkan satu kantor
atau gedung dengan yang lain.
Penggunaan peralatan Radio Link ini merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan
untuk mengatasi keterbatasan tersedianya jaringan Line Dedicated dan mahalnya biaya yang

diselenggarakan oleh pihak ketiga.


Definisi & Spesifikasi
- Akses Internet Broadband, menggunakan media radio wireless berkecepatan tinggi sampai
dengan 11 Mbps.
- Bekerja di frekuensi radio 5.8 GHz dan 2.4 GHz.
- Backbone to multipoint (sectoral) antara PoP Indonet PoP.
Kenapa menggunakan Internet Wireless?
- Teknologi cukup mudah untuk diterapkan.
- Tidak membutuhkan waktu lama untuk instalasi (untuk gedung yang sudah menjadi PoP
Indonet).
- Biaya operasional yang lebih murah.
- Tidak ada ketergantungan dengan pihak ketiga penyedia media. Sudah dalam coverage area
PoP Indonet.
- Local bandwidth IIX sampai 512 Kbps.
APLIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK PADA JARINGAN KOMPUTER
Penerapan wireless LAN ini ditujukan sebagai alternatif dari pengembangan jaringan lokal
komputer LAN kabel yang sudah ada seperti penambahan jumlah wireless client untuk
konstruksi bangunan yang sulit dan tidak memungkinkan dilalui oleh kabel atau dapat juga
dianggap sebagai jaringan LAN yang sifatnya sementara sehingga penggunaan kabel sebagai
media transmisi menjadi tidak efisien. Bahkan pada penerapan tertentu, wireless LAN ditujukan
untuk menyediakan akses jaringan yang mempunyai karakteristik mobilitias tinggi, sehingga
wireless client dapat mengakses jaringan dimana saja tanpa memikirkan penyambungan kabel
menuju server.
Pada dasarnya konfigurasi wireless LAN ini terdiri sumber data (server) yang dihubungkan
dengan access point melalui kabel backbone berdasarkan protokol jaringan yang dipakai
(ethernet) dan selanjutnya dipancarkan melalui gelombang elektromagnetik selayaknya kabel
backbone seperti pada LAN kabel biasa yang kemudian diterima oleh client (misalnya PC
Desktop, laptop maupun peripheral lainnya) melalui card wireless adapter yang mendukung
jaringan wireless LAN berdasarkan standarisasi IEEE 802.11. Access point mempunyai
jangkauan yang terbatas, yaitu sekitar 500 feet untuk ruangan tertutup (indoor) dan 1000 feet
untuk ruangan terbuka (outdoor).
Wireless LAN akan mengalami proses handoffs agar wireless client dapat tetap melanjutkan
komunikasi dengan server melalui access point yang berbeda. wireless client akan tetap
memonitor kuat sinyal yang diterima dari access point, apabila kuat sinyal yang diterima kurang
dari nilai sensitivitas penerimaan (threshold) maka wireless client tersebut akan melakukan
proses handoffs yang selanjutnya akan mencari atau menjelajah kuat sinyal terdekat untuk
meneruskan hubungannya dengan server. Proses identifikasi (inisialisasi) dari wireless client
untuk menemukan sinyal access point yang terkuat dibatasi 60 detik Proses pencarian AP atau EP
untuk dijadikan BSS ini disebut dengan Backbone Search Timer. Selama level daya yang

diterima diatas 77 dBm, wireless client tersebut masih dapat berkomunikasi dengan access
point yang lama, namun pada saat level daya kurang dari 77dBm wireless clent tersebut mulai
melakukan proses handoffs dengan beralih pada level daya yang lebih kuat dari access point
sebelumnya.
Deskripsi Alternatif : Penerapan wireless LAN ini ditujukan sebagai alternatif dari
pengembangan jaringan lokal komputer LAN kabel yang sudah ada seperti penambahan jumlah
wireless client untuk konstruksi bangunan yang sulit dan tidak memungkinkan dilalui oleh kabel
atau dapat juga dianggap sebagai jaringan LAN yang sifatnya sementara sehingga penggunaan
kabel sebagai media transmisi menjadi tidak efisien. Bahkan pada penerapan tertentu, wireless
LAN ditujukan untuk menyediakan akses jaringan yang mempunyai karakteristik mobilitias
tinggi, sehingga wireless client dapat mengakses jaringan dimana saja tanpa memikirkan
penyambungan kabel menuju server.Pada dasarnya konfigurasi wireless LAN ini terdiri sumber
data (server) yang dihubungkan dengan access point melalui kabel backbone berdasarkan
protokol jaringan yang dipakai (ethernet) dan selanjutnya dipancarkan melalui gelombang
elektromagnetik selayaknya kabel backbone seperti pada LAN kabel biasa yang kemudian
diterima oleh client (misalnya PC Desktop, laptop maupun peripheral lainnya) melalui card
wireless adapter yang mendukung jaringan wireless LAN berdasarkan standarisasi IEEE 802.11.
Access point mempunyai jangkauan yang terbatas, yaitu sekitar 500 feet untuk ruangan tertutup
(indoor) dan 1000 feet untuk ruangan terbuka (outdoor).
Wireless LAN akan mengalami proses handoffs agar wireless client dapat tetap melanjutkan
komunikasi dengan server melalui access point yang berbeda. wireless client akan tetap
memonitor kuat sinyal yang diterima dari access point, apabila kuat sinyal yang diterima kurang
dari nilai sensitivitas penerimaan (threshold) maka wireless client tersebut akan melakukan
proses handoffs yang selanjutnya akan mencari atau menjelajah kuat sinyal terdekat untuk
meneruskan hubungannya dengan server. Proses identifikasi (inisialisasi) dari wireless client
untuk menemukan sinyal access point yang terkuat dibatasi 60 detik Proses pencarian AP atau EP
untuk dijadikan BSS ini disebut dengan Backbone Search Timer. Selama level daya yang
diterima diatas 77 dBm, wireless client tersebut masih dapat berkomunikasi dengan access
point yang lama, namun pada saat level daya kurang dari 77dBm wireless clent tersebut mulai
melakukan proses handoffs dengan beralih pada level daya yang lebih kuat dari access point
sebelumnya.
Wi-Fi
Wi-Fi (Wireless Fidelity) memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk
Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks disingkat WLAN) yang didasari pada
spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini
sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai
dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk
pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Local (LAN), namun saat ini lebih banyak
digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan komputer dengan kartu nirkabel
(wireless card) atau personal digital assistant (PDA) dapat terhubung dengan internet melalui
access point (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

WiMAX: Koneksi Broadband Lewat Wireless


Jika Anda suka menggunakan teknologi wireless untuk komunikasi data, sebentar lagi Anda akan
merasakan nikmatnya koneksi wireless berkualitas broadband dengan area cakupan setara
Metropolitan Area Network (MAN).
Apakah Anda pernah mempunyai pengalaman ketika perusahaan Anda sangat membutuhkan
sebuah koneksi Internet sekelas broadband dan memiliki dana yang cukup untuk itu, namun tidak
juga bisa mendapatkan koneksi tersebut hanya karena alasan belum sampainya kabel-kabel
penyedia jalur komunikasi ke lokasi Anda? Jika Anda pernah mengalaminya perasaan jengkel
mungkin akan terbersit dibenak Anda, apalagi bagi yang benar-benar membutuhkan adanya
koneksi broadband tersebut. Mulailah menyalahkan berbagai pihak karena tidak becus bekerja.
Saat ini, media dan sistem koneksi yang paling banyak digunakan untuk menghantarkan koneksi
broadband ke lokasi-lokasi pengguna Internet adalah media Cable dan DSL. Memang tidak
diragukan lagi kepopuleran kedua media broadband ini begitu meledak, karena dari hari ke hari
jumlah penggunanya terus menanjak. Area cakupannya pun tidak henti-hentinya diperluas karena
peminatnya yang semakin banyak. Koneksi jenis ini menjadi pilihan banyak orang belakangan
ini dikarenakan beberapa faktor, pertama biaya yang relatif lebih murah daripada menggunakan
media Leased line, implementasinya lebih mudah hanya perlu sebuah modem router yang bisa
dibeli di mana-mana, bandwidth yang dapat bervariasi pada saat-saat tertentu yang tidak bisa
ditemukan jika menggunakan Leased line, dan banyak lagi faktor pendukung lainnya.
Hal ini membuktikan bahwa semakin banyak orang yang membutuhkan koneksi Internet yang
cukup baik atau paling tidak lebih baik dari dial-up sambil tetap menjaga agar koceknya tidak
terlalu banyak keluar. Semakin banyak yang membutuhkan berarti infrastruktur untuk
memperlebar distribusi Internet ini juga harus terus dibangun. Namun justru di sinilah faktor
yang sering menjadi penghambat.
Membangun sebuah infrastruktur kabel baru di tengah-tengah kota metropolitan yang padat
bukanlah pekerjaan mudah. Prosesnya pasti akan banyak berbenturan dengan masalah dan
keterbatasan, seperti misalnya perizinan, keterbatasan tempat, lokasi-lokasi yang tidak
memungkinkan, dan banyak lagi. Untuk itu, rasanya perlu sekali adanya sebuah sistem atau
teknologi yang dapat mempersingkat dan mengurangi proses dan benturan tersebut.
Kebutuhan akan koneksi Internet broadband yang hebat dan murah tersebut sebentar lagi akan
kedatangan pemain baru yang diramalkan juga akan membludak dan kiranya cukup mampu
mengatasi semua limitasi di atas. Teknologi broadband ini menggunakan media wireless yang
lebih fleksibel, lebih mudah implementasinya, dan tentu sangat memungkinkan untuk dapat lebih
murah dibandingkan media cable dan DSL. Teknologi wireless broadband ini sering disebut
dengan julukan Broadband Wireless Access (BWA). Sebuah teknologi yang mendasari BWA
yang akan datang ini adalah sebuah standar bernama WiMAX.
Apakah sebenarnya WiMAX Itu?
Anda tentu pernah mendengar kata Wi-Fi. Wi-Fi merupakan semacam standar industri yang
menyeragamkan semua sistem dan cara kerja dari perangkat-perangkat wireless LAN yang

menggunakan standar teknis IEEE 802.11. Ketika Anda melihat sebuah perangkat WLAN
dicantumkan lambang Wi-Fi, maka perangkat tersebut akan kompatibel dengan semua perangkat
yang memiliki lambang yang sama. Hal ini dikarenakan mereka semua diharuskan menggunakan
standar teknik yang sama, yaitu IEEE 802.11. Begitu pula dengan apa yang terjadi dengan
WiMAX.
WiMAX(Worldwide Interoperability for Microwave Access) merupakan semacam standar
industri yang bertugas menginterkoneksikan berbagai standar teknis yang bersifat global menjadi
satu kesatuan. Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung
di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI HiperLAN yang
merupakan standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, WiMAX merupakan
penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, yaitu Amerika,
sedangkan standar keluaran ETSI merupakan standar yang meluas penggunaannya di daerah
Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka dari itu
diciptakanlah WiMAX.
Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang
sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau BWA.
Jadi di masa mendatang, segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi BWA mungkin saja
akan diberi semacam sertifikat WiMAX seperti halnya Wi-Fi untuk perangkat wireless LAN.
Bagaimana Standar Industri WiMAX Terbentuk?
Standar industri WiMAX dibentuk oleh gabungan industri-industri perangkat wireless dan chipchip komputer dari seluruh dunia. Para perusahaan besar ini tergabung dalam sebuah forum kerja
yang merumuskan standar interkoneksi antarteknologi BWA yang mereka miliki pada produkproduknya. Forum ini didirikan pada bulan April 2002 dengan beranggotakan, di antaranya
adalah Alvarion, Intel, Nextel, AT&T Wireless, Fujitsu, China Motion Telecom, Nokia, Aperto
Networks, OFDM Forum, Airspan, dan banyak lagi. Selanjutnya terbentuklah WiMAX dari hasil
kerja mereka.
Apa yang Didapat dari Adanya WiMAX?
Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini. Keuntungan tidak
hanya dirasakan para pembuat perangkat, tetapi para produsen mikroelektonik, para operator
telekomunikasi, dan sampai ke pengguna pun akan merasakannya. Para produsen
mikroelektronik mendapatkan sebuah lahan baru untuk digarap dengan membuat chip-chip yang
lebih general yang dapat dipakai oleh banyak produsen perangkat wireless untuk membuat
perangkat BWA-nya. Para produsen perangkat wireless tidak perlu men-develop solusi end-toend bagi penggunanya karena sudah tersedia standar yang jelas, hanya tinggal menggunakan
perangkat yang mereka buat untuk kepentingan umum saja.
Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan
WiMAX yang dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat
kompatibilitas yang lebih tinggi. Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat
mengisi celah broadband yang selama ini tidak dapat terjangkau oleh teknologi Cable dan

DSL.
Dan bagi para pengguna akhir, mereka mendapatkan banyak pilihan dalam ber-Internet. WiMAX
merupakan salah satu teknologi yang dapat memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet
yang berkualitas. Kemampuan yang ditawarkan oleh teknologi WiMAX juga akan memudahkan
para pengguna ini melakukan aktivitas. Selain itu, media wireless selama ini sudah terkenal
sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet, tentu hal ini
merupakan hal yang paling menyenangkan para penggunanya.
Apa Saja yang Dapat Dilakukan oleh Teknologi WiMAX?
Seperti telah dijelaskan di atas, berbagai keuntungan baru bisa didapatkan dari teknologi
WiMAX ini. Secara teknis, teknologi WiMAX memang memiliki banyak sekali fitur yang
selama ini belum ada pada teknologi Wi-Fi dengan standarnya IEEE 802.11. Dengan
menggunakan standar IEEE 802.16 digabungkan dengan ETSI HiperMAN, WiMAX dapat
melayani pasar yang lebih luas.
Dari segi area coverage-nya saja yang sejauh 50 km maksimal, WiMAX sudah memberikan
kontribusi yang sangat besar bagi keberadaan wireless MAN. Ditambah lagi kemampuannya
menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh tersebut tentu akan
menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya,
teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight
(posisi di mana perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak
pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apapun di depannya) dengan BTS maupun yang
tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Berbagai macam teknik tinggi untuk
memungkinkan kemampuan tersebut, ditambahkan ke dalam standar ini. Jadi di manapun para
penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS, mereka mungkin
masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.
Selain itu, WiMAX memang dirancang untuk dapat melayani baik para pengguna yang memakai
antena tetap (fixed wireless) maupun untuk yang sering berpindah-pindah tempat. WiMAX tidak
hanya dapat melayani para pengguna dengan antena tetap seperti misalnya di gedung-gedung
perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya. Bagi para pengguna antena indoor,
notebook, PDA, PC yang sering berpindah tempat, dan banyak lagi perangkat mobile lainnya
yang memang telah kompatibel dengan standar-standar yang dimiliki WiMAX, mereka juga bisa
merasakan nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini.
Tidak hanya itu saja, perangkat-perangkat WiMAX juga diklaim memiliki fitur ukuran kanal
yang bersifat fleksibel, sehingga sebuah BTS dapat melayani lebih banyak pengguna dengan
range frekuensi spektrum yang berbeda-beda. Dengan ukuran kanal spektrum yang dapat
bervariasi ini, sebuah perangkat BTS dapat lebih fleksibel melayani penguna. Range spektrum
frekuensi dari teknologi ini tergolong lebar, dengan didukung oleh pengaturan ukuran kanal yang
fleksibel, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam
range frekuensi operasi dari BTS.
Fasilitas Quality of Service (QoS) juga mampu diberikan oleh teknologi WiMAX ini. Sistem
kerja MAC-nya (Media Access Control yang ada pada Data Link Layer) yang connection

oriented, memungkinkan untuk penggunanya melakukan komunikasi berbentuk video dan suara.
Selain itu, para service provider juga dapat membuat berbagai macam produk untuk mereka jual
dari adanya fasilitas ini, seperti membedakan kualitas servis antara pengguna rumahan dengan
pengguna tingkat perusahaan, membuat tingkat bandwidth yang bervariasi, fasilitas-fasilitas
tambahan, dan banyak lagi.
Apakah Sebenarnya Standar 802.16 Itu?
Standar 802.16 yang juga merupakan keluaran organisasi IEEE, sama seperti 802.11, adalah
standar yang dibuat khusus untuk mengatur komunikasi lewat media wireless. Namun yang
membedakannya, standar ini memiliki tingkat kecepatan transfer data yang lebih tinggi dengan
jarak yang lebih jauh, sehingga kualitas layanan dengan menggunakan sistem komunikasi ini
dapat digolongkan ke dalam kelas broadband.
Maka itu, tidak heran jika standar ini juga sering disebut dengan julukan Air interface for fixed
broadband wireless Access System atau interface udara untuk koneksi broadband. Standar
wireless ini (atau standar keluaran IEEE lainnya) pada umumnya lebih banyak diterapkan di
daerah Amerika.
Sebenarnya standardisasi 802.16 ini lebih banyak berkutat seputar pernak-pernik teknis dari layer
Physical dan layer Datalink (MAC) dari sistem komunikasi BWA ini. Versi awal dari standar
802.16 dikeluarkan oleh IEEE pada tahun 2002. Pada versi awal ini perangkat 802.16 beroperasi
dalam lebar frekuensi 10 sampai 66 GHz dengan kondisi jalur komunikasi antarperangkatnya
yang diharuskan berada dalam keadaan Line Of Sight (LOS). Bandwidth yang dapat diberikan
oleh teknologi ini untuk para penggunanya kurang lebih sebesar 32 sampai 134 Mbps dalam area
coverage maksimal 5 km. Kapasitasnya pun diklaim mampu menampung hingga ratusan
pengguna per satu BTS. Dengan kemampuan seperti itu, teknologi perangkat yang menggunakan
standar 802.16 memang cocok digunakan sebagai penyedia koneksi broadband melalui media
wireless.
Apakah Ada Varian-varian 802.16 Seperti pada 802.11?
Beberapa varian juga ada pada standar 802.16 ini. Varian-varian ini dibuat dengan tujuan
mendongkrak kemampuan dan performa dari teknologi BWA menjadi lebih hebat dan dapat
meluas penggunaannya. Untuk mendongkrak performa, jangkauan, dan juga daya jualnya,
standar 802.16 ini direvisi dan diperbaiki dengan disertai beberapa perubahan, maka jadilah
standar 802.16a. Standar teknis 802.16a inilah yang akan banyak digunakan oleh perangkatperangkat dengan sertifikasi WiMAX.
Selain 802.16a varian-varian lainnya adalah 802.16b yang banyak menekankan segala keperluan
dan permasalahan dengan Quality of Service, 802.16c yang banyak berbicara seputar
interoperability dengan protokol-protokol lain, 802.16d yang merupakan versi revisi dari 802.16c
karena hanya menambahkan apa yang kurang pada standar tersebut sekaligus merupakan standar
yang akan digunakan untuk membuat access point, dan yang terbaru adalah 802.16e yang akan
banyak berkutat dengan masalah mobilitas pada saat penggunaan teknologi ini.
Apakah Standar 802.16a?
Karena standar ini merupakan standar yang banyak digunakan di dalam standar industri

WiMAX, maka standar ini akan dibahas lebih lanjut. Perubahan yang cukup signifikan pada
standar 802.16 untuk membentuk varian yang satu ini adalah lebar frekuensi operasinya. Jika
802.16 beroperasi pada range 10 sampai 66 GHz, 802.16a menggunakan frekuensi yang lebih
rendah, yaitu 2 sampai 11 GHz yang tampaknya lebih umum digunakan saat ini.
Dari perbedaan yang signifikan ini, didapatkan juga hasil yang signifikan terutama pada
kemampuannya mendukung komunikasi dalam kondisi LOS dan Non-LOS. Standar 802.16a
sudah mendukung kondisi Non-LOS dalam membangun sebuah koneksi, sedangkan 802.16
belum. Hal ini dikarenakan semakin rendah frekuensi operasi, semakin memungkinkan
komunikasi terjadi dalam kondisi Non-LOS. Tetapi dengan semakin rendahnya frekuensi
operasi, konsekuensi yang didapat adalah rendahnya pula kapasitas bandwidth dari koneksi yang
dibentuknya.
Ukuran kanal-kanal frekuensi yang fleksibel dengan range yang lebar juga merupakan sebuah
keunggulan dari 802.16a. Standar ini dapat memodifikasi frekuensi per kanalnya mulai dari 1,5
MHz hingga 20 MHz. Hal ini memungkinkan sebuah range frekuensi yang dimiliki oleh service
provider digunakan sebaik dan seefisien mungkin. Selain itu, jumlah pengguna yang dapat
dilayani juga lebih banyak lagi karena kefleksibelannya ini.
Selain perubahan frekuensi operasi, pada layer Physical dari standar 802.16a ditambahkan tiga
spesifikasi baru untuk mendukung fitur Non-LOS nya ini, yaitu single carrier PHY baru, 256
FFT OFDM PHY, dan 2048 FFT OFDM PHY. Format sinyaling OFDM dipilih dalam standar ini
dimaksudkan agar teknologi ini dapat bersaing dengan kompetitor utamanya, yaitu teknologi
CDMA yang juga dapat bekerja dalam sistem Non-LOS sementara tetap mempertahankan
efisiensi dari penggunaan spektrumnya yang tersedia.
Fitur-fitur lain yang ada pada standar 802.16a untuk menghantarkan jaringan komunikasi yang
berkualitas dengan jangkauan yang luas adalah lebar kanal frekuensi yang fleksibel, burst profile
yang dapat beradaptasi (fasilitas burst adalah ciri khas dari teknologi broadband), Forwarding
Error Correction (FEC), Advanced Antenna System untuk mendongkrak range, kapasitas dan
kekebalan terhadap interferensi, Dynamic Frequency Selection (DFS) yang juga berfungsi untuk
mengurangi interferensi, Space-Time Coding (STC) yang akan mendongkrak performa dalam
area-area batas pinggir dari sinyal yang dipancarkan oleh sebuah BTS, dan banyak lagi.
Selain layer Physical, standar ini juga menentukan seperangkat aturan dan teknologi baru pada
layer MAC dari proses komunikasi yang akan menggunakannya. Standar ini dirancang untuk
melayani pengguna dalam sistem point to multipoint. Untuk itu, perlu adanya mekanisme untuk
mengatur pengaksesan media wireless ini.
Maka dari itu, standar 802.16a menggunakan sistem slot-slot yang ada dalam protokol Time
Division Multiple Access. Pengalokasian slot-slot koneksi ini diatur oleh BTS untuk melayani
pengguna-pengguna yang ingin terkoneksi dengannya. Pengaturan pintar ini juga dapat
memungkinkan Anda melakukan pengaturan QoS. Selain itu, layer MAC dari standar ini
didesain untuk dapat membawa dan mengakomodasi segala macam protokol di atasnya seperti
ATM, Ethernet, atau IP.

Tapi Tunggu Sebentar untuk Menikmatinya!


Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan kualitas broadband tanpa
harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan standar WiMAX,
atau tinggal membeli PCMCIA yang telah mendukung komunikasi dengan WiMAX, atau
mungkin Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface ethernet yang bisa Anda bawa
ke mana-mana untuk mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk fixed wireless.
Semua itu mungkin-mungkin saja dengan adanya teknologi WiMAX. Namun tampaknya, Anda
harus bersabar sebentar karena teknologi ini masih membutuhkan waktu untuk dapat tersedia di
sini. Perangkat-perangkat yang kompatibel belum banyak beredar di pasaran dan belum banyak
para penyedia jasa yang melirik untuk melebarkan bisnisnya di sini. Anda tunggu saja!
Apakah WiMAX Mengancam WiFi ?
Abstrak
WiFi atau sering disebut WLAN (Wireless Local Area Network) merupakan salah satu teknologi
broadband wireless yang sudah matang. Kematangan teknologi WiFi tersebut dibuktikan dengan
standardisasi yang telah lama disepakati (IEEE 802.11), banyaknya dukungan vendor (pabrikan)
dan telah banyak digunakan oleh berbagai kalangan.
Penggunaan jaringan WiFi telah banyak dipakai oleh perusahaan atau individu baik untuk
jaringan privat maupun hotspot (publik). Disamping banyak vendor yang bisa menyediakan AP
(Access Point) juga didukung oleh vendor terminal seperti komputer, notebook, PDA dan
handphone yang telah dilengkapi dengan interface WiFi di dalamnya. Ditambah dengan harga
yang sangat terjangkau, maka penyebaran WiFi menjadi sangat cepat. Hampir setiap sudut kota
atau bandara saat ini telah menggunakan perangkat WiFi untuk layanan hotspotnya.
Perkembangan selanjutnya untuk teknologi Broadband Wireless adalah WiMAX (Wireless
Interoperability for Microwave Access). Teknologi ini hampir mirip dengan WiFi ditambah
dengan kemampuannya di sisi jarak jangkau, QoS, NLOS (Non Line of Sight), security dan
berbagai fitur lainnya.
Dengan kondisi tersebut di atas tentunya akan banyak pertanyaan dari para pengamat dan pelaku
telekomunikasi apakah WiMAX nantinya akan bersaing dengan WiFi atau malah dapat
digunakan untuk mendukung penggelaran WiFi di lapangan. Artikel berikut mencoba mengulas
dari dua sudut pandang baik WiMAX dalam mendukung WiFi dan di sisi lain WiMAX juga akan
sama-sama melayani layaknya WiFi.
Aplikasi WiFi dan WiMAX
Dengan kemampuan yang dimiliki oleh WiFi (Wireless LAN), maka pengguna dapat melakukan
koneksi ke jaringan (internet) secara mobile (wirelessly). Karakteristik tersebut sangat cocok
dipakai oleh user di area perkantoran, rumah sakit, kampus, hotel , bandara maupun di
perumahan.

Lain WiFi, lain juga dengan WiMAX. Beberapa aplikasi yang bisa dicapai dengan
memanfaatkan WiMAX adalah sebagai berikut :
* Aplikasi Backhaul
Untuk aplikasi backhaul maka WiMAX dapat dimanfaatkan untuk backhaul WiMAX itu sendiri,
backhaul Hotspot dan backhaul teknologi lain.
* Backhaul WiMAX
Dalam konteks WiMAX sebagai backhaul dari WiMAX aplikasinya mirip dengan fungsi BTS
sebagai repeater yang bertujuan untuk memperluas jangkauan dari WiMAX.
* Backhaul Hotspot
Pada umumnya, hotspot banyak menggunakan saluran ADSL sebagai backhaul-nya untuk
menyambungkan ke sisi koneksi internet. Dengan keterbatasan jaringan kabel, maka WiMAX
juga bisa dimanfaatkan sebagai backhaul hotspot.
* Backhaul Teknologi Lain
Sebagai backhaul teknologi lain, WiMAX dapat digunakan untuk backhaul seluler. Gambar
berikut mengilustrasikan WiMAX untuk menghubungkan MSC/BSC ke BTS seluler.
* Akses Broadband
WiMAX dapat digunakan sebagai Last Mile teknologi untuk melayani kebutuhan broadband
bagi pelanggan. Dengan kemampuan lebih di sisi QoS (Quality of Service) maka WiMAX dapat
dimanfaatkan untuk melayani pelanggan perumahan maupun bisnis dengan service yang
berbeda.
* Personal Broadband
WiMAX sebagai penyedia layanan personal broadband, dapat dibedakan menjadi 2 pangsa pasar
yaitu yang bersifat nomadic dan mobile. Gambaran detilnya sebagai berikut :
Nomadic
Untuk solusi nomadic, maka biasanya tingkat perpindahan dari user WiMAX tidak sering dan
kalaupun pindah dalam kecepatan yang rendah. Perangkatnya pun biasanya tidak sesimpel untuk
aplikasi mobile.
Mobile
Untuk aplikasi mobile, maka user WiMAX layaknya menggunakan terminal WiFi seperti
notebook, PDA atau smartphone. Perpindahan/tingkat mobilitasnya sama dengan WiFi. Bedanya

kalau menggunakan WiMAX maka digunakan WiMAX card yang dipasang di terminal.
Integrasi atau Overlay?
Bila dilihat dari penjelasan mengenai aplikasi WiFi dan WiMAX di atas, maka secara garis besar
keduanya dapat diintegrasikan dan overlay (saling melapisi). Kalau integrasi berarti antara
WiMAX dan WiFi akan saling mendukung. Keduanya akan saling bersinergi untuk melayani
pelanggan yang lebih besar dan lebih banyak. Namun bila sifatnya overlay atau overlap dari sisi
coverage, maka dapat difungsikan saling mendukung (bila satu operator) dan juga akan saling
berlawanan bila berbeda operator.
Beberapa konfigurasi yang dapat diterapkan oleh operator WiMAX dan WiFi bila diantara
keduanya diintegrasikan adalah sebagai berikut:
- Sebagai backhaul
Jaringan WiFi akan menjadi lebih cost effective daripada perangkat WiFi untuk backhaul-nya.
Dengan perpaduan 2 teknologi ini maka WiMAX difungsikan sebagai backhaul sedangkan WiFi
tersambung langsung ke pelanggan (akses).
- Sebagai Backhaul antar WiFi Mesh Network
Pada tahapan ini WiMAX sudah digunakan langsung sebagai bagian dari jaringan mesh WiFi.
Subscriber Terminal (ST) dari WiMAX dipasangkan pada Access Point WiFi Mesh Network
sehingga jaringan WiFi dengan sendirinya menjadi lebih reliable pada coverage area yang lebih
luas dan mengurangi cost connection yang ditimbulkan dari penarikan kabel setiap pemasangan
AP. Solusi ini secara prinsip dapat meningkatkan performansi dan daya tahan (robust) dari
jaringan WiFi.
- Integrasi Penuh WiFi-WiMAX
Komunikasi sudah dapat dilakukan sampai pada tingkat Client. Jangkauan WiMAX overlaping
dengan jangkauan WiFi. Hal ini memberikan pilihan-pilihan layanan yang lebih baik, lebih
fleksibel terhadap perubahan-perubahan jaringan dan memanjakan user dengan kemudahan
hubungan sesuai dengan perangkat terminal yang dimiliki. Apalagi dengan implementasi dual AP
radio (WiFi dan WiMAX), maka integrasi akan menjadi semakin mudah dan pembangunan
jaringan juga bisa lebih cepat.
Kombinasi kedua platform teknologi ini memberikan solusi yang sangat memadai, terutama
untuk sistem komunikasi data yang selama ini masih menjadi kendala. Akses ke jaringan internet
merupakan aplikasi yang diuntungkan. Berbagai inovasi bisa diciptakan seperti misalnya layanan
internet gratis ke rumah-rumah, pelayanan hubungan pada komunitas-komunitas seni budaya,
profesi-profesi sosial non profit, dan sebagainya.
Selain konsep integrasi seperti di atas, maka antara WiMAX dan WiFi juga dapat saling berebut
pelanggan. Hal tersebut terjadi bila antara operator WiMAX dan WiFi berbeda dan saling

melayani dalam suatu area yang sama. Aplikasi WiMAX sebagai personal broadband yang akan
menimbulkan persaingan dengan WiFi.
Dengan demikian maka bagi konsumen akan semakin dimudahkan, karena dapat melihat
jaringan sesuai dengan kebutuhan. Ilustrasi di atas menggambarkan di notebook konsumen
dimana nampak antara network (jaringan) WiFi (Hotspot) dengan WiMAX.
Bagi operator Hotspot, WiMAX dapat dijadikan untuk memudahkan penetrasi implementasi
Hotspot. Disamping sebagai customer Loyalty juga akan menambah brand image bagi operator
dimaksud. Akan tetapi bila operatornya berbeda maka mau tidak mau juga akan merebut pasar
hotspot yang berbasis pada teknologi WiFi. Kualitas, harga, marketing, dan after sales servicelah yang akan menentukan ke mana pelanggan akan memilih.
Kesimpulan dari ini semua
Beberapa hal yang perlu disimpulkan dengan uraian artikel di atas adalah sebagai berikut :
1. WiMAX dapat diaplikasikan untuk backhaul, akses broadband (wireless DSL) dan personal
broadband sedangkan WiFi dapat untuk aplikasi privat maupun untuk publik (hotspot)
2. WiMAX dan WiFi dapat diskenariokan untuk sinergi dan dapat juga saling mengancam bila
dioperasikan oleh operator yang berbeda.
Label: Voip Internet
Diposkan oleh Mr X di 12:31 0 komentar Link ke posting ini

Kenapa axis bisa cepet internetan?


Sebelum PT Natrindo Telepon Seluler merilis Axis, rumor mengenai produk GSM ini cukup
marak. Salah satunya adalah Axis yang diklaim sebagai media perantara gereja setan untuk
mencari korban atau tumbal.
Salah satu rumor yang beredar pada golongan tertentu adalah adanya ketakutan sama angka2
tertentu seperti angka 6, yang konon katanya angka setan.
Wah , ini sih pemikirang ngaco.Secara realistis dan rasional, susah membayangkan jika SimCard
tersebut merupakan kartu setan. Semua equipment elektroniknya sama dengan operator lain dan
bukan buatan setan.
"Semua bisa dijelaskan dengan sangat ilmiah tidak ada yang tau2 nelpon tengah malam dari
nomer2 aneh yang notabene bukan prefix kita, karena tidak mungkin, msc kita tidak mengenal
prefix tersebut kita jualan gsm dengan niat baik" kata salah seorang staff AXIS
(akupercaya.com).
Menurut saya, ini hanya ketakutan segelintir orang yang dibesar2kan. Mereka mulai

mengkaitkan keberadaan AXIS dengan suatu golongan agama atau kepercayaan tertentu.
Entah apa ini masalah politik, SARA, atau persaingan bisnis yang tidak sehat. Yang jelas hanya
omong kosong belaka.
Di Salah satu Blog saya menemukan kebenaran mengenai anggapan kalo AXIS kartu "Setan".
Benar, dalam artian 'Senang Berinternetan = setan'. Wajar aja kenceng walopun hanya pake
EDGE, wong masih sedikit sekalee yang pake!!!
Jadi, jangan mencampuradukan teknologi dengan mistik lagi ya.
Label: Voip Internet
Diposkan oleh Mr X di 12:28 0 komentar Link ke posting ini

ELEMEN/PERANGKAT WiMAX
ELEMEN/PERANGKAT WiMAX
Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan.
Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris lainnya. RSF
0606094680
Base Station (BS)
Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi
(colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa
CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen
BS terdiri dari:
* NPU (networking processing unit card)
* AU (access unit card)
* PIU (power interface unit)
* AVU (air ventilation unit)
* PSU (power supply unit)
Antena
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60, 90, atau 120 tergantung dari area yang
akan dilayani.
Subscriber Station (SS)
Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari
Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang
terintegrasi dengan antena.

BERBAGAI APLIKASI WiMAX


Aplikasi Backhaul
Untuk aplikasi ini, WiMAX dapat dimanfaatkan untuk backhaul WiMAX itu sendiri, backhaul
Hotspot dan backhaul teknologi lain. Dalam aplikasi ini agar dapat dipakai secara maksimal
maka biasanya dilakukan konfigurasi P2P.
* Backhaul WiMAX
Aplikasinya mirip dengan fungsi BTS sebagai repeater dalam sistem selular. Bertujuan untuk
memperluas jangkauan dari WiMAX.
* Backhaul Hotspot
Saat ini sebagian besar jaringan hotspot banyak menggunakan saluran ASDL sebagai
backhaulnya. Dengan keterbatasan jaringan kabel, maka WiMAX juga bisa dimanfaatkan
sebagai backhaul hotspot.
* Backhaul Teknologi Lain
WiMAX dapat digunakan sebagai backhaul teknologi lain. Seperti backhaul seluler. Dengan
kemampuan data rate di atas 2 Mbps maka sangat layak bila WiMAX digunakan sebagai
backhaul dari sistem seluler.
Akses Broadband
WiMAX dapat digunakan sebagai last smile untuk melayani kebutuhan broadband bagi
pelanggan. Dari pelanggan perumahan maupun bisnis dapat dipenuhi oleh teknologi WiMAX ini.
Personal Broadband
WiMAX sebagai penyedia layanan personal broadband , dapat dibedakan menjadi 2 pangsa
pasar, yaitu yang bersifat nomadic dan mobile.
* Nomadic
Apabila tingkat perpindahan dari pengguna WiMAX tidak sering dan kalaupun berpindah
dengan kecepatan yang rendah.
Mobile
Pada aplikasi mobile, user WiMAX seperti mengunakan terminal WiFi seperti notebook, PDA,
atau smartphone. Perpindahan/tingkat mobilitasnya sama dengan WiFi.

TINJAUAN TEKNOLOGI
WiMax adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar dan implementasi yang
mampu beroperasi berdasarkan jaringan nirkabel IEEE 802.16, seperti WiFi yang beroperasi
berdasarkan standar Wireless LAN IEEE802.11. Namun, dalam implementasinya WiMax sangat
berbeda dengan WiFi.
Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access
Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara
bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses
yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi,
maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan
(Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana
digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk
memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus
memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a,
diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan
rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax,
diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan
menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki
skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers.
Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi,
konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan
standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada
komunikasi selular.
Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini menggunakan
frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan demikian
memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang
secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.
Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan
memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax
memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi
Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih
rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals), sebagaimana standar
802.16n.
MANFAAT & KEUNTUNGAN
Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini. Para operator
telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WiMAX dapat
melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat kompatibilitas lebih tinggi.
Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat mengisi celah broadband yang

selama ini tidak terjangkau oleh teknologi Cable dan DSL (Digital Subscriber Line).
WiMAX salah satu teknologi memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet yang
berkualitas dan melakukan aktivitas. Sementara media wireless selama ini sudah terkenal sebagai
media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet. Area coverage-nya sejauh 50
km maksimal dan kemampuannya menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam
jarak jauh, sehingga memberikan kontribusi sangat besar bagi keberadaan wireless MAN dan
dapat menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari segi kondisi saat proses
komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam
posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam
jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun
yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya
berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations),
mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.
Selain itu, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) misalnya di
gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun yang sering
berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan nikmatnya berInternet broadband lewat media ini. Sementara range spektrum frekuensi yang tergolong lebar,
maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range
frekuensi operasi dari BTS.
Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control) yang ada pada Data Link Layer adalah
connection oriented, sehingga memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi berbentuk
video dan suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan kualitas
broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan
standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA (Personal Computer Memory Card
International Association) yang telah mendukung komunikasi dengan WiMAX. Atau mungkin
Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface ethernet yang bisa dibawa ke mana-mana
untuk mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk fixed wireless.
Label: Voip Internet
Diposkan oleh Mr X di 12:27 0 komentar Link ke posting ini

Menggunakan Control Calendar dan Status Bar

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 12:07 0 komentar Link ke posting ini

Podjok Telco: VPN


Podjok Telco: VPN
Diposkan oleh Mr X di 12:07 0 komentar Link ke posting ini

Podjok Telco: RADIUS


Podjok Telco: RADIUS

Diposkan oleh Mr X di 12:04 0 komentar Link ke posting ini

Sistem Komunikasi Satelit Orbit Rendah


1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi selular akhir-akhir ini telah cukup merebak, termasuk di Indonesia.
Kini sudah sangat terbiasa kita melihat seorang manajer membawa sebuah handheld berjalan
hilir mudik dikantornya atau sedang mengendarai mobilnya. Bagi mereka banyak juga yang
merasa cukup dengan pager atau sebagian lain merasa lebih tepat bila membawa keduanya.
Tetapi seorang pekerjan supermarket di Hongkong nampaknya lebih menyukai CT-2 handheld,
karena mungkin lebih murah biaya langganannya, walaupun untuk itu ia harus mengorbankan
tidak dapat dipanggil dari luar. Akhir-akhir ini PT RATELINDO telah memperkenalkan
pelayanan fixed service dengan teknologi selular. jadi, bagi mereka yang telah mengajukan
pasang baru kepada TELKOM namun karena sesuatu hal ia belum bisa dilayani, maka lebih baik
segera memutuskan untuk menjadi pelanggan RATELINDO agar segera bisa mempunyai akses
telekomunikasi.
Ilustrasi di atas menggambarkan apa yang disebut sebagai teknologi wirreless-access, yakni
teknologi radio yang menggantikan kabel lokal (local loop), sedemikian hingga dalam daerah
cakupan tertentu seseorang masih bisa berkomunikasi sekalipun dalam keadaan bergerak.
Teknologi wireless yang disebut di atas adalah berdasarkan sistem jaringan radio terestrial, yang
terdiri atas stasiun-stasiun basis radio yang terpola dalam sel-sel, yang satu dengan yang lainnya
terkait dengan suatu pusat intelijen, dan seluruh jajaran jaringan ini terhubung dengan jaringan
telepon tetap (Public Switched Telephone Network = PSTN). Tentu saja daerah cakupan radiosel tersebut sangat terbatas. Untuk daerah-daerah di luar cakupan, tentunya seorang pelanggan
yang ingin berkomunikasi tidak dapat dilayani.
Perkembangan teknologi nampaknya tidak berhenti sampai disini,. Dalam menjangkau daerah
yang amat jauh dari perkotaan, misalnya daerah pedesaan maupun daerah terpencil lainnya,
termasuk di tengah laut, maka orang merekayasa sistem wireless access yang lain dengan
menggunaka teknologi satelit. Dalam hal ini ada dua kemungkinan, pertama menggunakan LEO
(Low Earth Orbit Satellites) dan ke dua dengan GEO (Geosynchronous Orbit Satellites). Para
ahli telekomunikasi, khususnya ahli jaringan lebih menyukai untuk menganggap LEO/GEO ini
sebagai salah satu bentuk dari wireless access, tetapi orang-orang satelit menganggap bahwa
LEO/GEO ini sebagai salah satu bentuk Mobile Satellites Services (MSS).
Sistem Wireless dengan Satelit
Sistem komunikasi satelit LEO (Low Earth Orbit) merupakan pengembangan terakhir sistem
komunikasi satelit bergerak yang sekarang sudah ada, seperti INMARSAT, AMSC. Sistem
komunikaasi satelit bergerak (mobile communications satellites) yang beroperasi sekarang ini
menggunakan satelit ang beredar 36.000 km di atas permukaan bumi dan mempunyai waktu edar
sekitar 24 jam. Ditambah dengan lintasan yang berimpit dengan bidang katulistiwa, dari suatu
titik bumi, satelit kelihatan seolah-olah bergerak (GEO= Geostationary Earth Orbit). Dengan
sistem GEO dikembangkan : a) Fixed Satellite Service (contohnya PALAPA INTELSAT, dll)
yang memungkinkan terjalinnya suatu hubungan komunikasi dan pertukaran informasi yang
sangat handal antara dua titik, tidak peduli apakah informasi tersebut berupa suara (telepon), data
maupun video (televisi). b) Satelit Komunikasi Bergerak (Mobile Communications Satellites),

yaitu digunakan untuk memberikan jasa pelayanan komunikasi bagi pemakai yang bergerrak,
baik di darat, di laut, maupun di udara. Contohnya ialah INMARSAT.
Dengan tingkat pencapaian teknologi yang ada saat ini, sistem GEO ini baru dapat memberikan
pelayanan kepada pemakai jasa satelit melewati terminal yang relatif masih mahal dan berukuran
transportabel (briefcase size), seperti terminal INMARSATM. Jenis Informasi yang
dilewatkannya pun baru suara dan data, dengan kecepatan lebih rendah. Terasa bagi pemakai
bahwa terminal ini masih merupakan investasi yang mahal di samping biaya per menitnya juga
masih tinggi. Yang diinginkan ialah suatu terminal yang ringan seperti cellular handset type
terminal dengan biaya sewa komunikasi terjangkau.
Di lain pihak, seiring dengan perkembangan ekonomi, lintasan GEO ini terasa semakin penuh,
sehingga semakin susah untuk mendapatkan "slot" untuk menempatkan satelitnya. Sejalan
dengan kemampuan teknologi , orang berpaling lagi ke sistem satelit, yang beredar dengan orbit
rendah (LEO= Low Earth Orbit Satellites). Karena orbitnya rendah, waktu edarnya lebih cepat (2
sampai 3 jam) sehingga dari suatu titik di permukaan bumi, satelit kelihatan bergerak dan
mengalami waktu-waktu terbit dan terbenam (lihat gambar -1). Maka untuk menjamiin
kelangsungan hubungan, perlu diorbitkannya beberapa satelit (sistem satelit), yang diletakkan di
angkasa dengan pola tertentu sesuai dengan misi yang diembannya. Susunan demikian disebut
konstelasi sistem LEO. Contohnya ialah IRIDIUM dengan 66 satelit yang terletak pada 6 bidang
orbit polar dengan 11 satelit pada masing-masing garis edar.
Keuntungannya adalah karena jaraknya dekat, ditambah dengan sistem Vocaded, terminal di
bumi bisa berukuran kecil menjadi handheld. Dengan antena yang agak omni, terminal dapat
menangkap sinyal satelit dari saat terbit sampai terbenam dalam lintasannya, atau sampai ia
dapat menangkap sinyal satelit LEO berikutnya. Namun, untuk keperluan penjejakan satelit,
hanya stasiun pengendali (gateway) yang perlu mempunyai antena dengan kemampuan tracking.
Sesuai dengan sifat alamiahnya, baik LEO, GEO maupun MEO ( Medium Earth Orbit dengan
ketinggian antena LEO dan GEO) masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti
terlihat dalam Tabel-1. Kekurangan LEO ialah jumlah satelitnya, umumnya lebih banyak untuk
mencakup daerah tertentu, dibandingkan MEO atau GEO, yang berarti biaya investasi maupun
operasionalnya lebih tinggi. Pada ketinggian edar LEO, umur satelit menjadi berkurang
dibandingkan ketinggian MEO atau GEO. Namun seperti telah diuraikan sebelumnya, satelit
LEO mampu memberikan daya pancar pada permukaan bumi lebih tinggi dari pada MEO atau
GEO, sehingga terminal tipe handheld dapat bekerja. Disamping itu secara teoritis jumlah sel
dalam suatu daerah cakupan bisa lebih banyak, yang berarti juga kapasitasnya bisa lebih banyak.
Dengan demikian, sifat yang menonjol dari sistem LEO adalah terminal yang kecil dan "mobile"
dengan cakupan global yang memenuhi kebutuhan para pengusaha pada saat ini. Dengan
perkembangan teknologi, harganya pun tidak begitu mahal, yaitu harga terminal hanya US $
1500,- dan biaya pulsa adalah US$ 0.30 s.d. US$ 3.00 permenit.
Dari segi penggunaannya, sistem-sistem LEO dapat dibagi dalam dua sistem:
1. Sistem yang dapat beroperasi dengan mem"bypass" jaringan telekom yang ada. Dalam group

ini hanya IRIDIUM yang baru dapat digolongkan kedalamnya (lihat gambar-2).
2. Sistem yang bekerja melalui jaringan telekom yang ada. Sehingga dapaat dianggap sebagai
perluasan sistem-sistem Cellular ataupun jaringan telekom yang ada (lihat Gambar-3).
Dalam group ini termasuk : Global Star, Ellipsat, Constellation dan Odessy.
Tidak ada yang aneh dalam desain kedua sistem ini., karena masing-masing ditujukan untuk
pasar yang sesuai. IRIDIUM akan menarik pasar-pasar segmen atas (CEO global companies,
Luxury pleasure boats, kedutaan-kedutaan, dsb), sedang Global Star dan lain-lain, manrik
kalangan dunia usaha menengah keatas. Namun demikian persentase terbesar hubungan
komunikasi dari setiap pelanggan, adalah hubungan lokal dan interlokal.
Dalam group kedua ini, Aries dan Odessy hanya menawarkan jasanya di Amerika Serikat.
Namun bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, kehadiran sistem LEO tidak hanya
dapat dimanfaatkan oleh pangsa pasar selular dan traveller, namun juga cocok untuk daerah
terpencil dan daerah pedesaan, yang membutuhkkan akses ke dalam jaringan PSTN. Dengan cara
tradisional, bisa saja untuk daerah tertentu-karena kondisi geografisnya-biaya akses ke PSTN
mahal serta implementasinya relatif lebih lama. Dengan sistem LEO yang tepat, akses ke PSTN
bisa dalam waktu yang amat singkat dan biaya bisa lebih murah. Tetapi dengan sistem LEO,
seperti juga dengan sistem INMARSAT, hanya dapat dilewatkan sinyal yang kecepatannya relatif
rendah. LEO tidak/belum difikirkan untuk menggantikan fixed satellite service yang kecepatan
bitnya umumnya cenderung tinggi.
II. Peta Per-LEO-an Dunia
2.1 IRIDIUM
a. Mulai dicanangkan tahun 1987 dan sekarang sudah cukup jauh dalam konsep dan proses
implementasi dan diperkirakan akan mulai operasi secara komersial tahun 1998.
b. Sistem ini punya kelebihan yaitu dapat menghubungkan mobile dengan mobile di manapun di
muka bumi ini, dan dengan mem-bypass jaringan-jaringan telekomunikasi yang ada (PSTN).
c. Dengan jumlah gateway station yang terbatas (sekitar 10 buah dikawasan ini), pemilik
gateway mempunyai beberapa hak khusus. Gateway yang ditawarkan di kawasan ini adalah :
Jepang, Cina, Hongkong, Thailand, Philipina, Singapura, Indonesia dan Australia.
2.2 GLOBAL STAR
a. Global Star didesain untuk hubungan mobil dengan mobil, dan mobil dengan fixed station
melalui jaringan telekomunikasi yang ada (PSTN). Jadi, sistem ini ditujukan untuk meluaskan
jangkauan SISKOM yang ada, baik mobil maupun fixed, untuk mencakup daerah-daerah yang
remote.
b. Harga investasi dan biaya pembicaraan cukup rendah serta gateway dapat didirikan dimana
saja.
c. Akan mulai operasi secara komersial pada tahun 1997
2.3 INMARSAT P21
a. Masih pada tahap konsep
* Baru menentukan akan memilih sistem MEO.
* Pengembangan secara bertahap dari INMARSAT-M baru kemudian ke INMARSAT-p.

b. Secara tentative, operasi komersial dimulai tahun 1998 juga.


c. Dari segi probabilitas diperkirakan proyek P-21 akan lebih banyak pendukungnya, mengingat
INMARSAT sudah beroperasi selama 12 tahun, serta INMARSAT-p ini dapat dianggap sebagai
penambahan jenis jasa.
d. Hampir semua anggotanya bisa berpartisipasi dalam pembuatan satelit, penyediaan terminal
dan lain-lain, seperti yang berlaku pada INMARSAT sekarang.
e. P-21 diperkirakan juga memerlukan investasi sebesar 2 BUS, dan INMARSAT hanya
menganggap IRIDIUM sebagai saingan utama.
2.4 ELLIPSAT
a. Ellipsat mempunyai lintasan elliptis yang daerah operasinya boleh dikatakan sudah merupakan
lintasan MEO.
b. Untuk cakupan global, sistem ini hanya memerlukan 18 satelit.
c. Pada saat sekarang, kapasitasnya masih terbatas karena lintasan yang cukup tinggi. Ini juga
terlihat dari biaya pulsa sebesar US$ 0.60 per menit.
d. Ellipsat mempunyai satu konstelasi satelit yang mencakup hanya daerah equatorial.
e. Ellipsat sudah mempunyai partner di Indonesia yaitu Maharani Group.
f. Sistem ini juga akan beroperasi sekitar 1997.
2.5 Sistem LEO lainnya
Sebenarnya masih ada sistem LEO lainnya seperti : ARIES (Constelation Comm.) dan Odessy
(TRW). Namun, kelihatannya mereka belum menawarkan secara serius ke Indonesia. Secara
garis besar, perbandingan antara sistem-sistem LEO ini diperlihatkan dalam tabel-3 - dalam word
95.
III. Pemakai Potensial Sistem Leo di Indonesia
3.1 STKB-Nasional
a. Jumlah pelanggan STKB pada tahun 2000 diperkirakan akan mencapai 450.000 s.d. 600.000
pelanggan.
b. STKB Nasional pada tahun 2000 diperkirakan belum akan mencakup seluruh wilayah
Indonesia karena kebutuhan investasi yang besar, terutama Indonesia Bagian Timur. Sehingga
sistem LEO mempunyai kesempatan untuk menawarkan kapasitasnya kepada ketiga
penyelenggara STKB Nasional (EN-CPS-TELEKOMUNIKASI.HRP), sehingga daerah operasi
mereka segera mencapai cakupan Nasional. Selain itu perluasan daerah cakupan untuk daerahdaerah yang marginal pun akan lebih menguntungkan dengan LEO daripada membangun
Repeater Station Terrestrial.
c. Jadi, prospek penggunaan jasa LEO di bidang STKB Nasional ini cukup tinggi.
d. Dalam skala internasional, pada saat sekarang jumlah pelanggan sudah mencapai 15 juta dan
diperkirakan pada tahun 2000 akan mencapai 100 juta, sedangkan di ASIA jumlah sekarang
sudah mencapai sekitar 3 juta yang diperkirakan juga akan meningkat secara tajam.
3.2 Paging Nasional
a. Konsesi sebagai penyelenggara sudah diberikan kepada beberapa perusahaan.

b. Sama halnya seperti pada STKB Nasional, cakupan Nasional dapat segera diwujudkan dengan
bantuan sistem LEO ini. Dengan demikian, perluasan daerah jangkauan segera terlaksana dan
diharapkan akan dapat mendorong pertambahan jumlah pelanggan.
c. Prospek penggunaan jasa LEO dalam Paging Nasional ini akan cukup tinggi, mengingat juga
bahwa biaya perpanggilannya akan jauh lebih rendah daripada biaya pembicaraan.
3.3 Trunking Nasional
a. Konsesi penyelenggara sudah diberikan kepada tiga perusahaan
TELEKOMINDO.KOPEGTEL.EN).
b. Sama halnya seperti pada STKB Nasional dan Paging Nasional, cakupan nasional sistem
trunking ini segera dapat diwujudkan dengan bantuan sistem LEO ini. Hal ini diharapkan dapat
membantu perluasan pemakaian jasa trunking.
c. Penggunaan jasa LEO dalam sistem Trunking Nasional ini juga akan cukup tinggi, dengan
pelanggan-pelanggan perusahaan angkutan jarak jauh, bus-bus untuk turis, dll.
3.4 PT TELKOM
Dari rencana PT TELKOM sampai tahun 2003, penetrasi telepon secara Naasional baru akan
mencapai kira-kira 3.5 telepon per 100 penduduk. Untuk daerah-daerah Indonesia bagian Timur
dan daerah-daerah terpencil, diperkirakan jumlah telepon masih akan sangat rendah. Sehingga
diperkirakan, untuk daerah-daerah yang sangat terpencil, penggunaan terminal LEO- apalagi dari
sistem yang lebih murah-masih cukup feasible. Biaya telepon dari Jayapura ke Jakarta sudah
sama dengan biaya telepon IRIDIUM (US$3 per menit). Sistem LEO akan diproyeksikan dapat
memberikan solusi bagi kebutuhan telekomunikasi pedesaan, maupun sebagai komplementer
terhadap selular. Dengan demikian, paduan antara LEO dan selular merupakan sistem dengan
daya kemampuan penetrasi pasar yang tinggi. karena Handheld, kemungkinan sistem LEO masih
jauh lebih murah dibanding VSAT yang beroperasi dengan PALAPA. Sehingga ada daerahdaerah yang sangat remote yang akan memakai terminal LEO. Namun, perlu diingat bahwa
sistem LEO ini, karena lebar pitanya relatif sempit, dan juga karena batasan link-budget, hanya
terbatas untuk sinyal suara dengan kecepatan sekitar 2.4 s.d. 4.8 kb/s, jauh dibawah kemampuan
VSAT yang akan mampu-sesuai dengan perkembangan teknologi-menyalurkan sinyal-sinyal
kecepatan tinggi (64 kb/s.2 Mb/s, ..).
3.5 INDOSAT
Untuk hubungan Luar Negeri ini, INDOSAT mungkin dapat menawarkan jasa-jasa tambahan
kepada langganan-langganan yang membutuhkan, terutama bagi mereka yang mobilitasnya
tinggi dan termasuk "High Income Group", melewati jasa LEO terutama sistem IRIDIUM yang
tidak mengenal batas negara. Bagi sistem tipe GLOBAL STAR, sistem LEO hanya akan
merupakan perpanjangan tangan PSTN untuk menggapai pemakai di luar jangkauan aksesnya.
Sambungan ke luar negeri baru mungkin dengan terlebih dahulu melewati PSTN PT TELKOM
serta GATEWAY internasional.
3.6 Komunikasin Kapal

a. Sistem LEO juga dapat menawarkan kapasitasnya kepada INMARSAT ini.


b. Sistem LEO juga dapat ditawarkan secara langsung ke kapal-kapal pantai dan kapal-kapal
ikan. Mengingat terminal INMARSAT yang sekarang masih mahal, jasa-jasa LEO ini akan dapat
dimanfaatkan oleh kapal-kapal kecil yang banyak beroperasi di Indonesia dan kapal-kapal
sungai.
3.7 Pemakai Lain-lain
Bermacam-macam penggunaan lain dari LEO tergantung pada kebutuhan, regulasi dan ekonomi
dari bisnis ini. Batasnya adalah imajinasi.
Label: Voip Satelit
Diposkan oleh Mr X di 12:03 0 komentar Link ke posting ini

Podjok Telco: Lowongan XL Fresh Graduate


Podjok Telco: Lowongan XL Fresh Graduate
Diposkan oleh Mr X di 11:54 0 komentar Link ke posting ini

Kekurangan teknologi baru HSDPA


High speed downlink packet access atau HSDPA adalah protokol baru untuk trnsmisi data
melalui telepon selular.
pada dasarnya HSDPA memiliki kecepatan yang sama dengan ADSL (asymmetic digital
subscriber line) yang sudah di
kenal lebih dulu,tapi....
HSDPA berevolusi dari tech. WCDMA sama dengan EV-DO dari CDMA 2000 1x yang sama
berjalan di 3G.
di atas kertas kecepatan HSDPA 14,4Mbps jauh di atas 3G dengan 384kbps
sedangkan EV-DO 2,4Mbps
melihat dari peningkatan kecepatan data yang meningkat dengan pesat, ada efek positif dan
negatifnya.
efek positif : penurunan tarif berlangganan internet kecepatan tinggi.
contoh : XL dan Indosat dengan paket 1 s/d 3 G Rp.99.000 s/d Rp.400.000-an kelebihan dihitung
Rp.0,5 / kb
efek negatif: usia perangkat yang singkat,bukan karena cepat rusak tapi dikarenakan kita akan
semakin sering
mengganti alat agar dapat menggunakan kecepatan internet yang setiap saat bertambah otomatis
alat juga harus
di upgrade.
Contoh : mengganti HP sebagai modem ext. atau data card untuk dapat memanfaatkan fasilitas
baru
sekian. semoga bermanfaat

Diposkan oleh Mr X di 11:45 0 komentar Link ke posting ini

Cara setingGPRS &MMS Benq S81 via operator XL, Telkomsel, dan
Satelindo/Im3.
Anda bisa masuk ke menu browser, kemudian pilih setting, lalu ikuti pengaturan manual GPRS.
Atau sebelum melakukan setting manual, ada baiknya Anda coba melakukan setting OTA dengan
mengirimkan SMS sesuai petunjuk masing-masing operator.
MATRIX
Setting OTA:
Kirim SMS ke888 dengan pesan :
ACT[spasi]GPRS
MENTARI
Setting OTA via SMS ;
Kirim SMS ke3000 dengan pesan :
Ketik : GPRS[spasi] merk HP[spasi] tipe HP
Setting Manual :
GPRS
Profile Name : INDOSATGPRS
Homepage URL : http://wap.klub-mentari.com
IP Address : 10.19.19.19
Bearer : GPRS
User Name : indosat
Password : indosat
APN : indosatgprs
MMS
Profile Name : INDOSATGPRS
Homepage URL : http://mmsc.indosat.com
IP Address : 10.19.19.19:8080
Bearer : GPRS
User Name : indosat
Password : indosat
APN : indosatmms
IM3
Setting OTA via SMS ;
Kirim SMS ke3939 dengan pesan :
Ketik : GPRS[spasi] merk HP[spasi] tipe HP
Setting Manual :
GPRS
Connection name : M3-GPRS

Access point name : www.indosat-m3.net


User name : gprs
Password : im3
Authentication : Normal
Homepage : http://wap.indosat-m3.net
IP address : 010.019.019.019
Port : 9201 (standard), 8080 (proxy)
MMS
Connection name : M3-MMS
Access point name : indosatmms
User name : indosatmms
Password : indosatmms
Authentication : Normal
Homepage : http://mmsc.indosat-m3.net
IP address : 010.019.019.019
Port : 9201 (standard), 8080 (proxy)
TELKOMSEL
KARTU HALLO
Kirim SMS ke 6616 dengan pesan :
Ketik : GPRS
KARTU SIMPATI/KARTU AS
Kirim SMS ke 6616 dengan pesan :
Ketik : GPRS[spasi]angka dibelakang simcard Anda (Nomor ICCID/Integrated Circuit Card
Identification)
Kemudian tunggu beberapa saat, Anda akan mendapat SMS konfirmasi bahwa aplikasi GPRS
sedang diproses. Waktu yang dibutuhkan sekitar 48 jam. Setelah GPRS aktif, Anda akan
mendapat notifikasi SMS lagi yang menyatakan GPRS sudah aktif.
Setting Manual :
GPRS
Profile Name : TSEL GPRS
APN : Telkomsel
User name : wap
Password : wap123
Authentication : Normal
Gateway IP address : 10.1.89.130
Homepage : http://wap.telkomsel.com
Data Bearer : GPRS
Proxy port number : 9201 atau 8000
MMS
Connection Name: tel-MMS
Data Bearer: GPRS

Access Point Name: mms


Username: wap
Prompt Password: No
Password: wap123
Authentication: Normal
Proxy address: 10.1.89.150
Homepage: http://mms.telkomsel.com/
Connection Security: Off
XL
Setting OTA via SMS ;
Ketik SMS dengan isi : GPRS[spasi][spasi] Kirim ke 9667
Ketik SMS dengan isi : MMS[spasi][spasi] Kirin ke 9667
Setting Manual :
GPRS
Connection Name: XL-GPRS
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: www.xlgprs.net
Username: xlgprs
Prompt Password: No
Password: proxl
Authentication: Normal
Homepage: http://wap.lifeinhand.com
Connection Security: Off
Session Mode: Permanent
IP Address: Automatic
Proxy Server Address: 202.152.240.050
Proxy Port Number: 8080
MMS
Connection Name: XL-MMS
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: www.xlmms.net
Username: xlgprs
Prompt Password: No
Password: proxl
Authentication: Normal
Homepage: http://mmc.xl.net.id/servlets/mms
Connection Security: Off
Session Mode: Permanent
IP Address: Automatic
Proxy Server Address: 202.152.240.050
Proxy Port Number: 8080
3 (THREE)

Setting Manual :
GPRS
Settings Name: 3-GPRS
Homepage : http://wap.three.co.id/
Proxies : Enable
Proxy address : 10.4.0.10
Port : 3128
GPRS access point : 3gprs
Authentication type : Normal
Login type : Automatic
Username : 3gprs
Password : 3gprs
MMS
Settings name : 3-MMS
Homepage : http://mms.hutch.co.id/
GPRS access point : 3mms
Authentication type : Normal
Username : 3mms
Password : 3mms
Allow adverts : No
Label: Voip Telekomunikasi
Diposkan oleh Mr X di 11:34 0 komentar Link ke posting ini

Teknologi Sellular GSM dan CDMA


Perkembangan TI dalam bidang Telekomunikasi
Dengan adanya konvergensi TI dengan teknologi telekomunikasi, membuat teknologi telah
menjadi segalanya bagi manusia, Teknologi komunikasi khususnya selular telah berkembang
pesat di Indonesia, hal ini dimungkinkan dengan penetrasi pasar yang besar terhadap kebutuhan
telekomunikasi khususnya yang sifatnya mobile, saat ini menurut statistic pengguna selular di
Indonesia telah mencapai angka sekitar 8 juta dengan Masyarakat Indonesia secara tidak
langsung telah menggunakan teknologi informasi khussunya dibidang komunikasi. Mobilitas dan
trend mungkin yang menjadi factor utama dari suksesnya teknologi ini, mobilitas merupakan
keunggulan utama teknologi seluler dibandingkan dengan telpon tetap. Setiap pelanggan dapat
mengakses dimana saja., kapan pun ia berada, Komunikasi suara, dewasa ini, tidak lagi hanya
mengandalkan jaringan kabel yang besifat tetap (fixed line), selain itu juga komunikasi tidak
hanya suara namun juga data dan gambar yang berujung pada multimedia. Saat ini kita mengenal
berbagai jenis perangkat komunikasi, seperti perangkat komunikasi tetap (fixed phone),
komunikasi bergerak terbatas (fixed mobile phone) dan komunikasi bergerak selular (cellular
mobile phone).
Sejarah Teknologi mobile

Di Indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai
membuka kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara kompetisi
penuh. Bisa diperhatikan, bagaimana ketika teknologi GSM (global system for mobile) datang
dan menggantikan teknologi seluler generasi pertama yang sudah masuk sebelumnya ke
Indonesia seperti NMT (nordic mobile telephone) dan AMPS (advance mobile phone system).
Ketika di tahun 1980-an, teknologi Global System for Mobile Communication (GSM) datang ke
Indonesia, maka para operator pemakai teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System)
menghilang. Lalu, muncul Satelindo sebagai pemenang, yang kemudian disusul oleh Telkomsel.
Dan pada akhirnya teknologi GSM lebih unggul dan perkembang bak jamur di musin hujan, ini
dikarenakan kapasitas jaringan lebih tinggi, karena efisiensi di spektrum frekuensi dari pada
teknologi NMT dan AMPS. Sekarang, dalam kurun waktu hampir satu dekade, teknologi GSM
telah menguasai pasar dengan jumlah pelanggan lebih dari jumlah pelanggan telepon tetap. Di
Indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai membuka
kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara kompetisi penuh. Bisa
diperhatikan, bagaimana ketika teknologi GSM (global system for mobile) datang dan
menggantikan teknologi seluler generasi pertama yang sudah masuk sebelumnya ke Indonesia
seperti NMT (nordic mobile telephone) dan AMPS (advance mobile phone system). Ketika di
tahun 1980-an, teknologi Global System for Mobile Communication (GSM) datang ke
Indonesia, maka para operator pemakai teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System)
menghilang. Lalu, muncul Satelindo sebagai pemenang, yang kemudian disusul oleh Telkomsel.
Dan pada akhirnya teknologi GSM lebih unggul dan perkembang bak jamur di musin hujan, ini
dikarenakan kapasitas jaringan lebih tinggi, karena efisiensi di spektrum frekuensi dari pada
teknologi NMT dan AMPS. Sekarang, dalam kurun waktu hampir satu dekade, teknologi GSM
telah menguasai pasar dengan jumlah pelanggan lebih dari jumlah pelanggan telepon tetap.
amun, sampai saat ini telepon seluler masih merupakan barang mewah, tidak semua lapisan
masyarakat bisa menikmatinya. Tarifnya masih sangat tinggi dibandingkan dengan telepon tetap
PSTN (public switched telephone network), baik untuk komunikasi lokal maupun SLJJ
(sambungan langsung jarak jauh), ada yang mencapai Rp 4.500 per menit flat rate untuk
komunikasi SLJJ. Sedangkan teknologi CDMA pengenalan CDMA sudah dimulai sejak tiga
tahun lalu ketika Komselindo memperkenalkan CDMA-One. Hanya saja dengan berbagai alasan
pengembangannya kurang sukses. Saat ini, PT Telkom kembali memperkenalkan CDMA, tapi
tidak lewat jalur "bisnis selular" langsung, melainkan menggunakan CDMA untuk fix phone
dengan produk dagang bernama Telkomflexi.
Saat ini dengan TelkomFlexi, PT. Telkom menawarkan teknologi yang lebih baik dari teknologi
GSM sebelumnya dan dengan harga yang lebih murah. Sebenarnya kenapa tarif yang ditawarkan
oleh teknologi ini lebih murah karena Telkomflexi berbasis pada teknologi Wirelless Local-Code
Division Multiple Access (WLL-CDMA) tidak saja karena fleksibilitas sebuah fix phone, tapi
yang paling utama adalah struktur tarif yang katanya jauh lebih murah karena tidak dibebankan
biaya airtimenya.
Aplikasi teknologi
Ada beberapa teknologi tanpa kabel untuk teknologi selular ini, diantaranya adalah CDMA

(Code Division Multiple Access), menggunakan teknologi spread-spectrum untuk mengedarkan


sinyal informasi yang melalui bandwith yang lebar (1,25 MHz). Teknologi ini asalnya dibuat
untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang unik, lebih baik daripada channel
atau frekuensi RF AMPS (Advanced Mobil Phone Service) merupakan teknologi analog yang
menggunakan FDMA (Frequency Division Multiple Access) untuk membagi-bagi bandwith
radio yang tersedia ke pada sejumlah channel diskrit yang tetap. Dengan AMPS, bandwith 1,25
MHz yang diberikan untuk penggunaan selular dibagi menjadi channel dengan lebar 30 KHz,
masing-masing hanya dapat melayani satu subscriber pada satu waktu. Satu subscriber
mengakses sebuah channel maka tidak satupun subscriber lainnya dapat mengakses channel
tersebut sampai panggilan pertama itu berhenti atau handed-off ke base station lainnya.
TDMA (Time Division Multiple Data), merupakan sebuah teknologi digital, sama halnya yaitu
dengan membagi-bagi spektrum yang tersedia kepada sejumlah channel diskrit yang tetap,
meskipun masing-masing channel merepresentasikan time slot yang tetap daripada band
frekunesi yang tetap. Sebagai contoh yang mengimplementasikan teknologi TDMA adalah GSM,
yang membagi carriers berlebar 2300 KHz menjadi delapan time-division channel. GSM (global
sistem for mobile) adalah teknologi yang berbasis TDMA
UMTS (Universal Mobile Telecomunication Access) merupakan salah sistem generasi ketiga
yang dikembangkan di Eropa. dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2
Mbits/s. Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi permintaan pemakai
dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika
tidak ada cell UMTS pada suatu daerah dapat di route-kan melalui satelit. Frekeunsi radio yang
dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz. Pita tersebut akan
digunakan oleh cell yang kecil (pico cell) sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada
UMTS.
Teknologi Flexy ?
Saat ini teknologi CDMA sedang hangat dibicarakan, khususnya dengan masuknya PT.
TELKOM dengan produk TelkomFlexi-nya, Lalu pertanyaan mendasar kenapa teknologi ini
lebih murah dari teknoogi GSM sebelumnya. Dari aspek teknologi baik GSM maupun CDMA
merupakan standar teknologi seluler digital, hanya bedanya GSM dikembangkan oleh Negaranegara eropa dan bersifat open source, sedangkan CDMA dari kubu Amerika dan Jepang. Yang
perlu diperhatikan bahwa teknologi GSM dan CDMA berasal dari jalur yang berbeda, sehingga
perkembangan ke generasi 2,5G dan 3G berikutnya akan berbeda terus. Teknologi CDMA
didesain tidak peka terhadap interfensi, dan sejumlah pelanggan dalam satu sel dapat mengakses
pita spectrum frekuensi secara bersama karena mempergunakan teknik pengkodean tertentu.
Ponsel CDMA ada dua jenis tanpa kartu sehingga nomer panggilnya harus deprogram oleh
petugas operatoryang bersangkutan, dan satu lagi ponsel CDMA yang dilengkapi dengan RUIM
(Removal User Identification Module) atau dalam istilah GSM dikenal dengan SIM Card. Ada
sejumlah kelebihan yang ditawarkan CDMA. misalnya, komunikasi selular tidak lagi rawan
radiasi, tidak lagi seperti suara robot, tidak terputus-putus.
sistem CDMA dinilai lebih advance dibanding sistem selular digital yang sudah ada FSN mampu
memberikan suara alami yang lebih sempurna dibandingkan dengan sistem selular digital yang

sudah ada. serta power output yang sangat rendah yakni 0,2 watt (bandingkan dengan sistem
GSM) yang menggunakan 1,5 - 3 watt, menjadikan batere sistem CDMA lebih tahan lama.
Intinya beban biaya pada Telkomflexi bisa lebih murah karena customer tidak dibebankan biaya
airtime yang selama ini menjerat pengguna GSM.
Biaya relatif hemat karena penghitungannya dilakukan secara real time yakni pulsa dihitung per
detik, tanpa pembulatan seperti halnya penghitungan pulsa GSM yang selama ini berlaku. Namu
ada juga teknologi CDMA yang perhitungan tarifnya sama bahkan lebih dari GSM namun juga
kemampuan baik dari sisi content dan transfer data multimedia lebih unggul (fren dari mobile8).
Feature teknologi CDMA
Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interferensi. Di samping itu, sejumlah pelanggan
dalam satu sel dapat mengakses pita spektrum frekuensi secara bersamaan karena
mempergunakan teknik pengkodean yang tidak bisa dilakukan pada teknologi GSM. Kapasitas
yang lebih tinggi untuk mengatasi lebih banyak panggilan yang simultan per channel dibanding
sistem yang ada. Sistem CDMA menawarkan peningkatan kapasitas melebihi sistem AMPS
analog sebaik teknologi selular digital lainnya. CDMA menghasilkan sebuah skema
spreadspectrum yang secara acak menyediakan bandwith 1.250 KHz yang tersedia untuk
masingmasing pemanggil 9600 bps bit rate. Meningkatkan call security. Keamanan menjadi sifat
dari pendekatan spread spectrum CDMA, dan kenytaannya teknologi ini pertama dibangun untuk
menyediakan komunikasi yang aman bagi militer. Mereduksi derau dan interferensi lainnya.
CDMA menaikkan rasio signal-to-noise, karena lebarnya bandwith yang tersedia untuk pesan.
Efisinsi daya dengan cara memperpanjang daya hidup baterai telepon Salah satu karakteristik
CDMAadalah kontrol power sebuah usaha untuk memperbesar kapasitas panggilan dengan
memepertahankan kekonstanan level daya yang diterima dari pemanggil bergerak pada base
station. Fasilitas kordinasi seluruh frekuensi melalui base-station base station. Sistem CDMA
menyediakan soft hand-off dari satu base-station ke lainnya sebagai sebuah roaming telepon
bergrak dari sel ke sel,melakukan soft handoff mengingat semua sistim menggunakanfrekuensi
yang sama. Fungsi spread-spectrum dan power-control yang memperbesar kapasitas panggil
CDMA mengakibatkan bandwith yang cukup untuk bermacam-macam layanan data multimedia,
dan skema soft hand-off menjamin tidak hilangnya data.
Meningkatkan kualitas suara
Memperbaiki karakteristik cakupan yang dapat menurunkan jumlah sel.
Meningkatkan privacy dan security.
Menyederhanakan perencanaan sistim
Memerlukan daya pancar yang lebih rendah, sehingga waktu bicara ponseldapat lebih lama.
Mengurangi interferensi pada sistim lain
Lebih tahan terhadap multipath.

Dapat dioperasikan bersamaan dengan teknologi lain (misal AMPS).


Teknologi masa depan CDMA
Wideband CDMA dan Broadband CDMA sebagai WLL (Wireless Local Loap) sengai teknologi
andalan masa depan dari CDMA, didesain untuk menyediakan layanan fixed dan mobiile yang
dikoneksikan dengan PSTN dari layanan POTS (Plain Old Telephone Service) ke features
features selanjutnya seperti ISDN dan bandwidth on demand. Service-service akan termasuk
voice, high speed fax, data dan multimedia, termasuk juga video. Teknologi ini memungkinkan
aplikasi ISDN ke desktop fixed wiireless dan mobile wireless. Keuntungan utama dari solusi
Broadband CDMA adalah flexibilitas. Sistem CDMA menyediakan untuk aplikasi komunikasi
pada skala besar dan kecil dengan cost efektif yang diperhitungkan. Untuk bisnis selanjutnya
dapat menyediakan service voice dan ISDN data, seperti fax, email dan high speed internet
access. Ketika sistem Broadband CDMA dapat ditambah dengan mudah dan cepat ke jaringan
existing tanpa delay dan gangguan daripada instalasi kabel telepon. Koneksi ke jaringan LAN
untuk email dan sharing resources sperti printer dan mesin fax dapat dikonfigurasi dengan
mudah.
Perbedaan mendasar teknologi GSM dan CDMA
Perbedaan mendasar dari teknologi CDMA adalah sistem modulasinya. Modulasi CDMA
merupakan kombinasi FDMA (Frekuensi Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division
Multiple Access). Pada teknologi FDMA, 1 kanal frekuensi melayani 1 sirkuit pada satu waktu,
sedangkan pada TDMA, 1 kanal frekuensi dipakai oleh beberapa pengguna dengan cara slot
waktu yang berbeda. Pada CDMA beberapa pengguna bisa dilayani pada waktu bersamaan dan
frekuensi yang sama, dimana pembedaan satu dengan lainnya ada pada sistem coding-nya,
sehingga penggunaan spektrum frekuensinya teknologi CDMA sangat efisien. Kelebihan yang
ditawarkan CDMA antara lain kualitas suara dan data, harga atau tarif yang lebih murah,
investasi yang lebih kecil, dan keamanan dalam berkomunikasi (tidak mudah disadap). Teknologi
GSM dengan GPRS nya akan terlibas dengan content pada CDMA karena keterbatasan akan
lebar data dan aplikasi multimedia pada teknologi GSM. Kelebihan teknologi berbasis GSM
diindonesia adalah coverage yanga luas dan roaming jelajah yang sangat luas baik dalam negeri
bahkan seluruh dunia, sedangkan CDMA dengan telkomflexi
masih sangat terbatas.
CDMA menggantikan dominasi GSM ?
Dalam serbuan iklan dan janji yang diberikan oleh Telkomflexi membuat Pihak operator selular
khawatir ketar ketir, lalu membuat masyarakat penasaran dengan adanya promosi bahwa
Telkomflexi berbasis teknologi Wireless Local Loap-Code Division Multiple Access (WLLCDMA) tidak saja karena fleksibilitas sebuah fix phone, tapi yang paling utama adalah struktur
tarif yang katanya jauh lebih murah. Jika selama ini pemakai ponsel GSM biasanya harus
membayar biaya percakapan lokal dengan dasar tarif airtime plus pulsa sebesar Rp. 425/menit
untuk kartu pasca-bayar dan kurang lebih Rp. 1.000/ menit untuk kartu pra-bayar, maka jika

mempergunakan ponsel dengan basis CDMA hanya ditarik biaya tarif telepon rumah yang
bersifat lokal. Hanya saja, dalam masalah tarif ini banyak orang terjebak oleh pemahaman bahwa
"karena teknologi CDMA-nya" tarif telepon bisa jadi tarif lokal dan murah. Padahal, apakah
berteknologi CDMA atau GSM, tarif tidak punya hubungan langsung karena masalah tarif
merupakan produk dari sebuah regulasi, baik yang dibuat pemerintah atau operator. Para operator
selular (GSM) boleh saja ketar-ketir dan mencurigai kehadiran Telkomflexi sebagai ancaman
serius. Namun jika kita tinjau struktur tarif para operator selular seperti pembebasan biaya
incoming roaming, flate-rate, zona extra luas dan tarif single POC sebenarnya telah
menggerogoti porsi PT Telkom. Struktur tersebut merupakan senjata pamungkas bagi para
operator selular untuk tetap mempertahankan diri dari ancaman kehadiran Telkomflexi. Lagi pula
para pemegang lisensi CDMA fixed wireless seperti PT Telkom dan PT Indosat adalah pemegang
saham mayoritas di operator GSM, sehingga tampaknya keduanya tidak ingin mematikan mesin
uangnya sendiri sebagai operator selular.
Label: Voip GSM
Diposkan oleh Mr X di 11:26 0 komentar Link ke posting ini

Menggunakan Control Image 2

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 11:09 0 komentar Link ke posting ini

Buku Grafik

Tema paling sensasional yang berhasil dicetak dunia internet setelah e-commerce adalah web
blog. Web
blog adalah buku harian online yang boleh dibaca oleh siapa pun, termasuk Anda. Di negeri
sendiri, website
buku harian online ini berhasil merebut simpati puluhan bahkan ratusan peselancar online.
Lantas, bagaimana
sih membuat web blog itu?
Lewat buku ini, penulis mengajak Anda menelusuri tahap-tahap pembuatan web blog mulai dari
awal sampai
akhir menggunakan Dreamweaver MX 2004 dan ASP. Seperti gayanya yang masih terus
dipertahankan, isi
buku ini didesain sangat santai tanpa perlu mengerutkan dahi meskipun Anda sedang membahas
salah satu
teknologi paling canggih saat ini.

AutoCAD telah dikenal sebagai software CAD yang popular. Dengan AutoCAD, bagaimana
Anda
mengatasi pembuatan gambar secara maksimal? Latihan dan tuntunan yang diberikan di dalam
buku ini
akan memacu Anda agar lekas menguasai AutoCAD dan cara mengatasi pembuatan gambar 3
dimensi
yang sangat rumit.
Subyek latihan menggunakan instruksi-instruksi yang paling sesuai dengan performa AutoCAD
2000,
2002, dan 2004. Jika Anda telah mengenal banyak instruksi AutoCAD, coba buat subyek latihan
tersebut dengan instruksi lain, Anda akan semakin memahami kemampuan AutoCAD karena
akan
mengetahui langkah yang paling tepat untuk menyelesaikan gambar dengan instruksi yang paling
sesuai.
CD yang disertakan berisi beberapa file gambar yang belum jadi dan sudah jadi. Anda dapat
menyelesaikan gambar-gambar yang belum jadi sesuai dengan tuntunan yang ada dalam buku
ini.
Gambar-gambar yang sudah jadi merupakan pustaka yang dapat Anda gabung dengan gambar
lain atau
Anda modifikasi menjadi bentuk gambar yang lain. Contohnya, beberapa gambar bracket
(cincin) pilar
yang ada dapat Anda pasangkan dengan pilar lain atau Anda modifikasi menjadi vas bunga atau
benda
lainnya. Hal tersebut tentu akan memacu Anda agar lebih banyak berkreasi.

Buku ini berisi 168 teknik mudah dan praktis untuk menguasai Photoshop secara cepat dan
profesional. Anda akan menemukan ratusan petunjuk praktis dalam bentuk gambar-gambar
dengan
tampilan berwarna sehingga sangat memudahkan Anda mengetahui persis tampilan aslinya.
Dilengkapi pula dengan CD berisi contoh-contoh teknik profesional yang dibahas, serta contoh
bab
buku Photoshop lainnya (dalam format PDF) untuk menambah pemahaman Anda menguasai
Photoshop.

Buku ini mengupas seluk beluk pembuatan objek-objek kompleks dengan cara yang paling
mudah dan
praktis menggunakan CorelDraw 12. Di sini, Anda akan temukan latihan-latihan membuat 25
objek,
baik teks maupun kartun, yang langsung dapat Anda praktekkan.
Trik-trik yang ada di buku ini disusun secara terpisah sehingga Anda bisa mulai dari manapun
Anda.
Selain itu, buku ini dilengkapi dengan CD berisi file-file latihan, font, serta materi-materi lain
yang bisa
memperkaya wawasan Anda.

Buku ini membahas cara membuat karya-karya perspektif 3D. Program komputer yang dipakai
adalah
3D Studio VIZ dan MAX, untuk hasil akhir dilakukan touch-up pada program ArcSoft
PhotoStudio
maupun Adobe Photoshop. Bagi mereka yang menggunakan 3D lain (seperti Maya, AfterEffect,
dan
sebagainya), masih dapat menggunakan tip yang saya buat ini, karena fungsi dasar dari semua
program
3D umumnya sama.
Buku ini sangat berguna terutama bagi para lulusan arsitektur dan interior desainer yang ingin
mendalami lebih lanjut teknologi komputer untuk merealisasikan/merepresentasikan ide mereka.
Buku ini juga berguna bagi para arsitek, biro konsultan maupun bagi para kontraktor untuk
mencari
ide-ide baru dalam desain mereka.

Jika Anda telanjur memiliki foto yang tampak biasa-biasa saja, lebih baik jangan dibuang
terlebih dulu. Di
dalam buku ini, Anda akan mempelajari kiat-kiat mempercantik foto yang tampak biasa menjadi
lebih sedap
dipandang, lebih pas untuk dipamer-pamerkan, dan terasa berkesan di hati. Anda akan belajar
memanfaatkan
segala tool dan fasilitas yang ada di Photoshop CS untuk merancang foto bergaya remaja, seperti
gaya gaul,
old style, pantai, laut, hijau, modis dan sebagainya.
Buku ini dibahas dengan segala kemudahannya sehingga cocok bagi yang masih pemula sampai
tingkat tinggi.
Cocok juga bagi orang awam maupun mereka yang bergerak di bidang digital photography.
Sebagai pelengkap, buku ini disertai dengan CD berisi file-file latihan, font, bonus electronic
book, katalog,
dan lain sebagainya yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan Anda.

Kalau website Anda ingin laris, ciptakanlah album foto online di dalamnya! Memang benar
bahwa
sebagian besar aktivitas peselancar website adalah mencari content. Tapi, content tidak melulu
berwujud teks. Selain teks, foto-foto adalah content yang paling banyak dicari dan diburu. Tak
heran
jika situs komunitas fotografi seperti Fotografer.Net berhasil menjadikan dirinya sebagai situs
album
foto paling ramai, riuh, dan aktif.
Buku ini berisi cara membuat album foto online yang praktis, mudah dipelajari, dan cocok bagi
webmaster pemula menggunakan Macromedia Dreamweaver MX 2004. Jika foto Anda masih
tampak
cacat, kurang bergaya, dan tampak biasa-biasa saja, pakailah software Fireworks MX yang juga
dibahas
di sini sebagai materi tambahan agar Anda puas bermain-main dengan album foto online dan
foto-foto
digital tersebut. Sebagai bonus, disertai pula dengan CD berisi file-file latihan dan koleksi
foto/gambar
yang ada dalam buku.

17 Efek Teks mengagumkan dalam 1 buku! Gregorius Agung merupakan salah satu dari
sedikit desainer
grafis yang memahami teknik-teknik membuat efek yang memukau. Dan dalam buku ini, ia
menampilkan
rahasia membuat belasan efek teks spektakuler dan fantastis menggunakan software desain grafis
paling baru
dan paling kondang, Photoshop CS. Anda akan belajar membuat teks Kaboom, Twister, Air
Mancur, Broken
Glass, dan masih banyak lagi.
Dengan harga yang terjangkau dan full color, buku ini menjadi solusi paling hemat jika Anda
ingin belajar
teknik pembuatan efek menggunakan Photoshop CS. Selain itu, buku ini lebih ringkas dibanding
buku lainnya
sebab masing-masing efek hanya dibahas sebanyak 2-4 halaman saja. Jadi, dalam buku yang
tipis namun
berbobot ini, Anda akan mendapat banyak kejutan baru di setiap halamannya.
Diposkan oleh Mr X di 10:50 0 komentar Link ke posting ini

Buku Office

Membahas teknik pembuatan aplikasi database menggunakan Microsoft Access Project 2003 dan
SQL
Server 2000. Pada buku ini diberikan 101 teknik menggunakan Microsoft Access Project yang
merupakan bagian dari Microsoft Access sebagai front end atau antarmuka program aplikasi dan
SQL
Server 2000 sebagai back end atau database.
Dengan menggunakan SQL Server 2000 sebagai database maka program database yang dibuat
menjadi
lebih andal. Selain itu dibahas salah satu bagian dari Microsoft Access yang dapat kita gunakan
untuk
berkolaborasi dengan database yang lain yaitu Microsoft Access Project. Dengan menggunakan
Microsoft Access Project maka kita dapat membuat program aplikasi dengan lebih mudah.
Materi mencakup tip dan trik database, tabel, koneksi database, form, report, view, macro, dan
stored procedure. Pembahasan dirancang sesederhana mungkin agar mudah dipahami.

Buku ini mengajak Anda menelusuri misteri-misteri yang ada di dalam MS Excel 2003 yang
jarang sekali
diungkap oleh buku lain. Di sini, Anda akan temukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
berikut:
Bagaimana cara menggambar grafik tanpa bantuan mouse?
Apa yang disebut dengan Scenario itu? Dan bagaimana ia bisa kita pakai untuk mengukur
penyusutan
barang?
Bagaimana cara mendesain objek 3 dimensi menggunakan MS Excel 2003?
Apa itu Freeze dan apakah penting artinya buat efisiensi pekerjaan kita?
Bagaimana cara melihat rumus dan mencetaknya dengan printer?
Bagaimana teknik tercepat mengkonversi angka Arab ke angka Romawi?
Buku ini akan mengulas beragam tema dalam MS Excel 2003, seperti fungsi-fungsi logika,
matematika,
statistik, serta tip dan trik menarik lainnya. Ada 101 jawaban atas pertanyaan yang mungkin akan
selalu Anda
ajukan.

Buku ini mengulas rahasia dan sisi tersembunyi Microsoft PowerPoint 2003 yang biasanya
jarang diungkap
oleh penulis-penulis lain. Di sini, Anda akan temukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
berikut:
Bagaimana caranya mengubah font secara serentak?
Bagaimana caranya mewarnai clip art?
Apakah sebuah objek bisa diputar-putar secara cepat?
Apa fungsi Lock Aspect Ratio dalam Fill Effects?
Apa beda Nudge Shadow Left dan option-option lainnya yang berfungsi untuk memberi
bayangan?
Apakah harus dibutuhkan MS PowerPoint 2003 untuk memutar presentasi yang telah kita
ciptakan?
Bagaimana caranya mengepak presentasi dalam sebuah CD?
Ada banyak sekali jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Dan, apabila Anda ingin menjadi
seorang
desainer slide presentasi yang benar-benar efektif, efisien, serta kreatif, buku ini cocok buat
Anda.

Apakah Anda tahu bagaimana cara membuat garis panjang hanya dengan memberi ketukan tiga
kali pada
keyboard? Apakah Anda sadar bahwa selama ini Anda adalah orang yang boros kertas dan ingin
menghemat?
Apakah Anda bisa menghitung rumus matematika super-rumit langsung menggunakan MS Word
2003? Jika
Anda tidak tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, maka itu belumlah seberapa sebab
masih ada 98
pertanyaan lagi yang harus Anda cari tahu jawabannya!
Buku ini memang unik sebab menggali sisi-sisi MS Word 2003 yang jarang sekali disentuh,
diperhatikan,
apalagi dimanfaatkan. Padahal, jika Anda tahu semua rahasianya, Anda akan menjadi seorang
penulis yang
serba efisien dan praktis. Cobalah baca buku ini sebab buku ini menawarkan kejutan yang akan
membuat
Anda tahu sepenuhnya rahasia ratusan hal yang tersimpan di dalam program MS Word 2003.

Buku ini secara khusus hadir untuk melengkapi buku sejenis yang telah ada dengan
memfokuskan
penggunaan berbagai fungsi dan fasilitas yang dimiliki progam aplikasi Microsoft Excel.
Mengedepankan
pembahasan 83 studi kasus terapan berbasis komputer untuk membantu pembaca dalam
mengelola dana
yang dimilikinya. Materi bahasan ditulis sistematis dengan bahasa yang lugas, jelas, mudah,
singkat, dan
sederhana. Ditujukan kepada semua kalangan yang berminat mempelajari perencanaan keuangan
secara
benar dan terarah. Tanpa perlu belajar secara khusus dan berlatar belakang pendidikan tertentu,
Anda dapat
langsung mengoperasikannya.
Buku ini disertai pula dengan CD berisi file contoh studi kasus yang dapat dimodifikasi sesuai
dengan
kebutuhan. Setiap bahasan studi kasus dilengkapi media latihan dengan arahan penyelesaian dan
ilustrasi layar
untuk memudahkan Anda mempelajari materi tanpa harus selalu berhadapan dengan komputer
sehingga
proses belajar menjadi efektif dan efisien.

Menulis skripsi, tesis, dan karya ilmiah itu gampang! Buku ini berisi kiat-kiat praktis membuat
laporan
penelitian, seperti skripsi, tesis, dan karya ilmiah menggunakan MS Word 2003. Anda akan
mengenal teknik
cepat mengatur paragraf, margin, spasi, penomoran halaman, pembuatan kutipan, penyusunan
indeks
otomatis, pembuatan daftar pustaka langsung-jadi, teknik pencarian dan koreksi teks, pembuatan
kurva,
rumus-rumus sulit, grafik batang, header-footer, dan banyak lagi. Selain itu, Anda akan mendapat
contoh
sebuah skripsi yang dapat memicu inspirasi Anda saat ini.
Tak dapat disangkal lagi, inilah buku tentang teknik pembuatan skripsi, tesis, dan karya ilmiah
paling
komprehensif, to-the-point, dan dibahas lewat cara yang paling bersahabat!

Buku ini berisi tip dan trik tentang pemrograman aplikasi database dengan Microsoft Access
2000,
2002, dan 2003. Buku ini berisi beberapa tip untuk beberapa objek dari Microsoft Access. Tip-tip
yang
dibahas meliputi topik database, tabel, query, form, report, keamanan database, menu, dan VBA
(Visual Basic for Application). Berbagai macam tip untuk kemudahan yang diberikan oleh
Microsoft
Access untuk membangun aplikasi dibahas di sini.
Buku ini menyajikan materi dengan sederhana agar mudah dipahami oleh pembaca. Walaupun
sederhana, buku ini mencakup aspek-aspek penting penggunaan program aplikasi Microsoft
Access.
Dengan demikian, tentunya buku ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Dengan
membaca
buku ini Anda bisa menambah wawasan dalam membuat program aplikasi dengan Microsoft
Access.
Label: Voip Buku Office
Diposkan oleh Mr X di 10:25 0 komentar Link ke posting ini

Juli 02, 2008


Menggunakan Control Image 1

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 12:55 0 komentar Link ke posting ini

Menggunakan control Picture box 3

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 12:42 0 komentar Link ke posting ini

menggunakan control Picture box 2

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 12:19 0 komentar Link ke posting ini

menggunakan control picturebox 1

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 12:04 0 komentar Link ke posting ini

Menggunakan Combo dan Listbox

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 11:42 0 komentar Link ke posting ini

Teknologi VSAT untuk Berbagai Aplikasi di Masa Depan


1. Pendahuluan
Dewasa ini, pelayanan telekomunikasi memainkan peran yang sangat penting dalam modernisasi
kehidupan manusia dan menjadi sangat diperlukan dalam tiap aspek kehidupan seperti bisnis,
perdagangan, rumah tangga, industri, dan sebagainya. Secara tradisional, pengembanganpengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi selama ini menggunakan teknologi
terrestrial, tetapi disadari bahwa penyebaran teknologi semacam itu memerlukan biaya investasi
yang sangat tinggi dan waktu pengembangan yang lama. Teknologi terrestrial seperti wirelines
secara umum telah menunjukkan kinerja yang sangat bagus dalam mengakomodasikan
pelayanan umum. Sejak tahun 1990, teknologi satelit dipandang sebagai salah satu teknologi

yang sesuai untuk menyediakan solusi yang memadai di beberapa negara.


Pada masa yang lalu, aplikasi-aplikasi satelit kebanyakan digunakan untuk komunikasi jarak jauh
(trunk to trunk) dan sejak tahun 1990 sistem-sistem aplikasi satelit telah mampu diperbaiki
secara dramatik disebabkan oleh kemajuan dalam teknologi satelit, dan pada akhirnya telah
mengubah situasi bisnis satelit. Semua perubahan tersebut terjadi karena didorong oleh
meningkatnya permintaan para konsumen untuk hidup dengan kualitas yang lebih baik dan lebih
praktis. Berbagai aplikasi satelit jenis baru telah tersedia di pasaran seperti : Satellite Mobile
Communication, aplikasi multi media, aplikasi transaksi, dan berbagai aplikasi spesifik
(penginderaan jarak jauh, meteorologi, GPS, kedaruratan/emergency).
Saat ini teknologi satelit komunikasi menyediakan kapasitas yang sangat besar baik untuk
percakapan telepon maupun untuk transmisi video. Stasiun bumi (ground station) telah
berkurang dalam hal ukuran maupun harga bahkan telah memungkinkan untuk ditempatkan di
tempat pelanggan.
Kecenderungan akhir-akhir ini dalam sistem-sistem satelit adalah meliputi ketentuan-ketentuan
pelayanan satelit langsung ke pengguna akhir dan menyediakan pelayanan-pelayanan dalam
cakupan skala regional maupun skala global. Pada dasawarsa yang lalu, ukuran stasiun bumi
masih berupa antena besar dengan diameter 10-20 meter, tetapi saat ini ukurannya hanya sebesar
telepon genggam. Sebaliknya ukuran dan berat satelit menjadi jauh lebih besar dan sangat
canggih. Sebagai gambaran, pada dasawarsa 1970-an, satelit dengan 12 transponder memiliki
berat sekitar 200 kg, tetapi sekarang berat satelit bisa mencapai lebih dari 2 ton dengan muatan
10 kW. Kemajuan teknologi dalam bidang elektronik dan teknologi pesawat peluncur satelit
memungkinkan kemajuan yang pesat dalam teknologi satelit.
Komunikasi satelit akan memainkan peranan yang sangat penting dalam infrastruktur informasi
global dalam menyediakan pelayanan-pelayanan global, personal, dan mobile, melalui akses
langsung atau bergabung dengan sistem komunikasi terrestrial melalui apa yang disebut sebagai
gateways. Dengan kemajuan teknologi pemroses digital berkecepatan tinggi untuk video
menggunakan teknologi kompresi video digital (digital video compression), transmisi radio
menghadapi perubahan dalam berbagai aspek industri penyiaran (broadcasting).
Perusahaan-perusahaan komunikasi global cenderung untuk mencari berbagai kesempatan bisnis
komunikasi satelit guna menyediakan cakupan telekomunikasi penuh skala global. Diantara
proyek-proyek yang sekarang sedang berjalan antara lain: Iridium, Teledesic, Globalstar,
Odyssey, ICO. Sedang proyek-proyek yang berskala regional antara lain seperti : ACeS dan
AMPT. Kesempatan-kesempatan lain dalam bisnis satelit adalah menyediakan pendistribusian
video skala global secara penuh, komunikasi-komunikasi data berkecepatan tinggi, dan Internet
berkecepatan tinggi. Pasar pendistribusian video atau satelit penyiaran langsung (DBS, direct
broadcasting satellite) tumbuh dengan sangat pesat. Di Amerika pelanggan sistem DBS akan
meningkat dari 2 juta sampai sekitar 4 juta. Trend dan pertumbuhan pasar DBS di Amerika
secara otomatis akan mempengaruhi pasar global. Sebaliknya penggunaan Internet telah tumbuh
secara dramatis hanya dalam waktu 2 tahun terakhir ini. Keterbatasan lebar pita (bandwidth)
masih merupakan masalah utama. Penundaan-penundaan dan gangguan-gangguan yang sering
membuat frustasi merupakan masalah umum yang sering timbul, dan pemanfaatan satelit
diharapkan dapat membantu mengatasi hal tersebut.

Teknologi satelit saat ini menjadi sangat menarik bagi para pelaku bisnis telekomunikasi baik
yang berskala global maupun yang berskala regional. Dalam teknologi satelit, semakin tinggi
kemampuan yang dimiliki, semakin rendah biaya yang dikeluarkan, dan meningkatnya
permintaan-permintaan pelanggan telah menciptakan berbagai kesempatan baru yang luar biasa.
Pada akhirnya celah orbit (orbital slot) dan pita-pita frekuensi pada GEO, MEO, maupun LEO
menjadi aset yang sangat berharga. Koordinasi frekuensi antara para operator menjadi sangat
sulit dilakukan dan hal ini akan menjadi ancaman yang membahayakan bagi bisnis satelit itu
sendiri.
2. Perkembangan aplikasi-aplikasi satelit komunikasi
Telah hampir 40 tahun sejak satelit pertama di dunia diluncurkan, sejak saat itu pula berbagai
aplikasi satelit dikembangkan. Dan sejak tahun 1964, hampir semua satelit komunikasi berada
pada posisi Geostasionary Earth Orbit (GEO). Posisi GEO ini kira-kira berada pada ketinggian
35000 km di atas permukaan bumi. Orbit-orbit pada posisi ini menyederhanakan sistem-sistem
operasi dan infrastruktur stasiun bumi. Tiga atau 4 satelit GEO dapat menyediakan cakupan
pelayanan telekomunikasi untuk seluruh dunia. GEO menjadi sangat padat, karena kemampuan
antena stasiun bumi untuk membeda-bedakan antara satelit-satelit tersebut dibatasi oleh ukuran
antena. Karena keterbatasan orbit geostasioner ini, beberapa produsen satelit mengajukan usulan
untuk memanfaatkan orbit-orbit yang lebih rendah baik Low Earth Orbit (LEO, 1000 km dari
bumi) maupun Medium Earth Orbit (MEO, 10000 km dari bumi) untuk menempatkan satelitsatelit komunikasi yang mereka produksi. Masing-masing jenis orbit tersebut memiliki beberapa
keuntungan dan kerugian sendiri-sendiri dan ini tergantung pada aplikasi-aplikasi satelit yang
akan dikembangkan.
Pada masa yang lalu, aplikasi satelit GEO kebanyakan digunakan untuk komunikasi analog jarak
jauh atau penyiaran TV analog. Bersamaan dengan perjalanan waktu, generasi pertama dari
sistem DAMA/SCPS digunakan untuk melayani wilayah rute tidak padat. Pada waktu itu
pelayanan percakapan telepon dan faksimil merupakan aplikasi paling utama yang digunakan
oleh perusahaan telekomunikasi. Perkembangan teknologi baru seperti piranti elektronik digital
dan pesawat peluncur satelit telah secara dramatis mengubah penggunaan aplikasi-aplikasi satelit
dari aplikasi data kecepatan rendah sampai aplikasi data berkecepatan skala gigabit. Munculnya
permintaan-permintaan atas berbagai aplikasi satelit telah mendorong para produsen satelit untuk
melaksanakan konsep-konsep baru dan menerapkan teknologi-teknologi yang lebih efektif
biayanya seperti improve power (EIRP and linearity), lifetime (lebih dari 15 tahun), serta
pemakaian ulang polarisasi dan frekuensi, maupun fleksibilitas muatan.
2.1. Aplikasi-aplikasi VSAT di masa depan
Hampir 30 tahun Fixed Satellite Services (FSS) telah digunakan untuk menyediakan berbagai
komunikasi di beberapa wilayah di dunia. Satelit-satelit FSS ini berada pada lokasi orbit
geostasioner (GEO) sehingga terminal bumi dapat dijaga pada posisi yang tetap. Pada masa lalu,
kebanyakan aplikasi FSS adalah untuk menyediakan komunikasi-komunikasi dua arah
(pelayanan percakapan telepon, faksimil, komunikasi data) dan penyiaran TV.
Beratus-ratus satelit FSS telah diluncurkan pada lokasi di orbitnya masing-masing oleh negaranegara maupun perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia. Saat ini, celah orbit dari GEO telah
penuh (padat) sehingga untuk pemilik satelit baru sangat kesulitan untuk masuk dan menemukan

celah orbit yang baru dan tepat bagi satelitnya.


Kemajuan teknologi komputer dan elektronik telah mengubah situasi bisnis satelit FSS. Sistem
satelit FSS mempunyai kapasitas sangat besar dengan harga sistem yang relatif rendah termasuk
biaya penyediaan terminal VSAT. Kecenderungan ini mengakibatkan sistem satelit FSS menjadi
bisnis satelit yang sangat menarik. Saat ini ketentuan-ketentuan pelayanan satelit langsung ke
lokasi pelanggan dilakukan dengan menggunakan terminal VSAT. Sistem-sistem satelit FSS
menyediakan berbagai aplikasi pada para pelanggan. Aplikasi-aplikasi tersebut tidak terbatas
hanya untuk percakapan telepon, faksimil, penyiaran TV, ataupun pelayanan komunikasi data
berkecepatan tinggi saja, tetapi juga meningkat ke pelayanan-pelayanan baru seperti multimedia,
direct to home (DTH), akses Internet, video conferencing, Satellite News Gathering (GNS),
frame relay, Digital Audio Broadcasting (DAB), dan berbagai bentuk pelayanan baru lain yang
memiliki nilai tambah. Contoh-contoh berikut adalah aplikasi-aplikasi FSS yang telah tersedia di
pasaran saat ini.
2.1.1. Pelayanan-pelayanan untuk penyiaran TV, faksimil dan percakapan telepon
Pada masa lalu, sistem satelit FSS digunakan untuk pelayanan-pelayanan percakapan telepon,
faksimil dan penyiaran TV. Dengan kemajuan teknologi fiber optik dan pengembangan
infrastruktur telekomunikasi terrestrial seperti kabel bawah laut dan transmisi fiber optik bawah
tanah, banyak sistem-sistem satelit itu yang dimanfaatkan sebagai sistem guna memback-up
sistem terrestrial. Memang disadari bahwa sistem-sistem terrestrial adalah media transmisi paling
bagus untuk layanan percakapan telepon dibandingkan sistem satelit ditinjau dari segi kualitas
dan ketersediaan lebar pita. Karena alasan tersebut, permintaan-permintaan sistem satelit tumbuh
dengan cepat dan menjadi infrastruktur yang populer untuk pelayanan-pelayanan penyiaran TV
global dan regional.
Kemajuan teknologi satelit saat ini dan dalam kerangka globalisasi menghadapi era perdagangan
bebas, telah mengubah penggunaan satelit dan sekaligus mengubah situasi bisnis satelit. Sistemsistem satelit FSS menjadi infrastruktur telekomunikasi yang penting guna meningkatkan daya
saing suatu negara dan untuk merebut kesempatan-kesempatan bisnis baru dalam menyediakan
telekomunikasi global.
Ukuran stasiun bumi saat ini semakin kecil tergantung pada frekuensi yang digunakan. Pada
tahun 1975, ukuran antena berdiameter antara 10 - 13 meter atau bahkan lebih, tetapi saat ini
ukurannya hanya berdiameter 60 cm atau bahkan kurang. Pada dasarnya kecenderungan pasar
satelit sekarang adalah untuk menyediakan pelayanan-pelayanan telekomunikasi langsung ke
pelanggan. Para pelanggan dapat menikmati pelayanan percakapan telepon, faksimil ataupun
komunikasi data sambil dalam waktu yang bersamaan juga menikmati siaran TV. Karena
keunggulan yang dimiliki sistem satelit FSS seperti misalnya : tidak tergantung pada jarak dan
dapat menyediakan layanan untuk semua cakupan wilayah, sehingga sangat menarik bagi
negara-negara dengan luas wilayah yang besar, berpulau-pulau dan tingkat kepadatan
penduduknya rendah.
2.1.2. Pelayanan-pelayanan multimedia satelit
Kemajuan-kemajuan teknologi multimedia telah meningkatkan permintaan-permintaan berbagai
pelayanan multimedia interaktif jenis baru. Beberapa pelayanan multimedia tersebut antara lain
seperti : Image viewers, full motion video players, Audio players, high quality document readers.

Dalam beberapa kasus, jenis-jenis pelayanan multimedia harus dipilih disesuaikan dengan
keterbatasan lebar pita dan permintaan pasar.
Permintaan-permintaan pelayanan multimedia tumbuh dengan pesat, tetapi dalam beberapa kasus
ada kalanya sangat sulit untuk memenuhi permintaan tersebut karena kesulitan yang dihadapi
dalam menyediakan infrastruktur multimedia. Pengembangan infrastruktur multimedia
memerlukan biaya investasi sangat besar dan waktu yang lama. Di negara-negara maju,
pengembangan infrastruktur multimedia tidak akan menghadapi berbagai masalah karena mereka
biasanya telah memiliki infrastruktur-infrastruktur jaringan telekomunikasi yang telah mapan.
Mereka bisa dengan mudah meningkatkan kemampuan jaringan dengan berbagai cara.
Sebaliknya kebanyakan negara-negara berkembang masih menitik beratkan pada pengembangan
infrastruktur telekomunikasi.
Mereka tidak memiliki dana yang mencukupi untuk diinvestasikan pada jaringan multimedia
seperti itu. Sistem satelit multimedia dapat menjadi solusi untuk mengatasi penggunaan biaya
investasi yang luar biasa besar, serta masalah kelangkaan pendanaan dan lamanya waktu yang
diperlukan untuk proyek tersebut sehingga baik negara maju maupun negara berkembang dapat
menyediakan pelayanan-pelayanan multimedia untuk memenuhi permintaan pasar.
Aplikasi-aplikasi satelit multimedia telah dikembangkan sejak sekitar 2 tahun yang lalu. Pada
dasarnya pelayanan-pelayanan multimedia dapat dikatagorikan ke dalam aplikasi pasar bisnis
dan aplikasi pasar hunian (residential market). Jenis-jenis aplikasi multimedia bisa dilihat pada
Tabel 1.

Sistem satelit multimedia digunakan tidak hanya untuk pelayanan-pelayanan multimedia seperti
yang terlihat pada Tabel 1, tetapi juga dapat melibatkan beberapa operator dan provider untuk
bergabung dan bekerja bersama pada sistem satelit multimedia antara operator telekomunikasi
yang lain seperti: value added service provider, akses internet, provider penyiaran TV atau video.

Pada segmen bumi atau sisi terminal VSAT, para pelanggan dapat menggunakan sistem-sistem
berikut jika diperlukan: terminal VSAT yang fleksibel dan berkemampuan tinggi (Affordable).
Secara teknis, satelit multimedia menggunakan teknik kompresi video independen (misalnya
MPEG I/II) dan mendukung baik point to point maupun broadcast video. di samping itu, sistem
ini memungkinkan untuk transmisi video secara simultan untuk terminal VSAT tertentu, di
samping menyediakan sistem video conferencing dua arah dengan kemampuan multipoint dan
asymmetric video.
Beberapa sistem satelit multimedia telah dioperasikan dan beberapa di antaranya masih dalam
tingkat pengembangan. Sebagai contohnya : JCSAT Japan, Koreasat, Thaicom, Measat Malaysia,
Super Bird Japan, Multimedia Asia (M2A) Indonesia, Mabuhay Pilipina. Pada dasawarsa
mendatang, sistem satelit multimedia ini akan tumbuh dan menjadi trend dunia di beberapa
negara.
2.1.3. Satelit Direct To Home (DTH)
Televisi telah menjadi bagian yang sangat penting pada kehidupan modern. Secara tradisional,
pelayanan penyiaran TV menggunakan transmisi terrestrial dan sistem analog langsung ke
rumah-rumah. Guna meningkatkan nilai tambah penyiaran TV, beberapa negara memiliki CATV
atau Pay TV (televisi berlangganan) untuk mendistribusikan program-program TV menggunakan
jaringan kabel fiber optik langsung ke pelanggan.
Dewasa ini ada kecenderungan bahwa para pelaku bisnis penyiaran TV skala global ingin
mendistribusikan program-program TV ke seluruh penjuru dunia dalam jangka waktu
implementasi yang singkat. Itulah kenapa mereka menggunakan teknologi Direct To Home
(DTH) sebagai infrastruktur TV Link untuk mengirimkan beratus-ratus program langsung ke
rumah-rumah melalui jaringan satelit.
Ditinjau dari sisi pelanggan, DTH mempunyai beberapa keuntungan, di antaranya : para
pelanggan dapat memilih berbagai macam program, berbagai layanan dapat dilayani di manapun
dan kapanpun selama masih pada sistem satelit yang sama. Secara umum pelayanan-pelayanan
yang ditawarkan oleh para provider meliputi : program-program TV gratis (program lokal,
regional, maupun internasional beserta iklan-iklannya), TV pendidikan, Pay TV dan Video on
Demand (VOD) atau Pay Per View.
Pengiriman program dalam sistem DTH menggunakan teknologi kompresi video digital,
misalnya berbasis program MPEG-II/III dengan kecepatan data bervariasi dari 1,5 sampai 6
Mbps per channel. Pada sisi penerimaan, para pelanggan dilengkapi dengan antena parabola
kecil (berdiameter 60 - 180 cm), boks antarmuka (receiver dan decoder) ke pesawat penerima
TV, serta kartu pintar (smart card) yang berkemampuan untuk mengakses sistem.
Beberapa perusahaan global dan sejumlah negara sekarang telah mengimplementasikan sistem
ini, di antaranya : DirectTV from Japan, Thaicom, Koreasat, Multimedia Asia Indonesia, Measat
Malaysia dan beberapa provider di Amerika dan di negara-negara Eropa.
2.1.4. Akses Internet melalui Satelit
Pelayanan Internet tumbuh dengan sangat pesat dan mencakup hampir semua negara di dunia.
Menurut Forrester Research, pada pertengahan tahun 1996, 11 juta pelanggan telah berlangganan
Internet. Forrester memperkirakan bahwa jumlahnya akan mencapai 52 juta pada tahun 2000.
Pada sisi lain, para pengguna sering merasa frustasi karena kecepatan yang lamban dan
dibutuhkannya waktu yang lama untuk menunggu manakala mengakses suatu informasi.
Masalah-masalah seperti ini bisa menjadi suatu bencana bagi tumbuhnya permintaan di masa

depan.
Sistem-sistem satelit dapat menjadi suatu solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Saat
ini jenis teknologi satelit telah digunakan untuk aplikasi akses Internet seperti DirectPC di
Amerika, Jepang, Kanada, dan beberapa negara di Eropa. Kecepatan akses Internet dapat
menggunakan kecepatan yang bervariasi antara 64 Kbps sampai 400 Kbps untuk keperluan
down-loading dengan asymmetric IP traffic : transaksi atau file.
Bagi pengguna skala besar, Intranet telah menjadi populer. Intranet adalah jaringan komunikasi
bisnis di suatu gedung, berbasis protokol jaringan TCP/IP. Dua karakteristik yang menarik dari
Intranet adalah bahwa Intranet bisa dihubungkan dengan Internet, atau bisa juga tidak
dihubungkan dengan Internet. Jika Intranet dihubungkan dengan Internet, Intranet harus
dilengkapi dengan perangkat lunak 'firewall'. Dibanding menggunakan jaringan terrestrial,
Intranet melalui satelit jauh lebih fleksibel dan mudah untuk dikembangkan. Sistem-sistem satelit
multimedia mempunyai kemampuan untuk mengirimkan pelayanan-pelayanan akses Internet
kepada para pengguna. Dalam beberapa kasus, sejumlah provider jaringan Internet menggunakan
sistem satelit konvensional sebagai infrastruktur internet, sebagai contoh: sambungan point to
point atau lease line menggunakan terminal VSAT.
2.1.5. Satellite News Gathering (SNG)
Pelayanan SNG menjadi jenis pelayanan yang populer diantara yang ditawarkan oleh operatoroperator satelit. Pelayanan SNG ini menyediakan pada para pelanggannya seperti perusahaanperusahaan penyiaran TV, pemerintah, untuk memiliki kemampuan yang mobile dalam meliput
program-program outdoor dan siaran langsung TV (acara berita dan olahraga) maupun untuk
memanfaatkan fasilitas-fasilitas komunikasi pada kondisi bencana atau darurat.
Dalam mengirimkan pelayanan-pelayanan SNG, operator-operator satelit dengan cara sederhana
menyediakan stasiun bumi portable atau mobile dengan kemampuan sistem audio, percakapan
telepon dan video.
Satelit-satelit dengan frekuensi-frekuensi pita Ku atau Ka memiliki karakteristik yang fleksibel
dan portabel disebabkan karena ukuran terminal VSAT mobile nya relatif kecil dan sederhana.
Kebanyakan operator satelit telah melakukan bisnis seperti ini dan permintaan-permintaan akan
tumbuh secara berarti, paralel dengan pertumbuhan bisnis penyiaran TV.
2.1.6. Satellite Video conferencing
Video conferencing adalah penggunaan peralatan audio dan video untuk menyelenggarakan
konferensi dengan orang-orang yang berada pada lokasi berbeda. Sistem pelayanan ini sekarang
masih digunakan hanya untuk tingkat yang masih terbatas. Para pengguna saat ini adalah sektorsektor bisnis dan industri seperti institusi finansial. Sistem satelit multimedia merupakan
infrastruktur yang sangat cocok untuk video conferencing dibanding dengan jaringan lain karena
tingkat fleksibilitasnya dan kemudahannya untuk dipasang di manapun
2.2. Permintaan dan Persepsi Pelanggan
Kemajuan teknologi merupakan pendorong yang paling dominan yang mengakibatkan
berubahnya masyarakat global ke dalam gagasan dan paradigma baru dalam cara hidup mereka.
Tantangan yang paling nyata bagi operator-operator telekomunikasi adalah memenuhi
permintaan pelanggan dalam jumlah besar di masa yang akan datang. Permintaan-permintaan
baru akan tercipta oleh munculnya berbagai jenis pelayanan baru kepada para pelanggan. Para
pelanggan akan memiliki beberapa alternatif pilihan dalam memilih dan menentukan kebutuhan

yang nyata.
Pada abad 21, masyarakat akan menghadapi paradigma telekomunikasi baru yang dalam waktu
singkat akan tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini. Infrastruktur-infrastruktur telekomunikasi
tidak hanya sebagai alat untuk mengirimkan pesan-pesan saja, tetapi juga merupakan basis untuk
meningkatkan produktivitas sosial dan meningkatkan kualitas kehidupan. Dalam paradigma
baru, telekomunikasi dan komputer akan berperan sebagai infrastruktur yang terintegrasi dan sisi
lain yang merupakan isi atau muatan akan diperkaya dan membuat terciptanya situasi yang
kondusif dan sinergis. Sehingga di sana akan muncul suatu penyatuan telekomunikasi, komputer
dan muatan yang akan membawa masyarakat menghadapi era informasi.
Peran telekomunikasi harus difokuskan pada kemampuan mengakses informasi dengan biaya
pelayanan yang rendah, praktis dalam menggunakan pelayanan dan akhirnya ketersediaan
pelayanan-pelayanan tersebut di manapun dan kapanpun mereka membutuhkannya.
Pada dasarnya ciri-ciri istimwea dari pelayanan telekomunikasi mempunyai karakteristik yang
unik seperti Intelligent, Multimedia, Personalised, Humanised, dan Productive. Intelligent
mengandung arti bahwa layanan tersebut mudah digunakan dan praktis penggunaannya.
Multimedia berarti bahwa setiap layanan multimedia tersedia di sana. Personalised berarti bahwa
pelayanan cukup mudah dan berguna serta dapat digunakan kapanpun dan di manapun.
Humanised berarti bahwa pelayanan berada pada satu jalur dengan karakteristik kehidupan
manusia dan mampu meningkatkan kualitas kehidupan. Productive berarti bahwa pelayanan
tersebut efisien, efektif dan ekonomis.
Ditinjau dari sisi pelanggan, ada 2 katagori kebutuhan pelanggan, yaitu kebutuhan berkaitan
dengan bisnis dan kebutuhan bagi rumah tangga/hunian. Pada katagori kebutuhan bagi hunian,
pelayanan-pelayanan yang ditawarkan harus memenuhi kebutuhan pelanggan dalam
memperbaiki kualitas hidupnya. Hal ini dicerminkan dari kondisi tingkat kesenangan hidup,
kehidupan dengan rasa aman dan praktisnya kehidupan. Sementara itu, katagori kebutuhan bisnis
adalah bahwa para pelanggan membutuhkan berbagai pelayanan yang mampu meningkatkan
produktivitas bisnis melalui kecakapan bisnis dengan menggunakan jaringan yang efisien dan
sesuai.
Ketika Mr Bill gates ditanya mengenai visinya berkaitan dengan kesempatan bisnis raksasa di
masa depan, beliau memperkirakan jika dibandingkan diantara kemajuan bisnis komunikasi,
komputer, dan hiburan (entertaintment) saat ini, maka bisnis hiburan dan bisnis-bisnis lain yang
terkait merupakan bisnis yang paling memberi harapan besar.
Di masa depan, masyarakat cenderung untuk melakukan hampir semua aktivitas mereka di
rumah (telecommuting) seperti aktivitas bisnis, berbelanja, telebanking, pendidikan, dan hiburan.
Dunia hiburan akan menjadi bisnis yang sangat menarik dengan asumsi bahwa semua itu
didukung oleh tersedianya infrastruktur jaringan. Time Warner mempersiapkan sebuah skenario
kehidupan masa datang berbasis pada kemajuan teknologi multimedia dan Internet global saat
ini. Skenario ini menggambarkan bagaimana kehidupan keluarga modern dilengkapi berbagai
fasilitas rumah tangga yang serba canggih.
2.2.1. Kebutuhan-kebutuhan hunian
Permintaan paling tinggi bagi kebutuhan hunian saat ini adalah komunikasi dasar seperti telepon
(baik telepon tetap maupun telepon bergerak), faksimil, dan televisi. Prioritas kedua dari
permintaan hunian adalah pelayanan-pelayanan multimedia yang dapat disediakan baik melalui
Internet global maupun jaringan multimedia. Besarnya permintaan hunian dipengaruhi baik oleh
tingkat pendapatan maupun tingkat pendidikan.

2.2.2. Kebutuhan-kebutuhan bisnis


Infrastruktur komunikasi untuk masyarakat bisnis menjadi alat yang sangat penting untuk
menciptakan semua aktivitas bisnis yang efektif dan efisien. Hampir semua masyarakat bisnis
membutuhkan semua tingkat fasilitas komunikasi baik pelayanan-pelayanan dasar (telepon,
faksimil, televisi, komunikasi data) maupun pelayanan-pelayanan bukan dasar (pelayananpelayanan multimedia interaktif). Sebagai contoh, dalam masyarakat bisnis penerbangan dan
perbankan, fasilitas-fasilitas komunikasi yang canggih akan menjadi alat untuk meningkatkan
daya saing bisnis mereka.
Untuk bisnis tertentu seperti perminyakan dan pertambangan, fasilitas-fasilitas komunikasi
canggih dibutuhkan untuk menciptakan operasi-operasi yang produktif dan efisien baik di
lapangan maupun di kantor. Beberapa aplikasi sistem satelit seperti satelit multimedia, global
positioning satellite, satelit penginderaan jarak jauh, satelit emergensi, menjadi infrastruktur yang
sangat kuat bagi industri-industri pertambangan dan perminyakan.
3. Tantangan-tantangan dan kesempatan-kesempatan yang tercipta oleh kemajuan teknologi
Ditinjau dari sisi pengguna, kemajuan teknologi membuat hidup menjadi lebih baik dan lebih
mudah. Fasilitas-fasilitas peralatan dan komunikasi tersedia di manapun dan kapanpun untuk
membantu dalam meningkatkan produktivitas baik pada sektor bisnis maupun sektor hunian.
Sebaliknya kemajuan teknologi juga menciptakan pasar-pasar dan permintaan-permintaan baru
pada semua sektor dan hal ini akan menjadi kesempatan dan tantangan yang sangat besar bagi
para provider pelayanan komunikasi untuk menangkap dan memanfaatkan permintaa-permintaan
pasar tersebut.
Dengan analisis yang sederhana nampak jelas bahwa komunikasi berbasis pada satelit akan
mempunyai prospek yang bagus untuk tumbuh, karena infrastruktur terrestrial tidak tersedia,
atau keterbatasan yang ada padanya, baik dalam kualitas maupun kuantitas. Lebih lagi bagi
negara yang mempunyai wilayah laut dan darat sangat besar, dan ditambah distribusi populasi
yang relatif sangat tidak merata, kesulitan-kesulitan penetrasi teknik-teknik terrestrial akan
menawarkan kesempatan-kesempatan yang bagus bagi para operator satelit.
Bagi para provider pelayanan satelit global, ada beberapa kelemahan eksternal yang akan
menjadi kendala dalam mengimplementasikan sistem-sistem satelit. Kelemahan-kelemahan
tersebut antara lain seperti : pembatasan 'landing ringhts' karena kedaulatan suatu negara,
larangan lintas batas bagi pelayanan-pelayanan VSAT berkaitan dengan keterbatasan peraturan
dan masalah politik pada pendistribusian TV satelit dan pelayanan-pelayanan percakapan
telepon. Kelemahan-kelemahan ini akan menjadi ancaman bagi bisnis satelit di masa depan.
Sebaliknya, sangat disayangkan bahwa semua bisnis satelit saat ini adalah berusaha untuk
merebut bagian dari pasar terbatas yang sama, sehingga kompetisi yang sangat keras akan terjadi
diantara para operator satelit. Dalam beberapa kasus, mereka saling bersaing pada frekuensi yang
sama. Efek negatifnya tidak saja akan menimpa para pemrakarsa, tetapi pada kasus yang
merupakan kegagalan akan menjadi suatu pemborosan sumber daya yang sangat berharga.
4. Kesimpulan
Kemajuan teknologi komunikasi satelit telah menciptakan pelayanan-pelayanan komunikasi
baru, di samping juga menciptakan kesempatan-kesempatan serta tantangan-tantangan bisnis
global. Komunikasi-komunikasi satelit diharapkan mampu menyediakan pelayanan-pelayanan
global dan terpadu (seamless) untuk setiap orang dan setiap negara. Juga memainkan peran yang

penting dalam menyediakan pelayanan-pelayanan komunikasi personal mobile skala global dan
pelayanan-pelayanan komunikasi multimedia skala global.
Kecenderungan saat ini dalam sistem satelit adalah bahwa ketentuan-ketentuan pelayanan satelit
langsung ke pelanggan dilakukan dengan menggunakan terminal VSAT. Berbagai pelayanan
satelit telah tersedia di pasaran dari pelayanan-pelayanan tradisional sampai ke pelayananpelayanan yang paling inovatif seperti pelayanan-pelayanan multimedia.
Sistem komunikasi satelit dapat digunakan untuk menyediakan berbagai pelayanan dengan
kualitas yang sama, baik di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang, baik bagi
pelanggan hunian maupun bagi pelanggan kalangan bisnis
Label: Voip Satelit
Diposkan oleh Mr X di 11:34 1 komentar Link ke posting ini

COMMON CHANNEL SIGNALING


CCS7 atau Common Channel Signaling No 7 merupakan protokol yang banyak
digunakan pada jaringan telekomunikasi. Dikenal juga sebagai protokol yang
menggunakan out of band signaling yang menawarkan berbagai keunggulan dibanding
dengan metodologi signaling lainnya.
Kemiripan dengan beberapa protokol lainnya adalah arsitekturnya yang bertingkat. CCS7
terdiri atas empat tingkatan, tiga tingkat MTP[Message Transfer Part] dan satu Call
Control Protocol.
Ada dua komponen penting dalam suatu komunikasi lewat telepon. Yang pertama dan
terpenting adalah isi komunikasi itu sendiri, yaitu suara, fax, data dan lain sebagainya.
Yang kedua adalah informasi yang memerintahkan sentral telepon untuk membangun
hubungan komunikasi dan arah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Informasi ini
disebut sebagai signaling. Karena digunakan secara luas, signaling telefoni ini di
standarkan oleh ITU, standar-standar ini kemudian dikenal sebagai protokol. Salah
satunya adalah CCS7. Sebenarnya bukan hanya ITU yang membuat standarisasi
untuk Signaling System No7 ini, melainkan ada beberapa lembaga standarisasi
lainnya, namun lembaga yang bertanggung jawab atas administrasinya adalah ITU.
Pada awalnya protokol ini dirancang untuk menyampaikan informasi berkenaan
dengan pembangunan jalur hubungan komunikasi dan pemutusannya antar sentral
telepon, kemudian diperluas cakupannya untuk berbagai tugas sehubungan dengan
pengumpulan dan pelaporan informasi yang diperlukan bagi pengiriman dan
pembangunan hubungan telepon. Standar CCS7 sendiri saat ini telah meliputi
spesifikasi yang luas dan beraneka ragam fungsi fungsi pengaturan dalam hubungan
telepon. Dan, CCS7 terbukti sangat sukses dan tangguh.
Saat ini dengan kecenderungan konvergensi antara jaringan berbasis circuit switching
dan packet switching [jaringan IP], CCS7 menjadi perhatian penting bagi para
perancang untuk menyatukan dua dunia ini. Pemahaman CCS7 merupakan

komponen penting untuk memahami kinerja jaringan saat ini maupun di jaringan di
masa depan.
Tujuan dari tinjauan umum ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang peran
CCS7 dalam jaringan telepon saat ini, untuk menyelusuri asalnya dan mempelajari
arsitekturnya serta melihat perkembangannya di masa mendatang.
Untuk lebih jelasnya tentang SS7 dapat dilihat pada potongan slide dibawah ini.

Label: Voip Telekomunikasi


Diposkan oleh Mr X di 11:10 0 komentar Link ke posting ini

Buku Teknologi Informasi

Inilah buku yang ditunggu-tunggu bagi Anda yang ingin mempersiapkan diri mengambil ujian
CCNA
yang telah direvisi, nomor ujian 640-801. Edisi baru CCNA Study Guide terlaris ini meliputi:
Pembahasan secara mendalam setiap materi ujian CCNA
Informasi praktis untuk solusi internetworking Cisco
Ratusan pertanyaan review yang menantang
Software persiapan ujian terbaru, termasuk test engine, contoh pertanyaan simulasi, dan
electronic flashcards (dalam CD yang disertakan bersama buku ini)
Mencakup semua materi ujian yang terpercaya, termasuk:
Perencanaan dan perancangan network
Implementasi dan operasi
Troubleshooting LAN dan WAN
Teknologi komunikasi

Buku dapat dijadikan panduan yang memadai untuk menggunakan VideoStudio yang saat ini
telah mencapai versi 7.0. Pada bab awal buku ini disampaikan pengetahuan dasar editing
video, yaitu format-format video yang sering digunakan, jenis camcorder, port capture, dan
peralatan lain yang dibutuhkan sebagai bekal sebelum melangkah lebih jauh. Pada bagianbagian
selanjutnya dibahas tentang antarmuka VideoStudio beserta fasilitas dan cara
mengaturnya, cara melakukan capture video, filter video, efek transisi antara dua klip, video
overlay untuk membuat Picture In Picture (PIP), penambahan teks, hingga penambahan
suara dan finalisasi file video ke dalam berbagai media dan format, termasuk cara membuat
kartu ucapan elektronik berbasis video dengan format executable (.EXE).

Saat ini banyak perusahaan yang menginginkan untuk menampilkan profil perusahaannya dalam
CDROM yang dapat dijalankan secara otomatis melalui komputer. Dengan Flash, keinginan
tersebut
dapat dipenuhi dengan memuaskan. Berbagai teknik yang dikuasai oleh desainer Flash ditambah
dengan kemampuan mengintegrasikan keinginan manajemen perusahaan, akan dihasilkan profil
perusahaan yang indah dan dinamis.
Buku ini mengupas tentang pemanfaatan Flash MX 2004 untuk pembuatan company profile
pribadi
dan perusahaan, presentasi, atau promosi produk yang dikemas dalam CDROM. Sehingga
pengguna
lebih tertarik melihat profil pribadi/perusahaan Anda, ataupun memanfaatkan berbagai produk
yang
Anda presentasikan secara visual digital melalui CDROM.

Problem utama dalam pembuatan aplikasi web seringkali terletak pada pencetakan laporan yang
tidak
rapi. Jika menggunakan default tampilan di web browser hasil pencetakan tidak terlalu
memuaskan.
Pemisahan halaman seringkali tidak pada batas yang diinginkan. Namun jika mengandalkan
pemanfaatan aplikasi pengolah kata (word processor) yang berjalan di salah satu sistem operasi,
maka
sistem operasi lain tentunya tidak dapat membaca laporan tersebut dengan format yang sama,
bahkan
mungkin tidak ada aplikasi yang terhubung dengan laporan tersebut. Untuk itu diperlukan bentuk
laporan yang universal dan dapat digunakan oleh komputer dengan sistem operasi apapun.
Laporan PDF dianggap cukup universal dan telah tersedia aplikasi pembacanya di berbagai
sistem
operasi, baik Windows maupun Linux. Untuk itu diperlukan kemampuan tambahan agar PHP
dapat
membuat laporan dalam format PDF.
Di dalam buku ini membahas mengenai pembuatan laporan berbasis PDF untuk aplikasi web.
Trik
dalam pembuatan laporan PDF dapat ditemukan di sini untuk mempermudah membuat bentukbentuk
laporan yang diinginkan.

Buku ini merupakan sebuah tutorial belajar komputer bagi mereka yang ingin cepat mahir
menggunakan
komputer, baik untuk keperluan kantor, organisasi, maupun untuk aktivitas pribadi.
Pendekatan yang digunakan yakni tutorial praktis, berlatih menggunakan perangkat komputer
dengan
software yang paling banyak dijumpai. Dengan demikian seseorang yang belum pernah
menggunakan
komputer sekalipun bisa melakukannya dengan mengikuti petunjuk dalam buku ini.
Pembahasan juga dibuat selengkap mungkin mencakup berbagai fasilitas dan fitur program
populer, termasuk
pengelolaan file dan setting Windows. Bagi mereka yang sudah menggunakan komputer, buku
ini
memberikan banyak sekali tip dan trik dalam menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien.
Buku ini cocok digunakan sebagai modul kursus komputer, materi kuliah Diploma
Kesekretarisan, pedoman
belajar mandiri, bahkan sebagai pemacu belajar siswa SMP dan SMA.

Selama ini mungkin Anda menggunakan Internet hanya untuk surat-menyurat (email) atau
mencari informasi (browsing). Akan tetapi, Internet sebenarnya juga dapat dijadikan ladang
penghasilan Anda. Jika Anda lihat, perusahaan seperti Amazon.com yang telah memiliki
nama sebagai toko buku terlengkap tanpa pernah membuka toko secara fisik. Kue bisnis
yang didapatkan oleh Amazon.com juga tidak tanggung-tanggung dan pasti menggiurkan
siapa saja.
Buku ini mengajarkan Anda untuk mulai menggunakan Internet untuk bisnis Anda. Anda
akan ditunjukkan bagaimana menjual informasi yang Anda miliki kepada orang lain dengan
biaya yang minim karena menggunakan Internet. Ditunjukkan juga suatu model bisnis
dimana Anda dapat melibatkan orang lain sebagai kepanjangan tangan Anda, mirip dengan
yang selama ini dilakukan Amazon.com untuk memperluas jangkauan pemasarannya.
Melalui buku ini, Anda dapat segera memulai bisnis Internet Anda. Kupon diskon hosting
yang terdapat di dalam buku ini juga akan semakin memudahkan Anda memulainya dengan
biaya seminim mungkin.

Dewasa ini, tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak menggunakan komputer,. Akibatnya,
timbul
suatu kebutuhan sekuriti untuk sistem komputer. Kita telah banyak mendengar kejadian pada
dunia
komputer, khususnya jaringan Internet, yang menghadapi serangan virus, worm, Trojan, DoS,
Web
deface, pembajakan software, sampai dengan masalah pencurian kartu kredit.
Oleh karena sistem keamanan komputer sangat krusial, suatu usaha pencegahan dan
pendeteksian
penggunaan komputer secara tidak sah juga diperlukan. Dengan membuat sistem keamanan
komputer
maka kita akan melindungi data agar tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berhak dan
mencegah
agar orang yang tidak berhak tidak menyisipkan atau menghapus data.
Buku ini akan menceritakan konsep dasar dari suatu sistem keamanan komputer, khususnya yang
berbasis pada Internet. Materi yang dibahas meliputi dasar mengapa kita perlu peduli terhadap
keamanan, mengenal dunia underground, cracker dan hacker, membahasa cara membangun
firewall
sebagai perlindungan dari kejahatan Internet, antisipasi dan strategi keamanan, sistem keamanan
yang
berbasis pada Internet, strategi backup hingga membuat policy. Buku ini layak menjadi pegangan
Anda
yang bergelut di dunia komputer------baik sebagai pemerhati, praktisi, mahasiswa, bahkan
masyarakat
umum.

Meskipun Microsoft Windows masih mendominasi pengguna komputer, ketertarikan untuk


menggunakan sistem operasi selain Windows tampaknya tak terbendung lagi. Namun demikian,
hambatan yang seringkali muncul terletak pada jumlah komputer yang dimiliki untuk instalasi
sistem
operasi yang berbeda. Padahal dengan hanya 1 komputer saja, Anda dapat menjalankan banyak
sistem
operasi. Dengan adanya boot manager XOSL yang berbasis grafis dan dibantu sedikit trik, Anda
sudah
dapat melakukan instalasi berbagai sistem operasi dalam 1 PC dengan aman, bahkan dapat
mengembangkannya sampai 3 sistem operasi.
Buku ini membahas cara membuat sistem multiboot atau instalasi banyak sistem operasi dalam
sebuah
komputer. Pembahasan dimulai dari persiapan disket pendukung, pembagian partisi harddisk,
instalasi
boot manager XOSL, sampai dengan kombinasi 3 sistem operasi sekaligus dalam 1 komputer.
Sistem
operasi yang digunakan antara lain adalah Microsoft Windows 9x, Microsoft Windows XP,
Linux
Redhat 9.0, Linux Suse 9.0 dan Linux Mandrake 9.0.
Label: Voip Buku IT

Diposkan oleh Mr X di 10:51 1 komentar Link ke posting ini

Juli 01, 2008


Menggunakan control Options

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 13:08 0 komentar Link ke posting ini

Menggunakan Control Checkbox

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 12:40 0 komentar Link ke posting ini

Control Label dan Textbox 2

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 12:18 0 komentar Link ke posting ini

ControlLabel dan Textbox 1

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 11:49 0 komentar Link ke posting ini

Menggunakan Control Command Button 3

Label: Voip VB
Diposkan oleh Mr X di 11:10 0 komentar Link ke posting ini

Buku Internet

Membuat website yang cantik dan kaya animasi itu gampang! Dulu, merancang website yang
benar-benar
indah, cemerlang, dan kreatif merupakan tugas yang berat. Kita harus me-layout tampilan web
secara hatihati
dan memasukkan gambar-gambar ke dalamnya dengan tingkat ketelitian yang tak terbayangkan.
Sekarang, dengan menggunakan Adobe Photoshop CS dan Dreamweaver MX 2004 plus Adobe
ImageReady
CS yang terbundel dalam satu paket yang sama, merancang website yang fantastis dan penuh
dengan animasi
akan terasa sangat mudah. Di sini, Anda akan belajar me-layout website, menciptakan slice,
membuat
rollover button, merancang tombol-tombol, membuat remote rollover, dan kreasi-kreasi animasi
seperti
animasi tirai, mesin tik, dan sebagainya lewat cara yang step-by-step, lengkap, dan penuh
gambar.
Di akhir bab, Anda akan mendapat banyak tip dan trik untuk mengoptimalisasi tampilan website
Anda lewat
cara yang singkat. Buku ini disertai pula dengan CD berisi file-file latihan, font, dan bonus
sampel bab buku
Elex Media dalam format PDF, serta bonus lainnya untuk memperkaya wawasan Anda.

Sudah banyak sekali buku mengenai internet yang terbit di pasaran, namun di antara buku-buku
tersebut tidak ada yang khusus ditujukan untuk siswa/i SMP dan SMU. Buku ini disusun untuk
membantu siswa/i SMP dan SMU agar dapat mengenal, memahami, dan bisa memakai secara
praktis
beberapa program aplikasi populer di internet.
Ada banyak hal yang dapat kita lakukan melalui internet, misalnya: browsing, searching,
chatting,
mailing, transfer file, belanja online, forum online dan lain-lain. Buku ini membahas bagaimana
melakukan semua kegiatan itu serta menjelaskan aplikasi apa saja yang dapat digunakan untuk
mendukung kegiatan tersebut.
Materi pembahasan disusun sedemikian rupa agar mudah dan menyenangkan untuk dipelajari.
Disajikan dengan gaya penulisan yang sederhana dan disertai dengan contoh latihan yang bisa
diaplikasikan oleh siswa/i SMP dan SMU. Beberapa teori dasar, contoh, dan latihan diberikan
dalam
beberapa modul yang terpisah sesuai dengan pokok bahasan.
Label: Voip buku internet
Diposkan oleh Mr X di 10:57 0 komentar Link ke posting ini
08/08/01 - 08/09/01 08/06/01 - 08/07/01 Halaman Muka
Langgan: Entri (Atom)

IP Address Lookup

Pablo Picasso Art of the Day


David Beckham Sports News
Pictures from Electron Microscopes

BENDERA INDONESIA

PENGHITUNG PEMBACA
Web Counter

BLOG ARCHIVE

09 (4)
o Oktober (2)

Foto-foto BTS Installation

Mendebug Multi servis acces Node

o Maret (2)

Teknik Crosconnect transmisi E1

Menggunakan Site Master Untuk Tes VSWR

08 (179)
o Desember (5)

Drive Test Pengukuran Kualitas Sinyal GSM-BTS

Web telah berevolusi

Telah Resmi: Google Kini Mendukung IPv6

Ilmuwan Indonesia Buat Internet 100 Kali Lebih Cep...

Kabel Bawah Laut Google Menyatukan Asia Tenggara

o November (5)

Space Diversity

Konsep MIMO

Keuntungan Spatial Diversity

Komunikasi MIMO

Mengapa Multiple Antenna ???

o Oktober (7)

Contoh konfigurasi DSLAM 9800

ZXDSL 9210 Commissioning Manual

Command dalam konfigurasi DSLAM Outdoor 9806

Topologi Jaringan Adsl Divre 7

DEbuggIng OutDoor DSLAM 9806 ZTE

CARA KERJA ADSL

INTEGRASI DSLAM 9800

o September (6)

Metro Ethernet

Teknologi Metro Ethernet

Strategi Implementasi Teknologi ASON (Automatic Sw...

Apa itu Routing?

Menseting Modem ADSL mengunakan ISP Telkom Speedy

Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL)

o Agustus (8)

Perbandingan PDH dan SDH

PENGULANGAN

Feeder Window Installation

Installing the antena

Checking instalation of antena pole

PARAMETER_PARAMETER KEY PERFORMANCE INDICATOR


CDMA...

Installing a Board

Rake Receiver Untuk Peningkatan Performansi

o Juli (115)

Analisis Lintasan Sinyal

Spectrum Clearence

Standar untuk W-LAN

Sistem PHS (Personal Handy-Phone System)

Sistem DECT (Digital Enhanced Cordless Telecommuni...

Kapasitas Sistem CDMA2000 1x

Kontrol daya pada CDMA2000 1x

Sistem CDMA2000 1x

Podjok Telco: Transmisi E1

Podjok Telco: VSWR

Installing The GPS antena Feeder

Installing Monitoring Sistem

Installing external cable of cabinet

Installing internal cable of cabinet

Installing Cabinet

Tutorial MapInfo - Workspace dan Query

Precautions In Conveying

Unpacking for Inspection

Engineering preparation

Optimaliasi Jaringan Radio (Radio Network Optimisa...

Instalation Flow

TRAFFIK PADA CDMA

HP dan PDA dari Indonesia yang compatible untuk op...

HP 2116 sebagai modem internet tidak bisa konek

Ponsel HSDPA Terbaik

Setting GPRS dan MMS jempol di Nokia 5200

Mengaktifkan HSDPA di LG Viewty

Setting Modem Nokia 6255 Pake Flexi

Setting Modem Nokia 5310 Operator Simpati

Migrasi StarOne dan Flexi ke Pasca Bayar

Kecepatan Download IM3 Tidak Stabil

Siaran TV Nokia N92

Setting GPRS K610i untuk telkomsel

install pocket Quran untuk HP LG KG200

Setting GPRS Mentari Nokia 5200

Setting GPRS Mentari LG KG320

Keamanan Jaringan UMTS

Alokasi Kanal Frekuensi UMTS

Quality of Service Dalam UMTS.

Karakteristik Layanan UMTS

Metode Duplex Dual Mode Pada UMTS

Protokol UTRAN

Arsitektur Sistem Jaringan UMTS.

WCDMA

Evolusi 2G Ke 3G

Perkembangan Komunikasi Data Bergerak

CDMA Handoff

Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)

Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

Spread Spectrum

Prinsip Kerja Sistem GSM

Peningkatan Kapasitas Sel

Perkembangan teknologi transfer data pada jaringan...

Pertarungan Internet Wireless Broadband di Jalur A...

Solusi Kegagalan Call dari Flexi ke GSM

Analisa Kegagalan Call dari Flexi ke GSM

Data Performansi Jaringan

Konfigurasi dan Spesifikasi MSC Telkom Flexi di Ja...

Jenis-jenis kegagalan panggilan (Call Failure)

Konsep Dasar Jaringan GSM

Membuat File exe

Menambah Control Pada Project

Tutorial Mapinfo-Data Sumber

Menambah dan menghilangkan file pada project

Bluetooth

IrDA

Membuat dan menyimpan project

bekerja dengan project 3

bekerja dengan project 2

Bekerja dengan project1

GEOPROSESSING

ARSITEKTUR IPV6

ISDN2

Cellular Technology

Mengenal Menu

Mengenal tab index

Packet Switching System (X.25, Frame relay, ATM)

Broadband

INTERNET

Wireless LAN

Mengenal Fasilitas Fokus

Menggunakan control slider dan Progres Bar

Menggunakan Control Drive Files

Buku Pemrograman

Dasar Sistem Transmisi

Jaringan Lokal Akses Tembaga, Jarlokar, Jarlokaf

Kebijakan menyikapi tarif telepon murah

PERBANDINGAN WIRELESS,WiFi dan WIMAX

Kenapa axis bisa cepet internetan?

ELEMEN/PERANGKAT WiMAX

Menggunakan Control Calendar dan Status Bar

Podjok Telco: VPN

Podjok Telco: RADIUS

Sistem Komunikasi Satelit Orbit Rendah

Podjok Telco: Lowongan XL Fresh Graduate

Kekurangan teknologi baru HSDPA

Cara setingGPRS &MMS Benq S81 via operator XL, Tel...

Teknologi Sellular GSM dan CDMA

Menggunakan Control Image 2

Buku Grafik

Buku Office

Menggunakan Control Image 1

Menggunakan control Picture box 3

menggunakan control Picture box 2

menggunakan control picturebox 1

Menggunakan Combo dan Listbox

Teknologi VSAT untuk Berbagai Aplikasi di Masa Dep...

COMMON CHANNEL SIGNALING

Buku Teknologi Informasi

Menggunakan control Options

Menggunakan Control Checkbox

Control Label dan Textbox 2

ControlLabel dan Textbox 1

Menggunakan Control Command Button 3

Buku Internet

o Juni (33)

SELAYANG PANDANG
Semua video tutorial yang ada dalam blog ini saya ambil dari cd tutorial produksi
BAMBOOMEDIA. Dan anda bisa mendapatkannya dengan mudah di persewaan cd
bajakan di sekitar jalan kaliurang Yogyakarta dan jalan - jalan lainnya di Yogyakarta juga
. Mohon maaf bila ada pihak - pihak yang merasa dirugikan .

What Money Will Buy


$$$
What money will buy:
A bed but not sleep
Books but not brains
Food but not appetite
Finery but not beauty
A house but not a home
Medicine but not health
Luxuries but not culture
Amusements but not happiness
Religion but not salvation

HUMOR
LABEL

ADSL (13)

BUKU HARDWARE (1)

buku internet (1)

Buku IT (1)

Buku Office (1)

BUKU OS (1)

Buku Pemrograman (1)

CDMA (24)

GIS (4)

GSM (9)

HSDPA (1)

Internet (10)

Satelit (4)

Series Video Instalation BSSB CDMA2000 (13)

Telekomunikasi (36)

UMTS (10)

VB (35)

wimax (5)

MY FRIEND

Blog Arqom

abuubaidah.wordpress.com

Game Travian Online

telecommunicationforall.blogspot.com

www.bimo.web.id

perencanamuda.wordpress.com

easycomputertutorial.blogspot.com

cdc UGM

cafe-music.blogspot.com

ibr94.blogspot.com

madunektar.blogspot.com

http://wp-themes.designdisease.com/testrun/

dewien12.blogspot.com

aldedi.blogspot.com

telekomui.org

rodo-heweh.blogspot.com/

antzon.wordpress.com

butetkartaredjasa.blogdetik.com

turboskuad.wordpress.com

achamaniaous.blogdetik.com

riyantoro.wordpress.com

www.tele-satellite.com

podjoktelco.blogspot.com

www.selular.co.id

lukiarif.wordpress.com

ahmadhaniyah.wordpress.com

elektronika-elektronika.blogspot.com

dennycharter.wordpress.com

nokiaedition.blogspot.com

okiwi.wordpress.com

Yodama.wordpress.com

tarakan

tarakan

NASKAH

pogotel.blogspot.com/feeds/posts/default

pogotel.blogspot.com/feeds/posts/default ?alt=rss

Aristotle Quote of the Day


TIME IS MONEY
WebSitePulse MTR - traceroute
REAL TIME BLOG TRAFFIC FEEDS

Live Traffic Feed


Indonesia arrived from google.co.id on "BLOG BUAT BELAJAR: 08/07/01 - 08/08/01"
Jakarta, Jakarta Raya arrived from images.google.co.id on "BLOG BUAT BELAJAR: Dasar
Sistem Transmisi"
Jakarta, Jakarta Raya arrived from images.google.co.id on "BLOG BUAT BELAJAR:
08/06/01 - 08/07/01"
Purwakarta, Jawa Barat arrived from google.co.id on "BLOG BUAT BELAJAR: Analisis
Lintasan Sinyal"
Balikpapan, Kalimantan Timur arrived on "BLOG BUAT BELAJAR: Buku Pemrograman"
Kuala Selangor, Selangor arrived from google.com.my on "BLOG BUAT BELAJAR:
PERBANDINGAN WIRELESS,WiFi dan WIMAX"
Oslo arrived from google.com on "BLOG BUAT BELAJAR: PERBANDINGAN
WIRELESS,WiFi dan WIMAX"
Jakarta, Jakarta Raya arrived on "BLOG BUAT BELAJAR: Analisis Lintasan Sinyal"
Yogyakarta arrived on "BLOG BUAT BELAJAR: 08/07/01 - 08/08/01"
Jakarta, Jakarta Raya arrived from images.google.co.id on "BLOG BUAT BELAJAR:
08/06/01 - 08/07/01"
Watch in Real-Time
Options>>

Feedjit Live Blog Stats

TES KECEPATAN INTERNET

Movie Trailers
.

ATOM
Site Feed

TANGGALAN

NGEBLOG

LOGO

ANDA INGIN MEMBUAT SEJARAH


IKLAN LAPTOP SONY
KOMENTAR

<style> .hosting
{ color:#CCCCCC; fontfamily:Trebuchet MS;
font-weight:bold; fontsize:3px; marginbottom:0px; } </style>
Your browser does not
support inline frames.
Click <a
href="http://oggix.com">
oggix.com for free
Shoutbox TagBoard</a>
Guestbook. <br/> <h1
class="hosting"><a
alt="Free Shoutbox"
href="http://oggix.com">
Free Shoutbox</a></h1>
supported by
IDwebhost.sg <a
alt="Cheap Singapore
Hosting"
href="http://idwebhost.sg
"><h1
class="hosting">Cheap
Singapore
Hosting</h1></a> &
<h1 class="hosting"><a
alt="Jual Beli Egold
Indonesia Murah"
href="http://egoldindone
sia.info">Jual Beli Egold
Indonesia
Murah</a></h1>
68065
A55K1lUyjnQ=
1
Name :
Web URL :
Message :

http://
by. oggix.com

more smileys

Shout!!

Reset

Blogspot Template by Isnaini Dot Com

Anda mungkin juga menyukai