Anda di halaman 1dari 4

M.

YUSUF MAGHRIBI

TE-2C / 4.39.18.0.14

TUGAS TEKNIK TRANSMISI

1. Apa yang dimaksud pengaturan jarak saluran dalam kHz dari sistem AMPS? Apa jenis modulasi yang
digunakan?
Jawab:
Pengaturan jarak saluran dalam KHz pada system AMPS adalah RF dengan bandwidth 30KHz
dengan menampung 832 kanal duplex diantaranya 21 dicadangkan untuk pengaturan panggilan
dan sisanya untuk komunikasi suara. AMPS sekarang didasarkan pada 30-kHz saluran jarak
menggunakan modulasi frekuensi. Deviasi puncak adalah 12 kHz. Pita selular masing-masing dibagi
menjadi dua untuk mengizinkan persaingan. Dengan demikian hanya 12,5 MHz dialokasikan untuk
satu operator selular untuk setiap arah transmisi. Dengan jarak 30-kHz , ini menghasilkan 416
saluran. Namun, nominal 21 saluran yang digunakan untuk tujuan kontrol dengan sisa 395 saluran
yang tersedia untuk Mobile end-user. Praktek umum dengan AMPS adalah untuk menetapkan
frekuensi saluran 10-50 untuk setiap sel untuk lalu lintas Mobile. Tentu saja jumlah frekuensi yang
digunakan tergantung pada beban lalu lintas yang diharapkan dan probabilitas pemblokiran. Daya
yang dipanasi dari situs sel disimpan pada tingkat yang relatif rendah hanya dengan ketinggian
antena cukup untuk menutupi area sel. Ini memungkinkan penggunaan kembali frekuensi saluran
yang sama ini di sel nonadjacent di CGSA yang sama dengan gangguan cochannel sedikit atau tidak
ada. Rencana penggunaan kembali frekuensi yang terkoordinasi dengan baik memungkinkan
puluhan ribu panggilan simultan melalui CGSA.

2. Mengapa kita melakukan pemisahan sel? Berapa perkiraan diameter sel praktis minimum (batasan
ini membelah).
Jawab:
Karena dengan sel yang lebih kecil menggunakan daya pemancar yang lebih rendah dan antena
yang lebih ringan, sehingga memungkinkan penggunaan kembali frekuensi yang lebih besar.
batas praktis untuk membelah sel, sering dengan sel dengan radius 1-mil (1,6 km). Di bawah normal,
operasi sel besar, antena biasanya Omnidirectional. Kapan membelah sel digunakan, 60 ◦ atau 120 ◦
directional antena sering digunakan untuk mengurangi gangguan yang ditimbulkan oleh
peningkatan penggunaan kembali frekuensi.
3. Kapan handover diperlukan?
Jawab:

Handover terjadi karena kualitas atau daya ratio turun di bawah nilai yang dispesifikasikan dalam
BSC. Penurunan level sinyal ini dideteksi dari pengukuran yang dilakukan MS maupun BTS.
Konsekuensinya handover ditujukan ke sel dengan sinyal lebih besar. Selain itu, handover dapat
terjadi apabila traffic dari sel yang dituju sudah penuh. Saat MS melewati sel, dialihkan ke
‘neighbouring cell’ dengan beban traffic yang lebih kecil.

4. Kehilangan transmisi seluler bervariasi sesuai dengan empat faktor selain jarak dan frekuensi,
apakah itu?
Jawab:
1. Noise
Noise adalah sinyal-sinyal yang tidak diinginkan yang selalu ada dalam suatu sistem transmisi. Noise
ini akan mengganggu kualitas dari sinyal terima yang diinginkan dan akhirnya menggangu proses
penerimaan dan pengiriman data.
Menurut sumbernya noise ini dapat dibedakan menjadi :
 Internal Noise, akibat thermal, intermodulasi, crosstalk
 External Noise, akibat atmosphere, extraterrestrial, man made.
 Random Noise adalah noise yang terjadinya tidak bisa diprediksi.
Macam-macam random noise:
 Thermal Noise : noise akibat adanya efek panas
 Intermodulation noise : noise akibat masuknya frekuensi asing ke saluran komunikasi
 Crosstalk noise : noise akibat masuknya sinyal asing ke saluran komunikasi
 Impulse noise : noise akibat masuknya sinyal yang memiliki level tegangan yang cukup tinggi
secara tiba-tiba ke saluran komunikasi
 Fading noise : noise akibat perubahan kondisi atmosfer bumi
 Statistical noise adalah noise yang terjadi dapat diprediksi.
Macam-macam statistical noise:
 Redaman : turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat karakteristik media
 Tundaan : keterlambatan datangnya sinyal sehingga memperlambat pemrosesan

2. Interferensi
Interferensi adalah sinyal pengganggu yang tidak diinginkan dimana frekuensinya berdekatan atau
sama dengan sinyal yang diinginkan serta berdaya besar.
Dalam dunia telekomunikasi dan IT yang berbasis satelit ada hal yang tidak mungkin dihindari yaitu
gangguan/ Interferensi, namun dengan batasan toleransi tertentu masih dapat diterima.
Ada beberapa jenis kategori Interferensi:
 Interferensi antar jaringan satelit adalah gangguan yang diakibatkan jarak antara satelit
satu dengan yang lainnya
 Interferensi jaringan Terrestrial adalah gangguan yang disebabkan frekuensi kerja
dari sistem sama
 Interferensi Croos polarisasi adalah gangguan disebabkan dari pengguna frekuensi
yang sama dan power yang dipancarkan/Transmitter
 Interferensi Co channel (antar kanal) adalah gangguan disebabkan oleh frekuensi
channel atau tidak ada jarak antar kedua frekuensi (Guard band)
 Interferensi Retransmit adalah gangguan disebabkan ketidak sempurnaan instalasi
st.bumi/SNG yang bekerja pada frekuensi 52-88 Mhz sehingga frekuensi radio FM
88-108 Mhz akan masuk ke dalam sistem up link
 Interferensi Intermodulasi antar Carrier adalah gangguan ini ketidak linearan
Dari power amplifier (HPA) bila digunakan untuk multi carrier, terjadi akibat:
1. kedekatan satelit
2. Coverage yang saling overlapping
3. Band frekuensi yang sama

3. Redaman
Redaman adalah turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat karakteristik media,
merupakan salah satu jenis noise yang kejadiannya dapat diprediksi
Redaman adalah hambatan pada media telekomunikasi yang menyebabkan sinyal akan semakin
lemah untuk jarah yang jauh.

4. Fading
Fading adalah penyimpangan atenuasi yang mengalami sinyal carrier-termodulasi telekomunikasi
terhadap media propagasi tertentu
Fading merupakan gangguan komunikasi yang gejalanya dapat dirasakan oleh penerima akibat
adanya fluktuasi (ketidaktetapan) level daya sinyal yang diterima oleh receiver
 Multipath Fading, Fading yang terjadi karena terdapat objek antara pengirim dan penerima
sehingga gelombang yang sampai ke penerima berasal dari beberapa lintasan (multipath)
dan fluktuasi yang terjadi bersifat cepat (fast fading)
Terdiri dari:
 Rician, jika sinyal yang dominan adalah sinyal yang bersifat Line Of Sight (direct path).
 Rayleigh, jika sinyal yang dominan adalah sinyal yang bersifat tidak langsung (indirect path).
 Shadowing, Fading yang terjadi karena adanya efek terhalangnya sinyal sampai ke penerima
akibat oleh gedung bertingkat, tembok, dll dan fluktuasi sinyal yang terjadi bersifat
lambat (Slow fading).
5. Ada berapa rentang fade (desibel) yang kita harapkan pada tautan seluler?
Jawab:
SINAD minimum (noise interferensi sinyal dan distorsi terhadap gangguan distorsi noise) adalah 12
dB. SINAD ini setara dengan ambang batas −116 dBm atau 7 µV / m. Ini mengasumsikan transceiver
seluler dengan antena dengan keuntungan bersih 1 dBd (dB lebih dari dipol). Gain antena kotor
adalah 2,5 dBd dengan hilangnya saluran transmisi 1,5-dB. Gain 1-dBd setara dengan gain 3.16-dBi
(mis., 0 dBd = 2.15 dBi). Selanjutnya, nilai ini setara dengan tingkat penerimaan isotropik −119,16
dBm (Ref. 8). Salah satu tujuan desain untuk sistem seluler adalah untuk lebih atau kurang
mempertahankan batas sel pada kontur 39-dB μ (Ref. 9). Perhatikan bahwa 39 dBµ = −95 dBm
(berdasarkan impedansi 50 pada 850 MHz). Kemudian pada kontur ini, terminal seluler akan
memiliki fade margin 24,16-dB. Jika pemancar seluler memiliki output 10-W per saluran dan gain
antena 12 dBi dan kehilangan saluran 2-dB, EIRP akan menjadi 20 dBW atau 50 dBm. Kehilangan
jalur maksimum ke kontur 39-dBµ adalah 50 dBm - (- 119,16 dBm) atau 169 dB.

Anda mungkin juga menyukai