UNIT 1
IDENTIFIKASI SISTEM DAN RESPON TRANSIEN
LABORATORIUM KENDALI
Window.
b. Gunakan fungsi step agar respon system dapat ditampilkan.
c. Amati respon sistem yang diperoleh serta catat karakteristiknya
(Tr, Tp, Ts).s
1.1.3. Sistem Orde 2
1
a. Ketikan fungsi alih pada Command Window atau Editor
𝑠 2 +𝑠+3
Window.
5
figure
subplot(311), impulse(G);
subplot(312), step(G);
subplot(313), step(G/s);
d. Time Raise
e. Time Settling
f. Time Peak
g. Steady State
h. Overshoot
JAWAB :
a. STEP RESPONS
- Grafik
- Analisis :
Dari data yang diperoleh diatas, terlihat bahwa grafik tidak
mengalami osilasi, selain dilihat secara visual melalui grafik
juga melihat dari nilai Damping ratio yang bernilai nol,
Overshoot bernilai nol, serta natural frequency bernilai nol.
Hal ini berarti alih fungsi ini tidak memiliki nilai damping
ratio, overshoot, serta natural frequency. Sehingga system
dapat dikatakan stabil.
b. BODE PLOT
- Grafik
- Analisis :
Dari data yang diperoleh diatas, grafik menunjukan bahwa
nilai saat M-90 derajat adalah 0, serta nilai M0 yang berupa
10
f. Steady State = 1
g. OS= 0
BAB III
ANALISIS
3.1.Dasar Teori
Sistem kendali loop tertutup (closed-loop control system) adalah sistem
kendali yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung terhadap
aksi pengendaliannya. Dengan kata lain sistem kendali loop tertutup
adalah system kendali berumpan-balik. Sinyal kesalahan penggerak, yang
merupakan selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan-balik (yang
dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal keluaran dan
turunannya), diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil
kesalahan dan membuat agar keluaran sistem mendekati harga yang
diinginkan. Hal ini berarti bahwa pemakaian aksi umpan-balik pada loop
tertutup bertujuan untuk memperkecil kesalahan system[1].
Sistem kendali loop terbuka (open-loop control system) adalah sistem
kendali yang sinyal keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi
pengendaliannya. Dalam hal ini sinyal keluaran tidak diukur atau
diumpanbalikan untuk dibandingkan dengan sinyal masukannya. Sebuah
contoh praktis adalah mesin cuci (washing machine). Sejak perendaman,
pencucian dan pembilasan pada me sin cuci ini tidak mengukur sinyal
keluaran,misalnya kebersihan pakaian yang dicuci[1].
Dalam prakteknya sinyal masukan sistem kendali umumnya tidak
diketahui sebelumnya (bersifat random), sehingga masukan sesaat sulit
untuk dianalisis. Di dalam menganalisis maupun merencanakan sistem
kendali harus ada satu dasar perbandingan performansi dari berbagai
sistem kendali, Dasar ini dapat disusun dengan menetapkan sinyal uji
tertentu dan membandingkan respon yang terjadi terhadap sinyal-sinyal
masukannya. Sinyal masukan uji (test input signals) yang sering
digunakan adalah fungsi tangga, fungsi ramp, fungsi sinusoidal, fungsi
percepatan, fungsi impulsa, dan sebagainya. Penggunaan sinyal uji ini
dapat dibenarkan, karena terdapat korelasi antara karakteristik sistem
12
terhadap sinyal masukan uji tersebut. Dari berbagai sinyal uji yang
dijelaskan diatas dapat dilakukan analisis dengan mudah, karena sinyal-
sinyal tersebut merupakan fungsi waktu yang sangat sederhana. Respon
waktu sistem kendali terdiri dari respon "transien" dan "steady state".
Respon transient adalah respon sistem yang berlangsung dari keadaan awal
sampai keadaan akhir, sedang respon steady state adalah kondisi keluaran
sesudah habis respon transien hingga waktu relatiftak terhingga[1].
Karakteristik selain kestabilan mutlak yang perlu diketahui yaitu
kestabilan relatif dan kestabilan tunak ( steady state ). Respon transien
system kendali sering menunjukkan osilasi teredam sebelum mencapai
kondisi steady state. Jika keluaran steady state sistem tidak sama dengan
masukannya maka sistem tersebut mempunyai kesalahan kondisi steady
state. Kesalahan inilah yang merupakan tolok ukur ketelitian suatu
system[1].
Sinyal Step adalah sinyal yang nilainya berubah dari satu level (biasanya
noI) ke level yang lain (A) dalam waktu yang sama (zerotime). Sinyal
Ramp. Ramp adalah sinyal yang nilai startnya nol dan bertambah besar
secara linier bersama waktunya. Sinyal Parabolik adalah sinyal uji berupa
parabolik. Sinyal Impuls didefinisikan sebagai sinyal yang memiliki
nilai nol pada saat t = 0 dan tak terhinga amplitudonya[1].
13
3.2.Penjelasan Praktikum
a. Step Response
b. Bode Plot
Hasil Percobaan :
Dc gain = 1.0003
Dumping ratio_bode = 0.3704
Pada Bode Plot diatas, letak M0 berada pada titik Magnitude saat nol,
serta letak dari M-90 selalu berada di titik tertinggi pada magnitude.
c. Percobaan Orde 1
1
Diketahui fungsi alihnya = 𝑠+3
d. Percobaan Orde 2
1
Diketahui fungsi alih = 𝑠 2 +𝑠+3
b. Tp = 1.93
c. Ts = 7.87
d. OS = 38.7%
Hasil Perhitungan :
𝜋−𝛽
a. Tr = 𝜔𝑑
2.55 rad
3.14−2.554 3.14−2.554 0.586
Tr = = 2(3.14)/(10.5−1.93) = 0.733 = 0.799
𝜔𝑑
𝑑𝑡 10.5−1.93
b. Tp = = = 4.285
2 2
4 4
c. Ts = 𝜉𝑤𝑛 = 0.7 = 5.714
S5 1 6 8
S5 7 42 56
1 6 1 8 1 0
−[ ] −[ ] −[ ]
7 42 7 56 7 0
S5 7 7 7
=0 =0 =0
7 7 7 0 7 0
−[ ] −[ ] −[ ]
0 0 0 0 0 0
S5 7 7 7
=0 =0 =0
0 0 0 0 0 0
−[ ] −[ ] −[ ]
0 0 0 0 0 0
S5 0 0 0
=0 =0 =0
[1] Dosen UNY., “Modul Dasar Sistem Kendali”, Bab 1 dan Bab5
Edisi 1, Yogyakarta:UNY, hal 1-18 dan hal 115-145.