UNIT 1
IDENTIFIKASI SISTEM DAN RESPON TRANSIEN
LABORTORIUM KENDALI
Disusun oleh:
Rio Yudhistira
3332170035
2019
BAB I
METODOLOGI PRAKTIKUM
c) Didapatkan gambar
e) Tentukan pula DC gain jika diketahui magnitude pada step input adalah 3
dengan menggetikan perintah berikut :
u = 3;
ss = 0.998;
dcgain = ss/u
f) Tentukan nilai naturar frequency dengan mengetikan perintah berikut :
dt = (2.56-0.679);
wd = 2*pi/dt;
wn = wd/sqrt (1-dampingratio^2)
c) Didapatkan gambar
a) Ketikkan fungsi alih dari pada command window atau editor window
a) Ketikkan fungsi alih dari pada command window atau editor window
( )
Orde 1 =
( )
( )
Orde 2 =
( )
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa nilai dari persentase yang diambil
adalah 0.5 untuk keduanya
BAB III
ANALISA
Yang dimana maksud dari perintah num adalah nilai pembilang dan den adalah
nilai penyebut maka dari perintah diatas fungsi alih yang diuji coba adalah
pada Gambar 3.1 dapat dilihat karakter dari system tersebut dengan menampilkan
karakter diagram maka akan diketahui nilai dari spesifikasi system, system ini juga bisa
dibilang dengan dalam keadaan yang stabil dikarenakan dapat melihat nilai akhir.
Pada percobaan ini juga dicari nilai OS, damping ratio dengan menggunakan
perintah berikut:
peak = 1.25;
ss = 0.998;
os = 100*(peak-ss)/ss
dampingratio = -log(os/100)/sqrt(pi^2+(log(os/100))^2)
dt = (2.56-0.679);
wd = 2*pi/dt;
wn = wd/sqrt (1-dampingratio^2)
Dc gain adalah perbandingan dari nilai steady state dan magnitude dari step
input dan dapat dicari dengan persamaan berikut :
=
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa percobaan 1 hampir sama dengan
nilai perhitungan dan juga system yang diuji merupakkan system yang stabil
3.3.2. Percobaan 2
Respon transien adalah respon sistem yang berlangsung dari keadaan awal
sampai keadaan akhir. Respon transien menunjukkan karakteristik output terhadap input
dalam time domain. Karakteristik suatu sistem kendali biasanya dilihat dari respon
transiennya.\ Untuk menganalisa sistem kendali biasanya digunakan standar input
seperti fungsi impulse, step, ramp, atau sinusoidal. Input yang paling sering digunakan
adalah unit step, karena input ini menyediakan informasi tentang karakteristik respon
transien dan steady state dari suatu sistem.
3.3.5. Percobaan 3
Pada percobaan 3 ini membahas tentang system berorde-1 yang mana memiliki
fungsi alih seperti berikut:
Dan dengan memasukkan perintah berikut ke dalam matlab dengan fungsi step :
num = [3];
den = [1 3]
step (num,den)
Untuk menghitung nilai time rise dan time settling digunakan persamaan
berikut:
= 2.2
=4
3.3.5. Percobaan 4
Pada percobaan 4 ini membahas tentang system berorde-2 yang mana memiliki
fungsi alih seperti berikut:
Dan dengan memasukkan perintah berikut ke dalam matlab dengan fungsi step :
num = [3];
den = [1 1 3]
step (num,den)
=
4
= 2%
3
= 5%
% = −( 1− )
System orde2 yang dicoba menunjukan nilai karakternya yang dimana system ini
bisa dibilang stabil
3.3.6. Percobaan 5
Pada percobaan ini dapat dilihat hasilnya adalah system yang tidak stabil
dikarenakan tidak terlihatnya nilai akhir atau nilai stabil pada system.
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil percobaan dan teori yang ada dapat diambil beberapa
kesimpulan pada percobaan ini yaitu sebagai berikut.
1. Identifikasi system adalah penggolongan / pemisahan system dimana
dipisahkan dengan suatu variabel untuk dianalisa, contohnya adalah time
response dan frequency response.
4. Pesamaan orde 1 hanya memiliki time rise dan time settling dan tidak
memiliki nilai time peak dan juga overshoot
[1] Wiryadinata, R., & Asisten Laboratorium Kendali. (2019). Modul Praktikum
Dasar System Kendali. Cilegon : Laboratorium Kendali
[2] Fatchul Arifin (2015). Respon Waktu dan Respon Frekuensi. Yogyakarta :
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta