PENDAHULUAN
1
2
µm(2). Adapun abu hasil pembakaran batubara dalam boiler menghasilkan abu
terbang (Fly ash) dan abu dasar (Bottom ash). Abu terbang disebut fly ash adalah
material yang tidak bisa terbakar habis dan yang ikut terbawa terbang oleh gas
panas. Sedangkan, Abu Dasar (Bottom ash) adalah material sisa pembakaran
batubara yang tidak terbawa oleh gas panas. Abu terbang hasil pembakaran
batubara umumnya dilepaskan ke atmosfir tanpa adanya pengendalian, sehingga
dapat menimbulkan pencemaran udara. Oleh karena itu diperlukan adanya
perhatian terhadap lingkungan dan pengendalian pencemaran terhadap abu
terbang tersebut sebelum dilepaskan ke alam, untuk hal itulah PLTU seharusnya
memperhatikan hal tersebut, maka dibentuklah suatu sistem pengendalian abu
dengan nama sistem ash handling.
Sistem dari Ash Handling ini bisa dikatakan krusial dan penting karena
jika abu hasil pembakaran tidak dikendalikan maka akan mencemari lingkungan
atau dapat menyebabkan para pekerja disana mendapatkan Penyakit Akibat Kerja
(PAK), dan sistem tersebut penting sama hal pentingnya dengan alat yang terdapat
di sistem tersebut, alat dengan nama Electricstatic Precipitator ini berfungsi
untuk menangkap abu-abu yang berterbangan di dalam alat tersebut, alat inilah
yang berperan untuk mengumpulkan debu dan menyaringnya sehingga yang
keluar dari stack hanyalah uapnya saja.
Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan alat untuk mengurangi atau
mengkontrol abu terbang. Alat yang paling efektif untuk digunakan adalah
electrostatic precipitator (ESP). Berdasarkan latar belakang di atas maka akan
dilakukan observasi dengan judul Analisis Kinerja Electrostatic Precipitator (ESP)
Berdasarkan Besarnya Tegangan DC Yang Digunakan Terhadap Perubahan Emisi
Di PT. IP Unit Pembangkitan Suralaya
2. Apakah terdapat perubahan nilai efisiensi dari pertama kali PLTU dibangun
hingga sekarang?
3. Berapakah tegangan yang harus dibangkitkan agar mencapai efisiensi yang
dibutuhkan PLTU Suralaya, jika Efisiensi EP tergantung pada tegangan yang
dibangkitkan?
4. Bagaimana cara membangkitkan tegangan untuk efisiensi EP?
1.4 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka dari itu penulis mendapatkan tujuan
sebagai berikut,
1. Mengetahui efisiensi EP di PLTU Suralaya
2. MengAnalisis ada atau tidaknya perubahan nilai efisiensi dari pertama kali
PLTU dibangun hingga sekarang
3. Mengetahui dan mengAnalisis tegangan yang harus dibangkitkan agar
mencapai efisiensi yang dibutuhkan PLTU Suralaya
4. Mengetahui cara membangkitkan tegangan untuk efisiensi EP
2. Observasi
Observasi yaitu mengamati kondisi langsung dilapangan dan mengambil
data yang diperlukan dalam perhitungandan Analisis, seperti data tekanan, betuk
perpipaan, gambar dan sebagaiya.
3. Wawacara (Iterview)
Teknik pengambilan data dengan melakukan wawancara secara langsung
kepada pihak-pihak yang dinilai memiliki informasi tentang materi atau data
untuk mendukung penyelesaian masalah yang dibahas di dalam laporan ini.
4. Analisis
Metode ini dilakukan dengan menganalisis langsung kasus yang sedang
diteliti sehingga didapatkan hasil dari kasus tersebut.