Anda di halaman 1dari 12

MODUL V

RESPON FREKUENSI

Eggie Yayang Dewangga Rilangi (F1B016025)


Asisten : Hari Surya Satma Bowo (F1B0150021)
Tanggal Percobaan :8 Oktober 2018

ES2232 – Praktikum Rangkaian Listrik


LAB. LISTRIK DASAR - TEKNIK ELEKTRO – UNRAM

Abstrak
Pada praktikum modul 5 tentang Respon Frekuensi, akan dilakukan 2 percobaan yaitu, kombinasi
seri rangkaian RLC dan kombinasi paralel rangkaian RLC. Kemudian percobaan ini dimaksudkan untuk
mengetahui nilai tegangan pada masing-masing bebannya untuk yang dirangkai seri dan mengetahui nilai
arus pada masing-masing beban yang dirangkai parallel dan juga mengetahui bagaimana yang terjadi
apabila frekuensinya di ubah-ubah sesuai pentunjuk yang diberikan. Frekuensi resonansi yang dihasilkan
dari rangkaian RLC seri maupun parallel bergantung pada besarnya nilai inductor dan kapasitor

Kata kunci: Frekuensi Resonansi, Rangkaian RLC dan Beban (inductor dan kapasitor)

1. PENDAHULUAN frekuensi resonansi rangkaian


RLC paralel.
Pada percobaan respon frekuensi
terdapat dua sub pembahasan yaitu
kombinasi seri rangkaian RLC dan 2. DASAR TEORI
kombinasi paralel rangkaian RLC,
dimana setiap sub memiliki tujuan 2.1 Respon Frekuensi
yaitu:
Respon frekuensi merupakan hubungan atau
1.1 Kombinasi Seri Rangkaian RLC relasi frekuensi tak bebas pada kedua besaran
magnitude dan phasa diantara input sinusoidal
Tujuan: steady state dan output sinusoidal steady state
1. Untuk dapat menentukan secara
eksperimen Frekuensi Resonansi Gelombang AC merupakan sebuah gelombang
sebuah rangkaian LC seri. yang berbentuk sinusoidal. Pada rangkaian yang
2. Untuk dapat membuktikan Resonansi menggunakan sumber AC akan timbul respons
dari sebuah rangkaian LC seri dengan yang bergantung pada besarnya kapasitansi
Formula dan/atau induktansi dalam rangkaian tersebut.
1
f R= Resonansi adalah suatu kondisi di mana
2 π √ LC rangkaian dieksitasi dengan frekuensi naturalnya,
ini menyebabkan nilai |H(jω)| mencapai nilai
1.2 Kombinasi Paralel Rangkaian RLC minimum dan maksimum. Nilai |H(jω)| merupakan
respon frekuensi yang direpresentasikan sebagai
Tujuan: perbandingan output respon Y(jω) terhadap input
1. Untuk dapat menentukan sinusoidal X(jω) atau yang lebih dikenal dengan
frekuensi resonansi rangkaian fungsi transfer dan domain jω:
RLC parallel secara praktek.
Y ( jω)
2. Untuk dapat mengukur nilai arus |H(jω)| =
percabangan dan impedasi dari X ( jω)

MODUL 5|Praktikum Rangkaian Listrik 2018


Frekuensi yang menyebabkan kondisi tersebut saat terjadi resonansi (XL=XC) maka harga
terjadi disebut dengan frekuensi resonansi (ω0), impedansi rangkaian mencapai nilai minimum dan
atau sering digunakan juga, f 0 / fr. besarnya samadengan nilai resistornya. saat
impedansi minimum inilah arus yang mengalir
Suatu rangkaian dikatakan beresonansi ketika mencapai maksimum.
tegangan terpasang V dan arus yang dihasilkan I
berada dalam kondisi satu fasa. Misalkan :

Hal ini berlaku baik pada rangkaian resonansi


seri RLC maupun rangkaian resonansi paralel.
Hanya saja, pada resonansi seri RLC, rangkaian
mencapai titik maksimum saat fr-nya sedangkan
pada rangkaian resonansi paralel RLC, rangkaian
mencapai titik minimum saat fr-nya.
Terlihat bahwa ketika V dan I satu phasa,
impedansi yang dihasilkan seluruhnya komponen Dalam rangkaian seri RLC impedansi total
riil atau impedansi kompleks hanya terdiri dari rangkaian dapat dituliskan sebagai berikut:
komponen resistor murni (R). Dengan kata lain
konsep resonansi adalah menghilangkan komponen Ztot = R + j(XL- XC)
imajiner /reaktansi saling meniadakan.
Dari hubungan ini akan terlihat bahwa
Bila terjadi resonansi, dimana frekuensi reaktansi induktif dan kapasitif selalu akan saling
resonansi = fr maka reaktansi = 0, :Z = R mengurangi. Bila kedua komponen ini sama besar,
(impedansi mencapai harga minimum);I mencapai maka akan saling meniadakan, dan dikatakan
maksimum. Bila tidak terjadi resonansi, maka bahwa rangkaian dalam keadaan resonansi.
Reaktansi ≠ 0, Z >R; Bila f < fr (sebelah kiri harga Resonansinya adalah resonansi seri.
fr) reaktansi bersifat kapasitif dan arus mendahului
tegangan. Bila f > fr (sebelah kanan fr) reaktansi Demikian pula halnya pada rangkaian paralel
bersifat induktif dan arus ketinggalan terhadap RLC admitansi total rangkaian dapat dituliskan
tegangan. sebagai:
Sementara itu untuk resonansi pada rangkaian Ytot = G + j(BC- BXL)
paralel, yang 0 adalah suseptansinya, bukan dimana G adalah konduktansi dan B adalah
reaktansinya yang menyebabkan ada tegangan suseptansi.
maksimum karena rangkaian RLC paralel yang
beresonansi akan bertindak seperti open circuit
Dari hubungan ini juga akan terlihat bahwa
dengan nilai ω0 yang sama karena XL = XB.
suseptansi kapasitif dan induktif akan selalu saling
mengurangi. Pada keadaan resonansi, kedua
Rangkaian RLC dapat terjadi ketika nilai
suseptansi tersebut akan saling meniadakan.
induktansinya sama besar dengan nilai
Resonansinya adalah resonansi paralel. (Ramdhani
kapasitansinya sehingga kedua nilai ini akan saling
Mohamad.190)
menghilangkan dan menyebabkan rangkaian RLC
tersebut hanya memiliki sifat Resistif. Ketika XL =
a. Rangkaian resonansi seri
XC,
1
ωL=
ωC

1
f R=
2 π √ LC

MODUL 5|Praktikum Rangkaian Listrik 2018


3.1 Spesifikasi Alat Dan Komponen

1. Resistive Load (1 buah)


2. Inductive Load (1 buah)
3. Capasitive Load (1 buah)
4. Function Generator (1 buah)
5. Digital Multimeter (1 buah)
6. Kabel Probe (1 buah)
7. Kabel Penghubung secukupnya.
Gambar 2.1 Rangkaian Seri RLC.
(Sumber: myrihtspot.com)

Resonansi Seri terjadi saat XL = XC,

1 3.2 Kombinasi Seri Rangkaian RLC


ωL=
ωC - Gambar Rangkaian

1
ω0≡ ω│resonansi =
ωC
1
f 0=
2 π √ LC
Disini ωO atau fO adalah frekuensi yang
membuat rangkaian bersifat resistif dan terjadi arus
maksimum atau tegangan maksimum pada R.
Gambar 3.2.1 Rangkaian percobaan respon frekuensi
b. Rangkaian resonansi parallel kombinasi seri RLC. (Tim Lab. Listrik
Dasar)

- Langkah percobaan

Mengatur
Mengatur
Merangkai frekuensi
sesuai gambar (menghitung
3.3.1
3.3.1 dengan persamaan
dengan persamaan
))
Gambar 2.2 Rangkaian Parallel RLC.
(Sumber: taspenku.com)

Saat BC = BL,, maka dapat dituliskan sebagai Mencatat hasil mengukur VLL ,
berikut: percobaan
percobaan V ,VRR dan
VCC ,V dan V
VLC
LC

Gambar 3.2.2 Langkah percobaan A.

Disini ωO adalah frekuensi yang membuat


rangkaian bersifat resistif dan terjadi arus
maksimum atau tegangan maksimum pada R.

3. METODOLOGI

MODUL 5|Praktikum Rangkaian Listrik 2018


Mengatur frekuensi Merangkai sesuai Mengatur frekuensi
Merangkai sesuai gambar 5.3.1 ± 20 (menghitung
± 20 (menghitung
gambar 3.3.1 dengan persamaan)
dengan persamaan)

Mencatat
Mencatat hasil
hasil mengukur ILL , ICC
Mencatat hasil mengukur
mengukur V VLL ,, percobaan ,VRR dan ILC
LC
percobaan
percobaan VCC ,VRR dan VLC
LC

Gambar 3.3.3 Langkah percobaan B.


Gambar 3.2.3 Langkah percobaan B.

3.3 Kombinasi Paralel Rangkaian RLC 4. HASIL DAN ANALISIS

- Gambar Rangkaian 4.1 Kombinasi Seri Rangkaian RLC

4.1.1 Hasil Dan Perhitungan


Tabel 4.1 Hasil pengukuran percobaan
pembuktian rumus frekuensi resonansi
rangkaian seri RLC.
R L C F VC VL VR VLC
(Ω) (H) (μF) (Hz) (V) (V) (V) (V)
24 1,51 2 74.58 1.60 3.028 0.1 5.05
24 1,51 4 56.13 1.6 3.025 0.12 5.03
24 1,51 8 39.69 10.31 13.74 0.15 5.14
Gambar 3.3.1Rangkaian percobaan respon frekuensi
kombinasi paralel RLC.(Tim Lab. Listrik Tabel 4.2 Hasil pengukuran percobaan respon
Dasar) frekuensi rangkaian seri RLC.
R L C F VC VL VR VLC
Step
(Ω) (H) (μF) (Hz) (V) (V) (V) (V)

- Langkah Percobaan fR-40 24 0,2 2 211 13.7 10.9 0.8 3.9


fR-30 24 0,2 2 221 13.9 12.4 0.4 3.4
fR-20 24 0,2 2 231 13.62 13.23 0.43 3.27
fR-10 24 0,2 2 241 13.08 13.5 0,4 3.28
fR 24 0,2 2 251 12.04 13.6 0,8 3.53

Merangkai Mengatur frekuensi fR+10 24 0,2 2 261 10.92 13.36 0.93 3.86

sesuai gambar (menghitung dengan fR+20 24 0,2 2 271 9.99 13 0.74 4.15
3.3.1
3.3.1 persamaan) fR+30 24 0,2 2 281 8.95 12.55 0.735 4.45
fR+40 24 0,2 2 291 8.06 12 0.68 4,7

4.1.2 ANALISIS

A. Pembuktian Rumus Frekuensi Resonansi


Mencatat hasil mengukur ILL ,
percobaan Rangkaian Seri RLC
ICC ,IRR dan ILC
LC

Kombinasi seri rangkaian seri RLC memiliki


Gambar 3.3.2 Langkah percobaan A. nilai resistansi (R) dan nilai induktansi (L) tetap,

MODUL 5|Praktikum Rangkaian Listrik 2018


dan nilai kapasitansi (C) semakin meningkat. I t=0,017<86,18
Maka nilai pada frekuensi resonansi (fR) yang
didapatkan akan semakin kecil. Hal ini sesuai 4. Menentukan tegangan pada masing−¿
dengan persamaan : masing komponen
1 (VR, VL, VC, VLC)
f R=
2 π √ LC
 Tegangan di resistor (VR)
Perhitungan menggunakan data pertama dari
hasil pengukuran: V R=IxR
Diketahui : V R=0,017 x 24
V= 6 volt
V R=0,408
R= 24Ω
L= 1.51H  Tegangangan di Induktor (VL)
C= 2 x 10-6 F
V L=I x Z L
1. Menentukan nilai frekuensi resonansi V L=Ix j 2. π . f . L
pada rangkaian ( f R ¿ V L=0,017 x j ( 707,59 )
Menghitung nilai resonansi V L= j12,03
menggunakan persamaan : V L=12,03< 90 °
1
f R=
2 π √ LC  Tegangan diKapasitor (VC)
1 V C =I x ZC
f R= 1
2 π √ 1,51 . 2 x 10−6 V C =I x j
2π f C
f R =74,58 Hz V C =0,017 x j 1067,01
V C = j18,14
2. Menentukan nilai impedansi total pada
rangkaian ( Zt ¿
V C =18,14 <90 °

1  Tegangan Induktor & Kapasitor (VLC)


Zt=R+ j(ω L− ) V LC=V L +V C
ωC
1 V LC=12,03< 90° +18,14 <90 °
Zt=R+ j(2 πfL− ) V LC=30,17< 180°
2 πf C
Zt=24 + j¿
Zt=24 + j¿ 1067,01) 5. Menentukan nilai persentase error
Zt=24−¿j (359,43)
V R hitung−V R Ukur
Zt=360,23<−86,18
3. Menentukan nilai arus total pada
% error V¿
| V R hitung |x 100 %

rangkaian ( I t ¿

V
% error V¿ |0,408−0,1
0,408 |
x 100 %
I t=
Zt % error V = 75,49 %
6
I t=
360,23←86,18 Hasil perhitungan data lainnya disajikan dalam
tabel berikut :

MODUL 5|Praktikum Rangkaian Listrik 2018


Zt = 24 + j(2 π .251,64.0,2–
Tabel 4.3 Hasil perhitungan pembuktian rumus 1
frekuensi resonansi rangkaian RLC. )
2 π x 251,64 . 2 x 10−6
Zt = 24 – j0,02Ω
Nilai
Besaran Zt = 24 ∠-0,048 Ω
data 1 data 2 data 3

R (Ohm) 24 24 24 Hasil perhitungan untuk data selanjutnya


disajikan dalam tabel berikut :
L (Henry) 1,51 1,51 1,51
C (Farad) 2 x 10-6 4 x 10-6 8 x 10-6 Tabel 4.4 Hasil perhitungan respon frekuensi
fR (Hz) 74,58 56,13 39,69 rangkaian seri RLC.
VL hit (volt) 12,03 18,11 17,32 R L C fR Z total
Step
(Ω) (H) (μF) (Hz) (Ω)
VLukur (volt) 3,028 3,025 13,74
24 0,2 2 211,64 112,64<-77,69
VC hit (volt) 18,14 24,10 23,06
fR-30 24 0,2 2 221,64 84,02<-73,40
VCukur (volt) 1,60 1,6 1,6
fR-20 24 0,2 2 231,64 57,68<-65,41
VRhit(volt) 0,408 0,816 1,104
fR-10 24 0,2 2 241,64 35,14<-46,93
VRukur (volt) 0,1 0,12 0,15
fR 24 0,2 2 251,64 24 ∠-0,048
VLChit (volt) 30,17 42,21 40,38
fR+10 24 0,2 2 261,64 34,39<45,75
VLC ukur (volt) 5,05 5,03 5,14 fR+20 24 0,2 2 271,64 54,02<63,62
% errorVR 75,49% 85,29% 86,41% fR+30 24 0,2 2 281,64 75,29<71,41

fR+40 24 0,2 2 291,64 96,66<75,62


B. RESPON FREKUENSI RANGKAIAN
SERI RLC

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan 4. Menentukan nilai arus total (It)


data kelima.
V
Diketahui : It =
V= 6 volt Zt
R= 24 Ω 6 ∠0°
L= 0,2 H It =
24 ∠−0.048°
C= 2 x 10-6 F
It = 0,25 ∠ 0.048° A
1. Menghitung nilai frekuensi resonansi
Hasil perhitungan untuk data selanjutnya
1
f R= disajikan dalam tabel berikut :
2 π √ LC
1 Tabel 4.5 Hasil perhitungan respon frekuensi
f R= rangkaian seri RLC.
2 π √ 0,2 . 2 x 10 −6
L
R C fR Arus
Step (H
(Ω) (μF) (Hz) (A)
fR= 251,64 Hz )
-40 24 0,2 2 211,64 0,05
2. Step fR= 251.64 Hz fR-30 24 0,2 2 221,64 0,07
fR-20 24 0,2 2 231,64 0,1
fR-10 24 0,2 2 241,64 0,17
3. Menentukan nilai impedansi total (Zt)
fR 24 0,2 2 251,64 0,25
Zt = R + j(XL – XC)
fR+10 24 0,2 2 261,64 0,17
1 fR+20 24 0,2 2 271,64 0,11
Zt = R + j(ω L – )
ωC fR+30 24 0,2 2 281,64 0,08
1 fR+40 24 0,2 2 291,64 0,06
Zt = R + j(2 π fL – )
2 π . f .C

MODUL 5|Praktikum Rangkaian Listrik 2018


5. Menentukan nilai tegangan pada masing- fR+30 24 0,2 2 281,64 12.55 28,3
masing komponen (VR, VL, VC, VLC) fR+40 24 0,2 2 291,64 12 21,9

 Tegangan di resistor (VR)  Tegangan di Kapasitor (VC)


VR = I .R V C = I x ZC
= 0,25 x 24
=6V
1
= 0,25 x j( ¿
2 π .251,64 .2 x 10−6
Hasil perhitungan untuk data selanjutnya = -j79,06
disajikan dalam tabel berikut : = 79,06∠ -90° V

Tabel 4.6 Hasil perhitungan respon frekuensi Hasil perhitungan untuk data selanjutnya
rangkaian seri RLC. disajikan dalam tabel berikut :
VR
Step
R L C fR (Volt) Tabel 4.8 Hasil perhitungan respon frekuensi
(Ω) (H) (μF) (Hz)
rangkaian seri RLC.
ukur Hitung
VC
-40 22 0,2 2 211,64 0.8 1,2 R L C fR (Volt)
Step
(Ω) (H) (μF) (Hz)
fR-30 22 0,2 2 221,64 0.4 1,7
ukur Hitung
fR-20 22 0,2 2 231,64 0.43 2,4
22 0,2 2 211,64 13.7 18,8
fR-10 22 0,2 2 241,64 0,4 4,1
fR-30 22 0,2 2 221,64 13.9 25,1
fR 22 0,2 2 251,64 0,8 6
fR-20 22 0,2 2 231,64 13.62 34,4
fR+10 22 0,2 2 261,64 0.93 4,1
fR-10 22 0,2 2 241,64 13.08 55,9
fR+20 22 0,2 2 271,64 0.74 2,6
fR 22 0,2 2 251,64 12.04 79,1
fR+30 22 0,2 2 281,64 0.735 1,9
fR+10 22 0,2 2 261,64 10.92 51,7
fR+40 22 0,2 2 291,64 0.68 1,4
fR+20 22 0,2 2 271,64 9.99 28,92
fR+30 22 0,2 2 281,64 8.95 22,6
fR+40 22 0,2 2 291,64 8.06 16,4

 Tegangangan di Induktor (VL)


VL = I x ZL
 Tegangan di Induktor & Kapasitor (VLC)
= 0,25 x j(2 π . 251,64 . 0,2)
VLC= I x (ZL + ZC)
= j79,06 V
= 0,273 x j(2 π .251,64.0,2)+(
= 79,06∠90° V
1
¿
Hasil perhitungan untuk data selanjutnya j 2 π .251,64 .2 x 10−6
disajikan dalam tabel berikut : = j158,2V
= 158,2∠90° V
Tabel 4.7 Hasil perhitungan respon frekuensi
rangkaian seri RLC Hasil perhitungan untuk data selanjutnya
VL disajikan dalam tabel berikut :
R L C fR (Volt)
Step
(Ω) (H) (μF) (Hz)
Ukur Hitung Tabel 4.9 Hasil perhitungan respon frekuensi
24 0,2 2 211,64 10.9 13,3
rangkaian seri RLC.
VLC
fR-30 24 0,2 2 221,64 12.4 19,5 R L C fR (V)
Step
(Ω) (H) (μF) (Hz)
fR-20 24 0,2 2 231,64 13.23 29,2 uku
Hitung
r
fR-10 24 0,2 2 241,64 13.5 51,6 -40 22 0,2 2 211,64 3.9 5,5
fR-30 22 0,2 2 221,64 3.4 5,6
fR 24 0,2 2 251,64 13.6 79,1 fR-20 22 0,2 2 231,64 3.27 5,2
fR-10 22 0,2 2 241,64 3.28 4,4
fR+10 24 0,2 2 261,64 13.36 55,9 fR 22 0,2 2 251,64 3.53 0,05
fR+10 22 0,2 2 261,64 3.86 4,2
fR+20 24 0,2 2 271,64 13 37,5 fR+20 22 0,2 2 271,64 4.15 5,3
fR+30 22 0,2 2 281,64 4.45 5,7

MODUL 5|Praktikum Rangkaian Listrik 2018


fR+40 22 0,2 2 291,64 4,7 5,6
R L C fR IC IL IR ILC It
(Ω) (H) (μF) (Hz) (A) (A) (A) (A) (A)

6. Menghitung %error pada resistor 24 0.2 2 177.84 0.01 0.004 0.08 0.007 0.081

V R hitung – V R ukur 24 0.2 4 125.82 0.004 0.004 0.004 0.004 0.082

%error VR=
| V R hitung
x 100%
| 24 0.2 8 88.47 0.017

Tabel 4.12 Hasil pengukuran percobaan respon


0.015 0.081 0.005 0.082

6 – 0,8
= |
6 |
x 100%
R
frekuensi rangkaian paralel RLC.
L
C
ƒR IC IL IR ILC It
= 86,67 % Step (Ω
)
(H)
(μF
)
(Hz) (A) (A) (I) (A) (A)

0.00 0.02 0.07


fR-80 24 0,2 8 45,82 0.26 0.084
Hasil perhitungan untuk data selanjutnya 4 6 5
8 0.00 0.01 0.07 0.01
disajikan dalam tabel berikut : fR-60 24 0,2 65,82
4 8 7 8
0.083
8 0.00 0.01 0.07 0.01
fR-40 24 0,2 85,82 0.082
4 5 9 5
Tabel 4.10 Hasil perhitungan respon frekuensi fR-20 24 0,2
8 105,8 0.00 0.01 0.07 0.01
0.082
rangkaian seri RLC. 8
2
125,8
4
0.00
2
0.00
5
0.00
3
0.00
fR 24 0,2 0.082
2 4 4 4 4
R L C fR Error VR 8 145,8 0.00 0.00 0.08 0.00
Step fR+20 24 0,2 0.082
(Ω) (H) (μF) (Hz) (%) 2 4 9 1 8
8 165,8 0.00 0.00 0.00
fR+40 24 0,2 0.08 0.081
-40 22 0,2 2 211,64 58,75 2 4 9 8
fR-30 22 0,2 2 221,64 76,47 8 185,8 0.00 0.00 0.00
fR+60 24 0,2 0.08 0.081
fR-20 22 0,2 2 231,64 82,73 2 4 8 7
fR-10 22 0,2 2 241,64 90,24 8 205,8 0.00 0.00 0.00
fR+80 24 0,2 0.08 0.081
fR 22 0,2 2 251,64 86,67 2 4 8 7
fR+10 22 0,2 2 261,64 77,75
fR+20 22 0,2 2 271,64 72,18
fR+30 22 0,2 2 281,64 61,11 4.2.2 ANALISIS
fR+40 22 0,2 2 291,64 54,36

A. PEMBUKTIAN RUMUS FREKUENSI


Tabel 4.4 sampai 4.10 menjelaskan bahwa nilai RESONANSI RANGKAIAN PARALEL
Ztotal, Itotal, VL, VC, VLC, dan VR berturut-turut RL
mengalami perubahan yang teratur. Nilai fR= 251,64
menjadi acuan untuk perubahan nilai lainnya. Step fR- Perhitungan menggunakan data hasil yang
40 adalah nilai tertinggi, dan selanjutnya menurun pertama :
sampai di stepfR. Selanjutnya terjadi ojuoP
penaikan/pertambahan nilai kembali sampai pada step Diketahui :
fR+40. V =6V
Persentase error VR yang diperoleh relatif besar, L = 0,2 H
yakni rata-rata diatas 50 %. Hal ini terjadi karena C = 8 x 10-6 F
selisih nilai VR hitung dan VR ukur yang sangat
singnifikan, yakni nilai VR hitung lebih besar dari V R 1. Mencari nilai frekuensi resonansi
ukur. Hal ini terjadi karena human factor, seperti 1
kurang teliti dalam membaca alat ukur saat f R=
pengukuran dan juga karena equipment factor, seperti 2 π √ LC
peralatan yang kurang presisi dan tidak dikalibrasi 1
¿
dengan baik.
2 π √ 0,2∗8∗10−6
4.2 KOMBINASI PARALEL RANGKAIAN ¿ 125,82Hz
RLC
2. Mencarinilai impedansi total (Zt)
4.2.1 HASIL DAN PERHITUNGAN
Tabel 4.11 Hasil pengukuran percobaan 1
pembuktian rumus frekuensi resonansi
rangkaian paralel RLC.
Zt = R+ j ωL−( ωC )

MODUL 5|Praktikum Rangkaian Listrik 2018


= 24 + I R hitung−I R ukur
1 % error = x 100 %
(
j 2.125,82 . 0,2−
2 π .125,88. 8 . 10−6 ) I R hitung

= 24 – j 107,86 0,025−0,004
= x 100 %
=110,49 ∠ -77,45o 0,025
= 98,4 %
3. Menentukan nilai arus total (It)
1 Tabel 4.13 Perbandingan hasil pengukuran dan
Y= perhitungan percobaan pembuktian rumus
Z
frekuensi resonansi rangkaian paralel
1 RLC.
=
110,49 ∠−77,45
= 0,012 ∠ 77,45 IR IL IC ILC

Ir =V.Y Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung


= 6 . 0,012 ∠ 77,45 (mA) (mA) (A) (A) (A) (A) (A) (A)

= 0,072 ∠77,45 0,008 0,025


0,00 ∠
3,1 0,01 ∠9
21 0,00
3∠-90
4 0 7
-46,48 0

4. Menentukan nilai arus pada masing-masing 0,004 0,025


0,00
4

6,8 0,00
4
∠9
28 0,00
4
4,4∠-
-46,48 0 138,48
komponen (IC, IL, IR, ILC)
0,081 0,025
0,01 ∠
8,7 0,01 ∠9
37 0,80 8,6 ∠-
 Arus di kapasitor (IC) 5
--46,48o
7
0
05
138,48

IC = V . XC
= 6 x j (2 π . f . C ) Tabel 4.7 menjelaskan bahwa pada rangkaian
= 6x j (2 π . 125,82. 8 x 10−6 ¿ paralel RLC dengan nilai resistor tetap, induk
= 0,037 ∠ 90oA tetap, dan nilai kapasitor yang diberikan berubah,
maka akan mempengaruhi nilai frekuensi resonansi
= 37 ∠ 90o mA
(fR) yang diperoleh. Semakin besar nilai kapasitor,
nilai frekuensi resonansi (fR) akan bernilai semakin
 Arus di induktor (IL) kecil, hal ini sesuai dengan persamaan :
IL = V. XL
1
1 f R=
= 6 . j( ) 2 π √ LC
2π . f . L Perbedaan nilai hasil perhitungan dan
1 nilai hasil percobaan dapat dilihat dari nilai
= 6 .− j( )
2 π . 125,82 .0,2 persentase error yang mencapai nilai 73,48 %.
= 8,7 ∠ -46,48oA Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor ,
diantaranya nilai kapasitor, induktor, dan resistor
= 8700 ∠ -46,48o mA yang saat diukur belum mendapat nilai yang sesuai
dengan yang diinginkan, adanya impedansi
 Arus di resistor (IR) generator sinyal yang tidak diketahui besarnya,
dan karena percobaan ini mengukur pada tegangan
V
IR = AC, tetapi frekuensi resonansi yang ditetapkan
R mengalami perubahan setiap detik (walaupun tidak
6 terlalu jauh).
=
24
= 0,25 A B. PENGUKURAN PERCOBAAN RESPON
= 250mA FREKUENSI PADA RANGKAIAN
 Arus di induktor & kapasitor (ILC) PARALEL RLC
ILC = IL - IC
= (8,7 ∠ -46,48 o) – 0,037 L 90o) Perhitungan menggunakan data dari hasil
pengukuran pertama :
= 8,6 ∠ -136,48o A
Diketahui
5. Menghitung % error pada resistor Diketahui :

MODUL 5|Praktikum Rangkaian Listrik 2018


V =6V
L = 0,2 H  Arus di resistor (IR)
C = 8 x 10-6 F V
1. Mencari nilai frekuensi resonansi IR =
R
1 6
f R=
2 π √ LC =
24
1 = 0,25 A
¿
2 π √ 0,2. 8 . 10 −6 = 250Ma
¿ 125,82 Hz  Arus pada induktor & kapasitor (ILC)
ILC = VL - VC
2. Mencari impedansi total (Zt)
= (8,7 ∠ -46,48 o) – 0,037∠90 o)
1
Zt = R+ j ωL−( ωC ) = 8,6 ∠ -90oA
5. Menghitung % error pada resistor
= 24 + I R hitung −I R ukur
1 % error IR = x 100 %
(
j 2 π .125,82. 0,2−
2 π .125,82 .8 . 10−6 ) =
I R hitung
0,025−0,004
x 100 %
= 24 – j 107,86 0,025
= 110,49∠−¿77,45oΩ = 98,4 %
3. Menentukan nilai arus total (It) Tabel 4.14 Hasil perhitungan percobaan respon
1 frekuensi rangkaian paralel RLC.
Y=
Z
1 Step
R
(Ω)
L
(H)
C
(μF)
fR
(Hz)
Z total
(Ω)
Y=
110,49 ∠−77,45
Y = 0,012 ∠ 77,46 fR-80 24 0,2 8 45,82 377 ∠86
fR-60 24 0,2 8 65,82 453∠84
It = V x Y
fR-40 24 0,2 8 85,82 776∠80
It = 5 x 0,012 ∠ 77,46
fR-20 24 0,2 8 105,82 168∠68
It = 0,072 ∠ 77,46
110∠-
fR 24 0,2 8 125,82
77,45
4. Menentukan nilai arus pada masing-masing
komponen (IC, IL, IR, ILC)
fR+20 24 0,2 8 145,82 193∠64
 Arus di kapasitor (IC) fR+40 24 0,2 8 165,82 109∠76
IC = V . XC fR+60 24 0,2 8 185,82 779∠80

= 6x j(2 π . f . C ) fR+80 24 0,2 8 205,82 611∠82

= 6 x j (2 π . 125,82. 8 x 10−6 ¿
= 0,037 ∠90oA Tabel 4.15 Hasil perhitungan percobaan respon
= 37∠ 90 mA o frekuensi rangkaian paralel RLC.
I total
 Arus di induktor (IL) Step
R
(Ω)
L
(H)
C
(μF)
fR
(Hz)
(mA)

IL = V. XL Ukur hitung
1
= 5 x− j( ) -80 24 0,2 8 45,82
0,08
4
0,013∠86
2 πfL fR-60 24 0,2 8 65,82
0,08
0,022∠84
1 3
0,038∠80
= 5 x − j( 0,08
) fR-40 24 0,2 8 85,82
2
2 π . 125,82 .0,2 fR-20 24 0,2 8 105,82
0,08
0,084∠68
= 8,7 ∠ -46,48oA 2
0,012
0,08
= 8700 ∠ - 46,48o mA fR 24 0,2 8 125,82
2 ∠ 77,45

MODUL 5|Praktikum Rangkaian Listrik 2018


fR+20 24 0,2 8 145,82
0,08
2
0,096∠64
fR+40 24 0,2 8 165,82
0,08
0,054∠76 Tabel 4.18 Hasil perhitungan percobaan respon
1
frekuensi rangkaian paralel RLC.
0,038∠80
0,08
fR+60 24 0,2 8 185,82
1
0,030∠82
0,08 ILC
fR+80 24 0,2 8 205,82 (mA)
1 R L C fR
Step
(Ω) (H) (μF) (Hz)
ukur hitung
Tabel 4.16 Hasil perhitungan percobaan respon
frekuensi rangkaian paralel RLC. 24 0,2 8 45,82 0,026 98,3 ∠-90
R L C fR
IL
(mA)
fR-60 24 0,2 8 65,82 0,018 8,9 ∠-90
Step
(Ω) (H) (μF) (Hz) fR-40 24 0,2 8 85,82 0,015 7,8∠-90
ukur hitung
8,8 fR-20 24 0,2 8 105,82 0,013 6,1∠-90
-80 24 0,2 8 45,82 0,016 ∠- fR 24 0,2 8 125,82 0,004 8,6 ∠ -136,48 o

90
6,4 fR+20 24 0,2 8 145,82 0,012 63,8∠-90

fR-60 24 0,2 8 65,82 0,018 ∠- fR+40 24 0,2 8 165,82 0,008 65,5∠-90


90
4,6, fR+60 24 0,2 8 185,82 0,007 68,1∠-90

fR-40 24 0,2 8 85,82 0,015 ∠- fR+80 24 0,2 8 205,82 0,007 71∠-90


90
3,7
fR-20 24 0,2 8 105,82 0,012 ∠- Tabel 4.19 Hasil perhitungan percobaan respon
90 frekuensi rangkaian paralel RLC.
8,7
fR 24 0,2 8 125,82 0,004 ∠- R L C fR
IR
(mA)
46,48 Step
(Ω) (H) (μF) (Hz)
2,2
fR+20 24 0,2 8 145,82 0,009 ∠- ukur hitung

90 -80 24 0,2 8 45,82 0,075 0,025


8,8 fR-60 24 0,2 8 65,82 0,077 0,025
fR+40 24 0,2 8 165,82 0,009 ∠- fR-40 24 0,2 8 85,82 0,079 0025
90 fR-20 24 0,2 8 105,82 0,079 0.025
6,4
fR 24 0,2 8 125,82 0,004 0,025
fR+60 24 0,2 8 185,82 0,008 ∠- fR+20 24 0,2 8 145,82 0,081 0,025
90
fR+40 24 0,2 8 165,82 0,080 0,025
4,3
0,025
fR+80 24 0,2 8 205,82 0008 ∠- fR+60
fR+80
24
24
0,2
0,2
8
8
185,82
205,82
0,080
0,080 0,025
90

Tabel 4.17 Hasil perhitungan percobaan respon Tabel 4.20 Hasil perhitungan percobaan respon
frekuensi rangkaian paralel RLC. frekuensi rangkaian paralel RLC.
IC
R L C fR (mA) C Error
Step R L fR
(Ω) (H) (μF) (Hz) Step (μF IR
(Ω) (H) (Hz)
ukur hitung ) (%)

24 0,2 8 45,82 0,004


0115 ∠ 9 fR-80
fR-60
24
24
0,2
0,2
8
8
45,82
65,82
98,48
98,73
0
fR-40 24 0,2 8 85,82 98,46
fR-60 24 0,2 8 65,82 0,004
0,165 ∠9 fR-20 24 0,2 8 105,82 98,2
0 fR 24 0,2 8 125,82 98,4
fR+20 24 0,2 8 145,82 98,24
fR-40 24 0,2 8 85,82 0,004 ∠90
0,25
fR+40 24 0,2 8 165,82 98,11

fR-20 24 0,2 8 105,82 0,004 ∠9


0,265
fR+60
fR+80
24
24
0,2
0,2
8
8
185,82
205,82
98,15
98,24
0
Tabel 4.8 a sampai g menjelaskan bahwa
fR 24 0,2 8 125,82 0,004
0,037 ∠ meningkatnya nilai fR menyebabkan nilai
o
90
fR+20 24 0,2 8 145,82 0,004 0,36∠90 impedansi total semakin meningkat pula . Hal ini
disebabkan karena nilai frekuensi berbanding lurus
0,416∠9
fR+40 24 0,2 8 165,82 0,004
0
dengan impedansi total, sesuai dengan persamaan :
fR+60 24 0,2 8 185,82 0,004
0,467 ∠9
0 1
fR+80 24 0,2 8 205,82 0,004
0,517 ∠9
0
Zt = R+ j ωL− ( ωC )
MODUL 5|Praktikum Rangkaian Listrik 2018
Nilai arus total fluktuatif, dikarenakan 2. Kombinasi parallel rangkaian RLC
frekuensi tidak mempengaruhi arus total pada Pada kombinasi paralel rangkaian RLC dapat
rangkaian : disimpulkan pada saat nilai kapasitansi
berubah semakin besar maka nilai dari
IL = V. XL frekuensi resonansi semakin kecil atau
dimana, berbanding terbalik sesuai dengan persamaan:
1
XL=2 π .f.L f R=
2 π √ LC
Persamaan diatas menunjukkan bahwa Nilai dari frekuensi resonansi mempengaruhi
frekuensi berbanding lurus dengan reaktansi nilai dari impedansi total dimana semakin
induktif, sedangkan arus berbanding terbalik kecil nilai frekuensi resonansi maka ssemakin
dengan reaktansi induktif. kecil pula nilai impedansi total atau
Nilai arus kapasitor (IC) semakin meningkat . berbanding lurus sesuai dengan persamaan :
Hal ini dikarenakan nilai resistansi kapasitor
1
berbanding terbalik dengan arus dan berbanding
terbalik dengan frekuensi, sesuai dengan
Zt = (
R+ j ωL−
ωC )
persamaan :
IC = V .XC Sedangkan pada nilai arus total tersebut
dimana , bersifat fluktuatif jadi nilai frekuensi
1 resonansi tidak mempengaruhi nilai arus
XC=
2 π . f .0 ,2 total.

Nilai arus ILC fluktuatif. Hal ini disebabkan DAFTAR PUSTAKA


karena nilai ILC merupakan penjumlahan dari arus 1. Anonim.”Rangkaian Seri RLC dan Frekuensi
kapasitif dan induktif, sesuai dengan persamaan : Resonansi”.www.edutafsi.com/2018/10/rangkai
an
I LC =I L + I C 2. Hyat, William, Rangkaian Listrik I, Erlangga,
Jakarta, 2010.
3. Ramdhani, Mohamad, 2016. Sinusoidal Sleady
Nilai arus resistor IR konstan. Hal ini
State Analysis. (diakses tanggal 16 oktober
dikarenakan beban resistor tidak terpengaruh oleh
2018).
frekuensi yang ada.
4. Tim Lab Listrik Dasar, Penuntun Praktikum
Rangkaian Listrik, Lab Listrik Dasar FT
6. KESIMPULAN
UNRAM, 2018.
1. Kombinasi seri rangaian seri RLC.
Pada kominasi seri rangkaian RLC dapat ditarik
kesimpulan pada saat nilai kapasitansi berubah
semakin besar maka nilai dari frekuensi resonansi
menurun sehingga mepengaruhi nilai tegangan
pada resistor, kapasitor maupun induktor.

Nilai dari resonansi frekuensi disini dipengaruhi


oleh nilai kapasitansi dan induktansi, dikarenakan
pada percobaan kali ini menggunakan induktansi
Tetap maka hanya nilai kapasitansi yang sangat
Mempengaruhi , dimana semakin besar nilai
Kapasitansi maka semakin kecil nilai pada
Frekuensi resonansi, hal ini sesuai persamaan:
1
f R=
2 π √ LC

MODUL 5|Praktikum Rangkaian Listrik 2018

Anda mungkin juga menyukai