Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

MENGEDIT GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN GEOGRAFI

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran
Geografi Berbasis ICT

Dosen pengampu:

Drs. Yarmaidi, M.Si.

Disusun oleh:

Bangkit Agung Permadi (2063034001)

KELAS A (GANJIL)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2020/2021
Produksi media pembelajaran Geografi berupa gambar melalui fotografi. Buat
laporan praktikumnya, setidaknya mengandung unsur-unsur berikut:

1. Jenis kamera yang Anda gunakan untuk memproduksi media fotografi.

Jawab : Jenis kamera yang di gunakan dalam memproduksi media adalah kamera
Handphone yang bertipe Oppo A12 dan menggunakan kamera di aplikasi Dazz
Cam.

2. Apakah Anda mengedit hasil foto tersebut? Jelaskan.

Jawab : Tidak, saya tidak mengedit foto tersebut karna saya sudah menggunakan
aplikasi Dazz Cam untuk memotret foto tersebut.

3. Jelaskan lokasi Anda memproduksi foto tersebut.

Jawab :

1. Gambar 1 saya produksi di taman sekolah SMAN 1 Gadingrejo, yang


berlokasi di Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi
Lampung.
2. Gambar 2 saya produksi di Pantai Teluk Kiluan yang terletak di Bumi Sari
Natar, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.

4. Jumlah gambar yang dihasilkan.

Jawab : Jumlah gambar yang saya hasilkan adalah 2 gambar

1. Gambar 1
2. Gambar 2

5. Tanggal dan waktu dibuat

Jawab :

1) Gambar 1 : 10 Maret 2020, pukul 14.26 WIB.


2) Gambar 2 : 17 Februari 2021, pukul 13.10 WIB.
6. Media tersebut tepat digunakan untuk Standar Kompetensi (KD) apa?

Jawab :

1) Gambar 1 tepat digunakan pada KD 3.6 Menganalisis dinamika atmosfer


dan dampaknya terhadap kehidupan.
2) Gambar 2 tepat digunakan pada KD 3.7 Menganalisis dinamika hidrosfer
dan dampaknya terhadap kehidupan.
PEMBAHASAN

1) KD 3.6 Menganalisis dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap


kehidupan

B. Pengukuran Unsur – Unsur Cuaca dan Interpretasi Data Cuaca

5. Awan

Awan adalah kumpulan air dan kristal es pada udara di atmosfer. Awan
terbentuk karena ada pengembunan uap air dalam udara akibat proses
kondensasi setelah melampui keadaan jenuh. Kondisi awan dapat berupa cair,
gas, atau padat dan sangat dipengaruhi oleh keadaan suhu.

Pembagian jenis awan yang ada sekarang ini adalah hasil kongres meteorologi
internasional yang diadakan di Munich, Jerman, pada tahun 1802, dan Uppala,
Swedia, pada tahun 1894. Pembagian jenis awan adalah sebagai berikut.

a. Awan tinggi, dengan ketiggian antara 6 – 12 km.

1) Sirus (Ci). Awan jenis ini halus dan berstruktur seperti bulu burung, tampak
tersusun dari serat lembut berwarna putih, sering tersusun seperti pita
melengkung di langit, sering terdapat kristal es, suhu sangat dingin walau
saat musim panas, dan tidak menimbulkan hujan.

2) Sirostratus (Cs). Halus dan rata menutup sebagian atau seluruh langit,
bentuknya seperti kelambu putih atau anyaman yang tidak teratur, dan
sering menimbulkan halo (lingkaran yang bulat) yang mengelilingi
matahari atau bulan pada musim kering.

3) Sirokumulus (Cc). Awan ini terputus – putus, penuh dengan kristal – kristal
es, berbentuk seperti segerombolan domba, dan sering menimbulkan
bayangan.

b. Awan menengah dengan ketinggian antara 3 – 6 km.

1) Altokumulus (Ac). Berbentuk seperti bola yang agak tebal. Berwarna puth
sampai pucat, berukuran keci – kecil, tetapi banyak. Ada bagian yang
kelabu dan bergerombol dan berdekaran seakan – akan saling
bergandengan.

2) Altostratus (As). Luas dan tebal. Umumnya terbentuk pada sore hari yang
diikuti hujan pada malam hari. Berwarna kelabu sehingga pada matahari
dan bulan akan tampak terang, dapat menghasilkan hujan ringan dan
gerimis.

c. Awan rendah, dengan ketinggian kurang dari 3 km.

1) Stratokumulus (Sc). Berbentuk seperti bola – bola. Sering menutupi seluruh


langit. Cenderung lebih mengembang ke arah horizontal. Tampak seperti
gelombang di lautan. Lapisannya tipis. Tidak menimbulkan hujan.

2) Stratus (St). Rendah dan sangat luas. Tingginya di bawah 2.000 m.


Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis – lapis.

3) Nimbostratus (Ns). Bentuknya tidak menentu. Tepinya compang –


camping tak beraturan. Warna putih kegelapan (kelabu tua).
Penyebarannya di langit cukup luas. Hanya menimbulkan hujan gerimis.

d. Awan yang terjadi karena udara naik, dengan ketinggian antara 500 – 1.500
m.

1) Kumulus (Cu). Awan yang mengandul kristal es. Tebal dengan puncak –
puncak agak tinggi. Terbentuk pada siang hari karena udara yang naik.
Terlihat pada siang hari karena udara yang naik. Terlihat terang jika
berhadapan dengan matahari dan timbul bayangan kelabu jika hanya
sebelah saja memperoleh sinar matahari.

2) Komulonimbus (Cb). Menimbulkan hujan dengan kilat dan Guntur.


Bervolume besar. Posisinya rendah dengan puncak yang tinggi seperti
menara. Biasanya di atas awan ini terdapat awan sirostratus. Sering terjadi
pada waktu angin ribut.
2) KD 3.7 Menganalisis dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan

D. Perairan Laut

1. Pesisir dan Laut

Pesisir adalah daratan di tepi laut yang tergenang pada saat air laut pasang dan
kering pada saat air laut surut. Oleh karena itu, pesisir memiliki panjang yang
sama dengan garis pantai, tetapi lebarnya berbeda untuk tiap pantai. Pesisir
Indoesia mempunyai ekosistem yang beraneka ragam, antara lain hutan
mangrove, terumbu karang, padang lamun, dan rumput laut.

Laut adalah tubuh air asin yang sangat laut dan saling terhubung antaar lauta
yang satu dan lautan lainnya. Sebesar 70% permukaan bumi merupakan lautan
sehingga jika dilihat dari angkasa luar, bumi didominasi oleh warna biru, Laut
yang luas disebut juga samudera. Ada lima samudera di bumi, yaitu Samudera
Antartika, Samudera Arktik, Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan
Samudera Pasifik.
KESIMPULAN

Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat memproduksi media


pembelajaran geografi berbasis ICT yang berupa media gambar yang
disesuaikan dengan KD atau kompetensi dasar yang ada pada jenjang SMA
yang tentunya kompetensi dasar tersebut juga beracuan pada silabus
pembelajaran geografi yang ada.

Pada praktikum ini, penulis telah berhasil memproduksi 2 media gambar


sebagai media pembelajaran, dimana media gambar yang telah diproduksi
tersebut cocok untuk digunakan pada Kompetensi Dasar (KD) 3.6 yang berisi
tentang materi dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan dan
Kompetensi Dasar (KD) 3.7 yang berisi tentang materi dinamika hidrosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan, dan dari kompetensi dasar tersebut merupakan
bagian dari materi-materi pelajaran yang ada pada jenjang SMA Kelas X.

Kelebihan dari media gambar yang telah di produksi ini yaitu dapat memberikan
gambaran kepada peserta didik tentang materi dan memberikan suatu kesan
yang visualistik pada peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

P, Yasinto Shindu. 2016. Geografi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai