Anda di halaman 1dari 12

RANCANGAN INOVASI PELAYANAN PUBLIK

PENINIGKATAN PEMAHAMAN PENDIDIK DALAM MENENTUKAN MODEL


PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

NAMA : EL ROI LEONARD ABATAN, S. Pd


NIPPPK : 197611192022211004
ANGKATAN : XXXIX
NOMOR ABSEN : …

ORIENTASI NILAI DAN ETIKA INSTANSI PEMERINTAH


BAGI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
ANGKATAN XXXIX

BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIADAERAH


PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
FEBRUARI
2024
LEMBARAN PERSETUJUAN

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:


1 Nama : Editrudis Natalisa, SST.,M.Pd
NIP : 196812251990022003
Pangkat/Golongan : Pembina Tk.I / IV b
Jabatan : Widyaiswara Ahli Madya

2 Nama : Johan Densensier Bolu, S. Pd


NIP : 196701141990031007
Pangkat/Golongan : Pembina IV/a
Jabatan : Kepala Sekolah

sebagai Coach/Pembimbing dan Mentor dari Peserta Orientasi Nilai dan


Etika Pemerintahan bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja:
Nama : El Roi Leonard Abatan, S. Pdn
NIP : 197611192022211004
Pangkat/Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama – Guru Bahasa Indonesia
Telah menyetujui Rancangan Inovasi Pelayanan Publik sebagai berikut:

Judul Rencana Aktualisasi Kegiatan


Tahap pembelajaran yang saya lakukan yaitu
….……………………
1. Saya berkoordinasi dengan kepala sekolah,
teman-teman guru serta dengan pembimbing
2. Saya melakukan identifikasi masalah yang
benar-benar terjadi di sekolah saya yaitu di
SMAN 2 Amabi Oefeto Timur.
3. Saya mengeksplorasi masalah tersebut dan
menemukan akar penyebab masalah yaitu
guru kurang membiasakan menerapkan
model pembelajaran inovatif dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
4. Kemudian melalui bimbingan dan
arahan dari Kepala sekolah dan
pembimbing maka saya menyusun
rancangan inovasi pelayan publik
dalam bentuk tabel 1 uraian tugas, dan
deskripsi isu

5. Lalu saya melaksanaan aksi pembelajaran


dengan membuat Recana Pelaksanaan
Pembelajaran
6. Selanjutnya saya melakukan evaluasi
penilaian dan menyusun jurnal refleksi
sebagai umpan balik yang berkelanjutan.

Kupang, 27 Februari 2024


Mentor Pembimbing

Johan Densensier Bolu, S. Pd Editrudis Natalisa, SST.,M.Pd


NIP. 196701141990031007 NIP. 196812251990022003
RANCANGAN INOVASI PELAYANAN PUBLIK

I. Nama Lembaga:
SMA Negeri 2 Amabi Oefeto Timur, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten
Kupang.

II. Tugas dan Fungsi Lembaga Unit Kerja


Adapun Tugas dari SMA Negeri 2 Amabi Oefeto Timur:
1. Meningkatkan kualitas dokumen dan kinerja dokumen pembelajaran sesuai tuntutan
standar proses.
2. Meningkatkan kualitas SDM warga sekolah melalui pembelajaran, pendidikan dan
pelatihan yang berkelanjutan sehingga terampil dalam menyelesaikan berbagai
persoalan sesuai kaidah keilmuan.
3. Mengembangkan penggunaan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) dalam
pelaksanaan proses dan penilaian pembelajaran.
4. Mewujudkan Warga sekolah yang berprestasi dalam bidang akademik maupun non
akademik.
5. Memajukan dan melestarikan kebudayaan lokal NTT demi memperkuat kebudayaan
nasional dalam menghadapi tantangan global.
6. Meningkatkan kesadaran warga sekolah akan gerakan literasi sekolah (GLS) melalui
kegiatan dan referensi atau konten bacaan yang berkualitas.
7. Mengembangkan program pendidikan karakter yang terintegrasi dalam kegiatan
akademik dan non-akademik sekolah.
8. Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi seluruh warga sekolah.
9. Mewujudkan manajemen sekolah ramah anak melalui optimalisasi program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), Sekolah Adiwiyata dan Bimbingan Konseling (BK).
10. Melakukan Inventarisir semua aset sekolah secara rinci dan lengkap.
11. Mewujudkan pengelolaan keuangan sekolah dengan prinsip efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.

III. Fungsi SMA Negeri 2 Amabi Oefeto Timur:


1. Menghasilkan warga sekolah (peserta didik dan PTK) yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia dan toleransi dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Menghasilkan kualitas dokumen dan kinerja dokumen pembelajaran yang sesuai
standar proses.
3. Menciptakan Output sekolah yang berkualitas sehingga mampu melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi dan dapat bersaing dalam dunia kerja.
4. Menghasilkan tenaga pendidik yang kompeten dalam mengembangkan bahan ajar
interaktif sehingga tercipta suasana belajar yang inovatif dan menyenagkan.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas prestasi warga sekolah dalam bidang
akademik maupun non akademik.
6. Meningkatkan kompetensi tenaga administrasi Sekolah (TAS), Pustakawan dan
laboran dalam pengelolaan dan pelayanan.
7. Menjadikan warga sekolah sebagai agen pelestari dan promosi budaya NTT
8. Menumbuhkan minat membaca dan menulis peserta didik dan pendidik secara
konsisten melalui pembelajaran dan projek.
9. Mewujudkan warga sekolah yang tertib, disiplin, berintegritas, kerja keras,
tanggungjawab, kolaboratif, kreatif, serta peduli dan empati.
10. Menciptakan lingkungan belajar dan lingkungan kerja yang nyaman, bersih,
sehat, hijau dan asri.
11. Menyediakan data dan fisik aset sekolah secara rinci dan lengkap.
12. Menciptakan manajemen pengelolaan keuangan sekolah yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.
13. Meningkatkan, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai keimanan, akhlak
mulia,
dan kepribadian luhur;

IV. Uraian Tugas Peserta


Jabatan Peserta: Ahli Pertama – Guru Bahasa Indonesia
Adapun uraian tugas saya sebagai guru bimbingan konseling, terdiri dari:
1. Sebagai perencana, guru merencanakan pembelajaran bahasa yang mendorong siswa untuk
meningkatkan keterampilan berbahasa,
2. Melakukan kegiatan proses belajar mengajar yang menarik bagi siswa,
3. Memberi sumbangan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan komunikasi,
4. Berperan memberi umpan balikan terhadap setiap respons siswa baik dalam bentuk
pertanyaan maupun tugas-tugas sehingga betul-betul mengarah kepada pengembangan
“kompetensi komunikatif secara utuh.
V. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu/ Permasalahan
Berdasarkan uraian tugas dan hasil pengamatan penulis pada SMA Negeri 2
Amabi Oefeto Timur, penulis menemukan beberapa isu atau permasalahan sebagai
berikut:
1. Rendahnya penerapan model-model pembelajaran inovatif.
2. Rendahnya pemanfaatan media belajar yang inovatif.
3. Rendahnya kemampuan literasi siswa.

Deskripsi isu, dapat disimak pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1
Uraian Tugas, Isu dan Deskripsi Isu

No Uraian Tugas Isu Deskripsi Isu Data/Bukti


1 2 3 4 5
1 Melakukan Rendahnya Pembelajaran berbeda
kegiatan proses penerapan dengan mengajar yang
belajar mengajar model-model pada prinsipnya
yang menarik bagi pembelajaran menggambarkan aktivitas
siswa, inovatif. guru, sedangkan
4. pembelajaran
menggambarkan aktivitas
K
siswa.
Masalah kurangnya
penerapan model-model
pembelajaran inovatif
Hal ini dapat kita lihat
selama proses
pembelajaran guru masih
menggunakan model Dari gambar di atas menunjukan
ceramah sehingga siswa bahwa akibat guru hanya
cepat membosan. menerapan model ceramah pada
proses pembelajaran sehingga
Hal ini terjadi karena: berdampak pada tingkat kehadiran
1. Guru beranggapan siswa di kelas saat pembelajaran
bahwa model ceramah menurun yaitu selama bulan
merupakan satu- januari yang isinya mengenai data
satunya model kehadiran siswa disekolah yang
pembelajaran. kalau dilihat dalam 1 bulan masih
ada siswa yang alpa bisa lebih dari
3 kali. hal ini menandakan bahwa
2. Guru terlanjut nyaman siswa tersebut kurang berminat
dengan model ceramah dalam belajar dan menganggap
belajar bukanlah sebuah prioritas.
3. Guru enggan mau
mengembangkan
kompetensi dirinya
dalam pembelajaran.
2 Sebagai Rendahnya Masalah kurangnya
perencana, guru pemanfaatan pemanfaatan media
merencanakan media belajar belajar yang inovatif.
pembelajaran yang inovatif. di sebabkan oleh:
bahasa yang
1. Guru hanya
mendorong siswa
mampumenggunakan
untuk LCD proyektor
meningkatkan dalam penyampaian
keterampilan materi pelajaran. Berdasarkan pengalaman didapati
berbahasa, bahwa dari 26 siswa kelas 10 IPA
2. Guru belum hanya ada sekitar belasan orang
mengembangkan atau yang biasanya bersedia dan
memanfaatkan memiliki inisiatif untuk aktif
teknologi lain (PMM) mengikuti pembelajaran di kelas
sisanya tidak hadir dengan
3. Guru tidak pernah berbagai alasan.
membuat Alat Peraga
Edukatif (APE)
untuk pembelajaran

4. Peserta didik
tidak fokus dalam
pembelajaran karena
menggunakan
hanpond untuk
bermain game online
saat pembelajaran

5. Sekolah be l um
m e nye di a ka n wi fi
sehingga siswa tidak
bisa memanfaatkan
internet.

6. Sekolah belum
memiliki
laboratorium
Bahasa sehingga
siswa dan guru
bahasa kesulitan
menganalaisa
pembelajaran
kebahasaan seperi
menganalaisa
aspek membaca,
menyimak,
mendengar dan
berbicara.

3 Memberi Rendahnya Masalah rendahnya


sumbangan kemampuan kemampuan lireasi siswa
pengetahuan, literasi siswa. ini disebabkan oleh:
pengalaman dan
kemampuan 1. Peserta didik tidak
komunikasi, mencatat materi
pelajaran
yang disampaikan
oleh guru.

2. Peserta didik tidak


bisa menjawab Gambar diatas adalah laporan
pertanyaan yang konseling yang dilakukan dimana
dilontarkan guru. ada anak panah merah yang
menunjukan ada 2 kali pertemuan
3. Kemampuan untuk menyelesaikan suatu
membaca dari peserta permasalahan.
didik masih rendah.

4.Guru kurang
memperkenalkan
jenis-jenis teks
bacaan kepada peserta
didik seperti: teks
narasi,argumentasi,de
skripsi, anekdot,
diskusi, eksplanasi,
eksposisi dan lembar
hasil observasi,

5. Siswa membaca
hanya ketika disuruh
oleh guru saja.

6. Siswa membaca
hanya untuk
memenuhi tugas saja.
Padahal melalui
membaca dapat
menambah
pengetahuan siswa.
.

V..Analisis Isu Prioritas / Masalah Priortias.


Berdasarkan isu pada Tabel 1, guna menentukan isu prioritas, berikut penulis
melakukan analisis isu dengan menggunakan Uji APKL sebagaimana terlihat pada
Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1
Analisis Isu dengan Uji APKL

Kriteria Isu
No Isu Jumlah Prioritas
A P K L
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Rendahnya penerapan model-model 5 4 5 5 19 I
pembelajaran inovatif.
2 Rendahnya pemanfaatan media belajar 3 3 3 4 13 III
yang inovatif.
3 Rendahnya kemampuan literasi siswa. 5 4 4 4 17 II
Keterangan :
A : Aktual 5 : Sangat APKL
P : Problematik 4 : APKL
K : Kekhalayakan 3 : Cukup APKL
L : Layak 2 : Kurang APKL
1 : Sangat Kurang APKL

Berdasarkan hasil analisis dengan Uji APKL diatas, maka yang menjadi Isu Prioritas
adalah: “Rendahnya penerapan model-model pembelajaran inovatif.”

VI. Penyebab Isu/ Permasalahan.


Adapun faktor-faktor penyebab dari isu prioritas diatas, yakni:
Hal ini terjadi karena:

1. Rendahnya pemahaman guru terhadap model-model pembelajaran inovatif


2. Belum optimalnya mengikuti kegiatan penegembangan kompetensi melalui workshoop,
bimtek, dan MGMP.
3. Guru kurang memahami karakteristik materi pelajaran dan kondisi siswa.
4. Guru kurang mengembangkan teknik mengajar yang variasi.

VII. Gagasan Proyek Inovasi Pelayanan Publik.


Guna menyelesaikan isu prioritas yang diangkat, maka diajukan gagasan
pemecahan isu yakni: “.................................................................................’’

VIII. Metode (Kegiatan) Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Publik.


Guna mewujudkan gagasan, serta menyelesaikan isu prioritas yang ada, maka
perlu dilakukan upaya pemecahan isu melalui suatu inovasi tertentu, sebagai
metode penyelesaian masalah yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang perlu
dilaksanakan, sebagaimana termuat pada Tabel 2.

Tabel 2
Kegiatan dalam Pelaksanaan Proyek Inovasi Pelayanan Publik

Keterkaitan
dengan Nilai Dasar
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kerja
dan Etika ASN
(BerAKHLAK)
1 2 3 4 5
1 Contoh: Contoh: Contoh:
Melaksanakan 1. Menyiapkan bahan 1. Adanya bahan
konsultasi dengan untuk konsultasi untuk konsultasi
pimpinan dengan pimpinan dengan pimpinan,
berupa jadwal
kegiatan kegiatan
2. Melakukan proyek inovasi
pertemuan dan pelayanan publik.
meminta arahan 2. Adanya
pimpinan terkait pertemuan dan
implementasi/ arahan pimpinan,
pelaksanaan berupa berita
kegiatan proyek acara yang
inovasi pelayanan berisikan catatan
publik. tentang arahan
3. Meminta dari pimpinan.
persetujuan
pimpinan.

3. Adanya
persetujuan
pimpinan, berupa
surat persetujuan
pimpinan.
2 Contoh: Contoh: Contoh:
Membuat Media 1. Membuat desain 1. Tersedianya hasil
Pembelajaran …….. mediaa desain media
pembelajaran pembelajaran,
berupa gambar
dan keterangan
2. Menyiapkan alat gambar media
dan bahan yang pembelajaran.
dibutuhkan 2. Tersedianya alat
untuk membuat dan bahan yang
media dibutuhkan untuk
pembelajaran membuat media
3. Membuat media pembelajaran,
pembelajaran berupa daftar alat
sesuai desain dan bahan.
yang dibuat. 3. Tersedianya
4. Menguji coba media
dan pembelajaran,
penyempurnaan berupa foto
media media
pembelajaran pembelajaran.
4. Terlaksananya uji
coba media
pembelajaran
untuk digunakan
dalam
pembelajaran,
berupa laporan
hasil uji coba
media
pembelajaran.
3 Melaksanakan 1. … 1. … 3.
pembelajaran … 2. ..dst 2. D
dengan media st
…. Dan
metode ....
4 Melaksanakan kegiatan 1. … 1. … 3.
Evaluasi Pembelajaran 2. ...dst 2. ...
……. ds
t
5 Menyusun laporan 1. … 1. … 3.
implementasi proyek 2. ... 2. ...
inovasi pelayanan dst ds
publik t

I. Jadwal Pelaksanaan Proyek Inovasi Pelayanan Publik


Seluruh kegiatan inovasi dilaksanakan sesuai jadwal sebagaimana terlihat pada Tabel 3 di
bawah ini.
Tabel 3
Jadwal Kegiatan Proyek Inovasi Pelayanan Publik

Minggu
No Kegiatan
I II III IV
1 2 3 4
1
2
3
4
5
(Mohon Perhatikan: Isi kolom 1 & 2 pada Tabel 4 ini copy paste dari kolom 1 & 2
pada Tabel 3, Waktu pelaksanaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan di unit
kerja).

Anda mungkin juga menyukai