Oleh
Kiki Nopita
NIM F1012211013
Namun, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami dan
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Hal ini dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti kurangnya minat belajar, kurangnya penggunaan bahasa indonesia
di lingkungan sekitar, kurangnya keterampilan berbahasa indonesia pada guru, dan masih
banyak lagi.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
Indonesia siswa di sekolah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menggunakan metode pembelajaran yang efektif dan menarik perhatian siswa, seperti
penggunaan media audio visual atau penerapan kurikulum yang lebih efektif dalam
pengajaran bahasa Indonesia. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat lebih mudah
memahami dan menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Pembelajaran aktif dan inovatif merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang
diterapkan di sekolah saat ini. Pendekatan ini mengutamakan peran aktif siswa dalam
proses pembelajaran dan memperkenalkan metode pembelajaran yang lebih bervariasi dan
menarik perhatian siswa.
Latar belakang penggunaan pendekatan pembelajaran aktif dan inovatif adalah adanya
kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Pembelajaran
konvensional yang hanya mengandalkan pengajaran secara monoton dari guru kepada
siswa dinilai kurang efektif untuk memotivasi siswa belajar dan mengembangkan
keterampilan mereka.
Melalui pendekatan pembelajaran aktif dan inovatif, siswa diajak untuk lebih aktif dan
kreatif dalam mengembangkan kemampuan mereka. Metode-metode pembelajaran yang
digunakan lebih bervariasi, seperti diskusi kelompok, presentasi, simulasi, penugasan
individu atau kelompok, dan lain sebagainya. Pembelajaran ini diharapkan dapat
membangkitkan minat belajar siswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Selain itu, pendekatan pembelajaran aktif dan inovatif juga memiliki tujuan untuk
mengembangkan keterampilan yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Dalam era globalisasi dan teknologi yang semakin berkembang, diperlukan keterampilan
yang lebih kreatif, inovatif, dan adaptif untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang
semakin kompleks.
Dengan demikian, melalui pembelajaran aktif dan inovatif, diharapkan siswa dapat
mengembangkan kemampuan yang lebih baik, termasuk kemampuan berpikir kritis,
berkomunikasi dengan baik, bekerja sama dalam kelompok, dan mengembangkan
keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja. Semua kemampuan tersebut akan
membantu siswa untuk meraih kesuksesan di masa depan.
2. Bagaimana Pengaruh metode pembelajaran aktif dan inovatif terhadap minat belajar
siswa:
3. Bagaimana Peran guru dalam menerapkan metode pembelajaran aktif dan inovatif:
2. Mengukur pengaruh metode pembelajaran aktif dan inovatif terhadap minat belajar
siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia.
Hasil penelitian ini akan menjadi sesuatu yang dapat pengembangan teori
pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang cara-cara terbaik untuk mengajarkan bahasa Indonesia melalui
metode pembelajaran aktif dan inovatif.
Penerapan pembelajaran aktif dan inovatif dalam pendidikan bahasa indonesia juga
didasarkan pada teori konstruktivis, di mana siswa diharapkan dapat membangun pemahaman
dan pengetahuan mereka sendiri dengan cara yang aktif dan kreatif. Dalam pembelajaran ini,
siswa diharapkan mampu mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan pengalaman sehari-
hari, sehingga dapat memperkaya pemahaman mereka tentang bahasa Indonesia.
1. Pembelajaran berbasis proyek: siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat sebuah
proyek yang melibatkan penggunaan bahasa secara aktif dalam membuat presentasi
atau produk akhir.
Dalam pembelajaran bahasa dengan pendekatan aktif, guru berperan sebagai fasilitator atau
pembimbing, sedangkan siswa lebih banyak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian, diharapkan siswa akan lebih mudah memahami materi, meningkatkan
kemampuan berbahasa mereka, serta memperoleh keterampilan sosial dan kognitif yang lebih
baik.
1. Faktor internal
a. Kecerdasan verbal: individu dengan kecerdasan verbal yang tinggi cenderung
memiliki kemampuan bahasa yang baik.
b. Motivasi: semakin tinggi motivasi seseorang untuk belajar bahasa Indonesia, maka
kemampuan berbahasa Indonesia akan semakin baik.
c. Bakat: individu yang memiliki bakat dalam bahasa cenderung lebih mudah dalam
mempelajari bahasa Indonesia.
2. Faktor eksternal
a. Lingkungan: lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran bahasa Indonesia dapat
mempengaruhi kemampuan berbahasa Indonesia seseorang.
b. Metode pembelajaran: metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat
mempengaruhi kemampuan berbahasa Indonesia siswa. Metode pembelajaran yang
aktif dan inovatif dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami dan
menguasai bahasa Indonesia.
c. Media pembelajaran: media pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat
mempengaruhi kemampuan berbahasa Indonesia siswa. Penggunaan media yang
menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa dapat membantu siswa untuk lebih
mudah mempelajari bahasa Indonesia.
Dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia, penting bagi guru dan institusi
pendidikan untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan
berbahasa Indonesia siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan
yang kondusif, menggunakan metode pembelajaran aktif dan inovatif, serta
memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini memiliki objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
kemampuan berbahasa Indonesia berupa tes tertulis. Tes ini digunakan untuk mengukur
kemampuan bahasa indonesia siswa sebelum dan setelah perlakuan pembelajaran aktif dan
inovatif. Selain itu, juga digunakan angket untuk mengukur minat belajar siswa dalam
mempelajari bahasa Indonesia dan wawancara untuk mengidentifikasi peran guru dalam
menerapkan metode pembelajaran aktif dan inovatif. Dengan menggunakan metodologi
tersebut, penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran tentang efektivitas metode
pembelajaran aktif dan inovatif dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia siswa
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
a. Siswa: data dapat dikumpulkan melalui tes tertulis dan lisan, observasi, angket, dan
wawancara dengan siswa.
b. Guru: data dapat dikumpulkan melalui wawancara, angket, observasi, dan dokumen
terkait pembelajaran.
c. Orang tua siswa: data dapat dikumpulkan melalui angket atau wawancara terkait
persepsi mereka terhadap pembelajaran bahasa Indonesia.
Data yang dapat dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi hasil tes kemampuan berbahasa
Indonesia siswa sebelum dan sesudah penerapan metode pembelajaran aktif dan inovatif,
angket siswa dan orang tua siswa terkait minat belajar siswa dan persepsi mereka terhadap
pembelajaran bahasa Indonesia, serta dokumen terkait pembelajaran bahasa Indonesia yang
dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi tes
kemampuan berbahasa, angket minat belajar, wawancara dengan guru, observasi kelas,:
a. Tes Kemampuan Berbahasa Indonesia: Tes ini akan digunakan untuk mengukur
kemampuan berbahasa Indonesia siswa sebelum dan setelah diterapkan metode
pembelajaran aktif dan inovatif.
b. Angket Minat Belajar: Angket ini akan diberikan kepada siswa untuk mengetahui minat
belajar mereka terhadap pembelajaran bahasa Indonesia setelah menerapkan metode
pembelajaran aktif dan inovatif.
c. Wawancara dengan Guru: Wawancara akan dilakukan dengan guru bahasa Indonesia
untuk mengetahui peran mereka dalam menerapkan metode pembelajaran aktif dan
inovatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia.