Anda di halaman 1dari 8

Nama : Surendra P.

R Mata Kuliah : Auditing, Asuran dan Etika


NIM : S432402012 Dosen Pengampu : Dr. Payamta, S.E., M.Si., Ak.CA., CPA., CPI

PERSYARATAN MENJADI AKUNTAN PUBLIK


Pada pasal 6 UU Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Beberapa persyaratan sebagai
Akuntan Publik adalah berikut ini.
1. Calon AP telah lukus ujian sertifikasi CPA, yang diselenggarakan oleh IAPI.
2. Calon AP telah berpengalaman sebagai auditor, minimal 3 tahun dari Kantor Akuntan
Publik atau lembaga auditor lainnya yang sejenis,
3. Calon AP berdomisili di Indonesia, yang ditunjukkan dengan salinan Kartu Tanda Penduduk
(KTP).
4. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
5. Calon AP tidak pernah dikenai sanksi administratif pencabutan ijin sebagai AP.
6. Calon AP tidak pernah dikenai sanksi pidana penjara yang mempunyai kekuatan hukum
tetap selama 5 tahun atau lebih.
7. Calon AP telah menjadi anggota IAPI, dan telah memperoleh rekomendasi dari asosisasi
profesinya tersebut.

Setelah memperoleh izin praktik sebagai AP, maka seorang AP harus bergabung dalam wadah
Kantor Akuntan Publik (KAP). Izin praktik AP diberikan untuk jangka waktu selama 5 tahun, dan
dapat diajukan perpanjangan lagi. Dengan demikian, seorang AP dapat menjalanan profesinya
minimal mempunyai 2 izin, yaitu:
(a) izin praktik sebagai AP, dan (b) izin usaha Kantor Akuntan Publik (Ijin Usaha KAP).

Bentuk usaha KAP ada dua pilihan, yaitu:


(a) KAP Perseorangan, yang namanya disesaikan dengan nama AP pemegang izin;
(b) KAP Persekutuan, yaitu KAP yang didirikan dan dijalankan oleh minimal 2 orang AP,

Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan badan usaha, yang menjadi wadah Akuntan Publik
atau beberapa Akuntan Publik dalam menjalan kegiatan profesionalnya. Pada Pasal 12 UU
Nomor 5 tahun 2011, KAP dapat berbentuk:
(a) perseorangan,
(b) Persekutuan perdata,
(c) Firma, atau bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik,

Pada Pasal 18 UU Nomor 5 tahun 2011, diatur tentang persyaratan untuk memperoleh izin
usaha KAP. antara lain berikut ini:
1. Terdapat kantor atau tempat untuk menjalankan usaha yang berdomisili di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (terpisah dari rumah tinggal AP).
2. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak Badan untuk KAP yang berbentuk usaha
persekutuan perdata dan firma atau Nomor Pokok Wajib Pajak Pribadi untuk KAP yang
berbentuk usaha perseorangan;
3. Paling sedkit memmpunyai 2 (dua) orang tenaga kerja profesional pemeriksa di bidang
akuntansi (auditor);
4. memiliki rancangan sistem pengendalian mutu KAP;
5. membuat surat pernyataan dengan bermeterai cukup bagi bentuk usaha perseorangan,
dengan mencantumkan paling sedikit:
a. alamat Akuntan Publik;
b. nama dan domisili kantor;
c. maksud dan tujuan pendirian kantor;
d. memiliki akta pendirian yang dibuat oleh dan dihadapan notaris bagi bentuk usaha
persekutuan dan Firma;

Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik.


Jika KAP Persekutuan, maka dalam mengajukan izin usaha KAP Persekutuan, perlu
menyampaikan sedikitnya informasi tentang:
a) nama Rekan;
b) alamat Rekan;
c) bentuk usaha;
d) nama dan domisili usaha;
e) maksud dan tujuan pendirian kantor;
f) hak dan kewajiban sebagai Rekan; dan
g) penyelesaian sengketa dalam hal terjadi perselisihan di antara Rekan.

Persyaratan ini sama baik untuk memohon izin usaha KAP untuk kantor Pusat, maupun Kantor
Cabang KAP (Peraturan Menteri Keuangan No. 17/ PMK.01/2008, dan Pasal 18 UU Nomor 5
Tahun 2011).
REGULASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Regulasi kantor akuntan publik di Indonesia terutama diatur dalam beberapa peraturan, di
antaranya adalah:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik
Beberapa hal yang diatur dalam Undang-undang ini antara lain:
a) Pengakuan Akuntan Publik
b) Pengawasan Akuntan Publik
c) Tata Kelola Akuntan Publik
Beberapa hak yang diatur dalam UU tersebut antara lain:
a) Memiliki sertifikat profesi akuntan publik yang diterbitkan oleh lembaga yang ditunjuk
oleh Menteri Keuangan.
b) Melakukan praktik akuntansi publik dengan memenuhi syarat dan ketentuan yang
berlaku.
c) Menolak tugas akuntansi publik yang bertentangan dengan etika dan standar profesi
akuntan publik.
Sementara itu, beberapa kewajiban yang diatur dalam UU tersebut antara lain:
a) Melaksanakan praktik akuntansi publik sesuai dengan standar profesi akuntan publik
yang berlaku.
b) Melaporkan kepada Menteri Keuangan tentang tindakan pelanggaran etika atau standar
profesi akuntan publik oleh sesama akuntan publik.
c) Melaporkan tindakan kecurangan yang ditemukan dalam pelaksanaan tugas akuntansi
publik.
Jika terdapat pelanggaran terhadap ketentuan dalam UU tersebut, maka terdapat sanksi yang
dapat diberikan, antara lain:
a) Sanksi administratif, seperti peringatan, teguran, pencabutan sertifikat, dan pembekuan
sertifikat.
b) Sanksi pidana, seperti denda dan/atau kurungan.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan
Publik (PPAP) mengatur mengenai praktik akuntan publik di Indonesia. Beberapa hal yang
diatur dalam PPAP antara lain:
a) Persyaratan untuk menjadi Akuntan Publik, antara lain harus memiliki izin dari
Kementerian Keuangan dan telah mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.
b) Kewajiban dan tanggung jawab akuntan publik, antara lain harus menjalankan tugas
dengan profesional, independen, dan bertanggung jawab serta memberikan jasa dengan
standar kualitas yang ditetapkan.
c) Standar audit dan jasa asuransi, antara lain mengatur mengenai kriteria, prinsip, dan
pedoman pelaksanaan audit dan jasa asuransi.
d) Pelaksanaan pengawasan atas praktik akuntan publik, antara lain diatur mengenai
kewajiban untuk memelihara kode etik dan disiplin dalam praktik, serta sanksi yang
diberikan jika terjadi pelanggaran.

3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 186/PMK.01/2021


Beberapa hal yang diatur dalam peraturan ini antara lain:
a) Persyaratan untuk menjadi akuntan publik Peraturan ini mengatur persyaratan yang
harus dipenuhi oleh seseorang untuk menjadi akuntan publik, termasuk pendidikan dan
pelatihan yang harus diikuti, serta sertifikasi dan lisensi yang harus dimiliki.
b) Pembinaan dan pengawasan akuntan publik Peraturan ini mengatur tugas dan
wewenang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dalam
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap akuntan publik di Indonesia.
Pembinaan dan pengawasan dilakukan melalui audit, pemeriksaan, dan investigasi.
c) Sanksi terhadap pelanggaran Peraturan ini mengatur sanksi yang akan diberikan kepada
akuntan publik yang melanggar ketentuan yang diatur dalam peraturan ini, seperti
denda, peringatan, pencabutan sertifikasi, dan pencabutan lisensi.
d) Peraturan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan integritas praktik akuntansi di
Indonesia melalui pembinaan, pengawasan, dan sanksi terhadap akuntan publik yang
tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Dengan adanya peraturan ini, diharapkan
praktik akuntansi di Indonesia dapat menjadi lebih terpercaya dan berkualitas tinggi.

4. Peraturan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tentang Standar Profesional Akuntan
Publik
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah seperangkat standar yang ditetapkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk memberikan panduan dan pedoman bagi akuntan
publik dalam menjalankan praktiknya. SPAP terdiri dari beberapa standar, antara lain:
a) Standar Profesional Akuntansi (SPA).
b) Standar Pemeriksaan Akuntan Publik (SPAP).
1. Standar Pemeriksaan Keuangan (SPK)
2. Standar Pemeriksaan Operasional (SPO)
3. Standar Pemeriksaan Kepatuhan (SPKu)
4. Standar Pemeriksaan Terkait (SPT)
5. Teknik audit tersebut meliputi pengumpulan bukti, evaluasi risiko, pengendalian
intern, analisis data, dan lain sebagainya
6. independensi, integritas, dan objektivitas
c) Standar Etika Profesi Akuntan Publik (SEPA).
d) Standar Review (SR).
e) Standar Jasa Lainnya (SJL).

Sertifikasi Akuntan Publik


Tingkat Dasar
Ujian tingkat dasar dirancang untuk mempersiapkan peserta untuk ujian tingkat profesional
dengan menunjukkan kompetensi dasar dalam akuntansi, audit, keuangan, dan bisnis. Ujian
tingkat dasar meliputi mata ujian sebagai berikut:
1. Pengantar Audit dan Asurans;
2. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;
3. Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro;
4. Pengantar Manajemen, Perpajakan dan Hukum Bisnis; dan
5. Akuntansi Biaya, Manajemen Keuangan dan Sistem Informasi.
Peserta yang telah dinyatakan lulus ujian tingkat dasar dapat memeroleh sertifikat “Associate
Certified Public Accountant of Indonesia” (A-CPA).

Persyaratan
1. Registrasi akun pada website IAPI;
2. Terdaftar sebagai anggota IAPI;
3. Membayar biaya pendaftaran (pada saat pertama kali mengikuti ujian);
4. Mengunggah dokumen persyaratan pada Akun IAPI, sebagai berikut:
 Ijazah dan transkip nilai D4/S1/S2/S3 Akuntansi atau PPAK atau PPAP;
 Bagi lulusan luar negeri agar melampirkan bukti penyetaraan DIKTI;
 Kartu Tanda Penduduk;
 Pas foto berwarna (terbaru);
 Surat Pernyataan Pembebasan Tanggung Jawab;
 Surat Korespondensi/Surat Domisili;
 Surat Pernyataan Pemenuhan Kewajiban;
 Surat Pernyataan Ketetapan Nama;
 Surat Keterangan Bekerja/Tidak Bekerja (minimal 3 (tiga) bulan terakhir);
 Surat Keterangan Mahasiswa dari Universitas/Perguruan Tinggi (bagi peserta
berstatus mahasiswa minimum semester 6);
 Pakta Integritas; dan
 Melengkapi data profil secara valid.
5. Melakukan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku.
Biaya
1. Biaya pendaftaran sebesar Rp100.000 (seratus ribu rupiah).
2. Biaya per mata ujian:
Mata Ujian Harga
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (APK) Rp200.000,00
Pengantar Auditing dan Asurans (PAA) Rp200.000,00
Akuntansi Biaya, Manajemen keuangan, dan Sistem Informasi (AMSI) Rp200.000,00
Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro (PEMM) Rp200.000,00
Pengantar Manajemen, Perpajakan, dan Hukum Binsis (MPHB) Rp200.000,00

Tingkat Profesional
Ujian tingkat profesional bertujuan untuk mendapatkan seseorang yang memiliki kualifikasi
profesional dengan kecakapan pada tingkat menengah hingga tingkat lanjut pada bidang
akuntansi, audit, keuangan, perpajakan, dan bisnis sehingga mampu menjalankan peran
profesional yang relevan dalam profesi Akuntan Publik.
Ujian tingkat profesional meliputi mata ujian sebagai berikut:
1. Audit, Asurans dan Etika Profesi (kompetensi tingkat menengah hingga tingkat lanjut);
2. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Lanjutan;
3. Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan dan Teknologi Informasi;
4. Strategi Bisnis dan Perpajakan Lanjutan; dan
5. Manajemen Risiko, Tata Kelola dan Pengendalian Internal.
Peserta yang telah dinyatakan lulus UPAP pada tingkat profesional dan memenuhi ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Asosiasi Nomor 10 Tahun 2021 dapat memeroleh Surat
Tanda Lulus Ujian Profesi Akuntan Publik (“Surat”) dan sertifikat “Certified Public Accountant”
(CPA).
Persyaratan
1. Registrasi akun pada website IAPI;
2. Terdaftar sebagai anggota IAPI;
3. Membayar biaya pendaftaran (pada saat pertama kali mengikuti ujian);
4. Mengunggah dokumen persyaratan pada Akun IAPI, sebagai berikut:
 Ijazah dan transkip nilai D4/S1/S2/S3 Akuntansi atau PPAK atau PPAP;
 Bagi lulusan luar negeri agar melampirkan bukti penyetaraan DIKTI;
 Kartu Tanda Penduduk;
 Pas foto berwarna (terbaru);
 Surat Pernyataan Pembebasan Tanggung Jawab;
 Surat Korespondensi/Surat Domisili;
 Surat Pernyataan Pemenuhan Kewajiban;
 Surat Pernyataan Ketetapan Nama;
 Surat Keterangan Bekerja/Tidak Bekerja (minimal 3 (tiga) bulan terakhir);
 Surat Rekomendasi dari Atasan Tempat Bekerja atau Anggota IAPI (Anggota Biasa
atau Anggota Madya);
 Pakta Integritas; dan
 Melengkapi data profil secara valid.
5. Melakukan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku.
Biaya
1. Biaya pendaftaran sebesar Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah).
2. Biaya per mata ujian:
Mata Ujian Harga
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Lanjutan (APKL) Rp600.000,00
Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan dan Teknologi
Rp600.000,00
Informasi (AMTI)
Strategi Bisnis dan Perpajakan Lanjutan (SBPL) Rp600.000,00
Manajemen Risiko, Tata Kelola, dan Pengendalian Internal
Rp600.000,00
(MRTI)
Audit, Asurans dan Etika Profesi (AAEP) Kompetensi tingkat
Rp1.800.000,00
menengah hingga tingkat lanjutan

Tingkat Lanjutan
Peserta yang bermaksud mendapatkan Sertifikat Tanda Lulus (STL) UPAP harus mengikuti
penilaian pengalaman kerja bidang akuntansi berupa audit atas laporan keuangan.
Persyaratan
 Warga Negara Indonesia;
 Anggota IAPI;
 Telah dinyatakan lulus seluruh mata Ujian Profesi Akuntan Publik oleh Dewan Sertifikasi;
 Memiliki pengalaman kerja berupa audit atas laporan keuangan di Kantor Akuntan
Publik minimal 3 (tiga) tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir;
 Peserta telah melaksanakan peran dan tanggung jawab untuk memimpin anggota tim
perikatan pada setiap tahapan audit dengan arahan, supervisi, penelaahan, dan evaluasi
secara langsung oleh Rekan Perikatan audit paling sedikit 3 (tiga) perikatan audit;
 Telah menunjuk dan menyampaikan nama Akuntan Publik yang berperan sebagai
mentor sebelum dilakukan penilaian pengalaman oleh Dewan Sertifikasi;
 Telah memenuhi kewajiban keuangan yang menjadi tanggung jawabnya; dan
 Telah memenuhi kewajiban SKP sesuai ketentuan yang berlaku.
Peserta yang telah dinyatakan lulus penilaian pengalaman audit oleh Dewan Sertifikasi dan
memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Asosiasi Nomor 10 Tahun 2021
dapat memeroleh Sertifikat Tanda Lulus Ujian Profesi Akuntan Publik (“STL-UPAP”) dan
sertifikat “Certified Public Accountant of Indonesia” (CPA Expert). Kegiatan penilaian
pengalaman kerja bidang akuntansi berupa audit atas laporan keuangan diselenggarakan dalam
bentuk:
1. penelaahan dokumen kertas kerja minimal 1 (satu) perikatan audit atas laporan
keuangan periode satu tahun buku; atau
2. wawancara oleh tim penguji dengan paper praktik audit.

Biaya
Kategori Biaya Harga
Penelaahan dokumen Kertas Kerja Pemeriksaan Rp5.000.000,00 s.d Rp15.000.000,00 (Tergantung
(KKP) kompleksitas KKP)
Luring Rp4.500.000,00
Wawancara dengan paper praktik audit
Daring Rp4.000.000,00
Kegiatan Penilaian Pengalaman Kerja Khusus Bagi Pemegang Sertifikat Kode “P” dan “K”
Workshop A
Kegiatan workshop A dengan menitikberatkan konten pada aspek teknis untuk pemenuhan Learning
Outcome pengetahuan teknis audit tingkat lanjut.
Biaya
Biaya kegiatan untuk peserta baru Rp6.750.000,00
Workshop A Biaya kegiatan per topik untuk peserta mengulang
Rp2.500.000,00
workshop
Workshop B
Kegiatan workshop B dengan menitikberatkan pada pencapaian Learning Outcome pengetahuan
teknis audit tingkat lanjut pada aspek keahlian profesional, aspek nilai, etika, perilaku, profesional
dan bagian aspek teknis yang relevan.
Biaya
Biaya kegiatan untuk peserta baru Rp6.000.000,00
Workshop B Biaya kegiatan per topik untuk peserta mengulang
Rp2.200.000,00
workshop
Persyaratan
1. Warga Negara Indonesia;
2. Pemegang Sertifikat CPA kode “P” dan “K”;
3. Anggota IAPI;
4. Memiliki pengalaman kerja berupa audit atas laporan keuangan di Kantor Akuntan Publik
minimal 3 (tiga) tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir;
5. Peserta telah melaksanakan peran dan tanggung jawab untuk memimpin anggota tim perikatan
pada setiap tahapan audit dengan arahan, supervisi, penelaahan, dan evaluasi secara langsung
oleh Rekan Perikatan audit paling sedikit 3 (tiga) perikatan audit;
6. Telah menunjuk dan menyampaikan nama Akuntan Publik yang berperan sebagai mentor
sebelum dilakukan penilaian pengalaman oleh Dewan Sertifikasi;
7. Telah memenuhi kewajiban keuangan yang menjadi tanggung jawabnya; dan
8. Telah memenuhi kewajiban SKP sesuai ketentuan yang berlaku.

Ujian Audit, Asurans dan Etika Profesi (AAEP) Kompetensi Tingkat Lanjutan
Ujian Audit, Asurans dan Etika Profesi (AAEP) Kompetensi Tingkat Lanjutan yang dilaksanakan di Test
Center.
Biaya : Rp1.200.000,00
Peserta yang telah dinyatakan lulus penilaian pengalaman audit oleh Dewan Sertifikasi dan
memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Asosiasi Nomor 10 Tahun 2021 dapat
memeroleh Sertifikat Tanda Lulus Ujian Profesi Akuntan Publik (“STL-UPAP”) dan sertifikat “Certified
Public Accountant of Indonesia” (CPA Expert).

Sumber
Payamta , Audit Berbasis Resiko : Panduan Audit Komprehensif & Praktis. CV. Indotama Solo.
Edisi 1 Tahun 2023.
iapi.or.id

Anda mungkin juga menyukai