RANGKUMAN BAB 2
Disusun oleh:
Kelompok 4
Indrani Salsabilla 2006527046
Fathiyyah Novira 2006465533
Rizki Indra Dharmawan 2006524800
Intan J. G. Sitohang 2006607690
Jessica Melinda 2006536366
Laksmana Anggitapradhana 2006464165
Omar Pasha Jatikusumah 2006584314
Kelas:
Pengauditan dan Asurans 1 - C
DAFTAR ISI 2
DAFTAR PUSTAKA 11
2
BAB 2 - The Audit Market
Teori ini menyatakan bahwa tugas auditor berfokus pada akurasi aritmatika dan
pada pencegahan dan pendeteksian penipuan. Berdasarkan teori ini, auditor berperan
seperti seorang polisi, yaitu memverifikasi kebenaran dan kewajaran laporan keuangan.
Penawaran jasa audit dalam teori ini mengadopsi pendekatan normatif. Menurut
teori ini, seorang auditor harus bertindak sedemikian rupa sehingga ia tidak
mengecewakan harapan eksternal. Namun, auditor juga tidak boleh menimbulkan
harapan yang lebih besar dalam laporannya daripada yang dibenarkan oleh
pemeriksaannya. Jadi, pada intinya, auditor harus berbuat sewajarnya. untuk dapat
memenuhi harapan publik.
4. Agency Theory
3
Teori yang diusulkan oleh Watts dan Zimmerman menyatakan bahwa auditor
bereputasi (memenuhi harapan) ditunjuk tidak hanya untuk kepentingan pihak ketiga,
tetapi juga untuk kepentingan manajemen. Dalam teori ini, suatu perusahaan dipandang
sebagai hasil dari kontrak yang kurang lebih formal di mana beberapa kelompok
memberikan beberapa jenis kontribusi kepada perusahaan dengan harga tertentu. Dalam
teori ini juga, manajemen bertindak sebagai agen yang berusaha untuk mendapatkan
kontribusi dari prinsipal yang dalam hal ini contohnya seperti pemegang saham dan
karyawan. Hubungan keagenan ini memerlukan biaya, seperti biaya pemantauan agen
dan biaya yang dikeluarkan oleh agen untuk memastikan bahwa agen tidak akan
mengambil tindakan yang merugikan prinsipal.
Selain itu, Agent Theory ini juga dapat menjelaskan sisi penawaran pasar audit.
Kontribusi audit kepada pihak ketiga ditentukan oleh probabilitas auditor akan
mendeteksi kesalahan dalam laporan keuangan dan kesediaan auditor untuk melaporkan
kesalahan tersebut meskipun hal itu bertentangan dengan keinginan auditee (pihak yang
diaudit oleh auditor).
Pasokan jasa audit saat ini juga diatur di sebagian besar negara. Meskipun terdapat
regulasi di seluruh dunia, dua yang mungkin paling berpengaruh adalah:
4
ditetapkan oleh American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) hanya akan
digunakan sementara.
2. Arahan Dewan Kedelapan Uni Eropa 84/253/EEC dan Arahan UE 2006/43/EC. Beberapa
Arahan Uni Eropa pada rekening tahunan dan rekening konsolidasi perusahaan keuangan
dan asuransi mengharuskan rekening tahunan atau rekening konsolidasi diaudit oleh
auditor bersertifikat. Persyaratan untuk persetujuan auditor yang memenuhi syarat
ditetapkan dalam Arahan Dewan Kedelapan 84/253/EEC tanggal 10 April 1984. 6 EU
Directive 2006/43/EC 7 bertujuan pada tingkat tinggi. Tujuan dari Arahan ini adalah
mensyaratkan penerapan satu set standar audit internasional, pemutakhiran persyaratan
pendidikan, definisi etika profesional, dan implementasi teknis dari kerja sama antara
otoritas yang berwenang dari Negara-negara Anggota Uni Eropa dan pihak berwenang.
dari negara ketiga.
C. Regulasi terkait Profesi Akuntan Publik dan Audit di Indonesia
5
Akuntan Publik dan Menteri menetapkan hanya 1 (satu) Asosiasi Profesi Akuntan
Publik untuk menjalankan kewenangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kemudian di dalam Pasal 43 ayat (3), menyatakan bahwa Asosiasi Profesi Akuntan
Publik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Berbentuk badan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Mempunyai anggota paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari seluruh Akuntan Publik;
c. Memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga;
d. Mempunyai susunan pengurus yang telah disahkan oleh rapat anggota;
e. Memiliki program mengenai pelatihan profesional berkelanjutan;
f. Memiliki kode etik organisasi; dan
g. Memiliki program reviu mutu bagi Akuntan Publik yang menjadi anggotanya.
Lalu, di dalam Pasal 44 ayat (1), menyatakan bahwa Asosiasi Profesi Akuntan
Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) berwenang:
a. Menyusun dan menetapkan SPAP;
b. Menyelenggarakan ujian profesi akuntan publik;
c. Menyelenggarakan pendidikan profesional berkelanjutan; dan
d. Melakukan reviu mutu bagi anggotanya.
Lalu, di dalam Pasal 10, menyatakan bahwa susunan keanggotaan Komite terdiri atas:
a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota;
6
b. 1 (satu) orang wakil ketua merangkap anggota;
c. 11 (sebelas) orang anggota, yang terdiri atas unsur:
i. Kementerian Keuangan;
ii. Asosiasi Profesi Akuntan Publik;
iii. Asosiasi Profesi Akuntan;
iv. Badan Pemeriksa Keuangan;
v. otoritas pasar modal;
vi. otoritas perbankan;
vii. akademisi akuntansi;
viii. pengguna jasa Akuntan Publik;
7
Lalu, menurut Pasal 4 ayat (1), untuk memperoleh sertifikat tanda lulus ujian
profesi Akuntan Publik yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi, seseorang harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. lulus ujian profesi Akuntan Publik;
b. lulus pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) atau terdaftar
dalam register negara untuk akuntan;
c. lulus penilaian pengalaman kerja di bidang akuntansi dari Asosiasi Profesi; dan
d. Terdaftar sebagai anggota Asosiasi Profesi.
Kemudian, menurut Pasal 4 ayat (2), seseorang yang telah memperoleh sertifikat
tanda lulus ujian profesi Akuntan Publik akan mendapatkan sebutan profesi dari Asosiasi
Profesi.
Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang memiliki tugas untuk
memberikan jasa asurans, yang meliputi: (1) jasa audit atas informasi keuangan historis;
(2) jasa reviu atas informasi keuangan historis; dan (3) jasa asuransi lainnya. Hasil
pekerjaan Akuntan Publik berperan dalam meningkatkan kualitas dan kredibilitas laporan
keuangan milik suatu entitas yang kemudian akan digunakan oleh publik sebagai salah
satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Di dalam menjalankan
tugasnya, terdapat beberapa organisasi yang mempengaruhi profesi Akuntan Publik,
yaitu:
1. Pemerintah
DPR dengan persetujuan Presiden telah menyusun Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Undang-Undang tersebut
mengatur berbagai hal mendasar dalam profesi Akuntan Publik serta bertujuan untuk:
(1) melindungi kepentingan publik;
(2) mendukung perekonomian yang sehat, efisien, dan transparan;
(3) memelihara integritas profesi Akuntan Publik;
(4) meningkatkan kompetensi dan kualitas profesi Akuntan Publik; dan
8
(5) melindungi kepentingan profesi Akuntan Publik sesuai dengan standar dan kode etik
profesi.
2. Kementerian Keuangan
Menteri Keuangan memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan
pembinaan terhadap Akuntan Publik. Tanggung jawab tersebut meliputi pemberian serta
perpanjangan izin menjadi Akuntan Publik, persetujuan permohonan penghentian
pemberian jasa asurans untuk sementara waktu serta pengunduran diri, pemberian izin
usaha Kantor Akuntan Publik (KAP), serta pembentukan Komite Profesi Akuntan Publik.
9
berkelanjutan (PPL), menyusun dan menetapkan Kode Etik, Standar Profesi dan Standar
Akuntansi, menerapkan penegakkan disiplin anggota, serta mengembangkan profesi
akuntan Indonesia.
Untuk menjadi seorang akuntan publik di Indonesia, kita dapat melihat PP No.
20/2015 mengenai profesi akuntan publik. Di PP tersebut, disebutkan bahwa peraturan
mengenai akuntan publik berdasarkan Undan-Undang Nomor 5 Tahun 2011. Dalam PP
tersebut, disebutkan bahwa kita harus mengikuti Ujian Profesi Akuntan Publik dan lulus
ujian tersebut. Adapun persyaratan untuk mengikuti ujian tersebut, seperti kita harus
mempunyai pengetahuan dan kompetensi mengenai akuntansi. Hal-hal tersebut dapat
10
didapatkan dari pendidikan tinggi seperti S1, S2, dan lain-lain. Setelah lulus ujian, kita
akan mendapatkan Sertifikat Tanda Lulus Ujian Profesi Akuntansi Publik dan sebutan
profesi dari Asosiasi Profesi.
Selain itu, akuntan publik disyaratkan untuk berdomisili di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan wajib memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Akuntan publik juga tidak boleh pernah terkena sanksi administratif berupa pencabutan
izin Akuntan Publik dan juga tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana
kejahatan dengan ancaman penjara lima tahun atau lebih.
Ketentuan lebih lanjut mengenai bagaimana prosedur untuk menjadi akuntan
publik diatur dalam peraturan menteri. Berdasarkan Peraturan Menteri pada BAB II Pasal
3 No.154/PMK.01/2017, seseorang akan mendapatkan izin untuk menjadi akuntan publik
apabila telah melalui prosedur berupa mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri
u.p. Kepala PPPK dan melengkapi formulir permohonan izin serta melampirkan
dokumen pendukung. Dokumen-dokumen yang diperlukan antara lain:
- Fotokopi sertifikat tanda lulus ujian akuntan publik oleh Asosiasi Profesi
Akuntan Publik
- Surat pengalaman pemberian jasa asuransi
- Fotokopi bukti anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik
- dan dokumen-dokumen lainnya seperti fotokopi KTP, NPWP, dan pas
foto.
11
DAFTAR PUSTAKA
Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR. (2021). Mengenal Lebih Dekat dengan IAPI.
https://itjen.pu.go.id/single_kolom/94#:~:text=IAPI%20(Institut%20Akuntan%20Publik
%20Indonesia,dikenal%20dengan%20Ikatan%20Akuntan%20Indonesia
Presiden Republik Indonesia. (2011). Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik. https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2011_5.pdf
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia. (2017). Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 154/PMK. 01/2017.
https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2017/154~PMK.01~2017Per.pdf
Undang - Undang Republik Indonesia. (2007). Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/peraturan/undang-undang/Documents/5.%2
0UU-40-2007%20PERSEROAN%20TERBATAS.pdf
12