Anda di halaman 1dari 4

1. Jelaskan pengertian Auditing!

Auditing (pengeditan)adalah suatu proses sistematis pemerolehan dan pengevaluasian


bukti-bukti yang terkait dengan asersi management atass tindakan-tindakan dan kejadian-
kejadian ekonomik yang difungsikan untuk memastikan tingkat kesesuaian antaraasersi-
asersi tersebut dan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Boynton, 2006).
Dari definisi penegertian diatas, ciri-ciri dari auditing, yaitu:
a. Suatu proses yang sistematis
Merupakan suatu pedekatan yang logis, terstruktur, dan jelas tujuannya bagi
pengambilan keputusan.
b. Secara objektif memperoleh dan mengevaluasi bukti
Audit berkaitan dengan pengumpulan bukti-bukti tentang informasi yang dapat
mempengaruhi proses pengambilan keputusan audit dan auditor dapat melakukannya
tanpa berpihak dan berprasangka, baik terhadap perorangan maupun entitas.
c. Pernyataan terhadap tindakan atau kejadian ekonomi
Komponen dasarnya yaitu pengumpulan bukti terkait dengan pernyataan tentang
tindakan atau kejadian ekonomi dan pernyataan ini sering kali berkaitan dengan
laporan keuangan. Subjek dari pernyataan dalam auditing ini bisa berupa laporan
keuangan, laporan operasi, dan surat pemberitahuan pajak (SPT).
d. Tingkat kesesuaian antara pernyataan dan kriteria yang ditetapkan
Tujuan mengaudit laporan auditor harus dapat menentukan apakah pernyataan pihak
yang diaudit sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yang biasanya merujuk pada
prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU).
e. Mengkomunikasikan hasil kepada pihak yang berkepentingan
Setelah peenyataan tentang kesesuaian antara kejadian ekonomi dan kriteria-kriteria
yang ditetapkan, selanjutnya auditor mengkomunikasikan hasil temuannya tersebut
kepada pihak yang berkepentingan.
f. Pihak-pihak yang bekepentingan
Dalam dunia bisnis, pihak-pihak yang berkepentingan yang akan menggunkan tmuan-
temuan auditor tersebut adalah pemegang saham, kreditor, pemerintah, analisis dan
masyarakat luas.
2. Sebutkan dan jelaskan 4 kategori kantor akuntan publik!
a. Perusahaan Internasional KAP Big Four
“Big Four” merupakan perusahaan akuntan publik terbesar di Amerika Serikat dan ada
di seluruh dunia. Perusahaan Big Four ini mengaudit hampir seluruh perusahaan-
perusahaan besar di Amerika Serikat dan seluruh dunia. Tidak hanya perusahaan besar
saja, namun terkadang mereka juga mengaudit perusahaan-perusahaan kecil.
b. Perusahaan Nasional
Perusahaan nasional menyediakan jasa yang sama dengan perusahaan Big Four dan
bersaing secara langsung untuk mendapatkan klien. Dan perusahaan akuntan nasional
ini biasanya berafiliasi dengan perusahaan akuntan dari negara lain sehingga mereka
juga memiliki kapabilitas internasional.
c. Perusahaan Wilayah dan Perusahaan Lokal Besar
Perusahaan-perusahaan akuntan regional ini juga bersaing dengan Big Four dan
perusahaan nasional untuk mendapatkan klien. Dan banyak dari perusahaan skala
regional ini berafiliasi dengan asosiasi-asosiasi KAP untuk berbagi sumber daya seperti
informasi-informasi teknis dan juga Pendidikan.
d. Perusahaan Lokal Kecil
Perusahaan akuntan kecil yang bersifat lokal biasanya melakukan audit untuk usaha-
usaha kecil seperti UKM dan juga Lembaga-lembaga non profit seperti LSM.
Kebanyakan dari perusahaan akuntan kecil ini tidak menyediakan jasa audit melainkan
jasa akuntansi dan jasa pajak bagi kliennya.

3. Sebutkan dan jelaskan salah saji yang berkaitan dengan kecurangan!


Beberapa jenis salah saji yang berkaitan dengan kecurangan yaitu:
a. Kecurangan pelaporan keuangan (Fraudulent Financial Reporting) terdiri dari
tindakan-tindakan, seperti:
- Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan catatan akuntansi atau dokumen
pendukung yang menjadi sumber penyusuna laporan keuanga;
- Representasi yang salah atau penghapusan yang disengaja atas peristiwa-peristiwa,
transaksi-transaksi, atau informasi signifikan lainnya yang ada dalam laporan
keuangan;
- Salah penerapan yang disengaja atas prinsip akuntansi yang berkaitan dengan
jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.

b. Penyalahgunaan aset (Misappropriation of Assets) ini dapat menyebabkan laporan


keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Penyalahgunaan aset tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
- Menggelapkan penerimaan;
- Mencuri aset;
- Menyebabkan entitas membayar barang dan jasa yang tidak diterima.
Penyalahgunaan aset dapat disertai juga dengan pemalsuan atau pengabaian catatn
atau dokumen.

4. Apa yang Anda ketahui tentang Kode Etik Profesi IFAC?


International Federation of Accountants (IFAC) adalah organisasi profesi akuntansi seluruh
dunia yang didirikan tahun 1977 dengan misi untuk melayani kepentingan publik dengan
memperkuat profesi akuntansi dan memberi kontribusi bagi pengembangan
perekonomian internasional menjadi berkualitas tinggi, mempromosikan nilai-nilai etika
secara intensif, mendorong kualitas prakteknya dan mendukung pembangunan di segala
bidang profesi di seluruh dunia.
Kode etik profesi IFAC yaitu Code of Ethics for Professional Accountants dikeluarkan oleh
International Ethics Standards Board for Accountants (IESBA). Dan kode etik ini meliputi 3
bagian, yaitu:
PART A – GENERAL APPLICANTION OF THE IESBA CODE
PART B – PROFESSIONAL ACCOUNTANTS IN PUBLIC PRACTICE
PART C – PROFESSIONAL ACCOUNTANTS IN BUSINESS
Bagian A adalah bagian yang yang menetapkan prinsip-prinsip dasar etika untuk akuntan
dan menyediakan kerangka kerja konseptual untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut.
Bagian B dan C menggambarkan bagaimana kerangka kerja konseptual diterapkan dalam
situasi khusus. Bagian B diterapkan profesi akuntansi dalam praktek untuk kepentingan
publik. Bagian C diterapkan profesi akuntan dalam praktek untuk dunia bisnis.
Prinsip-prinsip Fundamental Etika IFAC ada 5 bagian, yaitu:
• Integritas: seorang akuntan professional harus bertindak tegas dan jujur dalam
semua hubungan bisnis dan profesionalnya.
• Objektivitas: seorang akuntan professional seharusnya tidak boleh membiarkan
terjadinya bias, konflik kepentingan, atau dibawah pengaruh orang lain sehingga
mengesampingkan pertimbangan bisnis dan professional.
• Kompetensi profesional dan kehati-hatian: seorang akuntan profesional mempunyai
kewajiban pada tingkat yang diperlukan untuk menjamin seorang klien atau atasan
menerima jasa profesional yang kompeten yang didasarkan atas perkembangan
praktik, legislasi, dan Teknik terkini.
• Kerahasiaan: seorang akuntan profesional harus menghormati kerahasiaan
informasi yang dierolehnya sebagai haasil dari hubungan profesional dan bisnis serta
tidak boleh mengungkapkan informa siapa pun kepada pihak ketiga tanpa izin yang
benar dan spesifik.
• Perilaku profesional: seorang akuntan profesional harus patuh pada hukum dan
perundang-undangan yang relevan dan harus menghindari tindakan yang dapat
mendiskreditkan profesi.

Anda mungkin juga menyukai