Anda di halaman 1dari 6

Resume Materi Etika Profesi dari Artikel Duska

 Sifat Akuntansi

Akuntasi merupakan teknik dan praktik yang dianggap sebagai seni atau kerajinan
yang dikembangkan untuk membantu dalam memantau kegiatan transaksi ekonomi setiap
hari dengan cara memberikan gambaran kondisi keuangan pelakunya. Tujuan dasar dari
akuntansi, memberikan informasi tentang transaksi ekonomi baik secara individu atau
kelompok. Etika profesi muncul dan mengalami peningkatan dikarenakan meningkatnya
kebutuhan dalam penyedian informasi keuangan yang seusai dan relevan berdasarkan
aturan dan sesuai yang dibutuhkan oleh penggunnya dalam melakukan pengembangan dan
pencairan informasi.
Akuntan menyediakan informasi dengan berbagai cara dengan tujuan tertentu
seperti manajer yang digunakan untuk membantu merencanakan dan mengendalikan
operasi organiasi. Sedangkan pemilik atau badan legislatif menggunakan untuk membantu
mereka menilai kinerja organisasi dan membuat keputusan tentang masa depan
perusahaan, selain itu pemberi pinjaman dan pemasok menggunakan informasi keuangan
untuk menentukan apakah akan memberikan pinjaman atau memasok kepada suatu
organisasi sedangkan pemerintah menggunakan informasi keuangan untuk menentukan
pajak yang akan di bebankan kepada pemegangnya. Oleh karena itu, akuntan harus
memiliki etika yang mengatur dalam pekerjaannya karena seorang akuntan menyediakan
berbagai entitas yang memiliki hak yang sah untuk mengetahui tentang urusan organisasi
dengan informasi yang berguna tentang urusan ekonomi dengan gambaran yang jelas.
Akuntan tersebut perlu mengeluarkan laporan keuangan yang konstituensi mulai dari
manajemen perusahaan, ke agen pajak sampai kepada calon investor berdasarkan ketentun
yang telah dibuat dari Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) dari Financial
Accounting Foundation.
Kerangka konseptual merupakan sistem koheren dari tujuan serta fundamental
yang terkait yang mengarah standar yang konsisten dan yang menentukan sifat, fungsi, dan
batasan akuntansi dan pelaporan keuangan yang diharapkan untuk melayani kepentingan
publik dengan menyediakan struktur dan arah akuntansi dan pelaporan keuangan untuk
memfasilitasi penyediaan informasi keuangan dan terkait yang adil yang membantu
mempromosikan alokasi sumber daya yang langka secara efisien dalam ekonomi dan
masyarakat, termasuk membantu modal dan pasar lainnya berfungsi secara efisien. Dalam
melaporkan laporan keuangan terdapat empat komponen:
1. Neraca Keuangan
2. Laporan Laba Rugi
3. Pernyataan perubahan laba
4. Laporan arus kas

Dalam laporan neraca keuangan memiliki tiga elemen: aset (terdiri dari barang
berwujud dan barang tidak berwujud), kewajiban ( hutang organisasi, yang melibatkan
uang atau jasa yang terhutang kepada orang lain, dan ekuitas pemilik merupakan dana yang
disediakan oleh pemilik organisasi dan akumulasi pendapatan atau kerugian dihasilkan
selama bertahun-tahun. pemilik (aset bersih) sama dengan total aset dikurangi total
kewajiban (aset bersih). Dengan kata lain, total aset sama dengan liabilitas plus ekuitas
pemilik. Pandangan persamaan ini menunjukkan bagaimana aset dibiayai dengan
menggunakan pinjaman uang (kewajiban) atau dengan menggunakan uang pemilik asli
(ekuitas pemilik). Kemampuan dalam mengembangkan tersebut merupakan keterampilan,
penilaian, penggunaan teknik yang sesuai, dan penerapan prinsip menentukan bagian asset
dan liabilitas. Asset dan liabilitas ini dibagi lagi menjadi beberapa kelompok yaitu asset
lancar dan tidak lancar serta liabilitas lancar dan liabilitas tidak lancar.

Aset lancar termasuk uang tunai, jumlah piutang, persediaan, dan aset lain yang
diharapkan dikonsumsi atau siap dikonversi menjadi uang tunai dalam siklus operasi
berikutnya. Ekuitas pemilik dibagi antara saham biasa atau saham preferen, modal disetor
oleh pemilik, dan pendapatan ditahan. Sedangkan aset tidak lancar terdiri dari piutang tidak
lancar dan aset tetap seperti tanah, bangunan, dan investasi jangka panjang. Laporan laba
rugi merupakan laporan yang menunjukkan laba (pendapatan) bersih melebihi biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan perusahaan. Sedangkan perubahan laba
ditahan terdiri dari aset dikurangi kewajiban yang sama dengan modal disetor dan ditahan
pendapatan.
 Etika Pengungkapan
1. Pertama, bagaimana akuntansi terlibat dalam pertukaran yang meliputi penjualan
2. Kedua, bagaimana pertukaran dan penjualan adalah transaksi pasar; dan
3. Ketiga, apa yang kurang dari pengungkapan dalam transaksi pasar memiliki kesamaan
dengan kebohongan
Pada saat ini ahli akuntansi sedang mengembangkan infromasi dalam melakukan
pengungkapan agar tidak melanggar etika dalam melakukan pengungkapan. Jika informasi
tersebut membujuk orang untuk bertindak dengan satu atau cara lain yang dapat
menguntungkan serta membahayakan orang yang memberikan informasi, sehingga
diperlukan etika yang tepat serta perlindungan.
 Laporan Keuangan
Komisi sekuritas dan Bursa atau yang dikenal dengan (SEC) melakukan
pengawasan terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan disusun oleh akuntan
perusahaan dan akan dilakukan audit oleh akuntan publik bersertifikat (CPA). Tugas
akuntan luar menyatakan serta memastikan laporan keuangan perusahaan tersebut
lengkap dalam aspek material dan angka-angka telah dihitung dengan prinsip penerimaan
yang diakui. Pengawasan akuntansi itu diawasi oleh Akuntansi Keuangan Dewan Standar
yang memiliki oritas untuk ditetapkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan publik
dibawah Securitas Exchange Act of 1934. Meskipun hal ini telah diatur secara sedemikian
rupa dengan mengikuti Prinsip Akuntansi yang Diterima Secara Umum, tetap
memunculkan masalah baru seperti dalam pengungkapan aset dikarenkanan adanya
manipulasi data nilai aset.
Nilai aset adalah nilai untuk pemilik atau apa yang pembeli mau bayar kepada
pemiliknya, yang dapat ditentukan oleh apa yang perusahaan lakukan terhadap asset
tersebut. Nilai aset ini tergantung dari 3 faktor yaitu, jumlah arus kas masa depan yang
diantisipasi, waktu, dan tingkat bunga. Selain nilai aset ini manipulasi juga dapat dilakuka
terhadap biaya aset hal ini dikarenakan verifikasi perkiraan yang menjadi dasar sistem
nilai umum sulit ditentukkan. Beberapa konsep dan teknik yang digunakan oleh akuntan
yaitu:
a. Pendekatan transaksi, merupakan pendekatan yang mengakui pendapatan
hanya jika kekayaan dapat dibuktikan dengan data yang berkaitan dengan
transaksi aktual yang terjadi dengan orang luar perusahaan.
b. Pengakuan penghasilan, merupakan pendekatan yang melibatkan taksiran
pendapatan dan taksiran pengeluaran.
c. Biaya historis dikurangi penyusutan, merupakan pendekatan yang meentukan
nilai aset, serta perlu untuk mendepresiasi beberapa item.
d. Biaya Pokok Penjlan merupakan pendekatan untuk menentukan harga pokok
penjualan dengan menggunakan beberapa metode yaitu:
- FIFO (First In First Out)
- LIFO (Last In First Out)
- Biaya Rata-Rata (Avarage)
 Peran Seorang Akuntan Dapat Dipenuhi
1. Audit merupakan peran yang penting dalam akuntan independen (auditor). Auditor
ini menentukan bahwa estimasi organisasi didasarkan pada formula yang tampak
masuk akal berdasarkan bukti yang tersedia. Formula tersebut konsisten secara
tahun-menahun dan ditentukan oleh FASB
2. Akuntansi Manajemen yaitu seorang akuntansi manajersial, yang dijadikan sebagai
pengontrol serta auditor internal. Akuntan ini memberikan gambaran tentang
kondisi ekonomi organisasi agar dapat berkembang. Dalam hal ini dapat terjadi
konflik dikarenakan perbedaaan kepentingan dari pihak manajemen dan petinggi.
3. Akuntansi Pajak merupakan akuntan yang menjadi penentu kewajiban pajak untuk
klien, baik perorangan maupun perusahaan.
4. Perencanaan Keuangan merupakan akuntan yang memiliki pengetahuan tentang
hukum pajak dan pasar iinvestasi.
5. Konsultasi merupakan seorang akuntan yang akrab dengan status keuangan
perusahaan, akuntan dapat menjadi pengelola uang, distribusi pendapatan, dan
fungsi akuntansi lainnya.
 Pengembangan Standar Akuntansi Eksplisit dan Regulasi
Sarbanes-Oxley Act merupakan standar yang membimbing profesi akuntansi. Hal
ini dikarenakan adanya penurunan etos akuntansi akibat kasusu besar dalam dunia
akuntansi yaitu Enron/Andersen. Securities Act of 1933 dan 1934 merupakan tanggapan
kongres terhadap depresi yang sampai taraf tertentu disebabkan oleh manipulasi dan
penipuan di Indonesia yaitu pasar sekuritas. Kongres mendirikan Efek dan Exchange
Commission (SEC), perdagangan sekuritas teregulasi, mandat standar akuntansi umum,
dan audit perusahaan CPA yang diperlukan untuk perdagangan publik perusahaan.

Komisi Nasional tentang Pelaporan Keuangan Penipuan (Treadway Komisi)


dibentuk pada tahun 1985 oleh AICPA, Akuntansi Amerika Asosiasi (AAA), Eksekutif
Keuangan Internasional (FEI), Institut Auditor Internal (IIA) dan Institut Akuntan
Manajemen (IMA). Pada tahun 1986, Komite Khusus AICPA tentang Standar Perilaku
Profesional untuk Akuntan Publik Bersertifikat menemukan bahwa "lingkungan kompetitif
telah memberikan tekanan pada komitmen tradisional kepada para profesional dalam
praktik akuntansi publik. ”Lingkungan yang semakin kompetitif berubahbkeamanan mitra
kerja. Komisi Nasional tentang Pelaporan Keuangan Palsu mengeluarkan penelitian pada
tahun 1987 yang mencakup 49 rekomendasi yang diarahkan pada SEC, publik perusahaan,
akuntan publik independen, dan komunitas pendidikan. Rekomendasi ini dirancang untuk
mempromosikan pelaporan keuangan yang andal dan untuk membantu perusahaan publik,
baik besar maupun kecil, memperketat internal kontrol.

 The Sarbanes-Oxley Act


Sarbanes-Oxley Act merupakan undang undang untuk mengatur perilaku
perusahaan yang etis dan mencegah pelaporan keuangan yang curang. Undang-undang ini
berlaku bagi seluruh bagian dari sebuah perusahaan. Adapun beberapa isi bagian-bagian
Sarbanes-Oxley Act yaitu :
a. Bagian 301
Mengatur tentang komite audit perusahaan publik. Komite audit harus
independen dan secara langsung bertanggung jawab atas penunjukkan,
kompensasi, serta pengawasan dari pekerjaan kantor akuntan publik yang
ditunjuk oleh emiten.
b. Bagian 302
Merupakan penjelasan manajemen atas internal kontrol yang ada pada
perusahaan. Pihak manajemen yang bertanggung jawab adalah Direktur
Utama dan Direktur Keuangan Perusahaan.
c. Bagian 303, 304, dan 306
Mengatur tentang pelanggaran hukum bagi pejabat atau Direktur dari emiten
yang melakukan tindakan curang untuk mempengaruhi, memaksakan,
memanipulasi, menyesatkan dalam pelaksanaan audit.
d. Bagian 406
Mewajibkan perusahaan public untuk memiliki kode etik. Kode etik harus
menunjukkan berperilaku jujur dan etis, kepatuhan terhadap hukum,
pelanggaran terhadap pelaporan internal, dan akuntabilitas untuk kepatuhan
terhadap kode.
e. Bagian 201
Merupakan tanggapan langsung konflik kepentingan yang timbul dari jasa
konsultasi dan audit eksternal.
f. Bagian 203
Mengatur rotasi partner audit setiap 5 tahun.

Pertanyaan :
1. Mengapa sampai saat ini masih banyak terjadi penyimpangan etika oleh para akuntan?
2. Apakah yang menyebabkan munculnya Sarbanes-Oxley Act?
3. Mengapa dalam proses pelaporan keuangan diperlukan sebuah standar ?
4. Apakah resiko yang perlu dihadapi seorang auditor terkait dengan masalah etika?
5. Apakah dalam sistem pengakuan biaya, dapat dilakukan penyimpangan?

Anda mungkin juga menyukai