Anda di halaman 1dari 65

STANDAR AUDIT 300 SERIES

(SA 300, 315, 320, 330)

PERENCANAAN AUDIT, PENILAIAN


RISIKO DAN RESPON ATAS RISIKO YANG
TELAH DINILAI
Oleh:
Rizki Damir Mustika, SE., Ak., CA., CPA., ASEAN CPA
Partner KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto dan Rekan
(Member of Audittrust International)
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
AGENDA PEMBAHASAN
STANDAR AUDIT 315:
PENGIDENTIFIKASIAN DAN
STANDAR AUDIT 300:
PENILAIAN RISIKO KESALAHAN
PERENCANAAN SUATU AUDIT
PENYAJIAN MATERIAL MELALUI
ATAS LAPORAN KEUANGAN
PEMAHAMAN ATAS ENTITAS DAN
LINGKUNGANNYA

STANDAR AUDIT 330: RESPON


STANDAR AUDIT 320:
AUDITOR TERHADAP RISIKO
MATERIALITAS
YANG TELAH DINILAI

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISK BASED AUDIT - OVERVIEW
• Apa yang dimaksud dengan Risiko?
Ketidakpastian atas terjadinya sesuatu yang bisa berdampak
pada pencapaian tujuan.

• Risiko bersifat inheren pada setiap kegiatan operasional


perusahaan, dan memiliki 2 dimensi yaitu:
1. Impact: dampak jika risiko itu terjadi;
2. Likelihood: kemungkinan terjadinya risiko

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISK BASED AUDIT - OVERVIEW
Apa itu Risk Based Audit?
• Proses, pendekatan, metodologi audit untuk meyakinkan
kecukupan bahwa risiko pada sebuah perusahaan dikelola
sesuai dengan batasan risiko yang ditetapkan.

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


PERBEDAAN RISK BASED AUDIT DENGAN
CONTROL BASED AUDIT

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK
(SPAP)
UU 5/2011:
• SPAP adalah acuan yang ditetapkan menjadi
• SPAP mengadopsi International
ukuran mutu yang wajib dipatuhi oleh Standards on Auditing yang diterbitkan
Akuntan Publik dalam pemberian jasanya.
• Diterbitkan IAPI sebagai APAP oleh IAASB – IFAC

Kode Etik

SPM 1

Standar Jasa Terkait


Kerangka untuk Perikatan Asurans (seri SJT 4000)

Standar Audit (seri SA 200- Standar Perikatan Reviu Standar Perikatan Asurans
800) (seri SPR 2400) (seri SPA 3000)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK

• KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK – 1 OKTOBER 2008


• KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK – 1 JULI 2019
• KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK – APRIL 2020

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


PENGELOMPOKAN STANDAR AUDIT
STANDAR AUDIT

Penilaian Resiko Penggunaan Kesimpulan


Prinsip Umum
dan Respons Bukti Audit Hasil Pekerjaan Audit dan Area Khusus
dan Tanggung
Terhadap Resiko Pihak Lain Pelaporan
Jawab
Yang Dinilai

SA 200 SA 300 SA 500 SA 600 SA 700 SA 800

SA 210 SA 315 SA 501 SA 610 SA 705 SA 805

SA 220 SA 320 SA 505 SA 620 SA 706 SA 810

SA 230 SA 330 SA 510 SA 710

SA 240 SA 402 SA 520 SA 720

SA 250 SA 450 SA 530

SA 260 SA 540

SA 265 SA 550

SA 560

SA 570

SA 580
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
TAHAPAN PROSES AUDIT – METODOLOGI RBA

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


TAHAPAN PROSES AUDIT – METODOLOGI RBA

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


PART 1
STANDAR AUDIT 300: PERENCANAAN
SUATU AUDIT ATAS LAPORAN
KEUANGAN

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISK ASSESSMENT (PERENCANAAN)
• LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN AUDIT

SA 200 :Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan


RISK ASSESSMENT Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit
SA 240: Tanggung Jawab Auditor Terkait Kecurangan
Dalam Laporan Keuangan
SA 300: Perencanaan suatu
audit atas laporan keuangan
PRE-ENGAGEMENT
SA 315: Pengidentifikasian dan
penilaian risiko kesalahan
IDENTIFY AND ASSESS penyajian material melalui
RISK pemahaman entitas dan
lingkungannya

SA 320: Materialitas dalam


tahap perencanaan dan
pelaksanaan audit

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


STANDAR AUDIT 300
Ruang Lingkup:
Mengatur tanggung jawab auditor untuk merencanakan audit
atas laporan keuangan.

Tujuan:
Agar audit dapat dilaksanakan dengan efektif.

Pokok-pokok utama:
1. Keterlibatan anggota tim perikatan utama;
2. Aktivitas awal perikatan;
3. Aktivitas perencanaan;
4. Dokumentasi;
5. Pertimbangan tambahan dalam perikatan tahun pertama.
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
STANDAR AUDIT 300
POKOK-POKOK UTAMA SA 300

1. Keterlibatan Anggota Tim Perikatan


Rekan perikatan dan anggota tim perikatan lainnya harus dilibatkan dalam
perencanaan audit, termasuk merencanakan dan berpartisipasi dalam diskusi
diantara anggota tim perikatan (SA 300, Par A4)

2. Aktivitas Awal Perikatan


Melaksanakan prosedur tentang keberlanjutan hubungan dengan klien dan
perikatan klien tertentu (Ref SA 220, Par 12-13);
Mengevaluasi kepatuhan terhadap ketentuan etika yang relevan, termasuk
independensi, (Ref SA 220 Par 9-11)
Menetapkan suatu pemahaman atas ketentuan perikatan (SA 210, Par 8 – 13)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


STANDAR AUDIT 300
POKOK-POKOK UTAMA SA 300

3. Aktivitas Perencanaan
• Auditor harus menetapkan strategi audit secara keseluruhan yang menetapkan ruang
lingkup, waktu, dan arah audit, serta yang memberikan panduan bagi pengembangan
rencana audit.
• Dalam menerapkan strategi audit secara keseluruhan, auditor harus:
• Mengidentifikasi karakteristik perikatan yang mendefinisikan ruang lingkupnya;
• Memastikan tujuan pelaporan perikatan untuk merencanakan waktu audit dan sifat
komunikasi yang disyaratkan;
• Mempertimbangkan faktor-faktor yang menurut pertimbangan professional auditor,
signifikan dalam mengarahkan usaha tim perikatan;
• Mempertimbangkan hasil aktivitas awal perikatan;
• Memastikan sifat, saat dan luas sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan
perikatan (Ref: Para. A8-A11)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


STANDAR AUDIT 300
POKOK-POKOK UTAMA SA 300

3. Aktivitas Perencanaan (Lanjutan)

• Auditor harus mengembangkan suatu rencana audit yang harus mencakup hal-hal
sebagai berikut:
• Sifat, saat dan luas prosedur penilaian resiko yang direncanakan, seperti yang
ditentukan dalam SA 315;
• Sifat, saat dan luas prosedur audit lanjutan yang direncanakan pada tingkat
asersi, seperti ditentukan dalam SA 330;
• Prosedur audit lainnya yang direncanakan yang harus dilaksanakan agar
perikatan tersebut memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh SA. (Par A12)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


STANDAR AUDIT 300
DOKUMENTASI SA 300

Auditor harus memasukan ke dalam dokumentasi audit, hal-hal berikut


ini:
a. Strategi audit secara keseluruhan;
b. Rencana Audit, dan;
c. Setiap perubahan signifikan yang dilakukan selama perikatan audit
terhadap strategi audit atau rencana audit secara keseluruhan, dan
alasan atas perubahan tersebut. (Ref. Par. A16-A19)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISK ASSESSMENT (PERENCANAAN)
Analisis Penerimaan dan Keberlanjutan Hubungan Dengan Klien

Penerimaan Suatu Perikatan

Penerimaan perikatan audit hanya ketika basis yang melandasi pelaksanaan audit
telah disepakati, melalui:

a. Penetapan apakah terdapat prakondisi untuk suatu audit, dan;


b. Penegasan bahwa ada pemahaman yang sama tentang ketentuan perikatan
audit antara auditor, manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola entitas.

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


AKTIVITAS AWAL PERIKATAN

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISK ASSESSMENT (PERENCANAAN)
ANALISIS PENERIMAAN
DAN KEBERLANJUTAN
HUBUNGAN DENGAN
KLIEN

ENGAGEMENT
ACCEPTANCE AND
CONTINUANCE
NEW CLIENT
ACCEPTANCE RE-ACCEPTANCE CLIENT

1. General Information;
2. Independency

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISK ASSESSMENT (PERENCANAAN)
PERTIMBANGAN TAMBAHAN DALAM PERIKATAN AUDIT TAHUN
PERTAMA

Auditor harus melakukan aktivitas berikut ini sebelum memulai audit tahun
pertama:
a. Melaksanakan prosedur yang disyaratkan oleh SA 220 tentang penerimaan
hubungan dengan klien dan perikatan tertentu (SA 220, Par 12-13);
b. Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu, jika terjadi pergantian
auditor, untuk mematuhi ketentuan etika yang relevan (SA 300, Par A20).

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISK ASSESSMENT (PERENCANAAN)
KOMUNIKASI DENGAN AUDITOR PENDAHULU

Untuk perikatan audit tahun pertama, hal-hal tambahan yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam
menetapkan strategi audit secara keseluruhan dan rencana audit mencakup hal-hal berikut ini:

• Kecuali dilarang oleh peraturan perundang-undangan, membuat kesepakatan dengan auditor


pendahulu, sebagai contoh, untuk menelaah kertas kerja auditor pendahulu;
• Mendiskusikan isu-isu utama (termasuk penerapan prinsip akuntansi atau standar auditing dan
pelaporan), yang ditemukan selama proses seleksi awal auditor, dengan manajemen, serta
mengomunikasikan isu-isu tersebut kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan
bagaimana isu-isu tersebut mempengaruhi strategi audit secara keseluruhan dan rencana audit;
• Prosedur audit yang diperlukan untuk memperoleh bukti audit yang tepat dan cukup tentang
saldo awal;
• Prosedur-prosedur lainnya yang disyaratkan oleh SPM KAP untuk perikatan tahun pertama.

Sumber: SA 300 Par, A20


© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
RISK ASSESSMENT (PERENCANAAN)
PERSIAPAN TIM AUDIT PRA PENUGASAN

Setelah kontrak perikatan audit ditandatangani, beberapa hal yang perlu


diperhatikan dalam penyiapan tim audit diantaranya:
1. Membuat pernyataan independensi atas klien yang akan ditangani
sesuai dengan Bagian 4A Seksi 400 dan 524 Kode Etik Akuntan
Publik 2020 (“Code of Ethics”) yang ditetapkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia (“IAPI”) mengenai independensi, pada saat tahap
perencanaan audit dan penyelesaian audit;
2. Menyiapkan surat tugas resmi dari Kantor Akuntan Publik yang
ditandatangani oleh Rekan Perikatan (Engagement Partner).

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


PART 2
STANDAR AUDIT 315:
PENGIDENTIFIKASIAN DAN PENILAIAN
RISIKO KESALAHAN PENYAJIAN
MATERIAL MELALUI PEMAHAMAN ATAS
ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISK ASSESSMENT (PERENCANAAN)
• LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN AUDIT

SA 200 :Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan


RISK ASSESSMENT Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit
SA 240: Tanggung Jawab Auditor Terkait Kecurangan
Dalam Laporan Keuangan

PRE-ENGAGEMENT SA 300: Perencanaan suatu


audit atas laporan keuangan

SA 315: Pengidentifikasian dan


IDENTIFY AND ASSESS penilaian risiko kesalahan
RISK penyajian material melalui
pemahaman entitas dan
lingkungannya

SA 320: Materialitas dalam


tahap perencanaan dan
pelaksanaan audit

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


STANDAR AUDIT 315
Ruang Lingkup:
Mengatur tanggung jawab auditor untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian
material dalam laporan keuangan, melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk
pengendalian entitas.
Tujuan:
Untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material, apakah karena
kecurangan atau kesalahan, pada tingkat laporan keuangan dan asersi, melalui pemahaman atas
entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas, oleh karena itu menyediakan
suatu dasar untuk merancang dan mengimplementasikan respons terhadap risiko yang ditetapkan
atas kesalahan penyajian material tersebut.
Pokok-pokok utama:
1. Prosedur penilaian risiko dan aktivitas terkait;
2. Pemahaman atas entitas dan lingkungannya yang diharuskan, termasuk pengendalian
internal entitas;
3. Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material;
4. Dokumentasi;

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISK ASSESSMENT (PERENCANAAN)
Risiko audit adalah risiko IDENTIFY AND ASSESS
dimana auditor menyatakan RISK
opini yang tidak tepat
ketika laporan keuangan
mengandung kesalahan
penyajian material. AUDIT
RISK (AR)
Tujuan auditor: mengurangi
risiko audit pada suatu
tingkat rendah yang dapat
diterima (acceptably low
level). RMM (terletak pada entitas) terletak pada auditor

INHERENT RISK CONTROL RISK DETECTION


(IR) (CR) RISK (DR)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


KONSEP RISIKO
Risiko Bawaan (Inherent Risk)

Risiko Bisnis (Business Risk)

Risiko Pengendalian (Control Risk)

Risiko Salah Saji Material (RoMM)

Risiko Pendeteksian (Detection Risk)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISK ASSESSMENT (PERENCANAAN)
AUDIT RISK

INHERENT RISK CONTROL RISK DETECTION


(IR) (CR) RISK (DR)

UNDERTANDING UNDERSTANDING AUDITOR RESPONSE


THE ENTITY (UTE) INTERNAL CONTROL THROUGH AUDIT
(UIC) PROCEDURES
UNDERTANDING THE
BUSINESS (UTB)

PRELIMINARY
ANALYTICAL REVIEW
(PAR)
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
RISK ASSESSMENT (PERENCANAAN)

Inherent Risk merupakan risiko adanya kemungkinan salah saji sebelum


memperhitungkan efektivitas pengendalian intern.

Control Risk merupakan risiko adanya kemungkinan salah saji yang


tidak terdeteksi atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien.

Detection Risk merupakan risiko bahwa bukti audit yang dikumpulkan


gagal menemukan salah saji yang melampaui batas yang dapat ditolerir.

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISIKO AUDIT
INHERENT RISK
(IR)

Faktor yang mempengaruhi Inherent Risk (Risiko Bawaan):

• Nature dari bisnis klien;


• Hasil audit tahun lalu;
• Penugasan tahun pertama atau berulang;
• Pihak berelasi;
• Transaksi tidak rutin;
• Jumlah populasi;

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISIKO AUDIT
• Hal yang harus dipertimbangkan:
– UTB merupakan bagian dari UTE; INHERENT RISK
– Bentuk hukum klien (PT,CV,Firma,Partnership, (IR)
dll);
– Struktur organisasi/Grup klien;
– Struktur kepemilikan klien (Tbk, Private,
Government/BUMN); UNDERTANDING THE
ENTITY (UTE)
– Bidang industri klien;
– Nature bisnis klien;
– Peraturan perundangan yang berlaku di UNDERTANDING THE
negara tempat klien; BUSINESS (UTB)
– Pemahaman siklus bisnis utama klien;
– Karakteristik keuangan klien;
PRELIMINARY
– Transaksi dengan pihak-pihak berelasi klien; ANALYTICAL REVIEW
– Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi (PAR)
klien; © 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
UNDERSTANDING THE ENTITY (UTE)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


UNDERSTANDING THE ENTITY (UTE)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


UNDERSTANDING THE ENTITY (UTE)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISIKO AUDIT
CONTROL RISK
(CR)

Faktor yang mempengaruhi Control Risk;


Komitmen dan integ (Risiko Pengendalian):
• Desain dari Internal Control Perusahaanritas dari manajemen;
• Rentang kendali rantai komando;
• Sejarah fraud yang pernah terjadi (jika ada);
• Hasil temuan Divisi Internal Audit (Jika ada).
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
RISIKO AUDIT

CONTROL RISK
(CR)

UNDERSTANDING
INTERNAL CONTROL SYSTEM NOTES
(UIC)

CONTROL MATRIX
SUBSTANTIVE PENUH TEST OF CONTROL
(WALKTHROUGH)

SUBSTANTIVE
TERBATAS
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
UNDERSTANDING INTERNAL CONTROL (UIC)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


UNDERSTANDING INTERNAL CONTROL (UIC)

• Pengendalian intern
dapat dibedakan menjadi
2 yaitu:

– Bersifat Pervasive
(Entity Level Control);

– Bersifat Spesifik
(Activity Level Control)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


UNDERSTANDING INTERNAL CONTROL (UIC)

Auditor hanya diwajibkan untuk


memperoleh suatu pemahaman atas
pengendalian intern yang relevan
dengan audit (Control Activity
Relevant to Audit – CARA) (SA
315 Par 12)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


PERTIMBANGAN DALAM PENENTUAN
TINGKAT RISIKO KLIEN

• Dalam menentukan tingkat risiko klien, beberapa hal


yang perlu diperhatikan diantaranya:
– Memahami nature bisnis dan entitas klien (dengan UTE,
UTB, PAR);
– Melakukan penilaian terhadap history fraud yang pernah
terjadi;
– Menilai kelangsungan usaha klien (Going Concern
Consideration);
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
PART 3
STANDAR AUDIT 320: MATERIALITAS

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


STANDAR AUDIT 320 - MATERIALITAS
Ruang Lingkup:
Mengatur tanggung jawab auditor untuk menerapkan konsep materialitas
dalam perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan.

Tujuan:
Agar auditor dapat menerapkan konsep materialitas secara tepat dalam
perencanaan dan pelaksanaan audit.

Pokok-pokok utama:
1. Penentuan materialitas dan materialitas pelaksanaan dalam
perencanaan audit;
2. Revisi sejalan dengan progress audit;
3. Dokumentasi;

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


KONSEP MATERIALITAS
Apa itu Materialitas?

“Suatu jumlah yang besar dimana apabila terjadi


penyimpangan/kesalahan penyajian sejumlah tersebut, akan
mempengaruhi keputusan ekonomi yang diambil berdasarkan laporan
keuangan oleh pengguna laporan keuangan tersebut.”

Pertimbangan materialitas:
Memperhitungkan berbagai kondisi yang melingkupinya dan
dipengaruhi oleh ukuran atau sifat kesalahan penyajian, atau kombinasi
keduanya (SA 320, Par 2)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


KONSEP MATERIALITAS
Hal-hal yang perlu diperhatikan terkait materialitas:
1. Membutuhkan pertimbangan professional;
2. Bersifat relative (tidak absolut);
3. Ditentukan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan audit
serta pada saat mengevaluasi dampak kesalahan penyajian
yang teridentifikasi dalam audit dan kesalahan penyajian yang
tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan keuangan dan pada
saat merumuskan opini dalam laporan auditor (Par. A1);
4. Bersifat akumulatif (tidak terpisah/sendiri-sendiri);
5. Tidak ditentukan besaran / nilainya oleh Standar Audit;
6. Dapat berubah seiring dengan progress audit.

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


PENENTUAN MATERIALITAS

MATERIALITAS

OVERALL
PERFORMANCE CLEARLY TRIVIAL
MATERIALITY
MATERIALITY (PM) (CT)
(OM)

TINGKAT LAPORAN
TINGKAT AKUN DAPAT DIABAIKAN
KEUANGAN

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


PENENTUAN MATERIALITAS
Faktor-faktor dalam mempertimbangkan basis (tolak ukur) untuk penentuan
materialitas:
• Unsur-unsur laporan keuangan (contoh: aset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan, beban);
• Apakah terdapat unsur-unsur yang menjadi perhatian khusus para
pengguna laporan keuangan suatu entitas tertentu (contoh: untuk tujuan
pengevaluasian kinerja keuangan, pengguna laporan keuangan
cenderung akan fokus pada laba, pendapatan ataupun aset bersih);
• Sifat entitas, posisi entitas dalam siklus hidupnya, dan industri serta
lingkungan ekonomi yang di dalamnya entitas tersebut beroperasi:
• Struktur kepemilikan dan pendanaan entitas (contoh: jika pendanaan
sebuah entitas hanya dari hutang dan bukan dari ekuitas, maka
pengguna laporan keuangan akan lebih menekankan pada aset dan
klaim atas asset tersebut daripada pendapatan entitas);
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
PENENTUAN MATERIALITAS

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


PENENTUAN MATERIALITAS

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


PENENTUAN MATERIALITAS

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


DOKUMENTASI SA 320
Auditor harus memasukkan ke dalam dokumentasi auditnya jumlah-
jumlah dibawah ini beserta faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
penentuannya:
• Materialitas untuk laporan keuangan keseluruhan (Overall
Materiality) (Par.10);
• Jika berlaku, tingkat materialitas untuk tingkat golongan transaksi,
saldo akun atau pengungkapan tertentu;
• Materialitas pelaksanaan (Performance Materiality); (Par. 11)
• Revisi yang dibuat sejalan dengan progress audit (Par 12-13)
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
PART 4
STANDAR AUDIT 330: RESPON AUDITOR
TERHADAP RISIKO YANG TELAH DINILAI

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISK RESPONSES
• LANGKAH-LANGKAH RISK RESPONSES

RISK RESPONSES

DESIGN AUDIT SA 330: Respon auditor


RESPONSES terhadap risiko yang telah
dinilai

OBTAIN AUDIT SA 500, SA 501, SA 505,


EVIDENCE SA 510, SA 520, SA 530,
SA 540, SA 550, SA 560,
SA 570, SA 580
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
STANDAR AUDIT 330
Ruang Lingkup:
Mengatur tanggung jawab auditor untuk merancang dan menerapkan respons terhadap risiko
kesalahan penyajian material yang diidentifikasi dan dinilai oleh auditor berdasarkan SA 315 dalam
suatu audit atas laporan keuangan.

Tujuan:
Untuk memperoleh bukti audit cukup dan tepat yang berkaitan dengan penilaian resiko kesalahanjian
material, melalui pendesainan dan penerapan respons yang tepat terhadap resiko tersebut.

Pokok-pokok utama:
1. Respon keseluruhan;
2. Prosedur audit sebagai respon atas risiko salah saji material yang dinilai pada tingkat asersi;
3. Kecukupan penyajian dan pengungkapan;
4. Evaluasi terhadap kecukupan dan ketepatan bukti audit;
5. Dokumentasi
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
RISK RESPONSES
Design Audit Response

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mendesain prosedur audit diantaranya:


1. Menentukan akun Material / Tidak Material berdasarkan Performance Materiality;
2. Menentukan asersi manajemen yang ingin diyakini terhadap akun yang diaudit yaitu;
• Completeness;
• Existence;
• Accuracy and Cut Off;
• Valuation;
• Presentation;
• Right and Obligation.
3. Menentukan RMM Level untuk setiap akun yang MATERIAL (berdasarkan hasil ETD);
4. Menentukan kombinasi prosedur yang dipakai (TOC/SAP/OSP).

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


JENIS-JENIS PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR
AUDIT

SUBSTANTIVE
SYSTEM NOTES TEST

WALKTHROUGH
SUBSTANTIVE OTHER
ANALYTICAL SUBTANTIVE
PROCEDURES PROCEDURES
(SAP) (OSP)
TEST OF
CONTROL

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


CONTOH PROSEDUR AUDIT
TEST OF CONTROL SUBSTANTIVE ANALYTICAL OTHER SUBTANTIVE PROCEDURES
PROCEDURES

SIKLUS PENJUALAN ANALISIS MARGIN PERUSAHAAN KONFIRMASI

SIKLUS PEMBELIAN ANALISIS TREND PENJUALAN WAWANCARA

SIKLUS PENGGAJIAN ANALISIS RATIO KEUANGAN INSPEKSI


PERUSAHAAN
SIKLUS PELAPORAN KEUANGAN ANALISIS VERTIKAL DAN ATAU ANALISIS OBSERVASI
(FINANCIAL REPORT CLOSING PROCESS HORIZONTAL
– FRCP) PENGHITUNGAN ULANG (RE-
CALCULATION)

SIKLUS PEMBIAYAAN EQUALISASI PPN TERHADAP STOCK OPNAME / CASH COUNT


PENJUALAN
PELAKSANAAN KEMBALI (RE-
PERFORMANCE)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


SYSTEM NOTES, WALKTHROUGH,
TEST OF CONTROL

System Notes adalah pendokumentasian secara narasi proses/sistem bisnis


Perusahaan atas suatu siklus transaksi tertentu;

Walkthrough adalah penelusuran sistem/proses Perusahaan untuk memastikan


bahwa pengendalian yang tercatata benar-benar dilakukan;

Test of Control (Pengujian Pengendalian) adalah sebuah pengujian audit untuk


memastikan bahwa seluruh control / pengendalian yang relevan dengan audit
telah diimplementasikan dengan baik dan dapat diandalkan.

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


SYSTEM NOTES, WALKTHROUGH,
TEST OF CONTROL

Sebelum membuat system notes , walkthrough dan test of control, auditor perlu terlebih dahulu
menentukan siklus transaksi signifikan yang terdapat pada klien yang di audit. Siklus-siklus transaksi
penting dan umum yang dimiliki oleh setiap Perusahaan diantaranya:
• Siklus Penerimaan Uang / Siklus Penjualan / Siklus Pendapatan;
• Siklus Pengeluaran uang / Siklus Pembelian / Siklus COGS;
• Siklus Penggajian;
• Siklus Penutupan Pelaporan Laporan Keuangan (Financial Report Closing Process).

Siklus-siklus penting lainnya dapat berbeda berdasarkan jenis industry perusahaan, contoh:
• Siklus Treasury (khusus bagi Perusahaan yang mempunyai divisi Treasury, untuk perusahaan
kecil, biasanya siklus ini telah tergabung kedalam siklus penerimaan uang/pengeluaran uang;
• Siklus Pembiayaan

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISK OF MATERIAL MISSTATEMENT
(RISIKO SALAH SAJI MATERIAL)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RISK OF MATERIAL MISSTATEMENT
(RISIKO SALAH SAJI MATERIAL)

Potential RMM:
hal-hal yang diidentifikasi oleh tim audit, dimana berdasarkan pemahaman pada saat itu,
diyakini memiliki resiko salah saji material, baik karena kecurangan ataupun kesalahan.
RMM:
Potential RMM yang telah dinilai dan didiskusikan pada Agenda Diskusi Tim Perikatan dan
disepakati sebagai RMM terhadap laporan keuangan yang akan diberikan opini.
Significant RMM:
RMM yang berdasarkan pertimbangan professional auditor, dianggap memerlukan perhatian
audit khusus.
Engagement Level:
berpengaruh pervasive terhadap laporan keuangan secara keseluruhan
Assertion Level:
terkait dengan klasifikasi transaksi, jumlah/nilai akun atau penjelasan akun.

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


DUA TINGKAT RESIKO SALAH SAJI
MATERIAL (RMM)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


RESPON TERHADAP RMM YANG TELAH DINILAI

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


DOKUMENTASI SA 330
Auditor harus memasukkan ke dalam dokumentasi auditnya sebagai
berikut:
• Respon keseluruhan untuk menanggapi resiko kesalahan
penyajian material yang telah dinilai pada tingkat laporan
keuangan, dan sifat, saat dan luas prosedur audit lebih lanjut
yang dilaksanakan;
• Hubungan antara prosedur audit dengan risiko yang telah dinilai
pada tingkat asersi; dan
• Hasil prosedur audit, termasuk kesimpulan ketika prosedur audit
belum memberikan hasil yang jelas (Par. A63)

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


AKHIR SESI

TERIMA KASIH

© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

Anda mungkin juga menyukai