Kode Etik
SPM 1
Standar Audit (seri SA 200- Standar Perikatan Reviu Standar Perikatan Asurans
800) (seri SPR 2400) (seri SPA 3000)
SA 260 SA 540
SA 265 SA 550
SA 560
SA 570
SA 580
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
TAHAPAN PROSES AUDIT – METODOLOGI RBA
Tujuan:
Agar audit dapat dilaksanakan dengan efektif.
Pokok-pokok utama:
1. Keterlibatan anggota tim perikatan utama;
2. Aktivitas awal perikatan;
3. Aktivitas perencanaan;
4. Dokumentasi;
5. Pertimbangan tambahan dalam perikatan tahun pertama.
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
STANDAR AUDIT 300
POKOK-POKOK UTAMA SA 300
3. Aktivitas Perencanaan
• Auditor harus menetapkan strategi audit secara keseluruhan yang menetapkan ruang
lingkup, waktu, dan arah audit, serta yang memberikan panduan bagi pengembangan
rencana audit.
• Dalam menerapkan strategi audit secara keseluruhan, auditor harus:
• Mengidentifikasi karakteristik perikatan yang mendefinisikan ruang lingkupnya;
• Memastikan tujuan pelaporan perikatan untuk merencanakan waktu audit dan sifat
komunikasi yang disyaratkan;
• Mempertimbangkan faktor-faktor yang menurut pertimbangan professional auditor,
signifikan dalam mengarahkan usaha tim perikatan;
• Mempertimbangkan hasil aktivitas awal perikatan;
• Memastikan sifat, saat dan luas sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan
perikatan (Ref: Para. A8-A11)
• Auditor harus mengembangkan suatu rencana audit yang harus mencakup hal-hal
sebagai berikut:
• Sifat, saat dan luas prosedur penilaian resiko yang direncanakan, seperti yang
ditentukan dalam SA 315;
• Sifat, saat dan luas prosedur audit lanjutan yang direncanakan pada tingkat
asersi, seperti ditentukan dalam SA 330;
• Prosedur audit lainnya yang direncanakan yang harus dilaksanakan agar
perikatan tersebut memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh SA. (Par A12)
Penerimaan perikatan audit hanya ketika basis yang melandasi pelaksanaan audit
telah disepakati, melalui:
ENGAGEMENT
ACCEPTANCE AND
CONTINUANCE
NEW CLIENT
ACCEPTANCE RE-ACCEPTANCE CLIENT
1. General Information;
2. Independency
Auditor harus melakukan aktivitas berikut ini sebelum memulai audit tahun
pertama:
a. Melaksanakan prosedur yang disyaratkan oleh SA 220 tentang penerimaan
hubungan dengan klien dan perikatan tertentu (SA 220, Par 12-13);
b. Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu, jika terjadi pergantian
auditor, untuk mematuhi ketentuan etika yang relevan (SA 300, Par A20).
Untuk perikatan audit tahun pertama, hal-hal tambahan yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam
menetapkan strategi audit secara keseluruhan dan rencana audit mencakup hal-hal berikut ini:
PRELIMINARY
ANALYTICAL REVIEW
(PAR)
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
RISK ASSESSMENT (PERENCANAAN)
CONTROL RISK
(CR)
UNDERSTANDING
INTERNAL CONTROL SYSTEM NOTES
(UIC)
CONTROL MATRIX
SUBSTANTIVE PENUH TEST OF CONTROL
(WALKTHROUGH)
SUBSTANTIVE
TERBATAS
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
UNDERSTANDING INTERNAL CONTROL (UIC)
• Pengendalian intern
dapat dibedakan menjadi
2 yaitu:
– Bersifat Pervasive
(Entity Level Control);
– Bersifat Spesifik
(Activity Level Control)
Tujuan:
Agar auditor dapat menerapkan konsep materialitas secara tepat dalam
perencanaan dan pelaksanaan audit.
Pokok-pokok utama:
1. Penentuan materialitas dan materialitas pelaksanaan dalam
perencanaan audit;
2. Revisi sejalan dengan progress audit;
3. Dokumentasi;
Pertimbangan materialitas:
Memperhitungkan berbagai kondisi yang melingkupinya dan
dipengaruhi oleh ukuran atau sifat kesalahan penyajian, atau kombinasi
keduanya (SA 320, Par 2)
MATERIALITAS
OVERALL
PERFORMANCE CLEARLY TRIVIAL
MATERIALITY
MATERIALITY (PM) (CT)
(OM)
TINGKAT LAPORAN
TINGKAT AKUN DAPAT DIABAIKAN
KEUANGAN
RISK RESPONSES
Tujuan:
Untuk memperoleh bukti audit cukup dan tepat yang berkaitan dengan penilaian resiko kesalahanjian
material, melalui pendesainan dan penerapan respons yang tepat terhadap resiko tersebut.
Pokok-pokok utama:
1. Respon keseluruhan;
2. Prosedur audit sebagai respon atas risiko salah saji material yang dinilai pada tingkat asersi;
3. Kecukupan penyajian dan pengungkapan;
4. Evaluasi terhadap kecukupan dan ketepatan bukti audit;
5. Dokumentasi
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
RISK RESPONSES
Design Audit Response
SUBSTANTIVE
SYSTEM NOTES TEST
WALKTHROUGH
SUBSTANTIVE OTHER
ANALYTICAL SUBTANTIVE
PROCEDURES PROCEDURES
(SAP) (OSP)
TEST OF
CONTROL
Sebelum membuat system notes , walkthrough dan test of control, auditor perlu terlebih dahulu
menentukan siklus transaksi signifikan yang terdapat pada klien yang di audit. Siklus-siklus transaksi
penting dan umum yang dimiliki oleh setiap Perusahaan diantaranya:
• Siklus Penerimaan Uang / Siklus Penjualan / Siklus Pendapatan;
• Siklus Pengeluaran uang / Siklus Pembelian / Siklus COGS;
• Siklus Penggajian;
• Siklus Penutupan Pelaporan Laporan Keuangan (Financial Report Closing Process).
Siklus-siklus penting lainnya dapat berbeda berdasarkan jenis industry perusahaan, contoh:
• Siklus Treasury (khusus bagi Perusahaan yang mempunyai divisi Treasury, untuk perusahaan
kecil, biasanya siklus ini telah tergabung kedalam siklus penerimaan uang/pengeluaran uang;
• Siklus Pembiayaan
Potential RMM:
hal-hal yang diidentifikasi oleh tim audit, dimana berdasarkan pemahaman pada saat itu,
diyakini memiliki resiko salah saji material, baik karena kecurangan ataupun kesalahan.
RMM:
Potential RMM yang telah dinilai dan didiskusikan pada Agenda Diskusi Tim Perikatan dan
disepakati sebagai RMM terhadap laporan keuangan yang akan diberikan opini.
Significant RMM:
RMM yang berdasarkan pertimbangan professional auditor, dianggap memerlukan perhatian
audit khusus.
Engagement Level:
berpengaruh pervasive terhadap laporan keuangan secara keseluruhan
Assertion Level:
terkait dengan klasifikasi transaksi, jumlah/nilai akun atau penjelasan akun.
TERIMA KASIH